Anda di halaman 1dari 34

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Analisis Sumber Daya dan Lingkungan adalah segala sesuatu yang


berasal dari alam yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
hidup manusia yang tergolong di dalamnya tidak hanya komponen biotik,
seperti hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme, tetapi juga komponen abiotik,
seperti minyak bumi, gas alam, berbagai jenis logam, air, dan tanah yang
berada di permukaan dan lapisan di dalam bumi beserta isinya. Sumber daya
alam mutlak diperlukan untuk menunjang kebutuhan manusia. Analisis
Sumber Daya dan Lingkungan pada umumnya, sumber daya berdasarkan
sifatnya dapat digolongkan menjadi SDA yang dapat diperbaharui, SDA yang
tidak dapat diperbaharui dan sumber daya buatan.
SDA yang dapat diperbaharui adalah kekayaan alam yang dapat terus
ada selama penggunaannya tidak dieksploitasi berlebihan. Tumbuhan, hewan,
mikroorganisme, sinar matahari, angin, dan air adalah beberapa contoh SDA
yang dapat diperbaharui. Walaupun jumlahnya sangat berlimpah di alam,
penggunannya harus tetap dibatasi dan dijaga. SDA yang tidak dapat
diperbaharui adalah SDA yang jumlahnya terbatas karena penggunaanya
lebih cepat daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan secara
terus-menerus akan habis. Minyak bumi, emas, besi, dan berbagai bahan
tambang lainnya pada umumnya memerlukan waktu dan proses yang sangat
panjang untuk kembali terbentuk sehingga jumlahnya sangat terbatas.,
minyak bumi dan gas alam pada umumnya berasal dari sisa-sisa hewan dan
tumbuhan yang hidup jutaan tahun lalu, terutama dibentuk dan berasal dari
lingkungan perairan. Lebih banyak peranannya pada hubungan manusia
dengan lingkungan yang mencakup dari kehidupan kebumian. ASDL sebagai
ilmu terapan dari pengetahuan geologi yang digunakan dalam upaya
memanfaatkan sumberdaya alam secara efektif dan efisien untuk memenuhi

Laporan Analisis Sumber Daya Alam dan Lingkungan Kec, Ngaliyan Page 1
kebutuhan hidup manusia dengan seminimal mungkin mengurangi dampak
lingkungan yang ditimbulkannya.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaiman Kondisi fisik di wilayah Kecamatan Ngaliyan?
2. Bagaimana Potensi dan Masalah di wilayah Kecamatan Ngaliyan?
3. Bagaimana Sumber Daya Lingkungan di wilayah Kecamatan Ngaliyan?

1.3. Maksud
1. Untuk mengidentifikasi Sumber Daya Lingkungan di wilayah Kecamatan
Ngaliyan.
2. Untuk melaksanakan observasi jenis lahan dan batuan di wilayah
Ngaliyan.

1.4 Tujuan
1. Untuk mengetahui kondisi fisik di wilayah Kecamatan Ngaliyan.
2. Untuk mengetahui potensi dan masalah di wilayah Kecamatan Ngaliyan.
3. Untuk mengetahui Sumber Daya Lingkungan di wilayah Kecamatan
Ngaliyan.

1.5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Kami melakukan kajian di Kecamatan Ngaliyan pada :
NO Waktu Tempat Keterangan
1 14 November 2015 Kecamatan Ngaliyan - Pengambilan gambar
15 November 2015
keadaan fisik serta pencarian
27 November 2015 informasi secara langsung
- Pengambilan gambar fisik
19 Desember 2015
tanah dan batuan.
-Pengambilan gambar dan
pencarian informasi yang
kurang untuk melengkapi
laporan.
BAB II

Laporan Analisis Sumber Daya Alam dan Lingkungan Kec, Ngaliyan Page 2
DASAR TEORI
2.1. Kajian Analisis Sumber Daya Lingkungan

Sumber daya alam adalah semua kekayaan berupa benda mati maupun
benda hidup yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia (Abdullah, 2007: 3)
Sumber daya alam dapat dibedakan berdasarkan sumbernya,
persebarannya, tujuannya, cara pengolahan dan pemanfaatannya, sifat,
potensi, jenisnya, pembentukannya, nilai ekonomis atau nilai
kegunaannya.Yang mana sumber daya alam dan lingkungan ini dimanfaatkan
untuk memenuhui kebutuhan manusia setiap hari guna keberlangsungan
hidupnya, baik berasal dari alam bahan bakunya ataupun hasil buatan
manusia. Kemudian penggunaanya harus memperhatikan sifat dari sumber
daya itu sendiri .Dikarenakan ada yang dapat diperbaharui maupun tidak
dapat diperbaharui. Dengan memeperhatikan sifat dari sumber daya ini
diharapkan penggunaannya mampu dalam waktu yang panjang dan
berkelanjutan, dengan tanpa menimbulkan efek pasca pemanfaatan sumber
daya yang dapat mencemari lingkungan. Jika demikian akan menimbulkan
masalah baru yang merugikan bagi lingkungan,dan jika dimanfaatkan secara
berlebih ketersediaan dari sumber daya tertentu akan langka dan minim.
Diharapkan semakin banyaknya pemanfaatan sumber daya alam atau
juga dari bahan fosil lebih efisien dan efektif. Atau sebagai alternatif mampu
memanfaatkan sumber dari alam yang ketersediaanya banyak dan melimpah
seperti dari panas matahari,panas bumi,arus air maupun angin yang
berhembus yang kemudian mampu menghasilkan energi baru yang lebih
ramah berdasarkan proses dan sumbernya.
Tujuh konsep dasar Analisis Sumber Daya dan Lingkungan :
1. Memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan hati-
hati dan efisien, misalnya: air, tanah, dan udara.
2. Menggunakan bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi (campuran).

Laporan Analisis Sumber Daya Alam dan Lingkungan Kec, Ngaliyan Page 3
3. Mengembangkan metode penambangan dan pemrosesan yang lebih efisien
serta dapat didaur ulang.
4. Melaksanakan etika lingkungan dengan menjaga kelestarian alam.

2.2. Sumber Daya


Dapat dibedakan menjadi beberapa sumbernya antara lain :
2.2.1. Berdasarkan sumbernya

Sumber daya alam di bedakan menjadi 2 jenis yaitu :


a. Sumber daya alam Biotik (organik) yaitu sumber daya alam yang
berasal dari mahkluk hidup misalnya, kayu,ikan,batu bara ,minyak
bumi, dan mamer.
b. Sumber daya alam Abiotik (anargonik) yaitu sumber daya alam yang
berasal bukan dari mahkluk hidup misalnya tima, besi, dan kwarsa.

2.2.2. Berdasarkan Persebarannya


Sumber daya alam dibedakan menjadi dua jenis :
a. Sumber daya alam yang terdapat di mana – mana misalnya sinar
matahari,air,udara,areal pertanian, dan hutan.
b. Sumber daya alam yang hanya ditemukan di daerah tertentu saja
misalnya : tambang uranium, tambang batu bara dan tambang emas.

2.2.3. Berdasarkan tujuannya


Sumber daya alam di bedakan atas 3 jenis yaitu :
a. Sumber daya alam bahan industry
Adalah sumber daya alam yang umumnya di gunakan sebagai bahan
dasar atau bahan baku industri misalnya tanah liat, belerang dll.
b. Sumber daya alam bahan pangan
Adalah sumber daya alam yang digunakan sebagai bahan pangan
baik langsung maupun melalui pengelolahan terlebih dahulu
misalnya padi, jagung, dan kedelai.

Laporan Analisis Sumber Daya Alam dan Lingkungan Kec, Ngaliyan Page 4
c. Sumber daya alam bahan sandang
Adalah sumber daya alam bahan sandang adalah sumber daya alam
yang dapat di gunakan sebagai bahan baku pembuatan sandang
misalnya sutra dan kapas.
2.2.4. Berdasarkan cara Pengolahan dan pemanfaatannya

Sumber daya alam di bedakan menjadi Sumber Daya Alam


Yang Dapat Di Perbaharui (Renewable Resources) dan Sumber Daya
Alam yang Tidak Dapat Di Perbaharui (Unrenewable Resource).
a. Renewable Natural Resources (Sumber Daya Alam yang dapat
diperbarui) merupakan Sumber Daya Alam yang dapat terus
diusahakan keberadaanya atau dapat dilestarikan. Sumber daya
alam yang dapat diperbaharui, antara lain berasal dari tanah,
sepertihasil pertanian, perhutanan, dan perkebunan yang sangat
bermanfaat untuk manusia,diantaranya sebagai berikut :
1. Karet sebagai bahan baku pembuatan ban.

2. Kapas sebagai bahan baku tekstil.

3. Tembakau sebagai bahan baku rokok atau obat.

4. Kopi sebagai bahan baku pembuatan minuman.

5. Tebu sebagai bahan baku pembuatan gula.

b. Unrenewable Natural Resources (Sumber Daya Alam yang tidak


dapat diperbarui) merupakan Sumber Daya Alam yang akan habis
jika terus menerus digunakan atausulit dijaga kelestariaannya.
Karena membutuhkan waktu yang sangat lama dalam proses
pembentukannya.Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
dan kemungkinan akan habis adalah hasil tambang, diantaranya
sebagai berikut :
1. Batu bara, banyak digunakan sebagai bahan bakar untuk
keperluan industri dan rumahtangga.
2. Minyak bumi, digunakan sebagai bahan bakar minyak.

Laporan Analisis Sumber Daya Alam dan Lingkungan Kec, Ngaliyan Page 5
3. Vaselin untuk bahan obat (salep).

4. Parafin untuk bahan pembuat lilin.


5. Aspal untuk bahan pembuat jalan.
6. Bijih besi dimanfaatkan untuk peralatan rumah tangga dan
pertanian.
7. Tembaga untuk membuat perabotan dapur.
8. Bauksit bermanfaat sebagai bahan dasar pembuatan alumunium.
9. Emas dan perak untuk perhiasan.
10. Marmer untuk bahan bangunan rumah atau gedung.
2.2.5. Berdasarkan Sifat

Menurut sifatnya, sumber daya alam dapat dibagi 3, yaitu sebagai


berikut :
a. Sumber daya alam yang terbarukan (renewable), misalnya: hewan,
tumbuhan, mikroba, air, dan tanah. Disebut terbarukan karena
dapat melakukan reproduksi dan memiliki aya regenerasi (pulih
kembali).
b. Sumber daya alam yang tidak terbarukan (nonrenewable), misalnya:
minyak tanah, gas bumi, batu tiara, dan bahan tambang lainnya.
c. Sumber daya alam yang tidak habis, misalnya, udara, matahari,
energy pasang surut, dan energi laut.
2.2.6. Berdasarkan Potensi

Menurut potensi penggunaannya, sumber daya alam dibagi beberapa


macam, antara lain sebagai berikut:
a. Sumber daya alam materi; merupakan sumber daya alam yang
dimanfaatkan dalam bentuk fisiknya. Misalnya, batu, besi, emas,
kayu, serat kapas, rosela, dan sebagainya.
b. Sumber daya alam energi; merupakan sumber daya alam yang
dimanfaatkan energinya. Misalnya batu bara, minyak bumi, gas
bumi, air terjun, sinar matahari, energi pasang surut laut, kincir
angin, dan lain-lain.

Laporan Analisis Sumber Daya Alam dan Lingkungan Kec, Ngaliyan Page 6
c. Sumber daya alam ruang; merupakan sumber daya alam yang berupa
ruang atau tempat hidup, misalnya area tanah (daratan) dan angkasa.
2.2.7. Berdasarkan Jenis

Menurut jenisnya, sumber daya alam dibagi dua sebagai berikut :


a. Sumber daya alam nonhayati (abiotik); disebut juga sumber daya
alam fisik, yaitu sumber daya alam yang berupa benda-benda mati.
Misalnya: bahan tambang, tanah, air, dan kincir angin.
b. Sumber daya alam hayati (biotik); merupakan sumber daya alam
yang berupa makhluk hidup. Misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba,
dan manusia
2.2.8. Berdasarkan Pembentukan

a. Sumber Daya Alam Biotik terbentuk dari adanya proses tumbuh dan
berkembangnyamakhluk hidup. Contoh: Tumbuhan, Hewan
b. Sumber Daya Alam Fisis terbentuk dari proses fisis dan kekuatan
alam. Contoh: air, tanah, udara, barang tambang.
c. Sumber Daya Alam Lingkungan terbentuk dari penggabungan
antara faktor fisis dan biotik.Contoh: Lingkungan pegunungan,
lingkungan lembah.
2.2.9. Sumber daya alam berdasarkan nilai ekonomis atau nilai
kegunaannya

a. Sumber Daya Alam Ekonomis Tinggi merupakan sumber daya alam


yang dalammendapatkannya memerlukan biaya yang tinggi.
Contoh: mineral dan logam mulia seperti emas, perak, intan.
b. Sumber Daya Alam Ekonomis Rendah merupakan sumber daya
alam yang dalammendapatkannya memerlukan biaya yang relatif
murah. Contoh: Pasir, Batu.
c. Sumber Daya Alam non Ekonomis merupakan sumber daya alam
yang dalam mendapatkannya tidak memerlukan biaya. Contoh:
Udara, Sinar dan Panas Matahari.

Laporan Analisis Sumber Daya Alam dan Lingkungan Kec, Ngaliyan Page 7
2.3. Morfologi
Morfologi adalah uraian tentang bentuk-bentuk muka bumi, khususnya
mengenai sifat (nature), cara terbentuknya (origin), proses-proses dan
perkembangan serta komposisi materialnya.
Secara umum, bentangalam Indonesia terbagai atas 7 unit bentukan asal
(origin) yaitu: denudasi, struktur, gunungapi, laut, sungai, pelarutan, angin:
1. Bentukan lahan denudasi/denudation (D) adalah bentangalam yang
dibentuk oleh proses geomorfologi, jika proses tersebut bekerja terus
dalam jangka waktu yang panjang, mampu meratakan seluruh permukaan
bumi yang kasar ini.
o Proses Degradasi
o Proses Agradasi
2. Bentukan lahan struktur/structure (S) adalah bentangalam yang dibentuk
oleh kegiatan tektonik, dalam skala yang lebih rinci akan memberikan
kenampakan morfologi struktur, yaitu:
o Pematang pebukitan sesar (horst)
o Lembah sesar (graben)
o Telaga sesar (sagpond)
o Gawir sesar (fault scarp)
plateau
o Perbukitan siklin/antiklin, lembah siklin/antiklin
o Perbukitan homoklin, dsb.
3. Bentukan lahan gunungapi/volcanic (V) adalah bentangalam yang
dibentuk oleh hasil kegiatan gunungapi.
o Tubuh gunung api
o Leleran lava dan lahar
o Dataran piroklastika halus
o Kawah gunungapi dsb).

Laporan Analisis Sumber Daya Alam dan Lingkungan Kec, Ngaliyan Page 8
4. Bentukan lahan laut/marine (M) adalah bentangalam yang dibangun oleh
hasil kegiatan laut (dataran pantai, pematang pantai, undak pantai, lagun,
kipas delta dsb).
5. Bentukan lahan sungai/fluvial (F) adalah bentangalam yang dibangun
oleh hasil kegiatan sungai (dataran limpah banjir, pematang sungai, undak
sungai dsb).
o Bentukan lahan pelarutan/karst (K) adalah bentangalam yang
dibangun oleh hasil proses pelarutan yang terjadi pada
batugamping. Morfologi karst dapat berupa bentuk lahan
pelarutan yang negatip
(dolina, uvala, lembah karst dsb)
o Bentuklahan karst yang positip diantaranya kerucut karst,
menara karst. Terutama pada menara karst dipisahkan dengan
kerucut karst semata-mata karena bentuk didingnya agak tegak
sampai tegak dan dipisahkan antara satu dengan lainya oleh
dataran berawa atau dataran aluvial yang luas.
6. Bentukan lahan angin/aeolian (A) adalah bentangalam yang dibangun
oleh kegiatan angin.

2.1.11. Topografi

Topografi adalah studi tentang bentuk permukaan bumi dan objek


lain seperti planet, satelit alami dan asteroid. Dalam pengertian yang lebih
luas, topografi tidak hanya mengenai bentuk permukaan saja, tetapi juga
vegetasi dan pengaruh manusia terhadap lingkungan, dan bahkan
kebudayaan lokal. Topografi umumnya menyuguhkan relief permukaan,
model tiga dimensi, dan identifikasi jenis lahan. Penggunaan kata
topografi dimulai sejak zaman Yunani kuno dan berlanjut hingga Romawi
kuno, sebagai detail dari suatu tempat. Kata itu datang dari kata Yunani,
topos yang berarti tempat, dan graphia yang berarti tulisan. Objek dari
topografi adalah mengenai posisi suatu bagian dan secara umum menunjuk

Laporan Analisis Sumber Daya Alam dan Lingkungan Kec, Ngaliyan Page 9
pada koordinat secara horizontal seperti garis lintang dan garis bujur, dan
secara vertikal yaitu ketinggian. Mengidentifikasi jenis lahan juga
termasuk bagian dari objek studi ini.
2.4. Litologi

Bates dan Jackson (1985), mengartikan litologi menjadi 2:


1. Litologi adalah deskripsi batuan pada singkapan berdasarkan
karakteristiknya, seperti: warna, komposisi mineral dan ukuran butir
sinonim dengan Petrografi.
2. Litologi adalah karakteristik fisik dari batuan.
2.4.1. Batuan

Batuan ialah segala macam material padat yang menyusun kulit


bumi, baik yang telah padu maupun masih lepas.
o Batuan Beku (Igneous Rocks)
o Batuan Sedimen (Sedimentary Rocks)
2.4.2. Tanah

Klasifikasi tanah berdasarkan ganesa dikelompokkan:


a. Tanah Residu (Residual Soil )
Terjadi dan terbentuk sebagai hasil pelapukan kimia (dekomposisi
batuan induk).
b. Tanah terangkut (Transported Soil )
Tanah residu yang mengalami perpindahan ke tempat lain karena
pengaruh gravitasi atau perantara alamiah seperti air, angin, dan es.
2.5. Klimatologi

Klimatologi berasal dari bahasa Yunani klima dan logos yang masing2
berarti kemiringan (slope) yg di arahkan ke Lintang tempat, sedangkan logos
sendiri berarti Ilmu. Jadi definisi Klimatologi adalah ilmu yang mencari
gambaran dan penjelasan sifat iklim, mengapa iklim di berbagai tempat di
bumi berbeda , dan bagaimana kaitan antara iklim dan dengan aktivitas
manusia. Karena klimatologi memerlukan interpretasi dari data-data yang

Laporan Analisis Sumber Daya Alam dan Lingkungan Kec, Ngaliyan Page 10
banyak sehingga memerlukan statistik dalam pengerjaannya, orang-orang
sering juga mengatakan klimatologi sebagai meteorologi statistik (Tjasyono,
2004).
2.6. Stratigrafi

Stratigrafi adalah studi mengenai sejarah, komposisi dan umur relatif


serta distribusi perlapisan tanah dan interpretasi lapisan-lapisan batuan untuk
menjelaskan sejarah Bumi. Dari hasil perbandingan atau korelasi antarlapisan
yang berbeda dapat dikembangkan lebih lanjut studi mengenai litologi
(litostratigrafi), kandungan fosil (biostratigrafi), dan umur relatif maupun
absolutnya (kronostratigrafi). stratigrafi kita pelajari untuk mengetahui luas
penyebaran lapisan batuan.
Ilmu stratigrafi muncul di Britania Raya pada abad ke-19. Perintisnya
adalah William Smith. Kala itu diamati bahwa beberapa lapisan tanah muncul
pada urutan yang sama (superposisi). Kemudian ditarik kesimpulan bahwa
lapisan tanah yang terendah merupakan lapisan yang tertua, dengan beberapa
pengecualian. Karena banyak lapisan tanah merupakan kesinambungan yang
utuh ke tempat yang berbeda-beda maka, bisa dibuat perbandingan pada
sebuah daerah yang luas. Setelah beberapa waktu, dimiliki sebuah sistem
umum periode-periode geologi meski belum ada penamaan waktunya.
Stratigrafi adalah ilmu mengenai strata. Stratum adalah suatu layer
batuan yang dibedakan dari strata lain yang terletak di atas atau dibawahnya.
William Smith, “Bapak stratigrafi”, adalah orang yang pertama-tama
menyadari kebenaan fosil yang terkandung dalam sedimen. Sejak masa
Smith, stratigrafi terutama membahas tentang penggolongan strata
berdasarkan fosil yang ada didalamnya. Penekanan penelitian stratigrafi
waktu itu diletakkan pada konsep waktu sehingga pemelajaran litologi pada
waktu itu dipandang hanya sebagai ilmu pelengkap dalam rangka mencapai
suatu tujuan yang dipandang lebih penting, yakni untuk menggolongan dan
menentukan umur batuan.

Laporan Analisis Sumber Daya Alam dan Lingkungan Kec, Ngaliyan Page 11
 Moore (1941, h. 179) menyatakan bahwa “stratigrafi adalah cabang ilmu
geologi yang membahas tentang definisi dan pemerian kelompok-
kelompok batuan, terutama batuan sedimen, serta penafsiran kebenaannya
dalam sejarah geologi.”
 Schindewolf (1954, h. 24), stratigrafi bukan “Schichtbeschreibung”,
melainkan sebuah cabang geologi sejarah yang membahas tentang susunan
batuan menurut umurnya serta tentang skala waktu dari berbagai peristiwa
geologi (Schindewolf, 1960, h. 8).
 Teichert (1958, h. 99) menyajikan sebuah ungkapan yang lebih kurang
sama dalam mendefinisikan stratigrafi sebagai “cabang ilmu geologi yang
membahas tentang strata batuan untuk menetapkan urut-urutan
kronologinya serta penyebaran geografisnya.” Sebagian besar ahli
stratigrafi Perancis juga tidak terlalu menekankan komposisi batuan
sebagai sebuah domain dari stratigrafi (Sigal, 1961, h. 3)

Laporan Analisis Sumber Daya Alam dan Lingkungan Kec, Ngaliyan Page 12
BAB III
DESKRIPSI LAPANGAN

3.1 Lokasi

Gambar 3.1
Peta Kontur Kecamatan Ngaliyan

Ngaliyan adalah sebuah Kecamatan yang terletak di sebelah barat


Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Batas-batas admisinstrasi Kecamatan
Ngaliyan yaitu di sebelah barat berbatasan dengan Tugu, sebelah timur
berbatasan dengan Semarang Barat , dan sebelah selatan berbatasan dengan
Gunung Pati dan Mijen.
3.2 Hasil Pengamatan
3.2.1 Topografi
Wilayah Kecamatan Ngaliyan memiliki kelerengan antara 400-500
sehingga termasuk dalam kelerengan yang curam. Dengan kelerengan

Laporan Analisis Sumber Daya Alam dan Lingkungan Kec, Ngaliyan Page 13
curam wilayah Kecamatan Ngaliyan dapat dimanfaatkan sebagai lahan
perkebunan dan permukiman. Kawasan Kecamatan Ngaliyan disebut
dengan kawasan penyangga.

(b)

(a)

Gambar 3.2 :
(a) Kecamatan Ngaliyan merupakan wilayah dataran tinggi
(b) Daerah perbukitan berelief halus dan sedang

3.2.2. Litologi
3.2.2.1. Batuan

Di kecamatan Ngaliyan banyak ditemukan jenis batuan


Sedimen dan batuan Beku dengan ciri-ciri dan karakteristik
masing-masing yang berbeda.

Batuan sedimen dapat disebut juga sebagai batuan endapan


karena apabila batuan beku lapuk, bagian-bagian yang terlepas
mudah diangkut oleh air, angin atau es yang kemudian diendapkan
di suatu tempat. Batuan ini mula-mula lunak, tetapi lama kelamaan

Laporan Analisis Sumber Daya Alam dan Lingkungan Kec, Ngaliyan Page 14
akan menjadi keras (Rosalina, dalam Moeslim, 1999: 50). Dilihat
dari perantara atau mediumnya, batuan sedimen dapat dibagi
menjadi 3 golongan (Ilmu Bumi Alam, Prof. DR. R. Sudijiran
Resosudarmo, 1984: 15), yaitu:
 Batuan sedimen aris, yang media pengangkutannya berupa
angin. Contohnya: tanah los, tanah tuff dan tanah pasir di gurun.
 Batuan sedimen glasial, yang media pengangkutannya berupa
es. Contohnya: moraiana.
 Batuan sedimen aquatis, yang media pengangkutannya berupa
air. Contohnya: breksi, konglomerat dan batu pasir.
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk karena magma
pijar yang telah mendingin dan manjadi padat (Ilmu Bumi Alam,
Prof.DR.R. Sudijiran Resosudarmo, 1984: 14). Berdasarkan tempat
pembekuannya, batuan beku dapat dibagi menjadi tiga yaitu :
 Batuan tubir/batuan beku dalam yang terbentuk jauh didalam
kulit bumi dan terdiri atas kristal saja.
 Batuan kleran/batuan beku luar yang membeku diluar kulit
bumi.
 Batuan korok/batuan beku gang yang tebentuk didalam korok-
korok atau gang-gang yang dekat dengan permukaan bumi
(Rosalina, dalam Moeslim, 1999: 50).
3.2.2.2. Tanah

Pada daerah Ngaliyan jenis tanah nya yaitu :


a. Tanah aluviual
Jenis tanah ini masih muda,belum mengalami
perkembangan. Bahannya berasal dari material halus yang
diendapkan oleh aliran sungai. Oleh karena itu,tanah jenis ini
banyak terdapat di daerah datar sepanjang aliran sungai lebih
tepatnya tanah ini berada di Jalan Soegiopranoto Ngaliyan.
b. Tanah Litosol

Laporan Analisis Sumber Daya Alam dan Lingkungan Kec, Ngaliyan Page 15
Litosol adalah tanah yang terbentuk dari batuan beku,
sedimen, dan metafomorf (proses terjadinya batuan hingga tanah
setelah meletusnya gunung berapi). Tanah litosol memiliki ciri-
ciri yaitu, merupakan jenis tanah yang telah berkembang atau
terjadi deferensiasi horison, warna coklat, merah hingga kuning,
tersebar di daerah beriklim basah, mudah menyerap air,
kandungan bahan organik sedang, Tanah litosol cocok untuk
tanaman padi, palawija, kelapa, karet, kopi, kelapa sawit dan
buah-buahan. Tanah litosol ini umumnya menyebar di
permukiman warga di daerah Kecamatan Ngaliyan.
3.2.3 Morfologi

Morfologi konsep yang menjelaskan mengenai struktur luar dari


batu-batuan yang menyusun bentuk permukaan bumi (pantai,dataran
rendah,dataran tinggi pegunungan,lembah,dsb). Bentuk permukaan
bumi di daerah Kecamatan Ngaliyan yaitu dataran tinggi atau disebut
bentuk asal denudasional (landai).
o Bentuk lahan denudasional (landai)
Proses denudasional adalah semua proses yang
mengakibatkan terjadinya pengikisan permukaan bumi sehingga
akan menjadi bentukan yang lebih rendah dan proses tersebut akan
terhenti apabila permukaan bumi telah mencapai level dasar yang
sama dengan permukaan disekitarnya. Pada daerah Kecamatan
Ngaliyan bentuk lahan atau bentang alam merupakan denudasional.

3.2.4. Klimatologi
Jumlah curah hujan di wilayah Kecamatan Ngaliyan tergolong
dalam kriteria menengah yaitu berkisar antara 101 – 300 mm setiap
bulannya menurut sumber dari BMKG Stasiun Klimatologi Semarang.

Laporan Analisis Sumber Daya Alam dan Lingkungan Kec, Ngaliyan Page 16
3.2.5. Potensi
Pemanfaatan lahan di Ngaliyan dari segi positif:

o Perkebunan
o Pertanian
o Hutan Lahan
o Perdagangan & Jasa

Dengan kelerengan yang landai sangat potensial untuk


dikembangkan untuk daerah permukiman, pertanian, dan perkebunan.
Jenis tanah yang subur pada kawasan tersebut sebagai lahan pertanian
dan perkebunan dan di Daerah sedikit miring dengan kelerengannya
kecil sangat potensial untuk dikembangkan menjadi areal pemukiman.
3.2.6. Masalah

o Longsor/ambelasan tanah
Longsor / amblesan tanah adalah peristiwa terjadinya
pergerakan tanah, seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar
tanah yang terlepas dari bagian utama gunung atau bukit. Tanah
longsor / amblesan tanah umumnya terjadi di kawasan
pegunungan. Tanah longsor / amblesan tanah bisa disebabkan oleh
beberapa faktor seperti :
a. Erosi yang disebabkan oleh sungai-sungai atau gelombanglaut,
yang menciptakan lereng-lereng curam.
b. Hujan lebat yang memperlemah kekuatan lereng bebatuan.
c. Gempa bumi yang mengakibatkan tekanan.
d. Penebangan pohon secara liar.
e. Kelebihan berat beban yang harus ditanggung lereng seperti
terlalu banyak dibangun lahan permukiman di sekitar lereng.
o Pergeseran Tanah

Laporan Analisis Sumber Daya Alam dan Lingkungan Kec, Ngaliyan Page 17
Pergeseran tanah adalah perpindahan material pembentuk
lereng, berupa batuan, tanah, bahan timbunan dan material
campuran yang bergerak kearah bawah dan keluar dari lereng.
o Erosi
Erosi adalah peristiwa pengikisan padatan (sedimen,tanah,
batuan, dan partikel lainnya) akibat transportasi angin,air atau es,
karakteristik hujan,creep pada tanah dan material lain di bawah
pengaruh gravitasi, atau oleh makhluk hidup semisal hewan yang
membuat liang,dalam hal ini disebut bio-erosi. Erosi tidak sama
dengan pelapukan akibat cuaca, yang manamerupakan proses
penghancuran mineral batuan dengan proses kimiawi maupun fisik,
ataugabungan keduanya.
Penyebab erosi alamiah yakni diantaranya:
a. Kemiringan lereng yang sangat landau.
b. Karakteristik tanah.
c. Aliran air permukaan dan air bawah tanah.

Laporan Analisis Sumber Daya Alam dan Lingkungan Kec, Ngaliyan Page 18
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1. Analisis Sumber Daya dan Lingkungan


4.1.1.Topografi
Umumnya di daerah Ngaliyan memiliki topografi lahan tanah
yang curam dengan persen kemiringan kelerengan antara 40% - 50%,
dengan demikian wilayah Ngaliyan cocok digunakan untuk lahan
perkebunan,bisa juga digunakan untuk wilayah permukiman namun
dengan kriteria bangunan yang disesuaikan dengan kondisi topografi di
wilayah tersebut. Karena kondisi topografi Ngaliyan termasuk kategori
curam dan lokasinya yang termasuk wilayah bagian atas di Provinsi
Semarang sehingga biasa disebut dengan kawasan penyangga. Disebut
kawasan penyangga berdasarkan dari analisis kesesuaian lahan.
4.1.2.Litologi

Laporan Analisis Sumber Daya Alam dan Lingkungan Kec, Ngaliyan Page 19
C
D

BA
E

A
A

Gambar 4.1
Peta Kontur Kecamatan Ngaliyan

 Lokasi A dan lokasi B ( Kelurahan Ngaliyan dan Purwoyoso) Kondisi


tanah.
1. Kondisi Tanah
Pada lokasi A dan lokasi B memiliki kondisi tanah yang sama
yaitu, kondisi tanahnya pasir kelanau-lanauan sehingga termasuk jenis
tanah latosol, dengan komposisi pasir yang lebih dominan
dibandingkan lanau.
2. Tanah
Kondisi tanah pada lokasi A dan lokasi B lebih
didominasi pasir dan terdapat tipe tanah lanau dengan
komposisi pasir yang lebih dominan dibandingkan
lanau, dengan estimasi komposisi 60%:40%. Tanah ini
berwarna coklat kemerahan. Pada saat musim kemarau
tanah menjadi keras dan kering, sehingga cocok untuk
lahan permukiman.

Laporan Analisis Sumber Daya Alam dan Lingkungan Kec, Ngaliyan Page 20
 Lokasi C , D dan E ( Kelurahan Lampisan dan Jerakah)
1. Kondisi tanah
Pada lokasi C , D dan E, kondisi tanah mengarah ke pasir
kelemung-lempungan,atau sandy clay dengan komposisi lempung
yang lebih dominan dibandingkan pasir.
2. Tanah
Tanah pada lokasi C , D dan E ini lebih didominasi lempung
dengan estimasi lempung : pasir = 60% : 40%. Tanah yang kami
temukan berwarna hitam keabu – abuan sehingga termasuk dalam
jenis tanah alluvial yaitu tanah yang terbentuk dari Alluvial adalah
tanah yang berasal dari endapan lumpur yang dibawa melalui sungai-
sungai. Secara umum, sifat jenis tanah ini mudah digarap, dapat
menyerap air, dan permeabel sehingga cocok untuk semua jenis
tanaman pertanian.
 Dari kelima lokasi tersebut dapat kita ketahui bahwa pada Kecamatan
Ngaliyan memiliki dua jenis tanah yakni tanah aluvial dan tanah
latosol,adapun jenis tanah tersebut sebagai berikut :
a) Tanah aluviual
Jenis tanah ini masih muda,belum mengalami perkembangan.
Bahannya berasal dari material halus yang diendapkan oleh aliran
sungai. Oleh karena itu,tanah jenis ini banyak terdapat di daerah
datar sepanjang aliran sungai lebih tepatnya tanah ini berada di Jalan
Soegiopranoto Ngaliyan.

Laporan Analisis Sumber Daya Alam dan Lingkungan Kec, Ngaliyan Page 21
Gambar 4.2
Tanah Aluvial

b) Tanah Litosol
Litosol adalah tanah yang terbentuk dari batuan beku,
sedimen, dan metamorf (proses terjadinya batuan hingga tanah
setelah meletusnya gunung berapi). Tanah litosol memiliki ciri-ciri
yaitu, merupakan jenis tanah yang telah berkembang atau terjadi
deferensiasi horison, warna coklat, merah hingga kuning, tersebar di
daerah beriklim basah, mudah menyerap air, kandungan bahan
organik sedang, Tanah litosol cocok untuk tanaman padi, palawija,
kelapa, karet, kopi, kelapa sawit dan buah-buahan. Tanah litosol ini
umumnya menyebar di permukiman warga di daerah Kecamatan
Ngaliyan.

Gambar 4.3 Tanah


litosol

4.1.2.1. Batuan
 Lokasi A
Terdapat lebih banyak batuan sedimen pada titik pertama dengan
ciri-ciri berwarna putih keabu-abuan dengan tekstur batuan yang
agak lunak apabila dipegang.

 Lokasi B , C , D dan E

Laporan Analisis Sumber Daya Alam dan Lingkungan Kec, Ngaliyan Page 22
Terdapat lebih banyak batuan beku tipe granit dengan ciri-ciri
tersusun atas butiran yang sangat kasar, berwarna putih atau abu-
abu, serta dimanfaatkan sebagai bahan bangunan.
 Berdasarkan batuan yang ditemukan di 5 lokasi tersebut dengan
ciri – ciri masing –masing dapat disimpulkan bahwa di
Kecamatan Ngaliyan memiliki jenis batuan sedimen dan batuan
Beku dengan ciri-ciri dan karakteristik masing-masing yang
berbeda. Salah satu batuan sedimen yang ditemukan disana yaitu
batuan gamping (batu kapur).\

Gambar 4.4
Batuan Sedimen

Laporan Analisis Sumber Daya Alam dan Lingkungan Kec, Ngaliyan Page 23
Gambar 4.5
Batuan Beku

4.1.3.Klimatologi
Tabel 4.1
Data Curah Hujan Bulanan Juni – November 2015
Bulan Curah hujan (mm)
Juni 31
Juli 8
Agustus 0
September 0
Oktober 0
November 179
Sumber : Stasiun Klimatologi Semarang
Keterangan :
Stasiun Klimatologi mewakili Kecamatan Ngaliyan
Kriteria curah hujan :
1 – 100 mm : rendah

Laporan Analisis Sumber Daya Alam dan Lingkungan Kec, Ngaliyan Page 24
101 – 300 mm : menengah
301 – 400 mm : tinggi
>401 mm : sangat tinggi

Tabel 4.2
Data Curah Hujan, Suhu, dan RH Rata – Rata Tahunan
(2013 – 2014)
Tahun Jumlah CH(mm) Suhu rata – rata (ºC) RH rata – rata (%)
2013 2462.9 27.9 78
2015 2278 28 76
Sumber : Stasiun Klimatologi Semarang
Dapat disimpulkan bahwa rata – rata curah hujan di daerah
Ngaliyan termasuk dalam kriteria rendah, ketika hujan turun air ditampug
oleh sungai yang berada di Kelurahan Bambankerep sehingga potensi
banjir kecil atau bahkan tidak ada dikarenakan lokasi Kecamatan Ngaliyan
yang berada di daerah atas yang merupakan wilayah perbukitan sehingga
air langsung turun dan meresap di daerah bawah.

4.1.4. Stratigrafi
Stratigrafi adalah studi mengenai sejarah, komposisi dan umur
relatif serta distribusi perlapisan tanah dan interpretasi lapisan-lapisan
batuan untuk menjelaskan sejarah Bumi. Dari hasil perbandingan atau
korelasi antarlapisan yang berbeda dapat dikembangkan lebih lanjut studi
mengenai litologi (litostratigrafi), kandungan fosil (biostratigrafi), dan
umur relatif maupun absolutnya (kronostratigrafi).
Pengelompokan atau pembagian atas satuan stratigrafi dapat dilihat
dengan adanya pembedaan kenampakan fisik dan penyebaran litologi
dengan tetap melihat dominasi batuan yang menyusunnya, Stratigrafi di
wilayah kecamatan Ngaliyan tersusun oleh Formasi Jongkong (Qpj) , yaitu
breksi andesit hornblende augit dan aliran lava, sebelumnya disebut batuan
gunung api Ungaran Lama. Breksi andesit berwarna coklat kehitaman,
komponen berukuran 1-50 cm, menyudut-membundar tanggung dengan
massa dasar tufaan, posositas sedang, kompak, dan keras, aliran lava

Laporan Analisis Sumber Daya Alam dan Lingkungan Kec, Ngaliyan Page 25
berwarna abu-abu tua, berbutir halus, setempta memperlihatkan struktur
vesikuler (berongga).

4.1.5. Morfologi
Morfologi merupakan konsep yang menjelaskan mengenai struktur
luar dari batu-batuan yang menyusun bentuk permukaan bumi
(pantai,dataran rendah, dataran tinggi pegunungan,lembah,dsb). Bentuk
morfologi atau bentang alam di daerah Ngaliyan terbentuk oleh proses
endogen dan eksogen. Di wilayah Ngaliyan ini terbagi atas dua bentuklahan
yaitu bentuklahan fluvial (sungai) dan denudasional (landai).
1. Bentuklahan Fluvial
Bentuklahan Fuvial terdapat di sekitar aliran sungai yang berada
di Kelurahan Bambankerep dengan pola aliran sungai dendritik. Proses
geomorfik sedimentasi, transportasi, pelapukan, erosi.Tingkat erosi tinggi
mencapai 60 % - 70 % , selain itu terdapat proses pelapukan dan
sedimentasi yang cukup tinggi.

Gambar 4.6

Laporan Analisis Sumber Daya Alam dan Lingkungan Kec, Ngaliyan Page 26
Sungai yang berada di Kelurahan Bambankerep
2. Bentuk lahan Denudasional
Bentuklahan Denudasional terdapat di sekitar Kecamatan
Ngaliyan. Di daerah ini berbentuk landai akibat dari proses denudasional
yang bekerja pada pegunungan/perbukitan secara terus menerus, maka
permukaan lahan pada daerah tersebut cenderung menurun ketinggiannya
dan membentuk suatu permukaan yang hampir datar dan disebut nyaris
dataran (peneplain). Proses denudasional adalah semua proses yang
mengakibatkan terjadinya pengikisan permukaan bumi sehingga akan
menjadi bentukan yang lebih rendah dan proses tersebut akan terhenti
apabila permukaan bumi telah mencapai level dasar yang sama dengan
permukaan disekitarnya. Pada daerah Kecamatan Ngaliyan bentuk lahan
atau bentang alam merupakan denudasional dimana ciri-ciri daerah ini
seperti pada beberapa contoh gambar di bawah ini :

Gambar 4.7

Laporan Analisis Sumber Daya Alam dan Lingkungan Kec, Ngaliyan Page 27
Kec. Ngaliyan merupakan wilayah dataran tinggi yang merupakan
wilayah denudasional
4.1.6 Potensi dan Masalah

4.1.6.1Potensi

 Sebagai area pertambangan pasir

Dengan adanya penambangan pasir di Ngaliyan akan


menambah pendapatan warga sekitar dengan menjadi buruh
tambang pasir.

 Sebagai Lahan Pertanian dan Pekebunan


Kecamatan Ngaliyan memiliki potensi yang
cukup besar pada sektor pertaian dan sektor
perkebunan karena lokasinya yang terletak di
dataran tinggi dan memiliki karakteristik fisik yang
mendukung sektor tersebut.

 Sebagai wilayah permukiman

Digunakan sebagai wilayah permukiman karena memiliki


kontur yang landai dan tipe tanah yang dominasi lempung
menyebabkan banyaknya sumber air tanah yang bisa
dimanfaatkan untuk sumber air bersih di permukiman.

 Sebagai wilayah perdagangan

Lokasi Kecamatan Ngaliyan yang strategis dan memiliki


aksesbilitas yang mudah sehingga mempunyai potensi di bidang
perdagangan.

4.1.6.2 Masalah

o Tanah Longsor

Laporan Analisis Sumber Daya Alam dan Lingkungan Kec, Ngaliyan Page 28
Longsor adalah peristiwa terjadinya pergerakan tanah,
seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah yang
terlepas dari bagian utama gunung atau bukit. Tanah longsor
umumnya terjadi di kawasan pegunungan. Tanah longsor bisa
disebabkan oleh beberapa faktor seperti :

a. Hujan lebat yang memperlemah kekuatan lereng bebatuan.

b. Gempa bumi yang mengakibatkan tekanan.

c. Penebangan pohon secara liar.

d. Kelebihan berat beban yang harus ditanggung lereng seperti


terlalu banyak dibangun lahan permukiman di sekitar
lereng.

Gambar 8. Potensi Bahaya Longsor di Kec. Ngaliyan

o Amblesan Tanah ( Land Subsidense )

Amblesan tanah adalah penurunan lapisan permukaan


tanah secara perlahan-lahan atau tiba-tiba akibat pengaruh
alam atau perbuatan manusia, amblesan tanah dapat
mengakibatkan kerusakan struktur jalan raya, bangunan,

Laporan Analisis Sumber Daya Alam dan Lingkungan Kec, Ngaliyan Page 29
jembatan dan dapat merubah kemiringan tanah dan aliran air.
Amblesan tanah bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti :

a. Pergerakan lempeng

b. Pelipatan dan patahan permukaan bumi

c. Gempa bumi

d. Penyedotan air tanah berlebihan

e. Perubahan komposisi tanah.


f. Hujan lebat yang memperlemah kekuatan lereng bebatuan.
o Erosi
Erosi adalah peristiwa pengikisan padatan
(sedimen,tanah, batuan, dan partikel lainnya) akibat
transportasi angin,air atau es, karakteristik hujan,creep pada
tanah dan material lain di bawah pengaruh gravitasi, atau oleh
makhluk hidup semisal hewan yang membuat liang,dalam hal
ini disebut bio-erosi. Erosi tidak sama dengan pelapukan akibat
cuaca, yang merupakan proses penghancuran mineral batuan
dengan proses kimiawi maupun fisik, ataupun gabungan
keduanya. Penyebab erosi alamiah yakni diantaranya:
d. Kemiringan lereng yang sangat landai
e. Karakteristik tanah
f. Aliran air permukaan dan air bawah tanah.

Laporan Analisis Sumber Daya Alam dan Lingkungan Kec, Ngaliyan Page 30
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kecamatan Ngaliyan merupakan daerah dataran tinggi di Kota
Semarang bagian selatan. Yang memiliki karakteristik fisik bentuk lahan
Denudasial ( landai ) karena berada di perbukitan , Kecamatan Ngaliyan
memiliki kemiringan tanah yang curam yaitu dengan kemiringan 40%-
50%yang biasa diguanakan untuk kawasan pertanian, perkebunan,

Laporan Analisis Sumber Daya Alam dan Lingkungan Kec, Ngaliyan Page 31
pertambangan dan permukiman, jenis tanah aluvial dan tanah litosol, selain
itu juga banyak didapatkan batuan sedimen dan batuan beku. Dengan
karakteristik fisik tersebut Kecamatan Ngaliyan disebut dengan kawasan
Penyangga.

Kecamatan Ngaliyan dengan karakteristik tersebut juga memiliki


beberapa bahaya karena ketidakstabilan lereng tanah yang bisa menyebabkan
longsor, amblesan tanah ( Land Subsidense ) dan erosi.

5.2 Saran
Kecamatan Ngaliyan dijadikan sebagai pusat pertanian
dan perkebunan karena memiliki potensi yang lebih di sektor
tersebut. Untuk wilayah pemukiman kriteria banguanannya
harus sesuai dengan kondisi wilayahnya karena karena
dengan kondisi fisik Kecamatan Ngaliyan yang mempunyai
potensi permasalahan, seperti tanah longsor, land subsidense
(amblesnya tanah ) dan erosi.

DAFTAR PUSTAKA

BMKG Stasiun Klimatologi Semarang.


M. Ivanova dan N. Lebedeva, (1966 ) “General Geology”. Lange
Hadi Nugroho, 2003:
Prof. DR. R. Sudijiran Resosudarmo, (1984) “ Ilmu Bumi Alam
Rosalina, dalam Moeslim, 1999: 50

Laporan Analisis Sumber Daya Alam dan Lingkungan Kec, Ngaliyan Page 32
http://id.wikipedia.org/wiki/Topografi
http://www.scribd.com/doc/78128611/ANALISA-SKORING#scribd
Wikipedia.org/wiki/Bentang_alam

Laporan Analisis Sumber Daya Alam dan Lingkungan Kec, Ngaliyan Page 33
Laporan ASDL Kec. Ngaliyan Page 34

Anda mungkin juga menyukai