Anda di halaman 1dari 2

Sistem Batch pada air

Proses batch merupakan sebuah proses dimana semua reaktan dimasukan


Bersama sama pada awal proses dan produk dikeluarkan pada akhir proses. Dalam
proses ini, semua reagen ditambahkan di awal proses dan tidak ada penambahan
atau pengeluaran ketika proses berlangsung. Proses batch cocok untuk produksi
skala kecil. Reaktor batch beroperasi secara unsteady state (konstant) karena
komposisi berubah sebagai fungsi waktu. Dalam industri, reaktor batch biasanya
digunakan untuk fase larutan, Reaktor dikatakan ideal jika pada setiap posisi
di dalam reaktor pada suatu saat tertentu komposisinya uniform/seragam
(Ramadhan, 2017)

Tanaman aquatic (air) dan semiaquatic seperti Eichhornia crassipes (eceng


gondok) Hydrocotyle umbellate lemna minor dan Azolla pinnata dapat menyerap
logam berat timbal (Pb), tembaga (Cu), kadmium (Cd), besi (Fe) dan merkuri
(Hg) dari larutan terkontaminasi telah lama diketahui. Kemampuan ini
digunakan dalam beberapa kontruksi lahan basah dan mungkin menjadi efektif
dalam menghilangkan beberapa logam berat seperti bahan organik dari air.
Kemampuan tanaman air tersebut dalam mengabsorpsi logam berat dilakukan
melalui akarnya. Dalam teknologi fitoremediasi teknik ekstraksi logam dari air
melalui akarnya dikenal dengan istilah rizhofiltrasi. Beberapa contoh penelitian
mengenai teknik ini Melalui fitoremediasi, proses penurunan pencemar dalam
limbah menggunakan tumbuhan merupakan kerjasama antara tumbuhan dan
mikroba yang berada pada tumbuhan tersebut. Kenaikan removal terjadi hampir
pada setiap reaktor. Hal ini menunjukkan tumbuhan uji mempunyai peran yang baik
dalam mendukung laju penyerapan unsur hara yang ada. Sehingga semakin tinggi
aktivitas fotosintesis akan berakibat semakin tinggi pula oksigen terlarut yang
dihasilkan yang akan memicu kinerja mikroorganisme dalam meremoval senyawa
organik yang ada.

sebagai berikut:

Pinto, dkk. (1987), telah melakukan penelitian akumulasi dan rekoveri logam
perak (Ag) menggunakan eceng gondok. Sesudah kultivasi selama 24 jam dalam
larutan yang mengandung Ag dengan konsentrasi awal 40 mg/L, menunjukkan
bahwa konsentrasi rata rata logam Ag adalah 8000 mg/g bahan kering atau
sekitar 70% dari konsentrasi awal larutan

Farah, H. (2019). Fitoremediasi Limbah Domestik (Grey Water) menggunakan Tanaman Kiambang
(Salvinia Molesta) dengan Sistem Batch . Surabaya: UINSA.

Ramadhan. (2017). Efisiensi Penyisihan BOD dan Phospat pada Air LimbahPencucian Pakain (Laundry)
dengan menggunakan Fitoremediasi. Jurnal Teknik Lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai