Anda di halaman 1dari 4

OUTLINE PENELITIAN

Judul

Peningkatan Keandalan Sistem Jaringan Distribusi Dengan Penerapan Unit Gardu


Bergerak Di Pt.Pln Persero Area Serpong.

Latar Belakang

Sistem Tenaga Listrik merupakan suatu kebutuhan pokok bagi masyarakat


saat ini, oleh karena itu sistem tenaga listrik harus dapat tersedia secara terus
menerus dengan mutu dan keandalan yang tinggi. Perkembangan sistem kelistrikan
saat ini telah mengarah pada peningkatan keandalan kontinyuitas dalam penyaluran
energi listrik. Untuk dapat tercapainya hal tersebut salah satu usahanya adalah
dengan meminimalis pemadaman, baik yang disebabkan oleh gangguan maupun
yang terencana akibat adanya pemeliharaan atau penggantian komponen penyaluran
tenaga listrik.

Untuk mengatasi masalah tersebut maka digunakanlah suatu gardu pengganti


sementara yang dinamakan UGB (Unit Gardu Bergerak). Unit gardu bergerak
merupakan suatu rangkaian instalasi gardu distribusi yang dirancang sedemikian
rupa sehingga dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat yang lain. Sama halnya
seperti gardu distribusi, unit gardu bergerak dilengkapi dengan peralatan instalasi
gardu distribusi seperti Transformator, PHB-TM, PHB-TR, dll

Gardu bergerak atau biasa dikenal gardu mobil adalah salah satu peralatan
pendukung pada saat pemeliharaan gardu distribusi atau pada saat gangguan Trafo
maupun gardu induk distribusi. Unit gardu bergerak ini juga sebagai hasil
perkembangan gardu distribusi, yang konstruksinya sama dengan gardu distribusi.
Unit gardu bergerak menggunakan kendaraan roda 4 (empat) sebagai alat
transportasinya , dan memeodifikasi lemari kubikel pada unit gardu bergerak yang
fungsinya sama denga kubikel pada gardu distribusi. Selain itu unit gardu bergerak
dapat digunakan sebagai Penambah pasokan tenaga listrik jika di minta oleh
konsumen, biasanya yang meminta pasokan tenaga listrikadalah konsumen khusus.
Pada kasus ini unit gardu bergerak dioperasikan secara paralel degan trafo.
Kapasitas trafo pada gardu bergerak disesuaikan dengan kapasitas trafo distribusi
yang banyak dipergunakan diseluruh jakarta, yaitu 400-1000kV , diangkut dengan
mobil yang sesuai dengan beban angkutnya.

Dengan menggunakan unit gardu bergerak peningkatan keandalan jaringan


distribusi semakin baik dan kontinuitas penyaluran energy listrik sangat memadai.
Unit gardu berjalan harus tetap dalam kondisi yang baik.Dan untuk memberikan
pelayanan yang andal, sistem tenaga listrik harus tetap utuh dan mampu mengatasi
berbagai macam gangguan yang mungkin terjadi, diantaranya adalah terputusnya
suplai energi listrik dari PLN. Ketika terjadi gangguan dari penyuplai utama listrik
(PLN), maka dalam sistem yang membutuhkan keandalan yang tinggi perlu untuk
memiliki sumber energi listrik lain yang dapat beroperasi dengan baik tanpa
mengurangi kemampuan kinerja dari peralatan yang disuplai dan menguragi
pemadaman yang merugikan konsumen

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui keandalan dari jaringan
distribusi di PT.PLN area serpong dengan penerapan unit gardu bergerak serta
untuk melihat Indeks Keandalan Penyulang Bambapua sebelum dipasang unit
gardu bergerak dan setelah di pasang unit gardu bergerak

Tinjauan Pustaka

Dari penelitian Siti Saodah (2008), Institut Sains & Teknologi AKPRIND
melakukan penelitian tentang Evaluasi Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik
Berdasarkan SAIDI dan SAIFI, mengemukakan bahwa Kebutuhan energi listrik
yang semakin meningkat sebaiknya ditunjang dengan usaha peningkatan kualitas
terhadap para pelanggan. Kualitas yang dimaksud adalah kualitas pelayanan teknis
yang mampu memberikan aliran energi listrik dengan daya yang mencukupi dan
handal, Beberapa faktor yang menentukan kualitas energi listrik yang dipakai
adalah kestabilan tegangan, frekuensi, kontinuitas pelayanan dan faktor daya.
Namun dari beberapa faktor diatas yang dirasakan jelas oleh pelanggan adalah
kontinuitas pelayanan energi listrik karena banyak keluhan daripara pelanggan
mengenai sering terjadi aliran listrik yang padam dan lama padam yang terlalu
lama. Sehingga dalam penelitian ini akan dibahas mengenai kontinuitas pelayanan
energi listrik dari segi frekuensi pemadaman dan lama pemadamannya. dapat
digunakan untuk melakukan perhitungan indeks keandalan berdasarkanfrekuensi
gangguan rata-rata (SAIFI) dan lama gangguan rata-rata (SAIDI). Dimana kedua
hal tersebut merupakan indeks keandalan yang dapat menentukan apakah sistem
tersebut di nyatakan sesuai harapan atau tidak.

Dari penelitian Prabowo UMY (2014), Fakultas Teknik UMY melakukan


penelitian tentang Analisis Keandalan Sistem distribusi 20 kv di Gardu Induk
Batang, mengemukakan bahwa Keandalan merupakan faktor yang sangat penting
dalam pengoperasian suatu sistem jaringan distribusi. Beberapa parameter yang
dapat dijadikan acuan dalam mengetahui keandalan suatu sistem distribusi yaitu
dengan menghitung SAIFI (System Average Intteruption Frequensi Index)
perhitungan indeks jumlah rata-rata gangguan selama tiga tahun. SAIDI (System
Average Interruption Duration Index). Indeks durasi rata-rata gangguan selama tiga
tahun. CAIDI (Customer Average Duration Intteruption Index) Pada penelitian ini
yaitu menghitung nilai indeks keandalan menggunakan perhitungan nilai
SAIFI,SAIDI dan CAIDI di Gardu Induk Medari kemudian membandingkan
dengan target kinerja SPLN No. 68-2 : 1986 dan IEEE std 1366-2003.

Dari penelitian Fauziah Adi Soeprijanto (2012) dan Ontoseno Penangsang


(2012), Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri dan Institut Teknologi
Sepuluh Nopember (ITS) melakukan penelitian tentang Studi Perbaikan Keandalan
Jaringan Distribusi Primer Dengan Pemasangan Gardu Induk Sisipan Di Kabupaten
Enrekang Sulawesi Selatan, mengemukakan bahwa dengan berkembangnya taraf
hidup masyarakat pedesaan di Sulawesi Selatan khususnya kabupaten Enrekang,
maka keandalan sistem distribusi primer sangat dibutuhkan untuk memenuhi
kebutuhan tenaga listrik. Oleh karena keandalan jaringan distribusi primer ke
Kabupaten Enrekang di PLN Cabang Pinrang masih cukup rendah, maka akan
diperbaiki dengan ditempatkannya sebuah Gardu Induk Sisipan untuk membagi
luas daerah pelayanan. Penelitian ini dibuat dengan tujuan membandingkan
keandalan jaringan distribusi primer di Kabupaten Enrekang sebelum dan sesudah
pemasangan gardu induk sisipan agar dapat digunakan sebagai rekomendasi untuk
meningkatkan keandalan pada sistem tersebut. Berdasarkan kedua metoda
perhitungan didapatkan hasil nilai SAIDI pada masing-masing penyulang masih
sesuai dengan standart PLN sebesar 4,364 jam/tahun dan untuk hasil nilai SAIFI
pada masing-masing penyulang masih sesuai dengan standart PLN sebesar 1,199
jam/tahun

Kesimpulan Sementara

Dengan Penerapan Unit Gardu Bergerak Di PT.PLN Persero Area Serpong


Peningkatan Keandalan Jaringan Distribusinya Sangat Baik, Hal Ini Diperlihatkan
Dengan Nilai Indeks Keandalan Dan Laju Kegagalan Yang Sudah Sesuai Dengan
Standar PLN Sehingga Masyarakat Tidak Perlu Merasakan Pemadaman Yang
Terlalu Lama Karena Sedang Dilakukan Perbaikan Pada Peralatan Listrik Yang
Mengalami Kerusakan.

Daftar Pustaka

Siti Saodah, ”Evaluasi Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik Berdasarkan


SAIDI Dan SAIFI”,Skripsi Program Studi Teknik Elektro Institut Sains &
Teknologi AKPRIND,(2008)

Prabowo UMY, “Keandalan Sistem Distribusi 20 Kv Di Gardu Induk


Batang”,Skripsi Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik UMY,(2014)

Fauziah Adi Soeprijanto Dan Ontoseno Penangsang, “Studi Perbaikan Keandalan


Jaringan Distribusi Primer Dengan Pemasangan Gardu Induk Sisipan Di Kabupaten
Enrekang Sulawesi Selatan”,Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknologi
Industri Dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), (2012)

Anda mungkin juga menyukai