Mengelola Sumberdaya Alam
Mengelola Sumberdaya Alam
higienis adalah makanan yang tidak mengandung kuman penyakit dan tidak
Menurut marmi (2013) mengatakan zat gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan
oleh tubuh untuk melakukan fungsinya yaitu karbohidrat, lemak, dan protein berfungsi
sebagai sumber energi yang bermanfaat untuk menggerakkan tubuh dan proses
metabolisme di dalam tubuh. Zat gizi yang berfungsi sebagai pembentuk sel-sel pada
jaringan tubuh manusia dan memelihara jaringan tersebut, serta mengatur proses-
proses kehidupan merupakan fungsi dari kelompok zat gizi seperti protein, lemak,
diketahui bila kualitas makanan meningkat, dengan begitu maka keputusan pembelian
kepuasan pelanggan, sehingga akan lebih baik bila dapat meningkatkan dan
Ercin dan Hoekstra (2014) mengemukakan bahwa faktor-faktor utama yang akan
mempengaruhi masa depan sumber daya air global adalah: pertumbuhan penduduk,
persaingan atas air karena meningkatnya permintaan untuk keperluan rumah tangga,
industri dan pertanian. Di daerah perkotaan, volume pemakaian air tergantung dari
Penggunaan air di tingkat global meningkat terutama di kota besar (Richter et al. 2013).
Menurut Pereira, et al. (2009), persoalan kelangkaan air menjadi masalah yang
serius karena disebabkan oleh faktor alam dalam bentuk wilayah arid dan kekeringan,
atau disebabkan oleh manusia. Kelangkaan air yang disebabkan oleh manusia
dihasilkan dari berbagai permasalahan yaitu; pencemaran, manajemen sumber daya air,
dan infrastrukstur.
Tingginya klorida di Sungai selain didapat dari air laut yang mengandung garam,
juga dari limbah rumah tangga yang dibuang ke Sungai. Kotoran manusia, khususnya
urin mengandung klorida dalam jumlah yang sama dengan klorida yang dikonsumsi
merembes ke sumur gali di sekitarnya, dan berdampak pada turunnya kualitas air
sumur. Kualitas air sumur gali dapat dipengaruhi oleh rembesan air limbah rumah
tangga, limbah kimia, laundry, rembesan air sungai terdekat yang sudah tercemar,
Penataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan
tata ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang. Hal tersebut merupakan ruang lingkup
menjaga kesesuaian pemanfaatan ruang dengan fungsi ruang yang ditetapkan rencana
Menurut Nia (2008), mengemukakan bahwa unsur pembentuk struktur tata ruang
kota terdiri dari pusat kegiatan, kawasan fungsional, dan jaringan jalan. Kota atau
kawasan perkotaan pada dasarnya dapat dipandang sebagai suatu sistem spasial, yang
keterkaitannya satu sama lain. Ruang adalah wadah yang meliputi ruang daratan, lautan
dan udara, sebagai satu kesatuan wilayah tempat manusia dan makhluk lainnya hidup
ruang adalah wujud struktural dan pola pemanfaatan ruang, baik yang direncanakan
kota industri modern dan memengaruhi setiap warga serta kehadiran investor atau
pengembang yang melakukan pembangunan gedung, fasilitas umum, ruang publik, dan
lainnya merupakan bentuk investasi yang terkait dengan perubahan dan tuntutan
lapisan luar melunak dan menyerap air sehingga menjadikan lebih mudah dimasak.
Bubur dari beras kecambah lebih manis, karena beberapa enzim memecah gula dan
protein yang terdapat di biji. Kacang-kacangan merupakan salah satu bahan makanan
sumber protein dengan nilai gizi yang tinggi, vitamin B dan serat. Selama
(Dostalova, 2009).
Beberapa tanaman biji-bijian selain padi yang memiliki potensi cukup besar untuk
dijadikan sumber karbohidrat dengan nilai gizi yang tidak kalah dengan beras bahkan
terdapat zat gizi tertentu yang lebih tinggi dibandingkan beras. Selain itu kandungan
Kecambah kacang-kacangan dan sereal sangat cocok untuk kebutuhan bayi yang
sudah diberi makanan tambahan atau anak dibawah lima tahun, sehingga perlu
dan menyerap air sehingga menjadikan lebih mudah dimasak. Berawal bubur dari beras
kecambah lebih manis, karena beberapa enzim memecah gula dan protein yang
dengan kandungan polifenol dan antosianin yang cukup tinggi. Antosianin merupakan
antioksidan yang memiliki potensi tinggi sebagai scavenger radikal bebas dan memiliki
Semua makanan yang dikonsumsi oleh manusia mengandung berbagai macam zat
yang bermanfaat dan sangat diperlukan untuk tubuh. begitu pula halnya dengan ekstrak
etanol buah anggur. Secara umum penggunaan bahan alam termasuk ekstrak sebagai
Karbohidrat dalam bentuk fruktosa dan glukosa banyak dijumpai pada kelompok
buah, sedangkan pati dijumpai pada sayuran yang berasal dari umbi. Buah dan sayur
mengandung protein dan asam amino yang relatif cukup rendah sehingga tidak
kerusakan jaringan hati akibat stres oksidatif yang ditimbulkan oleh aktifitas fisik
berlebih dapat dikurangi dengan pemberian ekstrak buah anggur. Pemberian ekstrak
buah anggur merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kadar antioksidan dalam
Buah anggur dikenal memiliki aktifitas antioksidan yang tinggi dan bermanfaat
mencegah terjadinya stres oksidatif. Bila pembentukan radikal bebas di dalam tubuh
terjadi secara berlebihan akan terjadi kerusakan oksidatif yang berujung pada
adalah tanaman serai wangi. Tanaman serai wangi dibagi menjadi dua jenis,
mahapengeri dan lenabatu. Minyak atsiri dibidang kesehatan digunakan sebagai anti
septik, anti inflamasi, analgetik, dan sedatif (Satuhu, 2012). Indonesia merupakan
salah satu sumber minyak atsiri. Kebutuhan minyak atsiri dunia semakin meningkat
Minyak kayu putih adalah minyak atsiri yang dihasilkan dari tanaman kayu putih
(Melaleuca cajuputi), yang banyak tumbuh secara alami di kepulauan Maluku dan
Australia bagian utara. Daun kayu putih mengandung senyawa kimia, antara lain:
sineol, melaleucin, minyak atsiri yang terdiri dari terpineol, cineol dan lignin
(Agustina, 2010).
Onuh (2012) menyatakan dari hasil penelitiannya bahwa metanol mentah dan
peningkatan sintesis erythropoietin oleh hati untuk merangsang sumsum tulang untuk
Barh (2008) menyatakan bahwa ekstrak buah kurma dapat meningkatkan kadar
hemoglobin. Kombinasi buah kurma yang kaya kandungan glukosa, Ca, Fe, Zn, Cu, P
dan niasin dengan palmyra yang kaya kandungan vit. A dan kelapa yang kaya
Dalam pengelolaan sumber daya hutan yang paling sering terlihat konflik antara
masyarakat sekitar hutan dengan pengelola hutan, yaitu pemerintah dan swasta yang
selaras dengan masyarakat, eksistensi hutan, dan wilayah yang bersifat lokal spesifik.
Salah satu unsur keberhasilan pelaksanaan program ini adalah partisipasi masyarakat
masyarakat.
intelektual.
Pemberian peluang kepada petani hutan dalam pengelolaan hutan merupakan salah
satu sarana untuk pemerataan dan tahapan untuk pemerataan dan tahapan untuk
Dari sekian banyak buah-buahan di Indonesia saat ini baru sekitar 4.000 jenis saja
yang diketahui telah dimanfaatkan langsung oleh penduduk dan hanya sekitar 25%
tahunnya. Ironisnya buah-buahan yang ada di pasaran sebagian besar adalah buah
yang ditemukan mulai terancam kelestariannya. Bahkan ada jenis buah-buahan yang
sebenarnya mempunyai nilai ekonomi tinggi tetapi telah lenyap karena pemiliknya
tidak mengetahui keunggulan tanaman tersebut. Pada dasarnya semua pohon buah-
buahan yang tumbuh di hutan adalah milik bersama yang bisa dinikmati oleh seluruh
masyarakat. Namun demikian, ada juga pohon-pohon di hutan yang sudah diklaim
kepemilikannya oleh individu tertentu. Dalam hal ini, mengambil hasil dari pohon
tersebut harus meminta izin terlebih dahulu dari pemilik pohon, kalau tidak maka orang
tanaman ini dapat memperbaiki kondisi tanah yang rusak akibat erosi. Tanaman ini
juga dapat hidup pada tanah kritis dimana tanaman lain relatif tidak dapat tumbuh
dengan baik (Sanderson and Paul, 2008). Menurut Hatami (2008), tanaman
yang membedakan antara satu spesies dengan spesies yang lain. Secara umum ada tiga
kelompok penyusun biomassa pada tanaman yaitu selulosa, hemiselulosa dan lignin.
8. Mengelola Laut
Sebagai negara kepulauan seperti halnya Indonesia, wilayah laut memiliki fungsi,
makna dan arti serta peranan yang sangat penting dalam kaitan dengan bagaimana
wilayah laut berserta sumber daya yang terkandung di dalamnya dapat dikelola secara
baik dan efisien serta berkelanjutan sejalan dengan tujuan pembangunan nasional
(Lekipiouw, 2010)
Di perairan pesisir dan laut Indonesia, juga ditemu-kan jenis energi baru pengganti
BBM, berupa gas hidrat dan gas bionik di lepas pantai barat Sumatera, selatan Jawa
Barat serta bagian utara Selat Makassar dengan potensi yang sangat besar, melebihi
Tujuan yang diharapkan dari adanya Integrated Coastal Management adalah untuk
ekologi di wilayah pesisir dan laut melalui penataan ruang wilayah laut (Dina, 2008).
Sumberdaya pesisir dan laut sekarang ini mengalami degradasi sebagai akibat dari
keberlanjutan sumberdaya (Stanis, 2007). Secara umum perairan laut dan pantai
mempunyai fungsi sebagai cadangan sumber air di dunia, pengatur iklim dunia, habitat
berbagai jenis biota, dan bahan makanan dari berbagai ragam biota laut. Ekosistem
perairan laut dapat dibagi menjadi dua, yaitu perairan laut pesisir dan laut lepas.
(Baransano, 2010)
DAFTAR PUSTAKA
Agustina.E., 2010. Penentuan kemurnian minyak kayu putih dengan teknik analisis
perubahan sudut putar polarisasi cahaya akibat medan luar. Jurnal Neutrino
Vo..3 No.1
Aminah S., Nurhidajah. 2009. Kajian Potensi Campuran Tepung Kecambah Kacang-
kacangan dan Tepung Kecambah Serealia Sebagai Formula Makanan
Pendamping ASI. Jurnal Visikes, Vol. 8 No. 2 : 81-86
Aminah, Siti. 2015. “Konflik dan Kontestasi Penataan Ruang Kota Surabaya.”
MASYARAKAT: Jurnal Sosiologi, Vol. 20. No. 1. :59-79.
Barh, D., Mazumdar, B.C. 2008. Comparative Nutritive Values of Palm Saps Before
and after Their Partial Fermentation and Effective Use of Wild Date (Phoenix
sylvestris Roxb.) Sap in Treatment of Anemia. Research Journal of Medicine
and Medical Sciences, 3(2): 173-176,
Celik, TA. 2012. Potential Genotoxic and Cytotoxic Effects of Plant Extracts. In:
Bhattacharya, A., editor. A Compendium of Essays on Alternative Therapy.
Croatia: InTech. P. 236.
Feriyanto, Y.E., et al. 2013. Pengembangan Minyak Atsiri dari Daun dan Batang Serai
Wangi (Cymbopogon Winterianus) Menggunakan Metode Distilasi Uap dan Air
dengan Pemanasan Microwave. Jurnal Teknik Pomits Vol.2, (1):93–97.
Hasni. 2010. Hukum Penataan Ruang dan Penatagunaan Tanah. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada. hlm. 194.
Hatami, S., Alikhani, H. A., Besharati, H., Salehrastin, N., Afrousheh, M., and Jahromi,
Y. Z. 2008. Investigation on aerobic cellulolytic bacteria in some of north forest
and farming soils. American-Eurasian J. Agric. & Environ. Sci. 3 (5): 713-716
Iqbal, dan Agustian, Adang. 2008. Fenomena Perambahan Hutan dan Perspektif
Program Pengelolaan Hutan. Jurnal Sosial Ekonomi Volume 8 Nomor 2 Juni
2008 : 71 – 85
Margaretha S. & Edwin Japarianto. 2012. Analisa Pengaruh Food Quality & Brand
Image terhadap Keputusan Pembeli Roti Kecik Toko Roti Ganep’s di Kota Solo.
Jurnal Manajemen Pemasaran. Vol. 2 No. 4 : 20-35
Marmi. 2013. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. hlm.
12-14.
Marsono. 2009. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kualitas Bakteriologis Air
Sumur Gali di Permukiman, Studi di Desa Karanganom, Kecamatan Klaten
Utara, Klaten. Tesis. Program Magister Ilmu Lingkungan. Universitas
Diponegoro.
Marwati, Made, N., Mardani, N. K., Sundra, I. K. 2008. Kualitas Air Sumur Gali
Ditinjau dari Kondisi Lingkungan Fisik dan Perilaku Masyarakat di Wilayah
Puskesmas Denpasar Selatan. Tesis. Universitas Udayana. Ecothropic, Vol .5
(1) :63 - 69 ISSN: 1907-5626.
Michael E.J. Lean. 2013. Ilmu Pangan, Gizi, dan Kesehatan. terj. Nata Nilamsari dan
Astri Fajriyah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. hlm. 7.
Nia K. Pontoh & Iwan Setiawan. 2008. Pengantar Perencanaan Kota. Bandung.
Penerbit ITB
Onuh, SN. 2012. Haemopoietic activity and effect of Crude Fruit Extract of Phoenix
dactylifera on Peripheral Blood Parameters. International Journal of Biological
& Medical Research: 1720-1723.
Pardede, E. 2013. Tinjauan Komposisi Kimia Buah dan Sayur: Peranan Sebagai
Nutrisi dan Kaitannya dengan Teknologi Pengawetan dan Pengolahan. Jurnal
Visi, Vol 21, No. 3.
Pereira, Luis Santos, Ian Cordery, and Iacovos Iacovides. 2009. Coping with Water
Scarcity. Dordrecht: Springer Netherlands. doi:10.1007/978-1-4020-9579-5.
Pereira, Luis Santos, Ian Cordery, and Iacovos Iacovides. 2009. Coping with Water
Scarcity. Dordrecht: Springer Netherlands. doi:10.1007/978-1-4020-9579-5.
Richter, Brian D., David Abell, Emily Bacha, Kate Brauman, Stavros Calos, Alex
Cohn, Carlos Disla, et al. 2013. “Tapped out: How Can Cities Secure Their
Water Future?” Water Policy 15 (3): 335. doi:10.2166/wp.2013.105.
Sager, S. 2008. The Sky is our Roof, the Earth our Floor : Orang Rimba Customs and
Religion in the Bukit Duabelas region of Jambi, Sumatra. Dissertation. The
Australian National University.
Satuhu, Y., dan Y. Sri. 2012. Panduan Lengkap Minyak Atsiri. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Sinta Fitriani. 2011. Promosi Kesehatan Yogyakarta: Graha Ilmu. hlm. 130-131.
Stanis, S., Supriharyono., A.N. Bambang. 2007. Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan
Laut Melalui Pemberdayaan Kearifan Lokal Di Kabupaten Lembata Provinsi
Nusa Tenggara Timur. Jurnal Pasir Laut, Vol.69 No.2 : 67-82
Winarsi, H. 2007. Produk Oksidasi pada Senyawa Lipid. Antioksidan Alami dan
Radikal Bebas. Yogyakarta: Kanisius : 50-59.
Xia, EQ., Deng, GF., Guo, YJ., and Li, HB. 2010. Biological Activities of Polyphenols
from Grape. Int J of Mol Sci 11: 622-646
Yanjun, Z., Dana, K., Robert, D., Rypo, L., and David, W. 2009. International
Multidimentional Authenticity Specification (IMAS) Algorithm for Detection
of Comercial Pomegranate Juice Adulteration. J. Agric Food Chem 57 (6): 2550-
2557.