Anda di halaman 1dari 11

Struktural-Fungsionalisme

Amri Marzali*

Abstract

This article deals with the concepts of function and social structure, developed by
two leading figures in British Social Anthropology, Radcliffe -Brown and Malinowski, be-
fore the Second World War. In this article, the author distinguishes Malinowski's concept
of function from Radcliffe -Brown's, delineates Radcliffe-Brown's concept of social-structure
and Evans-Pritchard's review of this concept. This article particularly inteds to help the
Indonesia students to study anthropological theory in their own language.

Pendahuluan gih dan kompleks di Department of Social


Relations, Harvard University. Namun de-
Selama beberapa dasawarsa yang lalu, teori mikian, sejak akhir 1960an, teori ini mulai
struktural-fungsionalisme telah merajai kajian mendapat banyak kritikan yang keras dan
antropologi dan sosiologi di Dunia Barat, tajam, dan dari situ muncul teori-teori sosio-
sehingga Kingsley Davis berani mengatakan logi baru yang dianggap lebih canggih. Di
bahwa struktural-fungsionalisme adalah sama Inggris, berdasarkan atas kritik terhadap teori
dan sebangun dengan antropologi dan sosio- ini, para ahli antropologi telah mengem-
logi (Davis 1959). Di Inggris, teori ini men- bangkan teori action, sedangkan di Amerika
capai puncak pencapaiannya dalam dasawar- telah berkembang antara lain teori fenome -
sa 1930 dan 1950, dalam masa mana struktu- nologi dan teori simbolik.
ral-fungsionalisme dikatakan sebagai identik
dengan British Social Anthropology. Pelo-
pornya yang terkenal di sana adalah Rad- Sejarah
cliffe-Brown (R-B) dan Malinowski. Dari
Struktural-fungsionalisme lahir sebagai reaksi
Inggris, pendekatan ini dibawa oleh pelopor-
terhadap teori evolusionari. Jika tujuan dari
nya, R-B, menyeberang ke Amerika dan di-
kajian-kajian evolusionari adalah untuk mem-
perkenalkan ke Jurusan Sosiologi dan An-
bangun tingkat-tingkat perkembangan buda-
tropologi di Chicago University. Dua di an-
ya manusia, maka tujuan dari kajian-kajian
tara pengikutnya yang terkenal di universi-
struktural-fungsionalisme adalah untuk mem-
tas itu pada masa itu adalah Fred Eggan
bangun suatu sistem sosial, atau struktur so-
dan Robert Redfield. Teori ini di Amerika
sial, melalui pengajian terhadap pola hubung-
mencapai puncak kejayaannya pada tahun
an yang berfungsi antara individu-individu,
1950-an, ketika Talcott Parsons mengem-
antara kelompok-kelompok, atau antara in-
bangkannya dalam bentuk yang lebih cang -
stitusi-institusi sosial di dalam suatu masya-
Jurusan Antropologi, Universitas Indonesia. rakat, pada suatu kurun masa tertentu. Jadi

ANTROPOLOGI NO. 52 33
pendekatan evolusionari lebih bersifat histo- jadi. Pendekatan fungsional dalam antropo-
ris dan diakronis, sedangkan pendekatan logi sosial dipelopori oleh dua orang sarjana
struktural-fungsional lebih bersifat statis dan Inggris yang hidup sezaman, yaitu R-B dan
sinkronis. Struktural-fungsional adalah peng- Malinowski. Meskipun kedua mereka ini sa-
gabungan dari dua pendekatan, yang bermu - ma-sama dipengaruhi oleh Durkheim, namun
la dari pendekatan fungsional Durkheim, ke- penafsiran dan pengembangan mereka atas
mudian digabungkan dengan pendekatan konsep fungsi adalah berbeda satu sama
struktural R-B. Karena itu untuk memahami lain. R-B menolak setiap penggunaan kon-
pendekatan struktural-fungsional, orang harus sep fungsi yang tidak dikaitkan dengan struk-
melihat dulu sejarah perkembangan pendekat- tur sosial, karena itulah pendekatan dasarnya
an fungsional. adalah kombinasi dari kedua konsep terse-
but: fungsi dan struktur sosial, yang kemu -
dian dikenal dengan nama struktural-fung-
Pendekatan Fungsional sionalisme.
R-B dengan tegas membedakan konsep
Meskipun eksplanasi secara fungsional dalam fungsionalnya dari konsep fungsional Ma-
kajian-kajian sosial telah terlihat dalam karya- linowski. Bagi R-B fungsi adalah "kontri-
karya Spencer dan Comte, namun Durkheim- busi yang dimainkan oleh sebuah item sosial,
lah yang telah meletakkan dasarnya secara atau sebuah institusi sosial, terhadap keman-
tegas dan jelas. Peranan Durkheim ini tapan suatu struktur sosial". Sementara itu
diakui secara eskplisit oleh R-B. Durkheim Malinowski melihat "fungsi" sama seperti
secara jelas mengatakan bahwa fenomena "guna", yang dikaitkan dengan kebutuhan
sosial seharusnya diekpslain melalui dua psikologis dan biologis manusia. Fungsi dari
pendekatan pokok yang berbeda, yaitu sebuah item sosial, atau sebuah institusi so-
pendekatan historis dan pendekatan fungsio- sial, menurut Malinowski, adalah "kegunaan
nal. Analisa fungsional berusaha menjawab dari institusi tersebut dalam memenuhi ke-
pertanyaan mengapa suatu item-item sosial butuhan psiko-biologis individu-individu ang-
tertentu mempunyai konsekuensi tertentu ter- gota sebuah masyarakat". Di bawah ini akan
hadap operasi keseluruhan sistem sosial. Se- kita bahas perbedaan pandangan kedua ahli
mentara itu analisa historis berusaha menja- antropologi Inggris ini secara lebih rinci.
wab mengapa item sosial tersebut, bukan
item-item sosial yang lain, secara historis
yang mempunyai fungsi tersebut. Teori Radcliffe -Brown
Para peneliti sosial, kata Durkheim, ha-
rus dapat mengkombinasikan penelitian untuk Kata R-B, peneliti sosial tidak pernah me -
mencari asal-usul dan sebab (pendekatan his - lihat "hubungan sosial", "norma", "masyara-
toris), di satu pihak, dan penentuan fungsi- kat", dan "budaya". Yang nyata terlihat da -
fungsi dari suatu fenomena sosial (pende - lam mata peneliti sosial adalah perilaku ma-
katan fungsional), di pihak lain. Kita harus nusia. Melalui proses pengelompokkan, peng-
menentukan apakah ada satu hubungan an- klasifikasian, penggolongan, dan generalisa-
tara kenyataan sosial yang diteliti dengan si (abstraksi), kenyataan-kenyataan menge-
kebutuhan umum organisme sosial. Kaluu nai perilaku manusia tersebut terbentuk men-
ada, maka hubungan tersebut terdiri dari jadi konsep. Jadi "hubungan sosial", "ma-
hal-hal apa saja, dan bagaimana prosesnya syarakat", "norma", dan "budaya" adalah
sehingga hubungan berfungsi tersebut ter- konsep-konsep yang lahir dari abstraksi ter-

34 ANTROPOLOGI NO. 52
hadap kenyataan perilaku manusia. organisme, sedemikian rupa, sehingga unit-
Persoalan muncul ketika peneliti sosial unit tersebut tetap bersatu. Adanya proses
mencoba menghubungkan jurang antara ke- kehidupan menjadi tanda dari berfungsinya
nyataan dan konsep. Apakah yang diperlu- struktur organisme tersebut. Jadi fungsi dari
kan? Kata R-B, yang diperlukan adalah mo - sebuah unit sel adalah peranan yang dimain-
del. Dalam konsep "struktural-fungsionalis - kan, atau kontribusi yang diberikan, oleh
me" model yang dapat digunakan adalah unit sel tersebut bagi .kehidupan organisme
model organisme tubuh manusia. Dalam mo - secara keseluruhan. Fungsi perut, misalnya,
del ini, R-B mengumpamakan sebuah masya- adalah untuk mengolah makanan menjadi
rakat sebagai sebuah organisme lubuh ma- zat-zat kimia tertentu yang kemudian dialir-
nusia, dan kehidupan sosial adalah seperti kan oleh darah ke seluruh tubuh sehingga
kehidupan organisme tubuh tersebut. menjamin kehidupan tubuh tersebut.
Satu organisme tubuh terdiri dari se- Sekarang mari kita terapkan model or-
kumpulan sel dan cairan yang tersusun da- ganisme tubuh ini terhadap masyarakat. Am-
lam suatu jaringan hubungan, sedemikian bil contoh sebuah masyarakat dusun di Jawa.
rupa, sehingga membentuk sebuah keselu- Dalam sebuah masyarakat dusun kita menge-
ruhan kehidupan yang terintegrasi. Susunan nal adanya struktur sosial. Unitnya adalah
hubungan antara unit-unit dalam organisme individu-individu warga dusun tersebut. Me-
tersebut, atau sistem hubungan yang meng- reka berhubungan satu sama lain dalam satu
ikat keseluruhan unit, disebut struktur dari pola hubungan yang diatur oleh norma -nor-
organisme tersebut. Sepanjang hidupnya ma hubungan sosial, sedemikian rupa, se-
organisme tubuh ini menjaga kesinambung- hingga masyarakat dusun tersebut memben-
an strukturnya. Meskipun selama perjalanan tuk sebuah keseluruhan yang terintegrasi.
hidup organisme ini terjadi pergantian sel, Susunan hubungan sosial yang sudah mapan
bagian, dan cairan tertentu, namun susunan antara warga dusun itu disebut struktur so-
hubungan antar unit tetap sama. Jadi struktur sial masyarakat dusun tersebut.
dari organisme tubuh tersebut relatif tidak Kesinambungan struktur masyarakat
berubah. dusun tidak rusak oleh adanya warga yang
Proses pembinaan kesinambungan struk- meninggal, lahir, atau pindah. Karena kesi-
tur ini disebut proses kehidupan, yaitu ke- nambungan tersebut dijaga oleh proses kehi-
giatan dan interaksi antara unit -unit dalam dupan sosial atau kegiatan dan interaksi antar

Diagram 1
Fungsi dan Struktur
Organisme Biologi Organisasi Sosial

Unit : Sel-sel Individu-individu manusia Hubungan


Struktur : Hubungan antar se! antar manusia Perilaku manusia
Kegiatan : Perilaku sel-sel yang nyata terlihat yang nyata terlihat Peranan kegiatan -
Fungsi : Peranan kegiatan -kegiatan dalam kegiatan dalam membina/ menjaga
membina/menjaga struktur atau ke- struktur atau ke -sesuaian antara efek
sesuaian antara efek dari kegiatan dari kegiatan dan kebutuhan dari
dan kebutuhan dari struktur organis - struktur organis
me biologis me biologis

ANTROPOLOGI NO. 52 35
warga dusun. Jadi kehidupan sosial adalah sosial adalah orang sebagai status sosial;
struktur sosial yang berfungsi atau bekerja. orang berhubungan dengan orang lain dalam
Fungsi dari setiap kegiatan warga desa yang kapasitasnya sebagai sebuah status sosial,
berulang-ulang adalah peranan yang dimain- misalnya sebagai ayah, ibu, buruh, majikan,
kannya dalam kehidupan masyarakat dusun penjual, pembeli, dan seterusnya.
secara keseluruhan, atau kontribusi yang di- Perbedaan di dalam status sosial me-
berikannya untuk pembinaan kesinambung- nentukan bentuk hubungan sosial, dan kare -
an struktur masyarakat dusun tersebut. Di na itu mempengaruhi struktur sosial. Di da-
sinilah kita melihat bahwa konsep "fungsi" lam masyarakat tradisional, status para ang-
tidak dapat dipisahkan dari konsep "struk- gotanya terutama dibedakan menurut jenis
tur". kelamin (status sosial pria berbeda dari status
sosial wanita), tingkatan umur (orang tua
berbeda dari anak muda), dan hubungan ke-
Konsep Struktur Sosial kerabatan (ibu, ayah, anak, saudara adalah
berbeda dari "orang lain"). Karena itu peri-
Bila kita berbicara mengenai struktur berarti laku seorang pria ketika berhubungan de -
ngan pria lain adalah berbeda dengan ketika
kita mengacu kepada semacam susunan hu-
dia berhubungan dengan seorang wanita, pe-
bungan antar komponen-komponen. Musik,
rilaku seorang tua terhadap seorang tua yang
kalimat, gedung adalah sama seperti tubuh
lain adalah berbeda dari perilakunya terha -
manusia, yaitu memiliki komponen-kompo-
dap seorang muda, dan seterusnya.
nen yang saling berhubungan, jadi mereka
Dengan memahami konsep "fungsi",
memiliki struktur.
"struktur", dan "proses sosial", kita akan
Masyarakat sebagai sebuah struktur
sampai kepada tiga perangkat masalah sosial,
sosial terdiri atas jaringan hubungan sosial kata R-B. Masalah tersebut adalah yang
yang kompleks antara anggota-anggotanya. berhubungan dengan: "morfologi sosial", "fi-
Satu hubungan sosial antara dua orang ang- siologi sosial", dan "perkembangan struktur
gota tertentu pada suatu waktu tertentu, di sosial".
tempat tertentu, tidak dipandang sebagai satu Dalam masalah yang berhubungan de-
hubungan yang berdiri sendiri, tetapi meru- ngan morfologi sosial (bentuk-bentuk struktur
pakan bagian dari satu jaringan hubungan sosial) peneliti sosial menghadapi kenyataan
sosial yang lebih luas, yang melibatkan kese- tentang variasi dan aneka warna struktur so-
luruhan anggota masyarakat tersebut. Hu - sial. Ada struktur sosial masyarakat Mi-
bungan kedua orang di atas harus dilihat nangkabau, yang berbeda dari struktur sosial
sebagai bagian dari satu struktur sosial. Ini- masyarakat Jawa, berbeda dari struktur sosial
lah prinsip dan obje k kajian ilmu sosial, masyarakat Dayak, seterusnya berbeda lagi
menurut R-B. dari struktur sosial masyarakat Bugis, dan
Individu-individu yang menjadi kom- seterusnya. Tugas seorang peneliti sosial ada-
ponen dari sebuah struktur sosial bukanlah lah membanding-bandingkan berbagai struk-
dilihat dari sudut biologis, yaitu yang terdiri tur sosial tersebut, sedemikian rupa, sehingga
dari sel-sel dan cairan, tetapi sebagai per- dia dapat membuat klasifikasi tipe-tipe struk-
son yang menduduki posisi, atau status, di tur sosial. Tipe-tipe ini akan menjadi pedo-
dalam struktur sosial tersebut. Orang seba- man bagi para peneliti untuk menilai se-
gai organisme biologis, yang terdiri dari buah struktur sosial.
sel-sel dan cairan, tidak menjadi perhatian Di dala m masalah yang berhubungan
utama ilmu sosial. Yang diperhatikan ilmu

36 ANTROPOLOGI NO. 52
dengan fisiologi sosial, tugas seorang peneliti akhirnya adalah mencari generalisasi dan
adalah mendeskripsikan fungsi struktur so- hukum (ketentuan umum). Berlawanan de-
sial: bagaimana sistem sebuah struktur sosial ngan pendekatan ilmiah ilmu pengetahuan
bekerja , mekanisme apa yang menjaga ja - alam adalah pendekatan sejarah atau bio -
ringan hubungan sosial tetap hidup, dan ba- grafi, yang bersifat idiographic, yang kerja-
gaimana mekanisme itu bekerja. Dalam ma- nya adalah menelurkan pernyataan-pernya-
salah fisiologi sosial ini peneliti tidak hanya taan tentang fakta atau hal-hal yang khusus.
memperhatikan struktur sosial, tetapi juga Atau, mengambil istilah yang lebih populer,
setiap institusi sosial (seperti agama, eko - pendekatan nomothetic lebih menekankan
nomi, politik, pemerintahan), dan kemudian eksplanasi kausal-fungsional, sedangkan pen-
mengkaji hubungan institusi-institusi ini de- dekatan idiografik lebih menekankan des-
ngan struktur sosial. kripsi.
Terakhir, dalam masalah yang berhu-
bungan dengan perkembangan struktur sosial,
peneliti mengkaji sejarah asal-mula terben- Teori Malinowski
tuknya sebuah s truktur sosial.
Apabila R-B lebih tertarik meninjau indi-
vidu sebagai person yang menduduki status
Prinsip Pendekatan Ilmiah R-B tertentu di dalam sebuah struktur sosial,
maka Malinowski lebih memperhatikan in-
R-B memandang antropologi sosial sebagai dividu sebagai sebuah realitas psiko -biolo -
cabang dari ilmu IPA (Ilmu Pasti-Alam/ gis di dalam sebuah masyarakat (kebudaya-
Science). Ilmu Antropologi sosial mendekati an). Malinowski lebih menekankan aspek
objek penelitiannya, yaitu masyarakat, de- manusia sebagai makhluk psiko -biologis
ngan metode ilmiah yang sama seperti yang yang mempunyai seperangkat kebutuhan psi-
digunakan oleh ilmu fisika dan ilmu alam. kologis dan biologis yang perlu dipenuhi.
Beliau menyebut antropologi sosial sebagai Selanjutnya, berbeda dari R-B yang tertarik
comparative sociology, karena antropologi dan menganggap penting struktur sosial,
sosial adalah "the comparative theoretical Malinowski lebih tertarik kepada "budaya"
study of forms of social life amongst primi- atau culture.
tive peoples". Bagi Malinowski, dalam rangka meme-
Sama seperti ilmu pengetahuan alam, nuhi kebutuhan psiko-biologis individu dan
logika dan metode ilmiah antropologi sosial menjaga kesinambungan hidup kelompok so-
adalah bersifat nomothetic, yang tujuan sia l, beberapa kondisi minimum harus dipe-

Diagram 2.
Metode Nomothetic dan Idiographic
Nomothetic Idiographic

Synchronic Sociology Social Ethnography


Anthropology
Diachronic Social History History
Historical Sociology

ANTROPOLOGI NO. 52 37
nuhi oleh individu-individu anggota halnya dengan binatang, tetapi telah "di-
kelompok sosial tersebut. Kondisi minimum modified" oleh pengaruh-pengaruh sosial.
terse-But terdiri dari 7 kebutuhan pokok, yaitu Dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan
nutrition, reproduction, bodily conforts, nutrition (makanan) misalnya, manusia tidak
.safety, relaxation, movement, dan growth. begitu saja memukan apa yang dilihatnya,
Semua kegiatan yang dilakukan oleh indi- dengan cara semaunya. Manusia akan memi-
vidu adalah dalam rangka memenuhi ke 7 lih di antara benda-benda yang dapat dima -
kebutuhan pokok di atas. kan; ada yang ditolak dan ada yang diteri-
Di bawah ini dikutipkan bagaimana ma, ada yang lebih disukai dan ada yang
fungsi budaya dalam memenuhi 7 kebutuh- kurang disukai, ada yang dianjurkan dan
an pokok manusia yang dikutip dari Mali- ada yang dilarang, dan seterusnya. Begitu
nowski, "The Group and the Individual in juga, manusia tidak hanya memakan apa
Functional Analysis", dalam American Jour- yang disediakan alam, tetapi sebagian dipro-
nal of Sociology 44 (1939). duksi. Sebagian dari makanan itu dimasak
Namun demikian, kegiatan untuk me- sedangkan yang lain dimakan mentah, dan
menuhi kebutuhan pokok tersebut tidaklah seterusnya. Manusia tidak langsung makan
langsung dilakukan begitu saja sebagaimana begitu mereka lapar; tetapi ada waktu terten-

Diagram 3

Synoptic Survey of Biological andd Derived Needs and Their Satisfaction in Culture
a b c d e f
Direct Responses Responses to Systems of
Basic Needs (Organized, i.e.. Instrumental Instrumental Symbolic and Thought
(individual) collective) needs needs integrative needs and faith
Nutrition Commisariat Renewal of Economics Transmission of Knowledge
(metabolism) cultural experience by
apparatus means of precise,
consistent principles
Reproduction Marriage and
family
Bodily contorts Domicile and Charters of Social
dress behavior and control
their sanctions
Safety Protection and Means of intelectual. Magic
emotional, and prag- religion
matic control of
destiny and chance
Relaxation Systems of Renewal of Education
play and personnel
repose
Movement Set activities
and systems of
communication
Growth Training and Organization Political Communal rhytim Art
apprenticeship of force and organization of recreation. sports
compulsion exercise and games
rest ceremonial

38 ANTROPOLOGI NO. 52
tu yang ditetapkan untuk itu. Jadi singkatnya, budaya, kata Malinowski, adalah mencakup
manusia dilatih untuk makan makanan ter- ". . . inherited artifacts, goods, technical
tentu, pada waktu tertentu, dengan cara ter- processes, ideas, habits and values". Orga-
tentu, dan seterusnya. nisasi sosial juga termasuk ke dalam budaya,
Jadi tingkah laku manusia dalam meme- karena dia tidak dapat dipahami tanpa me-
nuhi kebutuhan akan makanan tersebut telah mandangnya sebagai produk dari tingkah
terbentuk oleh cara-cara yang lazim sesuai laku kebudayaan.
dengan adat kelompok mereka, sesuai de - Meskipun secara formal definisi budaya
ngan agama mereka, sesuai dengan kelas dari Malinowski tidak jauh berbeda dari de-
sosial mereka, dan seterusnya. Kelompok, finisi Tylor, yang berbunyi "that complex
golongan, dan kelas sosial telah membentuk whole which includes knowledge, belief, art,
pilihan selera individu, tabu makanan, nilai law, morals, customs and all other capabi-
simbolik dan nilai gizi makanan, dan gaya lities and habits acquired by man as a
dan cara makan. Pola kegiatan yang telah member of society", namun dalam penerap-
terbentuk seperti itu disebut "kegiatan kul- annya Malinowski adalah lebih maju yang
tural", yaitu kegiatan yang telah "di-modi- lebih sistematik.
fied", telah "di-molded", oleh adat kebiasa- Pertama, Malinowski mengacukan kon-
an yang hidup dalam lingkungan masyara- sep budaya terhadap mikrokosmos masyara-
katnya. kat tribe (masyarakat sederhana, small scale,
Jadi "budaya" (culture), pada tingkat isolated, illiterate, "primitif", dan seterusnya),
pertama, adalah alat atau "instrumen"; alat yaitu suatu masyarakat dimana unsur-unsur-
yang muncul dalam rangka memenuhi kebu- nya (komponen-komponennya) berfungsi se-
tuhan psiko-biologis manusia. Itulah fungsi bagai sebuah keseluruhan yang terintegrasi
dari budaya. Itulah terutama acuan dari kon- (the functioning whole). Konsepsi yang me-
sep "fungsi" dalam pengertian Malinowski. lihat budaya dari sebuah masyarakat tribe
Budaya sebagai alat adalah bersifat con- sebagai sebuah keseluruhan yang terintegra si
ditioning, yaitu memberikan batasan-batas- adalah sebuah pemikiran baru dalam ilmu
an terhadap kegiatan manusia. Budaya, me- antropologi 1920an. Dalam hal ini pandang-
lalui latihan, ajaran, nilai, dan seterusnya, an Malinowski bertemu dengan pandangan
memodified kegiatan manusia. R-B. Dari pandangan yang seperti inilah
Budaya, dengan demikian, telah meng- kemudian kita mengenal istilah seperti, mi-
hasilkan manusia-manusia dengan pola ting- salnya, "budaya Minangkabau", "budaya Ja-
kah laku yang khas. Karena itu pola tingkah wa", "budaya Jepang", dan seterusnya. Tylor,
laku yang khas ini tidak akan dapat dipa - sebelumnya (1877), melihat budaya sebagai
hami kalau peninjauan hanya dilakukan dari satu konsep dengan acuan pengertian yang
sudut fisiologis. Pola tingkah laku manusia bersifat universal. Budaya, menurut Tylor,
harus dikaji melalui pembahasan terhadap adalah setiap "capability" dan "habit" manu-
penentu-penentu kebudayaan: bagaimana pro- sia yang diperoleh melalui proses sosialisasi
ses pembentukan pola tingkah laku tersebut, dalam masyarakat. Budaya menurut penger-
proses pembatasannya, dan proses pencetak- tian Tylor ini disebut "Budaya/Culture" (de-
annya. Jadi, tingkah laku kebudayaan (cultu- ngan huruf besar), sedangkan budaya me -
ral behavior) adalah pelaksanaan, penyesuai- nurut pengertian R-B dan Malinowski dise-
an, dan penerapan aturan organisasi sosial, but "budaya/culture" (dengan huruf kecil).
nilai, adat, ide, kepercayaan, dan seterusnya. Kedua, Malinowski menekankan betapa
Dalam bentuk yang lebih kongkrit, pentingnya mengkaji fungsi, atau guna, dari

ANTROPOLOGI NO. 52 39
unsur-unsur suatu budaya terhadap budaya sosial, aturan-aturan hukum perkawinan, dan
masyarakat tersebut secara keseluruhan. Jadi kepercayaan dan upacara yang mengelilingi
di sini Malinowski juga mengacukan konsep proses perkawinan tersebut (warisan sosial).
fungsi terhadap suatu sistem, bukan hanya Dalam memenuhi dorongan dan emosi sek-
terhadap pemenuhan atas kebutuhan psiko- sual untuk memproduksi keturunan, tingkah
biologis manusia. Unsur-unsur penting dari laku manusia diatur oleh seperangkat norma
budaya sebuah masyarakat adalah, misalnya tentang perkawinan. dan keluarga. Norma-
sistem politik, sistem ekonomi, sistem keper- norma tersebut adalah warisan sosial. Waris -
cayaan, dan sistem kekerabatan. Dalam hal an sosial ini tidak hanya menetapkan ham-
ini, Malinowski menekankan betapa penting- batan-hambatan dan peluang-peluang, mem-
nya meneliti fungsi dari suatu sistem lerse- beri anjuran tentang hal yang ideal dan hal
but di atas bagi keutuhan kerja masyarakat/ yang tidak elok, meletakkan nilai-nilai, te-
budaya secara keseluruhan. Fakta-fakta an- tapi juga mempengaruhi sikap fisiologis le-
tropologis, kata Malinowski, hams dieksplain laki terhadap wanita melalui sistem hukum,
menurut fungsinya, yaitu peranan yang di- etika, prinsip agama, konsep kehormatan,
mainkan oleh fakta tersebut dalam menjaga kesucian, dan dosa. Warisan sosial ini di-
sistem masyarakat/kebudayaan satu keselu- paksakan oleh masyarakat kepada setiap
ruhan yang terintegrasi. anggotanya.
Ketiga, sebagaimana ahli-ahli Psikologi Melalui pengkajian terhadap instink sek-
dan sosiologi zaman itu, Malinowski juga sual manusia, para ahli tidak akan mampu
tertarik pada persoalan perbedaan antara wa- menjelaskan mengapa terdapat berbagai adat,
risan sosiologis dan biologis, dan Malinow- undang-undang dan ide-ide mengenai perka-
ski beranggapan bahwa budaya adalah waris - winan dan keluarga. Semua itu baru bisa
an sosiologis, bukan warisan biologis. De - dijelaskan bila diacukan kepada warisan so-
ngan dernikian, Malinowski menolak kon- sial. Warisan sosial yang seperti inilah yang
sepsi determinisme ras, yang mengatakan dimaksudkan oleh Malinowski sebagai bu-
bahwa perilaku manusia ditentukan oleh tu- daya. Demikian, kita melihat bagaimana
runan biologisnya. Sebaliknya, dia berpenda- pemenuhan akan kebutuhan-kebutuhan hidup
pat bahwa perilaku manusia diturunkan secara yang mendasar dari manusia oleh institusi-
sosial antar generasi; lingkungan sosial-lah institusi tradisional telah menjadi tema yang
yang membentuk perilaku manusia. Warisan konstan dalam tulisan -tulisan Malinowski.
sosial ini merupakan kekuatan-kekuat-an Apabila budaya, atau warisan sosial,
yang mempengaruhi dan membentuk per- dilihat sebagai alat untuk memenuhi kebu-
sonaliti setiap individu yang lahir ke dalam tuhan psiko-biologis individu dalam satu ben-
masyarakat tersebut. Kekuatan-kekuatan ter- tuk hubungan yang fungsional (guna), maka
sebut antara lain adalah kepercayaan atau di sini berarti budaya dipandang sebagai hal
agama, adat-adat tradisional, struktur sosial, imperatives, hal-hal yang maha penting da-
dan seterusnya. Warisan kebudayaan adalah lam hidup manusia. Budaya menurut kata-
konsep kunci dalam antropologi kebudayaan, kata Malinowski adalah: "conditions which
kata Malinowski. must be fulfilled if the community is to
Dalam buku Sex and Repression in Sa- survive". Malinowski membedakan dua ma -
vage Society (1927), Malinowski memperten- cam imperatif, yaitu instrumental impera -
tangkan dasar instinctive kebinatangan dalam tives yang terdiri dari hal-hal semacam eko-
perkawinan dan memproduksi keturunan (wa- nomi, hukum, dan pendidikan, dan integra-
risan biologis) dengan bentuk-bentuk ikatan tive imperatives yang terdiri dari hal-hal se-

40 ANTROPOLOGI NO. 52
perti ilmu gaib, agama, pengetahuan, dan mengacu kepada segala bentuk kegiatan so-
kesenian. sial yang teroganisasi, seperti institusi poli-
tik, institusi ekonomi, institusi kekerabatan,
dan seterusnya.
Institusi Apakah hubungan antara aspek-aspek
fungsional dari budaya dan bentuk-bentuk
Konsepsi Malinowski tentang kebutuhan psi- kegiatan yang teroganisasi yang disebut in-
ko-biologis manusia dalam kenyataannya ba- stitusi itu? Hubungannya terletak pada kenya-
nyak yang saling tumpang-tindih, karena itu taan bahwa aspek fungsional ini menentu -
sulit untuk dioperasionalkan ke dalam peneli- kan kegiatan yang dikerjakan oleh kelompok-
tian yang nyata. Dalam hal ini Malinowski kelompok tertentu. Satu pasang suami-istri,
memang tidak menyumbang banyak bagi misalnya, dalam rangka memenuhi ke butuhan
pembentukan teori dalam ilmu sosial. Namun untuk melanjutkan keturunan dan dorongan
demikian ada sebuah konsep lain yang lahir seksual, telah melakukan kegiat-an-kegiatan
dari pemikirannya tentang kebutuhan psiko- yang terorganisasi dalam repro-duksi,
bilogis manusia di atas, yang dipandang se- mengasuh, melatih, dan memberi ma -kan
bagai suatu sumbangan yang lebih berharga anak. Dalam melakukan kegiatan yang
dan lebih tahan lama dari pemikiran Ma- terorganisasi ini mereka tentu saja tidak da-
linowski, yaitu konsep "institusi". pat tinggal terpisah jauh satu sama lain, dan
Konsep institusi sangat terkait dengan karena itu mereka membentuk sebuah ru -
tipe metode penelitian lapangan Malinowski mah tangga. Karena sebuah rumah tangga
yang terkenal itu. Malinowski adalah seorang membutuhkan kediaman, makanan, dan per-
pelopor metode penelitian lapangan (etno- alatan maka kedua suami istri yang mem-
grafi) dalam ilmu sosial. Beliau bukan hanya bentuk keluarga tersebut berkembang bukan
meletakkan dasar-dasar bagi tipe penelitian hanya menjadi satu kelompok produksi ketu-
tersebut, tetapi juga seorang yang paling runan, tetapi juga merupakan kelompok
piawai dalam melakukan penelitian seperti ekonomi, dan kelompok pendidikan.
itu. Jadi institusi universal seperti contoh
Institusi, menurut Malinowski, terdiri di atas, yaitu institusi keluarga, tidak hanya
atas sekelompok manusia yang terikat kepada merupakan satu kelompok yang diikat oleh
satu lingkungan alam tertentu, yang mem- satu tempat kediaman, kerjasama dan memi-
produksi dan menggunakan jenis peralatan liki bersama seperangkat peralatan materi,
materi tertentu, mempunyai pengetahuan ter- dan satu sumber kehidupan seperti ladang,
tentu dalam menggunakan dan menggarap tetapi juga diikat oleh satu "charter" yang
lingkungan dengan peralatan di atas, mempu- mengatur hubungan antara anggota keluarga
nyai bahasa yang khas yang membolehkan tersebut. Pembahasan terhadap aspek fungsi
mereka menjalin kerjasama, mempunyai dari budaya dan pembahasan terhadap insti-
aturan hukum yang mengatur perilaku mere- tusi harus dilakukan secara simultan kalau
ka, dan memiliki secara bersama kepercaya- kita ingin memahami suatu budaya secara
an dan nilai-nilai tertentu. Atau secara sing- lengkap, kata Malinowski. Kajian terhadap
kat sebuah institusi terdiri atas: personnel, fungsi dari ekonomi, pendidikan, dan kon -
material culture, knowledge, rules, beliefs, trol sosial menentukan tipe dan peringkat
and charter. Namun demikian, kita ha rus kegiatan dalam satu budaya.
awas untuk tidak rancu. Secara umum, ins- Dari sudut individu, kajian yang seper-
titusi kadang -kadang juga digunakan untuk ti ini dapat mengungkapkan seluruh moti-

ANTROPOLOG1 NO. 52
vasi, kepentingan, dan nilai sang individu. begitu anggota-anggotanya meninggal. Se-
Dari segi kelompok, kajian yang seperti ini dangkan, sebuah struktur sosial harus hidup
dapat memberikan pendalaman terhadap kc- langgeng meskipun anggota-anggotanya hi-
seluruhan proses cara bagaimana individu- lang, baik karena pindah atau meninggal.
individu terbentuk atau dipengaruhi oleh Kelompok yang terkecil yang mempu-
budaya. Dalam institusi, individu hams me - nyai struktur sosial bagi E-P adalah lineage
ngetahui aturan tingkah-laku (charter) me- (kelompok keturunan), atau dusun (kelom-
reka. belajar menggunakan peralatan yang pok territorial). Komponen dari sebuah line-
berguna bagi dirinya, mengembangkan sikap age adalah segmen-segmen dari lineage ter-
sosial, dan mengembangkan rasa pribadi. sebut, yaitu klen dan sub-klen. Meskipun
individu-individu atau keluarga-keluarga yang
menjadi anggota sebuah klen hilang, klen
Pandangan Evans-Pritchard sebagai sebuah kelompok sosial tetap lang-
geng dalam sebuah lineage tersebut. Semen-
Perkembangan lebih lanjut atas konsep struk- tara itu komponen dari sebuah dusun dapat
tur sosial dibuat oleh E.E. Evans-Pritchard berupa RT, atau golongan keluarga. Meski-
(E-P), yaitu orang yang menggantikan R-B pun keluarga atau individu anggota sebuah
sebagai professor antropologi sosial di Ox- RT hilang karena pindah atau meninggal,
ford University. Meskipun E-P masih berada namun RT, atau golongan, tetap langgeng
dalam lingkaran antropologi sosial Inggris, dalam dusun tersebut.
namun dia mempunyai dua pandangan pen-
ting yang agak berbeda dari pendahulunya
R-B, sehubungan dengan metode eksplanasi Kesimpulan
dalam antropologi sosial dan konsep struktur
sosial. Secara umum dapat dikatakan bahwa se-
Pertama, bagi E-P struktur sosial bukan- buah struktur sosial adalah sebuah "the
lah jaringan hubungan yang terdiri atas per- whole" (kebulatan/keseluruhan) yang terdiri
son, tetapi terdiri atas kelompok sosial yang atas "the parts" (komponen-komponen), dan
mempunyai sifat lebih tahan lama (constant) komponen -komponen ini terjaring dalam
dan tersendiri (discrete). Bagi E-P salah sa- "suatu hubungan yang terpola dan tahan la-
tu ciri-ciri penting dari struktur sosial adalah ma". Perdebatan mengenai teori atau pen-
kelanggengan hidupnya (endurance). dekatan struktural biasanya selalu berkaitan
Bagi R-B, sebuah keluarga dapat di- dengan ketiga aspek ini. Pertama, manakah
pandang sebagai sebuah struktur sosial, kare- batas "the whole" dari sebuah struktur? Ke-
na dalam keluarga terdapat beberapa status dua, apakah yang menjadi "komponen" dari
(ayah, ibu, anak) yang membentuk jaringan sebuah struktur? Terakhir, seberapa jauh ja -
hubungan sosial yang terpola. Namun ke - ringan hubungan di dalam struktur itu terpola
nyataan ini tidak dapat diterima oleh E-P, dan tahan lama, dan bagaimana polanya?
karena kesatuan keluarga akan segera hilang

Daftar Pustaka

Davis, Kingsley
1959 "The Myth of Functional Analysis", dalam American Sociological Review,

42 ANTROPOLOGI NO. 52
XXIV (December, 1959).
Durkheim, Emile
1938 Rules of Sociological Method. Chicago: University of Chicago Press.

Evans-Pritchard, E.E.
1940 The Nuer. Oxford: Clarendon Press.

Evans-Pritchard, E.E. and M. Fortes (eds.)


1940 African Political Systems. London: Oxford University Press

Firth, Raymond (ed.)


1957 Man and Culture: An Evaluation of the Work of Bronislaw Malinowski.
London: Routledge and Kegan Paul.
Kuper, Adam
1977 The Social Anthropology of Radcliffe -Brown. London: Routledge and Kegan
Paul.

1983 Anthropology and Anthropologist. London: Routledge and Kegan Paul.


Malinowski, Bronislaw
1922 Argonauts of the Western Pacific. London: George Routledge & Sons.

1939 "The Group and the Individual in Functional Analysis", dalam American
Journal of Sociology, 44.
Radcliffe -Brown, A.R.
1952 Structure and Function in Primitive Society. London: Routledge and Kegan
Paul

ANTROPOLOGI NO. 52 43

Anda mungkin juga menyukai