Full PDF
Full PDF
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh :
Maria Widiastuti Dwi Nugraha
NIM : 058114067
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh :
Maria Widiastuti Dwi Nugraha
NIM : 058114067
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
H A L A M A N P E R S E M B A H A N
“ My love
for you
is the reason
for this
card .. ”
Karya kecil ini kupersembahkan untuk :
Yesus Kristus dan Ibu Maria yang selalu melimpahkan cinta dan
karunia-Nya
Mami dan Papi tercinta atas segala doa, semangat, dan pengorbanan
selama hidupku
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PRAKATA
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat, rahmat, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Evaluasi Penggunaan Obat pada Masa Kehamilan Pasien Rawat Jalan
ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mencapai derajad Sarjana Farmasi
Program Studi Ilmu Farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Dalam penulisan skripsi hingga selesai tidak terlepas dari bantuan, bimbingan,
dan dukungan banyak pihak, maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu baik
1. Ibu Rita Suhadi, M.Si., Apt, selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas
2. Bapak Yosef Wijoyo, M.Si., Apt, selaku dosen pembimbing yang telah
3. Bapak Drs. Mulyono, Apt yang telah memberikan masukan dan saran untuk
4. Bapak dr. Paulus Rudi Rosali, selaku Direktur RSU Santa Elisabeth
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Ibu dr. Dwi Retno Setijati, selaku Kepala Diklat RSU Santa Elisabeth
6. Bapak Drs. Mugi Rahardjo, Apt., selaku Kepala Instalasi Farmasi RSU Santa
7. Mba Septi Binangundiyati, selaku staf tata usaha atas bantuannya selama
pengumpulan data.
8. Papi dan Mami, Andreas Suhendra dan Yanti Setiawati, yang selalu memberi
9. Kakakku, Astrid Lisa Anugraha, yang selalu memberi doa,cinta dan semangat.
10. Arif Eka Santoso, yang selalu memberikan cinta, semangat, perhatian,
11. Teman-teman masa kecilku, Grace dan Vivi yang selalu memberikan
12. Teman-teman kos “Canna” dan “Shou fang”, Cori, Fani, atas kebersamaannya
13. Mahasiswa angkatan 2005 seluruhnya khususnya kelas FKK atas segala
kenangan, suka dan duka yang ditorehkan kepada penulis selama menuntut
14. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang secara
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, oleh
karenanya dengan hati yang terbuka penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun.
Akhirnya, semoga karya ini bermanfaat bagi penulis, Rumah Sakit Umum
Santa Elisabeth Purwokerto pada khususnya dan kemajuan ilmu pengetahuan serta
Penulis
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INTISARI
Kata kunci : evaluasi penggunaan obat, kehamilan, RSU Santa Elisabeth Purwokerto
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL………………………………………………………………i
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………ii
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………………..iv
HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………………...……v
PRAKATA…………………………………………………………………………..vii
INTISARI………………………………………………………………………….…xi
ABSTRACT…………………………………………………………………………..xii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………...…...xiii
DAFTARGAMBAR………………………………………………………………..xvii
DAFTAR TABEL……………………………………………………..…..………xviii
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………..xix
BAB I. PENGANTAR……………………………………………………………….1
A. Latar Belakang……………………………………………………………….1
1. Perumusan Masalah…………………………………………………….. 3
2. Keaslian Penelitian……………………………………………………….4
3. Manfaat Penelitian……………………………………………………….4
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Tujuan Penelitian…………………………………………………………..….5
1. Tujuan Umum……………………………………………………………..5
2. Tujuan Khusus………………………………………………………….…5
B. Kehamilan…………………………………………………………………....10
1. Fase Kehamilan………………………………………………………….10
2. Gejala-gejala Kehamilan………………………………………………...11
D. Keterangan Empiris………………………………………………………….17
C. Subyek Penelitian............................................................................................19
D. Bahan Penelitian..............................................................................................20
E. Lokasi Penelitian.............................................................................................20
a. Penelusuran data.................................................................................21
b. Pencatatan data....................................................................................22
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Karakteristik Subyek………………………………………………..…….....24
1. Kelas terapi………………………………………………………………26
d. Obat Antiinfeksi…………………………..…………………………35
g. Obat Hormonal………………………………………………………38
h. Obat Kulit……………………………………………………………39
C. Jumlah Obat……………………………...…………………………………..40
D. Cara Pemberian……………………………………………...……………….42
A. Kesimpulan……………………………………………………..………..…..44
B. Saran……………………………………………………………..…………..44
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..…………46
LAMPIRAN………………………………………………………………..………..48
BIOGRAFI PENULIS…………………………………………………………….....61
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
refluks esophagus : aliran balik atau aliran kembali isi lambung dan duodenal ke
dalam esophagus
reversible : kembali ke keadaan sebelumnya
rhinofaringitis : radang nasofaring
serviks uteri : leher rahim
spermatozoa : sel benih laki-laki matang, yang membuahi sel telur pada
reproduksi seksual dan mengandung informasi genetik untuk
zigot dari seorang laki-laki
Streptomyces erythreus : genus bakteri (ordo Actinomycetales) dan tercatat sebagai
sumber antibiotik
teratogenik : produksi deformitas pada perkembangan embrio
tonsilo pharingitis : radang faring dan tonsil
Trichomonas vaginalis : genus protozoa flagelata parasitic pada berbagai
invertebrata dan vertebrata, termasuk manusia, yang ditemukan
di dalam vagina yang menimbulkan keputihan vagina yang
terus-menerus dan pruritus (gatal)
tuba falopii : saluran telur
urtikaria : reaksi vaskular lapisan dermis bagian atas yang ditandai
dengan evaluasi sementara bercak (bentol) yang agak menonjol
yang lebih merah atau lebih pucat dari pada kulit sekitarnya
dan sering disertai gatal yang hebat
uterus : tempat tertanamnya telur yang telah dibuahi secara normal
serta tempat pemeliharaan embrio dan janin yang sedang
tumbuh
zigot : sel yang berasal dari penyatuan gamet jantan dan gamet
betina, telur yang dibuahi
xxii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
sebelumnya (Norwitz dan Schorge, 2006). Istilah medis untuk wanita hamil adalah
segera memeriksakannya ke dokter ahli kandungan, rumah sakit atau klinik terdekat.
Di klinik atau rumah sakit ini, selain tes ulang kehamilan hal penting lainnya yang
letak sel telur yang telah dibuahi. Pemeriksaan kesehatan ibunya meliputi kondisi
awal kehamilan yang meliputi pemeriksaan berat badan, tekanan darah, dan golongan
darah. Riwayat kesehatan sang ibu hamil dan keluarganya, juga suami dan
(Zakiah, 2006).
Penggunaan obat pada wanita hamil penting untuk diperhatikan terutama dari
segi keamanan bagi bayi dalam kandungan maupun kesehatan ibu, karena pada masa
kehamilan, terjadi perubahan fisiologis pada tubuh ibu serta adanya perkembangan
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
embrio yang mengalami organogenesis yang sangat rentan terhadap timbulnya cacat
14.778 wanita hamil dari 22 negara di 4 benua oleh WHO, menunjukkan bahwa 86%
wanita memperoleh pengobatan dengan rata-rata jumlah obat 2,9 (1 hingga 15 macam
obat). Hal tersebut di atas menunjukkan bahwa penggunaan obat pada wanita hamil
sosial dan fungsional yang dapat terpengaruh oleh pemakaian obat selama kehamilan.
Kenyataan ini mendorong untuk menekan serendah mungkin pemakaian obat selama
antiemetik terbukti menyebabkan cacat pada bayi yang dilahirkan. Sejak saat itu
penting meliputi amanat yang menjamin keefektifan obat yang digunakan sebelum
dipasarkan dan mewajibkan perusahaan obat melaporkan efek samping yang tidak
masyarakat yang terletak di jalan Jendral Gatot Subroto 44 Purwokerto juga turut
serta dalam penanganan kasus ibu hamil yang mengalami gangguan selama masa
kehamilan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
lebih jauh tentang penggunaan obat pada masa kehamilan di RSU Santa Elisabeth
1. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka masalah yang akan diteliti oleh
peneliti adalah:
a. Seperti apakah karakteristik subyek berdasar umur pasien dan umur kehamilan di
Desember 2008?
b. Seperti apa penggunaan obat pada masa kehamilan pasien rawat jalan di RSU
c. Berapa jumlah obat yang diberikan pada masa kehamilan pasien rawat jalan di
resepnya?
d. Bagaimana cara pemberian obat pada masa kehamilan pasien rawat jalan di RSU
2. Keaslian Penelitian
adalah “Pola Peresepan Obat Mual Muntah pada Kasus Ibu Hamil di Instalasi Rawat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
Jalan Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Tahun 2004” yang dilakukan oleh Zakiah
(2006).
pada Masa Kehamilan Pasien Rawat Jalan di RSU Santa Elisabeth Purwokerto
dengan penelitian Zakiah (2006) dalam hal obyek pengamatan, lokasi pengamatan,
3. Manfaat Penelitian
a. Manfaat teoritis
b. Manfaat praktis
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
obat pada masa kehamilan pasien rawat jalan di RSU Santa Elisabeth Purwokerto
2. Tujuan Khusus
b. Penggunaan obat pada masa kehamilan pasien rawat jalan di RSU Santa Elisabeth
c. Jumlah obat yang diberikan pada masa kehamilan pasien rawat jalan di RSU
d. Cara pemberian obat pada masa kehamilan pasien rawat jalan di RSU Santa
BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA
Pada dasarnya organ reproduksi wanita meliputi 2 bagian, yaitu alat genitalia
a. Genitalia Eksterna
1) Vulva
Bagian yang berbentuk lonjong, berukuran panjang mulai dari klitoris, kanan-
2) Mons Veneris
Berada pada bagian kanan dan kiri dan berbentuk lonjong, pada wanita
beranjak dewasa ditumbuhi juga oleh pubis lanjutan dari mons veneris.
Bagian dalam dari bibir besar yang berwarna merah jambu. Tidak mempunyai
folikel rambut. Banyak terdapat otot polos, pembuluh darah, dan ujung
serabut saraf.
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
5) Klitoris
Identik dengan penis laki-laki, kira-kira sebesar kacang hijau dan ditutupi oleh
frenulum klitoris. Glens klitoris berisi jaringan yang dapat berereksi, sifatnya
6) Introitus Vagina
tapisan atau fimbria. Jika tidak berlubang disebut atresia himenalis atau himen
9) Perineum
Daerah antara vulva dan tepi depan anus. Batas otot-otot diafragma pelvis dan
b. Genitalia Interna
1) Vagina
diantara saluran kemih dan lubang anus. Di bagian atasnya terletak mulut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
rahim. Fungsi penting vagina antara lain adalah saluran keluar untuk
mengalirkan darah menstruasi dan sekret lain dari rahim, alat untuk
2) Uterus (Rahim)
Suatu struktur otot yang cukup kuat, bagian luarnya ditutupi oleh peritoneum,
rongga yang terdiri dari 3 bagian besar, yaitu : korpus uteri/badan rahim,
serviks uteri/leher rahim dan cavum uteri/rongga rahim. Fungsi utama rahim
bersalin.
Saluran yang panjangnya 2-13 cm dengan diameter 3-8 mm. Fungsi utama
tuba falopii adalah sebagai saluran telur atau hasil konsepsi ke arah kavum
uteri dengan arus yang ditimbulkan oleh getaran rambut getar dan tempat
pembuluh darah dan saraf. Terdiri dari korteks (kulit) dan medula (inti).
Pada saat kopulasi antara pria dan wanita (sanggama / koitus) dengan
ejakulasi sperma dari saluran reproduksi pria di dalam vagina wanita, akan
dilepaskan cairan mani berisi sel-sel sperma ke dalam saluran reproduksi wanita. Jika
sanggama terjadi sekitar masa ovulasi (disebut “masa subur” wanita), kemungkinan
sel sperma dalam saluran reproduksi wanita akan bertemu dengan sel telur wanita
yang baru dikeluarkan pada saat ovulasi. Pertemuan/penyatuan sel telur dan sel
sperma inilah yang disebut sebagai fertilisasi atau pembuahan. Dalam keadaan
ampula/infundibulum.
tuba, sedangkan oosit tidak dapat bergerak bebas. Pada waktu ovulasi, oosit masuk ke
dalam tuba falopi dan bergerak sangat lambat, lama menuju ke uterus dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
kontraksi peristaltik dinding tuba dan gerakan menyapu dinding tuba dan gerakan
Selama menuju uterus, ada 2 kemungkinan bagi oosit yakni dapat dibuahi
oleh sperma di dalam tuba (bertemu / bersatu dengan sel sperma yang disebut sebagai
pembuahan atau fertilisasi dan oosit lengkap membelah mitosis dan menjadi zigot)
atau tidak dibuahi (oosit akan hancur dan hilang di dalam tuba atau didalam uterus).
Pada akhir minggu pertama (hari ke-5-7), zigot menempel dan mengadakan infiltrasi
B. Kehamilan
1. Fase Kehamilan
sebagai berikut :
Trimester pertama, saat kehamilan mencapai usia 1-3 bulan, adalah masa
penyesuaian ibu terhadap awal kehamilannya. Karena pada 3 bulan pertama ini
pertumbuhan janin masih lambat, penambahan zat-zat gizinya pun masih relatif
kecil. Pada tahap ini embrio melekat pada dinding uterus, terbentuk tulang
belakang, serta bakal tangan dan kaki, serta mata dan telinga. Jantung sedang
dibentuk dan akan menunjukkan denyut jantung yang kuat, sudah terbentuk
Memasuki trimester yang kedua, saat kehamilan berusia 4-6 bulan, janin
itu mencapai 10 gram tiap harinya. Tubuh ibu juga mengalami perubahan dan
plasenta (Haryanto,1999).
tubuhnya (Kelly,1997).
Pada tahap terakhir ini, ketika usia kehamilan 7-9 bulan, dibutuhkan
vitamin dan mineral untuk mendukung pertumbuhan janin dan pembentukan otak
(Haryanto,1999).
Pada trimester ini plasenta sudah hampir matang sempurna, dan akan
2. Gejala-gejala Kehamilan
Ada beberapa gejala yang lazim selama kehamilan. Sebagian ada yang terlihat
Nyeri ulu hati pada kehamilan diduga akibat refluks isi lambung atau
duodenum ke dalam esofagus melalui sfingter yang menjadi lemas akibat kadar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
progesteron yang tinggi. Keadaan ini menjadi lebih buruk bila pasien
pertama dari kehamilan, dan setelahnya gejala akan segera mereda. Penyebabnya
tidak diketahui, namun dianggap disebabkan oleh efek sentral dari hormon-
disebabkan oleh volume jaringan plasenta yang besar (misal, kehamilan kembar
trimester pertama dan ketiga, agaknya karena tekanan mekanis pada kandung
kemih. Gejala ini dapat pula sebagai petunjuk adanya infeksi saluran kemih,
tidak perlu karena diagnosis ditegakkan hanya berdasarkan gejala ini saja.
seterusnya tidak boleh diberikan tanpa bukti-bukti obyektif adanya infeksi (misal,
d. Kelelahan
Keadaan ini tidak berkaitan dengan anemia dan biasanya akan menghilang
e. Nyeri pinggang
Nyeri pinggang bawah dialami oleh semua wanita hamil dalam masa-masa
kehamilannya. Nyeri disebabkan oleh tegangan pada atau pergeseran ringan pada
sendi sakroiliaka, yang memungkinkan tubuh menyangga bagian atas tubuh dan
perkembangan kehamilan.
f. Kejang betis
Kejang otot-otot betis dapat disebabkan oleh kelebihan fosfor atau defisiensi
kalsium relatif.
g. Nyeri dada
adaptasi mekanis dan menimbulkan nyeri pada perbatasan iga di bagian depan
a. Blastogenesis
janin. Sebaliknya kerusakan yang lebih ringan dapat sembuh sama sekali sebagian
tanpa cacat karena sel-sel yang pada saat ini masih sedikit berdiferensiasi mampu
beregenerasi dalam jumlah besar. Walaupun demikian jika terjadi pembentukan cacat,
maka ini sering tampak dalam bentuk cacat ganda, yang terjadi akibat pemisahan
parsial dari sel anak pertama dari zigot atau dari kelompok sel dalam tahap
b. Embriogenesis
Kerusakan bergantung kepada saat kerusakan terjadi, karena selama waktu ini
organ-organ yang dibentuk dan blastula mengalami diferensiasi pada waktu yang
Sebaliknya jika bahan yang merugikan mencapai blastula yang sedang berada dalam
fase diferensiasi, maka terjadi cacat (pembentukan salah). Jika diferensiasi organ
selesai, kerusakan tidak lagi menimbulkan cacat. Dengan demikian cacat tertentu
hanya dapat ditimbulkan dalam suatu periode waktu khusus. Jenis cacat lebih banyak
pembentukan cacat terbesar terdapat antara minggu kehamilan ke-empat dan ke-
c. Fetogenesis
Pada masa fetus terjadi diferensiasi organ dan perkembangan fungsi tubuh.
Dalam fase perkembangan ini kerusakan kebanyakan tidak lagi menimbulkan cacat
parah, melainkan berupa tidak matangnya organ atau fungsinya tidak sempurna
Dalam upaya mencegah terjadinya yang tidak diharapkan dari obat-obat yang
diberikan selama kehamilan, maka oleh U.S. Food and Drug Administration (FDA-
1. Kategori A
Studi terkontrol pada wanita tidak memperlihatkan adanya resiko terhadap janin
pada kehamilan trimester I (dan tidak ada bukti mengenai adanya resiko pada
trimester berikutnya), dan kecil sekali kemungkinan timbulnya bahaya pada janin.
2. Kategori B
resiko terhadap janin tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil. Atau
(selain penurunan fertilitas) yang tidak dikonfirmasikan pada studi terkontrol pada
wanita hamil trimester I (dan tidak ada bukti mengenai adanya resiko pada
3. Kategori C
janin (teratogenik atau embriosidal) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita
atau studi pada wanita dan binatang percobaan tidak dapat dilakukan. Obat
sebaiknya diberikan hanya jika manfaat yang diperoleh melebihi besarnya resiko
4. Kategori D
Terdapat bukti positif mengenai adanya resiko pada janin manusia, tetapi manfaat
yang diperoleh dari penggunaan pada ibu hamil jauh lebih besar dari resikonya
(misalnya jika obat diperlukan untuk situasi yang mengancam jiwa atau penyakit
serius dimana obat yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif).
5. Kategori X
pada janin dan terbukti mempunyai risiko tinggi terjadinya pengaruh buruk yang
menetap pada janin jika diminum pada masa kehamilan. Obat dalam kategori ini
D. Keterangan Empiris
pada masa kehamilan pasien rawat jalan di RSU Santa Elisabeth Purwokerto periode
Oktober-Desember 2008.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
yang bersifat retrospektif. Non eksperimental karena tidak ada perlakuan terhadap
subyek uji. Deskriptif karena penelitian ini hanya bertujuan untuk melakukan
namun hanya bersifat sepihak dan bukan mengenai mengapa dan begaimana
fenomena tersebut bisa terjadi. Retrospektif karena data yang digunakan dalam
1. Evaluasi penggunaan obat adalah mengevaluasi pemberian obat kepada pasien ibu
hamil yang meliputi kelas terapi, golongan, jenis obat, jumlah obat, cara
2. Masa kehamilan dimulai sejak konsepsi dan diakhiri dengan proses kelahiran
3. Diagnosis adalah penentuan jenis penyakit yang diderita pasien berdasarkan atas
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
4. Kelas terapi obat adalah kelompok terapi obat yang diberikan kepada pasien,
6. Jenis obat adalah nama obat (dengan nama generik obat, kecuali untuk beberapa
obat khusus dengan nama dagang) yang diberikan kepada pasien, contohnya
parasetamol.
8. Cara pemberian obat adalah cara-cara yang digunakan untuk memasukkan obat ke
9. Kategori resiko adalah kategori obat selama masa kehamilan yang ditetapkan oleh
10. Pasien rawat jalan adalah pasien yang mengalami perawatan di unit rawat jalan di
11. Lembar catatan medik adalah catatan yang berkenaan dengan pengobatan,
memuat lembar obat yang berisikan riwayat penyakit pasien terdapat di bagian
C. Subyek Penelitian
Jumlah kasus ibu hamil cukup tinggi di Instalasi Rawat Jalan RSU Santa
Elisabeth Purwokerto. Data rekam medis mencatat terdapat 265 pasien atau 411 kasus
ibu hamil baik kehamilan sehat maupun kehamilan dengan keluhan selama 3 bulan
kehamilannya lebih dari satu kali. Karena data terlalu banyak maka diambil kasus
kehamilan dengan diagnosis penyakit komplikasi yang terjadi selama kehamilan yang
menduduki 2 peringkat terbanyak yang dialami oleh pasien yaitu 48 pasien atau 51
kasus.
D. Bahan Penelitian
Bahan penelitian yang digunakan adalah lembar catatan medik pasien ibu
hamil di Instalasi Rawat Jalan RSU Santa Elisabeth Purwokerto periode Oktober-
Desember 2008.
E. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di RSU Santa Elisabeth jalan Jendral Gatot Subroto
44 Purwokerto.
Penelitian dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah tahap analisis
situasi, tahap kedua adalah tahap pengambilan data, dan tahap ketiga adalah tahap
penyelesaian data.
Tahap ini merupakan tahap awal jalannya penelitian. Tahap ini dilakukan
untuk mengetahui gambaran yang jelas mengenai permasalahan yang akan diteliti dan
untuk melihat hambatan yang muncul pada saat penelitian. Analisis situasi dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
Penelitian mengenai pasien ibu hamil di Instalasi Rawat Jalan RSU Santa
penggunaan obat pada masa kehamilan di Instalasi Rawat Jalan RSU Santa Elisabeth
a. Penelusuran data
Penelusuran data dilakukan dengan mengamati jumlah angka kejadian pasien ibu
hamil di Instalasi Rawat Jalan RSU Santa Elisabeth Purwokerto Periode Oktober-
Desember 2008 (3 bulan terakhir sebelum pengambilan data) yang diperoleh dari
Sub-Bagian Rekam medik. Dari hasil laporan rekam medik diperoleh angka
kejadian pasien ibu hamil sebanyak 265 pasien. Kemudian hasil tersebut
digunakan untuk penelusuran data pasien ibu hamil, yaitu dengan jalan mencatat
nomor rekam medik dan nama pasien ibu hamil. Selanjutnya 265 nomor rekam
medik tersebut digunakan untuk menelusuri lembar catatan rekam medik secara
keseluruhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
b. Pencatatan data
Data yang diambil meliputi nomor rekam medik, nama pasien, tanggal berobat,
usia pasien, umur kehamilan, hasil diagnosis, resep yang diberikan, bentuk
Tahap ini dilakukan dengan cara kategorisasi data sejenis, yaitu dengan
Tabel tersebut berisi keterangan mengenai nomor rekam medik, tanggal berobat, usia
pasien, umur kehamilan, hasil diagnosis, resep yang diberikan, bentuk sediaan,
jumlah sediaan, dan frekuensi penggunaan obat. Selanjutnya data kuantitatif disajikan
dalam bentuk tabel dan atau gambar. Sedangkan data kualitatif akan disajikan dalam
bentuk uraian.
mengetahui penggunaan obat pada masa kehamilan di Instalasi Rawat Jalan RSU
kualitatif dibahas dalam bentuk tabel, gambar, dan uraian atau narasi, yang
berdasarkan :
resep dibagi dengan jumlah kasus yang dialami oleh pasien dan dikalikan 100%.
Distribusi ini disajikan berdasarkan bentuk sediaan obat, misalnya, oral, topikal,
dan rektal. Jumlah masing-masing bentuk sediaan tersebut dibagi jumlah total
BAB IV
A. Karakteristik Subyek
1. Distribusi Umur Pasien
masa kehamilan pasien rawat jalan di RSU Santa Elisabeth Purwokerto periode
60
54,2
50
Persentase (%)
40
30
22,9
20 14,5
10
4,2 2,1 2,1
0
15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44
Gambar 3. Distribusi Umur Pasien Rawat Jalan yang Menggunakan Obat Pada
Masa Kehamilan di RSU Santa Elisabeth Purwokerto Periode
Oktober-Desember 2008
Dari gambar di atas diketahui bahwa distribusi umur pasien rawat jalan yang
menggunakan obat pada masa kehamilan yang tertinggi adalah pada usia 25-29 tahun
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
menggunakan obat pada masa kehamilan di RSU Santa Elisabeth Purwokerto periode
50 45.2
45 41.1
40
Persentase (%)
35
30
25
20
13.7
15
10
5
0
I II III
Umur Kehamilan (trimester) Persentase (%)
rumah sakit adalah pada umur kehamilan trimester pertama. Hal tersebut dapat terjadi
karena pada trimester awal ini semua sistem organ ibu berubah untuk beradaptasi
terhadap tuntutan yang muncul saat hamil sehingga seringkali ibu merasakan tidak
enak badan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
Dari data epidemiologi, mual dan muntah dalam kehamilan, atau sering
disebut nausea dan emesis gravidarum adalah hal yang wajar dan sering ditemukan
gravidarum sebenarnya memiliki gejala yang sama dengan mual muntah pada
umumnya (nausea dan emesis gravidarum), hanya gejalanya lebih berat yang ditandai
sampai keadaan umum ibu yang memburuk. Mual yang terjadi akibat perubahan
asam lambung yang meningkat akan memicu timbulnya perasaan mual dan muntah.
Fluor albus atau lebih dikenal keputihan adalah cairan yang dikeluarkan dari
alat-alat genital yang tidak berupa darah. Keputihan abnormal jika telah berubah
warna, bertambah banyak, terasa gatal dan nyeri, kemudian tercium bau amis hingga
busuk. Umumnya hal itu terjadi akibat radang/ infeksi karena imunitas seluler ditekan
1. Kelas terapi
Rawat Jalan RSU Santa Elisabeth Purwokerto menerima 8 macam kelas terapi obat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
Obat-obatan yang diterima pada masa kehamilan sangat bervariasi, tergantung dari
Tabel II. Distribusi Obat Berdasarkan Kelas Terapi Obat Pada Pasien
No. Kelas Obat Jumlah obat Persentase (%)
1. Vitamin dan mineral 37 25,9
2. Obat yang bekerja pada sistem gastrointestinal 27 19,0
dan hepatobilier
3. Obat yang bekerja pada sistem kemih kelamin 20 14,2
4. Obat antiinfeksi 20 14,2
5. Obat alergi dan sistem imun 11 7,7
6. Obat yang bekerja pada sistem saraf pusat 10 7,1
7. Hormonal 10 7,1
8. Obat Kulit 7 4,8
Total 142 100,0
Dari seluruh kasus pasien ibu hamil (51 kasus), diketahui penggunaan obat
terbanyak berasal dari kelas terapi obat vitamin dan mineral. Tingginya persentase
tersebut dikarenakan pemberian vitamin dan mineral adalah sebagai suplemen bagi
ibu hamil untuk menghindari terjadinya kekurangan vitamin dan mineral pada
kehamilan. Kekurangan vitamin dan mineral sering terjadi pada pasien ibu hamil. Hal
tersebut terjadi karena volume distribusi pada wanita hamil lebih besar daripada
wanita yang tidak hamil. Adanya fetus akan memperluas ruang lingkup sirkulasi
darah pada ibu, karena darah yang berfungsi mengangkut nutrisi, selain diedarkan
pada tubuh ibu juga harus diedarkan pada fetus. Kekurangan vitamin dan mineral
kesembuhan pasien yang bersangkutan. Oleh karena itu, obat vitamin dan mineral
kehamilan. Selama kehamilan ibu hamil sering mengalami mual muntah karena
masih menyesuaikan diri baik secara fisik dan psikologi, sehingga keinginan untuk
makan menjadi tidak ada. Hal ini menyebabkan kelebihan asam lambung meningkat
Obat yang bekerja pada sistem kemih kelamin diberikan pada pasien ibu
hamil yang mengalami masalah di uterus dan vagina (fluor albus/ keputihan) akibat
Daya tahan tubuh ibu hamil yang menurun selama kehamilan akan
ini tentu berpengaruh terhadap kehamilan dan janin. Pemberian obat antiinfeksi
haruslah hati-hati dan dengan dosis yang tepat karena dapat menyebabkan resistensi
terhadap obat antibiotika itu sendiri. Antibiotika yang digunakan untuk membasmi
mikroba, penyebab infeksi pada manusia, harus memiliki sifat toksisitas selektif yang
tinggi. Artinya obat tersebut haruslah bersifat sangat toksis untuk mikroba, tetapi
Tabel III. Distribusi Obat Berdasarkan Golongan Obat Vitamin dan Mineral
No Golongan obat Nama obat Jumlah Persentase
kasus (%)
1. Vitamin B kompleks/ dengan Vitamin C Folavit® 22 15,5
2. Vitamin & Mineral (untuk Masa Hamil Prenamia® 10 7,1
& Nifas)/ Antianemia Vitamam 1® 1 0,7
Vitamam 2® 1 0,7
Vitamam 3® 1 0,7
3. Vitamin &/ Mineral Elkana® 2 1,4
Total 38 25,9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
Pemakaian vitamin dan mineral yang paling banyak digunakan adalah dari
golongan vitamin & mineral (untuk masa hamil & nifas) / antianemia. Selama masa
sianokobalamin, dan besi, karena zat-zat tersebut mungkin tidak cukup diperoleh dari
makanan saja. Meningkatnya kebutuhan tubuh akan vitamin terjadi selama masa
vitamin.
berlebihan salah satunya dapat disebabkan oleh penggunaan vitamin dalam jumlah
besar, baik untuk pencegahan maupun pengobatan penyakit yang tidak jelas
Asam folat digunakan untuk pembentukan sel-sel darah, untuk sintesis DNA,
serta untuk pertumbuhan janin dan plasenta. Defisiensi asam folat akan menghambat
membantu penglihatan pada malam hari, dan menyiapkan vitamin A bagi bayi.
Asupan vitamin A harus dibatasi pada ibu hamil terutama trimester pertama karena
malformasi pada SSP, mata, palatum, dan saluran kemih) baik akibat hipovitaminosis
bayi yang ibunya mendapat 25.000 IU vitamin A segera sebelum dan beberapa bulan
B12 ditransfer dari ibu kepada bayi yang akan dilahirkan. Kadar vitamin B12 di dalam
B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
darah fetal lebih tinggi daripada kadarnya di dalam darah maternal. Bayi yang
dilahirkan dengan dibekali cadangan vitamin B12 yang cukup besar di dalam hati,
sanggup mensintesa vitamin B12 yang memenuhi kebutuhan si bayi, sehingga tidak
Selain itu, vitamin-vitamin lain yang berguna untuk ibu hamil yakni vitamin
yang digunakan untuk absorbsi dan metabolisme kalsium dan fosfor. Kekurangan
vitamin D selama kehamilan dapat menyebabkan osteomalacia pada ibu hamil dan
rakitis pada bayi yang akan dilahirkannya. Keracunan vitamin D adalah hilangnya
nafsu makan, mual dan muntah, yang diikuti rasa haus yang luar biasa, meningkatnya
protein dibuang dalam air kemih dan kadar urea dalam darah meningkat.
Wanita hamil juga membutuhkan asupan mineral seperti Fe, Zn, Ca dan
nafsu makan dan ketajaman rasa, serta unuk penyembuhan. Defisiensi Zn pada ibu
gangguan tingkah laku terjadi pada janin hewan coba. Sedangkan seng dalam jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
besar bisa menimbulkan rasa logam di lidah, muntah dan gangguan lambung.
Seorang wanita hamil yang kekurangan yodium dapat melahirkan bayi yang
kretinisme.
Dalam peresepan vitamin dan mineral pada kasus ibu hamil di RSU Santa
Elisabeth tidak ada yang melebihi dosis maksimal yang dianjurkan dalam literatur,
sehingga vitamin-vitamin ini aman digunakan untuk mencegah defisiensi vitamin dan
Tabel VI. Penggunaan Obat yang Bekerja pada Sistem Gastrointestinal dan
Hepatobilier disesuaikan dengan dosis maksimal per hari
No. Jenis Obat Dosis Nama Obat Faktor Resiko
Plantacid F Vosedon, Vometa Braxidin
FT, Vomidone
1. Mg (OH)2 1600 mg 300 mg B
2. Al (OH)3, 600-1200 300 mg C
mg
3. Simetichone 40-125 mg 30 mg C
4. Domperidone 60 mg 10 mg C
5. Chlordiazepoxide 15-100 mg 5 mg D
terbagi 3-
4x/hari
6. Clidinium Br 2,5-10 mg 2,5 mg D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
Obat yang bekerja pada sistem gastrointestinal dan hepatobilier yang paling
domperidone yang bekerja dengan cara menghambat reseptor dopamin serta stimulasi
bekerja langsung pada otot polos. Obat ini diindikasikan pada mual dan muntah.
(plantacid) ini selama kehamilan dimungkinkan karena ibu hamil sering mengalami
perasaan penuh di lambung, mual muntah terutama di awal kehamilan karena masih
penyesuaian fisik dan psikologi, sehingga keinginan untuk makan menjadi tidak ada.
Hal ini menyebabkan kelebihan asam lambung meningkat karena tidak ada makanan
yang dicerna. Selain itu nyeri ulu hati disebabkan karena letak lambung berpindah
mengingat efek samping yang mungkin timbul antara lain diare, konstipasi, jika
digunakan dalam jangka panjang pada pasien gagal ginjal dapat ditimbun di dalam
Penggunaan obat untuk mencegah mual dan muntah pada ibu hamil harus
penanganan dengan cara non farmakologi akan jauh lebih baik yakni dengan
mengajurkan mengubah makan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil tetapi
lebih sering dan menghindari makanan yang berminyak dan berbau lemak.
mengatasi dispepsia. Biasanya wanita hamil sering merasa nyeri dan rasa panas di
daerah lambung (ulu hati), rasa penuh di perut bagian atas, kembung, rasa panas di
Di RSU Santa Elisabeth terdapat 2 kasus ibu hamil yang mendapatkan obat
kategori resiko kehamilan D, sehingga obat ini sebaiknya tidak digunakan pada
Tabel VII. Distribusi Obat Berdasarkan Golongan Obat yang Bekerja pada
Sistem Kemih Kelamin
No Golongan obat Nama Obat Jumlah Persentase (%)
kasus
1. Preparat untuk Masalah Lactacyd® 16 11,3
Vagina
2. Obat yang Bekerja pada Hystolan® 4 2,9
Uterus
Total 20 14,2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
Tabel VIII. Penggunaan Obat yang Bekerja pada Sistem Kemih Kelamin
disesuaikan dengan dosis maksimal per hari
No. Jenis Obat Dosis Nama Obat Faktor Resiko
Hystolan Lactacyd
1. Lactoserum - 0,9 g -
2. Lactic acid - 1g -
3. Isoxsuprine HCl 10-20 mg 20 mg C
Golongan preparat untuk masalah vagina yang paling banyak yakni Lactacyd.
menyegarkan dan melindunginya dari bau yang tidak sedap. Pada saat kehamilan,
Pemakaian obat yang bekerja pada sistem kemih kelamin yang paling banyak
digunakan adalah obat golongan yang bekerja pada uterus yakni Hystolan.
yang termasuk kategori resiko C pada kehamilan. Penggunaannya harus hati-hati dan
sebaiknya obat ini diganti dengan obat yang mempunyai indikasi yang sama dengan
d. Obat antiinfeksi
Pemberian antibiotik haruslah hati-hati dan dengan dosis yang tepat karena
dapat menyebabkan resistensi terhadap obat antibiotika itu sendiri. Antibiotika yang
memiliki sifat toksisitas selektif yang tinggi. Artinya obat tersebut haruslah bersifat
sangat toksis untuk mikroba, tetapi relatif tidak toksis untuk hospes.
ragi, tetapi tidak aktif terhadap bakteri, protozoa, dan virus. Kombinasi antibiotik ini
Tabel XI. Distribusi Obat Berdasarkan Golongan Obat yang Bekerja pada
Sistem Saluran Pernapasan
No Golongan obat Nama Obat Jumlah Persentase
kasus (%)
1. Antihistamin & Pehachlor® 11 7,7
antialergi
Total 11 7,7
Tabel XII. Penggunaan Obat Alergi dan Sistem Imun disesuaikan dengan dosis
maksimal per hari
No. Jenis Obat Dosis Nama Obat Faktor Resiko
Pehachlor
1. chlorpheniramine 32 mg 4 mg C
maleat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
(chlortrimethon). Obat ini bisa diperoleh dalam bentuk tunggal atau kombinasi
dengan obat-obat lain. Cara kerjanya dengan cara memblokir reseptor histamin
sehingga histamin tidak bisa bekerja untuk menyebabkan reaksi alergi. Obat ini hanya
bisa menyembuhkan gejala alergi, tetapi tidak bisa menyembuhkan alergi. Artinya,
walaupun antihistamin dapat menghilang gatal akibat alergi, namun jika suatu terjadi
kontak lagi dengan alergen, maka reaksi alergi tersebut akan muncul kembali.
Tabel XIII. Distribusi Obat Berdasarkan Golongan Obat yang Bekerja pada
Sistem Saraf Pusat
No Golongan obat Jenis obat Jumlah Persentase
kasus (%)
1. Analgesik (Opiat) Nufapreg® 8 5,7
2. Analgesik (non opiat) & Sanmol 2 1,4
Antipiretik
Total 10 7,1
Tabel XIV. Penggunaan Obat yang Bekerja pada Sistem Saraf Pusat
disesuaikan dengan dosis maksimal per hari
No. Jenis Obat Dosis Nama Obat Faktor Resiko
Sanmol Nufapreg
1. Paracetamol 325-650 mg 500 mg B
2. Promethazine 75 mg 25 mg C
theoclate
Obat yang bekerja pada sistem saraf pusat yang paling banyak digunakan
adalah dari golongan Obat analgesik (Opiat) yakni Nufapreg. Nufapreg mengandung
promethazine theoclate yang berfungsi untuk mengatasi mual dan muntah yang
Pemakaian obat yang bekerja pada sistem saraf pusat dari golongan analgesik
(non opiat) & antipiretik yakni Sanmol (17 kasus). Sanmol mengandung parasetamol
obat ini kemungkinan lebih besar terjadi pada trimester kehamilan. Sejauh ini tidak
terdapat bukti bahwa obat golongan ini mempunyai efek teratogenik pada janin dalam
pemilihan jenis obat dengan resiko efek samping yang paling ringan.
obat ini lebih banyak digunakan untuk antipiretika. Penggunaan analgesik (non opiat)
mempunyai keuntungan karena tidak bersifat adiktif, walaupun sedikit atau tidak
sama sekali mempunyai efek antiinflamasi. Efek samping yang sering terjadi pada
obat ini adalah hepatotoksisitas. Tetapi ini terjadi pada dosis yang berlebihan
kehamilan relatif paling aman, asalkan dipakai pada dosis terapetik yang dianjurkan.
g. Hormonal
golongan estrogen dan progesteron serta preparat sintetiknya yakni Premaston yang
seperti estrogen, progesteron, HCG, dan HPL (Human Placental Lactogen), sehingga
berguna untuk memelihara lapisan trofoblas pada plasenta. Oleh karena itu,
Pada tahun 1971 dilaporkan bahwa sering timbul adenokarsinoma serviks dan
vagina pada wanita yang dilahirkan dari ibu yang menggunakan dietilstilbestrol atau
estrogen sintetik lainnya pada trimester pertama kehamilan. Oleh karena itu
penggunaan allylestrenol ini sebaiknya dihindari pada awal kehamilan, dimana sel
h. Obat Kulit
Obat kulit yang paling banyak digunakan adalah golongan antijamur yakni
sistemik peroral yang diserap baik melalui saluran cerna dan menghasilkan kadar
plasma yang cukup untuk menekan aktivitas berbagai jenis jamur. Obat ini sebaiknya
dihindarkan pada wanita hamil, karena pada tikus, dosis 80 mg/kg BB/ hari
menimbulkan cacat pada jari fetus hewan coba tersebut, terutama pemberian oral.
memiliki kemampuan dalam mengatasi luka dan iritasi ringan pada kulit serta
merangsang pertumbuhan kulit yang sehat. allantoin berfungsi melindungi kulit dari
terjadinya kerusakan.
C. Jumlah Obat
Data jumlah obat yang diterima pasien rawat jalan selama masa kehamilan di
50 43,2
40
Persentase (%)
31,4
30
20 13,8
7,8
10
1,9 1,9
0
1 2 3 4 5 6
Pemberian obat dengan jumlah obat lebih dari 1 bertujuan untuk mengatasi
berbagai keluhan yang timbul pada masa kehamilan. Variasi jumlah obat yang besar
perlu diperhatikan karena kemungkinan adanya interaksi obat dapat pula terjadi pada
pemberian obat lebih dari 1, hal ini meningkat sejalan dengan jumlah obat yang
diterimanya dan juga akan meningkatkan efek samping interaksi obat tersebut
terhadap ibu dan janinnya. Namun, tidak semua obat dapat mengalami interaksi, hal
ini sangat bergantung jenis obat yang digunakan dan tidak semua interaksi akan dapat
cara penggunaan dan biaya pengobatan. Oleh karena itu, perlu dipertimbangkan
D. Cara Pemberian
Cara pemberian obat kepada pasien ibu hamil Di RSU Santa Elisabeth
14.1
16.2
Oral
Topikal
Vaginal
69.7
Gambar 6. Cara pemberian obat kepada pasien rawat jalan di RSU Elisabeth
Purwokerto periode Oktober-Desember 2008
yaitu mudah digunakan, tidak memerlukan alat tertentu dalam penggunaaanya, tidak
adanya rasa sakit ketika menggunakannya. Keadaan yang tidak memungkinkan untuk
pemberian obat secara oral, misalnya pasien yang mengalami muntah atau pasien
yang tidak sadarkan diri. Bentuk sediaan yang digunakan oleh pasien ibu hamil
Kerugian pemberian obat dalam bentuk sediaan yang digunakan secara oral
adalah mengenai respon yang lambat dibandingkan bentuk sediaan parenteral. Hal ini
disebabkan karena bentuk sediaan oral, obat akan larut dalam cairan gastrointestinal
dan kemudian menembus sel-sel epitel mukosa usus. Kerugian lain dari penggunaan
secara oral adalah absorbsi yang tergantung pH lambung dan usus, absorbsinya yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
tergantung kecepatan disintegrasi dan disolusi obat melalui saluran cerna, zat aktif
Urutan kedua yakni pemberian secara topikal. Hampir semua preparat topikal
obat dianggap minimal, kecuali digunakan pada area tubuh yang luas, terus-menerus,
Pemberian obat secara rektal atau vaginal pada kasus ibu hamil hanya
BAB V
A. Kesimpulan
Masa Kehamilan di Instalasi Rawat Jalan RSU Santa Elisabeth Purwokerto Periode
1. Pasien ibu hamil yang paling banyak ditangani berumur 25-29 tahun sebesar
2. Kelas terapi obat yang paling banyak digunakan adalah obat vitamin dan mineral
3. Jumlah obat yang paling sering diberikan adalah 3 jenis obat (43,2%).
4. Cara pemberian obat yang paling banyak digunakan yakni secara oral sebesar
69,7%.
B. Saran
a. Penelitian ini dapat diteruskan dengan menunjuk rumah sakit lain selain RSU
b. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai interaksi dan efek samping
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
Peresepan dan penggunaan obat pada masa kehamilan perlu lebih diperhatikan
lagi yakni dengan memilih obat-obat yang aman digunakan selama kehamilan
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2008, Indonesia Index of Medical Specialities, Edisi 9, A9, PT Info Master,
Jakarta
Djaeni, 2004, Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi, Jilid I, 156, 162, 208, PT.
Dian Rakyat, Jakarta
Mansjoer, A., 1999, Kapita Selekta Kedokteran, Edisi III, Jilid I, 23, Media
Ausculapus, Jakarta
Marendeng, B., 2007, Profil Peresepan Obat Antihipertensi pada Pasien Preeklamsia
di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta, Skripsi,
Fakultas Farmasi Sanata Dharma, Yogyakarta
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
Mutschler, E, 1986, Dinamika Obat : Buku Ajar Farmakologi dan Teknologi, Edisi 5,
diterjemahkan oleh M.B. Widiarto dan Anna Setiadi Ranti, 84, 85, Penerbit
ITB, Bandung
Walsh, D.T., 1997, Kapita Selekta Penyakit dan Terapi, diterjemahkan oleh Caroline
Wijaya, 853-855, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta
Wood, 2005, Women’s Health and the FDA, The New England Journal of Medicine,
diakses tanggal 1 Juni 2009
Yulaikhah, 2008, Seri Asuhan Kebidanan : Kehamilan, 1-10, 18-20, 29, 50-51, 61-
66, Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta
Zakiah, 2006, Pola Peresepan Obat Mual Muntah pada Kasus Ibu Hamil di Instalasi
Rawat Jalan Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Tahun 2004, Skripsi,
Fakultas Farmasi Sanata Dharma, Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Lampiran 4
Data Penggunaan Obat pada Masa Kehamilan Pasien Rawat Jalan Di RSU Santa Elisabeth Purwokerto
Periode Oktober-Desember 2008
No Nomor Kunjungan Umur Minggu Hasil Nama Obat Bentuk Jml Frekuensi Cara Golongan Obat
RM ke- Diagnosis Sediaan sed Penggunaan Pakai
Obat/ hari
1. 75320 08/11/2008 27 27 Fluor albus Neogynoxa Ovula suppositoria 5 1x1 Vaginal Antibiotik Golongan Lain
vaginal
Elkana tablet 20 1x1 Oral Vitamin &/ mineral
2. 77899 04/10/2008 25 18 Hiperemesis Vosedon syrup 3 3x1 Oral Regulator GIT, Antiflatulen &
Gravidarum Antiinflamasi
Folavit tablet 20 1x1 Oral Vitamin B kompleks/ dengan
Vitamin C
3. 62863 06/10/2008 27 9 Hiperemesis Premaston tablet 30 2x1 Oral Estrogen & Progesteron serta
Gravidarum preparat sintetiknya
Folavit tablet 25 1x1 Oral Vitamin B kompleks/ dengan
Vitamin C
Vometa FT tablet 30 3x1 (kalau Oral Regulator GIT, Antiflatulen &
mual) Antiinflamasi
4. 75290 29/11/2008 24 35 Fluor albus Mederma cream 1 obat luar Topikal Obat Kulit Lain
Neogynoxa Ovula suppositoria 5 1x1 Vaginal Antibiotik Golongan Lain
vaginal
5. 6302 16/10/2008 19 5 Hiperemesis Plantacid F syrup 1 3x1 Oral Antasid & Antiulserasi
Gravidarum
Vomidone syrup 1 3x1 (kalau Oral Regulator GIT, Antiflatulen &
mual) Antiinflamasi
6. 77948 07/10/2008 31 5 Hiperemesis Premaston tablet 30 2x1 Oral Estrogen & Progesteron serta
Gravidarum preparat sintetiknya
Folavit tablet 20 1x1 Oral Vitamin B kompleks/ dengan
Vitamin C
Vosedon syrup 1 3x1 (kalau Oral Regulator GIT, Antiflatulen &
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
mual) Antiinflamasi
7. 76350 08/11/2008 20 28 Fluor albus Ketoconazole cream 1 obat luar Topikal Antijamur & Antiparasit
Topikal
Prenamia kapsul 20 1x1 Oral Vitamin & Mineral (untuk
masa hamil & nifas)/
Antianemia
8. 76029 03/12/2008 38 37 Fluor albus Neogynoxa Ovula suppositoria 5 1x1 Vaginal Antibiotik Golongan Lain
vaginal
Prenamia Kapsul 10 1x1 Oral Vitamin & Mineral (untuk
masa hamil & nifas)/
Antianemia
Pehachlor tablet 10 2x1/2 Oral Antihistamin, hiposensitasi,
dan obat daruruat alergi
9. 78126 22/11/2008 27 16 Fluor albus Neogynoxa Ovula suppositoria 5 1x1 Vaginal Antibiotik Golongan Lain
vaginal
Pehachlor tablet 10 1x1 Oral Antihistamin, hiposensitasi,
dan obat daruruat alergi
Vitamam 2 kapsul 4 1x1 Oral Vitamin & Mineral (untuk
strip masa hamil & nifas)/
Antianemia
10. 63682 11/10/2008 27 7 Hiperemesis Vometa FT tablet 30 3x1 Oral Regulator GIT, Antiflatulen &
Gravidarum Antiinflamasi
Folavit tablet 20 1x1 Oral Vitamin B kompleks/ dengan
Vitamin C
29/11/2008 12 Hiperemesis Vosedon syrup 2 3x1 (kalau Oral Regulator GIT, Antiflatulen &
Gravidarum mual) Antiinflamasi
11. 70753 27/12/2008 29 23 Fluor albus Lactacyd solutio f1 1 obat luar Topikal Preparat untuk Masalah
Vagina
Neogynoxa Ovula suppositoria 5 1x1 Vaginal Antibiotik Golongan Lain
vaginal
Hystolan tablet 10 2x1/2 Oral Obat yang Bekerja pada
Uterus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
12. 75969 18/10/2008 28 16 Fluor albus Ketoconazole cream 1 obat luar Topikal Antijamur & Antiparasit
Topikal
Lactacyd solutio f1 1 obat luar Topikal Preparat untuk Masalah
Vagina
Neogynoxa Ovula suppositoria 5 1x1 Vaginal Antibiotik Golongan Lain
vaginal
Pehachlor tablet 10 1x1 Oral Antihistamin, hiposensitasi,
dan obat daruruat alergi
Braxidin tablet 10 kalau perlu 1 Oral Antispasmodik
(kalau
Dispepsia)
Plantacid F tablet 10 3x1 Oral Antasid & Antiulserasi
13. 77472 26/11/2008 23 38 Fluor albus Ketoconazole cream 1 obat luar Topikal Antijamur & Antiparasit
Topikal
Prenamia kapsul 10 1x1 Vitamin & Mineral (untuk
masa hamil & nifas)/
Antianemia
14. 74268 21/10/2008 23 15 Hiperemesis Vitamam 1 kapsul 3 1x1 Oral Vitamin & Mineral (untuk
Gravidarum strip masa hamil & nifas)/
Antianemia
17/11/2008 24 Fluor albus Prenamia kapsul 20 1x1 Oral Vitamin & Mineral (untuk
masa hamil & nifas)/
Antianemia
Elkana tablet 25 2x1 Oral Vitamin &/ mineral
Lactacyd solutio f1 1 obat luar Topikal Preparat untuk Masalah
Vagina
Neogynoxa Ovula suppositoria 5 1x1 Vaginal Antibiotik Golongan Lain
vaginal
15. 75433 22/10/2008 28 39 Fluor albus Ketoconazole cream 1 obat luar Topikal Antijamur & Antiparasit
Topikal
Neogynoxa Ovula suppositoria 8 2x1 Vaginal Antibiotik Golongan Lain
vaginal
Pehachlor tablet 8 2x1 Oral Antihistamin, hiposensitasi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
20. 28032 28/10/2008 24 13 Hiperemesis Folavit tablet 20 1x1 Oral Vitamin B kompleks/ dengan
Gravidarum Vitamin C
Vometa FT tablet 20 3x1 (kalau Oral Regulator GIT, Antiflatulen &
muntah) Antiinflamasi
21. 78619 28/10/2008 25 13 Fluor albus Pehachlor tablet 10 2x1 Oral Antihistamin, hiposensitasi,
dan obat daruruat alergi
Lactacyd solutio f1 1 obat luar Topikal Preparat untuk Masalah
Vagina
Neogynoxa Ovula suppositoria 5 1x1 Vaginal Antibiotik Golongan Lain
vaginal
Folavit tablet 20 1x1 Oral Vitamin B kompleks/ dengan
Vitamin C
Vosedon syrup 1 3x1 (kalau Oral Regulator GIT, Antiflatulen &
mual) Antiinflamasi
22. 64120 30/10/2008 21 9 Hiperemesis Vometa FT tablet 30 3x1 (kalau Oral Regulator GIT, Antiflatulen &
Gravidarum mual) Antiinflamasi
23. 52708 01/11/2008 28 5 Hiperemesis Premaston tablet 30 2x1 Oral Estrogen & Progesteron serta
Gravidarum preparat sintetiknya
Folavit tablet 20 1x1 Oral Vitamin B kompleks/ dengan
Vitamin C
Vosedon syrup 1 3x1 Oral Regulator GIT, Antiflatulen &
Antiinflamasi
24. 53176 03/11/2008 29 12 Hiperemesis Nufapreg tablet 25 3x1 (kalau Oral Analgesik (opiat)
Gravidarum mual)
Folavit tablet 20 1x1 Oral Vitamin B kompleks/ dengan
Vitamin C
25. 78273 14/11/2008 27 7 Hiperemesis Nufapreg tablet 30 3x1 (kalau Oral Analgesik (opiat)
Gravidarum mual)
Premaston tablet 30 2x1 Oral Estrogen & Progesteron serta
preparat sintetiknya
Folavit tablet 20 1x1 Oral Vitamin B kompleks/ dengan
Vitamin C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
04/12/2008 10 Hiperemesis Vometa FT tablet 30 3x1 (kalau Oral Regulator GIT, Antiflatulen &
Gravidarum mual) Antiinflamasi
Folavit tablet 30 1x1 Oral Vitamin B kompleks/ dengan
Vitamin C
26. 77111 08/11/2008 20 29 Fluor albus Neogynoxa Ovula suppositoria 3 1x1 Vaginal Antibiotik Golongan Lain
vaginal
Lactacyd solutio f1 1 obat luar Topikal Preparat untuk Masalah
Vagina
27. 79014 12/11/2008 20 30 Fluor albus Lactacyd solutio f1 1 obat luar Topikal Preparat untuk Masalah
Vagina
Vitamam 3 kapsul 3 1x1 Oral Vitamin & Mineral (untuk
strip masa hamil & nifas)/
Antianemia
Neogynoxa Ovula suppositoria 5 1x1 Vaginal Antibiotik Golongan Lain
vaginal
28. 79043 13/11/2008 28 7 Hiperemesis Nufapreg tablet 20 3x1 (kalau Oral Analgesik (opiat)
Gravidarum mual)
Folavit tablet 20 1x1 Oral Vitamin B kompleks/ dengan
Vitamin C
29. 54381 13/11/2008 31 17 Hiperemesis Plantacid F syrup 1 3x1 Oral Antasid & Antiulserasi
Gravidarum
Vometa FT tablet 20 3x1 (kalau Oral Regulator GIT, Antiflatulen &
mual) Antiinflamasi
30. 13382 15/11/2008 26 5 Hiperemesis Vosedon syrup 1 3x1 Oral Regulator GIT, Antiflatulen &
Gravidarum Antiinflamasi
Folavit tablet 20 1x1 Oral Vitamin B kompleks/ dengan
Vitamin C
Premaston tablet 30 2x1 Oral Estrogen & Progesteron serta
preparat sintetiknya
31 79155 28/11/2008 34 11 Hiperemesis Folavit tablet 30 1x1 Oral Vitamin B kompleks/ dengan
Gravidarum Vitamin C
Vometa FT tablet 15 2x1 (kalau Oral Regulator GIT, Antiflatulen &
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
mual) Antiinflamasi
Hystolan tablet 20 2x1/2 Oral Obat yang Bekerja pada
Uterus
32. 79146 24/11/2008 31 7 Hiperemesis Nufapreg tablet 15 kalau perlu 1 Oral Analgesik (opiat)
Gravidarum ac (kalau
mual)
Premaston tablet 30 2x1 Oral Estrogen & Progesteron serta
preparat sintetiknya
Folavit tablet 20 1x1 Oral Vitamin B kompleks/ dengan
Vitamin C
33. 79363 26/11/2008 26 5 Hiperemesis Vometa FT tablet 20 2x1 (kalau Oral Regulator GIT, Antiflatulen &
Gravidarum mual) Antiinflamasi
Premaston tablet 30 2x1 Oral Estrogen & Progesteron serta
preparat sintetiknya
Folavit tablet 20 1x1 Oral Vitamin B kompleks/ dengan
Vitamin C
34. 79509 02/12/2008 26 18 Fluor albus Mederma cream 1 obat luar Topikal Obat Kulit Lain
Lactacyd solutio f1 1 obat luar Topikal Preparat untuk Masalah
Vagina
Prenamia kapsul 10 1x1 Oral Vitamin & Mineral (untuk
masa hamil & nifas)/
Antianemia
35. 79508 02/12/2008 25 23 Fluor albus Hystolan tablet 15 3x1/2 Oral Obat yang Bekerja pada
Uterus
Lactacyd solutio f1 1 obat luar Topikal Preparat untuk Masalah
Vagina
Neogynoxa Ovula suppositoria 5 1x1 Vaginal Antibiotik Golongan Lain
vaginal
36. 984 03/12/2008 28 16 Fluor albus Neogynoxa Ovula suppositoria 5 1x1 Vaginal Antibiotik Golongan Lain
vaginal
Pehachlor tablet 10 2x1/2 Oral Antihistamin, hiposensitasi,
dan obat daruruat alergi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Gravidarum mual)
Folavit tablet 20 1x1 Oral Vitamin B kompleks/ dengan
Vitamin C
42. 55808 11/12/2008 21 6 Hiperemesis Plantacid F syrup 1 4x1 Oral Antasid & Antiulserasi
Gravidarum
Vometa FT tablet 20 3x1 (kalau Oral Regulator GIT, Antiflatulen &
mual) Antiinflamasi
Braxidin tablet 10 kalau perlu 1 Oral Antispasmodik
pc (kalau
nyeri)
43. 72595 13/12/2008 26 37 Fluor albus Prenamia kapsul 10 1x1 Oral Vitamin & Mineral (untuk
masa hamil & nifas)/
Antianemia
Lactacyd solutio f1 1 obat luar Topikal Preparat untuk Masalah
Vagina
Pehachlor tablet 10 1x1 Oral Antihistamin, hiposensitasi,
dan obat daruruat alergi
Ketoconazole cream 1 obat luar Topikal Antijamur & Antiparasit
Topikal
44. 50793 13/12/2008 32 5 Hiperemesis Folavit tablet 20 1x1 Oral Vitamin B kompleks/ dengan
Gravidarum Vitamin C
Nufapreg tablet 20 3x1 (kalau Oral Analgesik (opiat)
mual)
Premaston tablet 30 2x1 Oral Estrogen & Progesteron serta
preparat sintetiknya
45. 73791 15/12/2008 24 6 Hiperemesis Plantacid F syrup 1 3x1 Oral Antasid & Antiulserasi
Gravidarum
Folavit tablet 20 1x1 Oral Vitamin B kompleks/ dengan
Vitamin C
Vomidone syrup 2 3x1 Oral Regulator GIT, Antiflatulen &
Antiinflamasi
46 72968 17/12/2008 28 7 Hiperemesis Nufapreg tablet 20 3x1 (kalau Oral Analgesik (opiat)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Gravidarum mual)
Folavit tablet 20 1x1 Oral Vitamin B kompleks/ dengan
Vitamin C
47. 66331 20/12/2008 25 13 Hiperemesis Vomidone syrup 1 3x1 (kalau Oral Regulator GIT, Antiflatulen &
Gravidarum mual) Antiinflamasi
48. 80046 23/12/2008 25 23 Fluor albus Neogynoxa Ovula suppositoria 5 1x1 Vaginal Antibiotik Golongan Lain
vaginal
Lactacyd solutio f1 1 obat luar Topikal Preparat untuk Masalah
Vagina
Pehachlor tablet 10 1x1 Oral Antihistamin, hiposensitasi,
dan obat daruruat alergi
Prenamia kapsul 10 1x1 Oral Vitamin & Mineral (untuk
masa hamil & nifas)/
Antianemia
Lampiran 5
Data Penggunaan Obat pada Masa Kehamilan Pasien Rawat Jalan Di RSU Santa Elisabeth Purwokerto
Periode Oktober-Desember 2008 Berdasarkan Kelas Terapi Obat Pada Pasien
BIOGRAFI PENULIS