TANAH
menumpuk Pelapukan
Sediments dan erosi
Penimbunan terus
menerus dan Batuan beku
pengerasan (Igneous rocks)
b. Tanah aeolian
Terbentuk karena produk pelapukan terangkut
dan terdeposisi oleh angin
JENIS-JENIS TANAH
c. Tanah alluvial
Terbentuk karena produk pelapukan
terangkut oleh air dan terdeposisi
sepanjang sungai
JENIS-JENIS TANAH
d. Tanah Colluvial
Terbentuk karena produk yang
berpindah tempat akibat gara
grafitasi (kemeringinan slope) –
biasanya bercampur dengan batuan.
KLASIFIKASI TANAH
Bahan Organik umumnya ditemukan di permukaan tanah, dengan jumlah yang tidak besar (sekitar 3 – 5
%), namun pengaruhnya terhadap sifat-sifat tanah sangat besar. Adapun pengaruhnya terhadap sifat-sifat
tanah dan akibat terhadap pertumbuhan tanaman adalah :
Sebagai granulator (memperbaiki struktur tanah)
Sumber unsur hara N, P, S, unsur mikro dan lainnya
Menambah kemampuan tanah untuk menahan air
Menambah kemampuan tanah untuk menahan unsur hara (kapasitas tukar kation tanah menjadi tinggi)
Sumber energi bagi mikroorganisme.
Bahan organik dalam tanah terdiri dari bahan organik kasar dan bahan organik halus atau humus. Tanah
yang banyak mengandung humus atau bahan organik adalah tanah-tanah lapisan atas atau top soil.
AIR
Udara dan air mengisi pori-pori tanah. Banyaknya pori-pori di dalam tanah
kurang lebih 50 % dari volume tanah, sedangkan jumlah air dan udara di dalam
tanah berubah-ubah. Susunan udara di dalam tanah berbeda jika dibandingkan
dengan susunan udara di atmosfir, dengan perbedaan sebagai berikut :
Kandungan uap air lebih tinggi; tanah-tanah yang lembab mempunyai udara
dengan kelembaban nisbi (relative humidity = RH) mendekati 100 %.
Kandungan CO2 lebih besar daripada atmosfir ( 0,03 %)
Kandungan O2 lebih kecil daripada di atmosfir (udara tanah terdiri dari 10 – 12
% O2, sedangkan atmosfir terdiri dari 20 % O2). Hal ini mungkin disebabkan
karena kegiatan dekomposisi bahan organik atau pernafasan organisme
hidup dalam tanah dan akar-akar tanaman yang mengambil O2 dan
melepaskan CO2.
PENGELOMPOKAN TANAH
Definisi:
Definisi:
LANGKAH PENANGANAN
Tentukan jenis tanah berdasarkan serat
Tentukan metode prediksi pemampatan di lapangan
Tentukan metode stabilisasi
METODE STABILISASI
Penggunaan Material ringan
Timbunan dengan perkuatan geotekstil
Preloading
Preloading + geotekstil
Sand drain (Bukan PVD)
Pemasangan cerucuk, dolken, minipile
42
Hal yang perlu dihindari berkaitan dengan
stabilisasi tanah gambut
Definisi:
Tanah ekspansif adalah tanah yang memiliki sifat kembang susut yang
besar dan perilakunya sangat dipengaruhi oleh air
44
PERMASALAHAN GEOTEKNIK DAN PENANGANAN
PERMASALAHAN
Retak pada lantai dan dinding basement bangunan
Retak memanjang pada perkerasan jalan
Stabilitas dalam arah lateral
Kembang susut terjadi terus menerus
• Potensi likuifaksi dari suatu lapisan tanah dapat ditentukan dari kombinasi sifat-
sifat tanah, faktor lingkungan dan karakteristik gempa.
POTENSI LIKUIFAKSI
• Tanah collapsible adalah jenis tanah yang akan mengembang pada saat
ditambahkan air, namun apabila kadar air meningkat melebihi kondisi optimum
sehingga kejenuhan melebihi 100%, tanah akan runtuh akibat hancurnya ikatan antar
butiran tanah (tanah berperilaku seperti lumpur). Umumnya terjadi pada tanah yang
mempunyai kohesi rendah seperti: Silt, tanah tak jenuh, tanah loess, tanah timbunan
yang dipadatkan pada kondisi dry of optimum
49
IDENTIFIKASI TANAH COLLAPSIBLE
PERMASALAHAN
Penurunan yang besar (excessive settlement)
Penurunan yang berbeda (differentian settlement)
Penurunan terjadi secara tiba-tiba
LANGKAH PENANGANAN
Pengamatan yang teliti pada kondisi tanah
Memampatkan atau menjenuhkan tanah sebelum kegiatan konstruksi
Hindarkan pengaruh air
Pondasi tiang
Stabilisasi Kimia (kapur, semen, fly ash, ASP, dll)