FISIKA
MODUL KD 3.10
MOMENTUM, IMPULS DAN TUMBUKAN
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas karunia dan hidayah
Nya. Penulis dapat menyusun modul fisika materi Momentum, Impuls dan
Tumbukan. Modul ini disusun melalui beberapa tahapan proses, yakni mulai dari
penyiapan materi modul, penyusunan naskah secara tertulis, kemudian disetting
dengan bantuan alat-alat komputer, serta divalidasi serta diujicobakan empiric secara
terbatas. Modul yang dikembangkan merupakan modul fisika berbasis inkuiri
yang berpusat pada pokok bahasan Momentum, Impuls, dan Tumbukan.
Harapannya, modul yang telah disusun ini merupakan bahan dan sumber
belajar yang berbobot untuk membekali peserta didik dalam belajar fisika yang
diharapkan Modul ini dibuat dengan mempertimbangkan kondisi dan kebutuhan
siswa, terutama siswa SMA Negeri 3 Tanjung Jabung Timur. Selain itu, modul ini
kami konsep untuk kemandirian kegiatan belajar siswa dan guru sebagai
pembimbing. Kesuksesan belajar berawal dari kemauan dan ditunjang oleh berbagai
sarana, salah satu diantaranya adalah modul. Harapan kami, modul ini dapat
membantu siswa memahami materi yang berkaitan dengan mata pelajaran Fisika
SMA di Kelas X.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam pengembangan modul ini, saran dan kritik dari pihak terkait dan pakar
akademik sebagai bahan untuk melakukan peningkatan kualitas modul.
Diharapkan para pemakai berpegang pada azas keterlaksanaan, kesesuaian
dan fleksibilitas, dengan mengacu pada perkembangan IPTEK dalam rangka
membekali kompetensi yang terstandar pada peserta didik. Penulis menyadari
pengembangan Modul Fisika Berbasis Inkuiri ini banyak kekurangan. Untuk itu,
peunulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan modul ini.
Nurhayati, S.Pd.I
NIP.198703132009032004
DAFTAR ISI
- iv -
A. Pendahuluan .............................................................................................. 1
B. Capaian pembelajaran ............................................................................... 1
C. Sub Capaian Pembelajaran ....................................................................... 2
D. Uraian Materi ............................................................................................ 2
1. Pusat massa…………………………………………………………….2
2.Gerakan pusat massa .............................................................................. 6
3.Pengertian momentum............................................................................ 9
4.Hukum kekekalan momentum.............................................................. 10
5.Impuls ................................................................................................... 11
6.Tumbukan............................................................................................. 14
6.1.Tumbukan elastik (lenting sempurna) ........................................... 15
6.2.Tumbukan tak elastik (tidak lenting)............................................. 18
7.Koefisien Restitusi (e) .......................................................................... 24
E. Tugas ………………………………………………………………… 27
F. Rangkuman ............................................................................................. 27
G. Daftar pustaka ......................................................................................... 29
H. Soal Tes Formatif.................................................................................... 29
- iv -
Peta Kedudukan Modul
IMPULS Momentu
Tumbukan
- iv -
BAB I PENDAHULUAN
1. Kompetensi Dasar
3.10 Menerapkan konsep momentum dan impuls, serta hukum kekekalan momentum dalam
kehidupan sehari-hari
2. Indikator
3.10.1 Menganalisis hubungan antara impuls dan momentum
3.10.2 Menganalisis hukum kekekalan momentum untuk sistem tanpa gaya luar
3.10.3 Mengintegrasikan hukum kekekalan momentum untuk berbagai peristiwa tumbukan
3. Deskripsi
Momentum suatu benda adalah hasil kali massa dan kecepatan. Impuls adalah hasil
kali antara gaya yang bekerja dan selang waktu gaya itu bekerja. Impuls juga sering
disebut pukulan
4. Waktu
Waktu yang diperlukan untuk menguasai kompetensi dasar adalah 3 x 3 jam pelajaran
5. Prasyarat
Modul ini berkontribusi dalam pemenuhan capaian pembelajaran yaitu menguasai
konsep-konsep, hukum-hukum dan teori-teori fisika serta penerapannya secara khusus
meliputi materi Momentum dan impuls dan tumbukan. Materi yang terdapat pada modul
ini adalah Pengertian momentum, Momentum-Impuls, Hukum kekekalan momentum
dan Tumbukan. Pemenuhan capaian pembelajaran ditempuh melalui proses
pembelajaran mandiri. Materi pada modul ini merupakan kelanjutan dari materi
sebelumnya terutama terkait dengan materi Hukum Newton. Setelah mempelajari materi
pada modul ini diharapkan peserta memperoleh konsep-konsep mendasar yang dapat
digunakan untuk mempelajari materi-materi Fisika seperti materi gerak rotasi, bunyi,
teori kinetik gas.
6. Petunjuk Penggunaan Modul
1. Pelajari daftar isi serta kedudukan modul dengan cermat dan teliti, karena dalam
skema modul akan nampak kedudukan modul yang sedang anda pelajari ini dengan
modul-modul yang lainnya.
2. Perhatikan langkah-langkah dalam melakukan pemahaman konsep dengan benar
serta proses penemuan hubungan antar konsep yang dapat menambah wawasan
anda sehingga mendapatkan hasil yang optimal.
3. Pahami setiap konsep dasar pendukung modul, misalnya matematika dan mekanika.
- iv -
4. Jawablah tes formatif dengan jawaban yang singkat, tepat, dan kerjakan sesuai dengan
kemampuan anda setelah mempelajari modul ini.
5. Bila dalam mengerjakan tugas/soal anda menemukan kesulitan,
konsultasikan dengan konsultan/instruktur yang ditunjuk.
6. Setiap menemukan kesulitan, catatlah untuk dibahas saat kegiatan tatap muka.
7. Bacalah referensi lain yang berhubungan dengan materi dalam modul ini
untuk menambah wawasan anda.
7. Tujuan Akhir
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini diharapkan peserta dapat :
a. Memahami konsep momentum, Hukum kekekalan momentum, impuls dan
penerapannya pada penyelesaian masalah tumbukan.
8. Manfaat
9. Silabus
- iv -
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
- iv -
BAB II MATERI PEMBELAJARAN
A. Pengertian Momentum
Pengertian momentum dalam kehidupan sehari- hari berbeda dengan pengertian momentum dalam
fisika, misalnya “Akhir tahun merupakan momentum yang tepat untuk introspeksi diri”. Kata
momentum tersebut, berbeda dengan kalimat “Setiap benda yang bergerak memiliki momentum”.
Momentum dalam fisika didefinisikan sebagai hasil kali massa benda dengan kecepatannya. Jika sebuah
benda bermassa m bergerak dengan kecepatan v, maka momentum benda tersebut adalah :
p = m.v
P = momentum benda (kg.m/s= Ns)
m = massa benda (kg)
v = kecepatan benda (m/s)
B. Pengertian Impuls
Impuls didefinisikan sebagai hasil kali antara gaya dengan selang waktu gaya tersebut bekerja pada
benda.
I = F.t
Seorang pemain sepak bola, yang menendang bolanya dengan gaya F tertentu dengan waktu
sentuh antara kaki pemain dan bola selama t akan menimbulkan Impuls pada benda.
C. Hubungan Impuls dan Momentum
Impuls juga didefinisikan sebagai besarnya perubahan momentum. Jika sebuah benda yang bermassa
m, mula-mula bergerak dengan kecepatan v1, karena suatu gaya F, kecepatannya berubah menjadi v2.
Benda tersebut mengalami perubahan momentum p.
Besarnya momentum pada saat kecepatannya v1 (momentum mula-mula) adalah :
p1 = m.v1
Besarnya momentum pada saat kecepatannya v2 (momentum akhir) adalah
p2 = m.v2
Maka besarnya impuls (perubahan momentum)
benda adalah :
- iv -
I = p = p 2 – p1
I = p = m.(v2 – v1)
I = Impuls (kg.m/s)
p = perubahan momentum (kg.m/s) p1 = momentum mula-mula (kg.m/s) p2 = momentum akhir
(kg.m/s)
v1 = kecepatan mula-mula (m/s)
v2 = kecepatan akhir (m/s)
Impuls juga dapat ditentukan dengan cara grafis, yaitu :
Bahan Diskusi
1. Mengapa satuan impuls sama dengan satuan momentum
2. Impuls dan momentum adalah besaran dalam fisika. Termasuk besaran apa impuls dan momentum tersebut ?
Contoh Soal
1. Pada permainan sepak bola, bola bermassa kg mula- mula dalam keadaan diam lalu ditendang oleh seorang
pemain sehingga bola melaju dengan kecepatan 20 m/s. Jika kaki pemain menyentuh bola selama 0,01 detik,
tentukan :
a.momentum bola mula-mula (sebelum ditendang)
b. momentum bola setelah ditendang
c. besarnya impuls
d. besarnya gaya tendangan kaki pemain
Penyelesaian :
Diketahui : m = 2 kg
v1 = 0 m/s v2 = 20 m/s
t = 0,001 sekon
Ditanya : a. p1
b. p2
c. I
d. F
Jawab
60
40
20
- iv -
Dari grafik tersebut, tentukan besarnya impuls benda !
Penyelesaian :
besarnya impuls benda adalah = luas daerah dibawah grafik F-t.
Jadi I = ½ (80 + 60).(0,8-0,2) = 42 kg.m/s
Sesuai dengan hukum kekekalan momentum “Jumlah momentum sebelum tumbukan sama dengan jumlah
momentum setelah tumbukan” Jadi :
- iv -
Tumbukan Sentral Lurus
Benda dikatakan bertumbukan sentral lurus jika dalam geraknya benda mengalami persinggungan dengan benda
lain sehingga saling memberikan gaya, dan arah gerak dan kecepatannya berimpit dengan garis penghubung titik
berat kedua benda.
Ada tiga jenis tumbukan sentral lurus, yaitu :
1. Tumbukan lenting sempurna
Pada tumbukan ini berlaku :
a. Hukum kekekalan momentum
m1.v1 + m2.v2 = m1.v1’ + m2.v2’
kecepatan lantai sebelum dan sesudah tumbukan = nol (lantai diam), sehingga: vl = vl’ = 0
kecepatan bola saat mengenai lantai (sebelum tumbukan dengan lantai) : vb = √ 2gh ke bawah
kecepatan bola setelah bertumbukan dengan lantai : vb’ = - √2gh ke atas
'
- iv -
besarnya koefisien restitusi bola jatuh dan memantul lagi adalah :
(𝑣𝑏 ′ − 𝑣𝑙 ′ )
𝑒=−
𝑣𝑏 − 𝑣𝑙
𝑣𝑏 ′ 2𝑔ℎ′
𝑒=− =√
𝑣𝑏 2𝑔ℎ
ℎ′
𝑒=√
ℎ
Keterangan :
h = tinggi bola dijatuhkan
h’ = tinggi pantulan bola
vl = kecepatan lantai sebelum tumbukan vl’ = kecepatan lantai setelah tumbukan vb = kecepatan bola
sebelum tumbukan vb’ = kecepatan bola setelah tumbukan
e = koefisien restitusi.
2. Ayunan Balistik
Ayunan balistik merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kelajuan peluru.
Sebuah balok diam, tertembak peluru dan bersarang didalamnya. Akibatnya balok dan peluru bergerak
(berayun) setinggi h dengan sudut
. Hal ini disebabkan karena energi kinetik peluru berubah menjadi energi potensial balok balistik. Dari
gambar diperoleh :
balok mula-mula diam, sehingga kecepatan balok sebelum tumbukan dengan peluru v b =0
peluru bersarang di dalam balok, sehingga kecepatan peluru dan balok setelah tumbukan adalah sama
(vb’ = v p’ = v’)
Menurut hukum kekekalan momentum :
mp.vp = (mp + mb).v’
dari kedua hukum di atas diperoleh kecepatan peluru saat mengenai balok adalah :
mp = massa peluru
g = percepatan gravitasi
- iv -
3. Prinsip Kerja Roket
Prinsip kerja roket mirip dengan prinsip naiknya balok tak tertutup yang berisi udara. Prinsip kerja roket
berdasar pada hukum kekekalan momentum. Momentum roket di tanah
= nol. Ketika bahan bakar, menyembur keluar, maka roket naik ke atas untuk menyeimbangkan momentum
totalnya.
Roket yang massanya M dan bahan bakarnya bermassa m, melaju dengan kecepatan v. yang artinya bila
kecepatan roket +v maka kecepatan semburan gas buangnya adalah –v. Menurut hukum kekekalan momentum
:
Jumlah momentum awal roket dan gas = nol
Jumlah momentum akhirnya adalah :
M.v1 + m.(-v2)
Sehingga 0 = M.v1 + m.(-v2)
contoh soal
1. Kecepatan peluru saat lepas dari larasnya 200 m/s. Jika massa peluru dan senapan masing- masing 10
gram dan 5 kg, hitunglah kecepatan dorong senapan terhadap bahu penembak saat peluru lepas dari larasnya ?
Penyelesaian :
Diketahui : v1 = 0 m/s v2 = 0 m/s
v2’ = 200 m/s
m1 = 5 kg
m2 = 10 gr = 10-2 kg
Ditanya : v1’ …. ?
Jawab :
(tanda negatif menunjukkan bahwa arah gerak senapan berlawanan dengan arag gerak peluru)
2. Dua buah mainan mobil A dan B massanya masing-masing 2 kg dan 3 kg bergerak searah dengan
kecepatan masing-masing 8 m/s dan 5 m/s. Kedua mobil bertumbukan lenting sempurna. Hitunglah
kecepatan kedua mobil setelah bertumbukan !
Penyelesaian :
Diketahui : m1 = 2 kg m2 = 3 kg v1 = 8 m/s v2 = 5 m/s e = 1
Ditanya : v1’ dan v2’ …….?
Jawab :
- iv -
* hukum kekekalan momentum
m1.v1 + m2.v2 = m1.v1’ + m 2.v2’
2𝑥8 + 3𝑥5 = 2𝑥𝑣1′ + 3𝑥𝑣2′
* nilai e = 1
(𝑣1′ − 𝑣2′ )
𝑒=−
𝑣1 − 𝑣2
(𝑣1′ − 𝑣2′ )
1=−
8−5
𝑣1′ + 𝑣2′ = −3
𝑣1′ = 𝑣2′ − 3
Persamaan 1) dan 2) :
2. (v2’- 3) + 3.v2’ = 31
5.v2’ = 25
v2’ = 5 m/s
Jadi
1 v1 ’ = 2 m/s
- iv -