Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat, karunia, serta taufik
dan hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan Laporan tentang Dasar – Dasar
Penyuluhan dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Kami sangat berharap dengan adanya laporan ini dapat bermanfaat untuk
memberikan edukasi agar terhindar dari tindak pidana perkosaan yang dapat
merugikan korban dan diri sendiri. Namun dalam pembuatan makalah ini tentu masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca untuk perbaikan Laporan ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga laporan ini dapat bermanfaat untuk
kita semua. kami yakin dalam pembuatan laporan ini masih banyak kekurangan,
Saran dan kritik dari pembaca sangat kami butuhkan untuk memperbaiki laporan ini
nantinya.
Selain minimnya peran pemuda, perhatian pemerintah pun masih setengah hati.
Karena itulah, berbagai permasalahan di bidang peternakan, tak pernah selesai.
Berikut ini empat masalah yang kerap kali menggoyahkan para peternak rakyat.
1. Masalah Ketersediaan Pakan
Sebenarnya, Indonesia memiliki sumber pakan berlimpah bagi ternak domba,
kambing, maupun sapi. Namun, keterbatasan pengetahuan membuat peternak
tidak mengetahui cara mengolah pakan yang tepat. Akibatnya, saat musim
kemarau, pakan menjadi barang langka.
Untuk mengatasi masalah tersebut, peternak rakyat harus sering mengikuti
pelatihan seputar cara mengolah pakan. Jika akses peternak kurang memadai,
penyuluhlah yang harus memberikan bimbingan secara rutin. Mereka mesti
datang langsung ke lokasi peternakan.
2. Sulitnya Memperoleh Bibit Unggul
Rata-rata peternak rakyat di pedesaan masih menggunakan bibit ternak lokal
untuk dipelihara. Akibatnya, kualitas daging maupun susu yang dihasilkan belum
memenuhi standar kebutuhan pasar. Solusi terbaik untuk menangani perkara
ini, yaitu dengan melakukan Inseminasi Buatan (IB). Melalui program ini,
peternak bisa menyilangkan kambing atau domba lokal dan impor, tanpa
perkawinan langsung.
3. Ketertinggalan Teknologi
Kebanyakan peternak rakyat belum menyentuh perkembangan teknologi.
Bahkan, banyak yang belum mengetahui, kini ada ternak online.
Munculnya, startup semacam angon.id pun tak sampai ke telinga mereka.
Masalah tersebut bisa diatasi dengan melakukan sosialiasi ke peternak rakyat.
Sosialisasi ini tentu membutuhkan peran para pemuda. Mereka lah yang
bertugas memberikan wawasan seputar teknologi digital.
4. Kekurangan Modal
Modal dan bisnis merupakan dua komponen tak terpisahkan. Tanpanya, sebuah
usaha akan mengalami banyak hambatan. Begitu pun dengan bidang
peternakan, kurangnya modal sering kali membuat para peternak tidak
meneruskan upayanya. Namun kini, masalah tersebut bisa ditangani dengan
cara menjadi anggota startup peternakan Melalui aplikasi digital ini, peternak
mudah mendapatkan investor sekaligus tawaran kerja sama perluasan kandang.
ROI yang diberikan berkisar antara 5-10%, cukup besar.
Demikian ulasan mengenai masalah yang tak henti menimpa peternak rakyat.
Agen terbaik untuk menuntaskannya adalah para pemuda. Pasalnya, mereka lah
penguasa ilmu pengetahuan dan teknologi kekinian.
E.BUDAYA