Anda di halaman 1dari 13

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN (ENVIRONMENTAL

MANAGEMENT SYSTEM) ISO 14001 DENGAN 4 FUNGSI MANAJEMEN

MAKALAH PRAKTIKUM

MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN TERNAK

Oleh :

Kelas : D

Kelompok : 3
MEIKE DYAH 200110170251

TRIWAHYUNI A 200110170078

AMRI YAVIE KHARAZI 200110170092

DIKA NURRAYADI 200110170063

ABI WIDYA PRIHANTARA 200110170080

IQBAL SUSANTO PUTRA 200110170253

LABORATORIUM BIOKIMIA DAN FISIOLOGI TERNAK

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

SUMEDANG

2019
I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perusahaan dalam menjalankan tugasnya harus selalu memperhatikan

lingkungan, karena kegiatan yang dilakukan oleh setiap perusahan pasti akan

berdampak terhadap lingkungan, seperti adanya limbah dan sampah yang akan
merusak lingkungan dan sangatlah tidak baik untuk kesehatan dan kelangsungan

hidup dari masyarakat umum. Limbah dan juga sampah ini sangat merugikan untuk

masyarakat khususnya masyarakat sekitar perusahaan tersebut, oleh karena itu

diperlukan sebuah kebijakan atau peraturan yang berlaku. Kebijakan lingkungan ISO

14001 adalah kebijakan yang menguraikan maksud dan arahan bagaimana perusahaan

akan berhubungan dengan efeknya pada lingkungan secara keseluruhan.

Pemastian tetap relevan dengan trend pasar yang ada dilakukan sebuah perubahan

ataupun revisi yaitu dengan adanya ISO 14001: 2015 merespon tren terbaru. ISO 14001:

2015 berisi syarat – syarat untuk standar manajemen lingkungan, adalah salah satu standar

dunia yang paling banyak digunakan dan alat bisnis utama bagi banyak organisasi, dengan

lebih dari 300. 000 sertifikat yang dikeluarkan untuk seluruh dunia, pada agenda banyak

organisasi di seluruh dunia yang menempatkan pentingnya dampak lingkungan. ISO 14001:

2015 ini digunakan oleh setiap organisasi yang ingin mendirikan, memperbaiki, atau

mempertahankan sistem manajemen lingkungan agar sesuai dengan kebijakan

lingkungan yang telah ditetapkan dan persyaratan.


1.2. Identifikasi Masalah

1. Apa Definisi Sistem Manajemen Lingkungan?

2. Apa Tujuan Sistem Manajemen Lingkungan?

3. Apa Saja Keuntungan Sistem Manajemen Lingkungan?

4. Bagaimana Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO14001 dengan 4

Fungsi Manajemen?

1.3. Maksud dan Tujuan


1. Untuk Mengetahui Definisi Sistem Manajemen Lingkungan.

2. Untuk Mengetahui Tujuan Sistem Manajemen Lingkungan.

3. Untuk Mengetahui Keuntungan Sistem Manajemen Lingkungan.

4. Untuk Mengetahui Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001

dengan 4 Fungsi Manajemen.


II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan,


penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan pengembangan
lingkungan hidup. Pengelolaan sendiri dalam aspek manajemen dibagi 4 yaitu
Planning, Organization, Actuating, and Controlling (POAC) (Hillary,1997).
Manajemen lingkungan pada awalnya didasarkan pada pendekatan komando dan
pengawasan melalui peraturan-peraturan berkekuatan hukum melalui peraturan-
peraturan berkekuatan hukum yang wajib dipatuhi berikut sangsi hukumnya. Oleh
Sutrisno (1996) pendekatan ini dianggap gagal memenuhi tujuan yang ingin dicapai
karena program atau pengaturan yang keluarkan kurang mempertimbangkan ciri-ciri
regulasi yang baik, yaitu:

a. Penekanannya pada hasil akhir bukan teknologi.

b. Proses pembuatannya, isi dan tahapan penerapan, dirancang bersama dunia


industri.

c. Penerapannya bertahap dan memberikan cukup waktu.

d. Penerapan tahapan-tahapannya tegas dan lugas, tidak longgar.

e. Konsisten, tidak berubah-ubah dan dapat diperkirakan.

f. Minimal setara, selaras dengan program/peraturan lingkungan negara-negara lain.

g. Menawarkan intensif, meransang inovasi.

Tujuan utama dari dari sertifikasi ISO 14001 adalah menjaga kelangsungan
hidup tumbuhan dan binatang dalam kondisi yang terbaik yang paling memungkinkan
(Kuhre, 1995). ISO 14001 sebagai referensi untuk menjalankan sistem manajemen
lingkungan merupakan standar internasional yang di terbitkan oleh ISO
“International Standards for Organitation” dimana prinsip dasarnya adalah “control”
terhadap semua aspek yang dapat berdampak negatif terhadap lingkungan
(Sturm,1998).
III

PEMBAHASAN

3.1. Definisi Sistem Manajemen Lingkungan

Sistem Manajemen Lingkungan (Environmental Management System) atau

EMS adalah siklus berkelanjutan dari kegiatan perencanaan, implementasi, evaluasi

dan peningkatan proses, yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga tujuan bisnis
perusahaan atau pemerintah dan tujuan lingkungan bisa padu dan bersinergi.

Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan,

penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan pengembangan

lingkungan hidup. Pengelolaan sendiri dalam aspek manajemen dibagi 4 yaitu

Planning, Organization, Actuating, and Controlling (POAC) (Hillary, 1997).

3.2. Tujuan Sistem Manajemen Lingkungan

Meningkatkan kondisi kerja yang produktif, mengintegrasikan pengelolaan

bisnis dan lingkungan dan mengurangi dampak kerusakan lingkungan.

3.3. Keuntungan Sistem Manajemen Lingkungan

Keuntungan dari Sistem Manajemen Lingkungan yang efektif meliputi,


memelihara hubungan yang baik dengan masyarakat, meningkatkan kinerja

lingkungan, mengurangi kerugian, memiliki keuntungan yang kompetitif, mengurangi

biaya pengolahan limbah, mengurangi kecelakaan, meningkatkan kepercayaan

konsumen, meningkatkan image publik dan pasar, meningkatkan pengelolaan

pengeluaran, konservasi energi dan material dan meningkatkan hubungan antara

industri dengan pemerintahan.


3.4. Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan Dengan 4 Fungsi Manajemen

1. Tahap 1 Perencanaan (Planning)

Upaya mewujudkan organisasi atau perusahaan yang ramah lingkungan atau

peduli dengan lingkungan maka dibutuhkan upaya nyata untuk melakukan hal

tersebut melalui suatu sistem pengelolaan atau manajemen lingkungan yang handal,

efektif, terdokumentasi, serta mendorong untuk selalu dilakukan peningkatan

seperti halnya penerapan Sistem Manajemen Lingkungan mengacu pada standar


ISO 14001;2004. Hal ini perlu dukungan dari semua pihak, baik manajemen,

karyawan serta semua pihak yang terkait. ISO 14001 sebagai referensi untuk

menjalankan sistem manajemen lingkungan merupakan standar internasional yang

di terbitkan oleh ISO “International Standards for Organitation” dimana prinsip

dasar nya adalah “control” terhadap semua aspek yang dapat berdampak negatif

terhadap lingkungan (Sturm,1998).

2. Tahap 2 Pengorganisasian (Organizing)

A. Pembentukkan Tim

Manajemen puncak, management representative (MR), document controller (DC),

working group dan auditor internal sistem manajemen lingkungan.


B. Pembentukkan Komitmen

Tim dan karyawan harus mengetahui maksud dan tujuan dari penerapan sistem

manajemen lingkungan ISO 14001, proses sosialisasi yang intensif dan masif bagi

seluruh karyawan, menunjuk tim dalam suatu surat keputusan yang sekaligus

diberikan penjelasan mengenai tugas dan tanggung jawab sebagai tim, komunikasi
yang efektif antara manajemen puncak, tim dan seluruh karyawan dan reward and

punishment system.

C. Penetapan Ruang Lingkup

Kesiapan infrastruktur untuk mengendalikan atau mencegah dampak negatif

lingkungan dari kegiatan untuk setiap area, kesiapan tim dan karyawan dalam

menerapkan sistem manajemen lingkungan, ketersediaan anggaran untuk

memenuhi kebutuhan pemenuhan persyaratan baik infrastruktur maupun peraturan


perundang-undangan terkait dengan lingkungan yang relevan, tingkat dampak

lingkungan sebagai efek samping kegiatan yang dilaksanakan di masing-masing

area atau proses dan untutan dari pihak-pihak terkait.

D. Penyediaan Sumber Daya

Sumber daya di harus di persiapan untuk kebutuhan penerapan sistem manajemen

lingkungan seperti yang di atur dengan Persyaratan ISO 14001;2004 klausa 4.4.1

mencakup diantaranya, sumber daya manusia termasuk kemampuan spesifik yang

dibutuhkan untuk menjamin efektivitas penerapan sistem manajemen lingkungan,

infrastruktur yang dibutuhkan untuk mengendalikan dan mengurangi dampak

negatif dari kegiatan yang dilakukan oleh organisasi atau perusahaan, teknologi
yang diperlukan untuk meminimalkan dampak negatif pencemaran lingkungan dan

keuangan yang dibutuhkan untuk membiayai seluruh kegiatan untuk menjamin

efektivitas penerapan sistem manajemen lingkungan.

3. Tahap 3 Pengarahan (Actuating)

Memberikan pengetahuan kepada Tim tentang konsep sistem manajemen

lingkungan, memberikan pengertian tentang interpretasi persyaratan ISO


14001:2004, memberikan arahan bagaimana melakukan pengembangan dan

penerapan sistem manajemen lingkungan, memberikan arahan tentang sistem

dokumentasi sistem manajemen lingkungan, memberikan pengertian bagaimana

melakukan risk assessment terkait dengan aspek dan dampak lingkungan.

Beberapa keuntungan untuk melakukan pengembangan dan penerapan Sistem

Manajemen Lingkungan ISO 14001 dengan Sistem Manajemen Mutu ISO

9001:2008 secara terintegrasi diantaranya, memudahkan dalam pengembangan dan


penerapan sistem manajemen lingkungan, karena mengacu pada sistem manajemen

mutu yang terlebih dahulu telah di terapkan dan sertifikasi, memudahkan dalam

pengendalian, pemeliharaan sistem manajemen dimana cukup dengan satu

management representative untuk 2 manajemen sistem, memudahkan dalam

pencapaian tujuan perusahaan dan efisien dari sisi waktu dan penyediaan sumber

daya.

4. Tahap 4 Pengawasan (Controlling)

Sistem Manajemen Lingkungan merupakan sistem manajemen yang berbasis

resiko, dimana sistem ini digunakan untuk mengendalikan resiko lingkungan

(Environtment Risk Management), oleh karena itu bagian dari tahapan


pengembangan sistem maanjemen lingkungan maka organisasi harus melakukan

Environtment Risk Assessment atau melakukan identifikasi aspek dan dampak

lingkungan, agar dapat melakukan secara konsisten maka perlu di buat prosedur

terdokumentasi untuk pelaksanaan Risk Assessment tersebut seperti yang di atur

dalam standar ISO 14001:2004 clausa 4.3.1. Berdasarkan Standar ISO 14001:2004

yang dimaksud aspek lingkungan adalah bagian dari organisasi yang dapat berupa
aktifitas, produk atau pelayanan yang berinteraksi dengan lingkungan, sebagai

contoh, pengoperasian genset, penggunaan air, penggunaan AC, penggunaan

energi, proses maintenance dan pemakaian bahan B3.

Dampak lingkungan (environment impact) merupakan segala perubahan yang

terjadi pada lingkungan baik merugikan atau menguntungkan, secara keseluruhan

atau sebagai hasil dari aspek lingkungan (definisi standar ISO 14001;2004 point

3.7). Contoh dampak lingkungan diantaranya, pencemaran udara, pencemaran


tanah, pencemaran air, menghasilkan limbah B3, menghasilkan limbah non B3,

pengurangan sumber daya alam, ganguan kesehatan atau keselamatan dan penipisan

lapisan ozon.

Tim Sistem Manajemen Lingkungan di pimpin oleh Management

Representative melakukan assessment aspek dan dampak lingkungan dari seluruh

kegiatan, produk atau pelayanan yang dilakukan oleh organisasi baik dalam kondisi

normal, tidak normal maupun emergency sesuai dengan ruang lingkup yang di

tetapkan. Tim harus menentukan aspek lingkungan yang significant atau tidak

significant dengan mempertimbangkan beberapa hal diantaranya, peluang

terjadinya, keseriusan dampak, mekanisme pengendalian yang sudah dijalankan,


peraturan atau perundang-undangan yang berlaku dan relevan, teknologi,

persyaratan keuangan dan perhatian pihak-pihak terkait.

Hasil assessment dituangkan oleh tim dalam suatu dokumen yang bisa di

sebut Identifikasi dan Evaluasi Aspek Dampak Lingkungan (IEADL). Dari hasil

assessment tersebut, tim menentukan mekanisme pengendaliannya dimana

pengendalian yang dilakukan mencakup eliminasi, substitusi, rekayasa engineering,


pengadaan infrastruktur atau alat pelindung diri dan pengendalian secara

administratif.

Aspek yang significant dibuat menjadi objective dan target serta program.

Dokumen IEADL ini dokumen yang akan selau di perbaharui serta di kaji secara

periodik oleh tim terutama jika terjadi perubahan produk, jasa, kegiatan dan

berpengaruh ke lingkungan, terjadi perubahan peraturan perundang-undangan,

terjadi incident atau emergency condition yang berpengaruh terhadap lingkungan,


terjadi perubahan key person yang berpengaruh ke sistem manajemen lingkungan

dan keluhan klien, masyarakat sekitar atau pemerintah (Willig, 1995)

Bagi organisasi atau perusahaan belum memiliki dokumen Risk Assessment

ini, sehingga pada saat akan menerapakan Sistem Manajemen Lingkungan maka

tim harus menyusunnya, namun demikian bagi organisasi atau perusahaan yang

telah memiliki dokumen AMDAL, ANDAL serta dokumen Implementasi Rencana

Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan

Hidup (RPL) atau dapat UKL, UPL maka dokumen tersebut akan sangat membantu

tim dalam melakukan Risk Assessment untuk menyusun dokumen Identifikasi dan

Evaluasi Aspek Dampak Lingkungan (IEADL).


IV

KESIMPULAN

1. Sistem Manajemen Lingkungan (Environmental Management System) atau EMS

adalah siklus berkelanjutan dari kegiatan perencanaan, implementasi, evaluasi

dan peningkatan proses, yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga tujuan

bisnis perusahaan atau pemerintah dan tujuan lingkungan bisa padu dan

bersinergi.
2. Tujuan dari Sistem Manajemen Lingkungan adalah meningkatkan kondisi kerja

yang produktif, mengintegrasikan pengelolaan bisnis dan lingkungan dan

mengurangi dampak kerusakan lingkungan.

3. Keuntungan dari Sistem Manajemen Lingkungan yang efektif meliputi,

memelihara hubungan yang baik dengan masyarakat, meningkatkan kinerja

lingkungan, mengurangi kerugian, dan lain-lain.

4. Penerapan system Manajemen Lingkungan dengan 4 unsur Manajemen yaitu

Tahap 1 Perencanaan (Planning), Tahap 2 Pengorganisasian (Organizing), Tahap

3 Pengarahan (Actuating), Tahap 4 Pengawasan (Controlling).


DAFTAR PUSTAKA

Hillary, Ruth. 1997. Environmental management standards: What do the SMEs


think? In Sheldon Christopher (ed.), ISO 14001 and beyond. (333-358).
Greenleaf Sheffield: UK.
Hilary, R. 2000. Environmental Management Standars: What do the SMEs think? In
Sheldon Christoper, ISO 14001 and beyond (333-358). Greenleaf,
Sheffield, United Kingdom.
Kuhre, W,L. 1995. ISO 14001 Certification Environmental Management System.
USA : Prentice Hall, NJ.
Sturm, Andreas. 1998. ISO 14001: Implementing an Environmental Management.
System Ellipson: AG,Switzerland.
Sutrisno, H. 1996. Metodologi Research IV. Andi Offset: Yogyakarta.
Willig, John T. (ed.). 1995. Auditing for Environmental Quality Leadership. John
Wiley & Son: Canada.

Anda mungkin juga menyukai