Anda di halaman 1dari 13

Konjungsi

Tabel kebenaran konjungsi:

p ~p q ~q p˄q ~(p ˄ q) ~p ˅ ~q
B S B S B S S
B S S B S B B
S B B S S B B
S B S B S B B

a. p : bulan april terdiri dari 30 hari (B)


q : musim hujan di indonesia terjadi antara bulan oktober hinga april (B)
~p : bulan april tidak terdiri dari 30 hari (S)
~q : musim hujan di indonesia tidak terjadi antara bulan oktober hinga april (S)
 p ˄ q: bulan april terdiri dari 30 hari dan musim hujan di indonesia terjadi antara bulan oktober
hinga april (B)
 ~(p ˄ q): tidak benar bahwa bulan april terdiri dari 30 hari dan musim hujan di indonesia terjadi
antara bulan oktober hinga april (S)
 ~p ˅ ~q: bulan april tidak terdiri dari 30 hari atau musim hujan di indonesia tidak terjadi antara
bulan oktober hinga april (S)

b. p : persegi memiliki empat sisi (B)


q : 2 + 3 = 6 (S)
~p : persegi tidak memiliki empat sisi (S)
~q : 2 + 3 ≠ 6 (B)
 p ˄ q : persegi memiliki empat sisi dan 2 + 3 = 6 (S)
 ~(p ˄ q): tidak benar bahwa memiliki empat sisi dan 2 + 3 = 6 (B)
 ~p ˅ ~q: persegi tidak memiliki empat sisi atau 2 + 3 ≠ 6 (B)

c. p : bunga mawar pasti berwarna merah . (S)


q : hujan tidak akan terjadi malam hari ini. (S)
~p : bunga mawar tidak pasti berwarna merah . (B)
~q : hujan akan terjadi malam hari ini. (B)
 p ˄ q: bunga mawar pasti berwarna merah dan hujan tidak akan terjadi malam hari ini. (S)
 ~(p ˄ q): tidak benar bahwa bunga mawar pasti berwarna merah dan hujan tidak akan terjadi
malam hari ini. (B)
 ~p ˅ ~q: bunga mawar tidak pasti berwarna merah atau hujan akan terjadi malam hari ini. (B)

2. Disjungsi
Tabel kebenaran disjungsi:
P ~p q ~q p˅q ~(p ˅ q) ~p ˄ ~q
B S B S B S S
B S S B B S S
S B B S B S S
S B S B S B B

a. p : Andi pergi ke supermarket (B)


q : Andi menonton bioskop (B)
~p : Andi tidak pergi ke supermarket (S)
~q : Andi menonton bioskop (S)
 p ˅ q : Andi pergi ke supermarket atau menonton bioskop. (B)
 ~(p ˅ q): tidak benar bahwa Andi pergi ke supermarket atau menonton bioskop.(S)
 ~p ˄ ~q: Andi tidak pergi ke supermarket dan tidak menontn bioskop. (S)

b. p : 3 adalah bilangan prima (B)


q : 4 adalah bilangan ganjil (S)
~p : 3 bukan bilangan prima (S)
~q : 4 bukan bilangan ganjil (B)
 p ˅ q : 3 adalah bilangan prima atau 4 adalah bilangan ganjil (B)
 ~(p ˅ q): tidak benar bahwa 3 adalah bilangan prima atau 4 adalah bilangan ganjil (S)
 ~p ˄ ~q: 3 bukan bilangan prima dan 4 bukan bilangan ganjil (B)
c. p : Surabaya adalah ibu kota Jawa Tengah (S)
q : Semarang adalah ibu kota Jawa Timur (S)
~p : Surabaya bukan ibu kota Jawa Tengah (B)
~q : Semarang bukan ibu kota Jawa Timur (B)
 p ˅ q : Surabaya adalah ibu kota Jawa Timur atau Semarang adalah ibu kota Jawa Tengah (S)
 ~(p ˅ q): tidak benar bahwa Surabaya adalah ibu kota Jawa Timur atau Semarang adalah ibu
kota Jawa Tengah (B)
 ~p ˄ ~q: Surabaya bukan ibu kota Jawa Timur dan Semarang bukan ibu kota Jawa Tengah (B)

3. Implikasi
Tabel kebenaran Implikasi:
p q ~q pq ~( pq) p˄~q
B B S B S S
B S B S B B
S B S B S S
S S B B S S

a. p : Andi rajin belajar (B)


q : Andi naik kelas (B)
~q : Andi tidak naik kelas (S)
 pq : Jika Andi rajin belajar maka Andi naik kelas (B)
 ~( pq): tidak benar bahwa Jika Andi rajin belajar maka Andi naik kelas (S)
 p˄~q : Andi rajin belajar dan Andi tidak naik kelas (S)

b. p : 5>3 (B)
q : 5 adalah bilangan genap (S)
~q : 5 bukan bilangan genap (B)
 pq : jika 5>3, maka 5 adalah bilangan genap (S)
 ~( pq): tidak benar bahwa jika 5>3, maka 5 adalah bilangan genap (B)
 p˄~q : 5>3 dan 5 bukan bilangan genap (B)

c. p : 3×5=8 (S)
q : 8 adalah bilangan ganjil (S)
~q : 8 bukan bilangan ganjil (B)
 pq : jika 3×5=8, maka 8 adalah bilangan ganjil (B)
 ~( pq): tidak benar bahwa jika 3×5=8, maka 8 adalah bilangan ganjil (S)
 p˄~q : 3×5=8 dan 8 bukan bilangan ganjil (B)

4. Biimplikasi
Tabel kebenaran Biimplikasi:
p q ~p ~q p<=>q ~(p<=>q) p ˄~q q ˄~p (p ˄~q)˅(q ˄~p)
B B S S B S S S S
B S S B S B B S B
S B B S S B S B B
S S B B B S S S S

a. p : Ayah akan mendapat gaji (B)


q : ayah bekerja (B)
~p : Ayah tidak akan mendapat gaji (S)
~q : ayah tidak bekerja (S)
 p<=>q : Ayah akan mendapat gaji jika dan hanya jika ayah bekerja. (B)
 ~(p<=>q): tidak benar bahwa Ayah akan mendapat gaji jika dan hanya jika ayah bekerja (S)
 p ˄~q : Ayah akan mendapat gaji dan ayah tidak bekerja. (S)
 q ˄~p : ayah bekerja dan ayah tidak akan mendapat gaji. (S)
 (p ˄~q)˅(q ˄~p) : Ayah akan mendapat gaji dan ayah tidak bekerja atau ayah bekerja dan ayah
tidak akan mendapat gaji (S)

b. p : pinguin bisa terbang (S)


q : pinguin adalah sejenis burung (B)
~p : pinguin tidak bisa terbang (B)
~q : pinguin bukan sejenis burung (S)
 p<=>q : pinguin bisa terbang jika dan hanya jika pinguin adalah sejenis burung. (S)
 ~(p<=>q): tidak benar bahwa pinguin bisa terbang jika dan hanya jika pinguin adalah sejenis
burung (B)
 p ˄~q : pinguin bisa terbang dan pinguin bukan sejenis burung. (S)
 q ˄~p : pinguin adalah sejenis burung dan pinguin tidak bisa terbang. (B)
 (p ˄~q)˅(q ˄~p) : pinguin bisa terbang dan pinguin bukan sejenis burung atau pinguin adalah
sejenis burung dan pinguin tidak bisa terbang (B)

c. p : x2 + x = 3x (S)
q : x2 = x + x (S)
~p : x2 + x ≠ 3x (B)
~q : x2 ≠ x + x (B)
 p<=>q : x2 + x = 3x jika dan hanya jika x2 = x + x. (B)
 ~(p<=>q): tidak benar bahwa x2 + x = 3x jika dan hanya jika x2 = x + x (S)
 p ˄~q : x2 + x = 3x dan x2 ≠ x + x. (S)
 q ˄~p : x2 = x + x dan x2 + x ≠ 3x. (S)
 (p ˄~q)˅(q ˄~p) : x2 + x = 3x dan x2 ≠ x + x atau x2 = x + x dan x2 + x ≠ 3x (S)

Artikel kelas XI ini membahas tentang logika matematika. Mulai dari pengertian kalimat
terbuka, pernyataan dan negasi, serta pernyataan majemuk (konjungsi, disjungsi,
implikasi, dan biimplikasi)

--
Squad, apa yang kamu bayangkan ketika mendengar kata “logika matematika”? Kalau
kamu murid laki-laki, mungkin akan bingung dan bertanya, “Kok matematika pakai
logika segala?”. Sementara sebagian perempuan akan berpikir, “Logika itu mah urusan
laki-laki! Perempuan tuh pakenya perasaan…”Hmmm.

Di dalam ilmu matematika, kamu juga dapat mempelajari logika. Buat apa? Tentu aja,
supaya mengasah otak kita dalam penarikan kesimpulan-kesimpulan. Jadi, ke
depannya kita tidak asal menduga sesuatu. Tidak ada lagi deh kalimat ‘Kamu bilangnya
mau jemput jam 10. Kok telat? Pasti JALAN SAMA MANTAN YA?!’

Pernyataan dan Kalimat Terbuka

Hayo, dari gambar di atas, tahu nggak bedanya pernyataan dan kalimat terbuka?
Yak, pernyataan adalah kalimat yang bisa benar atau bisa salah. Sementara kalimat
terbuka adalah jenis kalimat “yang belum diketahui kebenarannya”. Sehingga, untuk
menentukan benar atau salahnya, kita perlu pengamatan lebih lanjut.

Kalau kamu masih bingung seperti apa itu contoh pernyataan, berikut adalah salah satu
contohnya:

 Indonesia Raya adalah lagu kebangsaan Indonesia. (pernyataan benar)


 Bika ambon berasal dari Ambon. (pernyataan salah)

Di sisi lain, contoh dari kalimat terbuka adalah sebagai berikut:

 12x + 6 = 91 (pernyataan ini dinamakan kalimat terbuka karena masih harus


dibuktikan kebenarannya. Apakah benar 12x jika dijumlahkan dengan 6 akan
menghasilkan 91?).

 Maaf ya, aku semalem ketiduran. Hehehe. (Pernyataan ini dinamakan kalimat
terbuka karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Apakah benar
dia semalem nggak bales karena ketiduran? Atau emang males aja chat sama
kamu?).

Setelah mengetahui apa itu pernyataan dan kalimat terbuka, sekarang kita lanjut
pembahasan mengenai ingkaran/negasi/penyangkalan.

Ingkaran/negasi/penyangkalan (~)

Dari sebuah pernyataan, kita dapat membuat pernyataan baru berupa


“ingkaran/negasi/penyangkalan” atas pernyataan tadi. Berikut adalah tabel kebenaran
ingkaran:

*B = pernyataan bernilai benar

S = pernyataan bernilai salah

Artinya, jika suatu pertanyaan (p) benar, maka ingkaran (q) akan bernilai salah. Begitu
pula sebaliknya. Berikut adalah contoh dalam matematika:

 p: Besi memuai jika dipanaskan (pernyataan bernilai benar)


 ~p: Besi tidak memuai jika dipanaskan (pernyataan bernilai salah).

Contoh lain:
 p: Semua unggas adalah burung.
 ~p: Ada unggas yang bukan burung.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali menemui orang menggunakan pernyataan


negasi atas pernyataan orang lain… yang berujung pada pertengkaran.

Oke, kembali fokus, Squad. Sudah mengerti tentang ingkaran atau negasi, kan?
Selanjutnya, kita akan memelajari pernyataan majemuk. Apa itu pernyataan majemuk?

Dalam ilmu matematika, terdapat 4 macam pernyataan majemuk:

Konjungsi (^)
Konjungsi adalah pernyataan majemuk dengan kata hubung “dan”. Sehingga, notasi
“p^q” dibaca “p dan q”.

Tabel nilai kebenaran konjungsi:

Dari tabel di atas, kita dapat melihat bahwa konjungsi hanya akan benar jika kedua
pernyataan (p dan q) benar.

Contoh:

 p: 3 adalah bilangan prima (pernyataan bernilai benar)


 q: 3 adalah bilangan ganjil (pernyataan bernilai benar)
 p^q: 3 adalah bilangan prima dan ganjil (pernyataan bernilai benar)
Disjungsi (V)

Disjungsi adalah pernyataan majemuk dengan kata hubung “atau”. Sehingga notasi
“pVq” dibaca “p atau q”.

Tabel nilai kebenaran disjungsi:

Jika kita lihat pada tabel kebenaran, disjungsi hanya salah jika kedua pernyataan (p
dan q) salah.

Contoh:

 p: Paus adalah mamalia (pernyataan bernilai benar)


 q: Paus adalah herbivora (pernyataan bernilai salah)
 pVq: Paus adalah mamalia atau herbivora (pernyataan bernilai benar)

Implikasi (->)

Implikasi adalah pernyataan majemuk dengan kata hubung “jika… maka…” Sehingga
notasi dari “p->q” dibaca “Jika p, maka q”. Adapun tabel nilai kebenaran dari implikasi:

Dari tabel terlihat bahwa implikasi hanya bernilai salah jika anteseden (p) benar,
dan konsekuen (q) salah.

Contoh:

 p: Andi belajar dengan aplikasi ruangguru. (pernyataan bernilai benar)


 q: Andi dapat belajar di mana saja. (pernyataan bernilai benar)
 p->q: Jika Andi belajar dengan aplikasi ruangguru, maka Andi dapat belajar di
mana saja (pernyataan bernilai benar)

Biimplikasi (<->)

Biimplikasi adalah pernyataan majemuk dengan kata hubung “… jika dan hanya jika”.
Sehingga, notasi dari “p<-> q” akan dibaca “p jika dan hanya jika q”.

Tabel nilai kebenaran Biimplikasi:

Dari tabel kebenaran tersebut, dapat kita amati bahwa biimplikasi akan bernilai benar
jika sebab dan akibatnya (pernyataan p dan q) bernilai sama. Baik itu sama-sama
benar, atau sama-sama salah.
Contoh:

 p: 30 x 2 = 60 (pernyataan bernilai benar)


 q: 60 adalah bilangan ganjil (pernyataan bernilai salah)
 p<->q: 30 x 2 = 60 jika dan hanya jika 60 adalah bilangan ganjil (pernyataan
bernilai salah).

Nah, itulah tadi pemahaman dari logika matematika baik dalam penggunaan
pernyataan dan kalimat terbuka, ingkaran, serta 4 macam kalimat majemuk
(konjungsi, disjungsi, implikasi, dan biimplikasi). Kalau kamu ingin memahami
materi seperti ini sambil menonton video penjelasan beranimasi lengkap dengan
rangkuman infografis dan latihan soal, langsung aja daftar

Anda mungkin juga menyukai