Makalah
Makalah
PENDAHULUAN
pembangunan adalah upaya untuk membuat kehidupan yang lebih baik untuk setiap
orang. Hal ini berarti pembangunan merupakan sebuah upaya yang dapat membawa
masyarakat mengikuti sebuah proses untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.
(Yunardi,2012).
Tak ada batasan waktu bagi suatu manusia untuk belajar ataupun menimba ilmu
beings haped) menurut kehendak orang lain, membawa kesadaran yang lain bahwa
kegiatan belajar harus melibatkan individu atau client dalam proses pemikiran yang
didasarkan pada apa yang mereka inginkan, apa yang dilakukan, menentukan dan
merencakan serta melakukan tindakan apa saja yang perlu untuk memenuhi
keinginan tersebut. Inti dari pendidikan adalah menolong orang belajar bagaimana
1
memikirkan diri mereka, mengatur urusan kehidupan mereka untuk berkembang
dan matang, dengan mempertimbangkan bahwa mereka juga sebagai mahluk social.
diperlakukan seperti anak-anak. Apabila orang dewasa dibawa pada situasi belajar
kelompok yang matang mulai dari tujuan, pemilihan ketua, serta visi misinya.
Terdapat banyak point untuk membangun kelompok yang benar-benar bagus dan
terarah. Disebut dengan dinamika kelompok. Dimana suatu kelompok harus tetap
tetapi anggota tetap berada dalam satu tujuan tersebut. Dan dalam kelompok
tersebut terjadi proses sosialisasi agar manusia dapat beradaptasi dan menyesuaikan
diri dan berusaha untuk merasa in-group dalam kelompoknya sendiri. Didalam
dinamika kelompok, bukan sekedar bersama-sama maju karena tujuan sama, tetapi
2
1.2. Tujuan
Sosiologi serta point point apa saja yang terkandung dalam Dinamika
Kelompok
3
II. PEMBANGUNAN MASYARAKAT
jaminan social dan sebagai upaya mecegah berbagai akibat dari bencana alam dan
penyakit menular.
yang ada pada diri manusia agar dengan kemampuan/potensi yang dimilikinya
pendidikan yang dikemukakan oleh Kindervatter dalam Kusnadi (2007: 222) terdiri
4
Menurut Anitah (2009), Agar pendidikan nonformal dapat memberdayakan
masyarakat maka harus didasarkan pada lima strategi dasar yaitu: Pendekatan
promosi kesehatan. Masyarakat merupakan salah satu dari strategi global promosi
sangat penting untuk dilakukan agar masyarakat sebagai primary target memiliki
(Pranata, 2011).
seara individu maupun kelompok, telah mampu mewujudkan kemauan atau niat
5
2.1.3. Usaha Perbaikan di Bidang Kerohanian
disini dapat dimaknai suatu kegiatan yang memberikan kontribusi yang baik
pemandangan kota menjadi kurang baik, Pengaturan tata ruang kota yang baik
Kegiatan keolahragaan di tanah air dewasa ini, hendaknya dipandang sebagai suatu
6
Pembedayaan Olahraga untuk mendukung Peningkatan kulaitas Sumber
Daya Manusia Indonesia. Upaya yang dilakukan antara lain : Peningkatan kualitas
bidang olahraga, Kemudahan ijin dan perlakuan istimewa bagi atlit dan pelatih,
Kecelakaan Kerja, Jaminan Hari Tua, Jaminan pension, Jaminan kematian. (Putri,
2012).
7
2.1.7. Upaya mencegah berbagai akibat dari bencana alam
Bencana alam tidak hanya menimbulkan luka atau cedera fisik, tetapi juga
mengalami stress atau gangguan kejiwaan. Hal tersebut akan sangat berbahaya
2012).
prinsip dan cara yang tepat. Penanggulangan bencana alam juga arus menyeluruh
tidak hanya pada saat terjadi bencana tetapi pencegahan sebelum terjadi bencana
dan rekonstruksi, baik sebelum, pada saat maupun setelah bencana dan
8
komunikasi. Menurut Canggara(2005), Dimensi komunikasi organisasi mencakup
Kesamaan.
kepentingannya sesuai dengan kondisi dan sosial budaya setempat, maka posisi
daerah yang memiliki otonomi asli sangat strategis sehingga memerlukan perhatian
(Soetomo, 2008).
9
pada bidang politik luar negeri, pertahanan dan keamanan, peradilan, moneter dan
masalahnya sendiri.
yaitu : ada perdebatan yang berkelanjutan, ada ekspresi perasaan negatif yang
fase secara beruntun, yaitu : latent conflict, perceived conflict, felt conflict, manifest
saling berkaitan, yaitu intregasi sosial dan deferensiasi sosial. Integrasi sosial lebih
lebih ke arah perkembangan sosial yang berlawanan menurut jenis kelamin, agama
10
itu Menurut Stephen (2006), diperlukan pemahaman bagaimana orang-orang dalam
2.2.4. Distribusi Kemampuan yang Merata. Setiap orang berkesempatan sama dan
Hak merupakan segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan
oleh individu sebagai anggota warga negara sejak masih berada dalam kandungan,
melaksanakan peran sebagai anggota warga negara guna mendapat pengakuan akan
Jika hak dan kewajiban tidak berjalan secara seimbang dalam praktik
kehidupan, maka akan terjadi suatu permasalahan yang akan menimbulkan gejolak
Perlu disadari, bahwa sumber daya manusia merupakan modal dasar dari
kekayaan suatu bangsa. Modal fisik dan sumberdaya alam hanya faktor produksi
yang pasif dan karenanya jika bangsa Indonesia tidak segera mengembangkan
keahlian dan pengetahuan masyarakat, atau dengan kata lain mutu sumberdaya
11
Menyelenggarakan inovasi sosial bukan berarti meninggalkan pembangunan fisik,
pelaksanaan, dan penilaian yang pada akhirnya akan memberikan masukan berupa
atau partisipasi secara aktif dalam suatu organisasi atau komunitas masyarakat
memberikan efek yang sangat baik sesuai dengan apa yang diinginkan setiap
kalangan.
Dalam perjalanan suatu komunitas atau organisasi ada banyak hal yang
dilakukan dan diterapkan. Hal-hal yang dilakukan dan diterapkan itulah yang
terkadang selalu memberikan dampak atau efek tersendiri bagi setiap anggota
12
dalam suatu komunitas atau kelompok masyarakat. Makna dari itu alangkah
agar tercapainya makna yang ingin dicapai dan dapat dijalankan oleh setiap
pendapat
menjadi momok yang selalu dihindari dalam suatu kelompok organisasi atau
komunitas. Tapi hal itu tidak akan mungkin bisa untuk dihindari, karena hal tersebut
yang sebenarnya membuat setiap anggota memiliki pemikiran yang kritis, dengan
menjadikan suatu hubungan menjadi lebih erat, hal tersebut tergantung pihak
heterogenitas itu awal dari suatu persatuan yang sangat kuat. (Hadi, 2009).
13
2.2.8. Didalam komunitas, pelayanan masyarakat diutamakan dan ditempatkan
sekelompok orang dengan landasan faktor material melalui sistem, prosedur dan
metode tertentu dalam rangka usaha memenuhi kepentingan orang lain sesuai
Setiap orang menginginkan jasa pelayanan yang diterima dan yang dirasakan sesuai
Hak dan kewajiban bagi pemberi maupun penerima pelayanan umum harus
jelas dan diketahui secara pasti oleh masing-masing pihak, Mutu proses dari hasil
2005).
14
Istilah manajemen berasal dari bahasa Italia Maneggiare (Haney dalam
Mardianto, 2000) yang berarti melatih kuda-kuda atau secara harfiah to handle yang
Kata konflik berasal dari kata confligere, conflictum yang berarti saling
berbenturan. Arti kata ini menunjuk pada semua bentuk benturan, tabrakan,
Setiap kelompok dalam satu organisasi, dimana terjadi interaksi antara satu
dihargai, dan perasaan jengkel karena kelebihan beban kerja. Perasaan tersebut
disebabkan oleh suatu perubahan secara tiba-tiba, antara lain: kemajuan teknologi
baru, persaingan ketat, Perbedaan kebudayaan dan system nilai, serta berbagai
macam kepribadian individu. Maka dari itu managing conflict atau manajemen
15
III. PENDIDIKAN ORANG DEWASA (POD)
lapangan.
isi, tingkatan, metodenya, baik formal atau tidak, yang melanjutkan maupun yang
power means copetent and strong enough to enable us, the majority of people, to
decide what kind of a world” yang berarti pendidikan sebagai kekuatan. Menurut
Srinivasan (2013), Pendidikan yaitu suatu ilmu dan seni dalam membantu orang
sebagai suatu proses yang menumbuhkan keinginan untuk bertanya dan belajar
16
yang dibutuhkan orang dewasa, pria maupun wanita, sesuai dengan bidang
Orang dewasa tidak diajari tetapi hanya dapat di motivasi. Banyak orang
dewasa yang merasa sudah tua yakin bahwa mereka lebih sukar dilatih. Mereka
kurang bisa menyesuaikan diri dengan perubahan dan terlalu tua untuk belajar. Sifat
ini akan lebih menekan apabila mereka diperlakukan seperti anak-anak. (Legiman,
2013).
pengalaman. Disisi lain orang dewasa memiliki motivasi tinggi untuk belajar.
Orang dewasa termotivasi belajar karena ingin memperoleh pekerjaan yang lebih
baik dan berprestasi secara personal dan perwujudan diri. Menurut Dimyati (2010),
Dalam batas tertentu, keinginan belajar orang dewasa semula lemah, kemungkinan
semangat belajar, maka mereka tidak akan pernah dapat diajar atau belajar.
akan merubah hidup mereka menuju hal yang lebih terjamin yang sebenarnya
tergantung dari individu itu sendiri untuk bekerja secara benar yang dibantu oleh
17
3.1.2. Pesan Berhubungan dengan Kebutuhan
Dengan kata lain, orang dewasa tidak akan membutuhkan suatu ilmu jika
itu tidak berperan penting dalam kehidupannya. Seperti kebutuhan fisik atau
membutuhkan apa yang dinamakan sebagai harga diri (Lunandi dalam Bambang,
2010).
itu tersebut dan tidak terpaku pada pola pemikiran yang lama. (Arifianto, 2011).
untuk menyampaikan berbagai macam ide tentang apa saja tetapi masih
dewasa menurut Arifianto (2011) terjadi melalui adanya proses pendidikan yang
berkaitan dengan perkembangan dirinya sebagai individu, dan dalam hal ini, sangat
18
memungkinkan adanya partisipasi dalam kehidupan sosial untuk meningkatkan
kesejahteraan diri sendiri, maupun kesejahteraan bagi orang lain. (Arifianto, 2011).
3.1.3. Belajar adalah menyakitkan karna harus meninggalkan kebiasaan dan cara
berfikir lama
apa yang pernah dipelajari, sehingga cenderung untuk menolak hal-hal yang
sifatnya baru. Mereka sulit menerima gagasan, konsep, metode, dan prinsip yang
baru. Hal ini yang menyebabkan mereka bertindak secara otoriter sebagai cara
metode tersendiri untuk membuat orang dewasa dapat merubah pola pikirnya untuk
berpikir secara kreatif dan tidak terpaku pada pembelajaran yang lama, hal ini dapat
tidak benar tentang belajar, usia lanjut dan factor fisik juga dapat meningkatkan
ketidakpercayaan diri orang dewasa untuk kembali belajar. Sebagai contoh, Daya
ingat orang tua sudah menurun, sehingga butuh kemampuan ekstra untuk belajar.
Disisi lain orang dewasa terkadang sudah memiliki pekerjaan, sehingga untuk
memulai belajar butuh perhitungan khusus agar tidak berbenturan dengan waktu
19
Belajar adalah suatu proses atau usaha sadar yang dilakukan oleh individu
2014).
Sifat belajar dari masing-masing individu berbeda dan unik. Maka, terlepas
dari benar atau salahnya, segala pendapat, perasaan, pikiran, gagasan, teori, sistem
nilainya perlu dihargai. Tidak menghargai (meremehkan) harga diri mereka, hanya
orang dewasa perlu pula mendapatkan kepercayaan dari pembimbingnya, dan pada
2009).
harus berdasar pada bentuk, satuan tingkat atau level pendidikan, akan tetapi yang
paling utama adalah berdasar pada kesiapan peserta didik untuk belajar. (Rahmat,
2010).
Fungsi guru dalam hal ini hanya sebagai fasilitator, bukan menggurui,
sehingga relasi antara guru dan peserta didik lebih bersifat multicomunication. Oleh
karena itu andragogi adalah suatu bentuk pembelajaran yang mampu melahirkan
sasaran pembelajaran (lulusan) yang dapat mengarahkan dirinya sendiri dan mampu
20
Menurut Tampobulan (2006), Kegiatan pendidikan atau belajar, orang
dewasa bukan lagi menjadi obyek sosialisasi yang seolah dibentuk dan dipengaruhi
sendiri. Serta Tujuan kegiatan belajar atau pendidikan orang dewasa menurut
sendiri untuk menjadi dirinya sendiri atau kegiatan belajar bertujuan mengantarkan
person. Bukan proses pembentukan atau process of being shaped yaitu proses
pengendalian dan manipulasi untuk sesuai dengan orang lain. (UPI, 2007).
sebenarnya, yaitu pembelajaran yang dilalui oleh pelajar dalam keadaan mereka
telah diberi peluang untuk memperoleh dan mengaplikasikan ilmu, kemahiran dan
perasaan dalam satu situasi yang sebenarnya dan bersesuaian. Dalam pendekatan
ini Suprijanto (2007) memaparkan hipotesa berikut ini: 1. Setiap individu hidup
dalam dunia pengalaman yang selalu berubah dimana dirinya sendiri adalah sebagai
pusat, dan semua orang mereaksi seperti dia mengalami dan mengartikan
pengalaman itu. 2. Seseorang belajar dengan penuh makna hanya apabila sesuatu
21
pengalaman (bermakna). Kognitif dikaitkan dengan pembelajaran ilmu akademik
aplikasi. Pembelajaran berasaskan pengalaman itu sama saja dengan perubahan dan
Pendidikan itu secara langsung atau tidak langsung, secara implisit atau
eksplisit, pasti memainkan peranan besar dalam mempersiapkan anak dan orang
sekolah dan pendidikan menjadi sarana ampuh untuk melakukan proses integrasi
penuaan yang dialami setiap orang. John Horn berpendapat bahwa beberapa
22
berpikir abstrak menurun secara pasti sejak masa dewasa madya (Weschler dalam
Setyabudi, 2011).
Siswa belajar secara aktif jika mereka terlibat secara terus-menerus baik
mental maupun fisik. Kegiatan fisik yang dapat diamati diantarnaya dalam bentuk
Setiap individu yang berhadapan dengan individu lain akan dapat belajar
bersama dengan penuh keyakinan. Perubahan perilaku dalam hal kerjasama dalam
berbagai kegiatan, merupakan hasil dari adanya perubahan setelah adanya proses
belajar, yakni proses perubahan sikap yang tadinya tidak percaya diri menjadi
keterampilannya.(Arifianto, 2011).
untuk bekerjasama menujus atu tujuan, yakni adanya pemahaman bahwa tidak ada
satu orangpun yang memiliki semua jaawaban yang tepat, kecuali dengan bekerja
sama. Salah satu cara yang relevan bagi mahasiswa untuk belajar menghadapi
tantangan hidup yang semakin kompleks menurut Pantiz (2011), adalah mengalami
kelompok.
23
Faktor Penyebabnya adalah tidak semua masalah dapat dipecahkan sendiri,
sehingga ada perkataan “dua kepala lebih baik daripada satu kepala” sehingga
ilmu tidak dapat dipaksakan sekaligus begitu saja, tetapi dapat dilakukan secara
penerimaan ilmu tidak dapat dipaksakan sekaligus tetapi dilakukan dengan urutan
diaktifkan oleh individu itu sendiri. Belajar bukan melakukan apa yang dikatakan
atau yang diperbuat oleh pengajar saja tetapi merupakan proses perubahan dalam
diri pelajar untuk melakukan kemauan sendiri apa yang dikehendaki olehnya
Kegiatan belajar dilakukan baik dengan sengaja maupun tidak sengaja, yang
24
Pada tataran filosofis, proses belajar merupakan upaya pembangunan
pemenuhan kebutuhan jangka panjang, yang tidak berkaitan langsung dengan hasil
Oleh sebab itu, tujuan sesorang untuk mengikuti pendidikan, memang selalu
berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan yang hanya dapat dipenuhi oleh hasil
belajarnya. Sehingga, proses belajar yang dilakukan oleh individu yang bersang-
kutan, akan memberikan hasil yang lebih baik dibanding dengan mereka yang
Cita-cita disebut juga aspirasi menurut Kunandar (2008), adalah suatu target
yang ingin dicapai. Target ini diartikan sebagai tujuan yang ditetapkan dalam suatu
kegiatan yang mengandung makna bagi seseorang. Yang dimaksud dengan cita-cita
atau aspirasi di sini menurut Silberman (2006), ialah tujuan yang ditetapkan dalam
suatu kegiatan yang mengandung makna bagi seseorang. Aspirasi ini dapat bersifat
25
positif, dapat pula bersifat negatif. Siswa yang mempunyai aspirasi positif adalah
Dalam beraspirasi siswa menentukan target atau disebut juga taraf aspirasi,
yaitu taraf kebersilan yang ditentukan sendiri oleh siswa dan ia mengharapkan dapat
mencapainya. Taraf aspirasi atau taraf keberhasilan ini dapat dipakai sebagai
ukuran untuk menentukaan apakah siswa mencapai sukses atau tidak. (Kunandar,
2008).
sehingga mendapatkan ilmu dan informasi yang menjdi bahan yang dipelajari, hasil
telah dipelajari dapat dikuasai, Belajar harus disertai keinginan dan kemauan yang
kuat untuk mencapai tujuan atau hasil. Belajar dianggap berhasil apabila sipelajar,
hari.(Sagala, 2007).
Disamping itu ada proses belajar yang dikatakan gagal adalah sebuah
kemenangan yang tertunda atau keinginan kita yang belum tercapai. Biasanya
kegagalan disebabkan karena kita tidak mengetahui definisi atau arti dari belajar.
26
Maksudnya, kita tidak tahu apakah yang dimaksud dengan belajar, hal-hal yang kita
dapatkan setelah belajar, apakah kita butuh belajar atau tidak. (Sardiman, 2006).
yang meyakinkan kita bahwa sebuah keinginan yang ingin kita capai sangatlah
susah, empower yaitu kita tidak mengetahui bagaimana cara untuk berkonsentrasi,
3.2.5. Umur
Dalam pencarian ilmu maupun mencari suatu informasi tentunya ada proses
belajar didalamnya, hal tersebut berkaitan dengan umur seseorang dalam pencarian
ilmu itu karna tingkatan umur sesorang dapat mempengaruhi hal apa yang akan
kemampuan pelajar untuk belajar dengan baik secara nyata. Ada 4 Kapasitas belajar
3.2.7. Bakat
proses belajar adalah bakat. Secara umum, bakat (aptitude) didefinisikan sebagai
27
masa yang akan datang. Berkaitan dengan belajar, bakat sebagai kemampuan umum
yang dimiliki seseorang untuk belajar. Dengan demikian, Menurut Endang (2011),
diperlukan dalam proses belajar seseorang. Apabila bakat seseorang sesuai dengan
bidang yang sedang dipelajarinya, maka bakat itu akan mendukung proses
Pada dasarnya, setiap orang mempunyai bakat atau potensi untuk mencapai
juga diartikan sebagai kemampuan dasar individu untuk melakukan tugas tertentu
Individu yang telah memiliki bakat tertentu, akan lebih mudah menyerap
siswa yang berbakat di bidang bahasa akan lebih mudah mempelajari bahasa-
28
IV. DINAMIKA KELOMPOK
Dinamika berasal dari kata Dynamics (Yunani) yang berarti “kekuatan” atau
force. Dinamika berarti tingkah laku warga yang satu secara langsung
memepengaruhi warga yang lains ecara timbal balik. Dinamika berarti adanya
interaksi dan interpendensi antara anggota kelompok yang satu dengan anggota
psikologis.(Slamet, 2004).
adalah sekelompok individu yang berbagi kesamaan yaitu saling bergantung dalam
arti jika ada suatu peristiwa yang mempengaruhi seorang anggota maka itu juga
Dinamika kelompok adalah sebagai satu kelompok yang teratur dari dua
individu atau lebih yang mempunyai hubungan psikologis secara jelas antara
anggota yang satu dengan yang lain; antar anggota kelompok mempunyai hubungan
sama.(Slamet, 2004).
29
4.2. Pendekatan Sosiologi
dari bahasa inggris yaitu approach. Maksud dari pendekatan adalah sesuatu disiplin
ilmu untuk dijadikan landasan kajian sebuah studi atau penelitian. Menurut Nata
lengkap dengan struktur, lapisan serta berbagai gejala sosial lainnya yang saling
berkaitan, dan dengan ilmu ini fenomena sosial dapat dianalisis dengan faktor
Tujuan kelompok merupakan hasil akhir yang ingin dicapai, baik berupa
suatu obyek atau keadaan serta keinginan-keinginan lain yang diinginkan dan dapat
kelompok, sebab kejelasan tujuan akan memotivasi angota untuk terus berusaha
tergantung beberapa faktor. Salah satu faktornya adalah tujuan kelompok Tujuan
kelompok. Tujuan yang tidak jelas dan tidak formal dinyatakan, sering
30
Menurut Lestari (2011), Hubungan antara tujuan kelompok dan tujuan
bertentangan, (2) sebagian bertentangan, (3) netral, (4) searah dan (5) identik.
Tujuan kelompok yang baik harus terkait/sama dengan tujuan anggota sehingga
semakin sulit dan spesifik tujuan yang ditetapkan, semakin tinggi tingkat prestasi
kelompok serta pretasi yang mnyertai. Contohnya adalah pemberian status anggota
kehormatan. Anggot kehormatan ialah orang yang diangkat sebagai anggota khusus
suatu pola yang teratur tentang bentuk tata hubungan antara individu-individu
dalam upaya pencapaian kelompok. Pada unsur ini terdapat tiga kategori
31
anggota kehormatan. Anggota kehormatan ialah orang yang diangkat sebagai
anggota khusus oleh perkumpulan karena jasa orang tersebut (Wahid, 2008).
Status atau kedudukan itu sendiri dapat diartikan sebagai tempat atau posisi
seseorang dalam suatu kelompok sosial. Adapun kedudukan sosial artinya tempat
dalam lingkungan pergaulannya, prestise (harga diri) dan serta hak-hak serta
Terdapat dua pengertian kedudukan sosial dalam struktur sosial, yaitu: (1)
kedudukan berarti tempat seseorang dalam pola tertutup; (2) kedudukan diartikan
sebagai kumpulan hak dan kewajiban yang jika secara nyata dapat dilihat dalam
gejala seperti perbedaan hak, dan kewajiban antara manajer perusahaan dan para
macam, yaitu: (1) kedudukan seseorang yang diperoleh dari bawaan (ascribed
status) yang diantaranya kedudukan yang bersifat biologis, dan; (2) kedudukan
yang diperoleh melalui usaha atau dengan yang disengaja (achieved status)
(Dharmawan, 2006).
4.2.4. Kekuasaan
suatu kemampuan untuk mempengaruhi fihak lain menurut kehendak yang ada
pada pemegang kekuasaan tersebut, kekuasaan itu juga mencakup baik suatu
32
kemampuan untuk memerintah (agar yang diperintah itu patuh) dan juga untuk
menurut John Brench dan Bertram Raven , yaitu : (1) Kekuasaan balas jasa; (2)
Kekuasaan paksaan; (3) Kekuasaan sah; (4) Kekuasaan keahlian; (5) Kekuasaan
4.2.5. Kepercayaan
akan timbul kepercayaan jika individu tersebut menyampaikan apa yang ia anggap
benar atau maksud yang akan ia sampaikan penuh pertimbangan dan kekonsistenan
dari apa yang ia katakan dan apa yang ia lakukan dalam menjalani aktivitas serta
Menurut Sopiah (2008) ada berbagai karakter yang melekat pada tim atau
kepemimpinan dan struktur; (4) menghindari kemalasan sosial dan tanggung jawab;
4.2.6. Sanksi
33
perbaikan. Sanksi diberikan kepada suatu individu agar dapat lebih disiplin dalam
melakukan segala hal. Menurut Paparan Hamid (2006), yaitu konsep umum disiplin
4.2.7. Norma
orang dalam suatu kelompok berperilaku satu dengan lainnya. Ada tiga kategori
norma kelompok, yaitu norma sosial, prosedural dan tugas. Norma sosial mengatur
menguraikan dengan lebih rinci bagaimana kelompok harus beroperasi, Dari norma
(Effendi, 2007).
seperti keluarga, teman sekelas, teman sekerja, ahli, atau selebriti pendamping
(celebrity endorser), akan menyetujui atau tidak menyetujui tindakan tertentu yang
4.2.8. Perasaan
34
Kekompakan kelompok merupakan keterkaitan anggota kelompok terhadap
dorongan yang universal dalam diri manusia, yaitu: (1) Rasa lapar; (2) Rasa cinta;
ingat, atau memikirkan sesuatu. Kendati pun demikian perasaan bukanlah hanya
sekedar gejala tambahan daripada fungsi pengenalan saja, melainkan adalah fungsi
4.2.9. Fasilitas
memperlancar kerja dalam rangka mencapai suatu tujuan (Daradjat dalam Fauzeea,
2010). Sedangkan menurut Subroto dalam Fauzeea (2010) Fasilitas adalah segala
sesuatu yang dapat memudahkan dan memperlancar pelaksanaan satu usaha dapat
35
Secara garis besar fasilitas atau sarana dapat dibedakan menjadi fasilitas
fisik dan fasilitas uang/non fisik. Fasilitas fisik adalah segala sesuatu yang berupa
benda atau yang dapat dibedakan, yang mempunyai peranan dalam memudahkan
dan mempelancar suatu kegiatan. Fasilitas non fisik adalah segala sesuatu yang
2013).
Tegangan dapat berupa konflik antar kelompok. Faktor utama terjadinya konflik
kelompok. Persaingan terjadi karena pada dasarnya kelompok akan lebih suka
“mempunyai” dari pada “ tidak mempunyai”, dan karena itu mereka mengambil
kelompok yang cermat, dan terukur akan dapat mendinamiskan kelompok yang
berasal dari luar kelompok (eksternal pressure) seperti: tantangan, serangan, sanksi
36
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
dan sebagai upaya mecegah berbagai akibat dari bencana alam dan
penyakit menular.
37
memecahkan masalahnya sendiri, distribusi kemampuan yang merata,
dan perwujudan diri oleh karena itu ada kemungkinan harapan untuk
38
belajar yaitu tujuan belajar, tingkat aspirasi atau cita cita, pengertian
jelas antara anggota yang satu dengan yang lain, antar anggota
39
bersalah), norma (aturan yang ditaati, perasaan (tanggapan emosional),
serta tegangan dan tekanan (kondisi tidak nyaman yang berasal dari
Saran
40
eksperimen. Hal tersebut membawa pengaruh terhadap pendekatan-
pendekatan yang ada dalam dinamika kelompok.
41