Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL

KOMPETISI MILLENIALS BERKARYA

PEMBANGUNAN TEMPAT PENGELOLAAN


SAMPAH UNTUK DUSUN MLATEN TANPA
SAMPAH

Diusulkan oleh :

Ketua

Yunus Hidayat USM 2016

Anggota

Muna Alawiyah Anggraini UNISSULA 2016


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Permasalahan sampah saat ini sudah tidak asing lagi bagi kita. Pemandangan
gunungan sampah sudah menjadi hal biasa yang bisa kita lihat dimanapun dan kapanpun.
Indonesia sendiri merupakan salah satu negara dengan tingkat pencemaran lingkungan yang
tinggi (kumuh) karena rendahnya infrastruktur pengelolaan sampah yang ada. Menurut riset
yang dilakukan oleh Sustainable Waste Indonesia (SWI) mengungkapkan bahwa 24 %
sampah di Indonesia belum terkelola dengan baik. Artinya sekitar 65 juta ton sampah
diproduksi setiap harinya. Sekitar 15 juta ton tidak ditangani dengan baik sehingga
mencemari ekosistem dan lingkungan. Sedangkan 7 % sampah didaur ulang dan 69 %
berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Faktor yang mempengaruhi tidak terkelolanya sampah dengan baik tidak hanya dari
sistem dan infrastruktur pelayanan sampah yang tidak memadai, tetapi juga dikarenakan
keterbatasan anggaran yang berdampak pada kurangnya optimalisasi sampah dan tentunya
juga disebabkan oleh perilaku dan kebiasaan masyarakat yang sering membuang sampah ke
sungai dan lahan kosong. Kesadaran masyarakat menjadi salah satu cara awal untuk
mengubah kualitas hidup mereka menjadi lebih baik. Dengan begitu pola hidup mereka pun
akan berubah seiring dengan perubahan yang terbentuk dari lingkungan mereka.
Arti dari pengelolaan sampah sendiri merupakan pengumpulan, pengangkutan,
pemrosesan, daur ulang atau pembuangan dari material sampah. Beberapa cara pengelolaan
sampah secara sederhana bisa dilakukan dengan daur ulang, pengomposan, dan penimbunan
atau pembakaran. Adanya sistem pengelolaan sampah yang baik juga akan berdampak baik
pula untuk masyarakat maupun lingkungan itu sendiri.
Meskipun saat ini sudah banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya kebersihan
dan pengelolaan sampah, tetapi kesadaran mereka tidak diimbangi dengan fasilitas yang
memadai. Hal tersebut menjadi salah satu kendala yang menghambat perubahan pola hidup
dari masyarakat itu sendiri. Dusun Mlaten merupakan salah satu dusun yang minim akan
fasilitas tempat pengelolaan sampah sehingga masyarakatnya terbiasa membuang sampah di
sungai, lahan kosong, bahkan ada yang mengalihkan sumur yang sudah tidak terpakai
menjadi tempat pembuangan sampah. Penampakan tersebut menjadi motivasi bagi kami
untuk membangun sebuah fasilitas tempat pengelolaan sampah di Dusun Mlaten. Kesadaran
dan kurangnya wawasan masyarakat mengenai pengelolaan sampah juga menjadi tambahan
bagi kami untuk mengedukasi mereka agar lebih bisa mengoptimalkan pemanfaatan dari
sampah yang mereka produksi setiap hari.

1.2 Rumusan Masalah


1. Kurangnya sarana dan prasarana dalam pengelolaan sampah di Dusun Mlaten.
2. Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat akan dampak dari penumpukan sampah.
3. Minimnya pengetahuan masyarakat mengenai tata cara pengelolaan sampah.

1.3 Tujuan
1. Menjadikan Dusun Mlaten sebagai Dusun yang ramah lingkungan.
2. Membuat tempat pengelolaan sampah yang terintegrasi.
3. Menjadi Dusun terdepan dalam pengelolaan dan pemanfaatan sampah.
4. Mengajak anak muda setempat untuk ikut berkontribusi dalam pengelolaan sampah guna
meningkatkan Dusun Mlaten menjadi Dusun yang ramah lingkungan.

1.4 Manfaat
1. Adanya tempat pengelolaan sampah ini tentunya akan menciptakan lingkungan yang
lebih sehat sehingga penyebaran penyakit akan semakin menurun.
2. Kualitas hidup masyarakat dari segi ekonomi juga akan meningkat dengan memanfaatkan
sampah-sampah yang mereka produksi setiap harinya menjadi berbagai barang atau
produk yang bernilai jual.
3. Menghemat sumber energi dan sumber daya alam dengan daur ulang.

1.5 Luaran
1. Terbentuknya kelembagaan ekonomi dengan pemanfaatan sampah menjadi barang atau
produk yang bernilai jual.
2. Interaksi sosial yang terjalin antar masyarakatnya akan semakin erat karena seringnya
bersosialisasi dan berkumpul bersama dalam melakukan berbagai aktivitas daur ulang
sampah.

1.6 Progran Kerja


1. Pengambilan sampah
2. Pengumpulan sampah
3. Pemisahan sampah
4. Daur ulang sampah organik (composting)
5. Daur ulang sampah an organik
6. Sampah an organik tidak layak daur ulang (pembakaran)
BAB II
RANCANGAN STRUKTUR KEANGGOTAAN

Penanggung Jawab
Kepala Desa

Pengawas

Pengelola

Petugas Composting Pengangkut/Pengumpul/Pemisah

(1 orang) (3 orang)

Job desk :

1. Petugas 1
Mengelola daur ulang sampah organik (composting)
2. Petugas 1, 2, dan 3
Mengelola sampah secara umum
BAB III
RENCANA PELAKSANAAN
3.1 Tahap Persiapan
Dari apa yang menjadi masalah di Dusun Mlaten seperti tidak adanya tempat pengelolaan
sampah yang berakibat pada pencemaran lingkungan dan rendahnya kualitas hidup. Kami
berkomitmen untuk membuat sebuah infrastruktur yang menfasilitasi masyarakat untuk dapat
mengelola sampah dengan baik. Salah satu dari kami merupakan pemuda dari Dusun Mlaten
yang merasakan sendiri akibat dari buruknya pengelolaan sampah di Dusun tersebut.
Sehingga dari apa yang dirasakan timbul keingininan untuk ikut andil dalam memperbaiki
Dusun menjadi lebih baik lagi. Beberapa persiapan yang perlu kami lakukan dalam
merealisasikan pembangun tempat pengelolaan sampah adalah sebagai berikut :
1. Berdiskusi dengan pihak terkait
Karena ini menyangkut pembanguan infrastruktur dusun tentunya ada stakeholder
yang mempunyai kewenangan atas dusun tersebut sehingga kami perlu melakukan
diskusi guna melancarkan pembangunan tempat pengelolaan sampah ini.
2. Menentukan konsep tempat pengelolaan sampah
Sebelum terjun kedalam sebuah pembangunan yang nyata kita juga harus mempunyai
konsep dan outline sebagai acuan dalam pembangunan kedepannya. Dari bentuk atau
desain bangunan, luas bangunan sampai alat-alat pendukung yang diperlukan perlu
kita rencanakan dengan matang agar tempat pengelolaan sampah ini nantinya akan
berjalan dengan baik.
3. Pembagian tanggung jawab
Ada beberapa pihak yang akan terlibat dan bertanggung jawab dalam pembangunan
ini. Masing-masing pihak mempunyai job desk sesuai dengan wewenang yang
mereka miliki. Kepala Desa selaku pimpinan desa sebagai penanggung jawab atas
keberlangsungan pembangunan dan beberapa pengelola lainnya yang bertanggung
jawab untuk mengelola sampah secara umum. Diharapkan dengan adanya pembagian
tanggung jawab ini pembangunan tempat pengelolaan sampah ini bisa lebih
terorganisir.
4. Rencanaan anggaran biaya
Dalam sebuah pembangunan tentunya akan ada cost yang dikeluarkan. Untuk
menimalisir biaya kita perlu membuat rencana anggaran biaya agar kita bisa
mengetahui berapa banyak biaya yang akan dikeluarkan dalam pembangunan tempat
pengelolaan sampah dari mulai pembangunan sampai selesai.

3.2 Tahap Pelaksanaan


Pada tahap pelaksanaan ini adalah proses dimana pembangunan konstruksi dimulai, dari
perencanaan konstruksi, pekerjaan konstruksi sampai dengan penyediaan alat bantu lainnya.
Secara rinci tahap pelaksanaan meliputi:
1. Perencanaan konstruksi
Tahapan perencanaan konstruksi ini terdiri dari persiapan desain konstruksi,
persiapan dan pembersihan lahan, dan persiapan material dan pekerja. Untuk desain
kontruksi kami buat seminimalis mungkin dengan beberapa bagian sesuai dengan
fungsinya masing-masing. Berikut adalah desain konstruksinya
*Desain Kontruksi Tempat Pengelolaan Sampah
2. Pekerjaan konstruksi
Pembangunan konstruksi ini diawali dengan pembuatan pondasi dan kolom. Selain
itu juga akan dibangun beberapa tempat sampah yang dibuat dimasing-masing gang
yang ada di Dusun Mlaten. Setelah pekerjaan pondasi dan kolom untuk tempat
pengelolaan sampah selesai akan dilanjutkan dengan pekerjaan partisi dan pembuatan
kuda-kuda. Ditargetkan pekerjaan konstruksi ini akan selesai dalam jangka waktu 1,5
bulan sehingga saat pembangunan inti telah selesai akan dilanjutkan dengan finishing
konstruksi.
3. Penyediaan alat bantu
Pada saat bangunan telah jadi dan siap untuk ditempati, penyediaan alat-alat bantu
seperti alat untuk pengomposan dan alat-alat lainnya yang digunakan akan segera
disediakan agar tempat pengelolaan sampah ini segera beroperasi dan berjalan sesuai
dengan apa yang telah direncanakan.
BAB IV
RENCANA ANGGARAN BIAYA
4.1 Rencana Anggaran Biaya

No Uraian Pekerjaan Vol. Sat. Harga Satuan Harga Jumlah

A PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pembersihan Lahan dan 84 M2 Rp. 5000,- Rp. 450.000,-
Pemasangan Bouwplank
2 Pemasangan Kebutuhan Air - - - Rp. 250.000,-
Kerja
3 Upah Pekerja Kontruksi 8x org Rp. 80.000,- Rp. 19.200.000,-
(Tukang) 30
4 Konsumsi Pekerja (Tukang) 30 hr Rp. 100.000,- Rp. 3.000.000,-
Rp. 22.900.000,-
B PEKERJAAN PONDASI
1 Kebutuhan Tulangan Pondasi 11 bh Rp. 140.000,- Rp. 1.540.000,-
2 Kebutuhan Beton Cor 0.7 M3 Rp. 64.000,- Rp. 704.000,-
Pondasi
Rp. 2.244.000,-
C PEKERJAAN STRUKTUR
1 Kebutuhan Tulangan Sloof 36 M Rp. 20.500,- Rp. 820.000,-
(20x15 CM)
2 Kebutuhan Beton Cor Sloof 1.1 M3 - Rp. 880.000,-
(20x15 CM)
3. Kebutuhan Tulangan Kolom 11 bh Rp. 90.000,- Rp. 990.000,-
(20x20x400 CM)
4 Kebutuhan Beton Cor Kolom 1.4 M3 Rp. 1.100.000,-
(20x20x400 CM)
Rp. 3.790.000,-
D PEKERJAAN KUDA-KUDA
& ATAP
1 Kebutuhan Tulangan Kuda- 16 M Rp. 15.000,- Rp. 240.000,- Rp. 1.500.000,-
kuda (15x15 CM) (x5) (x5) (x5)
2 Kebutuhan Beton Cor Kuda – 0.4 M3 - Rp. 320.000,- Rp. 1.600.000,-
Kuda (15x15 CM) (x5) (x5)
3 Kebutuhan Baja Kanal Cnp 35 bh Rp. 130.000,- Rp. 4.450.000,-
(100x50x20x2.3 MM)-6M
5 Kebutuhan Atap Asbes 43 lbr Rp. 85.000,- Rp. 3.655.000,-
Gelombang (300x105 CM)
Rp. 8.665.000,-
E PEKERJAAN PARTISI
1 Kebutuhan Dinding Bata 55.5 M2 Rp. 80.000,- Rp. 4.400.000,-
Putih
2 Plesteran Dinding 55.5 M2 Rp. 25.000,- Rp. 1.375.000,-
3 Kebutuhan Dinding T. 36.3 M2 Rp. 80.000,- Rp. 2.800.000,-
Sampah
4 Kebutuhan Plesteran 36.3 M2 Rp. 25.000,- Rp. 900.000,-
5 Kebutuhan Lacian Dinding 91.8 M2 Rp. 10.000,- Rp. 918.000,-
Rp. 10.393.000,-
F KEBUTUHAN ALAT
BANTU
1 Gerobak Sampah 3 Unt Rp. 1.800.000,- Rp. 5.400.000,-
2 Tempah Pembuangan 18 Unt Rp. 800.000,- Rp. 14.400.000,-
Sampah Sementara (9 Gang)
3 Tong/Ember Untuk Kompos 50 Unt Rp. 50.000,- Rp. 2000.000,-
4 Pemasangan Listrik 1200W 1 Unt Rp. 1.500.000,- Rp. 1.500.000,-
5 Kebutuhan Alat Instalasi - - Rp. 1.000.000,- Rp. 1.000.000,-

Rp. 24.300.000,-

4.2 Rekapitulasi Anggaran Biaya

No Uraian Pekerjaan Biaya


A PEKERJAAN PERSIAPAN Rp. 22.900.000,-
B PEKERJAAN PONDASI Rp. 2.244.000,-
C PEKERJAAN STRUKTUR Rp. 3.790.000,-
D PEKERJAAN KUDA-KUDA & ATAP Rp. 8.665.000,-
E PEKERJAAN PARTISI Rp. 10.393.000,-
F KEBUTUHAN ALAT BANTU Rp. 24.300.000,-
MASUK KAS Rp. 2.708.000,-

JUMLAH Rp. 75.000.000,-


BAB V
JADWAL KEGIATAN

Rencana pelaksanaan pembangunan tempat pengelolaan sampah ini selesai dalam jangka
waktu 1,5 bulan. Berikut adalah rincian dan jadwal kegiatannya:
Bulan
No Kegiatan Oktober November
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan desain konstruksi
2 Persiapan dan pembersihan lahan
3 Persiapan material dan pekerja
4 Pembangunan pondasi
5 Pembangunan kolom
6 Pekerjaan partisi
7 Pembuatan kuda-kuda
8 Finishing konstruksi
9 Persiapan alat pendukung
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan masalah yang ada di Dusun Mlaten mengenai minimnya kesadaran,
pengetahuan dan fasilitas pengelolaan sampah, kami berinisiatif membuat sebuah
infrastruktur yang menfasilitasi masyarakat agar dapat mengelola sampah dengan baik yaitu
dengan pembangunan tempat pengelolaan sampah. Diharapkan dengan dibangunnya tempat
pengelolaan sampah nantinya masyarakat Dusun Mlaten bisa mengubah pola hidup mereka
menjadi lebih baik lagi. Serta meningkatkan kualitas hidup mereka baik dari segi kesehatan
maupun ekonomi. Karena dengan adanya lingkungan yang bersih akan tercipta pula
lingkungan yang sehat. Begitupun dengan pemanfaatan daur ulang sampah menjadi barang
atau produk yang mempunyai nilai jual akan menambah pemasukan.
LAMPIRAN :

Gambar Desain Kontruksi


Desain 3 Dimensi

Anda mungkin juga menyukai