HTN Asas Pancasila
HTN Asas Pancasila
Asas Pancasila
1
Rozikin Daman, Hukum Tata Negara (Suatu Pengantar), (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
1993), hlm. 39.
Menurut Ketetapan Mprs tersebut dinyatakan bahwa Pncasila merupakan sumber
dari segala sumber hukum.
Untuk mengetahui makna istilah “sumber dari segala sumber hukum” adalah
pandangan hidup, kesadaran dan cita-cita hukum serta cita-cita moral yang
meliputi suasana kejiwaan serta watak rakyat negara yang bersangkutan.
Pandangan hidup, kesadaran dan cita-cita hukum serta cita-cita moral luhur
yang meliputi suasana kejiwaan serta watak bangsa Indonesia itu pada 18 Agustus
1945 telah diumumkan dan dipadatkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan atas
nama rakyat Indonesia, menjadi Dasar Negara Republik Indonesia, yaitu
Pancasila; Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusaian yang adil dan beradab,
Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan, dan keadilan soaial.2
2
Ibid., hlm.141.
demikian nilai-nilai Pancasila akan diformulasikan dalam hukum positif, dan
hidup dalam prakteknya mencerminkan suasana kejiwaan dan watak bangsanya,
serta sesuai dengan pandangan hidup bangsanta, maka hukum itu akan memiliki
validitas yang tinggi, akan kuat dan mendapat tempat di hati rakyat.
Pancasila dalam pengertian ini sering disebut dasar (staatidee). Dalam hal ini,
pancasila digunakan sebagai dasar mengatur pemerintahan negara. Atau dengan
kata lain Pancasila digunakan sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraannya.
Pancasila sebagai dasar negara, hal ini berarti bahwa setiap tindakan rakyat dan
negara Indonesia harus sesuai dengan Pancasila yang sudah ditetapkan sebagai
dasar negara tersebut. Hal ini mengingat bahwa Pancasila mempunyai fungsi dan
3
Ibid., hlm. 142.
peranan yang sangat luas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.4
4
Titik Triwulan Titik, Konstruksi Hukum Tata Negara Indonesia Pasca-Amandemen UUD 1945,
(Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 78.
selesai, namun dalam bernegara semua manusia Indonesia mempunyai hak dan
kewajiban yang sama dalam segala bidang terutama yang menyangkut hukum
positif. Penciptaan keadilan sosial pada dasarnya bukan semata-mata tanggung
jawab Negara akan tetapi juga masyarakat, kelompok masyarakat bahkan
perseorangan.
“Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa yang adil dan beradab”.
Negara menjamin adanya kebebasan beragama dan tetap memelihara kemanusian
yang adail dan beradab.5
5
Bewa Ragawino, Hukum Tata Negara, (Bandung: Unpad Press, 2007), hlm. 29.
arti dan maknanya sebagai hukum, juga mempunyai fungsi regulatif yang
menentukan apakah suatu hukum positif itu adil atau tidak adil. Dengan demikian
juga, dalam hal Pancasila merupakan cita hukum, maka nilai-nilai yang terdapat
di dalam Pancasila mempunyai fungsi konstitutif yang menentukan apakah tata
hukum Indonesia merupakan tata hukum yang benar, dan disamping itu
mempunyai fungsi regulatif yang menentukan apakah hukum positif yang berlaku
di Indonesia merupakan hukum yang adil atau tidak. Terkait dengan hal ini sangat
relevan dengan teori hierarchy of norms yang menyatakan bahwa setiap norma
hukum dianggap sah karena ia diciptakan/dibuat dengan cara yang ditentukan oleh
norma lain. Jadi, hubungan hirarkis norma-norma hukum tersebut
menggambarkan bahwa suatu norma hukum yang lebih tinggi menjadi dasar
keabsahan norma yang dibentuknya (norma yang lebih rendah). Hubungan antar
norma yang mengatur pembentukkan norma yang lain dapat dipersentasikan
sebagai suatu hubungan super dan subordinasi. Sebuah norma yang menentukan
pembentukkan norma yang lain adalah norma yang superior, sedangkan norma
yang diciptakan menurut hubungan ini adalah norma yang inferior.
6
Oksep Adhayanto, 2015, “Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Dasar Negara Dalam
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan”. Jurnal Ilmu Hukum.Vol. 5 No. 2, Februari-Juli
2015, hlm. 6.