Anda di halaman 1dari 8

Seminar Nasional Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PIPT)

DISKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA

Rahman Haryadi, H. Hodiyanto


Prodi Pendidikan Matematika, IKIP-PGRI Pontianak
Email korespondensi: rahmanharyadi72@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan: (1) kemampuan komunikasi matematis
pada aspek menulis (writting) (2) kemampuan komunikasi matematis pada aspek
menggambar (drawing) (3) kemampuan komunikasi matematis pada aspek ekspresi
matematika (matematical ekpression). Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian
kualitatif dengan bentuk penelitian deskriptif. Teknik pengambilan subjek dalam penelitian
ini menggunakan teknik purposive sampling sehingga diperoleh mahasiswa kelas A pagi
semester II Program Studi Pendidikan Matematika IKIP-PGRI Pontianak sebagai subjek
penelitian. Teknik pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengukuran
sehingga alat pengumpul datanya adalah tes. Teknik analis data yang digunakan adalah
statistik diskriptif. Berdasarkan olah data dan kajian teori diperoleh kesimpulan bahwa: (1)
hanya 30,26% mahasiswa yang mampu menjawab soal kemampuan komunikasi matematis
pada aspek menulis (writting) (2) hanya 39,29 % mahasiswa yang mampu menjawab soal
kemampuan komunikasi matematis pada aspek menggambar (drawing) (3) hanya 30,56%
mahasiswa yang mampu menjawab soal kemampuan komunikasi matematis pada aspek
ekspresi matematika (matematical ekpression). Jadi secara umum dapat disimpulkan bahwa
kemampuan komunikasi mahasiswa kelas A pagi semester II Program Studi Pendidikan
Matematika IKIP-PGRI Pontianak tergolong rendah.

Kata kunci: Diskriptif, Menulis, Menggambar, Ekspresi Matematika

PENDAHULUAN pembelajaran matematika bertujuan


Proses pembelajaran matematika supaya siswa memiliki kemampuan
di perguruan tinggi memiliki beberapa mengkomunikasikan gagasan dengan
permasalahan terkait dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain
karakteristik matematika, objeknya untuk memperjelas keadaaan atau
yang abstrak, konsep dan prinsipnya masalah. Dengan demikian, tujuan
berjenjang, serta prosedur pengerjaan akhir dari pembelajaran matematika
yang memerlukan banyak manipulasi tidak hanya pada peningkatan prestasi
bentuk sehingga membuat mahasiswa belajar saja tetapi juga pada
seringkali mengalami kesulitan. peningkatan kemampuan komunikasi
Masalah dalam matematika matematis.
mempunyai beberapa tipe dan tingkat, Untuk mencapai tujuan dari
sesuai dengan jenjang berpikir yang NCTM dan standar isi tersebut,
berkembang pada diri setiap mahasiswa calon guru harus
mahasiswa. dipersiapkan sebaik mungkin agar
Salah satu tujuan umum mereka bisa melaksanakan tugasnya
pembelajaran matematika yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
dirumuskan National Council of matematika diajarkan di sekolah. Oleh
Teacher of Mathematics (2000) adalah sebab itu, seharusnya kemampuan
komunikasi matematis (mathematical komunikasi matematis mahasiswa
communication). Standar isi untuk calon guru harus dikembangkan agar
satuan pendidikan dasar dan menengah mereka nanti dapat mengembangkan
mata pelajaran matematika (Peraturan kemampuan komunikasi matematis
Menteri Pendidikan Nasional No. 22 peserta didiknya. Selain itu, tidak
Tahun 2006 tanggal 23 Mei 2006 rasional jika kita ingin meningkatkan
tentang Standar Isi) disebutkan bahwa kemampuan komunikasi matematis
1|Diselenggarakan dalam rangkaian D ies Nat alis U niversitas
Tanj ungpura
Pontianak/tahun/volume
Seminar Nasional Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PIPT)

siswa, tetapi mengabaikan kemampuan menyimak, menelaah,


komunikasi matematis mahasiwa calon menginterpretasikan, dan mengevaluasi
guru khususnya mahasiswa calon guru ide, simbol, istilah serta informasi
di Program Studi Pendidikan matematika yang diamati melalui
Matematika IKIP-PGRI Pontianak. proses mendengar, mempresentasi, dan
Beberapa hasil penelitian menunjukkan diskusi. Menurut Baroody (Izzati,
bahwa masih rendahnya kemampuan 2010: 1), ada dua alasan penting
siswa maupun mahasiswa dalam mengapa komunikasi menjadi salah
menjawab soal kemampuan satu fokus dalam pembelajaran
komunikasi matematis (Ibrahim, 2011; matematika. Pertama, matematika pada
Hodiyanto, Budiyono & Slamet, 2016; dasarnya adalah sebuah bahasa bagi
Ansari dalam Hodiyanto, 2017; matematika itu sendiri. Matematika
Hodiyanto, 2017). tidak hanya merupakan alat berpikir
Menurut Lomibao et al. (2016: yang membantu kita untuk menemukan
378) kemampuan komunikasi pola, memecahkan masalah dan
matematis adalah kemampuan untuk menarik kesimpulan, tetapi juga sebuah
mengekspresikan ide, menggambarkan, alat untuk mengomunikasikan pikiran
dan mendiskusikan konsep matematika kita tentang berbagai ide dengan jelas,
secara koheren dan jelas. Kemampuan tepat dan ringkas. Kedua, belajar dan
dalam menjelaskan dan membenarkan mengajar matematika merupakan
suatu prosedur dan proses baik secara aktivitas sosial yang melibatkan paling
lisan maupun tulisan. Prayitno (2013: sedikit dua pihak, yaitu guru dan siswa
385) komunikasi matematis adalah atau dosen dan mahasiswa. Dalam
suatu cara peserta didik untuk proses belajar dan mengajar, sangat
menyatakan dan menafsirkan gagasan- penting mengemukakan pemikiran dan
gagasan matematika secara lisan gagasan itu kepada orang lain melalui
maupun tertulis, baik dalam bentuk bahasa.
gambar, tabel, diagram, rumus, ataupun Dari pernyataan tersebut yang
demonstrasi. Pugalee (Qohar, 2013: 60) dimaksud dengan komunikasi
menyarankan bahwa untuk matematis adalah kemampuan
meningkatkan kemampuan komunikasi mahasiswa dalam menyampaikan ide
matematis dalam belajar matematika matematika, yaitu membuat ekspresi
peserta didik harus didorong untuk matematika baik dalam bentuk model
menjawab pertanyaan disertai dengan matematika maupun gambar dan
alasan yang relevan, dan mengomentari kemampuan menuliskan jawaban
pernyataan matematika yang dengan bahasa sendiri. Indikator
diungkapkan siswa, sehingga peserta kemampuan komunikasi matematis
didik menjadi memahami konsep- dalam penelitian ini adalah: menulis
konsep matematika dan argumennya (written text), yaitu menjelaskan ide
bermakna. atau solusi dari suatu permasalahan
Menurut Asikin (2001) atau gambar dengan menggunakan
mengatakan bahwa komunikasi bahasa sendiri, menggambar (drawing),
matematis sebagai peristiwa pengalihan yaitu menjelaskan ide atau solusi dari
informasi atau pesan yang berisi permasalahan matematika dalam
tentang materi matematika yang bentuk gambar, dan ekspresi
dipelajari baik secara lisan ataupun matematika (matematical ekpression),
tulisan. Menurut Ramdani (2012) yaitu menyatakan masalah atau
komunikasi matematis adalah peristiwa sehari-hari dalam bahasa
kemampuan untuk berkomunikasi yang model matematika.
meliputi penggunaan keahlian menulis,
2|Diselenggarakan dalam rangkaian D ies Nat alis U niversitas
Tanj ungpura
Pontianak/tahun/volume
Seminar Nasional Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PIPT)

Menurut riset Schoen, Bean, dan hipotesis, tapi perlu memandangnya


Zieberth dalam Bistari (2010) sebagai bagian dari suatu keutuhan.
kemampuan komunikasi matematis Teknik pengambilan subjek
merupakan kemampuan memberikan dalam penelitian ini menggunakan
dugaan terhadap gambar-gambar teknik purposive sampling. Sehingga
geometri. Oleh karena itu pada mata diperoleh mahasiswa kelas A pagi
kuliah geometri dasar dibutuhkan semester II Program Studi Pendidikan
kemampuan komunikasi matematis Matematika IKIP-PGRI Pontianak
dalam menyelesaikannya. Dalam tes sebagai subjek penelitian. Kegiatan
Programe for International Student pengumpulan data dalam penelitian ini
Assesment (PISA) kemampuan menggunakan dua macam instrumen,
komunikasi menjadi salah satu aspek yaitu instrumen utama dan instrumen
yang dinilai. Komunikasi matematis pendukung. Kedua macam instrumen
bukanlah kemampuan yang sudah ada, tersebut akan dijelaskan sebagai
tetapi kemampuan itu perlu berikut.
dikembangkan dalam pembelajaran. a. Instrumen Utama
Untuk dapat mengembangkan Instrumen utama dalam
kemampuan tersebut perlu dikaji apa penelitian ini adalah peneliti sendiri.
dan bagaimana kemampuan Hal ini karena peneliti berperan
komunikasi matematis yang dimaksud dalam seluruh proses penelitian
secara teoritis (Armiati, 2009). Melihat mulai dari menetapkan fokus
pentingnya kemampuan komunikasi penelitian, pemilihan subjek
matematis dimiliki oleh mahasiswa penelitian, melakukan pengumpulan
calon guru, maka akan dideskripsikan data, analisis data, menafsirkan data
kemampuan komunikasi matematis dan membuat simpulan.
mahasiswa prodi matematika IKIP- Peneliti berperan sebagai
PGRI Pontianak dalam pemecahan instrumen kunci dalam (1)
masalah geometri dasar. merespons, (2) mengadaptasi, (3)
memahami konteks penelitian secara
METODE keseluruhan, (4) lebih
Penelitian ini menggunakan memungkinkan memperoleh data
metode penelitian kualitatif. Adapun sesuai dengan masalah, (5)
bentuk penelitian yang digunakan memungkinkan memproses data
adalah penelitian deskriptif dengan secara langsung di lapangan, (6)
tujuan untuk memberikan gambaran memungkinkan melakukan
tentang kemampuan komunikasi pemeriksaan dan penggambaran
matematis mahasiswa Program Studi data setelah dikumpulkan secara
Pendidikan Matematika IKIP-PGRI konseptual.
Pontianak. Bogdan dan Taylor b. Instrumen Pendukung
(Moleong, 2012: 4) mendefinisikan Insterumen pendukung dalam
metode kualitatif sebagai prosedur penelitian ini berupa tes kemampuan
penelitian yang menghasilkan data komunikasi matematis. Kemampuan
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau komunikasi matematis adalah
lisan dari orang-orang dan perilaku serentetan pertanyaan atau latihan
yang dapat diamati. Pendekatan ini atau alat lain yang digunakan untuk
diarahkan pada latar dari individu mengukur keterampilan,
tersebut secara holistik (utuh). Jadi pengetahuan inteligensi,
dalam hal ini tidak boleh kemampuan atau bakat yang
mengisolasikan individu atau dimiliki oleh individu atau
organisasi ke dalam variabel atau kelompok (Arikunto, 2010: 193).
3|Diselenggarakan dalam rangkaian D ies Nat alis U niversitas
Tanj ungpura
Pontianak/tahun/volume
Seminar Nasional Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PIPT)

Tes kemampuan komunikasi Setelah pelaksanaan pengumpulan data,


matematis untuk mendiskripsikan diperoleh hasil tes mahasiswa
kemampuan komunikasi matematis menyelesaikan soal geometri dasar.
mahasiswa pada aspek menulis Hasil tes mahasiswa kemudian
(writting), aspek menggambar dikoreksi sesuai dengan pedoman
(drawing) dan pada aspek ekspresi penskoran kemampuan komunikasi
matematika (matematical matematis mahasiswa pada setiap
ekpression). Bentuk tes dalam indikator. Kemudian dihitung rata-rata
penelitian ini adalah bentuk uraian. skor hasil tes mahasiswa pada setiap
Pada tes ini diberikan soal dengan indikator kemampuan komunikasi
mengaitkan indikator komunikasi matematis. Dalam penelitian ini ada
matematis bertujuan untuk tiga indikator yang digunakan untuk
mengetahui kemampuan komunikasi mengukur kemampuan komunikasi
matematis mahasiswa dalam matematis mahasiswa pada materi
menyelesaikan soal geometri dasar. geometri dasar yaitu sebagai berikut:
Prosedur penelitian ini meliputi a. Rerata dan Presentase nilai
tiga tahapan utama yaitu: tahap kemampuan komunikasi matematis
persiapan, tahap pelaksanaan, dan mahasiswa pada aspek menulis
tahap analisis dan penyimpulan data. (writting).
Hal ini sejalan dengan tahapan yang b. Rerata dan Presentase nilai
dilakukan dalam penelitian kulalitatif kemampuan komunikasi matematis
yang dikemukakan oleh Sugiyono mahasiswa pada aspek menggambar
(2012), yaitu: reduksi data, penyajian (drawing).
data dan penyimpulan data. c. Rerata dan Presentase nilai
Mereduksi berarti merangkum, kemampuan komunikasi matematis
memilih hal-hal pokok, dan mahasiswa pada aspek ekspresi
memfokuskan pada masalah yang ingin matematika (matematical
dianalisis. Dengan reduksi data, maka ekpression).
gambaran kemampuan yang ingin Rangkuman hasil tes
diperoleh akan semakin jelas. Setelah kemampuan komunikasi matematis
data direduksi, kemudian data mahasiswa di kelas A Pagi Semester II
disajikan. Penyajian data dapat dapat dilihat pada Tabel 1 sebagai
dilakukan dalam bentuk uraian singkat. berikut.
Dengan penyajian data, maka akan
memudahkan memahami apa yang Tabel 1. Rangkuman Hasil Tes
terjadi, dan dapat digunakan untuk Mahasiswa
merencanakan apa yang akan dilakukan Indikator No. Skor Rerata Presentase
selanjutnya. Setelah data disajikan Soal Max
ekspresi 1 4 1,21 30,56%
kemudian dilakukan analisis. Teknik
matematika
analis data yang digunakan adalah (matematical
statistik diskriptif. Hasil analisis berupa ekpression)
deskripsi atau gambaran suatu objek Menggambar 2 3 1,57 39,29%
atau kemampuan yang sedang diteliti. (drawing)
Menulis 3 3 1,22 30,26%
(written text)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan di
Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat
Program Studi Pendidikan Matematika
bahwa jumlah rerata dan presentase
IKIP-PGRI Pontianak. Pada penelitian
dari 31 Mahasiswa pada kemampuan
ini kelas yang diambil sebagai subjek
komunikasi matematis mahasiswa
adalah kelas A Pagi Semester II.
4|Diselenggarakan dalam rangkaian D ies Nat alis U niversitas
Tanj ungpura
Pontianak/tahun/volume
Seminar Nasional Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PIPT)

aspek menulis (writting) untuk soal lebar dua kali dari tinggi, dan
nomor 3 diperoleh rerata 1,22 dari panjangnya dua kali tinggi ditambah 15
rerata total 4 atau sebesar 30,26%. Pada cm. Jika tinggi balok belum diketahui
kemampuan komunikasi matematis maka buatlah model matematika untuk
mahasiswa pada aspek menggambar mecari volume balok ABCD EFGH
(drawing) untuk soal nomor 2 tersebut. Untuk menjawab soal
diperoleh rerata 1,57 dari rerata total 4 tersebut, tentu mahasiswa seharusnya
atau sebesar 39,29%. Sedangkan pada membuat pemisalan dari tinggi balok,
kemampuan komunikasi matematis misalnya tiinggi balok adalah x maka
mahasiswa pada aspek ekspresi panjang: 2x + 15 dan lebar: 2x,
matematika (matematical ekpression) sehingga diperoleh rumus/model
untuk soal nomor 1 diperoleh rerata matematika sebagai berikut.
1,21 dari rerata total 4 atau sebesar V = (2x + 15)(2x)(x)
30,56%. V = 4x3 + 30x2
Secara umum dapat disimpulkan V = 2x3 + 15x2
bahwa kemampuan komunikasi Berdasarkan jawaban mahasiswa
mahasiswa kelas A pagi semester II di atas, sebenarnya mahasiswa
Program Studi Pendidikan Matematika memisalkan tinggi dengan t sehingga
IKIP-PGRI Pontianak tergolong mahasiswa memperoleh panjang 2t +
rendah. Berikut ini pembahasan 15 dan lebar 2t. Tetapi, mahasiswa
mengenai rendahnya kemampuan salah dalam menentukan model/rumus
komunikasi matematis mahasiswa. volume dari balok tersebut. Jadi, hasil
1. Kemampuan komunikasi matematis jawaban mahasiswa t2 = p x t tidak
pada aspek ekspresi matematika dimengerti. Artinya mahasiswa belum
(matematical ekpression). paham untuk membuat model
matematika atau tidak memahami
model matematika.
2. Kemampuan komunikasi matematis
pada aspek menggambar (drawing).

Gambar 1. Hasil Jawaban Mahasiswa


pada Aspek Ekspresi
Matematika
Gambar 2. Hasil Jawaban Mahasiswa
Dari Gambar 1 tersebut terlihat pada Aspek Menggambar
dari jawaban mahasiswa pada soal
nomor 1 aspek ekspresi matematika, Pada Gambar 2 ditampilkan hasil
mahasiswa masih salah dalam jawaban mahasiswa pada aspek
membuat model matematika, menggambar. Pada soal tersebut
mahasiswa tidak membuat pemisalan mahasiwa diminta untuk menggambar
terhadap variabel yang belum
dan yang bersisian. BE
diketahui. Pada soal tersebut
dan BF garis-garis baginya. Dari
mahasiswa diminta untuk membuat
jawabab mahasiswa dan
model matematika untuk mencari
volume balok ABCD EFGH dengan dipisah padahal sudut beririsan adalah
dua sudut yang satu kakinya bersekutu,
5|Diselenggarakan dalam rangkaian D ies Nat alis U niversitas
Tanj ungpura
Pontianak/tahun/volume
Seminar Nasional Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PIPT)

sedangkan kaki yang lain terletak pada persegi dan tentu ini tidak argumentatif
perpanjangan masing-masing. Selain sama sekali dan tentu salah dalam
itu, jawaban mahasiswa dan pembuktian.
berbentuk sudut siku-siku
padahal tidak ada ketentuan dari soal
bahwa dan adalah siku- KESIMPULAN
siku. Pada gambar tersebut tidak ada Berdasarkan hasil penelitian,
garis BE yang diminta dari soal maka dapat disimpulkan bahwa (1)
sehingga jawaban mahasiswa masih hanya 30,26% mahasiswa yang mampu
salah. menjawab soal kemampuan
3. Kemampuan komunikasi matematis komunikasi matematis pada aspek
pada aspek menulis (writting). menulis (writting) (2) hanya 39,29 %
mahasiswa yang mampu menjawab
soal kemampuan komunikasi
matematis pada aspek menggambar
(drawing) (3) hanya 30,56%
mahasiswa yang mampu menjawab
soal kemampuan komunikasi
matematis pada aspek ekspresi
matematika (matematical ekpression).
Jadi secara umum dapat disimpulkan
bahwa kemampuan komunikasi
mahasiswa kelas A pagi semester II
Program Studi Pendidikan Matematika
Gambar 3. Hasil Jawaban Mahasiswa IKIP-PGRI Pontianak tergolong
pada Aspek Menulis rendah.
Soal nomor 3 adalah soal untuk
mengukur kemampuan komunikasi UCAPAN TERIMA KASIH
matematis pada aspek menulis. Pada Terima kasih kami sampaikan
soal tersebut diketahui persegi ABCD. kepada KEMENRISTEKDIKTI atas
Titik P, Q, R, dan S berturut-turut dana Hibah Penelitian Dosen Pemula
adalah titik tengah yang terletak pada Tahun Anggaran 2018 yang telah
sisi AB, BC, CD, dan DA sehingga AP diberikan serta Program Studi
= BQ = CR = DS. Selanjutnya Pendidikan Matematika IKIP-PGRI
mahasiswa diminta untuk menjelaskan Pontianak yang telah menjadi mitra
bagaimana cara membuktikan PQRS dalam kegiatan penelitian ini.
adalah persegi. Untuk soal nomor 3 ini,
ingin dilihat kemampuan mahasiswa DAFTAR PUSTAKA
dalam menjelaskan argumentasinya Arikunto, S.2010. Prosedur Penelitian.
dalam menjawab soal. Salah satu cara Jakarta: Rineka Cipta
yang dapat digunakan untuk menjawab
soal nomor 3 adalah dengan Asikin. 2001. Komunikasi Matematika
menggunakan teorema phytagoras atau dalam RME. Makalah Seminar.
memanfaatkan teorema kongruensi. Disajikan dalam Seminar
Tetapi, jawaban mahasiswa hanya Nasional RME di Universitas
melihat pada gambar. Mahasiswa Sanata Darma Yogyakarta., 14-
mengatakan bahwa jika dilihat dari 15 November 2001.
gambar maka jelas PQRS adalal
Bistari. 2010. Pengembangan Nilai Untuk Meningkatkan
Kemandirian Belajar Berbasis Komunikasi Matematik. Jurnal
6|Diselenggarakan dalam rangkaian D ies Nat alis U niversitas
Tanj ungpura
Pontianak/tahun/volume
Seminar Nasional Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PIPT)

Pendidikan Matematika dan IPA. Mathematics Performance and


1(1). 11-23. Anxiety. American Journal of
Educational Research. Vol. 4,
Hodiyanto, H., Budiyono, B., & No. 5, 378-382.
Slamet, I. (2016). Eksperimentasi
Model Pembelajaran Problem Mathematics, N. C. T. 2000. Principles
Posing Dan Problem Solving and Standards for School
Dengan Pendekatan Pmr Mathematics. Virginia: NCTM,
Terhadap Prestasi Belajar Dan Inc.
Kemampuan Komunikasi
Matematis Ditinjau Dari Moleong, L.J. 2012. Metode Penelitian
Kreativitas Siswa Kelas VII SMP Kualitatif (Edisi Revisi).
Negeri Di Kabupaten Sukoharjo. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Hodiyanto, H. (2017). Pengaruh model
pembelajaran problem solving Prayitno, S., Suwarsono, & Siswono,
terhadap kemampuan komunikasi T. Y. 2013. Identifikasi Indikator
matematis ditinjau dari Kemampuan Komunikasi
gender. Jurnal Riset Pendidikan Matematis Siswa dalam
Matematika, 4(2), 219-228. Menyelesaikan Soal Matematika
Berjenjang pada Tiap-Tiap
Hodiyanto, H. (2017). Kemampuan Jenjangnya. Konferensi Nasional
Komunikasi Matematis Dalam Pendidikan Matematika V.
Pembelajaran Universitas Negeri Malang
Matematika. AdMathEdu: Jurnal Tanggal 27-30 Juni 2013.
Ilmiah Pendidikan Matematika,
Ilmu Matematika dan Qohar, A. & Sumarmo, U. 2013.
Matematika Terapan, 7(1), 9-18. Improving Mathematical
Communication Ability and Self
Ibrahim. 2011. Peningkatan Regulation Learning Of Yunior
Kemampuan Komunikasi, High School Students by Using
Penalaran, dan Pemecahan Reciptional Teaching. IndoMS.
Masalah Matematis Serta J.M.E, Vol.4, 59-74.
Kecerdasan Emosional Melalui
Pembelajaran Berbasis-Masalah Ramdani, Yani. 2012. Pengembangan
Pada Siswa Sekolah Menengah. Instrumen Dan Bahan Ajar Untuk
Disertasi. Bandung: UPI. Tidak Meningkatkan Kemampuan
Diterbitkan. Komunikasi, Penalaran, dan
Koneksi Matematis Dalam
Izzati, N. 2010. Komunikasi Matematik Konsep Integral. Jurnal
dan Pendidikan Matematika. Penelitian Pendidikan. 13(1).
Seminar Nasional Matematika
dan Pendidikan Matematika pp. Sugiyono, P. D. 2012. Metode
721-729. UNY: Yogyakarta. Penelitian Pendidikan
(Pendekatan Kuantitatif,
Lomibao, L. S., Luna, C. A. & Kualitatif, dan R&D). Bandung:
Namoco, R. A. 2016. The Alfabeta.
Influence of Mathematical
Communication on Students’

7|Diselenggarakan dalam rangkaian D ies Nat alis U niversitas


Tanj ungpura
Pontianak/tahun/volume
Seminar Nasional Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PIPT)

8|Diselenggarakan dalam rangkaian D ies Nat alis U niversitas


Tanj ungpura
Pontianak/tahun/volume

Anda mungkin juga menyukai