SINAR UV
GURU PEMBIMBING :
Dita Wulandari
DISUSUN OLEH :
Gilang Hermawan
Muhammad Fikry
Christoper Luis F
Meisyah Putri
Saeful Anan
Ari Santoso
X TKJ 2
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,yang telah mengaruniakan segalanya
sehingga semua halangan dan berbagai masalah yang lain selama penyusuna Karya Tulis
Ilmiah dapat terselesaikan dengan baik.
Dalam karya tulis ini, penulis mencoba mengangkat sebuah pokok bahasan yang
berjudul meneliti “Dampak Negatif Sinar UV.”
Makalah ini disusun, berakar dari informasi-informasi yang kami rampung dari
berbagai sudut pandang buku ilmu pengetahuan, pengamatan yang telah dilakukan maupun
berbagai situs internet. Semoga pembaca dapat dengan mudah memahami isi karya ilmiah ini,
karena kami menyusun karya ilmiah ini dengan sederhana.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan pada Ibu guru yang telah memperhatikan dan
membimbing penulis dalam penyusunan Karya Tulis ini. Dan untuk semua pihak yang secara
langsung atau tidak langsung memberikan sumbangsi pemikiran. Dan hal-hal yang berguna
selama penyelesaian Karya tulis ilmiah ini, diucapakan terima kasih.
Seperti pepatah mengatakan, tiada gading yang tak retak, demikian juga karya ilmiah
ini tak luput dari kekurangan. Akhirnya, penulis berterimakasih sebelumnya kepada pembaca
yang bersedia memberikan sumbang saran dan kritik untuk perbaikan karya tulis ilmiah ini.
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
a. Pengertian ...................................................................................................... 6
b. Dampak .......................................................................................................... 7
c. Cara Menanggulangi ...................................................................................... 8-9
a. Kesimpulan .................................................................................................... 10
b. Saran .............................................................................................................. 10
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sinar ultraviolet (UV) banyak tersebar di muka bumi. Sinar ini merupakan salah satu
cahaya matahari dengan panjang gelombang antara 290 nm – 400 nm. Sinar jenis ini
menimbulkan berbagai dampak yang merugikan bagi banyak kehidupan makhluk hidup yang
ada di muka bumi, namun demikian banyak pula peran positif yang dihasilkannya.
Pernahkah Anda mendengar atau melihat kanker kulit? Itu merupakan salah satu contoh
dampak negatif dari UV yang sering kita jumpai terutama bagi orang yang hidup di daerah
tropis seperti Indonesia. Pernahkah Anda merasakan betapa sejuknya duduk di bawah pohon
rindang pada siang hari? Atau pernahkah Anda memperhatikan seorang ibu menjemur
anaknya yang masih bayi, terutama pada pagi hari? Tidak dapat dipungkiri lagi ke dua
fenomena di atas sangat terkait dengan peran penting dari sinar UV.
Seiring dengan berkembangnya teknologi, tingkat polusi udara semakin hari semakin
meningkat, terutama berbagai aktivitas yang menghasilkan karbon dioksida (CO2) maupun
karbon monoksida (CO). Ke dua gas jenis ini bersifat racun (toksik) terutama bagi manusia.
Ke dua gas jenis ini sebagai hasil dari proses pembakaran, terutama dari pabrik maupun
mesin kendaraan bermotor. Pada akhirnya, gas CO2 dan CO ini dapat merusak lapisan Ozon
(O3) yang ada di atmosfer. Tahukah Anda dampak lanjut dari penipisan lapisan O3 di
atmosfer? Dan tahukah Anda keterkaitan antara lapisan O3 yang semakin tipis dengan
meningkatnya kadar sinar UV yang menembus atmosfer dan sampai ke bumi serta fenomena
terjadinya pemanasan global? Semua itu ada kaitannya dengan peran sinar UV.
4
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu sinar UV?
2. Mengapa sinar UV berdampak besar dalam kehidupan makhluk hidup?
3. Bagaimana cara mengurangi dampak negatif dari sinar UV?
4. Bagaimana cara menanggulangi masuknya sinar UV yang berlebikah ke bumi?
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sinar UV
Sinar UV (ultraviolet) adalah sinar tidak tampak yang merupakan bagian energi yang
berasal dari matahari. Sinar UV dapat membakar mata, rambut, kulit, dan bagian tubuh yang
tidak dilindungi atau terlalu banyak terkena sinar matahari. Meskipun demikian, sinar UV
juga dapat kita manfaatkan. Istilah ultraviolet berarti ’melebihi ungu’ (dari bahasa Latin,
ultra berarti melebihi), sedangkan kata ungu merupakan warna panjang gelombang paling
pendek dari cahaya sinar tampak. Beberapa hewan, termasuk burung, reptil, dan serangga
seperti lebah, dapat melihat hingga mencapai ’hampir UV’.
Sinar UV membantu tubuh kita dalam membuat vitamin D, yang memperkuat tulang dan
gigi dan membantu tubuh kita membangun kekebalan terhadap penyakit seperti rakhitis dan
kanker usus besar. Sinar UV juga digunakan untuk mengobati psoriasis, sinar memperlambat
pertumbuhan sel-sel kulit,. Sinar UV telah digunakan dalam berbagai hal komersial juga,
termasuk sterilisasi dan desinfeksi. Sinar UV juga dapat bermanfaat bagi hewan. Misalnya
untuk membantu lebah dalam mengumpulkan serbuk sari dari bunga. Sinar UV memiliki
panjang gelombang yang lebih pendek dari panjang gelombang sinar tampak, namun lebih
panjang dari Sinar X.
Pada dasarnya, kulit manusia dilengkapi dengan perlindungan alami dari sinar matahari
yaitu pigmen melanin. Kulit yang gelap menandakan kandungan pigmen dalam jumlah
banyak, begitu juga sebaliknya. Penelitian membuktikan bahwa semakin banyak pigmen,
semakin kecil kemungkinan seseorang terkena kanker kulit karena pigmen berfungsi sebagai
penangkal dampak sinar UV yang dipancarkan matahari.
Sinar UV terdiri dari beberapa jenis berdasarkan panjang gelombang. Sinar UV dengan
panjang gelombang 380–200 nm disebut hampir UV, sedangkan sinar UV dengan panjang
gelombang 200–10 nm disebut dengan UV vakum. Berdasarkan pada pengaruhnya terhadap
kesehatan manusia dan lingkungan, sinar UV dikelompokkan ke dalam:
a. UV-A (disebut juga ’Gelombang Panjang’ atau ’blacklight’), memiliki panjang gelombang
380–315 nm;
b. UV-B (disebut juga ’Gelombang Medium’ atau Medium Wave), memiliki panjang
gelombang 315–280 nm; dan
6
c. UV-C (disebut juga ’Gelombang Pendek’ atau Short Wave), memiliki panjang gelombang
280-10 nm.
7
3. Dalam dunia kesehatan digunakan sebagai sterilisator untuk alat-alat kesehatan dan
sterilisasi ruangan operasi; dan
4. Membunuh bakteri-bakteri patogen pada air minum.
C. Cara Penanggulangan
Apa yang harus kita lakukan untuk menghindari dampak negarif dari sinar UV?
Penggunaan sun protector atau tabir surya dapat membantu menghindari cahaya berbahaya
sebelum menembus kulit. Banyak produk tabir surya yang ditawarkan. Ada yang berwujud
krim, lotion, semprot, atau lip balm. Ada juga yang dibubuhi vitamin, pelembab sari lidah
buaya, teh hijau, serta pewangi. Penggunaan tabir surya sebaiknya disesuaikan dengan jenis
kulit dan seberapa aktif kegiatan kita di bawah sinar matahari.
SPF (Sun Protection Factor), satuan tabir surya lazim digunakan untuk menunjukkan
berapa lama kita bisa terpapar sinar matahari tanpa kulit jadi terbakar, tersedia dari kadar 8,
15, 30, 45, atau bahkan 60. Penghitungan SPF disesuaikan dengan dosis minimal timbulnya
eritema atau kemerahan. Kalau selama ini kita menggunakan kacamata hitam untuk
mencegah timbulnya kerutan di sudut mata dan pelengkap fashion, kini bertambah lagi alasan
mengapa kita wajib membawa benda yang satu itu.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kaca mata hitam atau sunglasses
bermanfaat bagi kesehatan mata antara lain membantu mengurangi cahaya menyilaukan yang
masuk ke mata, melindungi mata dari bahaya sinar ultraviolet, serta mengurangi
kontras. Banyaknya aktivitas yang kita lakukan di luar ruangan dan di bawah sinar matahari
langsung, memiliki resiko buruk bagi mata, seperti katarak, masalah pada kornea dan
problem pada mata lainnya yang disebabkan oleh faktor umur. Peningkatan radiasi sinar UV
terkait dengan menipisnya lapisan O3 di atmosfer sebagaimana dikemukakan oleh Bruce
P.Rosenthal “Penipisan lapisan O3 di atmosfer bumi telah meningkatkan kadar sinar UV dan
membuat mata harus menyesuaikan diri”. Bruce P. R. adalah seorang kepala masalah
penglihatan pada Lighthouse Internasional, sebuah organisasi nirlaba yang ditujukan untuk
mencegah kebutaan dan membantu penderita cacat pada mata. Selanjutnya dikatakan bahwa
untuk mencegah kerusakan permanen pada mata, sebaiknya semua orang, baik dewasa
maupun anak-anak, menggunakan kaca mata hitam atau topi. Supaya lebih efektif, dua-
duanya harus dipakai saat beraktivitas di luar ruangan untuk jangka waktu yang lama.
8
Seperti yang telah diketahui bahwa lapisan O3 berperan penting dalam mengurangi kadar
radiasi sinar UV yang masuk ke permukaan bumi. Sementara saat ini lapisan O3 mulai
menipis. Oleh karena itu, salah satu cara untuk mengurangi kadar radiasi sinar UV adalah
dengan memperbaiki lapisan O3. Beberapa cara dapat dilakukun seperti melakukan reboisasi,
mengurangi pemakaian senyawa CFC (AC dan Parfum), dan mengurangi penebangan
liar. Kepedulian industri, pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat, dan masyarakat umum
sangat diharapkan dengan cara mengurangi dan menghapuskan penggunaan bahan perusak
O3.
9
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Sinar UV memiliki panjang gelombang 290 nm – 400 nm. Sinar UV memiliki
dampak negatif terhadap kehidupan berbagai makhluk yang ada di atas bumi. Namun, Sinar
UV memiliki peran penting terhadap kelangsungan hidup berbagai makhluk yang ada di
muka bumi, baik langsung maupun tidak langsung.
2. Saran
Untuk menghindari dampak negatif dari sinar UV, maka disarankan untuk
menerapkan teknologi ramah lingkungan yang dapat menurunkan hasil pembakaran (CO2 dan
CO), menanam banyak pohon yang mampu menyerap CO2, mengurangi penggunaan
berbagai bahan kimia yang dapat merusak lapisan O3 (penggunaan parfum dan AC).
DAFTAR PUSRAKA
http://id.shvoong.com/exact-sciences/chemistry/2106197-sinar-ultraviolet-uv/
http://wong168.wordpress.com/2012/02/17/manfaat-dan-akibat-sinar-uv/
http://www.pantonanews.com/1876-sinar-uv-vs-lapisan-ozon
http://yordylaynardi-gogreen.blogspot.com/2010/05/cara-mengatasi-penipisan-lapisan-
ozon.html
http://makalahlaporanterbaru1.blogspot.co.id/2013/12/sinar-uv.html
10