SK Kebijakan Mutu
SK Kebijakan Mutu
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS CILEUNYI
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS CILEUNYI
NOMOR : 440/ /SK/PKM-CILEUNYI/III/2019
TENTANG
KEBIJAKAN MUTU DAN KINERJA PUSKESMAS CILEUNYI
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Cileunyi
Pada Tanggal : …………………………. 2019
KEPALA PUSKESMAS CILEUNYI,
1. Kepala Puskesmas dan seluruh penanggung jawab UKP dan penanggung jawab
UKM wajib berpartisipasi dalam program mutu dan kinerja mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.
2. Para Penanggung Jawab Program wajib melakukan kolaborasi dalam
pelaksanaan Program mutu dan Kinerja yang diselenggarakan di seluruh jajaran
puskesmas.
3. Tata nilai dalam menyediakan pelayanan baik UKM maupun UKP disepakati
bersama dan menjadi acuan dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat.
4. Tata nilai tersebut adalah BAIK yaitu B(Berdaya
saing),A(akuntabel),I(inovatif),K(kerjasama).
5. Kebijakan mutu dan tata nilai puskesmas dalam memberikan pelayanan disusun
secara bersama dan dituangkan dalam pedoman mutu kinerja.
6. Pedoman mutu dan perencanaaan mutu/kinerja disusun berdasarkan visi,misi,
dan tujuan puskesmas.
7. Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran Puskesmas Cileunyi dengan
pendekatan multidisiplin, dan dikoordinasikan oleh penanggung jawab
manajemen mutu.
8. Perencanaan mutu /kinerja meliputi perencanaan mutu/kinerja manajemen,
perencanaan/kinerja UKM, dan perencanaan mutu layanan klinis.
9. Perencanaan mutu manajemen meliputi paling tidak;
a) Penilaian kinerja manajemen
b) Pelaksanaan audit internal
c) Pelaksanaan pertemuan tinjauan manajemen
d) Kinerja banding dengan Puskesmas Lain
e) Penilaian perjanjian kerja sama dengan pihak ketiga
10. Kepala pusksmas wajib membentuk tim audit internal
11. Audit internal dilakukan untuk memonitor kinerja pelayanan puskesmas
12. Tim audit internal wajib menyusun rencana audit tahunan, unit kerja yang diaudit
secara periodic dilakuakan audit ulang untuk memonitor tindak lanjut terhadap
audit sebelumnya.
13. Pertemuan tinjauan manajemen dilakuakan paling tidak dua kali dalam setahun,
yaitu pada bulan Mei dan November.
14. Perencanaan mutu/kinerja UKM meliputi paling tidak :
a) Penilaian kinerja UKM dan tindak lanjutnya
15. Perencanaan mutu/kinerja pelayanan klinis dan keselamatan pasien berisi berisi
paling tidak :
a) Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil monitoring
dan evaluasi indikator, maupun keluhan pasien/keluarga/staf dengan
mempertimbangan kekritisan, risiko tinggi dan kecenderungan terjadinya
masalah.
b) Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien
c) Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan kinerja
yang terkoordinasi dari semua unit kerja dan unit pelayanan.
d) Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan pemilihan
indikator, pengumpulan data, untuk kemudian dianalisis dan ditindak
lanjuti dalam upaya peningkatan mutu dan kinerja.
e) Indikator meliputi indikator manajerial, indikator kinerja UKM, dan
indikator klinis, yang meliputi indikator struktur, proses, dan outcome.
f) Upaya-upaya perbaikan mutu dan kinerja melalui standarisasi,
perancangan sistem, rancang ulang sistem untuk peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
g) Penerapan manajemen risiko pada semua lini pelayanan baik pelayanan
klinis maupun penyelenggaraan UKM.
h) Manajemen resiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian sentinel,
kejadian tidak diharapkan, kejadian Nyaris cedera, dan keadaan
potensial cedera.
i) Program dan Kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinis dan
keselamatan pasien,termasuk di dalamnya program peningkatan mutu
laboratorium dan program peningkatan mutu pelayanan obat.
j) Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu dan Kinerja
Puskesmas.
k) Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk menyampaikan
permasalahan, tindak lanjut, dan kemajuan tindak lanjut yang dilakukan.
l) Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan keselamatan
pasien.
Ditetapkan di : Cileunyi
Pada Tanggal : …………………………. 2019