KLASIFIKASI ARSIP
ARSIP DINAMIS :
Arsip yang digunakan secara langsung dalam kegiatan pencipta Arsip dan disimpan
selama jangka waktu tertentu. Adapun bentuk arsip dinamis dapat berupa: kertas,
mikrofilm, atau media elektronik, peta, cetak biru, gambar, foto, data dari sistem
komputer, audio dan video, dokumen tulisan tangan, formulir, dan sebagainya. (Agus
Sugiarto, Teguh W, 2005:6).
Undang-Undang Pokok Kearsipan No. 7 Tahun 1971 ditegaskan bahwa arsip dinamis
sifatnya tertutup. Artinya bahwa arsip dinamis tidak dapat diketahui oleh pihak lain yang
tidak berhak
Arsip statis adalah arsip yang dihasilkan oleh pencipta arsip karena memiliki nilai guna
kesejarahan, telah habis retensinya, dan berketerangan dipermanenkan yang telah
diverifikasi baik secara langsung maupun tidak langsung oleh Arsip Nasional Republik
Indonesia dan/atau lembaga kearsipan.
- Susunan Klasifikasi Arsip Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia disusun
berdasarkan:
Klasifikasi Subtantif adalah klasifikasi yang berkaitan dengan fungsi dan tugas sesuai
maksud dan tujuan instansi yang secara operasional mempunyai kepentingan bagi
kehidupan kemasyarakatan
Retensi Arsip adalah jangka waktu penyimpanan yang wajib dilakukan terhadap suatu jenis
arsip. Sedangkan jadwal retensi adalah daftar yang memuat kebijaksanaan seberapa jauh
sekolompok arsip dapat disimpan atau dimusnahkan
Jadwal retensi arsip (JRA) adalah suatu daftar yang berisi tentang kebijakan jangka
penyimpanan arsip serta penetapan simpan permanen dan musnah.
Pertanyaan :
Masalah kearsipan masih kurang mendapat perhatian terlebih dalam hal penyimpanan
arsip yang menimbulkan permasalahan saat arsip nantinya dibutuhkan.
Sistem kearsipan yang dikenal ada 2, sentralisasi dan desentralisasi. Dalam hal
pemeliharaan, penyimpanan dan pemusnahan sistem mana yang lebih mudah untuk
diterapkan?