Anda di halaman 1dari 40

PENGUATAN PELAKSANAAN

DAK BIDANG KESEHATAN


2020

DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH


Magelang, 5 – 7 Februari 2020
OUTLINE
PENDAHULUAN
OVERVIEW 2019
ALOKASI 2020
PENGELOLAAN DAK 2020 (STRATEGI & TINDAK LANJUT)

SUBBAGPROGRAM_DINKESJATENGPROV 2
①. PENDAHULUAN
PROSES PERENCANAAN & PENGANGGARAN (UU No. 23/2014)
Dipedomani
RPJPN RPJPD
20 tahun
20 tahun
pedoman pedoman
pedoman Dipedomani
RPJMN RPJMD pedoman
Renstra K/L 5 tahun 5 tahun Renstra SKPD 5 tahun
5 tahun dijabarkan Diserasikan dg dijabarkan
pedoman pedoman
1 tahun Musrenbang 1 tahun
Renja K/L mengacu
RKP RKPD Renja SKPD 1 tahun
mengac
1 tahun
u
1 tahun

KUA = Kebijakan Umum Anggaran Dibahas KUA PPAS


bersama
PPAS = Prioritas Pagu Anggaran DPRD
Sementara NOTA KESEPAKATAN PIMPINAN
DPRD DGN KDH
TAP = Tim Anggaran Pemda
D PEDOMAN PENYUSUNAN
RKA-SKPD
RKA-SKPD
RKA- = Rencana Kerja dan
SKP Anggaran Satuan Kerja
D Perangkat Daerah TAPD
Dievaluasi
PERDA Kemendagri Dibahas dan
RAPERDA APBD
APBD disetujui oleh
DPRD
PRINSIP – PRINSIP PELAKSANAAN
Prinsip-prinsip Tata Kelola Yang Baik (Good Governance) 
Transparan, Efektif, Efisien, Akuntabel dan Tidak Duplikasi
dengan Sumber Pembiayaan Lainnya.
S K
KANTOR PUSAT A E
ANGGARAN PUSAT KANTOR UPT PUSAT T S
U A
DEKONSENTRASI T LOKUS
ANGGARAN PUSAT DAK NON FISIK U
DI DAERAH DAK FISIK A
DANA DESA WAKTU
N
APBD – PAD
ANGGARAN DAERAH OUTPUT –
OUTCOME -
IMPACT
SUMBER DAYA MASYARAKAT
Rancangan RPJMN 2020-2024
KATA KUNCI PEMBANGUNAN

Pemb. Berwawasan Kesehatan Universal Health Coverage Primary Health Care Teknologi Kesehatan
GAMBARAN PRIORITAS PEMBANGUNAN

Memperkuat tata kelola,


Memperkuat Meningkatkan
Meningkatkan penelitian dan
Mempercepat Meningkatkan Implementasi Gerakan pemerataan akses dan
Kesehatan Ibu, Anak pengembangan, serta
perbaikan gizi Pengendalian Masyarakat Hidup Sehat kualitas pelayanan
dan Kesehatan meningkatkan efektivitas
masyarakat Penyakit dan pemberdayaan kesehatan
Reproduksi pembiayaan kesehatan
masyarakat
• Continuum of care • Surveillans gizi • Perluasan deteksi dini • Fasilitas publik sehat dan • Penguatan akreditasi • Integrasi dan simplifikasi
• Penyediaan darah • Efektivitas intervensi • Real Time Surveillans konektivitas antarmoda • Penguatan sistem SIK pusat dan daerah
• Sistem rujukan maternal stunting terintegrasi • Penguatan alert system • Regulasi pengendalian rujukan • Peningkatan
• Pencatatan kematian ibu • Komunikasi perubahan wabah penyakit rokok • Inovasi teknologi kemandirian Faskes
di faskes perilaku sehat • Penurunan polusi udara • Penerapan budaya hidup (rujukan online, milik pemerintah
• Perluasan imunisasi • Pengelolaan limbah B3 sehat di tempat kerja telemedicine) • Pendampingan daerah
• Peningkatan • Perluasan akses buah • Flying Health Care bermasalah kesehatan
• Fokus pada HIV, TB dan
sayur (target nasional dan
pengetahuan ibu Malaria dan NCD • Paket pelayanan
• Penguatan dan SPM)
• Perilaku hygiene di • Eliminasi NTD kesehatan afirmasi
masyarakat revitalisasi gerakan • Redistribusi nakes
UKBM
• Rumah tunggu kelahiran • Sistem logistik farmasi
real time
Program Prioritas Kesehatan dalam RKP 2020
KP : Peningkatan
KP : Peningkatan Pelayanan
Kesehatan Ibu, Anak dan
Kesehatan dan Pengawasan
Obat dan Makanan
Proyek Prioritas :
05 01 Kesehatan Reproduksi
Proyek Prioritas :
1. Penguatan Pelayanan Kesehatan Dasar 1. Penurunan Kematian Ibu dan Bayi
dan Rujukan 2. Peningkatan Kesehatan Reproduksi
2. Pemenuhan dan Peningkatan Kompetensi
Tenaga Kesehatan
3. Pemenuhan dan Peningkatan Daya Saing
Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan
4.

5.
Peningkatan Efektivitas Pengawasan Obat
dan Makanan
Penguatan Tata Kelola dan Pembiayaan
04 02
Kesehatan

KP : Penguatan Gerakan KP : Percepatan Perbaikan


Masyarakat Hidup Sehat 03 Gizi Masyarakat
Proyek Prioritas :
Proyek Prioritas : KP : Penguatan Pengendalian Penyakit 1. Penurunan Stunting
1. Pengembangan Lingkungan Sehat Proyek Prioritas :
2. Penguatan Promosi Germas 1. Pengendalian Penyakit Menular
2. Pengendalian Penyakit Tidak Menular
ARAH KEBIJAKAN DANA TRANSFER KHUSUS

Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2020


Tema
“Peningkatan Sumber Daya Manusia untuk
Pertumbuhan Berkualitas”

PN 1 Pembangunan Manusia & Pengentasan Kemiskinan

PN 2 Infrastruktur & Pemerataan Wilayah

PN 3 Nilai Tambah Sektor Riil, Industrialisasi & Kesempatan Kerja

PN 4 Ketahanan Pangan, Air, Energi dan Lingkungan Hidup

PN 5 Stabilitas Pertahanan & Keamanan


SUBBAGPROGRAM_DINKESJATENGPROV 7
Filosofi DANA ALOKASI KHUSUS

Dana Pusat yang bersumber dari


pendapatan APBN yang dialokasikan Belanja DAK diprioritaskan untuk
kepada daerah tertentu dengan tujuan mendanai kegiatan FISIK dan dapat
untuk membantu mendanai kegiatan digunakan untuk kegiatan Nonfisik.
khusus yang merupakan urusan daerah (Sumber UU No.23 Tahun 2014)
dan sesuai dengan Prioritas Nasional
(Sumber: UU No.33 Tahun 2004)

Sumber Urusan Kegiatan Prioritas


APBN Khusus
Daerah Nasional
SUBBAGPROGRAM_DINKESJATENGPROV 8
Dukungan DAK terhadap Prioritas Nasional 1,2,3, & 4 (1/2)

Prioritas Nasional DAK Fisik DAK Nonfisik


PN 1 Pembangunan Manusia dan Pengentasan
Kemiskinan
PP 1.1 Perlindungan Sosial dan Tata Kelola Kependudukan Sosial* PAK

PP Peningkatan Akses dan Kualitas Kesehatan BOK dan BOKB


1.2 Pelayanan Kesehatan
BOS, BOP-PAUD, Tamsil,
PP 1.3 Pemerataan Layanan Pendidikan Berkualitas Pendidikan
TPG, TKG, dan BOPK
PP 1.4 Pengentasan Kemiskinan

PP 1.5 Pembangunan Budaya, Karakter, dan Prestasi Bangsa Subbidang GOR BOPMTB
PN 2 Konektivitas dan Pemerataan
Jalan, Sanitasi, Air Minum, Perumahan
PP 2.1Perluasan Infrastruktur Dasar
Permukiman
Penguatan Infrastruktur Kawasan Tertinggal dan Ketahanan DAK Afirmasi: Jalan, Sanitasi, Air Minum,
PP 2.2
Bencana Perumahan Permukiman
Peningkatan Konektivitas Multimoda dan Antarmoda
PP 2.3 Transportasi Laut, Transportasi Perdesaan
Mendukung Pertumbuhan Ekonomi
PP 2.4 Peningkatan Infrastruktur Perkotaan
SUBBAGPROGRAM_DINKESJATENGPROV 9
PP 2.5 Perluasan Teknologi Informasi dan Komunikasi
PENGANGGARAN DAK
UU 17/2003
tentang Keuangan Negara

UU 33/2004
DAK sebagai salah satu sumber
tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan pembiayaan bagi daerah dlm
Daerah pelaksanaan desentralisasi

belanja DAK diprioritaskan untuk


UU 23/2014 mendanai kegiatan fisik dan dapat
Tentang Pemerintahan Daerah digunakan untuk kegiatan non fisik.

Daerah Penerima DAK Wajib mencantumkan


alokasi dan penggunaan DAK di dalam APBD;
PP 55/2005 Penggunaan DAK sebagaimana dimaksud
Tentang Dana Perimbangan dilakukan sesuai dengan petunjuk teknis.
SKEMA DANA TRANSFER
DAN DANA DESA DANA ALOKASI
UMUM
DANA TRANSFER
UMUM DBH PAJAK

DANA BAGI HASIL

DANA
PERIMBANGAN DBH SDA

DAK FISIK

DANA INSENTIF DANA TRANSFER


DAERAH KHUSUS

DAK NON FISIK

DANA TRANSFER
OTSUS ACEH
DAN DANA DESA

DIY OTSUS PAPUA

DANA OTONOMI
KHUSUS DAN DIY
OTSUS PAPUA
OTONOMI KHUSUS
BARAT

DANA DESA
TAMBAHAN
INFRASTRUKTUR
PAPUA

SKEMA DANA TRANSFER DAN DANA


TAMBAHAN
DESA Berdasarkan RKP 2019 INFRASTRUKTUR
PAPUA BARAT
2
SUBBAGPROGRAM_DINKESJATENGPROV 11
Filosofi Pembiayaan Melalui DAK

Dana Alokasi Khusus Bidang Kesehatan adalah Dana yang bersumber dari APBN yang
dialokasikan untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan yang
difokuskan pada penurunan angka kematian ibu, bayi dan anak, penanggulangan masalah
gizi, serta pencegahan penyakit dan penyehatan lingkungan terutama untuk pelayanan
kesehatan penduduk miskin, dan penduduk di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan
kepalauan dan daerah bermasalah kesehatan

SUBBAGPROGRAM_DINKESJATENGPROV 12
SASARAN DAK BIDANG KESEHATAN
JAWA TENGAH

1. 1 DINKES PROVINSI
2. 7 RS PROVINSI JATENG
3. 35 DINKES KAB./KOTA
4. 48 RS DAERAH KAB./KOTA
5. 878 PUSKESMAS
6. LABKESDA PROV/KAB/KOTA
7. INSTALASI FARMASI
8. BAPELKES PROVINSI
SUBBAGPROGRAM_DINKESJATENGPROV 13
②. OVERVIEW Dana Alokasi Khusus
Bidang Kesehatan TA.2019

Sumber : Perpres 129/2018 SUMBER : Erenggar Kemenkes


SUBBAGPROGRAM_DINKESJATENGPROV 14
Rincian Realisasi Anggaran 2019 per
Subbidang DAK Fisik

SUBBAGPROGRAM_DINKESJATENGPROV 15
Rincian Realisasi Anggaran 2019 per
Subbidang DAK NONFisik

SUBBAGPROGRAM_DINKESJATENGPROV 16
DAK 2020

SUBBAGPROGRAM_DINKESJATENGPROV 17
DASAR HUKUM DAK 2020
1. UU No.20 /2019 tentang APBN TA.2020
2. Perpres No.78/2019 tentang Rincian APBN TA.2020
3. Perpres No.88/2019 tentang Juknis DAK Fisik TA.2020
4. Permenkeu No.130/PK.07/2019 tentang Pengelolaan Dana Alokasi Khusus Fisik
5. Permenkeu No 48 tahun 2019 tentang Pengelolaan Dak Nonfisik mencabut PMK
No 50/PMK.07/2017, PMK No. 112/PMK.07/2017 dan PMK No. 121/PMK.07/2018
6. Permenkeu Nomor 61/PMK.07/2019 tentang Pedoman Penggunaan Transfer ke
Daerah dan Dana Desa Untuk Mendukung Pelaksanaan Kegiatan Intervensi
Pencegahan Stunting Terintegrasi
7. Permendagri No.33/ 2019 tentang Pedoman Penyusunan APBD TA.2020
8. Permenkes No.85/ 2019 tentang Jukop DAK Fisik Bidang Kesehatan TA.2020
9. Permenkes No.86/ 2019 tentang Juknis DAK Nonfisik TA.2020

SUBBAGPROGRAM_DINKESJATENGPROV 18
ARAH KEBIJAKAN DAK
BIDANG KESEHATAN DAN KB

Meningkatkan Intervensi Penurunan Angka Kematian


Meningkatkan akses dan mutu pelayanan Ibu Dan Neonatal

kesehatan, keluarga berencana dan kesehatan Mempercepat Penurunan Stunting

reproduksi di daerah untuk meningkatkan Meningkatkan Pengendalian Penyakit Menular Dan


Faktor Resiko Penyakit Tidak Menular
pemerataan pelayanan kesehatan, mendukung Memperkuat Pelayanan Kesehatan Rujukan Di RS
Rujukan Nasional, Provinsi Dan Regional Serta
daerah dalam pencapaian SPM kesehatan serta Daerah Pariwisata
mendukung dalam pencapaian akreditasi
fasilitas pelayanan kesehatan.
ARAH KEBIJAKAN DAK FISIK
BIDANG KESEHATAN 2020
DAK FISIK REGULER DAK FISIK PENUGASAN DAK FISIK AFIRMASI

• Meningkatkan akses dan • Mempercepat penurunan • Penguatan pelayanan


kualitas pelayanan stunting kesehatan dasar di DTPK
kesehatan menuju • Meningkatkan • Pemenuhan kebutuhan
cakupan kesehatan pengendalian penyakit prasarana dasar
semesta menular dan faktor resiko Puskesmas
• Memperkuat pelayanan penyakit tidak menular
kesehatan dasar (Primary • Meningkatkan kinerja
Health Care) dan sistem kesehatan dan
peningkatan upaya pemerataan akses
promotif dan preventif pelayanan kesehatan
didukung oleh inovasi dan berkualitas
pemanfaatan teknologi
• Meningkatkan
ketersediaan sediaan
farmasi di tingkat
Puskesmas
SUBBAGPROGRAM_DINKESJATENGPROV 20
ARAH KEBIJAKAN
DAK NONFISIK 2020
Bidang Kesehatan
1. Penguatan pelayanan kesehatan dasar (primary health care) dengan peningkatan
upaya promotif preventif terutama dalam mendukung peningkatan kualitas layanan
kesehatan ibu dan anak di fasilitas pelayanan kesehatan, upaya pencegahan dan
pengendalian penyakit, penurunan stunting, revitalisasi Upaya Kesehatan
Berbasis Masyarakat, peningkatan kualitas sanitasi masyarakat serta prioritas
untuk perubahan perilaku masyarakat
2. Dukungan dalam pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) di tingkat
Puskesmas dan wilayah kerjanya
3. Pemerataan kualitas fasilitas kesehatan dengan pencapaian Puskesmas yang
terakreditasi

DINKESJATENGPROV_2019
KEBIJAKAN OPERASIONAL DAK Bidang
Kesehatan
UMUM KHUSUS
DAK bukan dana utama dalam Proses penyediaan obat dan alat kesehatan
penyelenggaraan pembangunan kesehatan di dilakukan secara e-purchasing berdasatkan
daerah; ekatalaog. Apabila tidak tercantum dlm e-
katalog, maka dapat digunakan mekanisme
Pemda tetap berkewajiban mengalokasikan lain sesuai peraturan yg berlaku.
dana untuk kesehatan sebesar minimal 10%
dari APBD sesuai dengan ketentuan UU
Kesehatan, khususnya kegiatan yang langsung
menyentuh kepentingan masyarakat
Pengelolaan dan pertanggjawaban keuangan
DAK mengikuti ketentuan yg telah diatur
Kemenkeu dan Kemendagri.

SUBBAGPROGRAM_DINKESJATENGPROV 22
Total Pagu DAK Bidang Kesehatan 2020 di Jateng
Rp.1,87 trilyun (meningkat 6,6% dari pagu 2019)
meliputi: DAK Fisik 1,1 trilyun (meningkat 13% dari 2019)
Nonfisik 775 milyar (menurun 2,6% dari 2019)

SUBBAGPROGRAM_DINKESJATENGPROV 23
Rincian Pagu DAK Nonfisik 2020 (ribu rupiah)

SUBBAGPROGRAM_DINKESJATENGPROV 24
Pengelolaan DAK Nonfisik2020
STRATEGI DAN TINDAK LANJUT

SUBBAGPROGRAM_DINKESJATENGPROV 25
1. Cermati Peraturan Menteri Keuangan No.48 Tahun 2019
 Pasal 19 : Penyaluran DAK Nonfisik dilaksanakan dengan cara pemindahbukuan dari RKUN ke
RKUD
 Pasal 30: Penyaluran Dana BOK dilakukan secara bertahap : tahap I paling cepat Februari (50%
pagu) dan tahap II paling cepat Juli (50% pagu) diperhitungkan dengan sisa pagu sebelumnya.
 Pemda menyampaikan laporan realisasi dana BOK (Format Laporan Realisasi Penyerapan dan
Laporan Realisasi Penggunaan BOK serta Format Rekap SP2D sesuai Format lampiran PMK
48/2019)
 Laporan realisasi paling lambat tgl 15 FEBRUARI utk laporan realisasi Dana BOK tahun anggaran
sebelumnya; dan paling lambat tgl 15 JULI utk laporan realisasi dana BOK tahap I.
 Penyaluran tahap I dilakukan setelah Kemenkeu menerima laporan realisasi dana BOK tahun
anggaran sebelumnya; dan Penyaluran tahap II berupa laporan realisasi dana BOK tahap I
(minimal Penyerapan 60% dari RKUD; dan laporan realisasi Penggunaan dana BOK Tahap I
sebesar 30% dari pagu alokasi.

SUBBAGPROGRAM_DINKESJATENGPROV 26
2. Menyiapkan SK tim pengelola keuangan
3. Menyiapkan SK pengalokasian untuk setiap Puskesmas
4. Menyiapkan petunjuk pelaksanaan dan standar biaya terkait pelaksanaan BOK dan
jampersal
5. Lakukan DESK pembahasan Rencana Kerja Operasional  pertimbangkan jadwal dengan
ketentuan dalam Permenkeu No.48 Tahun 2019 bahwa
 REALISASI PENGGUNAAN DANA BOK Tahap I minimal 30% dari pagu alokasi (SP2D) dan
 REALISASI PENYERAPAN DANA BOK Tahap I minimal 60% dari dana yg diterima di RKUD
(rumus: sisa dana 2019 + Penyaluran 50% pagu tahap I TA.2020)
 Puskesmastarget waktu  SP2D

SUBBAGPROGRAM_DINKESJATENGPROV 27
Lanjutan BOKDinkes Puskesmas
5. Melakukan PENCERMATAN REVIEW atas rencana kerja BOK pada lintas program Dinkes,
IFK, dan Puskesmascermati kesesuaian dengan juknis, kebutuhan daerah atas
pencapaian SPM dan pencapaian target indikator kesehatan nasional memastikan 5T
(tepat waktu,tepat sasaran, tepat manfaat, tepat anggaran dan tepat hasil)
6. Menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan dan kelengkapan administrasi kegiatan (TOR,
Undangan, jadwal, dll)
7. Menyiapkan instrumen pemantauan dan evaluasi berkala  kesesuaian jadwal keg
8. Menyiapkan instrumen pencatatan dan pelaporan laporan program dan laporan
Realisasi dana
9. Melaksanakan Pelaporan tepat waktu  aplikasi ALADIN untuk Kemenkeu (KOORD
BPKAD) dan aplikasi ERENGGAR untuk Kemenkes.

SUBBAGPROGRAM_DINKESJATENGPROV 28
PENGELOLAAN DAK FISIK 2020

SUBBAGPROGRAM_DINKESJATENGPROV 29
STRATEGI DAN TINDAK LANJUT
Cermati dan pahami Perubahan Kebijakan Perpres 88/2019 dan Permenkeu 130/2019
Koordinasi dengan BPKAD (termasuk untuk aplikasi OMSPAN) dan Pengadaan
Barang/Jasa termasuk batas waktu input DATA KONTRAK dalam OMSPAN (sebelum 21
Juli)
Pedomani Surat Rekomendasi Penyaluran Sekaligus DAK Fisik Bidang Kesehatan
TA.2020
Laksanakan Monitoring dan Evaluasi meliputi antara lain kesesuaian dengan dokumen
rencana kegiatan yg telah disetujui oleh Kemenkes; realisasi penyerapan per
subbidang; ketepatan waktu dalam pelaporan; permasalahan lain yg perlu segera
ditindaklanjuti.

SUBBAGPROGRAM_DINKESJATENGPROV 30
Informasi :

Perpres No.88/ 2019


Permenkeu No.130/ 2019
OMSPAN 2020

SUBBAGPROGRAM_DINKESJATENGPROV 31
PERUBAHAN KEBIJAKAN DALAM PERPRES 88/2019 (2)
Perubahan Pengaturan

Penetapan Rencana Kegiatan (RK)


Perpres 141 Tahun 2018 Perpres 88 Tahun 2019
Minggu Pertama Bulan Februari Minggu Pertama Bulan Januari

Perubahan Rencana Kegiatan (RK)


Perpres 141 Tahun 2018 Perpres 88 Tahun 2019
Maksimal 1 Kali Maksimal 1 kali dalam hal:
a.hanya dalam rangka optimalisasi sisa kontrak selain
usulan aspirasi DPR
b.Pemenuhan readiness criteria usulan aspirasi DPR

Perubahan Rencana Kegiatan (RK) karena sebab tertentu


Perpres 141 Tahun 2018 Perpres 88 Tahun 2019
 Karena bencana alam, kerusuhan, kejadian luar biasa,
Karena Bencana Alam
dan/atau wabah penyakit menular
 Dapat melibatkan BPKP dalam memberikan persetujuan/
penolakan 13
PERUBAHAN KEBIJAKAN DALAM PERPRES 88/2019 (3)

Perubahan Pengaturan

Penyampaian Rekapitulasi Rencana Kegiatan (RK)


Perpres 141 Tahun 2018 Perpres 88 Tahun 2019
Dilakukan secara Manual Dilakukan melalui Aplikasi

Penggunaan Dana Penunjang


Perpres 141 Tahun 2018 Perpres 88 Tahun 2019
Dana Penunjang dapat Penegasan dana Penunjang tidak dapat digunakan untuk
digunakan untuk honorarium dalam rangka reviu apip
pelaksanaan reviu apip

33
Perubahan Ketentuan Penyaluran DAK Fisik 2020 (PMK No. 130/PMK.07/2019)
•1 Penyaluran DAK Fisik per jenis dengan ketentuan :
a.PER BIDANG untuk bidang yang tidak memiliki subbidang
b.PER SUBBIDANG untuk bidang yang memiliki subbidang.
•2 Percepatan penyaluran untuk DAK Fisik Campuran atas rekomendasi K/L penyalurannya bulan April
(yang semula bulan Agustus).
•3 Penyaluran tahap II telah memperhitungkan besaran kontrak yang di input pemda.
•4 Foto dengan titik koordinat (Geotagging) sebagai salah satu syarat
penyaluran bidang/subbidang DAK Fisik.
•5 Penyaluran tahap I dilakukan minimal terdapat satu kontrak kegiatan fisik dalam sub bidang/bidang
yang telah direkam dan di upload oleh Pemda.
•6 Update data kontrak pada angka 5 dapat dilakukan :
a. Sampai dengan batas akhir waktu persyaratan penyaluran tahap I (21 Juli); atau
b. Sampai dengan penyaluran tahap II jika disalurkan sebelum tanggal 21 Juli.

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN


DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARAN 2
Ketentuan Penyaluran DAK Fisik Tahun 2020 PMK No. 130/PMK.07/2019
1 BERTAHAP
TAHAP III
TAHAP I TAHAP II SELISIH jumlah dana yg telah disalurkan s.d. Tahap II
SALUR 25% SALUR dengan pertimbangan % Kontrak dengan NILAI RENCANA PENYELESAIAN KEGIATAN

Salur SELISIH Nilai PENYALURAN : paling cepat SEPTEMBER – paling lambat


PENYALURAN : paling cepat FEBRUARI – paling lambat JULI SALUR 45%
TIDAK Kontrak dgn DESEMBER

DOKUMEN PERSYARATAN (Paling Lambat 21 JULI): SALUR Nilai Salur Tahap I DOKUMEN PERSYARATAN (Paling lambat 15 DESEMBER):
1. Perda APBD TA berjalan; < KONTRAK 1. LAPORAN REALISASI PENYERAPAN DANA yang
2. LAPORAN REALISASI PENYERAPAN DANA dan CAPAIAN menunjukkan paling sedikit 90% dari dana yang telah
OUTPUT kegiatan DAK Fisik TA sebelumnya yang telah direviu
KONTRAK ≤25% < KONTRAK ≤ 70% diterima di RKUD dan CAPAIAN OUTPUT kegiatan DAK
APIP (semua bidang) PENYALURAN : paling cepat APRIL – paling lambat Fisik sampai dengan tahap II yang menunjukkan paling
3. FOTO dengan titik koordinat yang menunjukkan realisasi sedikit 70% yang telah direviu APIP.
pelaksanaan kegiatan OKTOBER DOKUMEN PERSYARATAN (Paling Lambat 21 2. Laporan yang memuat nilai RENCANA
4. RENCANA KEGIATAN yang telah disetujui oleh K/L Teknis terkait 1.OKTOBER):
LAPORAN REALISASI PENYERAPAN DANA yang menunjukkan paling PENYELESAIAN KEGIATAN dalam rangka penyelesaian
5. DAFTAR KONTRAK KEGIATAN. sedikit 75% dari dana yang telah diterima di RKUD dan capaian output capaian output 100%.
kegiatan DAK Fisik tahap I yang telah direviu APIP; 3. FOTO dengan titik koordinat yang menunjukkan
2. FOTO dengan titik koordinat yang menunjukkan realisasi realisasi pelaksanaan kegiatan
pelaksanaan
2 SEKALIGUS kegiatan
3 SEBAGIAN ATAU SELURUHNYA SEKALIGUS
1.Alokasi Bidang ≤ 1 Miliar 1. Alokasi Bidang > 1 Miliar
2.Rentang waktu penyaluran : April – Juli 2. Berdasarkan rekomendasi dari K/L yang diterima DJPK paling lambat Januari
3.Batas waktu penyampaian dokumen persyaratan paling lambat 21 Juli 3. DJPK menyampaikan ketetapan penyaluran yang tidak dapat dilaksanankan secara
4.Dokumen Persyaratan :
bertahap kepada KPPN melalui Koordinator KPA
a) Perda APBD tahun anggaran berjalan;
4. Rentang waktu penyaluran sekaligus : April- Desember
b) Laporan realisasi penyerapan dana dan capaian output kegiatan DAK Fisik TA
sebelumnya yang telah direview APIP (semua bidang); dan 5. Batas waktu penyampaian dokumen persyaratan paling lambat 15 Desember
c) Rencana Kegiatan yang telah disetujui oleh K/L teknis 6. Dokumen Persyaratan :
d) Daftar kontrak Kegiatan. a) Perda APBD tahun anggaran berjalan;
5.Daftar kontrak berisi seluruh kontrak kegiatan yang dilaksanakan dan berifat final b) laporan realisasi penyerapan dana dan capaian output kegiatan DAK Fisik tahun
6.Laporan realisasi penyerapan dana dan capaian output kegiatan DAK Fisik bidang anggaran sebelumnya (seluruh kegiatan sekaligus) yang telah direview APIP;
tertentu, disampaikan paling lambat bulan November tahun anggaran berjalan. c) Rencana Kegiatan yang telah disetujui oleh K/L teknis
7.Disalurkan sebesar total nilai kontrak yang disetujui BPKAD d) Daftar kontrak Kegiatan dan
e) Sebagian dan/atau seluruh Daftar BAST

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN


6. Daftar kontrak berisi seluruh kontrak kegiatan yang dilaksanakan dan bersifat final
DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARAN 3
4
Penyaluran DAK Fisik 20 20
Konsekuensi Persyaratan Penyaluran dan Batas Waktu Penyampaian
Dokumen Persyaratan DAK Fisik Yang Tidak Terpenuhi

Dalam hal Kepala Daerah tidak memenuhi persyaratan penyaluran


dan/atau melampaui batas waktu penyampaian dokumen
persyaratan penyaluran, DAK Fisik tahap yang bersangkutan dan
tahap selanjutnya atau yang penyalurannya sekaligus
tidak disalurkan.

Pendanaan dan penyelesaian kegiatan


dan/atau kewajiban kepada pihak ketiga atas
pelaksanaan kegiatan DAK Fisik menjadi
tanggung jawab Pemerintah Daerah

DITJEN PERBENDAHARAAN | DIREKTORAT PA


P enyalur an DAK F is i k 202 0

Aplikasi OMSPAN Tahun 2020 6

Input Data Kontrak Kegiatan dan SP2D BUD


1. Input data Kontrak Kegiatan dan SP2D BUD merupakan kewenangan OPD
2. Hasil input data Kontrak Kegiatan dan SP2D BUD harus mendapatkan persetujuan/penolakan dari BPKAD
Rencana Kegiatan & Data Kontrak
Relasi/hubungan antara RK dan data Kontrak kegiatan bersifat many to one atau one to many
1. satu detail rincian kegiatan pada RK dapat menjadi lebih dari satu data kontrak kegiatan atau
2. sebaliknya satu data kontrak kegiatan dapat berasal dari lebih dari satu detail rincian kegaitan RK.
Verifikasi Syarat Penyaluran DAK Fisik
1. Penguncian input/upload pada Pemda akan dilakukan secara otomatis oleh sistem pada saat Pemda mengubah status
perysaratan “Sudah Lengkap”
2. KPPN melakukan verifikasi terhadap dokumen yang telah disampaikan (upload) dengan terlebih dahulu mengubah
status syarat penyaluran menjadi “Proses Pengecekan”
3. KPPN mengubah status menjadi:
 “Dokumen diterima” apabila berdasarkan hasil verifikasi telah memenuhi persyaratan penyaluran
 “Dokumen ditolak” apabila berdasarkan hasil verifikasi tidak memenuhi persyaratan penyaluran
4. Pemda hanya dapat melakukan input/upload data kembali apabila
• Pemda mengubah status syarat penyaluran menjadi “Belum Lengkap” atau
• KPPN mengubah status syarat penyaluran menjadi “Dokumen Ditolak”
DITJEN PERBENDAHARAAN | DIREKTORAT PA
Alur Penyaluran DAK Fisik
OPD BPKAD Kepala KPPN - KPA
APIP
Daerah PENYALURAN BUN

1. Rekam data kontrak Pembuatan


+
2. Rekam SP2D BUD
3. Rekam Capaian Output 1 Approve hasil input OPD RPD
SPP-LS SPM-LS Pengujian SPM
12
11
Cetak Laporan Realisasi Penyerapan
Dana dan Capaian Output 2 LHR

Unduh syarat
+ Dok penyaluran &
Pendukung
lainnya 3 Melakukan reviu atas laporan 7
Ubah status
“Proses
pengecekan”
realisasi penyerapan dana dan
capaian output 9
10

b.Rekap SP2D BUD untuk dittd


Data 13

a.Lap. Penyerapan dan C/O


SP2D-LS
Tembusan Sesuai
Ubah
LHR Verifikasi status
“dokume
n
Perbaikan
Data Sesuai
5 a.Cetak Lap. Realisasi
diterima”
Data tidak

4 Penyerapan dan C/O


b.Cetak Rekap SP2D
BUD 6
sesuai Ubah
status
“dokumen
ditolak” RKUN

a.Upload Laporan penyerapan


dan C/O
b.Serta rekap SP2D BUD
BPKAD ubah status syarat
c.Upload Foto geotagging

Perbaikan
lokasi 8 “dokumen lengkap”
14
RKUD

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN Vendor


DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARAN 7
P enyalur an DAK F is i k 202 0

Tahapan Proses OMSPAN 9

1. Rekam Data Kontrak Wajib disetujui atau ditolak oleh BPKAD.


DINAS 2. Rekam SP2D BUD data kontrak yang tidak
disetujui BPKAD tidak
diperhitungan capaian outputnya.
SP2D BUD yang tidak
disetujui BPKAD tidak
1. Menyetujui/menolak Rekaman Dinas diperhitungkan dalam nilai penyerapan
BPKAD 2. Upload Persyaratan DAK Fisik 1. Perekaman kontrak berdasarkan RK;
3. Rekam Tanda Terima Uang masuk ke RKUD 2. Penyerapan DAK FISIK direkam
4. Rekam Distribusi SP2D BUN dengan memilih kontrak yang dilaksanakan;
5. Rekam SP2D BUD dan Capaian Output 3.Himbauan Upload foto atas capaian output.
6. Rekam Nilai Kebutuhan pada LRPK Saat mengambil foto, pastikan fitur Geolocation/
Location Tag pada kamera Anda telah aktif, agar
Rencana Kegiatan (RK) tidak lagi direkam maupun diupload oleh
sistem dapat membaca data lokasinya.
Pemda, tetapi data RK diambil dari aplikasi Krisna 4.Nilai Kebutuhan direkam dengan memilih kontrak
yang dilaksanakan.
1. Download Persyaratan Penyaluran
2. Melakukan penguncian data
KPA PENYALURAN 3. Melakukan Penyaluran 7HK
DAK FISIK setelah dokumen persyaratan lengkap dan Benar
4. Tagging (menandai) tahapan SP2D BUN

DITJEN PERBENDAHARAAN | DIREKTORAT PA


Terima Terima
kasih kasih

SUBBAGPROGRAM_DINKESJATENGPROV 40

Anda mungkin juga menyukai