Anda di halaman 1dari 24

UPDATE KETENTUAN IMPOR

PRODUK KERAMIK DAN KACA

Serpong, 25 Oktober 2018


Direktorat Teknis Kepabeanan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
POKOK BAHASAN

TUGAS DAN FUNGSI DJBC

PROSEDUR IMPOR

KETENTUAN PERIZINAN IMPOR KERAMIK DAN KACA

TATA NIAGA POST BORDER

BMTP UBIN KERAMIK

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


2 Kementerian Keuangan RI
Tugas dan Fungsi Bea Cukai
Community Protector
“Melindungi masyarakat dari masuknya barang-barang berbahaya”

Industrial Assistance
“Melindungi industri tertentu di dalam negeri dari persaingan yang tidak
sehat dengan industri sejenis dari luar negeri dan memberantas
penyelundupan”

Trade facilitator
“Melaksanakan tugas titipan dari instansi-instansi lain yang berkepentingan
dengan lalu lintas barang yang melampaui batas-batas negara”

Revenue Collector
“Memungut bea masuk dan pajak dalam rangka impor secara maksimal
untuk kepentingan penerimaan keuangan negara”

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


3 Kementerian Keuangan RI
KEPABEANAN

EKSPOR IMPOR

ZE
E
LANDAS KONTINEN

BEA MASUK

SEGALA SESUATU YANG BERHUBUNGAN BEA KELUAR


DENGAN PENGAWASAN ATAS LALU IZIN LARTAS
LINTAS BARANG YG MASUK ATAU
KELUAR DAERAH PABEAN SERTA
PEMUNGUTAN BEA MASUK DAN BEA
KELUAR
4 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
PRINSIP DASAR BARANG IMPOR

PEMENUHAN

1 LARTAS ?

PENGAWASAN
OK
PEMBAYARAN
PUNGUTAN
NEGARA
2
OK BARANG
KELUAR
3
5 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
RUANG LINGKUP IMPOR
Impor Untuk Dipakai Impor Umum

Impor Sementara
Barang Pindahan

Ditimbun di Tempat
PENGELUARAN BARANG DARI Penimbunan Berikat
KAWASAN PABEAN ATAU Barang
TEMPAT LAIN YANG Penumpang, ASP,
DIPERLAKUKAN SAMA DENGAN
TPS Diangkut terus atau diangkut Pelintas Batas
lanjut

Barang Kiriman
Diekspor Kembali

Diangkut ke TPS di Kawasan


Barang Tertentu,
Pabean lainnya ditetapkan Dirjen

6 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
PERSYARATAN IMPOR
PEMBATASAN
UMUM
PER SECTION
API/NIB BAHAN BAKU
SUBYEK (importir) UNTUK PRODUKSI
PERSYARATAN

PRODUSEN
NIK/NIB PRODUSEN
IMPORTIR
PEMBAYARAN
BEA MASUK
PEMBEBASAN
FISKAL
BEA MASUK

SKEMA FTA

OBYEK (barang)
SUBYEK (API-U/P)
WAJIB
OBYEK (PI, LS)
PERSYARATAN
IMPOR (LARTAS) TIDAK
DIKENAKAN /
DIKECUALIKAN
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
7 Kementerian Keuangan RI
PENGELUARAN BARANG IMPOR
BARANG PIB KELUAR

• Barang • Bayar • Dasar


bersifat BM & SPPB
umum PDRI
PENGELUARAN • Lartas
BARANG
IMPOR BARANG KELUAR PIB

• Listrik, • Dokap & • Berkala


Cair, Gas Jaminan • Bayar BM
• Transmisi • Lartas & PDRI

Ketentuan PIB Berkala


• dibuat untuk pengeluaran barang yang terjadi dalam jangka waktu
paling lama 1 (satu) bulan
• disampaikan ke Kantor Pabean paling lama 15 (lima belas) hari kerja
setelah jangka waktu berakhir

8 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
PEMBERITAHUAN IMPOR BARANG
Ketentuan PIB
• Dibuat oleh importir berdasarkan Dokumen Pelengkap
Pabean dengan menghitung sendiri BM & PDRI
• Disampaikan setiap pengeluaran barang dengan tujuan
diimpor untuk dipakai
• Dapat dilakukan sebelum atau setelah penyampaian
inward manifest (BC 1.1)
• Disampaikan ke Kantor Pabean yang mengawasi
Kawasan Pabean atau tempat lain yang diperlakukan
sama dengan TPS tempat tujuan akhir pengangkutan
barang Impor
• Dalam hal angkut lanjut melalui darat ditolak, PIB
diajukan ke Kantor Pabean yang mengawasi lokasi
penimbunan
Penyampaian PIB
• Disampaikan dalam bentuk data elektronik (PDE atau
Media Penyimpan Data) atau tulisan di atas formulir
• Dapat disampaikan melalui Portal INSW dalam hal
Kantor Pabean telah terhubung dengan Portal INSW
(Single Submission)

9 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
PEMBAYARAN BM, CUKAI & PDRI

BERKALA AEO
PEMBAYARAN BM,
CUKAI, PDRI

MITA YANG IMPORTIR


TUNAI
PRODUSEN

➢ PEMBAYARAN DENGAN BILLING YANG DIPEROLEH DARI SKP


➢ BM, CUKAI & PDRI WAJIB DILUNASI SEBELUM PIB MENDAPATKAN NOMOR
PENDAFTARAN
➢ UNTUK PENANGGUHAN, WAJIB MENYERAHKAN JAMINAN

NILAI PABEAN TARIF KURS

• Nilai transaksi barang • Sesuai BTKI • NDPBM yang berlaku


yang bersangkutan • Klasifikasi dan saat PIB diserahkan
• Incoterm CIF pembebanan yang ke Kantor Pabean
• Sesuai ketentuan Nilai berlaku saat PIB • Sesuai ketentuan
Pabean didaftarkan NDPBM

10 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
PEMERIKSAN PABEAN
Dilakukan pemeriksaan fisik dan
LAYANA JALUR MERAH pemeriksaan dokumen

IMPOR
JALUR

N Dilakukan pemeriksaan dokumen sebelum


JALUR KUNING pengeluaran barang
Dilakukan pemeriksaan dokumen setelah
JALUR HIJAU pengeluaran barang

OPERATOR EKONOMI
Profil Operator Ekonomi • Importir
• PPJK
Profil Komoditi • Pengangkut
• Pengusaha TPS
• Pihak lain terkait supply chain barang
Pemberitahuan Pabean impor, seperti Penyelenggara Pos dan
Eksportir di luar negeri

Metode Acak
Dalam hal diperoleh setelah penetapan
Informasi Intelijen jalur, Unit Pengawasan dapat menerbitkan
NHI dan dilakukan pemeriksaan fisik

11 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
KETENTUAN PERIZINAN IMPOR KERAMIK DAN KACA

KERAMIK KACA

Permendag 06/M-DAG/ Peraturan Menteri Permendag 40/M-DAG/


PER/1/2007 Jo. Permendag Perdagangan No. 15 PER/9/2009 Jo. Permendag
Nomor 10 Tahun 2018 tahun 2018 Nomor 09 Tahun 2018

Laporan Laporan
NPB
Surveyor Surveyor

Tata Niaga Tata Niaga Tata Niaga


Post Border Post Border Post Border

Catatan: Tidak semua jenis keramik dan kaca wajib perizinan impor, tergantung jenis berdasarkan kode HS

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


12 Kementerian Keuangan RI
PERGESERAN PENGAWASAN LARTAS (BORDER) MENJADI
PENGAWASAN POST BORDER

Keselamatan, Keamanan, Pengawasan di border


Kesehatan, dan Lingkungan (customs)

❑ Keselamatan : Radiasi dsb



Lartas ❑
Keamanan
Kesehatan
: Senjata, Amunisi, dll
: Komoditas Karantina/
Media Pembawa Hama, dll
❑ Lingkungan : Limbah B3 dsb

Ekonomi Pengawasan sebelum beredar

❑ Ekonomi : Pengendalian Mutu,


Sertifikasi, dll
Pengawasan di pasar

13 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
KONSEP PENGAWASAN POST BORDER

Kawasan Pabean distribusi Peredaran


Pengawasan K/L

Keluar kawasan
pabean

Pengawasan Post Border

14 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
ALUR DATA PENGAWASAN POST BORDER

Aju
Peraturan Tata
Modul Pabean dokumen
Niaga Impor PB
PIB K/L
Dokumen 2 1 Pengawasan
PIB + 3 Post
3
Declare Ijin Notifikasi Notifikasi Border
(Data importasi)
Dokumen 4
IMPORTIR (Respon PIB a. Analisa Pengawasan
Umum)
3 b. Risk Management

4
5
Secara prinsip,
dalam pergeseran Penetapan
pengawasan tata niaga
impordari Border
ke Hasil SANKSI
Post Border,
merubah tidak
mekanisme Pengawasa
DJBC 6 n
penyampaian
pemberitahuan pabea
dokumen
impor (PIB) n SSI
Koordinasi
dilakukan oleh yang
Pengawasan ISRM
usaha pelak
u
SSI : Single Stakeholders Information
ISRM : Indonesia Single Risk Management

15 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
KLASIFIKASI DATA TATA NIAGA IMPOR POST BORDER

MEMENUHI PERIJINAN
Jika pada dokumen PIB DILAMPIRKAN dokumen
perizinan terkait serta elemen data sebagai
berikut adalah SAMA antara PIB dan dokumen
Izin :

NPWP HS code Pelabuhan


Kode Ijin muat/bongkar Negara
Nomor Ijin asal Masa berlaku
Tanggal Ijin
Terdapat kode HS *jika ada detail pada ijin
Status Ijin
Post Border
*mandatory

DOKUMEN PIB
TIDAK MEMENUHI PERIJINAN

01. Tidak melampirkan dokumen ijin

02. Salah mencantumkan ijin/ijin tidak sesuai

03. Melampirkan ijin, namun tidak ada di INSW

▪ Proses penelitian mekanisme pengecualian kewajiban pemenuhan tata niaga impor Post Border
dilakukan oleh masing-masing K/L

16 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
PENGENAAN BMTP UBIN KERAMIK

17 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
Pengenaan BMTP Pada Produk Ubin Keramik

Tentang Pengenaan Bea Masuk Tindakan


TERBIT
Pengamanan (BMTP) Terhadap Impor
PMK NOMOR 119 /PMK.010/2018 Produk Ubin Keramik

Berlaku tanggal
Ubin dan Paving, ubin perapian, dan ubin
12 Oktober 2018
dinding dari keramik, selain dari barang subpos
6907.30 dan 6907.40, yang area permukaan
terluasnya dapat menutupi bujur sangkar
dengan sisi 7 cm atau lebih

Berlaku selama 3 tahun sejak


tanggal berlakunya

18 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
BESARAN BMTP

Tindakan Pengamanan
dikenakan selama 3
(tiga) tahun dengan
ketentuan

PASAL 2

19 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
KONVENSI HS

Indonesia adalah contracting party dari International


Convention on The Harmonized Commodity Description
and Coding System
Kewajiban contracting party antara lain:
1. Menyusun nomenklatur tarif dan statistik dengan HS
2. Mempublikasikan statistik impor dan ekspor sesuai
dengan 6 digit HS
3. Menerapkan amandemen HS sesuai tanggal yang
ditetapkan

20 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
LANJUTAN PERSIAPAN BTKI 2022

• Forum yang membahas AHTN di ASEAN bukan lagi AHTN Task


Force, namun Technical Sub Working Group on Classification
(TSWGC).
• TSWGC tidak hanya membahas amandemen AHTN tapi juga
implementasinya, serta permasalahan teknis klasifikasi yang terjadi
di negara ASEAN.
• Kriteria pos yang dapat diusulkan belum dibahas secara terperinci
oleh TSWGC, namun dalam AHTN 2017 hal-hal yang
dipertimbangkan adalah terkait besaran tarif, nilai perdagangan,
konvensi internasional, dan lainnya.
• Agar lebih optimal, dalam rangka pembahasan AHTN 2022, perlu
diambil langkah-langkah antisipasi dan persiapan yang
komprehensif.
21 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
LANJUTAN PERSIAPAN BTKI 2022

Hal-hal yang perlu dipersiapkan dan dikaji dalam rangka


pembahasan AHTN 2022 :
1. BKF dan sektor pembina menginventarisir produk-produk yang
akan diusulkan masuk dalam struktur AHTN 2022 sebagai
berikut :
• Pos tarif usulan baru yang belum ada di AHTN 2017
• Pos AHTN 2017 yang terkait dengan kepentingan sektor
sehingga perlu dipertahankan
• Pos tarif yang perlu dilakukan perubahan uraian
2. DJBC menginventarisir pos tarif yang bermasalah dari sisi teknis
klasifikasi barang.

22 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
LANJUTAN PERSIAPAN BTKI 2022

Produk yang akan diusulkan nantinya wajib dilengkapi


informasi sebagai berikut:
• Uraian dan spesifikasi yang lengkap untuk dapat
memberikan informasi mengenai identifikasi barang (a.
l foto barang, proses pembuatan, komposisi, fungsi dan
informasi terkait lainnya).
• Nilai perdagangan (nilai ekspor dan nilai impor dalam
USD) untuk tahun 2016 sampai dengan 2017 (atau
2018 nanti) per pos tarif yang diusulkan.
• Alasan atau kajian pengusulan pos
23 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
TERIMA KASIH

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI

Anda mungkin juga menyukai