Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL PROGRAM HIBAH DANA DESA

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA GUNGGUNG


MELALUI SENI PYROGRAPHY (LUKIS BAKAR) SEBAGAI
EKONOMI KREATIF PEMANFAATAN LIMBAH BAMBU
PROYEK

OLEH :
Rifki Kadafi 718511021 2018
Dewi Sari Wulan 718510957 2018
Arisya Dinda Nurmala Putri 718511019 2018
Elsa Maysyaroh Ayunda 717510924 2017
Ramdhan Nuriawan 717510891 2017
Doni Dwi Hidayat 717510916 2017
Moh. Soleh 716510884 2016
R. Moh Nanda Bagas A. M. 716510858 2016
M. Husnul M. A. 716510867 2016
Ahmad Farid Hidayat 716510875 2016

UNIVERSITAS WIRARAJA
SUMENEP
2019
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul : Pemberdayaan Masyarakat Desa
gungung Melalui Seni Pyrography (Lukis
Bakar) Sebagai Ekonomi Kreatif
Pemanfaatan Limbah Bambu Proyek
2. Ruang Lingkup : Budaya dan Seni
Nama Organisasi : Badan Eksekutif Mahasiswa
Fakultas Teknik (BEM-FT)
3. Ketua Pengusul
Nama lengkap : Rifki Kadafi
NIM : 718511021
Program Studi/Jurusan : Teknik Sipil
Perguruan tinggi : Universitas Wiraraja
No.Telepon/HP : 085336504817
E-mail : rifkikadafi2000@gmail.com
4. Jumlah anggota pengusul : 10 Orang
5. Dosen pembimbing
Nama Lengkap : Subaidillah Fansuri, MT
NIDN : 0718018201
No. Telepon/HP : 081939424831
6. Lokasi Kegiatan/Mitra
Kelurahan/Kec : Batuan
Kabupaten/Kota : Sumenep
Provinsi : Jawa Timur
Jarak PT waktu tempuh ke lokasi : 2 Km
Desa(km)
7. Jangka waktu Pelaksanaan (bulan) : 6 Bulan
8. Biaya Total : Rp. 38.550.000,00,-
Ditjen Belmawa (Rp) : Rp. 38.550.000,00,-
Sumber Lain(Rp) :-
Menyetujui, Sumenep, 26 Maret 2019
Pimpinan Organisasi Mahasiswa Ketua Tim

Moh. Soleh Rifki Kadafi


NIM.716510884 NIM.718511021

Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan

Nur Dody Zakky, SE., M., M.Sm


NIDN. 0721038301
1. JUDUL

“Pemberdayaan Masyarakat Desa Gunggung Melalui Seni Pyrography


(Lukis Bakar) Sebagai Ekonomi Kreatif Pemanfaatan Limbah Bambu Proyek”.

2. LATAR BELAKANG
Desa gungung merupakan Desa yang berada di Kecamatan Kota Sumenep,
desa dengan luas wilayah 342,3 hektare yang berpenduduk 1.765 jiwa (653
keluarga) ini menjadi desa yang memiliki tanah yang subur di Kabupaten
Sumenep. Inilah sebabnya, sebagai besar masyarakat bermata pencaharian
sebagai petani padi dan tembakau. Karena tanahnya yang subur Desa
Gunggung juga memiliki banyak tumbuhan salah satunya tumbuhan bambu.
Karena berlimpahnya tumbuhan ini, seringkali tidak termanfaatkan dengan
baik. Warga hanya menggunakan bambu sebagai sarana pendukung
kebutuhannya sehari-hari, baik untuk bertani maupun dalam bidang proyek,
dalam bidang proyek bambu digunakan sebagai bahan utama bangunan, tidak
hanya itu bambu biasanya juga dipakai untuk penyangga dalam proyek
pembuatan bangunan. Namun setelah digunakan untuk penyangga bangunan,
bambu tersebut dibuang secara percuma setelah pembuatan sebuah bangunan
selesai. Inilah yang menjadi alasan mengapa revitalisasi bambu itu diperlukan,
khususnya dalam usaha yang meningkatkan perekonomian masyarakat.
Dalam permasalahan tersebut membuat banyak limbah bambu sisa proyek
bangunan di Desa Gunggung yang tidak dimanfaatkan, padahal sisa dari bambu
tersebut masih dapat dimanfaatkan dan berpotensi untuk di daur ulang menjadi
sebuah karya yang bernilai secara seni maupun ekonomi. Salah satu tempat
yang dapat digunakan untuk melakukan pemberdayaan yaitu di sekolah, karena
disekolah berkumpul para generasi muda penerus bangsa. Hal ini dapat
menjadi peluang karena banyak siswa yang memiliki potensi seperti membuat
kaligrafi, maka dari itu harus ada kegiatan-kegiatan yang mampu
meningkatkan keterampilan mereka.
Melhat dari permasalahan sekaligus peluang tersebut, kami membuat suatu
kegiatan yang nantinya akan melaksanakan “Pemberdayaan Masyarakat Desa
Gunggung Melalui Seni Pyrography (Lukis Bakar) Sebagai Ekonomi Kreatif
Pemanfaatan Limbah Bambu Proyek” sehingga nantinya dapat dimanfaatkan
untuk mengembangkan kemampuan masyarakat sekaligus membuka peluang
kerja untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
3. RUMUSAN MASALAH
Dalam melaksanakan program ini dapat dirumuskan masalah sebagai berikut.
1. Bagaimanakah proses membina masyarakat dalam memanfaatkan bambu
menjadi Seni Pyrography (Lukis Bakar) yang bernilai seni tinggi yang
memiliki nilai karya seni yang tinggi sekaligus dapat meningkatkan
perekonomian warga?
2. Langkah apa yang harus dilakukan untuk mempromosikan Seni Pyrography
(Lukis Bakar) agar dapat diterima oleh masyarakat serta dikenal secara
luas?
4. TUJUAN
Tujuan dari program ini antara lain:
1. Membantu memberdayakan penduduk desa dan memanfaatkan komoditi
lokal berupa bambu dengan menjadikannya sebagai Seni Pyrography (Lukis
Bakar) di Desa Gunggung, Kecamatan Batuan, Kabupaten Sumenep.
2. Membantu mengatasi permasalahan kemiskinan dengan mengadakan
pelatihan, pembuatan, serta pemasaran Seni Pyrography (Lukis Bakar) yang
terbuat dari bambu di Desa Gunggung, Kecamatan Batuan, Kabupaten
Sumenep.
3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Gunggung melalui
manajemen produksi dan mempromosikan Seni Pyrography (Lukis Bakar)
untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Gunggung,
Kecamatan Batuan, Kabupaten Sumenep.
5. INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM
Melalui kegiatan ini masyarakat diharapkan dapat mandiri. Ada empat hal
yang dapat dijadikan indikator keberhasilan dari kegiatan ini. Keempat
indikator tersebut adalah sebagai berikut:
1. Masyarakat Desa Gunggung khususnya anak sekolah menguasai dasar-
dasar cara pembuatan Seni Pyrography (Lukis Bakar).
2. Menjadikan Desa Gunggung, sebagai tempat produksi Seni Pyrography
(Lukis Bakar) dari bambu yang dapat bermanfaat bagi masyarakat setempat
dan lingkungan Kabupaten Sumenep.
3. Pembuatan komunitas desa pasca pelatihan sebagai penunjang ekonomi
kreatif masyarakat.
4. Meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Gunggung, baik dari produksi
baik lokal ataupun mancanegara dengan bekerja sama dengan owner toko-
toko tempat pariwisata yang ada di sumenep atau mancanegara sebagai
mitra kerja pasca produksi.
6. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Selain berguna bagi masyarakat desa Gunggung, kegiatan ini diharapkan
memberikan luaran yang bermanfaat bagi pelaksana kegiatan. Untuk
keberlanjutan kegiatan, ada tiga luaran yang diharapkan bisa dihasilkan dari
kegiatan pengabdian ini. Tiga luaran tersebut adalah sebagai berikut.
1. Terbentuknya buku pedoman praktis dan video tutorial pembuatan Seni
Pyrography (Lukis Bakar) yang dapat menjadi acuan masyarakat.
2. Terciptanya karya seni yang diproduksi oleh warga masyarakat Desa
Gunggung, khususnya anak sekolah.
3. Publikasi di media cetak dan elektronik, baik dengan cakupan lokal,
regional, maupun nasional.
4. Publikasi melalui seminar atau jurnal ilmiah terkait kegiatan yang dilakukan
di desa Gunggung.
5. Website resmi Desa Gunggung untuk mempromosikan Seni Pyrography
(Lukis Bakar).
7. MANFAAT
7.1 Manfaat Bagi Masyarakat
1. Ikut berkontribusi terhadap kemajuan dan peningkatan daerahnya.
2. Tanggap dan terlatih pada pencanangan desa Gunggung sebagai
salah satu desa kreatif.
3. Memiliki animo dan kebanggaan terhadap keunggulan desa yang
berujung kepada peningkatan perekonomian masyarakat.
7.2 Manfaat Bagi Mahasiswa Pelaksana
1. Pengaplikasian tri dharma perguruan tinggi Pendidikan, Penelitian
dan pengabdian serta mengamalkan jati diri mahasiswa sebagai
Agen Of Changes dan Agen Of Social Control.
2. Mengerti dan memahami dinamika kehidupan masyarakat.
3. Melatih rasa peduli dan kepekaan terhadap fenomena yang terjadi di
sekitar mahasiswa.
7.3 Manfaat Bagi Lembaga
1. Sebagai salah satu wujud nyata kegiatan pengabdian kepada
masyarakat.
2. Bentuk kepedulian terhadap masyarakat desa.
8. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Secara umum masyarakat Desa Gunggung, Kecamatan Batuan,
Kabupaten Sumenep. memiliki ekonomi kelas menengah ke bawah serta
tingkat pendidikan yang rendah. Sebagian besar masyarakat berprofesi sebagai
petani, dan beberapa yang tidak mempunyai pekerjaan tetap. Sebagian
masyarakat memiliki sikap apatis terhadap pendidikan sehingga sebagian besar
remaja tidak mengenyam pendidikan menengah atas, bahkan perguruan tinggi.
Jumlah penduduk yang tidak memiliki penghasilan tetap tergolong tinggi. Hal
tersebut yang mengakibatkan pertumbuhan ekonomi desa tersebut berjalan
stagnan.
Masalah terbesar bagi para pemilik pohon bambu di Desa Gunggung
adalah belum bisa merevitalisasi bambu untuk menaikkan nilai bambu sebagai
barang produksi selain untuk kebutuhan sehari-hari. Masyarakat masih
menjual bambu mereka dengan harga yang masih sangat murah sehingga
Masyarakat tidak bisa mendapatkan keuntungan dan tidak bisa meningkatkan
kesejahteraan Masyarakat setempat.
9. METODE PELAKSANAAN
Dari hasil observasi ke lokasi dan wawancara dengan kepala desa, tokoh
masyarakat, dan beberapa masyarakat sekitar disusunlah tahapan-tahapan
sebagai berikut.
1. Menyusun rencana pemberdayaan masyarakat yang diawali dengan
pendataan peserta, tempat dan jadwal kegiatan.
2. Peserta Pemberdayaan kemudian diberikan materi dengan mulai
menggunakan alat, bahan, serta tahap pembuatan Pyrography (Lukis
Bakar).
3. Selanjutnya peserta mulai praktek membuat Pyrogtaphy (Lukis Bakar)
diatas bambu sisa proyek dengan menggunakan alat yang telah disediakan.
4. Memasarkan karya pasca produksi dengan mitra kerja dengan toko-toko
pariwisata baik local maupun mancanegara

10. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu pelaksanaan kegiatan adalah enam bulan sejak
ditandatangani kontrak bantuan PHBD. Program ini diharapkan dapat
ditindaklanjuti oleh pihak desa yang dapat bekerja sama dengan Pemerintah
Daerah serta beberapa perguruan tinggi yang ada di sekitar wilayah Kabupaten
Sumenep.
11. BIAYA
Kegiatan PHBD ini direncanakan membutuhkan biaya sebesar Rp
38.550.000,00 (Tiga Puluh Juta Lima Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah) yang
dikeluarkan untuk kebutuhan-kebutuhan pelaksanaan kegiatan seperti: biaya
produksi, pembinaan dan manajemen produksi, hingga publikasi pelaksanaan
kegiatan PHBD.

Anda mungkin juga menyukai