PENDAHULUAN
Hal itu dapat dilihat dari perkembangan pengetahuan, kemajuan teknologi dan
persaingan usaha yang begitu ketat dan kompetitif. Persaingan usaha yang ada
perlu diimbangi dengan suatu pemikiran yang kritis dan pemanfaatan sumber daya
perusahaan lain baik perusahaan dalam negeri maupun luar negeri. Persaingan
Jika perusahaan tersebut mencapai prestasi yang baik maka akan lebih diminati
oleh para investor. Prestasi yang dicapai perusahaan, dapat dilihat dari laporan
Assets (ROA).
2001 dalam Almilia dan Silvi, 2006). Peningkatan nilai perusahaan dapat dicapai
perusahaan berdiri pada masa kini, naik turunnya nilai perusahaan dipengaruhi
oleh kinerja keuangan yang dihasilkan. Terutama dari segi profitabilitas dalam
kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban bagi para investor juga
merupakan konsep penting bagi investor, karena merupakan indikator bagi pasar
Nilai perusahaan merupakan harga yang mampu dibayar oleh calon pembeli
dengan syarat perusahaan tersebut mengalami krisis lalu dinyatakan untuk dijual.
Nilai perusahaan adalah nilai laba di masa yang akan datang dengan ekspektasi
yang dihitung kembali dengan suku bunga yang tepat. (Winardi, 2001 dalam
diperhatikan oleh para calon investor untuk menentukan investasi saham nya.
pada suatu periode tertentu yang menyangkut aspek perhimpunan dana maupun
sehat atau tidak sehatnya keadaan suatu perusahaan. Apabila kinerja keuangan
baik maka nilai perusahaan akan tinggi. Nilai perusahaan yang tinggi akan
menarik para investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan, maka dari
itu akan berimbas pada kenaikan harga saham perusahaan itu sendiri. Sebaliknya,
saham perusahaan pada perusahaan tersebut secara perlahan. Untuk itu sebuah
sebagai suatu keharusan yang dilakukan oleh perusahaan agar saham perusahaan
yang tersebar itu tetap eksis dan tetap diminati oleh investor. Penelitian mengenai
kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan telah banyak dilakukan dengan hasil
yang bervariasi. Penelitian kinerja keuangan dalam hal ini Return On Asset (ROA)
bahwa nilai perusahaan ditentukan oleh earnings power dari asset perusahaan dan
hasil positif menunjukan bahwa semakin tinggi earnings power semakin efisien
perputaran asset dan atau semakin tinggi profit margin yang diperoleh perusahaan.
Hal ini berdampak pada peningkatan nilai perusahaan. Penelitian yang dilakukan
ditentukan oleh asset perusahaan. Hasil positif dari earnings power menunjukan
bahwa semakin tinggi Return On Asset (ROA) maka semakin efisien perputaran
asset dan semakin tinggi profit margin yang diperoleh perusahaan. Hal ini
nilai return saham untuk satu periode kedepan. Menurut (Yuniasih dan
yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2005- 2006, dengan
memiliki hasil yang berbeda, dapat dilihat pada penelitian (Rahayu, 2010)
menemukan bahwa secara parsial Return On Equity (ROE) berpengaruh negatif
positif secara statistik pada hubungan Return On Equity (ROE) dan nilai
Asset (ROA) berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Beberapa hasil yang
hubungan antara kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan. Dalam hal ini
terhadap nilai perusahaan, atau dengan kata lain CSR sebagai variabel pemoderasi
tidak akan luput dari pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap
sosial yang akan dihasilkan oleh perusahaan itu sendiri dan terhadap masyarakat
konflik, yang terutama adalah konflik kepentingan antar manager dengan pemilik
saham (pemilik perusahaan) yang sering disebut agency problem. Tidak jarang
tersendiri yang sering kali bertentangan dengan tujuan utama perusahaan dan
timbulnya konflik yang biasa disebut dengan agency conflict, hal tersebut terjadi