Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS CILEUNYI

JL. Ciburial RT 04 RW 13 Kecamatan Cileunyi Kode Pos 40622


Telp. (022) 7836526
E-mail : pkmcileunyi_bandungkab@yahoo.com

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS CILEUNYI
NOMOR : 440/ /SK/PKM-CILEUNYI/III/2019

TENTANG
KEBIJAKAN MUTU DAN KINERJA PUSKESMAS CILEUNYI
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA PUSKESMAS CILEUNYI,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu dan Kinerja


di Puskesmas Cileunyi perlu disusun kebijakan mutu
dan Kinerja Puskesmas Cileunyi.
b. bahwa untuk memenuhi point (a) diatas perlu
ditetapkan dengan Keputusan Kepala Puskesmas
Cileunyi.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun


2009 tentang Kesehatan.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1691 Tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 Tahun 2015 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 741/ KEPMENKES/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/
kota;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUKESMAS CILEUNYI


TENTANG KEBIJAKAN MUTU DAN KINERJA
PUSKESMAS CILEUNYI

Pertama : Kebijakan Mutu dan Kinerja Puskesmas Cileunyi


sebagaimana tercantum dalam lampiran yang tidak
terpisahkan dari surat keputusan ini.

Kedua : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan


dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan akan diadakan perbaikan/perubahan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Cileunyi
Pada Tanggal : …………………………. 2019
KEPALA PUSKESMAS CILEUNYI,

drg. Hj. Endang Noor Farchiyah, M.H.Kes


Lampiran : Keputusan Kepala Puskesmas
Cileunyi
Nomor :
Tanggal :

KEBIJAKAN MUTU DAN KINERJA


PUSKESMAS CILEUNYI

1. Kepala Puskesmas dan seluruh penanggung jawab UKP dan penanggung jawab
UKM wajib berpartisipasi dalam program mutu dan kinerja mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.
2. Para Penanggung Jawab Program wajib melakukan kolaborasi dalam
pelaksanaan Program mutu dan Kinerja yang diselenggarakan di seluruh jajaran
puskesmas.
3. Tata nilai dalam menyediakan pelayanan baik UKM maupun UKP disepakati
bersama dan menjadi acuan dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat.
4. Tata nilai tersebut adalah BAIK yaitu B(Berdaya
saing),A(akuntabel),I(inovatif),K(kerjasama).
5. Kebijakan mutu dan tata nilai puskesmas dalam memberikan pelayanan disusun
secara bersama dan dituangkan dalam pedoman mutu kinerja.
6. Pedoman mutu dan perencanaaan mutu/kinerja disusun berdasarkan visi,misi,
dan tujuan puskesmas.
7. Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran Puskesmas Cileunyi dengan
pendekatan multidisiplin, dan dikoordinasikan oleh penanggung jawab
manajemen mutu.
8. Perencanaan mutu /kinerja meliputi perencanaan mutu/kinerja manajemen,
perencanaan/kinerja UKM, dan perencanaan mutu layanan klinis.
9. Perencanaan mutu manajemen meliputi paling tidak;
a) Penilaian kinerja manajemen
b) Pelaksanaan audit internal
c) Pelaksanaan pertemuan tinjauan manajemen
d) Kinerja banding dengan Puskesmas Lain
e) Penilaian perjanjian kerja sama dengan pihak ketiga
10. Kepala pusksmas wajib membentuk tim audit internal
11. Audit internal dilakukan untuk memonitor kinerja pelayanan puskesmas
12. Tim audit internal wajib menyusun rencana audit tahunan, unit kerja yang diaudit
secara periodic dilakuakan audit ulang untuk memonitor tindak lanjut terhadap
audit sebelumnya.
13. Pertemuan tinjauan manajemen dilakuakan paling tidak dua kali dalam setahun,
yaitu pada bulan Mei dan November.
14. Perencanaan mutu/kinerja UKM meliputi paling tidak :
a) Penilaian kinerja UKM dan tindak lanjutnya
15. Perencanaan mutu/kinerja pelayanan klinis dan keselamatan pasien berisi berisi
paling tidak :
a) Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil monitoring
dan evaluasi indikator, maupun keluhan pasien/keluarga/staf dengan
mempertimbangan kekritisan, risiko tinggi dan kecenderungan terjadinya
masalah.
b) Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien
c) Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan kinerja
yang terkoordinasi dari semua unit kerja dan unit pelayanan.
d) Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan pemilihan
indikator, pengumpulan data, untuk kemudian dianalisis dan ditindak
lanjuti dalam upaya peningkatan mutu dan kinerja.
e) Indikator meliputi indikator manajerial, indikator kinerja UKM, dan
indikator klinis, yang meliputi indikator struktur, proses, dan outcome.
f) Upaya-upaya perbaikan mutu dan kinerja melalui standarisasi,
perancangan sistem, rancang ulang sistem untuk peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
g) Penerapan manajemen risiko pada semua lini pelayanan baik pelayanan
klinis maupun penyelenggaraan UKM.
h) Manajemen resiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian sentinel,
kejadian tidak diharapkan, kejadian Nyaris cedera, dan keadaan
potensial cedera.
i) Program dan Kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinis dan
keselamatan pasien,termasuk di dalamnya program peningkatan mutu
laboratorium dan program peningkatan mutu pelayanan obat.
j) Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu dan Kinerja
Puskesmas.
k) Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk menyampaikan
permasalahan, tindak lanjut, dan kemajuan tindak lanjut yang dilakukan.
l) Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan keselamatan
pasien.

16. Dalam upaya perbaikan mutu/kinerja puskesmas dan keselamatan pasien


melibatkan/memberdayakan lintas sector, lintas program, dan masyarakat
sebagai pengguna pelayanan untuk berperan mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan tindak lanjut program program
kegiatan mutu/kinerja puskesms dan keselamatan pasien.
17. Perancangan sistem/proses pelayanan memperhatikan butir-butir di bawah
ini:
a)Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai Puskesmas, dan
perencanaan Puskesmas.
b) Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, dan staf,
c)Menggunakan pedoman penyelenggaraan UKM, pedoman praktik
klinis, standar pelayanan klinis, kepustakaan ilmiah dan berbagai
panduan dari profesi maupun panduan dari Kementerian Kesehatan.
d) Sesuai dengan praktik bisnis yang sehat.
e) Mempertimbangkan informasi dari manajemen risiko.
f)Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang ada di
Puskesmas.
g) Dibangun berbasis praktik klinis yang baik.
h) Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang terkait.
i) Mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses dan sistem
pelayanan.
18. Seluruh kegiatan mutu dan Kinerja Puskesmas harus didokumentasikan.
19. Hasil hasi peningkatan mutu dan keselamatan pasien harus disosialisasikan
kepada pihak pihak terkait yang membutuhkan
20. Penanggung jawab manajemen mutu wajibmelaporkan kegiatan peningkatan
mutu dan keselamatan pasien kepada kepala puskesmas tiap tribulan
21. Berdasarkan pertimbangan hasil keluhan pasien/keluarga dan staf, serta
mempertimbangkan kekritisan, resiko tinggi, dan potensial bermasalah, maka
area prioritas yang perlu mendapat perhatian dalam peningkatan mutu/kinerja
pelayana klinis dan keselamatan pasien adalah:
a) Pencapaian 6 sasaran keselamatan pasien
b) Pelayanan rawat jalan
c) Pelayanan farmasi
d) Pelayanan PONED

Ditetapkan di : Cileunyi
Pada Tanggal : …………………………. 2019

KEPALA PUSKESMAS CILEUNYI,

drg. Hj. Endang Noor Farchiyah, M.H.Kes

Anda mungkin juga menyukai