NASKAH PUBLIKASI
Disusun oleh:
AGUS WIDIYANTARA NUGRAHA
080201072
INTISARI
Latar Belakang: Perilaku minum-minuman keras pada remaja merupakan sebuah
permasalahan yang harus segera diatasi, hal ini akibat dari kurang pengetahuan
dampak minuman keras dan efek bagi kesehatan, minuman keras dianggap jamu atau
obat penghangat tubuh dan belum pernah mendapat pendidikan kesehatan tentang
bahaya minuman keras secara tepat.
Tujuan: Untuk mengetahui adanya pengaruh penyuluhan kesehatan tentang bahaya
minuman keras terhadap perilaku minum-minuman keras pada remaja usia 15-20
tahun di Desa Banaran Galur.
Metode Penelitian: Metode penelitian quasi eksperimen, desain menggunakan
rancangan eksperimen (one group pretest-postest). Sampel remaja desa Banaran
Galur yang berumur 15-20 tahun sebanyak 40 orang. Tehnik analisis wilcoxon match
pairs test.
Hasil dan Pembahasan: Hasil deskriptif kategorisasi data pre test menunjukkan
mayoritas perilaku minum-minuman keras pada kategori sedang 65%, kategori data
post test sebagian besar perilaku responden pada kategori sedang (47,5%). Dengan
adanya penyuluhan kesehatan dapat mempengaruhi perilaku minum-minuman keras
pada remaja Desa Banaran Galur menjadi lebih baik.
Kesimpulan : Terdapat pengaruh penyuluhan kesehatan tentang bahaya minuman
keras. Hal ini terlihat dari nilai z hitung yang diperoleh sebesar 4,628 lebih besar
dari z tabel 1,960, nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,001<0,05).
Saran: Diharapkan masyarakat Desa Banaran Galur memiliki pengetahuan yang
cukup mengenai bahaya minuman keras, sebagai orang tua, hendaknya selalu
memperhatikan perkembangan anak-anaknya, mengontrol pergaulan dan selalu
menanamkan pendidikan karakter yang baik kepada anak-anaknya.
1
Judul SKRIPSI
2
Mahasiswa STIKES ‘AISYIYAH Yogyakarta
3
Dosen POLTEKES Yogyakarta Jurusan Keperawatan
THE COUNSELING IMPACTS ABOUT THE DANGERS OF LIQUOR
TOWARD LIQUOR BEHAVIOR ON TEENAGER AGES 15-20 BANARAN
GALUR VILLAGE1
ABSTRACT
1
Title of Thesis
2
Student of School of Nursing ‘Aisyiyah Health Sciens College of Yogyakarta
3
Lecturer of Department of Nursing Yogyakarta Polytechnic of Health Ministry of health Republic of
Indonesia
LATAR BELAKANG menengah keatas (Yamani, 2009,
Dampak Perilaku Penggunaan
Masa Remaja merupakan masa
Minuman Keras Di Kalangan Remaja
sebuah transisi antara masa kanak-
Di Kota Surakarta, hal 6,
kanak ke dalam masa dewasa. Pada
http://etd.eprints.ums.ac.id diperoleh
masa transisi ini remaja rentan untuk
pada tanggal 10 November 2011).
mengalami masalah serta berperilaku
Pada usia pelajar inilah masa
resiko tinggi, seperti menggunakan
transisi pada remaja baru berkembang
NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan
dengan ditandai dengan beberapa
Zat Adiktif lain), merokok, melakukan
perubahan perilaku yang
seks pranikah, kekerasan bunuh diri,
mementingkan kelompoknya, sehingga
dan lain-lain. Faktor biologis dan
remaja tidak menghiraukan perilaku
perilaku beresiko tinggi pada remaja
kelompoknya baik atau buruk, yang
merupakan masalah yang saling
penting remaja mendapatkan
mempengaruhi (Depkes RI, 2005).
pengakuan.
Di Indonesia masa transisi remaja
Bahaya konsumsi alkohol ini
ini sering ditandai dengan perilaku
dapat mengakibatkan keracunan karena
minum-minuman keras pada remaja
zat yang ada dalam alkohol dapat
yang merupakan sebuah permasalahan
merusak beberapa sistem dalam tubuh
yang sangat kompleks dan harus segera
pemakainya antara lain, gangguaan
diatasi.
pada sistem motoriknya (tidak dapat
Tinjauan dari tingkat pendidikan
diam dalam posisi tertentu), reaksi
dan latar belakang status ekonomi
motorik menjadi sangat lambat,
keluarga, berdasarkan hasil survei
gangguan bicara (dysarthria), dan
Dinas Penelitian dan Pengembangan
ataksia. Dan efek pada perasaan hati
(Dislitbang) Polri memperlihatkan
antara lain euforia, kehilangan kendali
bahwa pemakai narkotika dan
emosi (hiperaktif, bertingkah laku
minuman keras di Indonesia secara
tolol), kecerdasan berkurang, dan
nasional terbanyak dari golongan
gangguan persepsi (Ngatidjan, 2006).
pelajar, baik SLTP, SLTA, maupun
Akan tetapi efek lain dari alkohol
mahasiswa, yang jumlahnya mencapai
yang dapat ditimbulkan secara tidak
70%, sedangkan yang lulusan SD
langsung antara lain tindakan yang
hanya 30%, dan sebagian besar dari
tidak terkontrol seperti halnya tindakan
mereka berasal dari golongan
anarkis, perilaku brutal yang berbuntut
kriminal (pencurian, kekerasan, Perilaku Minum Minuman Keras pada
perilaku penganiayaan) yang sering Remaja Usia 15-20 Tahun Di Desa,
terjadi dengan dibarengi Banaran, Galur”.
pengkonsumsian alkohol oleh remaja.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran METODE PENELITIAN
pada masyarakat umum.
Penelitian ini menggunakan
Berdasarkan studi pendahuluan
metode penelitian quasi eksperimen
yang dilakukan oleh peneliti pada
yang bertujuan untuk mengetahui suatu
tanggal 15 Oktober 2011, meskipun
gejala atau pengaruh yang ditimbulkan
dalam Peraturan Daerah Kulon Progo
sebagai akibat dari adanya intervensi
Nomor 1 Tahun 2007 Bab IV pasal 4
atau perlakuan tertentu dalam
telah dijelaskan larangan keras minum
penelitian ini peneliti mencari pengaruh
minuman keras, akan tetapi dari hasil
penyuluhan kesehatan terhadap
wawancara 10 remaja yang dilakukan
perilaku remaja usia 15-20 tahun dalam
secara acak di beberapa pedukuhan di
megkonsumsi minuman keras.
Desa Banaran, didapatkan 7 remaja
Desain penelitian ini
diantaranya menyatakan pernah
menggunakan rancangan eksperimen
mengkonsumsi minuman keras. Hasil
(one group pretest-postest). Rancangan
wawancara lebih lanjut didapat bahwa
ini tidak ada kelompok pembanding
dari beberapa remaja tersebut kurang
(control), tetapi paling tidak sudah
begitu mengerti dengan jelas mengenai
dilakukan observasi pertama (pretest)
masalah minuman keras, diantaranya
yang memungkinkan peneliti dapat
dampak dan efek bagi kesehatan,
menguji perubahan-perubahan yang
karena selama ini minuman keras
terjadi setelah adanya eksperimen
dianggap sebagai jamu atau obat
(progam).
penghangat tubuh dan belum pernah
Untuk mengukur perilaku
mendapat pendidikan kesehatan
remaja dalam mengkonsumsi minuman
tentang bahaya minuman keras secara
keras di Desa Banaran ini peneliti
tepat.
menggunakan Kuesioner, dimana
Oleh karena itu Peneliti
kuesioner yang diberikan merupakan
mempunyai suatu keinginan untuk
pertanyaan tertutup (closed-ended
melakukan penelitian dengan judul
questionnaires) yaitu responden
“Pengaruh Penyuluhan Tentang
memilih alternative jawaban yang telah
Bahaya Minuman Keras Terhadap
disediakan sesuai petunjuk, berbagai HASIL PENELITIAN
variasi jawaban telah ditentukan dan
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
disusun sebelumnya sehingga
Penelitian ini dilakukan di Desa
responden tidak mempunyai kebebasan
Banaran, Kecamatan Galur, Kabupaten
dalam memilih jawaban yang akan
Kulon Progo. Desa Banaran ini terdiri
disampaikan. Dalam kuesioner ini
dari 13 pedukuhan yang tersebar
peneliti menggunakan 20 item
dengan jumlah penduduk keseluruhan
pertanyaan yang terdiri dari beberapa
5630 jiwa (1668 Kepala Keluarga)
aspek antara lain Kebutuhan
dengan 2760 laki-laki dan 2870
Fisiologis/Biologis, Kebutuhan rasa
perempuan, dengan Rumah tangga
aman dan nyaman, Kebutuhan
miskin 512 Kepala Keluarga dengan
mencintai dan dicintai, Kebutuhan
1136 Jiwa (45,86%). Sedangkan untuk
harga diri, Kebutuhan aktualisasi diri
jumlah remaja laki-laki desa banaran
dimana aspek ini merupakan
adalah 945 dan yang berusia 15-20
kebutuhan dasar manusia. Untuk
tahun Desa Banaran sebanyak 400
mendapatkan instrumen yang dapat
orang. Dilihat dari segi geografis Desa
diterima sesuai standar, peneliti telah
Banaran berbatasan dengan hamparan
melakukan uji validitas pada instrumen
Sungai Progo dan Samudra Hindia,
dukungan keluarga dengan
dimana banyak sektor pertambangan
menggunakan rumus Pearson Produck
dan ekploitasi kelautan yang dapat
Moment menggunakan program SPSS
membentuk karakter seorang remaja
16, dan semua item pertanyaan
yang sangat berbeda-beda.
dinyatakan valid.
Untuk mengukur reliabilitas Responden Penelitian
instrumen dukungan keluarga, peneliti Dalam penelitian ini peneliti
telah melakukan uji reliabilitas dengan mengambil sebanyak 40 responden
membandingkan nilai r hasil (Alpha) dengan jenis kelamin laki-laki, dimana
dengan nilai konstanta (0,6). Hasil responden ini mempunyai usia 15-20
yang diperoleh dari analisis yang telah tahun dengan riwayat mengkonsumsi
dilakukan peneliti didapat nilai r Alpha minuman keras. Dalam pemilihan
(0,918) lebih besar dibandingkan nilai respoden tidak dikelompokkan menurut
konstata (0,6), maka dapat disimpulkan keadaan ekonomi, budaya dan
bahwa dua puluh pertanyaan koesioner lingkungan.
dukungan keluarga dinyatakan reliable.
Deskripsi Data Penelitian ringan yaitu 32,5% dan kategori berat
menjadi lebih sedikit dari pada pre test
Tabel 1.1
Distribusi kategorisasi data pre test perilaku yaitu 20%.
Minum-minuman Keras