Anda di halaman 1dari 25

PERCOBAAN VI

BINARY ADDER CIRCUIT (BAC)

6.1 1 Bit Half Adder


A. Tujuan
1. Memahami Fungsi Dasar dari 1 Bit Half Adder

B. Alat dan Bahan


1. S04203-2A Unitrain-l Interface
2. S04203-2B Unitrain-l Experimenter
3. S04201-8W Unitrain-l “Adder Circuit Card”
4. 5-5146-1L Unitrain-l Set Of Cable
5. LM2319 Metrahit Multimeter
6. S04203-2B Unitrain-l Extended Supply digunakan sebagai docking
station
7. 1 Set Komputer
8. Kabel Jumper

C. Dasar Teori
Penjumlah atau Adder adalah komponen elektronika digital yang
dipakai untuk menjumlahkan dua buah angka dalam sistem bilangan biner.
Dalam komputer dan mikroprosesor, Adder biasanya berada di bagian
ALU (Arithmetic Logic Unit). Sistem bilangan yang dipakai dalam proses
penjumlahan, selain bilangan biner, juga 2's complement untuk bilangan
negatif, bilangan BCD (binary-coded decimal), dan excess-3. Jika sistem
bilangan yang dipakai adalah 2's complement, maka proses operasi
penjumlahan dan operasi pengurangan akan sangat mudah dilakukan.
 Half Adder
Pembicaraan mengenai Adder biasanya dimulai dari Half-Adder,
kemudian Full-Adder, dan yang ketiga adalah Ripple-Carry-Adder. Pada
Half-Adder, berdasarkan dua input A dan B, maka output Sum, S dari
Adder ini akan dihitung berdasarkan operasi XOR dari A dan B. Selain
output S, ada satu output yang lain yang dikenal sebagai C atau Carry, dan
C ini dihitung berdasarkan operasi AND dari A dan B. Pada prinsipnya
output S menyatakan penjumlahan bilangan pada input A dan B,
sedangkan output C menyatakan MSB (most significant bit atau carry bit)
dari hasil jumlah itu.

Tabel logika/kebenaran dari Half-Adder akan mengikuti seperti berikut:

Input Output

A B C S

0 0 0 0

0 1 0 1

1 0 0 1

1 1 1 0

 Clock
Clock adalah salah satu masukan yang ada dalam beberapa rangkaian
Flip-flop. Rangkaian komputer menggunanakan ribuan flip-flop.
Untuk mengkoordinasi kegiatan keseluruhan, sinyal umum yang
bernama kunci-waktu (clock) dikirimkan ke setiap flip-flop. Sinyal ini
mencegah flip-flop berubah keadaan sebelum waktunya.
Gambar dibawah merupakan contoh yang menunjukkan kunci waktu
positif. Ia membuat flip-flop menunggu masukannya sampai pada saat
kunci-waktu berubah dari rendah ke tinggi. Karena sinyal kunci-waktu
(ditulis CLK) menggerakkan kedua gerbang AND, maka CLK rendah
mencegah S dan R untuk mencapai masukan flip-flop. Karena itu,
dengan S tinggi dan R rendah pada masukan gerbang, flip-flop harus
menunggu kunci-waktu menjadi tinggi, sebelum Q dapat di-Set
menjadi 1. Sebaliknya, dengan S rendah dan R tinngi pada gerbang,
flip-flop harus menunggu CLK tinggi, sebelum Q dapat di-Reset ke 0.

Gambar kunci waktu positif

 Gerbang Universal
Gerbang universal adalah salah satu gerbang dasar yang dirangkai
sehingga menghasilkan output yang sama dengan gerbang dasar
lainnya. Adapun gerbang universal tersebut adlah NAND Gate dan
NOR Gate.
1. NAND Gate sebagai OR Gate
OR Gate dapat dibuat dengan menggunakan NAND Gate Output
dari suatu rangkaian OR Gate akan berada pada logik 0 jika dan hanya jika
semua inputnya pada keadaan 0.Dan output akan berada pada keadaan
logik 1 apabila salah satu inputnya atau semuanya pada keadaan logik 1.

2. NAND Gate Sebagai NOT Gate


NOT Gate dapat dibuat denga menggunakan NAND Gate. Bila input
diberi nilai logik 1 maka outputnya menjadi logik 0 begitu juga
sebaliknya
 Aljabar Boolean
Aljabar boolean, adalah sistem aljabar himpunan atau proposisi yang
memenuhi aturan-aturan ekivalen logis.

1. Misalkan B dengan operasi + (OR) dan * (AND), atau suatu


komplemen, dan dua elemen yang beda 0 dan 1 yang didefinisikan
pada himpunan atau proposisi, sehingga a,b dan c merupakan
elemen B yang mempunyai sifat-sifat identitas, komutatif,
distributif dan komplemen.

2. Misalkan F dengan operasi + (OR) dan ● (AND), atau suatu


komplemen (‘), dan dua elemen yang beda 0 dan 1 yang
didefinisikan pada himpunan atau proposisi, sehingga a,b dan c
merupakan elemen B yang mempunyai sifat-sifat identitas,
komutatif, distributif dan komplemen
 Kornough Map (K-Map)
Karnaugh Map atau yang biasanya disebut dengan K-Map adalah
suatu teknik penyederhanaan fungsi logika dengan cara pemetaan. K-
Map terdiri dari kotak-kotak yang jumlahnya terdiri dari jumlah
variable dan fungsi logika atau jumlah inputan dari rangkaian logika
yang sedang kita hitung.
Rumus untuk menentukan jumlah kotak pada K-Map adalah 2n n
adalah banyaknya variabel / inputan.
Langkah – langkah pemetaan K-Map secara umum :
· Menyusun aljabar Boolean terlebih dahulu
· Menggambar rangkaian digital
· Membuat Table Kebenarannya
· Merumuskan Tabel Kebenarannya
· Lalu memasukkan rumus Tabel Kebenaran ke K-Map (Kotak-
kotak
Sifat-sifat persamaan dalam Aljabar Boolean dapat
dijelaskansebagai berikut :
a. Hukum Identitas
1) Fungsi OR dari Aljabar Boolean.

b. Fungsi AND dari Aljabar Boolean


b. Hukum Komutatif.
1) Pada fungsi OR.
A+B+C=C+B+A

2) Pada Fungsi AND A.B.C = C.B.A

c. Hukum Asosiatif
1) Pada fungsi OR
A+B+C = A+(B+C)
= B + (A+C)
= C + (A+B)
2) Pada Fungsi AND
A.B.C = A.(B.C)
= B. (A.C) = C. (A.B)

Atau akan menjadi


d. Hukum Distributif
A(B+C) = AB + AC

e. Hukum Absortif A + A.B = A Pembuktian :


A + A.B = A (1+B)
= A . 1
= A
f. Hukum de Morgan
A.B =A+B

Bukti dari hukum de Morgan :

AB = A + B

Misal: A = 0, B = 0, maka

0 . 0 = 0= 1

0 + 0 = 1 + 1 = 1 , jadi terbukti 1 = 1

Misal : A = 0, B = 1, maka

0 . 1 = 0 =1

0 + 1 = 1 + 0 = 1, jadi terbukti 1 = 1
Misal : A = 1, B = 0, maka

1. 0 = 0 = 1
1 + 0 = 0 + 1 = 1, jadi terbukti 1 = 1
Hukum de Morgan dapat juga dibuktikan dengan menggunakan Tabel Kebenaran
(Truth Table) seperti di bawah ini :

Tabel Kebenaran Pada Fungsi NAND

Tabel Kebenaran Pada Fungsi NOR ;


Hukum de Morgan dalam rangkaian Logik :
A . B =A+B

Kalau kita perhatikan ternyata bahwa perhitungan yang dilakukan dengan


persamaan yang menggunakan Hukum de Morgan akan sama dengan perhitungan
yang menggunakan gambar Rangkaian Logik. Dengan demikian Tabel Kebenaran
yang dilakukan dengan Rangkaian Logik akan sama dengan Tabel Kebenaran
yang dilakukan dengan Persamaan de Morgan.
Jadi A . B = A + B
Sebelum melanjutkan pada perancangan sistem dan pembuatan
rangkaian logik yang lebih komplek, operasi dasar logik yang menyangkut
tentang fungsi-fungsi AND, OR, dan NOT harus benar-benar dipahami. Operasi
AND (Logical Product) dan operasi OR (Logical Sum) dengan kemungkinan-
kemungkinannya adalah sebagai berikut:
Logical Product Logical Sum
0 . 0 = 0 0 + 0 = 0
0 . 1 = 0 0 + 1 = 1
1 . 0 = 1 1 + 0 = 1
1 . 1 = 1 1 + 1 = 1
Cara menyelesaikan semua teori Boolean adalah dengan membuat tabel
kebenaran dan memberikan semua variabel harga-harga yang mungkin dan yang
menggambarkan semua kemungkinan keadaan.

Pada tabel kebenaran di atas, perhatikan pada kolom AB + AC dan kolom


A ( B + C ) dimana kedua kolom ini memiliki sifat yang sama, yang membuktikan
bahwa dengan aljabar biasa dapat digunakan, sehingga :
A B + A C = A ( B + C ).
D. Langkah Percobaan

1. Menyambungkan Terminal pada kartu Unitrain ke daftar koneksi ke


kanan

2. Membuka Instrumen Virtual dari menu instrument digital input dan


output

3. Mengatur Pola bit yang dibutuhkan untuk x dan y mencatat keluaran


yang dihasilkan S1 dan C1
4. Memeriksa Half Adder yang kedua (input U.V/S2,C2)
5. Mengilustrasikan rangkaian tersebut maka yang menunjukkan
serangkaian yang benar untuk 1 bit half adder
6.2 1 Bit Full Adder
A. Tujuan
1. Memahami Fungsi dasar dari 1 Bit Full Adder

B. Alat dan Bahan


1. S04203-2A Unitrain-l Interface
2. S04203-2B Unitrain-l Experimenter
3. S04201-8W Unitrain-l “Adder Circuit Card”
4. 5-5146-1L Unitrain-l Set Of Cable
5. LM2319 Metrahit Multimeter
6. S04203-2B Unitrain-l Extended Supply digunakan sebagai docking
station
7. 1 Set Komputer
8. Kabel Jumper

C. Dasar Teori
Full adder adalah rangkaian elektronik yang bekerja melakukan
perhitungan penjumlahan sepenuhnya dari dua buah bilangan binary, yang
masing-masing terdiri dari satu bit. Rangkaian ini memiliki tiga input dan
dua buah output, salah satu input merupakan nilai dari pindahan
penjumlahan, kemudian sama seperti pada half adder salah satu outputnya
dipakai sebagai tempat nilai pindahan dan yang lain sebagai hasil dari
penjumlahan.

Full Adder dapat digunakan untuk menjumlahkan bilangan-


bilangan biner yang lebih dari 1bit. Penjumlahan bilangan-bilangan biner
sama halnya dengan penjumlahan bilangan decimal dimana hasil
penjumlahan tersebut terbagi menjadi 2bagian, yaitu SUMMARY (SUM)
dan CARRY, apabila hasil penjumlahan pada suatu tingkat atau kolom
melebihi nilai maksimumnya maka output CARRY akan berada pada
keadaan logika.
 Karnaugh Map atau K-Map adalah suatu teknik penyederhanaan
fungsi logika dengan cara pemetaan. K-Map terdiri dari kotak-
kotak yang jumlahnya terdiri dari jumlah variable dan fungsi
logika atau jumlah inputan dari rangkaian logika yang sedang kita
hitung.
D. Langkah Percobaan
1. Menghubungkan Terminal pada card dengan Unitrain-l Sesuai dengan
daftar konveksi kekanan

2. Membuka Virtual Instrumen dari menu instrument digital input

3. Menggambar pola bit untuk x,y,dan v serta mencatat hasil output


c1,c2,c,s2 dan s yang dihasilkan
4. Memeriksa Full Adder dengan menggunakan K-Map
6.3 4 Bit Parallel Adder
A. Tujuan
1. Memahami dan Mempelajari Perilaku Mendasar dari 4 Bit Parallel
Adder

B. Alat dan Bahan


1. S04203-2A Unitrain-l Interface
2. S04203-2B Unitrain-l Experimenter
3. S04201-8W Unitrain-l “Adder Circuit Card”
4. 5-5146-1L Unitrain-l Set Of Cable
5. LM2319 Metrahit Multimeter
6. S04203-2B Unitrain-l Extended Supply digunakan sebagai docking
station
7. 1 Set Komputer
8. Kabel Jumper

C. Dasar Teori

Rangkaian Parallel Adder adalah rangkaian penjumlah dari dua


bilangan (entah itu oktal, desimal atau hexadesimal) yang telah
dikonversikan ke dalam bentuk biner. Contoh anggap saja ada dua buah
register A dan B, masing-masing register terdiri dari 4 bit, sehingga bisa
kita definisikan sebagai berikut : A3A2A1A0 dan B3B2B1B0 [biner].
Rangkaian Parallel Adder terdiri dari Sebuah Half Adder (HA)
pada Least Significant Bit (LSB) dari masing-masing input dan beberapa
Full Adder pada bit-bit berikutnya. Prinsip kerja dari Parallel Adder adalah
sebagai berikut : penjumlahan dilakukan mulai dari LSB-nya. Jika hasil
penjumlahan adalah bilangan desimal “2” atau lebih, maka bit
kelebihannya disimpan pada Cout, sedangkan bit di bawahnya akan
dikeluarkan pada Ó. Begitu seterusnya menuju ke Most Significant Bit
(MSB)nya.

D. Langkah Percobaan
1. Menghubungkan Terminal pada kartu Unitrain-l berdasarkan daftar
konveksi ke kanan

2. Membuka Instrumen virtual berikut dari menu instrument advanced


digital IO
3. Mengatur Bit pada yang diserahkan untuk 2 contoh dan memasukkan
hal kedalam table

4. Mencoba menambahkan secara bersamaan pasangan nomor lain


6.4 4 Bit Serial Adder
A. Tujuan
1. Memahami dan mempelajari perilaku mendasar dari 4 bit serial adder

B. Alat dan Bahan


1. S04203-2A Unitrain-l Interface
2. S04203-2B Unitrain-l Experimenter
3. S04201-8W Unitrain-l “Adder Circuit Card”
4. 5-5146-1L Unitrain-l Set Of Cable
5. LM2319 Metrahit Multimeter
6. S04203-2B Unitrain-l Extended Supply digunakan sebagai docking
station
7. 1 Set Komputer
8. Kabel Jumper

C. Dasar Teori

Rangkaian ini berfungsi sebagai penjumlah (Adder), dimana input


dimasukan secara serial dan menggunakan pulsa clock sebagai control
untuk mengatur input yang masuk.
Langkah penggunaanya adalah sbb:
Rangkai rangkaian yang seperti tergambar pada gambar rangkaian diatas.
Kemudian masukan sejumlah bit pada kedua shif-register sebagai input
dengan mengatur sejumlah clock yang masuk sesuai dengan jumlah bit
yang ada. Hubungkan kedua output LSB pada shift-register lalu aktifkan
kembali clock sebanyak jumlah bit yang ada agar nilai logic yang akan
ditambahkan tersebut bisa masuk ke Full Adder (FA). Pada saat terjadi
Co pada FA maka Co tersebut akan masuk pada input (D) pada rangkaian
flip-flop untuk disimpan yang kemudian logic tersebut akan digunakan
untuk ditambahkan pada input yang masuk pada FA setelahnya melalui
Cin. Kemudian SUM pada FA tersebut dihubungkan pada serial input
shift-register untuk memudahkan pembacaan perhitungan yang telah
dilakukan
D. Langkah Percobaan
1. Menghubungkan Terminal pada card Unitrain-l berdasarkan daftar
hubungan dibawah ini

2. Membuka Instrumen virtual berikut dari menu instrument


- Sumber DC
- Sumber Advonced Digital IO

3. Menekan sekali tombol reset pada kartu, tombol ini mengatur isi dari
semua pemasangan kembali ke 0
4. Mengatur Saklar ke posisi dan menghasilkan pulse dan mengubah
posisi ke S

5. Menekan reset dan mengulangi percobaan dengan langkah kedua

6. Menginterpretasikan tabel

Anda mungkin juga menyukai