Portofolio
Disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Biologi
Guru : Lia Muliawati, S.Pd.
disusun oleh :
Alkohol
Bahan Dasar Mikroorganisme Produk
antibiotik
Bahan Dasar Mikroorganisme Produk
Asam cuka
Bahan Dasar Mikroorganisme Produk
Brem
Bahan Dasar Mikroorganisme Produk
kecap
Bahan Dasar Mikroorganisme Produk
keju
Bahan Dasar Mikroorganisme Produk
Nata de coco
Bahan Dasar Mikroorganisme Produk
mentega
Bahan Dasar Mikroorganisme Produk
oncom
Bahan Dasar Mikroorganisme Produk
roti
Bahan Dasar Mikroorganisme Produk
Sake
Bahan Dasar Mikroorganisme Produk
SauS ikan
Bahan Dasar Mikroorganisme Produk
soygurt
Bahan Dasar Mikroorganisme Produk
tape
Bahan Dasar Mikroorganisme Produk
tauco
Bahan Dasar Mikroorganisme Produk
tempe
Bahan Dasar Mikroorganisme Produk
terasi
Bahan Dasar Mikroorganisme Produk
yoghurt
Bahan Dasar Mikroorganisme Produk
1. Jaringan tersebut sedang aktif pertumbuhannya bersifat meristematis, karena memiliki daya
regenerasi yang tinggi dan masih aktif membelah dan diharapkan pada jaringan tersebut masih
terdapat zat tumbuh yang masih aktif sehingga membantu perkembangan jaringan selanjutnya.
2. Eksplan yang diambil berasal dari bagian daun, akar, mata tunas, serbuk sari (anther) kuncup, ujung
batang dan umbi yang dijaga kesterilannya. Apabila perlu dapat diambil dari bagian yang masih
terlindung secara alamiah seperti tertutup rapat oleh sisik, daun pelindung, dan sebagainya.
3. Eksplan yang diambil dari jaringan yang masih muda (bila ditusuk pisau akan terasa lunak sekali),
kerena mempunyai kemampun untuk membelah sehingga bersifat meristematik.
Eksplan kemudian diletakkan dalam media kultur yang sesuai. Eksplan tadi akan terus membelah
membentuk masa sel yang belum terdifferensiasi, yaitu kalus. Kalus kemudian dipindah dalam media
differensiasi yang akan terus tumbuh dan berkembang menjadi tanaman kecil atau planlet. Medium kultur
membutuhkan gula, garam-garam anorganik, nitrogen organik dan unsur-unsur mikro serta hormon-
hormon pertumbuhan misalnya auksin dan sitokinin. Untuk lebih memahami mekanisme kultur jaringan,
perhatikan gambar di bawah ini.
Tahapan yang dilakukan dalam perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan adalah :
Pembuatan media, Inisiasi, Sterilisasi, Multipikasi, Pengakaran, dan Aklimatisasi.
1. Pembuatan Media
Media merupakan faktor penentu dalam perbanyakan dengan kultur jaringan. Media yang di
gunakan biasanya terdiri dari garam mineral, vitamin, dan hormon. Selain itu di perlukan juga bahan
tambahan seperti agar, gula, dan lain-lain. Zat pengatur tumbuh (hormon) yang ditambahkan juga
bervariasi, baik jenisnya maupun jumlahnya, tergantung dengan tujuan dari kultur jaringan yang dilakukan.
Media tumbuh dapat dibedakan menjadi media padat dan media cair. Media padat umumnya berupa
padatan gel, seperti agar, dimana nutrisi dicampurkan pada agar. Media cair adalah nutrisi yang dilarutkan
di air. Media cair dapat bersifat tenang atau dalam kondisi selalu bergerak, tergantung kebutuhan.
2. Inisiasi
Inisiasi adalah pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan dikulturkan. Bagian tanaman
yang sering digunakan untuk kegiatan kultur jaringan adalah tunas. Eksplan dapat berasal dari : daun, tunas,
cabang, batang, akar, embrio, kotiledon, hipokotil, epikotil
Proses Inisiasi
P a g e | 12
3. Sterilisasi
Sterilisasi adalah bahwa segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan di tempat yang steril,
yaitu di laminar flow dan menggunakan alat-alat yang juga steril. Sterilisasi juga dilakukan terhadap
peralatan, yaitu menggunakan etanol yang disemprotkan secara merata pada peralatan yang digunakan.
Teknisi yang melakukan kultur jaringan juga harus steril.
4. Multiplikasi
Multiplikasi adalah kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam eksplan pada media.
Kegiatan ini dilakukan di laminar flow untuk menghindari adanya kontaminasi yang menyebabkan
gagalnya pertumbuhan eksplan. Tabung reaksi yang telah ditanami eksplan diletakkan pada rak-rak dan
ditempatkan di tempat yang steril dengan suhu kamar.
5. Pengakaran
Pengakaran adalah fase dimana eksplan akan menunjukan adanya pertumbuhan akar yang
menandai bahwa proses kultur jaringan yang dilakukan mulai berjalan dengan baik. Pengamatan dilakukan
setiap hari untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan akar serta untuk melihat adanya kontaminasi
oleh bakteri ataupun jamur. Eksplan yang terkontaminasi akan menunjukan gejala seperti berwarna putih
atau biru (disebabkan oleh jamur) atau busuk (disebabkan bakteri).
P a g e | 13
6. Aklimatisasi
Aklimatisasi adalah kegiatan memindahkan eksplan keluar dari ruangan aseptik ke bedeng.
Pemindahan dilakukan secara hati-hati dan bertahap, yaitu dengan memberikan sungkup. Sungkup
digunakan untuk melindungi bibit dari udara luar dan serangan hama penyakit karena bibit hasil kultur
jaringan sangat rentan terhadap serangan hama penyakit dan udara luar. Setelah bibit mampu beradaptasi
dengan lingkungan barunya maka secara bertahap sungkup dilepaskan dan pemeliharaan bibit dilakukan
dengan cara yang sama dengan pemeliharaan bibit generatif.
Proses Aklimatisasi