Anda di halaman 1dari 17

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Manajemen Strategi


2.1.1 Pengertian Manajemen Strategi
Manajemen strategik merupakan rangkaian dua perkataan terdiri dari kata
“Manajemen” dan “Strategik” yang masing-masing memiliki pengertian tersendiri,
yang telah dirangkaikan menjadi satu terminologi berubah dengan memiliki
pengertian tersendiri pula. Manajemen strategi adalah proses atau rangkaian kegiatan
pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan
cara melaksanakannya, yang dibuat oleh manajemen puncak dan dimplementasikan
oleh seluruh jajaran.
Manajemen strategi dapat didefinisikan sebagai seni dan ilmu untuk
memformulasi, mengimplementasi, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang
memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya. Seperti tersirat dalam definisi,
manajemen strategi berfokus pada mengintregasikan manajemen, pemasaran,
keuangan/ akuntansi, produksi/ operasi, penelitian atau pengembagan dan system
informasi computer untuk mencapai keberhasilan organisasi. Tujuan manajemen
strategi adalah untuk mengekploitas dan menciptakan peluang baru yang berbeda
untuk masa mendatang, perencanaan jangka panjang, sebaliknya mencoba untuk
mengoptimalkan tren sekarang untuk masa datang (Fred R.Dafid,2005:6).
2.1.2 Tahapan Dalam Manajemen Strategi
Proses manajemen strategis ( strategic management process ) terdiri ada tiga
tahapan yaitu ( Fred R. David, 2006:6-8) :
1. Formulasi Strategi
Formulasi strategi termasuk mengembangkan visi dan misi,
mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menentukan
kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka panjang,
merumuskan alternatif strategi dan memilih strategi tertentu yang akan
dilaksanakan.
2. Implementasi Strategi
Implementasi Strategi mensyaratkan perusahaan untuk menetapkan tujuan
tahunan, membuat kebijakan, motivasi karyawan dan mengalokasikan sumber
daya sehingga strategi yang telah diformulasikan dapat dijalankan.
3. Evaluasi Strategi
Evaluasi Strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategi. Manajer
sangat ingin mengetahui kapan strategi tidak dapat berjalan seperti yang
diharapkan. Evaluasi strategi adalah alat utama untuk mendapatkan informasi.
2.1.3 Manfaat Dalam Manajemen Strategi
Secara historis, manfaat utama manajemen strategis telah membantu
pendekatan yang lebih sistematik, logis, dan rasional untuk pilihan strategi.
Secara finansial manfaat manajemen strategi lebih menguntungkan dan
berhasil dibandingkan organisasi lain yang tidak menggunakannya. Bisnis yang
menggunakan konsep manajemen strategi menunjukan perbaikan yang signifikan
dalam penjualan, profitabilitas dan produktifitas dibandingkan dengan perusahaan
tanpa aktivitas perencanaan yang sistematis.
Secara nonfinancial manfaat manajemen strategis adalah meningkatkan
kesadaran atas ancaman eksternal, pemahaman yang lebih baik atas strategi pesaing,
meningkatnya produktivitas karyawan, mengurangi keengganan untuk berubah, dan
pengertian yang lebih baik atas hubungan antara kinerja dan penghargaan.
Manajemen strategi meningkatkan kemampuan organisasi untuk menghindari
masalah karena ia membantu interaksi antar manajer disemua divisi dan fungsi.
2.1.4 Lkkl
2.1.5
2.2 Strategi Bisnis
2.2.1 Teori Kebijakan Strategi Bisnis
Kebijakan adalah sebagai sarana untuk mencapai tujuan, menyebutkan
kebijakan sebagai “program yang diproyeksikan berkenaan dengan tujuan, nilai, dan
praktik menurut Lasswell dan Kaplan (dalam Abidin, 2012:6). Kemudian strategi
merupakan parameter-parameter sebuah organisasi dalam pengertian menentukan
tempat bisnis dan cara bisnis untuk bersaing. Strategi menunjukan arahan umum
yang hendak di tempuh oleh suatu organisasi (perusahaan) untuk mencapai tujuannya
(Sedarmayanti, 2014:16). Sedangkan bisnis adalah istilah umum yang
menggambarkan semua aktivitas dan institutusi yang memproduksi barang/ jasa
dalam kehidupan sehari-hari (Abdul Aziz, 2013:28).
Jadi, kebijakan strategi bisnis adalah pedoman yang dikembangkan oleh suatu
organisasi untuk mengatur tindakan-tindakan bisnis, dengan mendefinisikan batas-
batas dimana keputusan bisnis harus dibuat untuk memungkinkan suatu perusahaan
memperoleh seefisien mungkin, kedudukan paling akhir yang dapat dipertahankan
dalam menghadapi pesaing-pesaingnya dan mempertahankan kualitas produknya
baik berupa barang maupun jasa.
2.2.2 Teori….
2.2.2.1 Kebijakan Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia (Human Resource Management),
berfungsi untuk menarik, mengembangkan dan mempertahankan para karyawan
andal dalam rangka menjalankan aktifitas yang diperlukan untuk memenuhi
tujuan organisasi. Secara umum, pengertian sumber daya manusia dapat dibagi
menjadi dua, yakni sumber daya manusia secara makro dan mikro. Pengertian
sumber daya manusia makro adalah jumlah penduduk usia produktif yang ada di
sebuah negara, sedangkan pengertian sumber daya manusia mikro lebih
mengerucut pada individu yang bekerja pada sebuah institusi. Sementara itu,
pengertian sumber daya manusia menurut para ahli memiliki arti yang lebih
beragam. Menurut Malayu Hasibuan (2013:10), sumber daya manusia merupakan
kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu.
Kemampuan sumber daya manusia tidak dapat dilihat dari satu sisi saja, namun
harus mencangkup keseluruhan dari daya pikir dan juga daya fisiknya.
Fungsi – fungsi manajemen Sumber Daya Manusia, seperti halnya
manajemen umum, yaitu : (Rifai 2004 : 14)
1. Fungsi Manajerial
a) Perencanaan (Planning)
Perencanaan berarti menentukan program karyawan dalam rangka
membantu tercapainya sasaran atau tujuan organisasi itu. Selain itu untuk
mengatur orang – orang yang akan menangani tugas – tugas yang
dibebandakan kepada masing – masing orang dalam rangka mencapai
tugas suatu organisasi.
b) Pengorganisasian (Organizing)
Organisasi sebagai alat untuk mencapai tujuan secara efektif, oleh
sebab itu dalam fungsi organisasi harus terkait antara pembagian tugas
dan tanggung jawab orang – orang atau karyawan yang akan melakukan
kegiatan masing – masing.
c) Pengarahan (Directing)
Dalam suatu organisasi yang besar pengarahan ini tidak mungkin
dilakukan oleh manajer itu sendiri, melainkan diwakilkan kepada orang
lain yang diberi wewenang untuk itu.
d) Pengendalian (Controling)
Fungsi pengendalian untuk mengatur kegiatan, agar kegiatan –
kegiatan organisasi itu dapat berjalan sesuai dengan rencana. Disamping
itu pengendalian juga dimaksudkan untuk mencari jalan ke luar atau
pemecahan apabila terjadi hambatan pelaksanaan kegiatan.
2. Fungsi Operasional
a) Pengadaan Tenaga Kerja Sumber Daya Manusia
Pengadaan tenaga kerja bertujuan untuk memperoleh jenis dan
jumlah tenaga atau sumber daya manusia yang tepat, sesuai dengan
kemampuan yang dibutuhkan oleh unit-unit kerja yang bersangkutan.
Penentuan sumber daya manusia yang akan dipilih harus benar-benar
yang diperlukan, bukan karena ada tenaga tersedia.
b) Pengembangan
Pengembangan sumber daya ini penting searah dengan
pengembangan organisasi. Apabila organisasi itu ingin berkembang
sebagaimana diikuti oleh pengembangan sumber daya manusia.
Pengembangan sumber daya manusia ini dapat dilaksanakan melalui
pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan.
c) Kompensasi
Kompensasi merupakan fungsi manajemen yang sangat penting.
Melalui fungsi ini organisasi memberikan balas jasa yang memadai dan
layak kepada karyawan. Hal ini wajar karena karyawan sebagai sumber
daya manusia organisasi tersebut telah memberikan jasanya yang besar
terhadap pencapaian tujuan organisasi.
d) Pengintegrasian
Pengintegrasian adalah kegiatan manajemen yang bertujuan untuk
rekonsiliasi kepentingan-kepentingan karyawan dalam organisasi itu.
Telah disadari dalam pelaksanaan kegiatan organisasi sering terjadi
benturan kepentingan diantara karyawan atau antara karyawan dengan
manajer. Untuk itulah pentingnya fungsi ini agar memperoleh
kesepakatan kembali dalam pelaksanaan kegiatan organisasi.
e) Pemeliharaan
Kemampuan-kemampuan sumber daya manusia yang telah
dimiliki oleh suatu organisasi perlu dipelihara (maintenance). Karena
kemampuan tersebut adalah merupakan aset yang penting bagi
terlaksananya tugas dan tercaapainya tujuan organisasi. Fungsi
pemeliharaan kemampuan sumber daya manusia ini termasuk juga
jaminan kesehatan dan keselamatan kerja karyawan, agar karyawan betah
dalam organisasi tersebut.
f) Pemutusan Hubungan Kerja
Seseorang karyawan tidak mungkin akan selalu bekerja pada
organisasi tertentu. Untuk itu maka tenaga kerja atau karyawan tersebut
harus kembali ke masyarakat. Organisasi harus bertanggung jawab dalam
memutuskan hubungan kerja ini sesuai dengan ketentuan – ketentuan
yang berlaku dan menjamin warga masyarakat yang dikembalikan itu
berada dalam keadaan yang sebaik mungkin. Seorang manajer sumber
daya manusia harus melaksanakan fungsi ini sebaik mungkin.
Jadi, strategi kebijakan manajemen sumber daya manusia merupakan
rencana serta aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan agar sumber daya manusia di
dalam organisasi dapat digunakan secara efektif guna mencapai berbagai tujuan.
Strategi sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan dalam mengelola,
mengatur, dan memanfaatkan karyawan sehingga dapat berjalan dan berfungsi
secara produktif untuk tercapainya tujuan perusahaan.
2.2.2.2 Kebijakan Strategi Manajemen Produksi Atau Operasi
Produksi berasal dari kata produk dalam bahasa inggris product.
Pengertian produk menurut Kotler dan Mursid (2014:71) merumuskan bahwa
produk sebagai hasil akhir yang mengandung elemen-elemen fisik, jasa dan hal-
hal simbolis yang dibuat dan dijual oleh perusahaan untuk memberikan kepuasan
dan keuntungan bagi pembelinya. Secara umum, kegiatan produksi/ operasi
merupakan suatu kegiatan yang berhubungan dengan penciptaan/ pembuatan
barang, jasa, atau kombinasinya, melalui proses transformasi dari masukan
sumber daya produksi menjadi keluaran yang diinginkan. Sedangkan pengertian
produksi menurut ahli adalah: produksi adalah proses penciptaan barang dan jasa
(Heizer and Render, 2012:4). Sementara itu strategi produksi berarti suatu rencana
terkait produksi suatu perusahaan untuk menghasilkan produk baik barang
maupun jasa yang berkualitas dan mampu bersaing dengan produk dari
perusahaan lain. Untuk memperlancar produksi memang sangat dibutuhkan suatu
strategi yang mumpuni dan matang adar berjalan dengan baik, lancar, dan sesuai
tujuan utama.
Perumusan dan penetapan strategi dibidang produksi atau operasi penting
dilakukan untuk dijadikan sebagai tuntutan kerja para manajer. Pengalaman
menunjukkan bahwa ada dua komponen yang biasanya menjadi perhatian utama.
Pertama, sarana dan prasarana kerja yaitu menyangkut berbagai keputusan seperti
tentang lokasi usaha, besaran usaha, pemakaian fasilitas kerja dan penggantinya.
Kedua, pengadaan sarana dan prasarana dan fasilitas kerja yaitu dengan cara
menyewa atau membeli. Pilihan mana yang akan digunakan diukur berdasarkan
pada biaya, masing-masing memiliki kebaikan dan keburukan. Tujuan dari
manajemen persediaan adalah untuk memisahkan operasi perusahaan, artinya
membuat masing-masing fungsi bisnis independent dari fungsi lain agar
penundaan atau penghentian dalam suatu area tak mempengaruhi produksi dan
penjualan produk akhir. Adapun beberapa tipe persediaan umum yaitu :
a. Persediaan bahan baku, termasuk bahan baku dasar yang dibeli dari
perusahaan lain untuk digunakan dalam operasi produksi perusahaan.
b. Persediaan dalam proses, terdiri dari barang setengah jadi yang
membutuhkan tambahan pekerjaan sebelum menjadi barang jadi.
c. Persediaan barang jadi, terdiri atas barang yang telah selesai produksinya
tetapi belum dijual.
2.2.2.3 Kebijakan Strategi Manajemen Sistem Informasi
Ward and Peppard (2002) : Perencanaan strategis SI/TI merupakan
proses identifikasi portfolio aplikasi SI berbasis komputer yang akan mendukung
organisasi dalam pelaksanaan rencana bisnis dan merealisasikan tujuan bisnisnya.
Perencanaan strategis SI/TI mempelajari pengaruh SI/TI terhadap kinerja bisnis
dan kontribusi bagi organisasi dalam memilih langkah-langkah strategis. Selain
itu, perencanaan strategis SI/TI juga menjelaskan berbagai alat,teknik, dan
kerangka kerja bagi manajemen untuk menyelaraskan strategi SI/TI dengan
strategi bisnis, bahkan mencari kesempatan baru melalui penerapan teknologi
yang inovatif.
Definisi dari perencanaan strategi sistem informasi dan teknologi
informasi adalah suatu proses analisis secara menyeluruh dan sistematis dalam
merumuskan tujuan dan sasaran perusahaan, serta menentukan strategi yang
memanfaatkan kelebihan dari sistem informasi dan dukungan teknologi informasi
dalam menunjang strategi bisnis dan memberikan keunggulan kepada perusahaan
dalam bersaing.
Alasan Penggunaan Perencanaan Strategi Sistem Informasi adalah
menurut Ward dan Peppard (2002, p47) menyatakan beberapa alasan yang
menyebabkan perlunya bagi suatu perusahaan untuk memiliki suatu strategi
system informasi atauteknologi informasi :
1. Adanya investasi untuk pengadaan SI/TI yang tidak mendukung sasaran
bisnis suatu organisasi.
2. SI/TI yang ada tidak terkontrol.
3. Sistem tidak teintegrasi sehingga data bersifat tersebar sehingga sangat
mungkinterjadi kerangkapan data dan hilangnya keterkaitan antar sumber
daya informasi.
4. Organisasi tidak memiliki skala prioritas dalam mengembangkan proyek
SI/TI, sehingga sangat sering terjadi perubahan dan tambal sulam yang
akhirnya menurunkan produktivitas organisasi.
5. Manajemen informasi yang buruk dan tidak akurat.
6. Strategi SI/TI tidak sejalan dengan strategi bisnis organisasi.
7. Proyek SI/TI hanya dievaluasi untuk kepentingan keuangan semata.
Model Perencanaan Strategi Sistem Informasi terdiri dari empat yaitu :
1. Lingkungan bisnis internal organisasi
Merupakan strategi bisnis yang digunakan pada masa sekarang, tujuan,
sumberdaya, proses dan budaya organisasi serta nilai dari bisnis itu sendiri.
2. Lingkungan bisnis eksternal organisasi
Pada tahap ini dilakuakan analisis faktor-faktor di luar organisasi yang
mempengaruhi kinerja organisasi, yang mencakup aspek-aspek ekonomi,
industri,dan iklim bersaing perusahaan.
3. Lingkungan internal SI/TI
Pada tahap ini akan dilakukan analisis yang mencakup kondisi SI/TI
organisasidari perpektif bisnis saat ini bagaimana kematangannya (maturity),
bagaimana kontribusi terhadap bisnis, keterampilan sumber daya manusia,
sumber daya dan infrastruktur teknologi, termasuk juga bagaimana portofolio
dari SI/TI yang adasaat ini.
4. Lingkungan eksternal SI/TI
Pada tahap ini dilakukan analisis kondisi teknologi SI/TI yang
berkembang saatini yang mencakup tren teknologi dan peluang
pemanfaatannya, serta penggunaan SI/TI oleh kompetitor, pelanggan dan
pemasok. Dari hasil ini akan diperoleh peluang teknologi SI/TI yang dapat
digunakan dalam mendukung strategi organisasi.
Proses Perencanaan strategi SI/TI, proses dimana informasi yang
diperoleh, sertahasil analisis yang diperoleh dari inputs, akan diolah untuk
menghasilkan output. Output merupakan hasil dari proses yang mencakup :
a. Strategi bisnis SI, yang mencakup bagaimana setiap unit/fungsi bisnis
organisasiakan memanfaatkan SI/TI untuk mencapai sasaran bisnisnya,
portofolio aplikasidan gambaran arsitektur informasinya.
b. Strategi TI, yang mencakup kebijakan dan strategi bagi pengelolaan
teknologi dansumber daya manusia SI/TI.
c. Strategi manajemen SI/TI, yang mencakup elemen-elemen umum yang
diterapkanmelalui organisasi untuk memastikan konsistensi penerapan
kebijakan SI/TI yang dibutuhkan :
- Future Application Portfolio, rincian yang menjelaskan usulan
aplikasi yangakan digunakan perusahaan dalam waktu kedepan,
untuk mengintegrasikan setiapunit dari perusahaan dan menyesuaikan
perkembangan teknologi dengan perkembangan perusahaan.
- Current Application Portfolio, rincian mengenai aplikasi system
informasi yang diterapkan perusahaan saat ini, dengan melihat
keuntungan dan kekuatan yang diperoleh dengan menggunakan
aplikasi tersebut serta melihat dukungan aplikasi yang ada terhadap
kegiatan operasional dan perencanaan strategi sistem dan teknologi.
2.2.2.4 Kebijakan Strategi Manajemen Keuangan
Pengertian keuangan itu sendiri menurut Gitman (2012:4) adalah “Finance
can be defined as the science and art of managing money”. Yang artinya adalah
keuangan dapat didefinisikan sebagai seni dan ilmu mengelola uang. Dari definisi
tersebut maka dapat dikembangkan bahwa keuangan sebagai seni berarti
melibatkan keahlian dan pengalaman, sedangkan sebagai ilmu berarti melibatkan
prinsip-prinsip, konsep, teori, proporsi dan model yang ada dalam ilmu keuangan.
Dalam suatu perusahaan sumber dana juga merupakan faktor terpenting
jadi harus menentukan strategi keuangan yang tepat. Sementara itu strategi
keuangan adalah merencanakan untuk memperoleh dan menggunakan dana guna
memaksimalkan nilai perusahaan.
Manajemen keuangan merupakan bagian dari perusahaan yang fungsinya
adalah mengorganisasikan perolehan dana, menggunakan dana dan sekaligus
mengendalikan dana tersebut dalam rangka memaksimalkan nilai perusahaan.
Dana dapat diperoleh dari berbagai sumber, yaitu dari sumber internal dan
eksternal. Secara garis besar sumber dana dapat dibagi menjadi tiga golongan
yaitu :
1) Sumber internal, misalnya laba, depresiasi dan amortisasi.
2) Sumber eksternal, misalnya pinjaman jangka pendek (seperti kredit leveransi,
kredit rekening, KIK dan leasing), pinjaman jangka panjang seperti kredit
hipotik dan kredit obligasi.
3) Modal sendiri, misalnya saham preferen dan deviden.
Dalam perencanaan dan penggunaan dana ada beberapa aspek yang harus
diperhatikan dalam merancang penggunaan biaya, meliputi :
a. Biaya awal (start-up-cost)
Biaya yang diperlukan ketika perusahaan akan berdiri. Biaya awal perusahaan
yang akan berdiri biasanya meliputi biaya awal yang tidak terduga, biaya
administrasi (gaji karyawan dan peralatan kantor), biaya sewa bangunan,
biaya asuransi serta tambahan atau biaya secara umum.
b. Proyeksi atau rancangan keuangan yang mencangkup pembukuan neraca
harian, proyeksi atau rancangan neraca aliran kas (cash flow statements).
c. Analisis piutang pokok.
2.2.2.5 Kebijakan Strategi Manajemen Pemasaran
Pemasaran berasal dari kata pasar atau dalam bahasa inggris disebut
market. Dalam arti luas, memasarkan suatu barang tidak berarti hanya suatu
kegiatan yang menawarkan barang atau menjual barang saja, tetapi didalamnya
termasuk mencakup berbagai macam kegiatan seperti membeli, menjual,
mengangkut barang, menyimpan, menyortir dan sebagainya. Menurut Hasan
(2014:1) menjelaskan bahwa pengertian dari pemasaran adalah sebuah konsep
ilmu dalam strategi bisnis yang bertujuan untuk mencapai kepuasan berkelanjutan
bagi pelaku bisnis, meliputi pelanggan, karyawan dan juga pemegang saham.
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan utama yang dilakukan oleh
perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dan mencapai
laba maksimal.
Strategi pemasaran terdiri dari primary target market, positioning,
merchanding, sales promotion, periklanan dan komunikasi. Selain itu juga dapat
dibuat seperti rencana pergantian system operasional, prioritas rekrutmen dan
pelatihan sumber daya manusia (Hendri Ma’aruf, 2005 : 242). Strategi pemasaran
merupakan pernyataan baik (baik secara implisit maupun eksplisit) mengenai
suatu merk atau lini produk mencapai tujuannya. Strategi pemasaran difokuskan
pada target pasar, karakteristik produk, penentuan harga, distribusi dan promosi
(Hendri Ma’aruf, 2005 : 242).
1. Target Pasar
Menurut Hendri Ma’aruf 2005:242, Pemasaran yang efektif dapat
menjelaskan segmen masyarakat yang menjadi sasaran utamanya. Segmen
pasar yang jelas memungkinkan perusahaan memilih strategi yang tepat.
Profit pelanggan atau karakteristik dari pelanggan khususnya (berdasarkan
jenis kelamin, umur, hobi dan sebagainya) harus diidentifikasi, ini
menolong dalam menentukan target pasar, yang terdiri dari pelanggan
yang pantas untuk profit pelanggan.
2. Karakteristik Produk
Karakteristik produk harus digambarkan, yang menekankan apa
yang menjadi produk tersebut lebih diminati daripada produk sejenis yang
ditawarkan oleh pesaing. Suatu produk mungkin diminati karena mudah
dipakai, lebih efektif atau lebih awet. Apapun keunggulan kompetitif
produk ini dari produk sejenis dari pesaing yang harus dijelaskan atau
sebagai upaya menempatkan citra perusahaan di benak masyarakat
(Hendri Ma’ruf, 2005:242).
3. Penentuan Harga
Harga adalah suatu sistemn manajemen perusahaan yang akan
menentukan harga dasar yang tepat bagi produk atau jasa dan harus
menentukan strategi yang menyangkut potongan harga, pembayaran
ongkos angkut dan berbagai variable yang bersangkutan menurut Kotler
Amstrong, 2012:62)
4. Distribusi
Distribusi yaitu memilih dan mengelola saluran perdagangan yang
dipakai untuk menyalurkan produk atau jasa dan juga untuk melayani
pasar sasaran, serta mengembangkan sistem distribusi untuk pengiriman
dan perniagaan produk secara fisik (Kotler & Amstrong 2012 :62)
5. Promosi
Secara periodik, promosi dipasang dengan tujuan membuat
perusahaan dan produk “terasa hadir” dalam benak masyarakat sehingga
kehadiran perusahaan dan produk direncanakan dalam bentuk frekuensi
penayangan iklan dalam tahun pertama, kedua hingga ke tahun kelima.
Komunikasi media bellow-the-line seperti brosur dan media berita
(publisitas/public relation) juga direncanakan. Bauran promosi (promotion
mix) merupakan kombinasi dari beberapa unsur promosi, yang lazimnya
adalah iklan, sales promotion, personal selling dan publisitas (Hendri
Ma’aruf 2005 : 224).
Jadi, strategi pemasaran adalah suatu rencana maupun cara-cara yang telah
ditentukan suatu perusahaan dengan sangat matang. Tujuan dari menentukan
suatu strategi pemasaran seperti yang dikatakan paada teori di atas adalah untuk
mencapai kepuasan keberlanjutan bagi pihak-pihak yang terkait. Karena sebuah
kepuasan merupakan faktor yang paling penting dalam menilai apakah
perusahaan tersebut telah mencapai standarisasi yang terbaik.
2.2.2.6
2.2.2.7
2.3 Proses Pengambilan Keputusan Strategi
2.3.1 Strategi Tingkat Korporat
Strategi korporat adalah strategi yang disusun dalam suatu bisnis, dimana
perusahaan akan bersaing dengan cara mengubah Distinctive Competence menjadi
Competitive Advencege.
Masalah yang cukup krusial korporat ini adalah menentukan bisnis apa yang
akan dikembangkan, bisnis yang ingin dapat bertahan dan bisnis apa yang akan
dilepaskan. Keputusan untuk memasuki pasar baru (diversifikasi), cara memasuki
bisnis tersebut misalnya : akuisisi ( pembelian suatu perusahaan oleh perusahaan lain
atau kelompok investor), pengembangan internal, joint venture, dan cara keluar dari
bisnis misalnya: spin-off, sell-off , likuidasi. Merupakan cara-cara untuk dapat
bersaing dan memperkuat keunggulan komparatif.
Kekuatan Persaingan

PEMAIN
BARU

KEKUATAN PERSAINGAN KEKUATAN


PEMASOK INDUSTRI PEMBELI

PRODUK
PENGGANTI

(Sumber : Freddy Rangkuti,2008:11)

Kesimpulannya adalah strategi pada tingkat korporat ini merupakan landasan


dan acuan untuk menyusun strategi-strategi tingkat yang lebih rendah ( strategi unit
Bisnis dan Strategi Fungsional). Dengan demikian strategi yang telah disusun di
ketiga tingkatan strategi ( korporat, unit bisnis dan strategi fungsional) merupakan
satu kesatuan yang paling mendukung dan terkait untuk menciptakan sinergi bagi
performasi perusahaan.
2.3.2 Strategi Tingkat Unit Bisnis
Kompetensi ini mencerminkan hasil akumulasi pembelajaran dalam berbagai
keterampilan dan berbagai unit organisasi. Persaingan perusahaan adalah perlombaan
untuk melahirkan kompetensi serta untuk memperoleh posisi pasar dan pengaruh
pasar. Untuk memiliki kompetensi inti, perusahaan harus memiliki tiga kriteria yaitu
( rangkuti Freddy.2008:12-13) :
1. Nilai Bagi Pelanggan
Keterampilan yang memungkinkan suatu perusahaan menyampaikan
manfaaat yang fundamental kepada pelanggan.
2. Diferensiasi Bersaing
Kemampuan yang unik dari segi daya saing. Jadi ada perbedaan antara
kompetensi yang di perlukan dan kompetensi pembeda. Tidak layak mengaggap
suatu kompetensi sebagai inti jika dia ada dimana-mana atau dengan kata lain
midah ditiru oleh pesaing.
3. Dapat Diperluas
Karena kompetensi inti merupakan pintu gerbang menuju pasar masa
depan, kompetensi ini harus memenuhi kriteria manfaat bagi para pelanggan dan
keunikan bersaing. Selain itu kompetensi harus dapat diperluas sesuai dengan
keinginan konsumen masa depan.
Michael Porter yang dikutip Philip Kotler (2009:106) telah merangkum
menjadi 3 tipe generik yang memberikan titik awal bagi pemikiran strategis
yaitu :
a. Keunggulan biaya keseluruhan, berusaha keras untuk mencapai biaya
produksi dan distribusi terendah, sehingga harganya lebih rendah daripada
pesaingnya dan mendapatkan pangsa pasar yang besar.
b. Diferensiasi, berkonsentrasi pada upaya mencapai kinerja superior dalam
bidang manfaat pelanggan yang diinginkan sebagian besar
pasar.perusahaan akan membina kekuatannya yang memberikan
keunggulan kompetitif dalam satu atau lebih manfaat. Maka, perusahaan
yang ingin merain keunggulan kualitas harus membuat atau membeli
komponen terbaik, memadukan dengan baik, memeriksanya dengan teliti
dan sebagainya.
c. Fokus, berfokus diri pada satu atau lebih segmen pasar yang sempit dan
tidak mengejar pasar yang luas. Perusahaan mengidentifikasi kebutuhan
segmen ini dan mengejar keunggulan biaya atau diferensiasi dalam segmen
sasaran tersebut.
2.3.3 Strategi Fungsional
Strategi di Tingkat Fungsional adalah strategi yang dirumuskan secara spesifik
pada area fungsional tertentu untuk mendukung strategi unit bisnis. Area fungsional
ini meliputi departemen-departemen yang terdapat di unit bisnis seperti pemasaran,
produksi, keuangan, sumber daya manusia, IT serta penelitian dan pengembangan.
Strategi Fungsional ini biasanya dihasilkan dan dievaluasi oleh kepala departemen
seperti kepala pemasaran, kepala keuangan, kepala produksi dan operasi. Individu-
individu ini dapat membantu memastikan bahwa departemen menjalankan elemen
strategis yang ditetapkan serta memastikan komponen-komponen di fungsional ini
membantu mendukung strategi di tingkat unit bisnis maupun strategi di tingkat
korporasi.
Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam menetapkan strategi di
tingkat fungsional, yaitu :
1. Memahami setiap perincian proyek dan pengukurannya.
2. Pastikan Strategi yang ditetapkan di tingkat fungsional ini harus selaras dengan
strategi di tingkat unit bisnis dan strategi di tingkat korporasi.
3. Hanya perlu mengukur data-data penting yang menentukan pencapaian
terhadap sasaran dan tujuan utama.
Strategi fungsional manajemen, mencakup fungsi-fungsi manajemen yaitu
planning, organizing, implementating, controlling, staffing, leading, motivating,
communicating, decision making, representing, dan integrating.
Merupakan strategi yang terjadi di level fungsional seperti, operasional,
pemasaran, keuangan, sumber daya manusia. Riset dan pengembangan dimana
strategi ini akan meningkatkan area fungsional perusahaan sehingga mendapat
keunggulan bersaing. Strategi ini harus mengacu pada strategi bisnis dan strategi
korporasi.Memfokuskan pada memaksimumkan produktivitas sumber daya yang
digunakan dalam memberikan value terbaik untuk pemenuhan kebutuhan pelanggan
(customer). Strategi fungsional sering juga disebut Value-based-strategy.
2.3.4 Kl
2.3.5
2.4 Analisis SWOT
2.4.2 Pengertian Analisis SWOT
Penggunaan analisis SWOT ini sebenarnya telah muncul dari bentuk yang
paling sederhana, yaitu dalam rangka menyusun strategi untuk mengalahkan pesaing
sampai menyusun strategi untuk memenangkan pesaing bisnis, dengan konsep
cooperation dan compettion. Analisis SWOT sangat perlu, dimana SWOT adalah
pendekatan dan Strengths (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities
(peluang), dan Threats (Ancaman). Kekuatan dan kelemahan berkaitan dengan diri
dalam menyusun rencana strategis, baik organisasi dan karyawannya, jaringan
pemasoknya, sistem operasionalnya, maupun citra yang dimilikinya. Sedangkan
peluang dan ancaman berkaitan dengan pasar, pesaing-pesaing dan lingkungan mikro
seperti terjadinya peristiwa bencana alam seperti banjir, kebakaran, dan lain-lain.
Analisis SWOT tidak hanya dipakai untuk menyusun strategi secara umum,
melainkan banyak di pakai untuk menyusun strategi perencanaan bisnis yang
bertujuan untuk menyusun strategi jangka pendek yaitu kemampuan untuk bertahan
dan mengejar laba maupun tujuan jangka panjang yaitu kelangsungan hidup
usahannya, sehingga arah dan tujun perusahaan dapat dicapai dengan jelas dan dapat
segera diambil keputusan.
Analisis SWOT adalah penilaian atau assessment terhadap hasil identifikasi
situasi untuk menentukan apakah suatu kondisi dikategorikan sebagai kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman. Dapat di artikan sebagai berikut :
1. Kekuatan (strength) adalah situasi internal organisasi yang berupa kompetensi
atau kapabilitas sumber daya yang dimiliki organisasi yang dapat digunakan
sebagai alternative untuk menangani peluang dan ancaman.
2. Kelemahan (weakness) adalah situasi internal organisasi sulit digunakan untuk
menangani kesempatan dan ancaman.
3. Peluang (pportunity) adalah situasi eksternal organisasi yang berpotensi
menguntungkan. Organisasi –organisasi yang berasa dalam satu industry yang
sama secara umum akan merasa diuntungkan bila dihadapkan pada kondisi
eksternal tersebut.
4. Ancaman (threat) adalah suatu kondisi eksternal yang berpotensi menimbulkan
kesulitan. Organisasi-organisasi yang berbeda dalam satu industri yang sama
secara umum akan merasa dirugikan atau dipersulit dan terancam bila
dihadapkan pada kondisi eksternal tersebut.

Gambar Diagram Analisis SWOT

BERBAGI
PELUANG

Mendukung Strategi
Mendukung
Turn Around
Strategi Agresif

KELEMAHAN KEKUATAN
INTERNAL INTERNAL

Mendukung Mendukung Strategi


Strategi Difensif Divesifikasi

BERBAGI
ANCAMAN

(Sumber : Freddy Rangkuti, 2008:19)

2.5 gak tu
2.6

Anda mungkin juga menyukai