PRAKTIKUM FITOKIMA
ISOLASI MINYAK ATSIRI DARI TANAMAN JAHE
(Zingiber officinale)
Disusun Oleh :
Widiyana 218026
Adella Rista Gunawan 218054
LABORATORIUM FITOKIMIA
POLITEKNIK KATOLIK MANGUNWIJAYA
SEMARANG
2020
ISOLASI MINYAK ATSIRI DARI TANAMAN JAHE
(Zingiber officinale)
I. TUJUAN
a. Mahasiswa dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan minyak atsiri
(pengertian, karakteristik).
b. Mahasiswa dapat melakukan proses isolasi minyak atsiri dari sampel tanaman jahe
dengan prinsip destilasi.
c. Mahasiswa dapat melakukan evaluasi minyak atsiri dengan metode KLT,
rendemen, serta organoleptis.
II. PRINSIP
a. Destilasi uap air langsung
Destilasi yang digunakan untuk bahan tanaman segar yang di potong potong lalu
diletakkan ke dalam labu alas bulat ditambahkan dengan sejumlah pelarut untuk di
destilasi agar menghasilkan uap air yang akan dialirkan melewati pipa sambil
membawa tetesan minyak dari bagian atas menuju tangki ruang pengembunan.
V. CARA KERJA
Prosedur isolasi
Dipasang alat destilasi
↓
Ditimbang 250 gram jahe
↓
Dirajang, dimasukan labu alas bulat
↓
Ditambahkan dengan 500 ml aquadest
↓
Didestilasi selama 3 jam
↓
Hasil destilasi
Air minyak
↓
Dilakukan pengamatan
Organoleptis
Diambil sedikit minyak atsiri jahe dalam vial
↓
Diamati bentuk, warna, bau, dan rasa
↓
Dicatat hasil
Perhitungan rendemen
Dicatat berat jumlah produk dan jumlah bahan baku yang digunakan
↓
𝑃
Dihitung dengan rumus 𝑅 X 100 %
𝐵
Keterangan :
R = Hasil rendemen
P = Hasil ekstrak yang diperoleh
B = Jumlah bahan awal
Prosedur KLT
Eluen = toluene : etil asetat (93 : 7)
Penampang berca = vanilin – asam sulfat
Fase diam = silica gel f 254
Baku pembanding = eugenol
Dimasukan eluen dalam chamber, dijenuhkan
↓
Disiapkan fase diam silika gel f 254
↓
Diaktifkan plat KLT dengan oven selama 5 menit pada suhu 108° C
↓
Ditotolkan sampel minyak atsiri jahe pada plat KLT dengan pipa kapiler
↓
Dimasukan dalam chamber diamati kenaikan eluen sampai batas yang
ditentukan
↓
Dikeringkan plat KLT
↓
Diamati hasil pada sinar UV 254 nm
↓
Disemprotkan penampak bercak, di oven selama 5 menit suhu 108° C
↓
Diamati noda yang nampak pada plat KLT
↓
Dihitun nilai Rf, dibandingkan dengan baku pembanding
Rumus :
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ 𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡
Rf =
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ 𝑓𝑎𝑠𝑒 𝑔𝑒𝑟𝑎𝑘
2. Rendemen
Berat bahan baku = 250 gram
Berat wadah kosong = 11,83 gram
Berat wadah kosong + zat = 13,03 gram
Berat zat = 1,2 gram
Rendemen = (jumlah produk / jumlah bahan baku yang digunakan) x 100
= 13,03 gram – 11,83 gram = 1,2 gram
1,2 𝑔𝑟𝑎𝑚
= x 100% = 0,48%
250 𝑔𝑟𝑎𝑚
5 𝑐𝑚
2 Ungu = 0,625 Ungu 0,625
8 𝑐𝑚
0,912
7,3 𝑐𝑚
3 Ungu = 0,912 ungu
8 𝑐𝑚
4
(Setelah diberi 3,8 𝑐𝑚
Ungu = 0,475 Ungu 0,475
8 𝑐𝑚
penampak
bercak)
5
(Setelah diberi 7 𝑐𝑚
Ungu = 0,875 Ungu 0,875
8 𝑐𝑚
penampak
bercak)
Baku
4,7 𝑐𝑚
(eugenol) Ungu = 0,587 kuning 0,587
8 𝑐𝑚
Deteksi
Larutan uji Penampak
Sinar UV 254 Rf (cm) Rf (cm)
bercak
Minyak jahe 1
3 𝑐𝑚
Ungu = 0,375 ungu 0,375
8 𝑐𝑚
5 𝑐𝑚
2 Ungu = 0,625 Ungu 0,625
8 𝑐𝑚
4
(Setelah diberi 3,8 𝑐𝑚
Ungu = 0,475 Ungu 0,475
8 𝑐𝑚
penampak
bercak)
5
(Setelah diberi 7 𝑐𝑚
Ungu = 0,875 Ungu 0,875
8 𝑐𝑚
penampak
bercak)
Baku
4,7 𝑐𝑚
(eugenol) Ungu = 0,587 kuning 0,587
8 𝑐𝑚
IX. KESIMPULAN
1. Minyak atsiri merupakan Minyak ini disebut juga minyak menguap, minyak
eteris, minyak esensial karena pada suhu kamar mudah menguap. Sifat minyak
atsiri : Dalam keadaan segar dan murni, minyak atsiri umumnya tidak berwarna.
Namun, pada penyimpanan lama minyak atsiri dapat teroksidasi, indeks bias
tinggi, bersifat optis aktif, tidak stabil terhadap pengaruh lingkungan luar, tidak
dapat disabunkan, larut dalam pelarut organic, tidak menjadi tengik dalam
penyimpanan, namun jika terkena cahaya dan udara akan teroksidasi menjadi
resin.
2. Destilasi adalah metode pemisahan yang didasarkan karena adanya perbedaan titik
didih antara komponen-komponen yang akan dipisahkan. Secara teoritis pula, bila
perbedaan titik didih antara komponen semakin besar maka pemisahan secara
destilasi akan berlangsung makin baik yaitu hasil yang diperoleh semakin murni.
3. Hasil isolasi minyak atsiri jahe dilakukan evaluasi guna mengetahui hasil akhir.
Nilai rendemen 0,48% hasil baik karena kurang dari 100%, uji organoleptis
Bentuk : cairan jernih
Warna : jernih
Bau : khas aroma jahe
Rasa : pahit agak pedas
Uji KLT (Kromatografi Lapis Tipis) menunjukan nilai Rf pada sampel 2 jaraknya
berdekatan dengan nilai Rf baku. Tetapi setelah dilakukan penyemprotan dengan
penampak bercak muncul noda sampel yang terbawa oleh fase gerak. Semakin
baik jahe yang digunakan maka semakin baik pula kualitas yang dihasilkan.
Minyak atsiri jahe dapat digunakan sebagai karminativa, tonikum lambung, dan
antianoreksia.
X. DAFTAR PUSTAKA
Guenther, E. 2006. Minyak Atsiri. Jilid I. Diterjemahkan oleh S. Ketaren. Jakarta :
UI- Press.
Ibrahim, Sanusi.H.M, Sitorus, Marham, 2013. Teknik Laboratorium Kimia Organik.
Yogyakarta : Graha Ilmu.
Paimin, F.B dan Murhanto. 2008. Seri Agribisnis Budidaya Pengolahan,
Perdagangan Jahe. Cetakan XVII. Jakarta : Penebar Swadaya.
Rudi,L.2010. Penuntun Dasar-Dasar Pemisahan Analitik. Kendari. Universitas
Haluoleo.
Sastrohamidjojo, H. 2004. Kimia Minyak Atsiri. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Pres.
XI. LAMPIRAN
a. Perhitungan Bahan dan Larutan
1. Jahe (Zingiber officinale)
1 kelompok = 250 gram
2 kelompok = 2 x 250 gram
= 500 gram
2. Aquadest
1 kelompok = 500 ml
2 kelompok = 2 x 500ml
= 1000 ml atau 1 L
3. Fase Gerak KLT (Kromatografi Lapis Tipis)
Toluen
1 kelompok = 93 ml x 10 ml = 9,3 ml
100
9 kelompok = 9,3 ml x 9 = 83,7 ml
Overmatt 10% = 83,7 + 10% = 92, 07 ml
Etil Asetat
1 kelompok = 7 ml x 10 ml = 0,7 ml
100
9 kelompok = 0,7 ml x 9 = 6,3 ml
Overmatt 10% = 6,3 + 10% = 6, 93 ml
4. Penampak bercak
Vanilin 5 gram dilarutkan dengan H2SO4 pekat sebanyak 100 ml
b. Gambar Alat destilasi
Mengetahui, Semarang, 18 Februari 2020
Dosen Pengampu Praktikan 1
Praktikan 2