Anda di halaman 1dari 10

Pengertian Halogen

Keluarga halogen terdiri atas kumpulan unsur-unsur non logam. Seri unsur jatuh di bawah kelompok 17
dari tabel periodik unsur kimia. Unsur-unsur yang terdiri atas keluarga halogen dari unsur kimia
termasuk klorin, yodium, brom, fluorin,dan astatin. Ununseptium, yang bukan merupakan unsur alami,
juga diyakini banyak orang sebagai halogen.

Karakteristik unik dari halogen ialah bahwa ini satu-satunya kelompok unsur pada seluruh tabel periodik
yang terdiri atas unsur-unsur yang mempunyai ketiga keadaan klasik materi – padat, cair dan gas –
ketika disimpan dalam kondisi tekanan dan suhu standar.

Halogen
Halogen adalah unsur-unsur golongan VIIA yang terdiri dari fluorin (F), klorin (Cl), bromin
(Br), iodin (I), dan astatin (At). Nama “halogen” berasal dari bahasa Yunani yang artinya
pembentuk garam, karena unsur-unsur halogen dapat bereaksi dengan unsur-unsur logam
membentuk senyawa-senyawa garam. Di alam, unsur-unsur halogen ditemukan dalam
bentuk molekul unsur diatomik F2, Cl2, Br2, dan I2.
Titik leleh dan titik didih halogen meningkat seiring dengan kenaikan nomor atomnya. Pada
suhu kamar, fluorin dan klorin berwujud gas, bromin berwujud zat cair yang mudah
menguap, sedangkan iodin berwujud padatan yang mudah menyublim. Fluorin berwarna
kuning muda, klorin berwarna kuning kebijauan, bromin berwarna merah kecoklatan, iodin
padat berwarna hitam, sedangkan uap iodin berwarna ungu. Semua halogen berbau
menusuk dan bersifat racun.

Halogen merupakan kelompok unsur nonlogam yang paling reaktif. Daya oksidasi halogen
dari F2 ke I2 semakin berkurang; sebaliknya, daya reduksi ion halida dari F− ke I− semakin
bertambah. Oleh karena itu, halogen yang berada lebih atas dalam sistem periodik dapat
mengoksidasi halida yang di bawahnya, namun tidak berlaku sebaliknya.

Sifat Halogen
Sifat Fisik Halogen

 Flourin dan klorin berwujud gas pada suhu ruangan sebabtitik didih dan titik
leleh/beku yang lebih rendah dari suhu ruangan (25oC).

 Bromin memiliki titik didih lebih tinggi dari suhu ruangan, sedangkan titik lelehnya
lebih rendah sehingga berwujud cair.

 Iodin dan Astatin berwujud padat karena titik didih dan titik bekunya lebih tinggi.

 Kelarutan halogen dalam air dalam satu golongan dari atas kebawah
kelarutannya semakin kecil karena bertambahnya massa atom relatif. Tetapi,
flourin tidak larut tetapi bereaksi: 2F₂ + 2H₂O → 4HF + O₂

 Sedangkan bromin kelarutannya paling besar karena berwujud cair (paling


mudah larut). Iodin sukar larut dalam air. Agar iodin larut dengan baik,
ditambahkan garam KI. Reaksi: I₂ + KI → KI₃.

Sifat fisik Fluorin Klorin Bromin Iodin Astatin

Wujud zat gas Gas cair padat Padat

Warna Kuning Hijau Merah ungu -


muda kekuningan kecoklatan

Titik didih - -34,6oC 58,78oC 184,35oC 337oC


188,14oC

Titik beku - -100,98oC -7,25oC 113,5oC 302oC


219,62oC

Kerapatan 1,1 1,5 3,0 5,0 -


(g/cm3)

Kelarutan bereaksi 20 42 3 -
dalam air
(g/Lair)

Sifat Kimiawi Halogen


 Jari-jari atom dari atas ke bawah dalam tabel periodik semakin bertambah karena jumlah kulit
terisi elektron semakin banyak.
 Jari-jari ion lebih besar dari jari-jari atom karena akan menerima elektron sehingga kulitnya terisi
penuh.
 Elektronegatifitas dari F sampai At semakin kecil karena jari-jarinya semakin besar sehingga akan
terletak jauh terhadap inti maka elektron akan sulit untuk diterima.
 Energi ionisasi dari atas ke bawah semakin kecil karena jika jari-jari atom kecil, lebih dekat
dengan inti, energi ionisasinya semakin kuat/besar.
Sifat kimia Flouri Klori Brom Iodi Astati
n n in n n

Massa atom 19 35,5 80 127 210

Jari-jari atom 72 99 115 133 155


(pm)
Jari-jari ion X- 136 180 195 216 -

Keelektronegatif 4,0 3,0 2,8 2,5 2,2


an
Energi ionisasi 1680 126 1140 101 -
0 0

1. Bentuk Garam
Garam dapat dibentuk dari:
a. Halogen + unsur logam garam
b. Contoh :
Br2 + 2 Na (s)  2 NaBr (s)
3 Cl2 + 2 Fe (s)  2 FeCl3(l)
c. Asam halida + basa Garam Halida + air
Contoh :
HCl + NaOH  NaCl + H2O
HBr + NaOH  NaBr + H2O

2. Bentuk Asam
a. Asam Halida (HX)

Pada suhu kamar semua asam halida (HX) berupa gas, tidak berwarna dan berbaumenusuk. Asam
halida terdiri dari asam fluorida (HF), asam klorida (HCl), asam bromida (HBr), dan asam iodida (HI).
Kekuatan asam halida bergantung padakekuatan ikatan antara HX atau kemudahan senyawa halida
untuk memutuskanikatan antara HX.
Terbentuk dari halogen yang bereaksi dengan hydrogen membentuk hidrogen halida.
H2 + X2  2 HX
Contoh :
H2 + Cl2  2 HCl
H2 + I2  2 HI
Fluorin dan klorin bereaksi dengan cepat disertai ledakan, tetapi bromine dan iodine bereaksi
dengan lambat.

Data sifat hidrogen halida


Asam Halida % Disosiasi
HF Sangat kecil
HCl 0,0014
HBr 0,5
HI 33
Dari data % disosiasi hidrogen halida dapat diketahui urutan keasaman hidrogen halida adalah HF <
HCl < HBr < HI.

Dalam golongan VII A, semakin keatas ikatan antara atom HX semakin kuat. Urutankekuatan asam :
HF <HCl<HBr< HI

Titik didih asam halida dipengaruhi oleh massa atom relative (Mr) dan ikatan antarmolekul :

 Semakin besar Mr maka titik didih semakin tinggi.

 Semakin kuat ikatan antarmolekul maka titik didih semakin tinggi.

 Pengurutan titik didih asam halida:

HF > HI >HBr>HCl
b. Asam Oksihalida (HXO)
Terbentuk hanya pada halogen yang mempunyai bilangan oksidasi positif yang bereaksi
dengan air.
Contoh reaksi oksida halogen dengan air:
Cl2O + H2O  2 HCl
Cl2O3 +H2O  2 HClO2
Cl2O5 +H2O  2 HClO3
Cl2O7 +H2O  2 HClO4
Kekuatan asam oksi bertambah dengan bertambahnya oksigen pada asam tersebut.
HClO < HClO2 < HClO3 < HClO4

Bilangan oksidasi halogen, oksi halogen dan asam oksi halogen

Bilangan Oksidasi halogen Asam oksi halogen Nama umum


oksidasi F Cl Br I Cl Br I
+1 - Cl2O Br 2O I 2O HClO* HBrO* HIO* Asam hipohalit
+3 - Cl2O3 Br 2O3 I 2O3 HClO2* HBrO2* HIO2* Asam halit
+5 - Cl2O5 Br 2O5 I 2O5 HClO3* HBrO3* HIO3* Asam halat
+7 - Cl2O7 Br 2O7 I 2O7 HClO4* HBrO4* HIO4* Asam perhalat
*)
hanya terdapat sebagian larutan encer dan tidak stabil
Semakin banyak atom oksigen pada asam oksilhalida maka sifat asam akansemakin kuat. Hal tersebut
akibat atom O disekitar Cl yang menyebabkan O pada O-H sangat polar sehingga ion H mudah lepas.
Urutan kekuatan asam oksilhalida:

HClO>HBrO> HIO

asam terkuat dalam asam oksilhalida adalah senyawa HClO4 (asam perklorat).

Kegunaan,Terdapatnya ,dan Cara Memperoleh Halogen

kegunaan halogen

1. Florin
Gas F2 diproduksi secara komersial untuk bahan bakar nuklir uranium, berfungsi untuk
memisahkan U-235 dan U-238 dengan cara difusi. Logam uranium direaksikan dengan gas fluorin
berlebih menghasilkan uranium heksafluorida, UF6 (padatan berwarna putih dan mudah
menguap). Adapun senyawa-senyawa flourin digunakan sebagai: Kegunaan senyawa fluorin,
antara lain:
a. CCl2F2 (freon-12), digunakan sebagai zat pendingin pada lemari es dan AC.
b. Na2SiF6, bila dicampur dengan pasta gigi akan berfungsi untuk menguatkan gigi.
c. Teflon, bahan plastik tahan panas.
d. Asam fluoride (HF), digunakan untuk mengukir (menyeketsa) kaca karena dapat bereaksi
dengan kaca.
Fluorin

 Membuat senyawa klorofluoro karbon (CFC), yang dikenal dengan nama Freon.
 Membuat Teflon
 Memisahkan isotop U-235 dari U-238 melalui proses difusi gas.

2. Klorin
Gas Cl2 digunakan sebagai bahan dasar industri plastik, seperti vinilklorida
(CH2=CHCl) untuk industri PVC (bahan untuk pipa plastik). Cl2 juga digunakan sebagai
disinfektan untuk membunuh kuman yang dapat menyebabkan berbagai penyakit. Adapun
kegunaan senyawa klorin, antara lain:
a. NaCl, digunakan sebagai garam dapur.
b. KCl, digunakan untuk pupuk.
c. NH4Cl, digunakan sebagai elektrolit pengisi batu baterai.
d. NaClO, dapat mengoksidasi zat warna (pemutih), sehingga dapat digunakan sebagai bleaching
agent, yaitu pengoksidasi zat warna.
e. Kaporit (Ca(OCl)2), digunakan sebagai disinfektan pada air.
f. ZnCl2, sebagai bahan pematri atau solder.
g. Kloroform (CHCl3), digunakan sebagai pelarut dan obat bius pada pembedahan.

Klorin

 Untuk klorinasi hidrokarbon sebagai bahan baku industri serta karet sintesis.

 Untuk pembuatan tetrakloro metana (CCl4).

 Untuk pembuatan etil klorida (C2H5Cl) yang digunakan pada pembuatan TEL (tetra etillead) yaitu bahan
adaptif pada bensin.

 Untuk industri sebagai jenis pestisida.

 Sebagai bahan desinfektans dalam air minum dan kolam renang.

 Sebagai pemutih pada industri pulp (bahan baku pembuatan kertas) dan tekstil.

 Gas klorin digunakan sebagai zat oksidator pada pembuatan bromin.

3. Bromin
Bromin digunakan dalam industri untuk membuat senyawa metilbromida. Kegunaan senyawa-
senyawa bromin antara lain:
a. NaBr, sebagai obat penenang saraf.
b. AgBr, untuk film fotografi. AgBr dilarutkan dalam film gelatin, kemudian film dicuci dengan
larutan Na2S2O3 untuk menghilangkan kelebihan AgBr sehingga perak akan tertinggal pada film
sebagai bayangan hitam.
c. CH3Br, sebagai bahan campuran zat pemadam kebakaran.
d. C2H4Br2, ditambahkan pada bensin agar timbal (Pb) dalam bensin tidak mengendap karena
diubah menjadi PbBr2.
Bromin

 Untuk membuat etil bromida (C2H4Br2).

 Untuk pembuatan AgBr.

 Untuk pembuatan senyawa organik misalnya zat warna, obat-obatan dan pestisida

4. Iodin
Iodin digunakan untuk membuat senyawa AgI sebagai film fotografi dan KI sebagai
nutrisi dan makanan ternak.
a. I2 dalam alkohol, digunakan sebagai antiseptik luka agar tidak terkena infeksi.
b. KIO3, sebagai tambahan yodium dalam garam dapur.
c. NaI, bila ditambahkan pada garam dapur dapat digunakan untuk mengurangi kekurangan
yodium yang akan menyebabkan penyakit gondok.
d. Iodoform (CHI3), sebagai disinfektan untuk mengobati luka pada kepala.

Iodin

 Iodin Banyak digunakan untuk obat luka (larutan iodin dalam alkohol yang dikenal dengan iodium tingtur)

 Sebagai bahan untuk membuat perak iodida (AgI)

 Untuk menguji adanya amilum dalam tepung tapioka.

Sumber Halogen di Alam


1. Fluorine
 Terdapat dalam senyawa fluorspar CaF2, kriolit Na3AlF6, dan fluorapatit Ca(PO4)3F. dengan
penambahan asam sulfat ke dalam fluorspar maka akan diperoleh HF dan garam Calsium
sulfat. Selanjutnya lelehan asam florida di elektrolisis untuk menghasilkan gas F2. CaF2 +
H2SO4 –> CaSO4 + 2HF
2. Klorin
 Terdapat dalam senyawa NaCl, KCl, MgCl2, dan CaCl2. Senyawa klorida ditemukan di air laut
dan garam batu/endapan garam yang terbentuk akibat penguapan air laut di masa lalu.
Setiap 1 kg air laut mengandung sekitar 30 gram NaCl. Proses untuk mendapatkan unsure
klorin adalah melalui elektrolisis larutan NaCl pekat (brine) akan menghasilkan Cl2 pada
anode dan gas H2, dan NaOH pada katode.
3. Bromin
 Terdapat dalam senyawa logam bromide. Senyawa ini juga ditemukan di air laut, endapan
garam, dan air mineral. Ditemukan di perairan laut Mati dengan kadar 4500 – 5000 ppm.
Garam-garam bromine juga diperoleh dari Arkansas.

4. Iodine
 Terdapat dalam senyawa natrium iodat NaIO3, yang ditemukan dalam jumlah kecil pada
deposit NaNO3 di Chili. Juga dalam larutan bawah tanah di Jepang dan Amerika dengan
kadar sampai 100 ppm. Untuk memperoleh iodine dari natrium iodat, dilakukan penambahan
zat pereduksi natrium bisulfit NaHSO3 dengan reaksi sebagai berikut : 2IO3– + 5HSO3– –> I2 +
3HSO4– + 2SO42- + H2O

1. Pembuatan Fluorin (F2)

Fluorin diperoleh melalui proses elektrolisis garam hidrogen fluorida, KHF2 dilarutkan dalam HF
cair, kemudian ditambahkan LiF 3% (agar suhu turun sampai ±100oC). Elektrolisis dilakukan pada tempat
terbuat dari baja, di mana sebagai katode baja dan sebagai anoda karbon (grafit).

Reaksi

KHF2 → K+ + HF2-

HF2- → H+ + 2F

Katode: 2H+ + 2e → H2

Anoda : 2F- → F2 + 2e

Reaksi di atas perlu digunakan diafragma (pemisah berupa monel), untuk mencegah terjadinya
reaksi antara H2 dan F2 maka gas F2 yang terbentuk dapat ditampung dalam wadah yang terbuat dari
aliasi Cu dengan Ni

2. Pembuatan Klorin (Cl2)

Air laut dan garam batu merupakan sumber utama Cl, untuk mendapatkan Cl dapat dilakukan
elektrolisis leburan NaCl, dan elektrolisis larutan NaCl.

Proses Downs

Elektrolisis leburan NaCl (NaCl cair)

Katode (besi) : Na+ + e → Na


Anoda (karbon) : 2Cl- → Cl2 + 2e

Pada proses di atas sebelum NaCl dicairkan, NaCl dicampurkan dengan sedikit NaF (agar titik
lebur turun dari 800oC menjadi 600oC. Kontak (reaksi) antara logam Na dan gas Cl2 terbentuk
digunakan lapisan besi tipis.

3. Pembuatan Bromin (Br2)

Air laut juga sumber utama Br. Setiap 1 m3 air laut terdapat 3 kg bromin (Br2). Bromin didapatkan
dengan cara mengoksidasi ion bromida yang terdapat dalam air laut.

Cl(g) + 2Br–(aq) → 2Cl-(aq) + Br2(g)

Br2 dalam air dapat mengalami hidrolisis.

Br2(g) + H2O(l) → 2H+(aq) + Br–(aq) + BrO–(aq)

Reaksi hidrolisis dapat dicegah dengan cara menambahkan H2SO4 pada air laut hingga pHnya 3,5.
Setelah pH air laut 3,5, baru dialiri gas Cl2 dan udara. Gas Br2 yang diperoleh dimurnikan dari Cl2 dengan
cara destilasi.

4. Pembuatan Iodin (I2)

Yodium di alam hanya terdapat natrium Iodat (NaIO3). Yodium dibuat secara reduksi ion yodat
dengan produksi natrium hidrogensulfit.

( IO3- + 6H+ + Se → ½I2 + 3H2O ) x 2

( HSO3- + H2O → HSO4- + 2H+ + 2e ) x 5

Ganggang laut (mengandung KI) dikeringkan, abu dari ganggan laut dicampur dengan air panas
dan disaring. Larutan yang terjadi diuapkan sementara zat-zat yang kurang larut mengkristal. Sisa
larutan kemudian dialiri gas Cl2.

2KI(aq) + Cl2(g) → 2KCl(aq) + I2(g)

5. Pembuatan Astatin (At)

Astatin diperoleh dari penembakan Bi dengan partikel α (He). Astatin bersifat radioaktif dan
mempunyai waktu paropendek (8,1 jam)

Anda mungkin juga menyukai