PROFESI KEPENDIDIKAN
SKOR NILAI :
PROFESI KEPENDIDIKAN
NAMA KELOMPOK :
Puji syukur kita panjatkan kehadiratan Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan laporan critical book dengan buku “Profesi kependidikan”
untuk memenuhi tugas mata kuliah Profesi kependidikan dengan baik
meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga saya berterimakasih
kepada Ibu Prof.Dr.Rosmala Dewi,M.pd selaku Dosen pengampu mata kuliah
Profesi kependidikan di UNIMED yang telah memberikan tugas dan
bimibingannya kepada penulis.
Penulis sangat berharap kiranya critical book ini dapat bermanfaat bagi
pembaca untuk mengetahui isi buku beserta kelebihan dan kekurangan dari
buku tersebut . Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam critical
book ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan critical book
yang telah penulis buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .............................................................................................................. i
BAB I Pendahuluan
A.Buku Utama
a. Bab 1 ............................................................................................................... 3
b. Bab 2 ............................................................................................................... 4
c. Bab 3 ............................................................................................................... 5
d. Bab 4 ................................................................................................................ 5
e. Bab 5 ................................................................................................................ 6
B.Buku Pembanding
a.Bab 1 .................................................................................................................. 6
b.Bab 2 ................................................................................................................... 8
c.Bab 3 ................................................................................................................... 10
BAB IV Penutup
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 13
B. Saran.................................................................................................................... 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penulisan CBR
Perkembangan ilmu pengetahuan pada era globalisasi ini, menuntut kita dalam
berkarya baik di media cetak maupun media elektronik. Buku merupakan salah satu
karya hasil dari media cetak yang disusun secara sistematis dan terencana. Penulisan
buku muncul dari berbagai pihak dan penerbit. Kebutuhan masyarakat khususnya
pelajar terhadap buku menjadi tonggak berkembangnya karya penulisan buku.
Dalam hal ini perlu dikaji bahwa, banyak penulisan buku yang tidak sesuai lagi
dengan kaidah yang berlaku. Baik dari susunan kata,penggunaan kalimat serta
penggunaan tanda baca tidak sesuai dengan ejaan yang disempurnakan (EYD). Syarat
utama dari penulisan buku yang baik terletak pada susunan kata dan penggunaan
kaliamat baku/tidak baku serta penggunaan tanda baca yang tepat.Informasi yang
disampaikan dalam buku juga sangat menentukan keberhasilan penulis dalam
menyusun buku tersebut. Informasi serta koherensi antar bab juga harus diperhatikan.
Dalam buku yang penulis kritisi terdapat beberapa kekeriluan penulis dalam
penulisan kalimat efektif dan kata baku/tidak baku. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas
penulisan buku semakin merosot. Sampul atau cover sebuah ukur dapat dirancang
dengan menarik sehingga pembaca yakin bahwa isi buku tersebut juga lengkap. Namun
,kita sering keliru keberhasilan sebuah buku tidak ditentukan oleh design cover.
1
D.Identitas Buku
a.Buku Utama
6. ISBN : 978-602-7938-05-2
b.Buku Pembanding
7. UKURAN : 15 x 21 cm
8. ISBN : 978-979-010-17
2
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
A.Buku Utama
BAB I HAKIKAT PROFESI KEPENDIDIKAN
3
4. Guru Sebagai Jabatan Profesional
Kata ciri mengacu pda tanda atau gambaran sesuatu yang menjelaskan
bagaimana keutuhan dari sesuatu. Banyak pekerjaan yang dapat dikategorikan
sebagai profesi, namun setiap jabatan tersebut memiliki ciri khas tersendiri.
5. Kriteria dan Kompetensi Guru Profesional
a. Kom[etensi pedagogik
Kemampuan pemahamn terhadap peserta didik, perancang dan pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik.
b. Kompetensi kepribadian
Kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil,
dewasa, arif dan berwibawa.
c. Kompetensi profesional
Penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam.
d. Kompetensi sosial
Kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan
peserta didik.
Pekerjaan guru sejak masa awal hingga dewasa ini telah mengalaamiperkembangan
sejajar dengan berkembangannya kemajun di tengah masyarakat. Pekerjaan profesional
dapat diartikan sebagai pekerjaan yang memerlukan pendidikan khusus, memenuhi
persyaratan khusus yang ditetapkan oleh organisasi, dan mendapat pengakuan dari negara.
Satu jenis pekerjaan baru dapat dikategorikan profesional bila memenuhi ciri-ciri dalam
berbagai aspek : fungsi dan signifikasi sosial, keahlian dan keterampilan disiplin ilmu
tertentu, memerlukan pendidikan dan latihan, nilai-nilai profesionalnya dapat diaplikasikan
kepada masyarakat, mempunyai kode etik, mempunyai tanggung jawab tertentu, diakui dan
mendapat imbalan yang layak atas profesinya.
4
tersebut memerlikan waktu yang lama. Upaya memperoleh dan mempertahankannya
hingga dinyatakan menjadi guru yang profesional disebut sebagai profesionalisasi guru.
Selama menjalani proses profesionalisasi tersebut kehidupan guru dilengkapi dengan kode
etik guru, yang disusun dan disepakati organisasi guru profesional.
5
BAB 5 Hakekat Supervisi Pendidikan
Secara umum supervis berarti upaya pemberian bantuan kepada guruu agar dapat
membantu peserta didiknya belajar untuk menjadi lebih baik. Namun dalam prakteknya
sering supervisi diartikan sebagai bentuk pengawasan terhadap kinerja guru.
Seorang supervisor adalah seseorang yang memiliki kelebihan-kelebihan (super)
dibidang keguruan, dimana kelebihan tersebut dapat membuatnya membantu guru
memperbaiki situasi belajar mengajar kearah yang lebih baik. Pendekatan supervisi
pendidikan dibagi atas 3 yaitu : Pendekatan Non- directive pendekatan, directive
pendekatan collaborative
Teknik supervisi bersifat kelompok dibagi atas 6 yaitu : pertemuan orientassi, rapat
guru, studi kelompok antarguru, diskuusi sebagai pertukaran pikiran atau pendapat,
workshop(lokakarya), tukar menukar pengalaman (sharing of Experience Teknik supervisi
bersifa individual dibagi atas 5 yaitu: kunjungan kelas, obsevasi kelas, percakapan pibadi,
inter visitasi, menilai diri sendiri.
B.Buku Pembanding
BAB I SUATU URAIAN PENGANTAR PROFESI KEPENDIDIKAN
Desentralisasi, demokrasi, dan otonomi meruipakan isu yang amat popular akhir-
akhir ini. Walaupun isu tersebut telah lama dikemukakan berbarengan dengan keinginan
mengganti system pemerintahan otoriter yang melanda Eropa Tengah dan Timur pada akhir
6
tahun 989 dan awal 1990. Sekarang ini telh terjadi perubahan paradigm dalam menata
manajemen pemerintahan, termasuk di dalamnya menata manajemen pendidikan. Di dalam
manajamen pendidikan kita harus melihat seberapa jauh kekuasaan pembuatan
kebijaksanaan pendidikan itu tersentralisasi atau terdesentralisasi.
C. Perubahan Paradigma
4.Perubahan system pemerintahan yang membatasi pada batas dan aturan yang
mengikat suatu Negara yang jelas menjadi tatanan pemerintahan yang cenderung
Boundaryless Organization.
D. Visi Pendidikan
7
E. Keberhasilan Pendidikan Kita Dewasa Ini
A. Pendahuluan
Guru merupakan suatu profesi, yang berarti suatu jabatan yang memerlukan
keakhlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar
bidang pendidikan.Beberapa prinsip mengajar agar guru dapat melaksanakan tugasnya
secara profesional, adaah sebagai berikut:
1. Guru harus dapat membangkitkan perhatian peserta didik pada materi pembelajaran
yang diberikan serta dapat menggunakan berbagai media dan sumber belajar
bervariasi.
2. Guru harus dapat membangkitkan minat peserta didik untuk aktif dalam berfikir
serta mencari dan menemukan sendiri pengetahuan.
8
3. Guru harus dapat membuat urutan (sequence) dalam pemberian pelajaran dan
penyesuaian dengan usia dan tahapan tugas perkembangan peserta didik.
4. Guru perlu menghubungkan pelajaran yang diberikan dengan pengetahuan yang
telah dimiliki peserta didik ( kegiatan apersepsi ), agar peserta didik menjadi mudah
dalam memahami pelajaran yang diterimanya.
5. Sesuai dengan prinsip repitisi dalam proses pembelajaran, diharapkan guru dapat
menjelaskan unit pelajaran secara berulang-ulanghinga tahapan peserta didik
menjadi jelas.
6. Guru wajib memerhatikan dan memikirkan korelasi atau hubungan antara mata
pelajaran dan/ atau praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari.
7. Guru harus tetap menjaga konsentrasi belajar para peserta didik dengan cara
memberikan kesempatan berupa pengalaman secara langsung, mengamati,
meneliti/,dan menyimpulkanpengetahuan yang didapatnya.
8. Guru harus mengembangkan sikap peserta didik dalam membina hubungan sosial,
baik dalam kelas maupun luar kelas.
9. Guru harus menyelidiki dan mendalami perbedaan peserta didik secara individual
agar dapat melayani siswa sesuai dengan perbedaannya tersebut.
C. Guru Sebagai Contoh (Suri Teladan)
1. Memperkecil kebiasaan cara mengajar guru baru yang cepat merasa puas dalam
mengajar apabaila banyak menyajikan informasi dan terlalu mendominasi kegiatan
belajar peserta didik.
2. Guru hendaknya berperan sebagai pengarah, pembimbing, pemberi kemudahan
dengan menyediakan berbagai fasilitas blajar, pemberi bantuan bagi peserta yang
mendapat kesulitan belajar, dan pencipta kondisi yang merangsang dan menantang
peserta untuk berpikir dan bekerja.
3. Mengubah dari sekedar metode ceramah dengan berbagai variasi metode yang lebih
relevan dengan tujuan peembelajaran, memperkecil kebiasaan cara belajar peserta
yang baru merasa blajar dan puas kalau banyak mendengarkan atau mnerima
informasi guru, atau baru belajar kalau ada guru.
9
4. Guru hendaknya mampu menyiapkan berbagai jenis sumber belajar sehingga
peserta ddik dapat belajar secara mandiri dan belkelompok, percaya diri, terbuka
untuk saling member dan menerima pendapat orang lain, serta membina kebiasaan
mencari dan mengolah sendiri informasi.
BAB 3 JABATAN PROFESIONAL DAN TANTANGAN GURU DALAM PEMBELAJARAN
Ketiga pola ini (penyajian di kelas, belajar mandiri, dan interaksi guru-siswa) adalah
kategori yang mengelompokkan sebagian besar metode pengajaran dan pembelajaran.
Setiap kegiatan pengajaran, apakah yang ditentukan guru atau yang diperuntukkan bagi
murid untuk belajar mandiri, ada hubungannya dengan salah satu dari ketiga pola ini.kita
tidak dapat menggunakan ketiga pola ini dengan sembarangan ketika merencanakan
program pembelajaran.
10
c. Berbicara di depan kelas, untuk menambah wibawa
d. Informasi dapat disajikan dengan dengan metode penyajian daripada dngan
metode lainnya
e. Dapat melayani sejumlah siswa dalam waktu yang sama, yang jadi pembatas
hanyalah ukuran ruangan.
2. Kelemahan Metode Penyajian
a. Siswa dibatasi keikutsertaannya
b. Pengajar diwajibkan menyajikan bahan ajrnya dengan cara yang menarik
c. Ketika guru memberikan ceramah, hendaknya siswa memperoleh pengertian
yang sama
d. Apabila ada pertanyaan, pengajaran akan terhenti dan beberapa siswa
terpaksa menunggu sampai pertanyaan itu terjawab
e. Pengajar sulit mendapatkan balikan dari siswa
f. Terbukti, bahan penyajian lisan saja hanya dapat diingat dalam jangka waktu
pendek
g. Penyajian bukan metode yang diterapkan untuk keterampilan psikomotor
3. Penerapan
a. Sebagai pendahuluan
b. Bertujuan untuk memberikan semangat
c. Untuk menyampaikan informasi
d. Untuk memperkenalkan perkembangan mutakhir
e. Sebagai narasumber
f. Untuk memberikan kesempatan kepada siswa menyajikan laporan di depan
kelas
g. Sebagai ikhtisar / rangkuman
4. Rencana Keikutsertaan
a. Interaksi aktif
b. kerja di tempat
c. Kegiatan berpikir lain
d. Belajar Mandiri
11
BAB III
PEMBAHASAN
A.Kelebihan dan Kekurangan Buku Utama
Kekurangan:
1. Gagasan yang diajukan oleh penulis pada buku diktat cukup logis namun kurang
teratur. Seringkali dijumpai pengulangan kalimat yang sama pada paragraph
sebelumnya kembali dituliskan pada paragraf berikutnya.Pembaca merasa
penulis/editor berupaya untuk memperbanyak tulisan dalam buku padahal isi
kalimat antar paragraf sama saja. Timbul kesan upaya ini dapat menebalkan buku.
2. Masih terdapat banyak kesalahan pengetikan yang ditemukan pada buku diktat.
Kelebihan:
1. Pembahasan buku diktat disajikan secara detail, dan menyeluruh oleh penulis.
2. Hubungan antar gagasan yang diajukan oleh penulis disajikan secara naratif dan
analitis.
3. Buku diktat tersebut menyajikan kajian materi yang didukung oleh para pendapat
ahli.
2.Hubungan antar gagasan yang diajukan oleh penulis disajikan secara naratif dan
analitis.
3.Buku tersebut juga mencantumkan daftar pustaka sebagai referensi, baik dari
dalam negeri maupun luar negeri.
12
BAB IV
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Setelah dipaparkan kelebihan dan kekurangan buku, maka dapat saya simpulkan bahwa:
Prfesi kependidikan adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana cara mengajar dan
tugas-tugas utama dari seorang guru. Selain itu didalam buku utama juga dibahas mengenai
kode etik dan metode-metode pembelajaran yang tepat,efektif,dan efisien.Namun
Penulisan buku ini belum sempurna karena masih banyak terdapat kesalahan dalam
penggunaan kata, tanda baca serta kekurangan pada komponen lainnya. Pengkritisi juga
memaparkan perbandingan antara buku utama dengan buku pembanding,maka dapat saya
simpulkan bahwa buku pembanding lebih banyak menggunkan landasan teori dibandingkan
dengan buku utama. Namun buku pembanding lebih banyak mengutip pendapat para
ahli,sehingga penulis mengabaikan pernyataanya sendiri.
B.SARAN
Setelah pengkritisi menguraikan kelebihan,kelemahan dan perbandingan antar buku.
Maka dapat saya simpulkan bahwa buku utama dan buku pembanding perlu untuk
diperbaiki. Dan saya berharap penulis lebih teliti dalam menyusun satiap kata dan tetap
berpedoman pada EYD(Ejaan Yang Disempurnakan).Oleh sebab itu, pengkritisi sangat
berharap adanya perbaikan yang dilakukan oleh penulis terhadap kekurangan-
kekurangan/kesalahan yang terdapat di dalam kedua buku ini. Mungkin akan jauh lebih baik
apabila mengunakan kata-kata yang sederhana mungkin guna mencapai pemahaman yang
lebih.Juga diharapkan agar disertakan juga beberapa tabel atau gambar penjelas materi.Dan
agar ditingkatkan lagi kualitas tulisan dan mutu kertas apabila berbentuk buku.
DAFTAR PUSTAKA
13