Anda di halaman 1dari 18

PENGANTAR ILMU FILSAFAT DAN MANAJEMEN

The Development of Science


-Science and Engineering
- Social Science
-Humaniora

Filsafat Ilmu

Filsafat adalah suatu cara berpikir yang radikal dan menyeluruh atau cara berpikir yang
mengupas sesuatu sedalam-dalamnya (Socrates dalam Rakhmat, 2009).
Suatu sistem pemikiran yang menjelaskan gejala tertentu dan memberikan serangkaian prinsip
untuk memecahkan permasalahan yang berhubungan dengan pencapaian suatu tujuan tertentu
(Moekijat, 1980).
Ilmu pengetahuan yang mengkaji hakikat segala sesuatu untuk memperoleh kebenaran.
Ilmu pengetahuan tentang hakikat menanyakan apa hakikat/sari/inti/esensial segala sesuatu.

Filsafat memiliki:
•Tujuan tertentu
•Beberapa nilai yang berhubungan dengan pencapaian tujuan
•Keyakinan pada pihak para penganut bahwa nilai dan tujuan akhir bernilai untuk dikejar

Manfaat Filsafat
•Sebagai dasar dalam bertindak.
•Sebagai dasar dalam mengambil keputusan.
•Untuk mengurangi salah paham dan konflik.
•Untuk bersiap siaga menghadapi situasi dunia yang selalu berubah.

Filsafat Manajemen
Bagian terpenting dari pengetahuan dan kepercayaan yang memberikan dasar yang luas untuk
menetapkan pemecahan masalah manajerial (Moekijat, 1980).
Nilai Manajemen Dalam Konsep Filsafat (Drucker, 2001)
-Respect
-Semangat
-Creative
-Transperency

Konseptual Pemahaman Filsafat (Drucker, 2001)


•Manajemen adalah soal manusia.
•Manajemen terkait integrasi beragam orang untuk mencapai tujuan yang sama.
•Setiap organisasi membutuhkan komitmen pada tujuan bersama dan diikat nilai-nilai bersama.
•Praktisi manajemen harus membawa organisasi berkembang dan menyesuaikan diri dengan
perubahan yang ada.
•Setiap organisasi terdiri beragam orang dengan beragam pengetahuan dan ketrampilan.
•Penilaian kinerja organisasi tidak dibuat hanya dengan satu kriteria. Kriteria yang ada harus
beragam dan berkembang sesuai perubahan situasi.
•Daya guna dan hasil suatu organisasi terletak di luar organisasi.

Pengertian Manajemen
•Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno yaitu “Mѐnagement” yang artinya seni,
melaksanakan dan mengatur.
•Sedangkan pengertian manajemen menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) manajemen
adalah penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran.

Menurut Para Ahli


Daft (2003:4): management is the achievement of organizational goals in an effective and
efficient manner through planning, organizing, leading, and controlling organizational resources.
Plunket (2005:5): management is one or more managers individually and collectively setting
and achieving goals by exercising related functions (planning, organizing, staffing, leading, and
controlling) and coordinating various resources (information materials money and people).
Lewis (2004:5) management is the process of administering and coordinating resources
effectively and efficiently in an effort to achieve the goals of the organization.
Mary Parker Follet (dalam Handoko, 2000:8): manajemen merupakan seni dalam
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.

Mengandung 3 pengertian yaitu Process, Collectivity, Art and Science

Kajian Keilmuan Manajemen


-Planning
-Organization
-Creating
-Directing
-Controlling
-HRM

Ilmu manajemen merupakan kumpulan disiplin ilmu sosial yang mempelajari dan melihat
manajemen sebagai fenomena dari masyarakat modern yang membawa perubahan
terhadap organisasi (F.W Taylor, The Principles of Scientific Management, 1911).
Ada beberapa adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kehidupan suatu organisasi
sehingga manajemen diperlukan, yaitu:
Tekanan pemilik perusahaan
Kemajuan teknologi
Saingan baru
Tuntutan masyarakat
Pengaruh dunia internasional

Tujuan Dasar Manajemen


Membuat beragam orang bekerja sama untuk tujuan yang sama, berpijak pada nilai-nilai yang
sama, struktur kerja yang sama, pelatihan yang sama, dan perkembangan bersama yang
diarahkan untuk menanggapi berbagai perubahan yang terjadi di dalam masyarakat (Drucker,
2001).

Perkembangan Tujuan Dasar Manajemen (Drucker, 2001)


Sampai sekarang tujuan masih sama. Yang berubah adalah ukuran dan kualitas tata bisnis
yang dilakukan.
Dulu manajemen berfokus mengatur sekumpulan orang yang tidak memiliki keahlian apapun,
dan hanya bekerja untuk tujuan-tujuan jangka pendek.
Sekarang dan terus berkembang di masa depan, manajemen digunakan untuk mengatur orang-
orang yang memiliki pendidikan dan keahlian yang tinggi, yang mengabdi tidak hanya untuk
memenuhi tujuan-tujuan jangka pendek, tetapi untuk masa depan kebudayaan manusia dan
memiliki pengaruh yang sangat luas ke seluruh dunia.

Unsur Manajemen
-Process
-Efficiency
-Effective

What is management should? (Drucker, 2001)


Dedication
Humanity
Economy
Living environment
Aesthetic

TEORI MANAJER

Manajer
Secara umum “manajer” berarti setiap orang yang mempunyai tanggung jawab atas bawahan dan
sumber daya-sumber daya organisasi lainnya.

Klasifikasi Manajer

1. Tingkatan (Sudaryono, 2017) :

2. Tanggung Jawab
•General Manager
Manajer yang bertanggung jawab terhadap beberapa departemen yang menjalankan fungsi yang
berbeda atau manajer yang bertanggung jawab untuk divisi yang berdiri sendiri (mandiri).
•Functional Manager
Manajer yang bertanggung jawab atas departemen yang menjalankan tugas fungsional tunggal
serta memiliki karyawan dengan pelatihan dan keahlian yang serupa.

3. Bidang Tugas
•Marketing Managers
•Financial Managers
•Operations Managers
•Human Resource Managers
•Administrative Managers
•Other Kinds of Managers

Fungsi-Fungsi yang dilaksanakan Manajer


•Luther Gullick: planning, organizing, staffing, directing, coordinating, reporting, and
controlling.
•George Terry: planning, organizing, actuating, and controlling.
•Ernest Dale: planning, organizing, staffing, directing, inovating, representing, and controlling.
•Koonts & O’Donnel: planning, organizing, staffing, directing, and controlling.
•Oey Liang Lee: planning, organizing, directing, and coordinating.
•William Newman: planning, organizing, assembling of resources, directing, and controlling.
•James Stoner: planning, organizing, leading, and controlling.

Klasifikasi dan Fungsi Manajer (Handoko, 2003)


Tugas-Tugas Penting Manajer (Stoner dalam Silalahi, 1999)
•Bekerja dengan dan melalui orang lain.
•Memadukan dan menyeimbangkan tujuan-tujuan yang saling bertentangan dan menetapkan
prioritas-prioritas.
•Bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan.
•Berpikir secara analitis dan konseptual.
•Sebagai mediator.
•Sebagai politisi.
•Sebagai diplomat.
•Mengambil keputusan-keputusan sulit.

Kategori Peran Manajer (Mintzberg, 1973)

Managerial Skills (Katz, 2009)

Technical
Human skills
Administrative
Conceptual
Diagnostic
Communication
Decision Making
Time Management

Hierarchy & Managerial Skills (Katz, 2009)

Lingkungan Manajer (Kombinasi dari Griffin, Williams, & Robbins)


TEORI KEPEMIMPINAN

PEMIMPIN adalah inti dari Manajemen Manajemen akan tercapai tujuannya jika ada pemimpin.

KEPEMIMPINAN menurut para ahli


•John Piffner (dalam Ahmadi, 1999) : Kepemimpinan merupakan seni dalam mengkoordinasikan
dan mengarahkan individu atau kelompok untuk mencapai suatu tujuan yang dikehendaki.
•Robbins 2002 : Kepemimpian adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok untuk
mencapai tujuan.
•Slamet, 2002 : Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan, proses, atau fungsi pada
umumnya untuk mempengaruhi orang-orang agar berbuat sesuatu dalam rangka mencapai tujuan
tertentu.
•Nurkolis, 2003 : Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau memberi contoh oleh
pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.

Power - Authority - Politic


•Power : Kemampuan untuk mempengaruhi orang lain.
•Authority : Hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atau
tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu.
•Politic : berhubungan dengan cara bagaimana seorang pemimpin memperoleh kekuasaan
(power).

Tipe Kekuasaan (Davis, 1981) Personal Power


 Legitimate Power
 Expert Power
 Political Power

Teori Kepemimpinan
4 Sistem dalam Teori Kepemimpinan
Sistem kepemimpinan:
 Exploitative Authoritative
 Benevolent
 Authoritative Consultative
 Participative

3 Teori Munculnya Pemimpin (Kartono, 1983)


 Teori Genetik “Pemimpin itu sudah ada bakat sejak lahir dan tidak dapat dibuat”.
 Teori Sosial “Pemimpin tidak dilahirkan akan tetapi seorang calon pemimpin dapat
disiapkan dididik dan dibentuk agar dia menjadi pemimpin yang hebat dikemudian hari”.
 Teori Ekologis/Sintesis “Seseorang akan sukses menjadi pemimpin apabila dia memang
memiliki bakat-bakat pemimpin”.

Peranan Kepemimpinan (Stoner, 1996)


•Pemimpin membantu akan terciptanya suatu iklim sosial yang baik.
•Pemimpin membantu kelompok dalam menetapkan prosedur-prosedur kerja.
•Pemimpim membantu kelompok untuk mengorganisasi diri.
•Pemimpin bertanggung jawab dalam mengambil keputusan sama dengan kelompok.
•Pemimpin memberi kesempatan kepada kelompok untuk belajar dari pengalaman.

Pendekatan Kepemimpinan
 Kepemimpinan Yang Efektif
Berpikir berdasar misi organisasi, mendefinisikannya dan menegakkannya, secara jelas dan
nyata.
 Kepemimpinan Karismatik
Suatu sifat tertentu dari seseorang, yang membedakan mereka dari orang kebanyakan dan
biasanya dipandang sebagai kemampuan atau kualitas supernatural, manusia super, atau paling
tidak daya-daya istimewa.
 Kepemimpinan Transformasional
Proses untuk mengubah dan mentransformasikan individu agar mau berubah dan meningkatkan
dirinya, yang didalamnya melibatkan motif dan pemenuhan kebutuhan serta penghargaan
terhadap para bawahan.

4 Faktor Kepemimpinan Tranformasional


 Idealized influence
 Inspirational motivation
 Intellectual stimulation
 Individual consideration

4 Tahap Kepemimpinan
 Memimpin diri sendiri
 Memimpin orang lain
 Memimpin tim
 Memimpin organisasi

Kriteria Seorang Pemimpin


 Pengaruh
 Kekuasaan
 Wewenang
 Pengikut

Syarat Pemimpin Sejati

 Visioner
 Mau Belajar
 Sukses Bersama
 Mempersiapkan Calon Pemimpin Masa Depan

Tipe Kepemimpinan
 Tipe kharismatis
Memiliki kekuatan energi, daya tarik luar biasa yang akan diikuti para pengikutnya.
 Tipe paternalistis dan maternalistis
Melindungi bawahan sebagai seorang bapak atau sebagai seorang ibu yang penuh kasih sayang.
 Tipe militeristis
Banyak menggunakan sistem perintah, sistem komando dari atasan ke bawahan sifatnya keras
sangat otoriter, menghendaki agar bawahan agar selalu patuh, penuh formalitas.
 Tipe otokratis
Berdasarkan kekuasaan dan paksaan yang mutlak harus dipatuhi.
 Tipe laissez faire
Membiarkan bawahan berbuat semaunya sendiri semua pekerjaan dan tanggung jawab dilakukan
oleh bawahan.
 Tipe populistis
Mampu menjadi pemimpin rakyat.
 Tipe administrative
Pemimpin yang mampu menyelenggarakan tugas-tugas administrasi secara efektif.
 Tipe demokratis
Berorientasi pada manusia dan memberikan bimbingan kepada pengikutnya.
 Tipe delegatif
Memiliki ciri-ciri jarang memberikan arahan, pembuat keputusan diserahkan kepada bawahan,
dan anggota organisasi diharapkan bisa menyelesaikan segala permasalahannya sendiri.
 Tipe birokratis
Dilukiskan dengan pernyataan “memimpin berdasarkan adanya peraturan”.
 Tipe Diplomatis
Kelebihan gaya ini terdapat di penempatan perspektifnya. Banyak orang seringkali selalu melihat
dari satu sisi, yaitu pada sisi keuntungan dirinya. Sisanya, melihat dari sisi keuntungan pada
lawannya. Hanya pemimpin dengan menggunakan kepribadian putih ini yang hanya bisa melihat
kedua sisi, dengan jelas. Apa yang dapat menguntungkan dirinya, dan juga dapat
menguntungkan lawannya.
 Tipe Moralis
Kelebihan dari gaya ini pada umumnya mereka hangat dan sopan untuk semua orang. Mereka
mempunyai empati yang tinggi terhadap segala permasalahan dari para bawahannya, juga sabar,
murah hati. Segala bentuk kebajikan-kebajikan ada dalam diri pemimpin tersebut. Kelemahan
dari pemimpinan seperti ini ialah emosinya. Rata-rata orang seperti ini sangatlah tidak stabil,
terkadang dapat tampak sedih dan sangat mengerikan, kadang pula bisa saja sangat begitu
menyenangkan dan bersahabat.

 Tipe Analitis
Dalam gaya ini, biasanya pembuatan keputusan didasarkan proses analisis, berorientasi hasil, dan
menekankan pada rencana rinci serta berdimensi jangka panjang.
 Tipe Asertif
Gaya ini bersifat lebih agresif dan memiliki perhatian yang sangat besar pada pengendalian
personal dibandingkan gaya kepemimpinan lainnya. Lebih terbuka didalam konflik dan kritik.
Setiap Pengambilan keputusan muncul dari suatu proses argumentasi dengan adanya beberapa
sudut pandang sehingga muncullah kesimpulan yang memuaskan.
 Tipe Entrepreneur
Gaya ini sangat menaruh perhatian pada kekuasaan dan hasil akhir serta kurang mengutamakan
kebutuhan kerjasama. Selalu mencari pesaing dan menargetkan standar tinggi.
 Tipe Visioner
Pola kepemimpinan yang ditujukan untuk bisa memberi arti pada kerja dan usaha yang perlu
dijalankan secara bersama-sama oleh para anggota perusahaan dengan cara memberikan arahan
dan makna pada suatu kerja dan usaha yang dilakukan berdasarkandengan visi yang jelas.
 Tipe Situasional
Inti dari teori kepemimpinan situational ialah bahwa suatu gaya kepemimpinan seorang
pemimpin akan dapat berbeda-beda, tergantung dari seperti apa tingkat kesiapan para
pengikutnya.

KEPUTUSAN MANAJEMEN

Jenis-jenis Keputusan
Level Manajemen
•Keputusan Strategis
•Keputusan Taktis
•Keputusan Operasional

Pemecahan Masalah
•Keputusan Terprogram
•Keputusan Tidak Terprogram
•Keputusan Tidak Terstruktur

Sifat
•Keputusan Tentatif
•Keputusan Terencana

Teknik Pembuatan Keputusan (Simon dalam Handoko, 2000)

GAYA PENGAMBILAN KEPUTUSAN


MODEL-MODEL KEPUTUSAN
 Model Kuantitatif
Serangkaian asumsi yang tepat dan dinyatakan dalam serangkaian hubungan matematis yang
pasti.
 Model Kualitatif
Suatu model yang didasarkan atas asumsi-asumsi yang ketepatannya agak kurang jika
dibandingkan dengan model kuantitatif dan ciri-cirinya digambarkan melalui kombinasi dari
deduksi-deduksi asumsi-asumsi tersebut dan dengan pertimbangan yang lebih bersifat subjektif
mengenai proses atau masalah yang pemecahannya dibuatkan model.

MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MEMECAHKAN MASALAH YANG


HASILNYA TIDAK DIKETAHUI DENGAN PASTI (Gullett dan Hicks , 1981)
DASAR-DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN
 Intuisi
 Pengalaman
 Fakta
 Wewenang
 Rasional

DASAR-DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERDAMPAK KEPADA PUBLIK

 Filosofis
 Yuridis
 Sosiologis
 Teknis

FAKTOR-FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGAMBILAN


KEPUTUSAN
•Hal-hal berwujud/tidak berwujud, emosional/rasional.
•Harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan.
•Orientasi kepentingan organisasi.
•Jarang sekali pilihan yang memuaskan, oleh karena itu buatlah altenatif- alternatif.
•Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental yang harus diubah menjadi tindakan fisik.
•Pengambilan keputusan yang efektif memerlukan waktu yang cukup lama.
•Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang lebih cepat.
•Setiap keputusan hendaknya dilembagakan agar diketahui keputusan itu benar.
•Setiap keputusan merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan mata rantai
berikutnya.

TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN


 Operational Research
Penggunaan metode saintifik dalam analisa dan pemecahan persoalan.
 Linier Programming
Riset dengan rumus matematis dan teori pengambilan keputusan.
 Gaming War Game
Teori penentuan strategi.
 Probability
Teori kemungkinan yang diterapkan pada kalkulasi rasional atas hal-hal tidak normal.

TAHAPAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Intelligence | Pengumpulan informasi untuk mengidentifikasikan permasalahan.
Design | Perancangan solusi dalam bentuk alternatif-alternatif pemecahan masalah.
Choice | Memilih solusi dari alternatif-alternatif yang disediakan.
Implementation | Melaksanakan keputusan dan melaporkan hasilnya.

PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN


 Pemahaman dan perumusan masalah
 Pengumpulan dan analisa data yang relevan
 Pengembangan alternatif-alternatif
 Evaluasi alternatif-alternatif
 Pemilihan alternatif terbaik
 Implementasi keputusan
 Evaluasi Hasil Keputusan

PENYEBAB PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG SALAH


 Terpengaruh kesan pertama
 Membenarkan keputusan yang lalu
 Melihat apa yang ingin dilihat
 Mempertahankan status quo
 Terpengaruh kerangka masalah
 Terlalu percaya diri

PENGAMBILAN KEPUTUSAN INOVATIF KEPUTUSAN INOVATIF


 Mulailah Dengan Curah Gagasan/Brainstorming
 Terlibat Dalam Perdebatan Sengit
 Hindari Groupthink
 Tahu Kapan Harus Gagal

Anda mungkin juga menyukai