Makalah Psikologi Pendidikan

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN

TEORI BELAJAR KOGNITIVISME &


PENERAPANNYA DALAM
PEMBELAJARAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Pendidikan


Dosen : Dr. H. Adie Erar Yusuf, M.A

Disusun Oleh :
Budi Setiawan
Martoko
Nina Kurniasih
Nuraeni
Rudi Salam
Ujang Supendi
Yoyo Suryadi

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN


UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR
2014

Teori Belajar Kognitivisme – kelompok 3 | 1


KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata’ala,

karena berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang membahas

tentang teori belajar kognitivisme . Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas

mata kuliah Psikologi Pendidikan.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu sehingga makalah ini sehingga dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang

bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi pembaca dan bermanfaat

untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita

semua.

Sukabumi, Desember 2014

Penyusun

Teori Belajar Kognitivisme – kelompok 3 | 2


DAFTAR ISI

COVER

Kata Pengantar ................................................................................................... i

Daftar Isi ............................................................................................................. ii

Bab I. Pendahuluan .......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 2

1.3 Tujuan Penulisan .......................................................................................... 3

Bab II. Pembahasan ........................................................................................... 4

2.1 Pengertian Teori Belajar Kognitif ................................................................ 4

2.2 Tokoh-tokoh Teori Belajar Kognitif.............................................................. 6

2.3 Aplikasi Psikologi Kognitif dalam Pembelajaran ........................................ 9

2.4 Contoh Penerapan Teori Belajar Kognitivisme (dengan strategi CTL) dalam

Proses Pembelajaran.................................................................................... 10

Bab IV. Penutup ................................................................................................. 12

Daftar Pustaka .................................................................................................... 13

Teori Belajar Kognitivisme – kelompok 3 | 3


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Banyak Negara mengakui bahwa persoalan pendidikan merupakan persoalan yang

pelik, namun pendidikan merupakan tugas Negara yang amat penting. Namun, di

negara-negara berkembang adopsi sistem pendidikan sering mengalami kesulitan

untuk berkembang. Cara dan sistem pendidikannya sering menjadi kritik dan

kecaman.

Salah satu permasalahan yang menjadi sebab kenapa setiap sistem yang

diterapkan tidak berkembang dengan baik, adalah faktor pemahaman para

pendidik terhadap teori belajar dan juga proses belajar yang diabaikan karena

lebih mengedepankan hasil (nilai). Banyaknya teori belajar yang telah tercipta

oleh para ahli pendidikan yang menjadi sumber rujukan dalam proses

pembelajaran tidak dikuasai dan difahami oleh sebagian guru, sehingga

mengakibatkan proses pembelajaran yang tidak maksimal, akan tetapi

menginginkan hasil yang maksimal (dalam hal ini berupa pencapaian nilai). Dan

hal inilah yang menjadi akar permasalahan suksesnya tujuan pendidikan tercapai.

Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan,

maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya

atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa

mempelajari sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. Sedangkan pembelajaran

merupakan sebuah proses menuju tercapainya tujuan pendidikan. Dalam hal ini,

Teori Belajar Kognitivisme – kelompok 3 | 4


proses pembelajaran sangatlah menentukan hendak kemana anak didik itu akan

dibawa. Berbagai macam model pembelajaran pun dilaksanakan untuk meraih

tujuan yang ideal. Karena proses pembelajaran merupakan bagian yang integral

dari pendidikan.

Secara umum di kenal ada 3 rumpun besar teori belajar menurut pandangan

psikologi yaitu teori Behaviorisme, Kognitifisme, Konstruktivisme dan

Humanisme. kita bisa memahami teori apa yang akan kita gunakan apakah dengan

teori behaviorisme atau dengan kognitifisme, ataupun dengan teori belajar

lainnya. Hal itu tergantung dari pemilihan materi yang akan kita berikan kepada

siswa.

Pada makalah ini akan dikaji tentang pandangan kognitif dalam kegiatan

pembelajaran dan bagaimana penerapannya dalam proses pembelajaran. Salah

satu model dan strategi yang diterapkan adalah strategi pembelajaran konstektual

(CTL). Dalam hal ini strategi CTL memfungsikan kelas sebagai tempat bediskusi

atas temuan-temuan yang telah didapatkan dilapangan. Dalam strategi ini belajar

tidak hanya mendengar dan mencatat tetapi peserta didik secara langsung terlibat

dan mempunyai pengalaman yang nyata atas apa yang dipelajari.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang dan pembatasan masalah yang telah disampaikan

maka munculah beberapa perumusan masalah yang akan dibahas diantaranya ;

a. Apakah pengertian dari Teori Belajar Kognitivisme?

b. Siapakah tokoh-tokoh dalam teori kognitivisme ?

Teori Belajar Kognitivisme – kelompok 3 | 5


c. Bagaimana aplikasi psikologi kognitif dalam pembelajaran ?

d. Bagaimana contoh Penerapan Teori Belajar Kognitivisme (dengan

Pendekatan Strategi CTL) pada proses pembelajaran ?

1.2 Tujuan Penulisan Makalah

Berdasarkan rumusan masalah tadi maka tujuan pembahasan disini adalah:

a. Mengetahui pengertian dari Teori Belajar Kognitifisme

b. Mengetahui tokoh-tokoh dalam teori kognitivisme

c. Mengetahui aplikasi psikologi kognitif dalam pembelajaran

d. Mengetahui contoh Penerapan Teori Belajar Kognitivisme (dengan

Pendekatan Strategi CTL) pada proses pembelajaran.

Teori Belajar Kognitivisme – kelompok 3 | 6


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Teori Belajar Kognitif

Istilah kognitif (cognitive) berasal dari kata cognition yang padanan katanya

knowing, artinya mengetahui. Dalam arti luas, cognition (kognisi) ialah

perolehan, penataan, dan penggunaaan pengetahuan (Neisser,1976 dalam

Muhibbin syah, 1996:65). Dalam perkembangan selanjutnya, istilah kognitif

menjadi populer sebagai salah satu dominan atau ranah psikologi manusia yang

meliputi mental dan berhubungan dengan pemahaman, pertimbangan, pengolahan

informasi, pemecahan masalah, kesenjangan, dan keyakinan. Ranah kejiwaan

berpusat pada otak berhubungan dengan konasi (kehendak) dan afeksi (perasaan)

yang bertalian dengan ranah rasa (Chaplin,1972).

Belajar kognitif memandang belajar sebagai proses memfungsikan unsur-unsur

kognisi, terutama unsur pikiran, untuk dapat mengenal dan memahami stimulus

yang datang dari luar. Aktivitas belajar pada diri manusia ditekankan pada proses

internal berfikir, yakni proses pengolahan informasi. Teori belajar kognitif lebih

menekankan pada belajar merupakan suatu proses yang terjadi dalam akal pikiran

manusia. Seperti juga diungkapkan oleh Winkel (1996: 53) bahwa “Belajar adalah

suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan

lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan

pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif dan

berbekas”. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya belajar adalah suatu

Teori Belajar Kognitivisme – kelompok 3 | 7


proses usaha yang melibatkan aktivitas mental yang terjadi dalam diri manusia

sebagai akibat dari proses interaksi aktif dengan lingkungannya untuk

memperoleh suatu perubahan dalam bentuk pengetahuan, pemahaman, tingkah

laku, keterampilan dan nilai sikap yang bersifat relatif dan berbekas.

Teori belajar kognitif ini memfokuskan perhatiannya kepada bagaimana dapat

mengembangkan fungsi kognitif individu agar mereka dapat belajar dengan

maksimal. Faktor kognitif bagi teori belajar kognitif merupakan faktor pertama

dan utama yang perlu dikembangkan oleh para guru dalam membelajarkan peserta

didik, karena kemampuan belajar peserta didik sangat dipengaruhi oleh sejauh

mana fungsi kognitif peserta didik dapat berkembang secara maksimal dan

optimal melalui sentuhan proses pendidikan.

Peranan guru menurut teori belajar kognitif ialah bagaimana dapat

mengembangkan potensi kognitif yang ada pada setiap peserta didik. Jika potensi

yang ada pada setiap peserta didik telah dapat berfungsi dan menjadi aktual oleh

proses pendidikan di sekolah, maka peserta akan mengetahui dan memahami serta

menguasai materi pelajaran yang dipelajari di sekolah melalui proses belajar

mengajar di kelas.

Pengetahuan tentang kognitif peserta didik perlu dikaji secara mendalam

oleh para calon guru dan para guru demi untuk menyukseskan proses

pembelajaran di kelas. Tanpa pengetahuan tentang kognitif peserta didik guru

akan mengalami kesulitan dalam membelajarkan peserta didik di kelas yang pada

akhirnya mempengaruhi rendahnya kualitas proses pendidikan yang dilakukan

Teori Belajar Kognitivisme – kelompok 3 | 8


oleh guru di kelas melalui proses belajar mengajar antara guru dengan peserta

didik.

2.2 Tokoh-Tokoh Teori Belajar Kognitif

1. JEAN PIAGIET

Teorinya tentang perkembangan kognitif anak merupakan salah satu tonggak

munculnya kognitivisme. Perkembangan kognitivisme merupakan pertumbuhan

logika, berfikir dari bayi sampai dewasa. Menurut Piaget, pertumbuhan kapasitas

mental memberikan kemampuan-kemapuan mental yang sebelumnya tidak ada.

Pertumbuhan intelektual adalah tidak kuantitatif, melainkan kualitatif. Dengan

kata lain, daya berpikir atau kekuatan mental anak yang berbeda usia akan

berbeda pula secara kualitatif.

Piaget memiliki asumsi dasar kecerdasan manusia dan biologi organisme

berfungsi dengan cara yang sama. Pengetahuan merupakan interaksi antara

individu dan lingkungan. Outcome dari perkembangan kognitif adalah konstruksi

dari schema kegiatan, operasi konkrit dan operasi normal.

Menurut Jean Piagiet, bahwa proses belajar sebenarnya terdiri dari tiga tahapan,

yaitu :

a. Asimilasi yaitu proses penyatuan (pengintegrasian) informasi baru ke struktur

kognitif yang sudah ada dalam benak siswa. Contoh, bagi siswa yang sudah

mengetahui prinsip penjumlahan, jika gurunya memperkenalkan prinsip perkalian,

maka proses pengintegrasian antara prinsip penjumlahan (yang sudah ada dalam

benak siswa), dengan prinsip perkalian (sebagai informasi baru) itu yang disebut

asimilasi.

Teori Belajar Kognitivisme – kelompok 3 | 9


b. Akomodasi yaitu penyesuaian struktur kognitif ke dalam situasi yang baru.

Contoh, jika siswa diberi soal perkalian, maka berarti pemakaian (aplikasi) prinsip

perkalian tersebut dalam situasi yang baru dan spesifik itu yang disebut

akomodasi.

c. Equilibrasi (penyeimbangan) yaitu penyesuaian berkesinambungan antara

asimilasi dan akomodasi. Contoh, agar siswa tersebut dapat terus berkembang dan

menambah ilmunya, maka yang bersangkutan menjaga stabilitas mental dalam

dirinya yang memerlukan proses penyeimbangan antara “dunia dalam” dan “dunia

luar”.

2. AUSUBEL

Menurut Ausubel, siswa akan belajar dengan baik jika “pengatur kemajuan

(belajar)” atau advance organizer didefinisikan dan dipresentasikan dengan baik

dan tepat kepada siswa. Pengatur kemajuan belajar adalah konsep atau informasi

umum yang mewadahi (mencakup) semua isi pelajaran yang akan diajarkan

kepada siswa.

David Ausubel merupakan salah satu tokoh ahli psikologi kognitif yang

berpendapat bahwa keberhasilan belajar siswa sangat ditentukan oleh

kebermaknaan bahan ajar yang dipelajari. Ausubel menggunakan istilah “pengatur

lanjut” (advance organizers) dalam penyajian informasi yang dipelajari peserta

didik agar belajar menjadi bermakna.

Ausubel mengidentifikasikan empat kemungkinan tipe belajar, yaitu (1) belajar

dengan penemuan yang bermakna, (2) belajar dengan ceramah yang bermakna,

(3) Belajar dengan penemuan yang tidak bermakna, dan (4) belajar dengan

Teori Belajar Kognitivisme – kelompok 3 | 10


ceramah yang tidak bermakna. Dia berpendapat bahwa menghafal berlawanan

dengan bermakna, karena belajar dengan menghafal, peserta didik tidak dapat

mengaitkan informasi yang diperoleh itu dengan pengetahuan yang telah

dimilikinya. Dengan demikian bahwa belajar itu akan lebih berhasil jika materi

yang dipelajari bermakna.

3. BRUNER

Menurut Brunner, pembelajaran hendaknya dapat menciptakan situasi agar peserta

didik dapat belajar dari diri sendiri melalui pengalaman dan eksperimen untuk

menemukan pengetahuan dan kemampuan baru yang khas baginya. Dari sudut

pandang psikologi kognitif, bahwa cara yang dipandang efektif untuk

meningkatkan kualitas output pendidikan adalah pengembangan program-program

pembelajaran yang dapat mengoptimalkan keterlibatan mental intelektual

pembelajaran pada setiap jenjang belajar.

Dalam teori belajar, Jerome Bruner berpendapat bahwa kegiatan belajar akan

berjalan baik dan kreatif jika siswa dapat menemukan sendiri suatu aturan atau

kesimpulan tertentu. Dalam hal ini Bruner membedakan menjadi tiga tahap.

Ketiga tahap itu adalah:

(1) tahap informasi, yaitu tahap awal untuk memperoleh pengetahuan atau

pengalaman baru,

(2) tahap transformasi, yaitu tahap memahami, mencerna dan menganalisis

pengetahuan baru serta mentransformasikan dalam bentuk baru yang

mungkin bermanfaat untuk hal-hal yang lain, dan

Teori Belajar Kognitivisme – kelompok 3 | 11


(3) evaluasi, yaitu untuk mengetahui apakah hasil tranformasi pada tahap kedua

tadi benar atau tidak.

Selain itu,tidak hanya itu saja namun juga ada empat tema pendidikan yaitu: (1)

mengemukakan pentingnya arti struktur pengetahuan, (2) kesiapan (readiness)

siswa untuk belajar, (3) nilai intuisi dalam proses pendidikan dengan intuisi, (4)

motivasi atau keinginan untuk belajar siswa, dan curu untuk memotivasinya.

2.3 Aplikasi Psikologi Kognitif dalam Pembelajaran

Menurut teori kognitif, belajar dipandang sebagai upaya untuk memperoleh

informasi arau pengetahuan baru melalui proses pengolahan informasi dan

akhirnya informasi tersebut disimpan dalam memori jangka panjang, yang pada

suatu ketika informasi tersebut dapat dipanggil kembali jika diperlukan. Hal

berikut yang perlu diperhatikan oleh guru agar membantu melatih siswa

mengaktifkan kognisi dengan memahami, mengingat dan menerapkan informasi

dalam praktik.

a. Memusatkan perhatian anak kepada cara berpikir atau proses mental anak,

tidak sekadar pada hasilnya.

b. Guru perlu memberikan suatu stimulus yang relevan dengan materi

pembelajaran untuk mengaktifkan pengetahuan siswa yang sebelumnya

pernah diberikan.

c. Mengutamakan peran peserta didik dalam berinisiatif aktif sendiri dan

keterlibatan aktif dalam kegiatan belajar.

d. Guru memotivasi peserta didik agar merasa bahwa balajar merupakan suatu

kebutuhan, dan bukan suatu beban.

Teori Belajar Kognitivisme – kelompok 3 | 12


e. Pembelajaran hendaknya dimulai dari hal-hal yang konkrit ke hal-hal yang

abstrak, dari hal yang sederhana ke hal-hal yang kompleks untuk membantu

siswa memahami informasi lebih mudah (pengolahan informasi lebih cepat

dan mampu tersimpan di memori jangka panjang).

2.4 Contoh Penerapan Teori Belajar Kognitivisme (dengan strategi CTL)

dalam Proses Pembelajaran

CTL banyak dipengaruhi oleh filsafat konstruktivisme yang menganggap bahwa

sesorang dikatakan mengetahui manakala ia dapat menjelaskan unsur-unsur apa

yang membangun sesuatu itu. Belajar bukan merupakan proses menghapal tetapi

proses mengkonstruksi pengetahuan melalui pengalaman. Pengetahuan tersebut

tidak diberikan atau ditransferkan oleh orang lain atau guru tetapi hasil dari proses

mengkonstruksi yang dilakukan setiap individu.

Sesuai dengan filsafat yang mendasarinya bahwa pengetahuan terbentuk karena

peran aktif subjek, maka dipandang dari sudut psikologis, CTL berpijak pada

aliran psikologis kognitif. Menurut aliran ini pemahaman sesorang atau individu

akan terbentuk dari lingkungan dia berada.

Maka dari itu pembelajaran yang melakukan pendekatan strategi CTL biasanya

memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber dari proses belajar. Peserta

didik diarahkan untuk mengobservasi, mengamati dan menyampaikan laporan atas

apa yang dia ketahui dari apa yang diamatinya.

Strategi pembelajaran melalui pendekatan kontekstual (Contextual Teachinh and

Learning) merupakan konsep belajar yang bisa membantu guru menghubungkan

antara materi yang diajarkan dengan realitas dunia nyata murid, dan mendorong

Teori Belajar Kognitivisme – kelompok 3 | 13


murid membuat interaksi antara pengetahuan yang dimilikinya dengan

penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.

Dalam kaitan ini siswa dapat menyadari sepenuhnya apa makna belajar,

manfaatnya, bagaimana upaya untuk mencapainya dan dapat memahami bahwa

yang mereka pelajari bermanfaat bagi hidupnya nanti.

Sehingga mereka akan memposisikan diri sebagai diri mereka sendiri yang

membutuhkan bekal hidupnya dan berupaya keras untuk meraihnya.

Teori Belajar Kognitivisme – kelompok 3 | 14


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dengan mempelajari psikologi, berarti kita berusaha untuk mengenal manusia,

mengetahui aspek-aspek kepribadian manusia dan memahami agar dapat

menguraikan dan menggambarkan tingkah laku manusia.

Salah satu aspek kepribadian itu misalnya keterbukaan, yaitu sikap terbuka

terhadap dunia luar, sikap mau memahami perasaan orang lain, sikap mudah

menerima pendapat orang lain dan sikap ini bersifat menetap dan menjadi ciri

bagi orang yang bersangkutan, yang individual dari orang tersebut.

B. Saran

Penulis menyadari banyak kesalahan dalam pembuatan makalah ini, maka penulis

meminta maaf atas kekurangan yang penulis lakukan. Maka penulis meminta

kritik dan sarannya dari rekan-rekan dan semoga makalah ini dapat bermanfaat

untuk semuanya.

Teori Belajar Kognitivisme – kelompok 3 | 15


DAFTAR PUSTAKA

Suryabrata, Sumadi. 2011. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

S. J, W.S. Winbel. 2009. Psikologi Pengajaran. Djogyakarta: Media Abadi.

www.google.com

Teori Belajar Kognitivisme – kelompok 3 | 16

Anda mungkin juga menyukai