Anda di halaman 1dari 10

Sistem Informasi Manajemen Persediaan

Disusun Oleh:
Hesti Sukmawati - 181410061
Anisyah Dinda Mawadha - 181410068
Ikke Sari - 181410041
Melisa - 181410012
Riska Silpiani Saputri - 181410025

Universitas Bina Darma


Palembang
2019
Daftar Isi
Daftar Isi ….……..…………………………….........…........................ i
Kata Pengantar ………………...................……………........................ ii
BABI Pendahuluan ………………………………..…...........…..……. 1
I.I Latar Belakang …………....…………………........…………. 1
I.II Rumusan Masalah …………………………………….......... 1
I.III Tujuan Pembahasan ………………………………..…….... 1
BABII Isi ………………..........…………………………..........……… 2
2.1 Pengertian Sistem Informasi Manajemen Persediaan .......... 2
2.2 Fungsi – Fungsi Persediaan .................................................. 3
2.3 Faktor yang Menentukan Persediaan ................................... 4
2.4 Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Persediaan ................. 4
2.5 Manfaat Persediaan .............................................................. 5
BABIII. Kesimpulan ……………………………...…….......…….…... 6
Penutup …………………………………………………...…………... 6
Daftar Pustaka ………………………………………………………… 6
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas karunia-Nya lah
kami dapat menyelesaikan makalah sesuai dengan tugas yang diberikan
kepada kami, sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan tuntas.
Harapan kami semoga makalah dengan judul “Sistem Informasi
Manajemen Persediaan” ini membantu kami untuk menunjang penilaian
dalam mata kuliah Sistem Informasi Manajemen, agar menjadi lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan. Oleh karena itu,
kami harapkan kepada Dosen Mata Kuliah dan Teman-teman sekalian
untuk memberikan kritik/saran/masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan isi makalah ini, sehingga kedepannya dapat lebih baik lagi.

Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Informasi merupakan unsur yang mengaitkan fungsi – fungsi manajemen
yang terdiri dari perencanaan, pengoperasian, dan pengendalian perusahaan.
Tanpa informasi suatu perusahaan tidak akan bisa menjalankan kegiatan
operasional perusahaan dengan baik. Oleh sebab itu untuk menunjang
pelaksanaan informasi badan / instansi / departemen / perusahaan yang baik
dan teratur, maka diperlukan suatu sistem yang terkomputerisasi.
Salah satu informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan yaitu informasi
mengenai persediaan barang. Bagian gudang harus mencatat setiap kali terjadi
transaksi, yaitu barang yang masuk, barang yang keluar, barang yang ada
digudang atau biasa disebut stok barang. Hal ini membutuhkan ketelitian dari
bagian gudang, supaya dalam setiap laporan tidak terjadi kesalahan yang
berakibat bahwa barang yang ada digudang masih banyak, tapi masih tetap
memesan barang atau sebaliknya barang yang sudah habis justru tidak
dipesankan. Hal ini akan menjadi masalah bagi perusahaan.
Sistem informasi persediaan barang ini sangat penting untuk mendukung
kegiatan operasional suatu perusahaan. Sistem informasi yang dibutuhkan
perusahaan khususnya tentang persediaan barang dengan aplikasi komputer,
diharapkan dapat mempercepat dalam menyelesaikan pekerjaan perusahaan
dan dihasilkan data yang akurat dengan waktu yang lebih cepat.
Dari penjelasan diatas, maka dapat diketahui bahwa persediaan sangat
penting artinya bagi perusahaan. Dalam hal ini penulis merasa tertarik untuk
lebih mengetahui dan memahami bagaimana persediaan di-manage secara
benar yang diterapkan dalam suatu perusahaan agar membawa manfaat yang
baik dalam pencapaian laba yang diinginkan. Menurut prinsip-prinsip
akuntansi persediaan merupakan barang dagang yang disimpan kemudian
dijual dalam operasi normal perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat disimpulkan rumusan
masalah yaitu :
A. Pengertian Sistem Informasi Manajemen Persediaan ?
B. Fungsi – Fungsi Persediaan ?
C. Faktor yang Menentukan Persediaan ?
D. Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Persediaan ?
E. Manfaat Persediaan?

1.3 Tujuan
a. Agar mahasiswa dapat mengerti materi tentang sistem informasi
manajemen persediaan.
BAB II
ISI

2.1 Pengertian Sistem Informasi Manajemen Persediaan


Sistem informasi manajemen atau SIM (bahasa Inggris: management
information system, MIS) adalah sistem perencanaan bagian dari
pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia,
dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk
memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu
strategi bisnis. Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem
informasi biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi
lain yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis,
istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok metode
manajemen informasi yang bertalian dengan otomatis atau dukungan
terhadap pengambilan keputusan manusia, misalnya sistem pendukung
keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif.
Menurut Barry E.Cushing dalam Jogiyanto (2005), sistem informasi
manajemen adalah kumpulan dari manusia dan sumber daya modal di dalam
suatu organisasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah
data untuk mengahasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan
manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian. Sedangkan
Menurut Frederick H.Wu dalam Jogiyanto (2005), sistem informasi
manajemen adalah kumpulan-kumpulan dari sistem-sistem yang
menyediakan informasi untuk mendukung manajemen.
Menurut Gordon B.Davis (1985) sistem informasi manajemen adalah
suatu serapan teknologi baru kepada persoalan keorganisasian dalam
pengolahan transaksi dan pemberian informasi bagi kepentingan
keorganisasian. Masih menurut Gordon.B Davis, dalam Jogiyanto (2005)
sistem informasi manajemen merupakan suatu sistem yang melakukan
fungsi-fungsi untuk menyediakan semua informasi yang mempengaruhi
semua operasi organisasi.
Menurut M. Munandar; bahwa yang dimaksud dengan inventory adalah
persediaan barang-barang yang menjadi objek usaha pokok perusahaan, bagi
perusahaan perdagangan barang-barang tersebut berupa persediaan barang
dagangan, sedangkan bagi perusahaan yang berproduksi (industri) berupah
persediaan barang mentah, persediaan bahan pembantu, persediaan barang
yang sedang diproses dan persediaan barang jadi.
Sofjan Assauri; persediaan dapat didefinisikan bahwa Persediaan adalah
suatu aktivitas yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan
maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha yang normal.
2.2 Fungsi-fungsi persediaan
1. Fungsi Decoupling adalah persediaan yang memungkinkan
perusahaan dapat memenuhi permintaan langganan tanpa tergantung
pada supplier. Persediaan bahan mentah diadakan agar perusahaan
tidak akan sepenuhnya tergantung pada pengadaannya dalam hal
kuantitas dan waktu pengiriman. Persediaan barang dalam proses
diadakan agar departemen-departemen dan proses-proses individual
perusahaan terjaga kebebasannya. Persediaan barang jadi diperlukan
untuk memenuhi permintaan produk yang tidak pasti dari para
langganan.Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi
permintaan konsumen yang tidak dapat diperkirakan atau diramalkan
disebut Fluctuations Stock.
2. Fungsi Economic Lot Sizing. Persediaan Lot Size ini perlu
mempertimbangkan penghematan-penghematan atau potongan
pembelian., biaya pengangkutan per unit menjadi lebih murah dan
sebagainya. Hal ini disebabkan karena perusahaan melakukan
pembelian dalam kuantitas yang lebih besar, dibandingkan dengan
biaya-biaya yang timbul karena besarnya persediaan (biaya sewa
gudang, investasi, resiko, dan sebagainya).
3. Fungsi Antisipasi. Apabila perusahaan menghadapi fluktuasi
permintaan yang dapat diperkirakan dan diramalkan berdasarkan
pengalaman atau data-data masa lalu, yaitu permintaan
musiman.Dalam hal ini perusahaan dapat mengadakan persediaan
musiman (Seasional Inventories).

Selain fungsi-fungsi diatas, menurut Herjanto (1997:168) terdapat enam


fungsi penting yang dikandung oleh persediaan dalam memenuhi kebutuhan
perusahaan antara lain:
1. Menghilangkan resiko keterlambatan pengiriman bahan baku atau
barang yang dibutuhkan perusahaan.
2. Menghilangkan resiko jika material yang dipesan tidak baik sehingga
harus dikembalikan.
3. Menghilangkan resiko terhadap kenaikan harga barang atau inflasi.
4. Untuk menyimpan bahan baku yang dihasilkan secara musiman sehingga
perusahaan tidak akan sulit bila bahan tersebut tidak tersedia di pasaran.
5. Mendapatkan keuntungan dari pembelian berdasarkan potongan
kuantitas (Quantity Discount).
6. Memberikan pelayanan kepada langganan dengan tersedianya barang
yang diperlukan.
2.3 Faktor-faktor yang menentukan persediaan
1. Volume atau jumlah yang dibutuhkan, yaitu yang dimaksudkan untuk
menjaga kelangsungan (kontinuitas) proses produksi. Semakin banyak
jumlah bahan baku yang dibutuhkan, maka akan semakin besar tingkat
persediaan bahan baku.
2. Kontinuitas produksi tidak terhenti, diperlukan tingkat persediaan bahan
baku yang tinggi dan sebaliknya.
3. Sifat bahan baku, apakah cepat rusak (durable goods) atau tahan lama
(undurable good). Sedangkan untuk bahan baku yang memiliki sifat tahan
lama, maka tidak ada salahnya menyimpannya dalam jumlah besar. Agar
kontinuitas produksi tetap terjaga, maka untuk berjaga-jaga perusahaan
sebaiknya memiliki apa yang dinamakan dengan persediaan cadangan
(safety stock). Persediaan cadangan atau disebut pula persediaan
pengaman adalah persediaan minimal bahan baku yang harus
dipertahankan untuk menjaga kontinuitas produksi.

2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat persediaan


Secara umum besar-kecilnya inventory tergantung pada beberapan faktor :
 Lead time, yaitu lamanya masa tunggu material yang dipesan
datang.
 Frekuensi penggunaan bahan selama 1 periode, frekuensi
pembelian yang tinggi menyebabkan jumlah inventory menjadi
lebih kecil untuk 1 periode pembelian
 Jumlah dana yang tersedia
 Daya tahan material
Secara khusus faktor-faktor yang mempengaruhi persediaan adalah:
 Bahan baku, dipengaruhi oleh : perkiraan produksi, sifat musiman
produksi, dapat diandalkan pemasok, dan tingkat efisiensi
penjadualan pembelian dan kegiatan produksi.
 Barang dalam proses, dipengaruhi oleh: lamanya produksi yaitu
waktu yang dibutuhkan sejak saat bahan baku masuk ke proses
produksi sampai dengan saat penyelesaian barang jadi.
 Barang jadi, persediaan ini sebenarnya merupakan masalah
koordinasi produksi dan penjualan.
2.5 Manfaat Persediaan
Dalam manajemen persediaan sudah tentu ada manfaatnya, berikut
merupakan manfaat dari manajemen persediaan.
A. Memanfaatkan Diskon Kuantitas
Diskon kuantitas diperoleh jika perusahaan membeli dalam
kuantitas yang besar. Perusahaan membeli melebihi kebutuhan
sehingga ada yang disimpan sebagai persediaan.
B. Menghindari Kekurangan Bahan (Out Of Stock).
Jika pelanggan datang untuk membeli barang dagangan, kemudian
perusahaan tidak mempunyai barang tersebut, maka perusahaan
kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan. Untuk
menghindari situasi tersebut, perusahaan harus mempunyai persediaan
barang jadi.
C. Manfaat Pemasaran.
Jika perusahaan mempunyai persediaan barang dagangan yang
lengkap, maka pelanggan/calon pelanggan akan terkesan dengan
kelengkapan barang dagangan yang kita tawarkan. Reputasi
perusahaan bisa meningkat. Di samping itu jika perusahaan selalu
mampu memenuhi keinginan pelanggan pada saat dibutuhkan maka
kepuasan pelanggan semakin baik, dan perusahaan semakin untung.
D. Peningkatan Tingkat Pelayanan
Pelanggan tidak hanya meminta kecepatan pengantaran tetapi juga
ketepatan, kepercayaan, dan macam-macam pengapalan.
Pengintegrasian dengan penjualan meningkatkan pengetahuan
pelanggan akan preferensi pengepakan dan pengiriman, dan
memungkinkan otomatisasi untuk memenuhi instruksi; indetifikasi
dari daerah distribusi untuk dibagi antara beberapa pelanggan atau
grup dan mudah untuk menyortir dari staging area dan pergerakan
stok. Hal ini menjamin bahwa produk yang benar berada ditempat
yang benar pada waktu yang tepat. Tingkat pelayanan tertinggi dapat
menyediakan pelanggan sehubungan dengan respons yang cepat
terhadap permintaan atau perubahan persyaratan dimana hal ini akan
meningkatkan kepuasan pelanggan.
E. Pengontrolan Persediaan yang Lebih Baik
Fleksibilitas dari distribusi dan penyimpanan barang-barang secara
menyeluruh memungkinkan perusahaan untuk memantau dan
mengontrol persediaan sesuai dengan bisnis mereka. Akses yang
instan terhadap data-data yang kritis meliputi ketersediaan
peresediaan, jumlah yang ada, jumlah yang harus diorder lagi dan
biaya yang dapat diketahui pada saat itu juga terhadap persediaan
untuk direspons secara cepat dalam rangka pengambilan keputusan,
sistem dengan kemampuan mengelolah beberapa lokasi yang berbeda-
beda memungkinkan manajemen dari gudang-gudang yang berbeda-
beda dan penelusuran persediaan melalui lot, secara seri atau
menggunakan level.
BAB III
KESIMPULAN

Dan dari materi yang kami berikan, Sistem manajemen persediaan


adalah kombinasi teknologi (perangkat keras dan perangkat lunak) dan
proses serta prosedur yang mengawasi pemantauan dan pemeliharaan
barang-barang yang disimpan oleh suatu perusahaan. Barang-barang ini bisa
merupakan aset perusahaan, bahan baku, atau produk jadi yang siap dikirim
ke vendor atau konsumen akhir.
Jadi, secara singkat, sistem informasi manajemen persediaan adalah
sistem yang dirancang untuk membantu bisnis mengotomatiskan
pengelolaan persediaan barang mereka, baik itu aset mereka sendiri maupun
barang dagangan.

Pentup
Akhir kata, kami menghaturkan banyak terimakasih kepada pihak yang
telah membantu kami menyelesaikan makalah ini. Tak lupa kami mengucap
alhamdulillah, karna makalah yang kami kerjakan dengan segenap hati
kami. Semoga makalah ini dapat memberikan ilmu yang bermanfaat bagi
yang membaca ataupun yang mendengarnya. Mohon maaf apabila ada
kesalahan baik dalam penulisan atau gaya bahasa. Terimakasih.

Daftar Pustaka
https://lavenderbluestiemdp.blogspot.com/

http://diahayupuspitad.blogspot.com/2015/12/makalah-sistem-informasi-
manajemen.html

Anda mungkin juga menyukai