PENDAHULUAN
Perbelanjaan dan Toko Modern dalam Pasal 1 disebutkan bahwa pasar adalah
area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual lebih dari satu baik yang
pusat perdagangan maupun sebutan lainnya. Pasar itu sendiri terdiri dari dua
Pasar tradisional adalah tempat berjual beli dimana konsumen masih bisa
melakukan tawar menawar, salah satu contoh dari pasar tradisional yang
harganya sudah terpatok. Pasar modern adalah toko atau tempat transaksi
jual beli dengan sistem pelayanan mandiri, menjual berbagai jenis barang
Industri ritel modern telah berkembang pada tahun 1960-an tepatnya pada
tahun 1964 yang ditandai dengan berdirinya Sarinah building. Industri ini
1
2
sebagainya. Pada awalnya bisnis ritel modern ini didominasi oleh peritel
serta daerah hiburan yang terletak di tengah kota yang memiliki pengaruh
semakin terjepit akibat kehadiran usaha ritel pasar modern yang dalam
rentang waktu 2003 sampai 2008 pertumbuhan gerai ritel mencapai 162 %.
2.058 gerai menjadi 7.301 pada tahun 2008, sementara jumlah pasar
pemegang merek ritel asing yang masuk ke Indonesia hanya lima, dengan
jumlah 275 gerai, tahun 2004 sudah 14 merek ritel asing yang masuk, dengan
500 gerai. Tahun 2008, merek ritel asing yang masuk sudah 18, dengan 532
Oktober 2012)
3
di Indonesia masih dalam tahap perkembangan. Hal ini dapat terlihat dari
Tahun
Kategori
2008 2009
Toko Grosir 26 26
Periode lima tahun terakhir dari 2007-2011 jumlah gerai usaha ritel di
2007 jumlah usaha ritel di Indonesia masih sebesar 10.365 gerai, kemudian
pada 2011 diperkirakan akan mencapai 18.152 gerai yang tersebar di hampir
pada 2007 meningkat menjadi 154 gerai pada 2010. Sementara hingga akhir
4
antara 10-15% per tahun. Penjualan ritel pada 2006 masih sebesar Rp 49
triliun, namun melesat hingga mencapai Rp 100 triliun pada 2010. Sedangkan
pada 2011 pertumbuhan ritel diperkirakan masih sama yaitu 10%-15% atau
Jika pada 2007 tercatat 1.377 gerai maka pada 2010 mengalami penurunan
minimarket yang fenomenal. Jika pada 2007 total gerai minimarket hanya
8.889 maka pada 2010 melonjak pesat hingga mencapai sekitar 15.538 buah.
dan penyebaran yang cukup luas, baik melalui pola pengelolaan sendiri
Perkembangannya dapat dilihat dari jumlah gerai baru yang dibuka, serta
5
tahun 2010 minimarket mencatat 21.7% atau tumbuh 2.8%, dari 2009 yang
Indomaret, Alfamart, Star Mart, Yomart, Alfa MIDI, Circle K, Mini Mart,
hari. Selain itu letaknya yang dekat dengan pemukiman maupun akses jalan
dampak positif yang diberikan minimarket adalah fasilitas yang nyaman dan
negatif yang utama dengan adanya minimarket yang telah menjamur saat ini
omset yang didapat warung tradisional akan berkurang jauh lebih sedikit
ternyata lebih mahal dari harga normal di pasaran maupun warung tradisional.
menengah ke atas.
pedagang kecil seperti pedagang kelontong yang semakin resah karena usaha
yang mereka rintis selama ini terancam gulung tikar. Itu karena para
pedagang pasar tradisional atau pebisnis ritel lokal diantaranya dalam bentuk
rata sebesar 5,9 %, namun penurunan yang lebih besar dialami oleh kelompok
pedagang dengan aset antara Rp 5-15 juta, Rp 15-25 juta dan di atas Rp 25
25,5% dan 22,9%. Perkembangan yang sangat pesat pada pusat perbelanjaan
itu, hanya dibatasi dengan kuota 52 unit khusus untuk Kota Yogyakarta
maupun regulasi , untuk Perwal Nomor 18 tahun 2006 hanya untuk pembatasan
penggal jalan saja, tidak ada pembatasan kuota dan jarak dengan pasar. Perwal
pembatasan kuota tetap, pembatasan jarak juga tetap, sehingga yang berlaku
saat ini adalah Perwal Nomor 79 Tahun 2010 dengan penambahan pasal
sebelumnya.
berada sangat dekat dengan pasar tradisional. Kalau memang sudah telanjur,
maka kalau izinnya habis sebaiknya izinnya tidak diperpanjang," kata Ketua
mengakui, secara fisik pasar tradisional banyak yang kalah bentuk, juga
menjaga kebersihan dan pasar supaya lebih menarik. Selain itu, kadang-
kadang harga barang di minimarket juga lebih murah. Maka konsumen bisa
dan kota. Dari jumlah ini, ada beberapa yang kondisinya kurang bagus.
Semisal lantai pasar yang sudah rusak maupun atap yang berlubang. Juga
(http://www.tempo.co/read/news/2012/07/18/092417761/Pedagang-Pasar-
yang tidak diperbolehkan dan aturan jarak minimal dengan pasar tradisional.
Meski begitu, Yulianto mengakui tidak bisa mencabut izin toko-toko tersebut
diberlakukan.
(http://www.iradiofm.com/informatif/kabar-dari-jakarta/220-ekonomi-
Oktober 2012)
10
pembatasan usaha waralaba yang telah berjalan sampai sekarang, mulai dari
Kota Yogyakarta.
B. Identifikasi Masalah
peraturan.
2. Adanya pengusaha yang memalsukan izin usaha dari izin usaha toko
berjejaring.
waralaba berjejaring.
di toko modern.
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dengan adanya penelitian ini adalah untuk
Yogyakarta.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
b. Bagi Universitas