Anda di halaman 1dari 32

RANCANG BANGUN PAPAN PLUG-IN SISTEM KENDALI SUHU

TANGKI CAIRAN BERBASIS NI ELVIS II SEBAGAI MEDIA


PEMBELAJARAN JENJANG DIPLOMA IV

Proposal Tugas Akhir


Disusun sebagai salah satu syarat untuk
pelaksanaan Tugas Akhir program pendidikan Diploma IV

Oleh
Imam Febiawan
216441008

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA OTOMASI


JURUSAN TEKNIK OTOMASI MANUFAKTUR DAN MEKATRONIKA
POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG
2020
LEMBAR PENGAJUAN

RANCANG BANGUN PAPAN PLUG-IN SISTEM KENDALI SUHU


TANGKI CAIRAN BERBASIS NI ELVIS II SEBAGAI MEDIA
PEMBELAJARAN JENJANG DIPLOMA IV

Oleh
Imam Febiawan
216441008

Disahkan di
Politeknik Manufaktur Bandung
13 Januari 2020

Disetujui,
Pembimbing I Pembimbing II

DR. Noval Lilansa, Dipl.-Ing., M.T. Abyanuddin Salam, S.S.T., M.Eng


NIP. 19711123 199512 1 001 NIP. 19891004 201012 1 007

ii
ABSTRAK

Pemanas air (water heater) merupakan alat yang digunakan untuk memanaskan
air menggunakan energi sebagai sumber pemanas. Energi listrik lebih banyak
digunakan karena lebih praktis dalam penggunaan dan pemasangannya.
Kebanyakan dari sistem kendali suhu pada pemanas air listrik masih menggunakan
pengaturan tegangan secara ON/OFF karena lebih sederhana dan murah.
Kelemahan sistem ini adalah boros dalam mengkonsumsi energi listrik dan suhu air
menjadi tidak presisi atau kurang stabil. Sistem kendali suhu pada pemanas air
banyak digunakan di dunia industri untuk mendapat suhu air yang presisi dan stabil.
Maka dari itu, dibutuhkan suatu alat ukur suhu yang dapat membaca suhu aktual
yang dijadikan nilai acuan suhu yang diinginkan dan mengatur aliran listrik agar
menghasilkan panas yang linear dengan besar aliran listriknya. Dengan bantuan
perangkat keras akusisi data yaitu NI ELVIS II, hal ini dapat dilakukan. Selain itu,
tampilan antarmuka interaktif dari sistem ini menggunakan LabVIEW untuk
memantau dan menghasilkan keluaran yang telah di proses kedalam sistem kendali
Proporsional, Integral, dan Derivatif (PID). Fitur-fitur tampilan antarmuka
interaktif tersebut terdiri dari ilustrasi gambar, simulasi PID dalam mengendalikan
sistem, dan tampilan suhu air yang dipanaskan secara real time. Hasil yang
direncanakan, sistem mampu memberikan respon yang cepat terhadap setiap
perubahan yang terjadi, baik itu perubahan setpoint maupun perubahan suhu air
(suhu aktual). Fitur-fitur tampilan antarmuka interaktif diharapkan dapat
mempermudah pengguna dalam merancang sistem kendali PID.

Kata Kunci: Water Heater, NI ELVIS II, LabVIEW, PID, interaktif.

iii
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGAJUAN........................................................................................ ii
ABSTRAK ............................................................................................................. iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ...............................................................................................v
DAFTAR TABEL .................................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
1.1. Latar Belakang ..........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah .....................................................................................2
1.3. Batasan Masalah ........................................................................................3
1.4. Tujuan ........................................................................................................3
1.5. Sistematika Penulisan ................................................................................4
BAB II KAJIAN PUSTAKA ..................................................................................5
2.1. Studi Penelitian Terdahulu ........................................................................5
2.2. Teori Penunjang ........................................................................................8
BAB III PERANCANGAN ..................................................................................13
3.1. Arsitektur .................................................................................................13
3.2. Blok Diagram ..........................................................................................14
3.3. Diagram Alir Sistem ................................................................................15
3.4. Deskripsi ..................................................................................................19
3.5. Jadwal dan Biaya .....................................................................................20
BAB IV HASIL YANG DIRENCANAKAN .......................................................21
4.1. Perangkat Keras .......................................................................................21
4.2. Perangkat Lunak ......................................................................................21
BAB V KESIMPULAN ........................................................................................23
5.1. Kesimpulan ..............................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... vii
LAMPIRAN ......................................................................................................... viii

iv
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2. 1 Rancangan Hardware Plant Pengendali Suhu Cairan Oleh Ahmad
Shafi Mukhaitir (Mukhaitir, 2010) .......................................................................... 5
Gambar 2. 2 Blok Diagram Pemanas (Ramadhani, 2016) ...................................... 6
Gambar 2. 3 Flowchart Sistem PID (Ramadhani, 2016) ........................................ 6
Gambar 2. 4 Konsep Dasar Sistem Kendali Temperatur Berbasis Komputer
(Bahri, 2014) ........................................................................................................... 7
Gambar 2. 5 Diagram Blok Pengendali PID ........................................................... 9
Gambar 2. 6 Respon Kontrol PID ........................................................................... 9
Gambar 2. 7 Diagram Blok Sistem Kendali Gain Scheduling (Mukhaitir, 2010) 10

Gambar 3. 1 Arsitektur Sistem .............................................................................. 13


Gambar 3. 2 Blok Diagram Sistem Kendali Suhu Air .......................................... 14
Gambar 3. 3 Alur Tahapan Pelaksanaan Tugas Akhir .......................................... 15
Gambar 3. 4 Alur Cara Kerja Pilihan Sistem Loop Terbuka Atau Loop Tertutup 17
Gambar 3. 5 Alur Kerja Sistem Loop Terbuka ..................................................... 18
Gambar 3. 6 Alur Kerja Sistem Loop Tertutup .................................................... 19

v
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2. 1 Tiga Himpunan Parameter PID Untuk Tiga Kondisi Proses. (Mukhaitir, 2010)
.......................................................................................................................................... 10

Tabel 3. 1 Rencana Jadwal Kegiatan Tugas Akhir .............................................. viii


Tabel 3. 2 Rancangan Anggaran Biaya Tugas Akhir ............................................. ix

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pemanas air (water heater) merupakan alat yang digunakan untuk
memanaskan air menggunakan energi sebagai sumber pemanas, yaitu listrik,
gas atau matahari. Dari ketiga jenis sumber energi yang digunakan tersebut
energy listrik lebih banyak digunakan karena lebih praktis dalam penggunaan
dan pemasangannya (Rokhandi, 2017). Kebanyakan dari sistem kendali suhu
pada pemanas air listrik masih menggunakan pengaturan tegangan secara
ON/OFF karena lebih sederhana dan murah. Kelemahan sistem ini adalah boros
dalam mengkonsumsi energi listrik dan suhu air menjadi tidak presisi atau
kurang stabil. Sistem kendali suhu pada pemanas air banyak digunakan di dunia
industri untuk mendapat suhu air yang presisi dan stabil. Perlu adanya sistem
yang mengendalikan suhu cairan pada proses pemanasan tersebut. Alternatif
lain dalam mengatur tegangan masuk pada pemanasan air listrik yaitu
menggunakan kontrol PID (Propotional-Integral-Derivative) (Megilo, 2016).
Oleh sebab itu, agar mahasiswa jurusan teknik otomasi manufaktur dan
mekatronika memahami konsep kendali suhu pada proses pemanasan air, maka
sistem kendali suhu pada proses pemanasan air perlu dipelajari.
Pengendalian parameter suhu air menjadi masalah yang sering dijumpai,
sehingga telah banyak juga penelitian melakukan pembahasan masalah
tersebut. Telah dilakukan beberapa studi untuk membuat sistem kendali suhu
pada proses pemanasan air. Pengendalian suhu ini menggunakan kontroler
elektronik atau mikrokontroler dengan metode sistem tertutup. selain
memberikan nilai setpoint, pengendalian sistem tertutup memberikan umpan
balik dari sistem sehingga dapat dikendalikan dengan baik. Sistem ini
menggunakan kontrol PID untuk proses pengendalian suhu sehingga terjadi
kestabilan suhu yang terjaga (Megilo, 2016) (Pratomo, 2013). Penelitian lain,
perangkat keras yang digunakan adalah NI DAQ sebagai akusisi data (Bahri,
2014) (Alhasa, 2013). Selain mikrokontroler dan NI DAQ, terdapat perangkat
keras untuk akusisi data, yaitu NI ELVIS II. NI ELVIS (Engineering Laboratory
Virtual Instrumentation Suite) II adalah perangkat laboratorium pendidikan

1
teknik modular yang dikembangkan khusus untuk akademisi. NI ELVIS II
memiliki bentuk ringkas yang terintegrasi dengan 12 instrumen yang paling
umum digunakan di laboratorium, termasuk osiloskop, multimeter digital,
generator fungsi, catu daya variabel, dan Bode analyzer. NI ELVIS II dapat
terhubung dengan PC melalui kapabilitas Plug-and-play USB dan membuat di
atas papan yang dapat dilepas. Papan NI ELVIS II tersebut dapat dikostuminasi
sesuai kebutuhan. NI ELVIS II ini dibuat oleh National Instrument dan
terintegrasi dengan LabVIEW. Perangkat lunak LabVIEW digunakan untuk
menampilkan seluruh proses kerja dari NI ELVIS II dalam bentuk tampilan
visual dan grafik pada layar monitor secara real time (Instrument, 2020).
Tampilan antarmuka dalam pengendalikan proses ini sangat diperlukan untuk
mengetahui respon sistem yang menggunakan LCD (Rokhandi, 2017) (Lestari,
2008) atau komputer dengan aplikasi LabVIEW (Ramadhani, 2016) (Bahri,
2014) (Alhasa, 2013) (Tyas, 2013). Dalam penelitian, sensor yang digunakan
untuk mengukur suhu air di dalam tangki bermacam-macam, yaitu DS18B20
(Rokhandi, 2017) (Ramadhani, 2016), IC LM 35 (Mukhaitir, 2010) (Bahri,
2014) (Pratomo, 2013) (Alhasa, 2013) (Tyas, 2013), PT-100 (Megilo, 2016),
dan Thermocouple (Lestari, 2008). Terdapat beberapa cara dalam
mengendalikan elemen pemanas, yaitu menggunakan PWM yang masuk ke
driver heater untuk mengatur pemanasan heater sesuai dengan keinginan
(Megilo, 2016), menggunakan relay untuk menguhungkan sumber tegangan AC
dengan elemen pemanas (Rokhandi, 2017), dan menggunakan rangkaian Solid
State Relay (SSR) dimana penggabungan antara rangkaian optocoupler di
dalam MOC 3041 dan TRIAC (Ramadhani, 2016) (Alhasa, 2013).
Berdasarkan penelitian sebelumnya, maka akan dilakukan penelitian sebuah
alat pembelajaran dengan judul RANCANG BANGUN PAPAN PLUG-IN
SISTEM KENDALI SUHU TANGKI CAIRAN BERBASIS NI ELVIS II
SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN JENJANG DIPLOMA IV.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, terdapat aspek-aspek yang harus
diperhatikan yaitu respon sensor, pengendalian menggunakan PID
Konvensional, alat kendali elemen pemanas, dan sistem antarmuka. Respon

2
sensor yang dimaksud berkaitan dengan jenis sensor yang digunakan, sehingga
sensor dapat bekerja handal dan keakuratan yang tinggi. Pengendalian
menggunakan PID konvensional yang dimaksud berkaitan dengan penelitian
sebelumnya masih menggunakan PID konvensional sebagai sistem
pengendalian, sehingga tidak dapat menghindari terjadinya osilasi yang terus
menerus pada sistem. Kendali elemen pemanas yang dimaksud adalah
pemilihan driver yang sesuai untuk elemen pemanas yang akan digunakan.
Sistem antarmuka yang dimaksud berkaitan dengan sistem antarmuka masih
belum dilengkapi dengan fitur pembanding dari sistem pengendalian yang
digunakan, yaitu PID konvensional
1.3. Batasan Masalah
Agar permasalah yang dibahas lebih terarah maka dibuat beberapa batasan
masalah berdasarkan perumusan masalah tersebut. Batasan-batasan tersebut
antara lain:
1) Elemen Pemanas dengan daya maksimal 350 Watt
2) Material objek yang dipanaskan adalah air dengan volume 600 mL
3) Range kontrol suhu adalah 30°C sampai dengan 50°C dengan kenaikan 1
derajat celcius
4) Suhu yang dijadikan referensi untuk perhitungan adalah suhu hasil
pembacaan dari sensor DS18B20 dengan peralatan suhu standar.
5) Fitur antarmuka sebagai media pembelajaran menggunakan perangkat
lunak LabVIEW,
6) Perangkat keras untuk akusisi data menggunakan NI ELVIS II, dan
7) Tidak memperhitungkan efek perpindahan panas yang terjadi dari sistem
ke lingkungan atau sebaliknya.
1.4. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan tugas akhir ini antara lain sebagai berikut.
1) Merancang Bangun sistem kendali suhu air sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan pengguna dan pengguna hanya perlu memasukkan nilai acuan
(setpoint) suhu air yang diinginkan.
2) Merancang bangun sistem kendali suhu air dengan menggunakan sistem
pengendalian PID.

3
3) Merancang bangun sistem antarmuka yang interaktif dan sesuai pada
sistem kendali suhu air agar dapat digunakan sebagai media pembelajaran
yang dilengkapi dengan fitur pengendalian PID konvensional dan gain
scheduled PID.
1.5. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan pada proposal ini sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan: bab ini mencakup latar belakang, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan dan sistematika penulisan.
Bab II Tinjauan Pustaka: bab ini mencakup studi penelitian terdahulu.dan
tinjauan teori.
Bab III Perancangan: bab ini mencakup arsitektur, Blok diagram,
Flowchart, Jadwal dan Biaya.
Bab IV Hasil Yang Direncanakan: bab ini mencakup rencana yang akan
dicapai.
Bab V Penutup: bab ini mencakup kesimpulan.

4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Berbagai penelitian tentang sistem kendali suhu air telah banyak dilakukan
baik di Indonesia. Studi penelitian terdahulu tentang pengangkatan magnetik yang
akan digunakan sebagai acuan awal dalam karya tulis ini adalah sebagai berikut.
2.1. Studi Penelitian Terdahulu
2.1.1. Aplikasi Kendali PID Menggunakan Skema Gain Scheduling
untuk Pengendalian Suhu Cairan pada Plant Electric Water
Heater
Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Shafi Mukhaitir ini berjudul
Aplikasi Kendali PID Menggunakan Skema Gain Scheduling Untuk
Pengendalian Suhu Cairan pada Plant Electric Water Heater. Penelitian ini
dilakukan pada tahun 2010. Rancangan Kendali suhu air ditunjukkan pada
gambar 2.1. Penelitian ini merancang sistem pemanasan air listrik dengan IC
LM35 sebagai sensor suhu untuk air. Pengontrolan yang digunakan adalah
metode PID gain scheduling dimana nilai paramater PID dijadwal
berdasarkan titik kerja atau kondisi operasi yang dihadapi. Metode kendali
gain scheduling menghasilkan nilai ITAE (Integral of Time Absolut Error)
sebesar 141051yang lebih kecil dibandingkan sistem yang menggunakan
kendali PID single dengan nilai ITAE 174067 dan 187569. (Mukhaitir, 2010)

Gambar 2. 1 Rancangan Hardware Plant Pengendali Suhu Cairan Oleh


Ahmad Shafi Mukhaitir (Mukhaitir, 2010)
Walaupun penelitian ini berhasil mengendalikan suhu dari dalam tangki,
penelitian ini masih menggunakan mikrokontroller sebagai pengendali sistem.

5
Sehingga pemrograman yang digunakan berbentuk teks. Selain itu, sensor yang
digunakan kurang handal, sehingga keakuratan yang cukup rendah. penelitian
ini berfukos pada hasil yang dapat mengendalikan suhu air dalam tangki.
Penelitian ini tidak dilengkapi dengan antarmuka yang interaktif sehingga tidak
dapat dijadikan sebagai media pembelajaran.
2.1.2. Sistem Pengaturan Suhu Air Menggunakan Kendali PID berbasis
LabVIEW
Penelitian yang dilakukan oleh Ari Ramadhani dan Lery Sakti Ramba ini
berjudul Sistem Pengaturan Suhu Air Menggunakan Kendali PID berbasis
LabVIEW. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2016. Penelitian ini merancang
sistem pemanasan air listrik dengan DS18B20 sebagai sensor suhu untuk air.
Keluaran sensor sudah dalam bentuk digital sehingga tidak memerlukan
Analog to Digital Converter (ADC) untuk diproses oleh mikrokontroler.
(Ramadhani, 2016)

Gambar 2. 2 Blok Diagram Pemanas (Ramadhani, 2016)

Gambar 2. 3 Flowchart Sistem PID (Ramadhani, 2016)


Penelitian ini masih menggunakan mikrokontroler sebagai pengendali
sistem. Sehingga bahasa pemrograman yang digunakan berbentuk teks. Selain

6
itu, karena penerapan penelitian ini tidak untuk seagai media pembelajaran,
penelitian ini tidak dilengkapi dengan antarmuka yang interaktif yang dibuat
untuk mempermudah sistem untuk dipelajari.
2.1.3. Prototype Sistem Kendali PID dan Monitoring Temperatur
Berbasis LabVIEW
Penelitian yang dilakukan oleh Saeful Bahri ini berjudul Prototype Sistem
Kendali PID dan Monitoring Temperatur Berbasis LabVIEW. Penelitian ini
dilakukan pada tahun 2014. Konsep dasar sistem kontrol temperatur berbasis
komputer ditunjukkan pada gambar 2.4. penelitian ini merancang sistem
kendali suhu pada ruang oven berbasis PC menggunakan LabVIEW dan NI-
DAQ 6008 dengan IC LM35 sebagai sensor suhu untuk ruangan oven.
Pengontrolan yang digunakan adalah metode PID sederhana dimana nilai Kp
Ki, Kd dimasukkan oleh user. (Bahri, 2014)

Gambar 2. 4 Konsep Dasar Sistem Kendali Temperatur Berbasis Komputer


(Bahri, 2014)
Penelitian ini dilakukan hanya memonitor suhu, sehingga tidak ada simulasi
sistem dengan antarmuka yang interaktif untuk mempermudah sistem untuk
dipelajari. Selain itu, sistem ini mengendalikan suhu dengan kendali sistem
PID konvensional. Sehingga pengguna harus menentukan nilai Kp, Ki, dan Kd
yang cocok untuk sistem tersebut. Penelitian ini tidak diuji dengan gangguan
dari luar sistem. Sehingga, sistem PID yang dipakai tidak diketahui seberapa
cepat respon ketika terdapat gangguan.

7
2.2. Teori Penunjang
2.2.1. Heater (Pemanas)
Heater adalah suatu alat yang digunakan untuk memancarkan panas atau
suatu alat yang digunakan untuk mencapai temperatur yang lebih tinggi.
Heater dapat digunakan sebagai pemanas langsung yang dapat
mengakibatkan reaksi-reaksi tertentu. Water heater adalah suatu proses
thermodynamic dengan menggunakan suatu sumber energi untuk
memanaskan air diatas temperatur awalnya. Didalam industri, air yang
dipanaskan memiliki banyak kegunaan. Sumber energi yang paling umum
digunakan untuk pemanasan air adalah bahan bakar fosil : gas alam, minyak
tanah yang dicairkan dengan memasang gas, meminyaki atau kadang-
kadang bahan bakar padat. Bahan bakar ini dapat dikonsumsi secara
langsung atau dengan sistem elektronika. Alternatif bahan bakar seperti
solar energy, heat pumps, air panas yang telah didaur ulang, dan energi
geothermal biasanya digunakan sebagai tenaga cadangan dan dapat
dikombinasikan dengan gas, listrik atau minyak. (Lestari, 2008)
2.2.2. Pengontrol PID
Pengendali PID adalah suatu sistem pengendali yang merupakan gabungan
antara pengendali proporsional, integral, dan turunan (derivative). Dalam
waktu kontinyu, sinyal keluaran pengendali PID dapat dirumuskan sebagai
berikut. (Mukhaitir, 2010)

(1)
Atau

(2)
dengan
u(t) = sinyal keluaran pengendali PID
Kp = konstanta proporsional
Ti = waktu integral
Td = waktu turunan
Ki = konstanta integral
Kd = konstanta turunan

8
e(t) = sinyal kesalahan
Jadi, fungsi alih pengendali PID (dalam domain s) dapat dinyatakan sebagai
berikut. (Mukhaitir, 2010)

Diagram blok pengendali PID dapat dilihat pada Gambar

Gambar 2. 5 Diagram Blok Pengendali PID


Sedangkan dalam kawasan sistem diskret, pengendali PID dapat dituliskan
dalam bentuk persamaan beda sebagai berikut. (Mukhaitir, 2010)

Setiap kekurangan dan kelebihan dari masing-masing pengontrol P, I dan


D dapat saling menutupi dengan menggabungkan ketiganya secara paralel
menjadi pengontrol proporsional plus integral plus diferensial (pengontrol
PID). Elemen-elemen pengontrol P, I dan D masing-masing secara keseluruhan
bertujuan sebagai berikut.
• Mempercepat reaksi sebuah sistem mencapai set point-nya
• Menghilangkan offset
• Menghasilkan perubahan awal yang besar dan mengurangi overshoot
Dalam perancangan sistem kontrol PID yang perlu dilakukan adalah
mengatur parameter P, I, atau D agar tanggapan sinyal keluaran sistem
terhadap masukan tertentu sebagaimana yang diinginkan. (Megilo, 2016)

Gambar 2. 6 Respon Kontrol PID

9
2.2.3. Gain Scheduling
Gain scheduling adalah sebuah metode kendali dimana besar parameter PID
yang digunakan oleh modul kendali dijadwal berdasarkan titik kerja atau
kondisi operasi yang dihadapi. Agar setiap saat kontroler mengetahui kondisi
proses, maka dalam skema kendali ini diperlukan pengukuran variabel
tambahan (auxillaries variable) yang secara teknis digunakan sebagai variabel
penjadwal-scheduled variable. Diagram blok sistem kendali Gain Scheduling
ditunjukan Gambar 2.7. (Mukhaitir, 2010)

Gambar 2. 7 Diagram Blok Sistem Kendali Gain Scheduling (Mukhaitir,


2010)
Dalam perancangan awal, kita terlebih dahulu harus menetukan jangkauan
nilai variabel penjadawal (SV) untuk setiap kondisi dinamika proses yang
sedang dihadapi. Tabel 2 memperlihatkan salah satu contoh rancangan tabel
penguat. (Mukhaitir, 2010)
Tabel 2. 1 Tiga Himpunan Parameter PID Untuk Tiga Kondisi Proses.
(Mukhaitir, 2010)

2.2.4. Teaching Aid (Duvenage, 2012)


Penggunaan alat bantu dalam pengajaran harus mempertimbangkan subjek
tujuan mengajar dan bagian-bagian dari mana tujuan ini dibangun. Dengan
demikian, perlu dilakukan analisis terhadap hal tersebut. Tujuan dibuat
menentukan bagaimana penggunaan alat bantu pengajaran dapat berkontribusi

10
untuk mencapai tujuan. Berikut merupakan prinsip-prinsip untuk pemilihan
alat bantu mengajar untuk pelajaran.
Tujuan pembelajaran (tujuan pencapaian)
1) Murid harus merevisi konsep tertentu
2) Memperoleh wawasan tentang konsep
3) Memperoleh wawasan dengan konsep tertentu
Tujuan instruksional
1) Orientasikan siswa, arahkan wawasan mereka ke dalam konsep
2) Sajikan konsep-konsep baru
Fungsi instruktur
1) Dia harus memulai, memotivasi melalui pertanyaan yang bertujuan.
2) Klarifikasi sendiri secara sistematis dan terarah (dominan-subyektif).
3) Untuk mengklarifikasi dengan bantuan alat bantu pengajaran (dominan-
objektif).
Fungsi murid
1) Partisipasi aktif dalam diskusi kelas atau kelompok.
2) Bergantung pada instruktur dan harus mengamati dengan akurat.
3) Tergantung pada interpretasi instruktur dan juga isinya tercermin dalam
alat bantu pengajaran.
Pilihan alat bantu mengajar
1) Sistematisasikan dan pesan konsep di papan tulis atau proyektor atau
sejumlah slide yang sesuai.
2) Guru masih harus menafsirkan, mengklarifikasi media yang dalam dirinya
sendiri tidak mencerminkan konsep; mis. slide, cetakan, model, papan tulis.
3) Contoh nyata, model, alat bantu audio-visual, dll. Media harus
menunjukkan (mencerminkan) konsep atau hubungan tertentu yang murid
sendiri dapat mengamati.
2.2.5. LabVIEW
LabVIEW atau Laboratory Virtual Instrumen Engineering Workbench
merupakan perangkat lunak yang diproduksi oleh perusahaan National
Instrumen yang berbasis G programming. Bahasa pemrograman LabVIEW
tidak menggunakan basis teks seperti pada Delphi atau Visual Basic melainkan

11
menggunakan grafik, yaitu dengan menghubungkan ikon-ikon dengan fungsi
tertentu, itulah yang dimaksud dengan G Programming (pemrograman grafik).
Dengan menggunakan pemrograman grafik ini membuat aplikasi akuisisi data
dan instrumentasi/kontrol jadi lebih mudah dan cepat. Oleh karena itu, baru-
baru ini LabVIEW menjadi standar pemrograman pada industri-industri
otomasi. LabVIEW juga menggunakan pemrograman aliran data (data flow),
dimana aliran data dari node pada blok digram akan menentukan perintah
eksekusi berdasarkan VI (Virtual Instrument). VI adalah program LabVIEW
yang menirukan instrumen sebenarnya dalam bentuk simbol-simbol.
Penggunaan LabVIEW pada penelitian ini adalah untuk pembuatan antarmuka
interaktif perancangan kendali dan implementasi pengendalian pada model
sistem kendali suhu air.

12
BAB III
PERANCANGAN

3.1. Arsitektur
Model sistem kendali suhu air terdiri dari antarmuka, elemen pemanas,
sensor suhu sebagai umpan balik, pengaduk cairan, dan pengendali. Perhatikan
arsitektur sistem pada gambar 3.1

Gambar 3. 1 Arsitektur Sistem


Pengguna akan menggunakan sistem antarmuka dengan menggunakan
LabVIEW sebagai programnya. Pengguna akan memberikan perintah kepada
sistem di suhu berapa air dengan volume 600 mL akan dipanaskan. Kemudian,
LabVIEW akan mengolah perintah yang dikirim sehingga perintah tersebut
terkirim ke NI ELVIS II sebagai alat pengakusisi data untuk memanaskan air.
LabVIEW mengirim perintah kepada NI ELVIS II dalam bentuk besaran
tegangan. Besaran tegangan tersebut akan diolah oleh rangkaian papan Plug IN
NI ELVIS II sehingga akan mengeluarkan sudut fasa tegangan. Sudut fasa
tegangan tersebut akan mengalir ke elemen pemanas sehingga terjadi kenaikan
suhu. Kenaikan suhu tersebut akan menyebabkan air mengalami perubahan
suhu. Selama proses pemanasan berlangsung, motor pengaduk akan aktif agar

13
pemanasan air merata. Perubahan suhu pada air akan terbaca oleh sensor suhu.
Sensor suhu akan mengirim sinyal berupa sinyal digital. Sinyal tersebut akan
diolah oleh rangkaian papan Plug IN NI ELVIS sehingga menjadi input NI
ELVIS II. Sinyal input tersebut terbaca sebagai suhu dan diolah oleh program
LabVIEW. Sinyal tersebut berfungsi sebagai umpan balik sistem. Program
akan mengolah data tersebut sehingga menjadi referensi besaran tegangan
output untuk rangkaian elemen pemanas agar suhu air mencapai setpoint. Agar
sistem dapat stabil, dibutuhkan suatu sistem pengendali, yaitu sistem
pengendalian Gain Scheduled PID. Semua output dan suhu air akan
ditampilkan oleh sistem antarmuka LabVIEW. Pompa air pada sistem
berfungsi sebagai gangguan luar untuk sistem. Gangguan tersebut digunakan
untuk mengetahui respon sistem untuk mempertahankan suhu terhadap
perubahan suhu yang terjadi.
3.2. Blok Diagram
Pada model sistem kendali suhu air, terdapat blok diagram sistem kendali
sistem tertutup yang ditunjukkan pada gambar 3.2 berikut.

Gambar 3. 2 Blok Diagram Sistem Kendali Suhu Air


Pengguna akan memberikan perintah kepada sistem dengan memasukkan
nilai setpoint pada Komputer dan LabVIEW sebagai programnya. LabVIEW
akan mengirim perintah kepada NI ELVIS II sebagai alat pengakusisi data. NI
ELVIS II akan mengirim dalam bentuk besaran tegangan ke Papan Plug IN NI
ELVIS II yang sudah terdapat driver elemen pemanas. Driver elemen pemanas
akan mengirim tegangan ke elemen pemanas (heater) yang ada di dalam tangki
air sehingga terjadi kenaikan suhu pada heater dan air tersebut. kenaikan suhu
menimbulkan panas dan perubahan suhu pada air dalam tangki. Perubahan
suhu air akan terbaca oleh sensor suhu. Sensor suhu akan mengirim sinyal ke
NI ELVIS II yang akan diolah dan akan terbaca sebagai suhu air pada komputer

14
dan LabVIEW. Nilai masukkan dari sensor tersebut akan diolah oleh program
LabVIEW. Pengolahan tersebut akan membandingkan nilai setpoint dengan
nilai aktual. Perbandingan tersebut menghasilkan error (galat). Kemudian,
Sistem akan melakukan proses untuk mengecilkan nilai error (galat) tersebut.
3.3. Diagram Alir Sistem
3.3.1 Alur Skema Perancangan dan Pembuatan
Pada tugas akhir ini terdapat beberapa tahapan perancangan dan
pembuatan yang ditampilkan pada diagram alir gambar 3.3 berikut ini.

Gambar 3. 3 Alur Tahapan Pelaksanaan Tugas Akhir


Tahapan persiapan perancangan terdiri dari studi literatur dan diskusi.
Tahapan ini dilakukan untuk memahami terhadap teori-teori dasar atau
keilmuan yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Selain itu,
tahapan ini berfungsi untuk memahami kelebihan dan kekurangan dari
penelitian sebelumnya.
Tahapan perancangan sistem meliputi perancangan mekanik, perancangan
elektrik, dan juga perancangan algoritma pemrograman. Tahap ini

15
dimaksudkan agar memudahkan dalam pelaksanaan penelitian, dan juga
meminimalisir tingkat kesalahan saat melaksanakan penelitian.
Tahapan pembuatan program pengendalian berkaitan dengan ujicoba
sensor dan aktuator. Setelah perancangan selesai, tahap berikutnya adalah
penyediaan bahan-bahan dan komponen yang akan digunakan dalam
penelitian. Kemudian bahan dan komponen tersebut diuji dengan program
untuk memastikan sensor bekerja dengan baik.
Pembuatan Papan Plug IN NI ELVIS II termasuk dalam pembuatan bagian
elektrik. Sedangkan pembuatan mini plant electric water heater termasuk
pembuatan bagian mekanik. Tahap ini dilakukan meliputi penyediaan bahan-
bahan dan komponen terkait serta perakitan komponen mekanik dan elektrik.
Integrasi dilakukan agar program mandiri yang selesai dibuat dapat
diintegrasikan dengan program lain secara keseluruhan. Setelah itu, dilakukan
pengujian sistem secara keseluruhan. Hal ini dilakukan agar dapat diketahui
bagian sistem yang befungsi dengan baik dan benar.
3.3.2 Alur Cara Kerja Sistem Secara Umum
Berdasarakan gambaran umum sistem, terdapat dua sistem yang
digunakan,, yaitu sistem loop terbuka dan loop tertutup. pada tampilan
antarmuka, sistem dapat dipilih sistem loop tertutup atau loop terbuka yang
akan digunakan. Jika sistem loop terbuka yang dipilih, maka proses akan
berlangsung ke bagian A. Namun, jika sistem loop tertutp yang dipilih, maka
proses akan berlangsung ke bagian B. Alur cara kerja pilihan loop terbuka atau
loop tertutup ditunjukka pada gambar 3.4.

16
Gambar 3. 4 Alur Cara Kerja Pilihan Sistem Loop Terbuka Atau Loop
Tertutup
setelah sistem loop terbuka dipilih, proses A akan berlangsung. Sensor suhu
mendeteksi suhu aktual air dan mengirim ke kontroler. Selanjutnya, nilai suhu
tersebut akan ditampilkan di antarmuka sebagai monitoring dari perubahan
suhu air. Pada sistem loop terbuka, nilai tegangan elemen pemanas dimasukkan
oleh pengguna untuk memanaskan air dalam tangki. Terdapat rentan tegangan
dari 0 V AC sampai 220 V AC.

17
Gambar 3. 5 Alur Kerja Sistem Loop Terbuka
Saat sistem loop tertutup dipilih, maka proses B akan berlangsung.
Masukkan nilai suhu akan akan dicapai (setpoint). Kemudian, sensor suhu akan
mengirim suhu aktual air untuk dijadikan pembanding dengan setpoint. Hasil
perbandingan tersebut akan menjadi galat (error) yang diproses oleh sistem.
Jika nilai suhu aktual lebih kecil dari nilai suhu setpoint, maka kontroler akan
mengirim tegangan ke elemen pemanas untuk menaikkan suhu air dan
pengaduk akan aktif. Jika suhu aktual lebih besar dari nilai setpoint, maka
elemen pemanas tidak aktif dan pengaduk akan aktif menurunkan suhu air. Jika
nilai suhu aktual sama dengan nilai suhu setpoint, maka elemen pemanas dan
pengaduk tidak aktif.

18
Gambar 3. 6 Alur Kerja Sistem Loop Tertutup
3.4. Deskripsi
Sistem model kendali suhu air secara garis besar terdiri dari sistem
kendali, mekanik, elektrik dan informatik. Pada bagian kendali dirancang suatu
sistem yang dapat mengendalikan sistem agar dapat memanaskan air pada suhu
set point yang ditentukan pengguna. Pada sistem mekanik dirancang berupa
model kendali suhu air dengan satu pompa air sebagai gangguan sistem.
Kemudian, pada bagian elektrik dirancang rangkaian driver elemen pemanas
dan rangkaian pengondisi sinyal sensor suhu. Pada bagian terakhir, yaitu
bagian informatik dirancang sebuah antarmuka yang interaktif sehingga
mempermudah pengguna untuk menggunakan sekaligus memahami model
sistem kendali suhu air dengan menggunakan perangkat lunak LabVIEW.

19
3.5. Jadwal dan Biaya
Rencana jadwal kegiatan dan rancangan anggaran biaya terlampir.

20
BAB IV
HASIL YANG DIRENCANAKAN

4.1. Perangkat Keras


4.1.1. Karakteristik Plant
Ketika diberi tegangan input bervariasi, elemen pemanas yang
dipasang di dalam tangki air diharapkan menghantarkan panas bervariasi pula
dan berbanding lurus dengan tegangan input. Sedangkan pemberian tegangan
input terhadap suhu air diharapkan berbanding lurus. Tegangan input
meningkat, maka suhu air pada tangki pun meningkat. Pengukuran suhu air
dilakukan dengan mengukur suhu air menggunakan termometer.
4.1.2. Sensor Suhu
Pembacaan sensor suhu diharapkan sama dengan pembacaan suhu
oleh alat ukur suhu seperti termometer. Pengujian sensor suhu dilakukan
dengan suhu air yang bervariasi. Kemudian, nilai suhu dari pembacaan
sensor tersebut dibandingkan dengan nilai suhu yang dihasilkan oleh alat
ukur. Nilai dari pembacaan sensor direncanakan mendekati nilai atau sama
dengan nilai sebenarnya yang dibaca oleh alat ukur.
4.1.3. Rangkaian Papan Plug IN NI ELVIS II
Rangkaian driver elemen pemanas dan rangkaian pengondisi sinyal
sensor suhu direncanakan dibuat dalam satu buah papan Plug IN NI ELVIS
II. Sehingga, papan tersebut dibuat hanya dipakai untuk mini plant electric
water heater. Apabila pengguna ingin menggunakan plant yang lain, maka
papan plug in tersebut dilepas dan diganti dengan papan yang sesuai dengan
plant.
4.2. Perangkat Lunak
Program Antarmuka Perancangan Kendali Interaktif merupakan suatu
program antarmuka untuk mempermudah pengguna dalam merancang
kendali gain scheduled PID pada sistem kendali suhu air dan menganalisa
respon sistem tersebut. Program antarmuka ini dilengkapi dengan model
sistem kendali suhu air dengan ilustrasi gambar maupun matematis. Selain
itu, program ini mengilustrasikan bagaimana parameter kendali PID dapat
mengendalikan sistem. Fitur ini dapat mempermudah pengguna untuk

21
menganalisa respon sistem. Kemudian, program antarmuka ini dilengkapi
dengan tampilan suhu air yang dipanaskan secara real time. Dengan fitur-fitur
yang ada, diharapkan program antarmuka ini dapat merancang kendali sistem
dan dapat memberikan umpan balik pada pengguna akan apa yang terjadi
pada sistem ketika pengguna mengatur parameter-parameter tersebut.

22
BAB V
KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang direncanakan pada model sistem pemanasan air
listrik yang akan dibangun, adapun beberapa kesimpulan diantaranya sebagai
berikut:
1) Sistem mekanik pada model sistem kendali suhu air dapat
memperlihatkan simulasi pengendalian suhu air dengan memasukkan
nilai acuan (setpoint) sesuai pengguna inginkan.
2) Pengguna diharapkan memahami sistem kendali yang digunakan pada
model sistem kendali suhu air melalui simulasi di Komputer melalui
LabVIEW maupun secara langsung melalui mini plant.
3) Pengguna diharapkan dapat terbantu dengan sistem antarmuka yang
interaktif dan sesuai pada model sistem kendali suhu air dan dapat
digunakan sebagai media pembelajaran.

23
DAFTAR PUSTAKA

Alhasa, K. M. (2013). Perancangan Simulasi Labview Pengaturan Temperatur


Alat Pemanas Air Berbasis Logika Fuzzy.

Bahri, S. M. (2014). Prototipe Sistem Kendali Pid Dan Monitoring Temperatur


Berbasis Labview. Jakarta: Universitas Muhammadiyah.

Duvenage, D. C. (2012). Lesson Design and Teaching Aids. In D. C. Duvenage,


Designing a Lesson. (pp. 90-107).

Instrument, N. (2020, January 2). Support: NI ELVIS II. Diambil kembali dari
National Instrument Web site: https://www.ni.com/en-id/support/model.ni-
elvis-ii.html

Lestari, S. (2008). Sistem Pengendalu Temperatur Water Bath Berbasis


Microcontroller. Depok: Universitas Indonesia.

Megilo, A. &. (2016). Sistem Kontrol Suhu Air Menggunakan Pengendali Pid. Dan
Volume Air Pada Tangki Pemanas Air Berbasis Arduino Uno. Semarang:
Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro.

Mukhaitir, A. S. (2010). Aplikasi Kendali PID Menggunakan Skema Gain


Scheduling Untuk Pengendalian. Semarang: Universitas Diponegoro.

Pratomo, T. B. (2013). Purwarupa Sistem Kendali Suhu dengan Pengendali PID


pada Sistem Pemanas dalam Proses Refluks/Distilasi. Yogyakarta:
Universitas Gajah Mada.

Ramadhani, A. &. (2016). Sistem Pengaturan Suhu Air Menggunakan Kendali PID
berbasis LabVIEW. Bandung: Universitas Komputer Indonesia.

Rokhandi, Z. P. (2017). Simulator Pengatur Otomatis Suhu Air Hangat 37°C - 55


°C Pada Water Heater Berbasis Microkontroller Atmega 8535. Bekasi:
Unviversitas Mercubuana.

Tyas, D. A. (2013). Purwarupa Sistem Kendali PID: Studi Kasus Kendali Suhu
Ruang. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

vii
LAMPIRAN

Tabel 3. 1 Rencana Jadwal Kegiatan Tugas Akhir


Bulan
No. Kegiatan Januari Februari Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5
1 Pembuatan Proposal

2 Studi Literatur Penelitian

3 Perancangan Mini Plant


Pembuatan Program
4
Pengendalian
5 Pembuatan Papan Plug In

6 Pembuatan Mini Plant

7 Pengujian Program
Pengujian Sistem
8
Pengendalian
9 Analisa Hasil Pengujian

10 Pembuatan Karya Tulis

viii
Tabel 3. 2 Rancangan Anggaran Biaya Tugas Akhir
No Nama Detail Jumlah Satuan Harga Satuan Total
1 Papan Plug IN NI ELVIS II Print PCB 1 Unit 350.000 350.000
2 Sensor Suhu RTD PT 100 1 Unit 300.000 300.000
3 Sensor Suhu Sensor DS18D20 1 Unit 50.000 50.000
4 Pompa Air Akuarium Yamano 5200 1 Unit 120.000 120.000
5 Relay 5 VDC 1 Unit 80.000 80.0000
6 Motor Pengaduk 1 Unit 500.000 500.000
7 Baling-baling pengaduk Pengaduk agitator 1 Unit 100.000 100.000
8 Modul TRIAC Bta16 zero crossing detector 1 Unit 250.000 250.000
9 Heater 350 watt 1 Unit 180.000 180.000
10 Modul Optocoupler 5 V to 220 V 1 Unit 100.000 100.000
11 Tangki Teko plastik listrik 1 Unit 50.000 50.000
12 Selang akuarium 1 Set 50.000 50.000
13 Termometer digital 1 Unit 100.000 100.000
14 Aluminium profile 2020 5 Meter 120.000 600.000
15 Peralatan penunjang Penutup tangki, Baut mur, 1 Paket 200.000 200.000
16 Administrasi Seminar, Laporan 1 Paket 300.000 300.000
Total Biaya Rp. 4.050.000

ix

Anda mungkin juga menyukai