Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG BAHAYA

MINUMAN KERAS TERHADAP PERILAKU


MINUM MINUMAN KERAS PADA
REMAJA USIA 15-20 TAHUN
DESA BANARAN GALUR

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan


pada Program Pendidikan Ners-Program Studi Ilmu Keperawatan
di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah
Yogyakarta

Disusun oleh:
AGUS WIDIYANTARA NUGRAHA
080201072

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2012
PENGARUH PENYULUHAN TENTANG BAHAYA MINUMAN KERAS
TERHADAP PERILAKU MINUM MINUMAN KERAS PADA
REMAJA USIA 15-20 TAHUN DESA BANARAN GALUR1

Agus Widiyantara Nugraha2, Atik Badi’ah3

INTISARI
Latar Belakang: Perilaku minum-minuman keras pada remaja merupakan sebuah
permasalahan yang harus segera diatasi, hal ini akibat dari kurang pengetahuan
dampak minuman keras dan efek bagi kesehatan, minuman keras dianggap jamu atau
obat penghangat tubuh dan belum pernah mendapat pendidikan kesehatan tentang
bahaya minuman keras secara tepat.
Tujuan: Untuk mengetahui adanya pengaruh penyuluhan kesehatan tentang bahaya
minuman keras terhadap perilaku minum-minuman keras pada remaja usia 15-20
tahun di Desa Banaran Galur.
Metode Penelitian: Metode penelitian quasi eksperimen, desain menggunakan
rancangan eksperimen (one group pretest-postest). Sampel remaja desa Banaran
Galur yang berumur 15-20 tahun sebanyak 40 orang. Tehnik analisis wilcoxon match
pairs test.
Hasil dan Pembahasan: Hasil deskriptif kategorisasi data pre test menunjukkan
mayoritas perilaku minum-minuman keras pada kategori sedang 65%, kategori data
post test sebagian besar perilaku responden pada kategori sedang (47,5%). Dengan
adanya penyuluhan kesehatan dapat mempengaruhi perilaku minum-minuman keras
pada remaja Desa Banaran Galur menjadi lebih baik.
Kesimpulan : Terdapat pengaruh penyuluhan kesehatan tentang bahaya minuman
keras. Hal ini terlihat dari nilai z hitung yang diperoleh sebesar 4,628 lebih besar
dari z tabel 1,960, nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,001<0,05).
Saran: Diharapkan masyarakat Desa Banaran Galur memiliki pengetahuan yang
cukup mengenai bahaya minuman keras, sebagai orang tua, hendaknya selalu
memperhatikan perkembangan anak-anaknya, mengontrol pergaulan dan selalu
menanamkan pendidikan karakter yang baik kepada anak-anaknya.

Kata kunci : Penyuluhan, perilaku, minuman keras.


Daftar pustaka : 27 Buku (2000-2011), 1 Jurnal, 3 Internet, 3 Skripsi (2005-2008)
Halaman : i – xiv, 80 halaman, 4 gambar, 5 tabel, 14 lampiran

1
Judul SKRIPSI
2
Mahasiswa STIKES ‘AISYIYAH Yogyakarta
3
Dosen POLTEKES Yogyakarta Jurusan Keperawatan
THE COUNSELING IMPACTS ABOUT THE DANGERS OF LIQUOR
TOWARD LIQUOR BEHAVIOR ON TEENAGER AGES 15-20 BANARAN
GALUR VILLAGE1

Agus Widiyantara Nugraha2, Atik Badi'ah3

ABSTRACT

Background: Drinking liquor behavior in teenager is a problem that must be


overcome, this is a result of lack of knowledge of the impact of liquor and effects for
health, liquor considered to be herbal or drugs for warmers body and have never
received health education about the dangers of liquor appropriately.
Purpose: To find out the impact of health education on the dangers of liquor
drinking behavior in teenager aged 15-20 years in the Banaran Galur village.
Research Methods: a quasi experimental research methods, design using
experiments design (one group pretest-postest). Sample of teenager Banaran Galur
village that was 15-20 years old as many as 40 people. Wilcoxon match pairs test
Analysis techniques.
Results and Discussion: The results of descriptive categorization of the pre-test data
shows the majority of liquor drinking behavior in the medium category 65%, post
test data categories most of the behavior of the respondents in the medium category
(47.5%). With the health education can influence liquor drinking behavior in
teenager of the Banaran Galur village for the better.
Conclusion: There is the impact of health education on the dangers of liquor. This
seen from value of z calculate that obtained 4.628 greater than z table of 1.960, a
significance value less than 0.05 (0.001<0.05).
Suggestion: It is expected the society of Banaran Galur Villages have enough
knowledge about the dangers of liquor, as parents, should always pay attention to the
growth of their children, social control and always inculcate good character
education to their children.

Keywords : Counseling, behavior, liquor.


References : 27 Books (2000-2011), 1 Journal, 3 Internet, 3 Thesis (2005-2008)
Pages : i - xiv, 80 pages, 4 images, 5 tables, 14 attachments

1
Title of Thesis
2
Student of School of Nursing ‘Aisyiyah Health Sciens College of Yogyakarta
3
Lecturer of Department of Nursing Yogyakarta Polytechnic of Health Ministry of health Republic of
Indonesia
LATAR BELAKANG menengah keatas (Yamani, 2009,
Dampak Perilaku Penggunaan
Masa Remaja merupakan masa
Minuman Keras Di Kalangan Remaja
sebuah transisi antara masa kanak-
Di Kota Surakarta, hal 6,
kanak ke dalam masa dewasa. Pada
http://etd.eprints.ums.ac.id diperoleh
masa transisi ini remaja rentan untuk
pada tanggal 10 November 2011).
mengalami masalah serta berperilaku
Pada usia pelajar inilah masa
resiko tinggi, seperti menggunakan
transisi pada remaja baru berkembang
NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan
dengan ditandai dengan beberapa
Zat Adiktif lain), merokok, melakukan
perubahan perilaku yang
seks pranikah, kekerasan bunuh diri,
mementingkan kelompoknya, sehingga
dan lain-lain. Faktor biologis dan
remaja tidak menghiraukan perilaku
perilaku beresiko tinggi pada remaja
kelompoknya baik atau buruk, yang
merupakan masalah yang saling
penting remaja mendapatkan
mempengaruhi (Depkes RI, 2005).
pengakuan.
Di Indonesia masa transisi remaja
Bahaya konsumsi alkohol ini
ini sering ditandai dengan perilaku
dapat mengakibatkan keracunan karena
minum-minuman keras pada remaja
zat yang ada dalam alkohol dapat
yang merupakan sebuah permasalahan
merusak beberapa sistem dalam tubuh
yang sangat kompleks dan harus segera
pemakainya antara lain, gangguaan
diatasi.
pada sistem motoriknya (tidak dapat
Tinjauan dari tingkat pendidikan
diam dalam posisi tertentu), reaksi
dan latar belakang status ekonomi
motorik menjadi sangat lambat,
keluarga, berdasarkan hasil survei
gangguan bicara (dysarthria), dan
Dinas Penelitian dan Pengembangan
ataksia. Dan efek pada perasaan hati
(Dislitbang) Polri memperlihatkan
antara lain euforia, kehilangan kendali
bahwa pemakai narkotika dan
emosi (hiperaktif, bertingkah laku
minuman keras di Indonesia secara
tolol), kecerdasan berkurang, dan
nasional terbanyak dari golongan
gangguan persepsi (Ngatidjan, 2006).
pelajar, baik SLTP, SLTA, maupun
Akan tetapi efek lain dari alkohol
mahasiswa, yang jumlahnya mencapai
yang dapat ditimbulkan secara tidak
70%, sedangkan yang lulusan SD
langsung antara lain tindakan yang
hanya 30%, dan sebagian besar dari
tidak terkontrol seperti halnya tindakan
mereka berasal dari golongan
anarkis, perilaku brutal yang berbuntut
kriminal (pencurian, kekerasan, Perilaku Minum Minuman Keras pada
perilaku penganiayaan) yang sering Remaja Usia 15-20 Tahun Di Desa,
terjadi dengan dibarengi Banaran, Galur”.
pengkonsumsian alkohol oleh remaja.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran METODE PENELITIAN
pada masyarakat umum.
Penelitian ini menggunakan
Berdasarkan studi pendahuluan
metode penelitian quasi eksperimen
yang dilakukan oleh peneliti pada
yang bertujuan untuk mengetahui suatu
tanggal 15 Oktober 2011, meskipun
gejala atau pengaruh yang ditimbulkan
dalam Peraturan Daerah Kulon Progo
sebagai akibat dari adanya intervensi
Nomor 1 Tahun 2007 Bab IV pasal 4
atau perlakuan tertentu dalam
telah dijelaskan larangan keras minum
penelitian ini peneliti mencari pengaruh
minuman keras, akan tetapi dari hasil
penyuluhan kesehatan terhadap
wawancara 10 remaja yang dilakukan
perilaku remaja usia 15-20 tahun dalam
secara acak di beberapa pedukuhan di
megkonsumsi minuman keras.
Desa Banaran, didapatkan 7 remaja
Desain penelitian ini
diantaranya menyatakan pernah
menggunakan rancangan eksperimen
mengkonsumsi minuman keras. Hasil
(one group pretest-postest). Rancangan
wawancara lebih lanjut didapat bahwa
ini tidak ada kelompok pembanding
dari beberapa remaja tersebut kurang
(control), tetapi paling tidak sudah
begitu mengerti dengan jelas mengenai
dilakukan observasi pertama (pretest)
masalah minuman keras, diantaranya
yang memungkinkan peneliti dapat
dampak dan efek bagi kesehatan,
menguji perubahan-perubahan yang
karena selama ini minuman keras
terjadi setelah adanya eksperimen
dianggap sebagai jamu atau obat
(progam).
penghangat tubuh dan belum pernah
Untuk mengukur perilaku
mendapat pendidikan kesehatan
remaja dalam mengkonsumsi minuman
tentang bahaya minuman keras secara
keras di Desa Banaran ini peneliti
tepat.
menggunakan Kuesioner, dimana
Oleh karena itu Peneliti
kuesioner yang diberikan merupakan
mempunyai suatu keinginan untuk
pertanyaan tertutup (closed-ended
melakukan penelitian dengan judul
questionnaires) yaitu responden
“Pengaruh Penyuluhan Tentang
memilih alternative jawaban yang telah
Bahaya Minuman Keras Terhadap
disediakan sesuai petunjuk, berbagai HASIL PENELITIAN
variasi jawaban telah ditentukan dan
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
disusun sebelumnya sehingga
Penelitian ini dilakukan di Desa
responden tidak mempunyai kebebasan
Banaran, Kecamatan Galur, Kabupaten
dalam memilih jawaban yang akan
Kulon Progo. Desa Banaran ini terdiri
disampaikan. Dalam kuesioner ini
dari 13 pedukuhan yang tersebar
peneliti menggunakan 20 item
dengan jumlah penduduk keseluruhan
pertanyaan yang terdiri dari beberapa
5630 jiwa (1668 Kepala Keluarga)
aspek antara lain Kebutuhan
dengan 2760 laki-laki dan 2870
Fisiologis/Biologis, Kebutuhan rasa
perempuan, dengan Rumah tangga
aman dan nyaman, Kebutuhan
miskin 512 Kepala Keluarga dengan
mencintai dan dicintai, Kebutuhan
1136 Jiwa (45,86%). Sedangkan untuk
harga diri, Kebutuhan aktualisasi diri
jumlah remaja laki-laki desa banaran
dimana aspek ini merupakan
adalah 945 dan yang berusia 15-20
kebutuhan dasar manusia. Untuk
tahun Desa Banaran sebanyak 400
mendapatkan instrumen yang dapat
orang. Dilihat dari segi geografis Desa
diterima sesuai standar, peneliti telah
Banaran berbatasan dengan hamparan
melakukan uji validitas pada instrumen
Sungai Progo dan Samudra Hindia,
dukungan keluarga dengan
dimana banyak sektor pertambangan
menggunakan rumus Pearson Produck
dan ekploitasi kelautan yang dapat
Moment menggunakan program SPSS
membentuk karakter seorang remaja
16, dan semua item pertanyaan
yang sangat berbeda-beda.
dinyatakan valid.
Untuk mengukur reliabilitas Responden Penelitian
instrumen dukungan keluarga, peneliti Dalam penelitian ini peneliti
telah melakukan uji reliabilitas dengan mengambil sebanyak 40 responden
membandingkan nilai r hasil (Alpha) dengan jenis kelamin laki-laki, dimana
dengan nilai konstanta (0,6). Hasil responden ini mempunyai usia 15-20
yang diperoleh dari analisis yang telah tahun dengan riwayat mengkonsumsi
dilakukan peneliti didapat nilai r Alpha minuman keras. Dalam pemilihan
(0,918) lebih besar dibandingkan nilai respoden tidak dikelompokkan menurut
konstata (0,6), maka dapat disimpulkan keadaan ekonomi, budaya dan
bahwa dua puluh pertanyaan koesioner lingkungan.
dukungan keluarga dinyatakan reliable.
Deskripsi Data Penelitian ringan yaitu 32,5% dan kategori berat
menjadi lebih sedikit dari pada pre test
Tabel 1.1
Distribusi kategorisasi data pre test perilaku yaitu 20%.
Minum-minuman Keras

Kategoris Hasil Uji Statistik


Batasan Jumlah %
asi
Uji hipotesis dilakukan dengan
X < 6,7 Ringan 2 5.0
6,7≤ X < 13,3 Sedang 19 47,5 menggunakan wilcoxon match pairs
X ≥ 13,3 Berat 19 47,5
test pada program SPSS 16 for
Total 40 100
Sumber: Data primer diolah, 2012 Windows.
Tabel 1.3
Berdasarkan Table 1.1 di atas Hasil uji wilcoxon match pairs test

diketahui bahwa sebagian besar Kels Z- Z- Sig. Ket.


perilaku minum-minuman keras Hitung Tabel
Pre- 4,628 1,960 0,001 Signi-
sebelum diberikan penyuluhan Post fikan
penyuluhan kesehatan tentang bahaya Test
Sumber: Data primer diolah, 2012
minuman (pre test) pada kategori berat
dan sedang sama yaitu (47,5%), dan Berdasarkan Table 1.3 terlihat
sisanya pada kategori ringan yaitu 5%. bahwa nilai ℎ yang diperoleh
sebesar 4,628 lebih besar dari
Tabel 1.2
Distribusi kategorisasi data post test 1,960 (4,628>1,960), selain itu nilai
perilaku Minum- minuman Keras
signifikansi yang diperoleh lebih kecil
Kategoris dari 0,05 (0,001<0,05). Oleh karena
Batasan Jumlah %
asi
X < 6,7 Ringan 13 32,5 ℎ lebih besar dari dan nilai
6,7≤ X < 13,3 Sedang 19 47,5
signifikansi (p) <0,05 maka Ha di
X ≥ 13,3 Berat 8 20,0
Total 40 100 terima, artinya terdapat pengaruh
Sumber: Data primer diolah, 2012 penyuluhan kesehatan tentang bahaya
minuman keras terhadap perilaku
Berdasarkan Table 4.2 di atas
minum-minuman keras pada remaja
diketahui bahwa perilaku minum-
usia 15-20 tahun di Desa Banaran
minuman keras setelah diberikan
Galur.
penyuluhan kesehatan tentang bahaya
minuman (post test) meningkat menjadi
PEMBAHASAN
lebih baik. Sebagian besar perilaku
Berdasarkan tabel 1.3 hasil
responden berada dalam kategori
penelitian menunjukkan bahwa
sedang 47,5%, selanjutnya kategori
hipotesis diterima, yang berarti bahwa
terdapat pengaruh penyuluhan sembarangan bertingkah laku,
kesehatan tentang bahaya minuman pandangan kabur, mabuk dan muntah-
keras terhadap perilaku minum- muntah, dan hilang kesadaran.
minuman keras pada remaja usia 15-20 Sehingga dengan rasa yang seperti itu
tahun di Desa Banaran Galur. Hal ini banyak mengakibatkan remaja tidak
terilhat dari bahwa nilai ℎ yang sadarkan diri, karena pengaruh
diperoleh sebesar 4,628 lebih besar dari alkhohol berakibat perilaku yang
1,960 (4,628>1,960), selain itu menyimpang. (Mahi, 2007).
nilai signifikansi yang diperoleh lebih Penyuluhan kesehatan yang
kecil dari 0,05 (0,001<0,05). diberikan kepada remaja usia 15-20
Berdasarkan hasil statistik tahun ini yang mana usia tersebut
tersebut dapat disimpulkan dengan merupakan usia pencarian jati diri,
adanya pemberian penyuluhan dengan mudah terprofokasi dengan
mengenai kesehatan kepada 40 remaja ajakan maupun bujukan teman yang
maka perilaku remaja dalam kebiasaan mengajaknya dengan mencoba hal-hal
mengkonsumsi minum-minuman keras baru. Sebagian besar remaja yang
menjadi berkurang. Karena dalam kecanduan minum-minuman keras saat
pemberian penyuluhan, penyuluh juga ini awalnya mencoba-coba dan
memaparkan semua bahaya yang mengikuti ajakan teman, ada remaja
terkandung dalam bahan pembuatan yang berpendapat bahwa minum-
minuman keras, akibat yang terjadi minuman keras sudah seperti meminum
pada tubuh apabila sering air putih biasa, sudah menjadi
mengkonsumsi minuman keras. kebiasaan sehari-hari,hal ini
Pada dasarnya alkohol dipengaruhi juga oleh faktor
mempunyai efek langsung dan tidak lingkungan (Sarwono,2011).
langsung yang ditimbulkannya Dalam proses terbentuknya
terhadap tubuh remaja maupun orang perilaku menurut Abraham Harlod
dewasa. Pengaruh alkohol secara Maslow, manusia memiliki lima
langsung antara lain adalah: kebutuhan dasar, antara lain Kebutuhan
Relaksasi/rasa santai sejenak dalam Fisiologis/Biologis, Kebutuhan rasa
beberapa waktu, hilangnya aman dan nyaman, Kebutuhan
pengendalian diri dalam melakukan mencintai dan dicintai, Kebutuhan
hal-hal yang dilakukan, gerakan tubuh harga diri, Kebutuhan aktualisasi diri.
tidak terkoordinasi akibatnya mereka Dalam diri remaja yang pada masa
pencarian jati diri kebutuhan ini Pendorong Penyalahgunaan Minuman
merupakan sebuah kebutuhan yang Keras Yang Dipersepsikan Remaja Di
sangat dibutuhkan. Tingkat dan jenis Desa Serangan Notoprajan,
kebutuhan tersebut satu sama lain tidak Yogyakarta”. Hasil penelitian pada
dapat dipisahkan karena merupakan remaja Serangan yang mengkonsumsi
satu kesatuan dalam hidup manusia. minuman keras adalah: mekanisme
Dan perilaku manusia dalam memenuhi koping remaja yang tidak efektif dalam
kebutuhan adalah secara simultan menghadapi masalah, kurang
(Sunaryo, 2004). pengetahuan remaja, harga diri rendah
Dari hasil penelitian yang yang ada dalam diri remaja, fungsi
diperoleh sebelum diadakannya keluarga yang tidak efektif.
penyuluhan kesehatan sebagian besar Persepsi remaja Serangan
perilaku minum-minuman keras positif terhadap minuman keras
responden pada kategori berat 47,5% (meningkatkan rasa percaya diri,
dan sedang (47,5%), dan kategori sebagai media untuk melepaskan diri
ringan hanya 5%. Akan tetapi setelah dari masalah). Faktor pendorong yang
dilakukan pemberian penyuluhan dipersepsikan remaja antara lain
kesehatan sebagian besar perilaku Lingkungan Teman Sebaya (tekanan
minum-minuman keras responden pada teman sebaya, penerimaan teman
kategori sedang (47,5%), selanjutnya sebaya, rasa kebersamaan dengan
kategori ringan meningkat menjadi teman sebaya/loyalitas dalam
32,5%, sedangkan kategori berat kelompok), Lingkungan Keluarga
menurun menjadi 20%. Hal ini berarti (adanya perceraian, riwayat keluarga
bahwa setelah diberikan penyuluhan pengguna minuman keras),
kesehatan tentang bahaya minuman Ketersediaan/kemudahan mendapatkan
keras, perilaku minum-minuman keras minuman keras, Gangguan Kepribadian
responden menjadi lebih baik. Hal ini (harga diri rendah didukung rasa ingin
ditunjukkan dari hasil kategori perilaku tahu/mencoba).
minum-minuman keras yang termasuk Hasil penelitian yang relevan
ringan mengalami peningkatan dari pre menunjukkan adanya beberapa faktor
test ke post test. yang mendorong remaja
Hasil penelitian sebelumnya menyalahgunakan minuman keras, hal
yang dilakukan oleh Wantonoro tersebut terjadi karena kurangnya
(2008), dengan judul “Faktor pengetahuan remaja mengenai bahaya
minuman keras, persepsi atau anggapan memberikan efek dalam pembentukan
yang salah mengenai konsumsi perilaku menjadi baik.
minuman keras, oleh karena
pengetahuan yang kurang, maka akan SIMPULAN
mempengaruhi perilaku remaja dalam
Berdasarkan hasil analisis dan
bertindak sehari-hari.
pembahasan yang telah diuraikan
Penelitian sebelumnya yang
sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai
relevan dengan penelitian ini dilakukan
berikut:
oleh Magdalena (2007), dengan judul
1. Hasil deskriptif kategorisasi data
“Hubungan Fungsi Keluarga Dengan
pre test (sebelum diberi
Kejadian Penyalahgunaan Napza Pada
penyuluhan kesehatan tentang
Remaja Di Kota Pekanbaru”. Fungsi
bahaya minuman keras)
keluarga berhubungan dengan kejadian
menunjukkan bahwa perilaku
penyalahgunaan Napza pada remaja.
minum-minuman keras responden
Remaja yang menyalahgunakan napza
pada kategori berat dan sedang
mempunyai fungsi kebersamaan, fungsi
sama yaitu (47,5%), sedangkan
fleksibilitas dan fungsi komunikasi
kategori ringan hanya 5%.
yang rendah dalam keluarga, sedang
2. Kategorisasi data post test
fungsi agama tidak berhubungan
(sesudah diberi penyuluhan
dengan kejadian penyalahgunaan
kesehatan tentang bahaya
Napza pada remaja.
minuman keras) menunjukkan
Untuk menjaga perilaku remaja
bahwa sebagian besar perilaku
tetap baik dan tidak menyalahgunakan
minum-minuman keras responden
minuman keras, dapat di kembangkan
pada kategori sedang (47,5%),
dengan memberikan penyuluhan yang
selanjutnya kategori ringan
terkait dengan bahaya minuman keras,
32,5%, sedangkan kategori berat
dengan tujuan agar menambah
menurun menjadi 20%. Hal ini
pengetahuan remaja yang salah
berarti bahwa dengan adanya
mengenai konsumsi minuman keras,
penyuluhan kesehatan tentang
dan memperbaiki persepsi remaja
bahaya minuman keras akan
tentang minuman keras, Meningkatkan
mempengaruhi perilaku minum-
fungsi keluarga, meningkatkan fungsi
minuman keras pada remaja usia
lingkungan agar lingkungan dalam
15-20 tahun di Desa Banaran perkembangan remaja yang lebih
Galur menjadi lebih baik. baik.
3. Terdapat pengaruh penyuluhan 3. Bagi Remaja di Desa Banaran
kesehatan tentang bahaya Remaja di Desa Banaran
minuman keras terhadap perilaku khususnya dan semua remaja pada
minum-minuman keras pada umumnya dimanapun disarankan
remaja usia 15-20 tahun di Desa agar berhati-hati dengan pergaulan
Banaran Galur. Hal ini terilhat dari di lingkungan sekitar, remaja harus
nilai ℎ yang diperoleh pandai memilih pergaulan, dekat
sebesar 4,628 lebih besar dari dengan keluarga, banyak
1,960 (4,628>1,960), selain menambah informasi mengenai
itu nilai signifikansi yang bahaya minuman keras, dan aktif
diperoleh lebih kecil dari 0,05 mengikuti penyuluhan yang
(0,001<0,05). diadakan pihak desa, organisasi
pemuda maupun tugas kampus
SARAN yang biasanya ada kuliah kerja
nyata dari kampus.
Berdasarkan hasil penelitian
4. Bagi Orang Tua di Desa Banaran
dan pembahasan, maka peneliti
Orang tua disarankan hendaknya
menyarankan beberapa masukan
selalu memperhatikan
sebagai berikut:
perkembangan anak-anaknya,
1. Bagi Ilmu Keperawatan khususnya
mengontrol pergaulan anak dan
Keperawatan Komunitas.
selalu menanamkan pendidikan
Menambahkan referensi ilmu guna
karakter yang baik. Selain itu
memamhami karakteristik remaja
orang tua merupakan sebagai
yang berbeda.
contoh tauladan anak-anaknya,
2. Bagi Petugas Kesehatan dan
untuk itu dari orang tuanya sendiri
Perawat Komunitas
juga harus menjaga perilaku
Bagi Petugas agar termotivasi
sehari-hari.
untuk memberikan penyuluhan
kepada remaja atau membuat
pamflet leaflet mengenai bahaya
minuman keras untuk
5. Masyarakat Desa Banaran DAFTAR PUSTAKA
Perangkat desa bekerja sama
dengan warganya disarankan Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Proses, Rineka
menasehati dan menegur remaja.
Cipta, Jakarta.
Tokoh masyarakat yang memiliki
Departemen Kesehatan RI, (2005),
kedudukan maupun tokoh agama
Pendekatan dan Penanganan pada
untuk selalu berempati untuk mau Remaja Beresiko Tinggi,
mengajak remaja ke arah yang http://m.depkes.go.id, diperoleh
benar, dengan cara yang halus, tanggal 10 November 2011.

lembut sehingga tidak terkesan Hidayat, A.A.A. 2007. Metode


menggurui remaja yang sedang Penelitian Keperawatan dan
Teknik Analisis Data, Salemba
berkembang.
Medika, Jakarta.
6. Bagi Peneliti Selanjutnya Hikmat, M. 2007. Awas Narkoba Para
Peneliti selanjutnya sebaiknya Remaja Waspadalah, Grafitri,
Bandung.
menambah jumlah sampel
Machfoedz, I. et.al., 2008. Pendidikan
penelitian agar dapat
kesehatan bagian dari promosi
digeneralisasikan hasilnya, tidak kesehatan, Fitramaya, Yogyakarta.
hanya dilakukan pada salah satu
Magdalena. 2007. “Hubungan Fungsi
desa saja, tetapi bisa dari beberapa Keluarga Dengan Kejadian
gabungan desa atau lingkup Penyalahgunaan Napza Pada
Remaja Di Kota Pekanbaru”,
Kecamatan. Karang taruna sebagai TESIS tidak dipublikasikan,
perkumpulan pemuda juga bisa Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta.
dimanfaatkan peneliti untuk
mengubah perilaku remaja dimana Ngatidjan, 2006. TOKSIKOLOGI,
Bagian Farmakologi dan
perkumpulan yang biasa dilakukan
Toksikologi Fakultas Kedokteran
untuk saling sharing maupun Universitas Gadjah Mada,
berdiskusi mengenai bahaya Yogyakarta.
minum-minuman keras atau Notoatmodjo, S. 2007. Promosi
konsumsi obat yang kesehatan dan ilmu perilaku.
membahayakan remaja Rineka Cipta. Jakarta.

Nursalam, 2003. Konsep Dan


Penerapan Metode Penelitian Ilmu
Keperawatan, Pedoman Skripsi,
Tesis Dan Instrument Penelitian,
Salemba Medika, Jakarta.
Riwidikdo, H. 2010. Statistik Untuk
Kesehatan Dengan Aplikasi
Program dan Spss. Pustaka
Rihama, Yogyakarta.

Sarwono, S.W. 2011. Psikologi


Remaja. PT Raja Grafindo
Persada. Jakarta.

Sugiyono, 2010. Statistika Untuk


Penelitian, Alfabeta, Bandung.
Sunaryo, 2004. Psikologi untuk
Keperawatan, Jakarta, EGC.

Wantonoro, 2008. “Faktor Pendorong


Penyalahgunaan Minuman Keras
Yang Dipersepsikan Remaja Di
Desa Serangan Notoprajan,
Yogyakarta”, skripsi tidak
dipublikasikan, STIKES
‘AISYIYAH. Yogyakarta.

Yamani. 2009. Dampak Perilaku


Penggunaan Minuman Keras Di
Kalangan Remaja Di Kota
Surakarta, hal 6, diakses tanggal
10 November 2011, pada
http://etd.eprints.ums.ac.id.

Anda mungkin juga menyukai