EKONOMI PERTANIAN
DISUSUN OLEH :
LARASATI 7173341025
M. IQBAL PRATAMA 7173141018
SHEILA CHAIRUNNISA 7171141021
NAHDA ALYA 7171141017
SAOR MARULI HASIBUAN 7172141018
DWI APRIANGGI 7171141006
JIHAN SAFIRA NURULITA 7171141010
DESMON DASIAS 7172141001
AZZAHRA NURUL INDAYA 7171141003
FAKULTAS EKONOMI
MEDAN, 2019
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan ke khadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas mini riset ini dengan baik untuk memenuhi tugas dari mata kuliah
Ekonomi Pertanian. Terima kasih juga kami ucapkan kepada pihak pihak yang membantu
kami menyelesaikan tulisan ini, terutama kepada Dosen Pengampu Ibu Ainul Mardiyah,
S.P., M.Si
Terlepas dari itu semua, kami menyadari bahwa masih ada kekurangan dan
kesalahan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki tulisan ini ke waktu yang akan datang.
Akhir kata kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat kepada semua
pembaca. Terima kasih
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Pertanian dalam pengertian yang luas yaitu kegiatan manusia untuk memperoleh hasil
yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan atau hewan yang pada mulanya dicapai dengan jalan
sengaja menyempurnakan segala kemungkinan yang telah diberikan oleh alam guna
mengembangbiakkan tumbuhan dan atau hewan tersebut (Van Aarsten,1953). Pengertian
Pertanian dalam arti sempit yaitu segala aspek biofisik yang berkaitan dengan usaha
penyempurnaan budidaya tanaman untuk memperoleh produksi fisik yang maksimum
(Sumantri, 1980).Indonesia merupakan salah satu negara agraris dimana, sebagian besar
penduduknya tinggal diperdesaan dengan mata pencaharian sebagai petani. Penduduk
Indonesia pada umumnya mengkonsumsi hasil pertanian untuk makanan pokok mereka.
Pertanian di Indonesia perlu ditingkatkan produksinya semaksimal mungkin menuju
swasembeda pangan akan tetapi, tantangan untuk mencapai hal tersebut sangat besar karena
luas wilayah pertanian yang semakin lama semakin sempit, penyimpangan iklim,
pengembangan komoditas lain, teknologi yang belum modern, dan masalah yang satu ini
adalah masalah yang sering meresahkan hati para petani yaitu hama danpenyakit yang
menyerang tanaman yang dibudidayakan. Hasil produksi tanaman padi di Indonesia belum
bisa memenuhi target kebutuhan masyarakat karena ada di beberapa daerah di Indonesia yang
masih mengalami kelaparan.
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana cara pemasaran hasil perkebunan jambu tersebut?
2. Bagaimana cara bersaing dalam berkebun jambu tersebut?
3. Bagaimana cara mengelola kebun jambu itu sendiri?
TUJUAN
1. Untuk mengetahui cara pengelolahan tanaman perkebunan
2. Mengetahui keadaan pangsa pasarnya
3. Untuk mengetahui omset dalam perkebun tanaman jambu
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Jauh sebelum Sunardi menjadi penangkar bibit, ia adalah seorang petani palawija,
mengikuti jejak orang tuanya yang bermata pencaharian petani. “Masa itu sangat susah. Saya
bertani padi, sayur juga, tapi hasilnya hanya cukup untuk makan,”kenangnya.
Dalam keadaan sulit, Sunardi tidak patah semangat. Ia selalu merasa ingin tahu setiap
perkembangan tentang agribisnis. Salah satu cita citanya adalah menjadi penangkar benih. Tapi
niatnya terhambat karena ia tidak punya modal.Demi mencari bibit buah, ia menjadi pemulung
yang mengorek ngorek sampah untuk mencari bibit bibit buah untuk disemai. "Saya datang
siap solat subuh sebelum datangnya mobil pengangkut sampah dengan keranjang bambu di
punggung saya,”kenangnya. Pria tamatan Teknik Mesin Otomotif ini gigih mempelajari
tentang cara budidaya tanaman yang dilakukan dengan metode stek, okulasi dan lainnya.
Hingga suatu ketika, jambu yang dulunya disapa jambu Thailand mulai hadir di kota
Medan. "Kala itu harganya sangat mahal. Jadi jambu madu ini hanya populer dikalangan orang
berduit saja,"ceritanya.Sunardi merongoh kantongnya, membelinya dan diam diam
mengembangkannya. hingga si jambu menuai hasil dengan buah yang lebat dan rasa yang
manis. Ia pun mulai menjual batang jambu hasil budidayanya dengan harga yang juga cukup
bersaing. Perlahan ekonominya pun semakin membaik. Tak disangka dari sinilah cikal bakal
sejarah jambu madu, hingga ia selalu ditanam di rumah rumah penduduk.
Berikut tips yang sudah dirangkum berbagai sumber cara merawat jambu madu
Untuk mendapatkan buah yang berkualitas bagus, pemilihan bibit adalah hal utama
yang harus dilakukan. Kita harus benar-benar pandai memilih bibit buah jambu madu
yang berkualitas sangat baik.
Menanam buah jambu madu dapat menggunakan tabulampot, dan ini merupakan cara
terbaik yang dilakukan oleh pekebun buah jambu madu. Kelebihan dari teknik ini
adalah tidak perlu memerlukan lahan yang luas, pohon yang dihasilkan lebih pendek,
lebih mudah dalam perawatan hariannyaserta lebih memudahkan pada saat pemanenan.
Setiap pohon jambu madu yang ditanam, diberi jarak sekitar 2,5 sampai 3 meter agar
pertumbuhan pohon tidak saling mengganggu.
Lakukan penyiraman pohon pada pagi dan sore hari, namun bila cuaca sangat panas
maka intensitas penyiraman dapat dilakukan setiap 3 sampai 4 kali sehari.
Penyiraman dapat dilakukan dengan teknik manual atau melalui irigasi tetes atau
dengan kran otomatis.
Pemupukan dapat dilakukan seminggu sekali dengan campuran pupuk NPK dan pupuk
kandang namun jangan sampai terkena batang pangkal. Namun apabila sedang berbuah
maka intensitas pemberian pupuk dapat ditambah menjadi seminggu 2 kali.
Untuk mendapatkan buah dengan kualitas yang sangat bagus, penanganan terhadap
hama juga perlu dilakukan, salah satu cara yang paling ampuh dilakukan adalah dengan
memasang kerambu untuk menghindari serangga perusak. Selain itu, juga dapat
membungkus buah jambu madu dengan plastik yang sebelumnya telah dilapisi dengan
koran, untuk mencegah ulat dan serangga lainnya.
DURIAN
Durian adalah nama tumbuhan tropis yang berasal dari wilayah Asia Tenggara, sekaligus
nama buahnya yang bisa dimakan. Nama ini diambil dari ciri khas kulit buahnya yang keras
dan berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai duri. Sebutan populernya adalah "raja dari
segala buah" (King of Fruit). Durian adalah buah yang kontroversial, meskipun banyak orang
yang menyukainya, tetapi sebagian yang lain malah muak dengan aromanya.
Nama-Nama Lokal
Terdapat banyak nama lokal. Nama terbanyak ditemukan di Kalimantan, yang mengacu pada
berbagai varietas dan spesies yang berbeda. Durian di Jawa dikenal sebagai duren (bahasa
Jawa, bahasa Betawi) dan kadu (bahasa Sunda). Di Sumatra dikenal
sebagai durian dan duren (bahasa Gayo). Di Sulawesi, orang Manado menyebutnya duriang,
sementara orang Toraja duliang. Di Kota Ambon dan kepulauan Lease biasa disebut
sebagai Doriang. Di Pulau Seram bagian timur disebut rulen.
PENYEBARAN
Pusat keanekaragaman durian adalah Pulau Kalimantan.[butuh rujukan] Daerah-daerah
sekitarnya juga memilki beberapa plasma nutfah durian, seperti Mindanao, Sumatra, dan
Semenanjung Malaya meskipun tidak semelimpah Kalimantan. Meskipun demikian,
pengekspor utama durian adalah Thailand, yang mampu mengembangkan kultivar dengan
mutu tinggi dan sistem budidaya yang baik. Tempat lain yang membudidayakan durian dengan
orientasieksporadalah Mindanao di Filipina, Queensland di Australia, Kamboja, Laos, Vietna
m, India,dan Sri Lanka.Di Filipina, pusat penghasil durian adalah di daerah Davao di
Pulau Mindanao. Festival Kadayawan merupakan perayaan tahunan untuk durian di Davao
City.
PEMERIAN MORFOLOGI
Pohon tahunan, hijau abadi (pengguguran daun tidak tergantung musim) tetapi ada saat
tertentu untuk menumbuhkan daun-daun baru (periode flushing atau peronaan) yang terjadi
setelah masa berbuah selesai. Tumbuh tinggi dapat mencapai ketinggian 25–50 m tergantung
spesiesnya, pohon durian sering memiliki banir (akar papan). Pepagan (kulit batang) berwarna
coklat kemerahan, mengelupas tak beraturan. Tajuknya rindang dan renggang.
Daun berbentuk jorong hingga lanset, 10-15(-17) cm × 3-4,5(-12,5) cm; terletak berseling;
bertangkai; berpangkal lancip atau tumpul dan berujung lancip melandai; sisi atas berwarna
hijau terang, sisi bawah tertutup sisik-sisik berwarna perak atau keemasan dengan bulu-bulu
bintang. Bunga (juga buahnya) muncul langsung dari batang (cauliflorous) atau
cabang-cabang yang tua di bagian pangkal (proximal), berkelompok dalam Buah Durian
Karangan berisi 3-10 kuntum berbentuk tukal atau malai rata. Kuncup bunganya
membulat, sekitar 2 cm diameternya, bertangkai panjang. Kelopak bunga bentuk tabung
sepanjang lk. 3 cm, daun kelopak tambahan terpecah menjadi 2-3 cuping berbentuk bundar
telur. Mahkota bentuk sudip, kira-kira 2× panjang kelopak, berjumlah 5 helai,
keputih-putihan. Benang sarinya banyak, terbagi ke dalam 5 berkas;
kepala putiknya membentuk bongkol, dengan tangkai yang berbulu.
Bunga muncul dari kuncup dorman, mekar pada sore hari dan bertahan hingga beberapa hari.
Pada siang hari bunga menutup. Bunga ini menyebarkan aroma wangi yang berasal
dari kelenjar nektar di bagian pangkalnya untuk menarik perhatian kelelawar sebagai
penyerbuk utamanya.[5] Kajian di Malaysia pada tahun 1970-an menunjukkan bahwa
penyerbuk durian adalah kelelawar Eonycteris spelaea. Penelitian tahun 1996 lebih jauh
menunjukkan bahwa hewan lain, seperti burung madu Nectariniidae dan lebah turut serta
dalam penyerbukan tiga kerabat durian lainnya.
Buah durian bertipe kapsul berbentuk bulat, bulat telur hingga lonjong, dengan panjang
hingga 25 cm dan diameter hingga 20 cm. Kulit buahnya tebal, permukaannya bersudut tajam
("berduri", karena itu disebut "durian", walaupun ini bukan duri dalam pengertian botani),
berwarna hijau kekuning-kuningan, kecoklatan, hingga keabu-abuan.
Buah berkembang setelah pembuahan dan memerlukan 4-6 bulan untuk pemasakan. Pada
masa pemasakan terjadi persaingan antarbuah pada satu kelompok, sehingga hanya satu atau
beberapa buah yang akan mencapai kemasakan, dan sisanya gugur. Buah akan jatuh sendiri
apabila masak. Pada umumnya berat buah durian dapat mencapai 1,5 hingga 5 kilogram,
sehingga kebun durian menjadi kawasan yang berbahaya pada masa musim durian. Apabila
jatuh di atas kepala seseorang, buah durian dapat menyebabkan cedera berat atau bahkan
kematian.
Setiap buah memiliki lima ruang (awam menyebutnya "kamar"), yang menunjukkan
banyaknya daun buah yang dimiliki. Masing-masing ruangan terisi oleh beberapa biji,
biasanya tiga butir atau lebih, lonjong hingga 4 cm panjangnya, dan berwarna merah muda
kecoklatan mengkilap. Biji terbungkus oleh arilus (salut biji, yang biasa disebut sebagai
"daging buah" durian) berwarna putih hingga kuning terang dengan ketebalan yang bervariasi,
tetapi pada kultivar unggul ketebalan arilus ini dapat mencapai 3 cm. Biji dengan salut biji
dalam perdagangan disebut ponggè. Pemuliaan durian diarahkan untuk menghasilkan biji
yang kecil dengan salut biji yang tebal, karena salut biji inilah bagian yang dimakan. Beberapa
varietas unggul menghasilkan buah dengan biji yang tidak berkembang namun dengan salut
biji tebal (disebut "sukun").
KEANEKARAGAMAN
Durian sangat beraneka ragam. Sebagaimana disebut di muka, beberapa spesies selain
durian benar (D. zibethinus) juga dianggap sebagai durian. Di Indonesia tercatat ada 20 spesies
anggota Durio (dari hampir 30-an jenis), sembilan di antaranya dapat dimakan. Durian yang
benar pun memiliki banyak variasi. Lembaga penelitian di Indonesia, Malaysia,
dan Thailand telah merilis berbagai kultivar durian unggul. Selain itu terdapat pula ras-ras
lokal yang dikenal baik namun belum mengalami tahap seleksi untuk meningkatkan
kualitasnya.
Kultivar unggul nasional.
Terdapat lebih dari 55 varietas/jenis durian budidaya. Hingga 2005 terdapat 38 kultivar unggul
yang telah diseleksi dan diperbanyak secara vegetatif. Beberapa di antaranya:
RAS LOKAL
Beberapa ras lokal belum diseleksi, sehingga masih bervariasi dan keunggulannya belum
terjamin. Biasanya dinamakan sesuai lokasi geografi. Beberapa di antaranya adalah:
Durian parung
Durian lampung
Durian jepara
Durian palembang
Durian padang
Durian Merah Banyuwangi
Kultivar unggul dari luar negeri
Di Malaysia, kultivar durian unggul hasil seleksi diberi kode nomor dengan huruf D di
depannya. Beberapa di antaranya adalah
'D24'
'D99'
'D123'
'D145'
'D158'
'D159' (klon sama dengan varietas 'Montong').
'D169'
'MD-UR 888' (Durian Terbaik Dunia)
BAB III
PEMBAHASAN
HASIL WAWANCARA:
1. Bagaimana cara saudara untuk mengatasi hama pada tanaman tersebut?
Jawab : Dengan memberikan pupuk, dan menyiram tidak terlalu banyak pada tanaman
karna bias mengakibatkan tanaman busuk dan dengan cara di semprot menggunakan
obat hama, dengan menyermpotkan dengan jangka waktu sebulan 2 kali.
9. Apa yang membuat saudara tertarik dengan usaha pertanian ini disbanding usaha yang
lainnya ?
Jawab : karena hobby,dan omset dan keuntungannya lebih menjanjikan
10. Siapa yang menemukan buah jambu madu ini pertama kali?
Jawab : Pak Sunardi orang yang pertama kali menemukan yaitu ayah saya
sendiri,bahkan buah jambu madu ini sudah terkenal hingga ke manca Negara dan sudah
dinyatakan oleh mentri pertanian
PENUTUP
KESIMPULAN
Jambu madu adalah salah satu jenis jambu air varietas baru yang sekarang mulai diakui
memiliki kualitas unggul. Jambu madu termasuk salah satu jenis tanaman buah-buahan yang
mengandung cukup banyak gizi sehigga disukai oleh sebagian besar masyarakat.
Durian adalah nama tumbuhan tropis yang berasal dari wilayah Asia Tenggara, sekaligus
nama buahnya yang bisa dimakan. Nama ini diambil dari ciri khas kulit buahnya yang keras
dan berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai duri. Sebutan populernya adalah "raja dari
segala buah" (King of Fruit). Durian adalah buah yang kontroversial, meskipun banyak orang
yang menyukainya, tetapi sebagian yang lain malah muak dengan aromanya.
LAMPIRAN