Ref - Rmo - Studi Mengenai Pengembangan Hubungan PDF
Ref - Rmo - Studi Mengenai Pengembangan Hubungan PDF
Abstraksi
Penelitian ini membahas mengenai pengembangan hubungan antara perusahaan dan pengecer
yang diupayakan untuk pembinaan hubungan jangka panjang. Untuk membina hubungan
jangka panjang maka perusahaan memerlukan kepercayaan pengecer yang didukung oleh
faktor-faktor karakteristik perusahaan dan karakteristik tenaga penjualan. Masalah penelitian
diajukan adalah untuk mengetahui bagaimana mewujudkan hubungan jangka panjang antara
perusahaan dan pengecer melalui faktor-faktor karakteristik perusahaan dan karakteristik
tenaga penjualan. Berdasarkan hal tersebut maka diajukan sebuah model teoritis dan lima
hipotesis untuk diuji. Sampel dari penelitian ini adalah para pengecer minuman Pepsicola di
kota Semarang. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
antara kepuasan, reputasi perusahaan, dan kepercayaan pada tenaga penjualan dengan
kepercayaan pada perusahaan, keandalan tenaga penjualan dengan kepercayaan pada tenaga
penjualan, dan kepercayaan pada perusahaan dengan hubungan jangka panjang
barang semakin kompleks, maka pengecer panjang antara perusahaan dan pengecer
akan melihat kembali pada hubungan yang seperti komitmen, ketergantungan dan
ada untuk mengurangi resiko. kepercayaan, pembahasan mengenai
Dalam hal kebutuhan untuk adanya kepercayaan sebagai faktor penentu hubungan
penyuplai barang tersebut maka perlu adanya jangka panjang adalah dengan alasan
keyakinan dari pengecer untuk bekerjasama kepercayaan merupakan satu faktor penting
dengan supplier yang dapat diandalkan seperti yang amat mendasar dalam suatu hubungan
dinyatakan oleh Dorsch, Swanson dan Kelley kerja. Sementara itu variabel yang diteliti
(1998, p. 128) bahwa untuk mencapai posisi adalah kepuasan, reputasi perusahaan,
yang baik dalam persaingan tidak lepas dari keandalan tenaga penjualan dan kepercayaan
kemampuan pengecer untuk dapat memilih pada tenaga penjualan sebagai faktor
supplier yang berkualitas. Adanya kerjasama pembangun kepercayaan pengecer pada
dengan supplier yang dapat diandalkan perusahaan untuk membina hubungan jangka
diharapkan akan menghasilkan pengertian dan panjang. Pemahaman mengenai pentingnya
pemahaman yang baik akan kebutuhan dan faktor-faktor yang dapat membangun
keperluan masing-masing pihak yaitu baik dari timbulnya kepercayaan terhadap perusahaan
supplier dan pengecer, sehingga diharapkan dan tenaga penjualannya akan membuat
kerjasama itu terus berkelanjutan dan terus perusahaan mengetahui apa yang harus
berkembang. Dalam jurnal-jurnal ilmiah telah diupayakan untuk dibina supaya kepercayaan
banyak diteliti mengenai hubungan antara pengecer tetap ada dan itu berarti hubungan
pembeli dan penjual, dimana faktor-faktor jangka panjang tetap terbina. Sedangkan dari
hubungan itu banyak macamnya. Diantaranya pengecer itu sendiri pilihan terhadap
yang banyak dibahas adalah ketergantungan, perusahaan yang tepat sebagai supplier akan
kepercayaan, komitmen dan kepuasan dimana membuat pengecer itu selalu siap dengan
faktor-faktor tersebut sangat menentukan persediaannya untuk konsumen dan prosentase
dalam melakukan hubungan antara supplier sumbangan dari suatu produk diharapkan akan
dan pengecer. Membicarakan mengenai membantu kinerjanya.
pemeliharaan hubungan antara supplier dengan Kepuasan pengecer atas perusahaan
pengecer tentu tidaklah lepas dari usaha untuk dapat diartikan sebagai kepuasan atas dasar
memelihara hubungan dalam waktu yang pengalaman pengecer pada pelayanan dan
panjang seperti dinyatakan oleh Ganeshan kerjasama dengan perusahaan, yang dapat
(1994, p.1) bahwa posisi persaingan yang ditentukan dari produknya, fasilitas-fasilitas
kuat dapat dicapai hanya melalui pemeliharaan yang mampu diberikan perusahaan kepada
hubungan jangka panjang, dan sebagian besar pengecer atas jasanya menjual produk-produk
perusahaan menilai bahwa kompetisi yang tersebut dan pelayanan yang diberikan oleh
terpelihara adalah melalui pembinaan perusahaan. Sedangkan reputasi perusahaan
hubungan jangka panjang dengan supplier. merupakan salah satu faktor dari karakteristik
Maka pernyataan Ganeshan ini sesuai dengan perusahaan yang akan menjadi pertimbangan
kebutuhan yang ada yaitu usaha untuk bagi pengecer dalam memutuskan suatu
membina hubungan antara supplier dan hubungan kerjasama dengan perusahaan
pengecer secara jangka panjang.. Dalam tertentu. Reputasi perusahaan sangat penting
penelitian ini akan dibahas mengenai hal-hal bagi pengecer untuk dapat meyakini bahwa
yang mempengaruhi kepercayaan pengecer pengecer telah memilih perusahaan tertentu
pada perusahaan sebagai supplier sehingga sebagai supplier yang tepat untuk menjalin
terjalin suatu kerjasama yang bermuara pada kerja sama. Keandalan tenaga penjualan
hubungan jangka panjang. adalah ujung tombak dari pemasaran produk,
Sehubungan dengan beberapa faktor maka keandalan tenaga penjualan perlu
yang dapat mempengaruhi hubungan jangka dikembangkan karena akan mempengaruhi
Jurnal Sains Pemasaran Indonesia 68
Pengembangan Hubungan Janga Panjang Perusahaan dan Pengecer
Huston, 1980 (dalam Doney dan Cannon, dalam membina suatu hubungan jangka
1997, p. 36) bahwa kepercayaan didefinisikan panjang, karena kepercayaan itu menyangkut
sebagai credibility dan benevolence. keyakinan akan partner kerja, demikian pula
Kredibilitas (credibility) dapat dikatakan bagi perusahaan kepercayaan yang diberikan
sebagai harapan pada pernyataan partner kerja pengecer atas produknya sehingga bersedia
baik lisan maupun tulisan untuk dapat untuk membina suatu hubungan sangatlah
dipercayai dan diyakini. Sedangkan vital.
benevolence adalah suatu keadaan dimana satu Adapun indikator-indikator yang
partner memperhatikan kesejahteraan partner ditampilkan pada variabel kepercayaan pada
lain dan selalu memotivasi serta mengajak perusahaan adalah bersumber dari Morgan dan
bekerja sama. Lebih jauh lagi menurut Mayer, Hunt (1994, p. 23), Jarvenpaa, Knoll dan
Davis dan Schoorman, 1995 (dalam Jarvenpaa, Leidner (1998, p. 31) dan Smith dan Barclay
Knoll dan Leidner, 1998, p. 31) yang (1997, p. 16) yaitu keyakinan untuk
menyatakan bahwa kepercayaan berdasarkan bekerjasama, menaruh harapan, dan
kepada pengharapan dimana pihak lain itu keterbukaan.
memiliki apa yang kita harapkan, maka jelas
sangat diperlukan sikap percaya diantara Kepuasan Pengecer dan Kepercayaan
kedua belah pihak. Sikap percaya itu menjadi Pengecer Pada Perusahaan
sangat penting untuk dibicarakan karena Kepuasan adalah hal yang dapat
kepercayaan itu adalah dasar dari suatu dirasakan dari banyak aspek seperti layanan
hubungan kerjasama seperti dinyatakan oleh tenaga penjualannya ataupun dari produknya
Hawes, Mast dan Swan, 1993 (dalam Plank, atau dapat disebut sebagai kepuasan
Reid dan Pullins, 1994, p. 61) bahwa menyeluruh. Kepuasan menyeluruh pada
karakteristik yang fundamental dalam suatu perusahaan menurut Oliver , 1993 ( dalam
hubungan yang sukses antara pembeli dan Garbarino dan Johnson, 2001, p. 71) adalah
penjual adalah kepercayaan. dapat timbul karena adanya pengalaman
Pengertian mengenai kepercayaan bertransaksi dengan suatu perusahaan yang
seperti telah diuraikan sebelumnya dapat menurut evaluasi telah memberikan kepuasan
menggambarkan hubungan yang terbina atau pelayanan yang terbaik, sehingga
antara pengecer dengan perusahaan. Seperti memberikan reaksi positif dari pembelinya.
dinyatakan oleh Doney dan Cannon (1997, p. Dari pernyataan tersebut dapat dikatakan
39) bahwa sebagian besar peneliti setuju bahwa kepuasan dari pengecer atas perusahaan
bahwa kepercayaan bersifat berkembang dan akan menimbulkan sikap senang atas transaksi
membangun setiap waktu. Proses kepercayaan itu dan memberikan dampak yang besar atas
ini dapat diterangkan dalam dua hal yaitu 1) kelangsungan usaha atau hubungan jangka
Lamanya waktu akan menerangkan adanya panjang. Adapun sikap kepuasan yang timbul
suatu investasi jangka panjang, 2) Proses dari dari pengalaman kerjasama itu adalah
rencana untuk berikutnya dapat pula diantaranya kepuasan atas dasar produk yang
menerangkan bahwa suatu hubungan bersifat dihasilkan, kepuasan atas jasa atau pelayanan
jangka panjang. Sejalan dengan pendapat yang diberikan oleh perusahaan dan fasilitas
tersebut Nicholson, Compeau dan Sethi (2001, fisik yang diberikan oleh perusahaan untuk
p.4) menyatakan bahwa kepercayaan adalah menjual produknya.
merupakan proses kumulatif yang berkembang Menurut Dorsch, Swanson dan Kelley
dalam setiap pengulangan interaksi yang (1998, p. 130) dalam bertransaksi selayaknya
sukses dan merupakan dasar dari adanya suatu yang menjadi konsumen itu meyakini bahwa ia
kerjasama. Maka dari uraian diatas dapat bekerjasama dengan partner kerja yang
disimpulkan bahwa kepercayaan sangatlah memberikan kepuasan. Dinyatakan juga
mendasar atau memegang peranan penting bahwa peningkatan kepuasan dari konsumen
Jurnal Sains Pemasaran Indonesia 70
Pengembangan Hubungan Janga Panjang Perusahaan dan Pengecer
pengecer atas perusahaan akan semakin tersebut dapat kita yakini bahwa kepuasan
meningkatkan keyakinan akan keandalan menyeluruh itu akan sangat membantu
perusahaan. perusahaan di dalam memperoleh kepercayaan
Dari uraian-uraian di atas dapat pengecer, sebab dengan adanya kepuasan
dipahami bahwa kepuasan akan pelayanan, tersebut atau pengalaman positif yang
dan transaksi dengan perusahaan akan dirasakan akan menumbuhkan rasa percaya
menimbulkan keinginan untuk kembali pengecer untuk menjalin kerjasama dengan
bertransaksi dengan perusahaan tersebut. perusahaan. Maka melalui pernyataan-
Keinginan tersebut timbul karena pengecer pernyataan tersebut dapat ditarik suatu
telah mengerti tentang keadaan perusahaan hipotesis sebagai berikut :
tersebut, menerima kepuasan, mendapatkan
kesan yang baik dari perusahaan, sehingga H1 : Semakin tinggi tingkat kepuasan yang
menumbuhkan rasa percaya kepada diterima pengecer dari perusahaan
kemampuan perusahaan sebagai supplier-nya. maka akan semakin tinggi pula
Hal ini didukung pula oleh pernyataan bahwa kepercayaan dari pengecer pada
sebaiknya pengecer meyakini akan keandalan perusahaan.
perusahaan dalam melakukan transaksi,
menyeleksi yang mana yang memberikan Adapun indikator-indikator yang
kepuasan terbaik, sehingga akan memberi nilai ditampilkan untuk variabel kepuasan adalah
lebih atas perusahaan, dapat dikatakan nilai bersumber dari Dorsch, Swanson, dan Kelley
lebih itu akan menimbulkan kepercayaan dari (1998, p. 140) dan Liu dan Leach (2001, p.
pengecer. Sejalan dengan uraian sebelumnya 152) yaitu rekomendasi pada pihak lain,
kepuasan akan adanya kerjasama yang telah membeli lagi, dan tidak beralih ke perusahaan
ada adalah juga merupakan kepuasan secara lain.
menyeluruh dari seluruh aspek yang dimiliki
perusahaan, baik dari aspek tenaga penjualan, Reputasi Perusahaan dan Kepercayaan
aspek produk maupun aspek keadaan Pengecer Pada Perusahaan
perusahaan itu sendiri, seperti diungkapkan Dalam membina hubungan dengan
oleh Humphreys dan Williams (1996, p. 47- supplier sangatlah dipahami bahwa seorang
48) bahwa kepuasan menyeluruh dari pengecer akan sangat menilai supplier-nya
pelanggan adalah dalam hal produk yang termasuk dalam hal reputasi perusahaan
diproduksi dan proses interpersonal yang tersebut. Peran pengecer sebagai pelanggan
terjadi dengan tenaga penjualan, sehingga dari perusahaan dapat dilihat dari pendapat
kepuasan disini dipandang secara global. Fombrun , 1996 (dalam Miles dan Covin 2000,
Pernyataan Humphreys dan William tersebut p. 300) mengenai reputasi perusahaan dimana
akan semakin dijelaskan oleh Spreng, reputasi perusahaan adalah pandangan atau
Mackenzie dan Olshavsky (1996, p. 17) persepsi atas perusahaan oleh orang-orang
tentang kepuasan menyeluruh yaitu suatu baik yang berada di dalam maupun diluar
pernyataan positif mengenai pengalaman yang perusahaan yang didukung oleh pendapat
dirasakan sehubungan dengan barang atau jasa Miles dan Covin (2000, p. 300-301) bahwa
dimana kepuasan menyeluruh ini meliputi salah satu pemerhati itu adalah customers atau
kepuasan atas produk yang dihasilkan dan pelanggan perusahaan yaitu pengecer
informasi yang didapat sehingga memutuskan disamping yang lainnya seperti pemilik saham,
untuk memilih produk tersebut. Jadi dapat masyarakat, bank, dan partner kerja. Reputasi
dikatakan disini bahwa kepuasan menyeluruh tersebut adalah merupakan suatu intangible
ini didasarkan atas pengalaman baik yang ada asset atau goodwill perusahaan yang memiliki
sehingga pelanggan memilih produk tersebut. efek positif pada penilaian pasar atas
Dari uraian-uraian atas penelitian terdahulu perusahaan. Dimana dengan efek positif ini
akan membuat pihak luar seperti investor dengan pengecernya sehingga akan didapat
menjadi lebih percaya untuk menanamkan kepercayaan.
investasinya pada perusahaan tersebut, dengan Sementara itu beberapa literatur juga
demikian dapat dikatakan bahwa kepercayaan menyebutkan bahwa keyakinan akan adanya
atas reputasi perusahaan selain memperoleh rasa percaya adalah karena suatu perusahaan
kepercayaan dari investor akan pula meyakini bahwa partner kerjanya memiliki
memperoleh kepercayaan dari pelanggannya keandalan, integritas yang tinggi, memiliki
atau dari pengecer. Adapun menurut Doney kualitas yang baik, konsisten, kompeten, jujur,
dan Cannon (1997, p. 37-38) reputasi terbuka, bertanggung jawab, dan suka
perusahaan berhubungan dengan sejarah atau membantu, hal ini dinyatakan oleh Altman
riwayat perusahaan terutama dalam dan Taylor 1973, Dwyer dan LaGace 1986,
hubungannya dengan pihak lain, apakah Larzere dan Huston 1980, dan Rotter 1971
memiliki kehidupan yang baik atau tidak, dan (dalam Morgan dan Hunt, 1994, p. 23).
apakah memiliki hubungan yang baik atau Keterangan diatas dapat dipahami bahwa
tidak. Sehingga dengan adanya riwayat seluruh kelebihan ataupun kebaikan yang
perusahaan yang baik diharapkan akan dimiliki oleh perusahaan akan dipandang
semakin menambah kepercayaan pengecer sebagai sesuatu yang penting bagi pengecer
terhadap perusahaan tersebut sebagai supplier untuk membina suatu hubungan dengan
dan bersedia untuk membina hubungan perusahaan. Dengan demikian hal-hal tersebut
dengan perusahaan tersebut. Pembinaan dapat menggambarkan reputasi yang baik dari
hubungan dari perusahaan dengan pengecer suatu perusahaan, terlebih lagi jika pandangan
juga dipengaruhi oleh setiap aksi, tindakan, tersebut juga dimiliki oleh pengecer-pengecer
kegiatan maupun kata-kata yang dilakukan dan yang lain. Morgan dan Hunt (1994, p.24)
diucapkan oleh organisasi supplier itu maupun menyebutkan bahwa komunikasi yang terjalin
oleh orang-orang yang ada di organisasi itu, di waktu yang lampau dengan partner yang
jadi dengan kata lain kepercayaan dari lain yang bersifat rutin, andal, tepat waktu,
pengecer pada perusahaan juga akan sangat relevan, dan berkualitas akan menghasilkan
ditentukan oleh gerak langkah maupun kepercayaan yang sangat besar, maka sekali
komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan. lagi dapat dinyatakan bahwa faktor-faktor
Sejalan dengan pendapat di atas Weiss, seperti keandalan, dan komunikasi dan lainnya
Anderson dan Maclnnis (1999, p. 75) merupakan faktor penentu reputasi
mendefinisikan reputasi sebagai suatu perusahaan, dan bahwa reputasi perusahaan
pandangan publik atas suatu perusahaan yang sangat mempengaruhi kepercayaan yang
dinilai baik atau tidak yang dipandang secara diberikan oleh partner kerja.
global atas hal-hal seperti keterbukaan, Atas uraian-uraian diatas dan dari telaah
kualitas dan lainnya sehingga dapat dikatakan penelitian sebelumnya dapat ditarik suatu
sebagai pandangan atas dasar gerak langkah hipotesis sebagai berikut :
perusahaan. Sementara Anderson dan Weitz,
1989 (dalam Doney dan Cannon, 1997, p. 38) H2 : Semakin baik reputasi suatu perusahaan
telah menemukan bahwa kepercayaan dari maka akan semakin besar pula
para anggota dalam lingkungan saluran kepercayaan pengecer pada
distribusi berhubungan erat dengan reputasi perusahaan.
perusahaan. Jadi dengan demikian dapat
dikatakan pula bahwa usaha perusahaan untuk Sedangkan indikator-indikator yang
dapat meningkatkan kepercayaan dari para ditampilkan dalam variabel reputasi
pengecernya adalah dengan meningkatkan perusahaan bersumber pada Miles dan Covin
reputasinya, maka perusahaan harus berusaha (2000, p. 300) yaitu kredibilitas, keandalan
untuk dapat membina hubungan yang baik perusahaan, dan nama baik.
Jurnal Sains Pemasaran Indonesia 72
Pengembangan Hubungan Janga Panjang Perusahaan dan Pengecer
bahwa apabila ada rasa kepercayaan terdapat tenaga pemasaran dan operasional sehingga
antara pembeli dan tenaga penjualan maka dalam membina suatu hubungan maka kontak
akan tercipta suatu kerjasama dalam yang terjadi dari pembeli biasanya akan
mengembangkan ide, maupun dalam mencapai melalui tenaga penjualan (Wray, Palmer dan
tujuan dan mengatasi masalah yang ada. Dari Bejou, 1994, p.34). Sejalan dengan pernyataan
dua pernyataan di atas dapatlah disimpulkan ini Chonko dan Tanner (1990, p. 16)
bahwa kepercayaan pengecer pada tenaga menyebutkan bahwa untuk membangun
penjualan akan menimbulkan efek yaitu hubungan dengan pembeli maka pihak
pengecer bersedia untuk berkomunikasi perusahaan haruslah mempersiapkan tenaga
dengan tenaga penjualan, memberikan penjualannya, karena kesiapan tenaga
informasi yang diperlukan oleh perusahaan penjualan dalam melayani pembeli adalah
melalui tenaga penjualan ataupun menerima merupakan langkah pertama dari perusahaan
informasi dari tenaga penjualan yang berkaitan untuk membangun suatu hubungan atau
dengan produk. membangun suatu kepercayaan dari pembeli.
Sejalan dengan pernyataan di atas Bahwa pembinaan hubungan dari perusahaan
menurut Tam, Jackie L.M.; dan Y.H. Wong pada pembeli dan membangun kepercayaan
(2001, p.7) adalah bahwa kepercayaan pada dengan pembeli adalah harus dibangun setiap
tenaga penjualan dimulai dari suatu kondisi waktu. Maka hal itu berhubungan dengan
dimana pada saat pembeli membutuhkan suatu kemampuan untuk membangun komunikasi
layanan maka pada saat itu tenaga penjualan dengan pembeli yang bergantung pada tenaga
akan memenuhi kebutuhan tersebut. Hal ini penjualan dimana dibutuhkan suatu
sesuai dengan uraian bahwa pengecer harus kemampuan yang tinggi dari tenaga penjualan.
dapat mengandalkan tenaga penjualan dimana Atas dasar uraian tersebut dapat disimpulkan
hal ini mencakup layanan yang diberikan oleh bahwa kepercayaan penge-cer terhadap tenaga
tenaga penjualan, yang diharapkan akan terus penjualan sangat dibutuhkan untuk
berlanjut dalam jangka waktu yang panjang. membangun kepercayaan terhadap perusahaan,
Kepercayaan pada tenaga penjualan sebab dalam hal pemasaran tenaga
oleh pengecer akan berhubungan juga dengan penjualanan yang berperan sebagai ujung
kepercayaan kepada perusahaan, sehingga tombak pemasaran. Maka dapatlah kita tarik
pengecer bersedia untuk bekerjasama dengan suatu hipotesis sebagai berikut :
perusahaan karena telah memiliki kepercayaan H4 : Bahwa semakin besar kepercayaan
terhadap perusahaan dan karena jalinan pengecer pada tenaga penjualan maka
hubungan yang ditimbulkan oleh tenaga akan semakin besar pula kepercayaan
penjualan perusahaan tersebut. Seperti yang pengecer pada perusahaan.
diungkapkan oleh Doney dan Cannon (1987,
p. 41) yang menyatakan bahwa pembeli akan Adapun indikator-indikator yang akan
mengasumsikan bahwa perilaku tenaga ditampilkan untuk variabel kepercayaan pada
penjualan merefleksikan sikap dan nilai-nilai tenaga penjualan diambil dari Doney dan
yang dimiliki oleh supplier, sehingga jika Cannon (1997, p. 37) dan Liu dan Leach
pembeli memiliki keterbatasan pengalaman (2001, p. 152) yaitu interaksi berulang, berbagi
dengan suatu perusahaan sebagai supplier pengalaman, dan empathy.
maka pembeli dapat berpegang atas dasar
persepsi kepercayaan pada tenaga penjualan, Kepercayaan Pengecer Pada
sehingga kepercayaan pada tenaga penjualan Perusahaan dan Hubungan Jangka
akan berlanjut kepada kepercayaan pada Panjang
perusahaan. Dalam suatu penelitian diuraikan Dari hubungan antara pembeli dan
pula bahwa pengembangan untuk suatu penjual tentunya diharapkan bahwa hubungan
hubungan yang panjang akan melibatkan kerjasama yang terjalin adalah kerjasama yang
Jurnal Sains Pemasaran Indonesia 74
Pengembangan Hubungan Janga Panjang Perusahaan dan Pengecer
panjang dimana hal itu dapat terjadi bila ada sangat penting dalam suatu hubungan karena
kedekatan hubungan antara pembeli dengan suatu hubungan yang didasarkan atas
penjual. Menurut Ganeshan (1994, p.3) kepercayaan adalah memiliki nilai yang tinggi
kepercayaan adalah hal penting dalam yang mana pihak-pihak yang berkepentingan
orientasi jangka panjang karena kepercayaan akan berkomitmen untuk menjaga hubungan
adalah cara untuk mengatasi kondisi di masa tersebut. Melalui dukungan pendapat
yang akan datang, dimana dalam praktek dapat Hrebiniak ini dapat disimpulkan pula bahwa
menjelaskan bahwa kepercayaan pada hubungan atas dasar kepercayaan akan
perusahaan adalah hal penting bagi pembeli memberikan motivasi kepada pembeli dan
untuk memelihara hubungan jangka panjang. penjual untuk lebih dapat mempererat suatu
Maka dapat disimpulkan bahwa hubungan hubungan menjadi suatu hubungan jangka
jangka panjang yang diharapkan terjadi dan panjang.
akan terus berlangsung memerlukan suatu Atas dasar-dasar penelitian terdahulu
kepercayaan yang terus berlanjut pula. mengenai hubungan antara kepercayaan
Kepercayaan yang telah dimiliki oleh dengan hubungan jangka panjang, maka dapat
pembeli terhadap perusahaan maupun tenaga ditarik suatu hipotesis sebagai berikut :
penjualan tentunya diharapkan akan H5 : Semakin besar kepercayaan pengecer
menciptakan suatu kerjasama yang baik antara pada perusahaan maka akan
pembeli dan penjual sehingga diharapkan pula semakin lama hubungan jangka
kerjasama itu akan bersifat jangka panjang, panjang dilakukan.
atau dapat dikatakan pembeli dapat bersikap
loyal dengan produk perusahaan. Dikatakan Sedangkan indikator-indikator yang
oleh Singh dan Sirdeshmukh (2000, p. 156) ditampilkan dari variabel hubungan jangka
bahwa keeper-cayaan adalah merupakan panjang bersumber dari Morgan dan Hunt
variabel yang penting dalam menggambarkan (1994, p. 35) serta Hewett dan Bearden (2001,
hasil tertentu yaitu hubungan jangka panjang. p. 63) yaitu komitmen untuk saling memberi-
Maka dapat pula disimpulkan dari pernyataan kan keuntungan, pemeliharaan hubungan, dan
Singh dan Sirdeshmukh bahwa kepercayaan persamaan tujuan.
memegang peranan penting untuk dapat
menghasilkan suatu hubungan jangka panjang. Kerangka Pemikiran Teoritis
Mendukung uraian di atas menurut Berdasarkan uraian telaah pustaka dan
Hrebiniak, 1974 (dalam Morgan dan Hunt, hipotesis yang dikembangkan maka diajukan
1994, p. 24), kepercayaan adalah sesuatu yang sebuah model yang disajikan sebagai berikut :
Gambar 1.
Kerangka Pemikiran Teoritis
Kepuasan
H1
Kepercayaan Hubungan
Reputasi H2 H5
Pada Jangka
Perusahaan
Perusahaan Panjang
H4
Keandalan H3 Kepercayaan
Tenaga Pada Tenaga
Penjualan Penjual
Gambar 2.
Structural Equation Modeling
.85 e13 e14 e15
e1
x1 .92 .67 .83 .81
.95 x13 x14 x15 .79
e2
.98
x2 Kepuasan z3 e16
.82 .91 .90 .89 x16
.92 .36 .54
.85 .39
e3 x3 Kepercayaan Pada .73 Hubungan .62
Perusahaan Jangka Pjg x17 e17
.64 .86 .68
.85 .47
e4
x4 .92 .24 z1 x18 e18
.75 .86 Reputasi .46
e5 .74
x5 Perusahaan
.94 .80 e10
.89 .86 x10
e6
x6 .63 .66
Kepercayaan .81
Pada Tng. Penj. x11 e11
.54 .44
e7 x7 .74 .67
.52 .72 Keandalan .85 .72 x12 e12
e8 x8 Tenaga
Penjualan z2 UJI HIPOTESIS
.41 .64
e9 Chi-Square = 144.953
x9
Probability = .132
DF = 127
CMIN/DF = 1.141
GFI = .865
AGFI = .818
CFI = .988
TLI = .985
RMSEA = .038
Tabel 1.
Variabel dan Dimensinya
Variabel Dimensi Simbol
Kepuasan Rekomendasi pada pihak lain X1
Membeli lagi X2
Tidak beralih ke perusahaan lain X3
Reputasi Kredibilitas X4
Perusahaan Keandalan perusahaan X5
Nama baik X6
Keandalan Pengetahuan X7
Tenaga Ketrampilan X8
penjualan Komunikasi X9
Kepercayaan Interaksi berulang X10
pada Tenaga Berbagi pengalaman X11
penjualan Emphaty X12
Kepercayaan Keyakinan untuk bekerjasama X13
pada Perusahaan Menaruh harapan X14
Keterbukaan X15
Hubungan Komitmen untuk saling X16
Jangka Panjang memberikan keuntungan X17
Pemeliharaan hubungan X18
Persamaan tujuan
Tabel 2.
Indeks Pengujian Kelayakan Structural Equation Model
Goodness of Fit Cut of Value Hasil Evaluasi
Indeks Analisis Model
Chi-Square Kecil < 144,953 Baik
Probability 154.30 0,132 Baik
GFI ≥ 0.05 0,865 Marginal
AGFI ≥ 0.90 0,818 Marginal
TLI ≥ 0.90 0,985 Baik
CFI ≥ 0.95 0,988 Baik
CMIN/DF ≥ 0.95 1,141 Baik
≤ 2.00
RMSEA 0,038 Baik
≤ 0.08
kerjasama dalam jangka waktu yang lama, untuk menjalin hubungan dan menjual
oleh karena itu kepercayaan pengecer pada produk yang ditawarkan kepada
perusahaan harus selalu dipertahankan. konsumen, .didukung oleh uraian Plank,
Berdasarkan uraian diatas telah dapat Reid dan Pullins (1999, p. 62-63),
disimpulkan masalah penelitian, yaitu bahwa Jarvenpaa, Knoll dan Leidner (1998, 31)
untuk membangun atau mewujudkan didapat suatu kesimpulan hasil analisis
hubungan jangka panjang antara perusahaan mengenai hubungan positif antara
dengan pengecer membutuhkan kepercayaan keandalan tenaga penjualanan dengan
yang besar dari pengecer pada perusahaan. kepercayaan pada tenaga penjualanan.
Sementara itu kepercayaan pengecer pada Kemudian menurut uraian Crosby, Evans
perusahaan dapat tercipta melalui faktor-faktor dan Cowles (1990, p. 70), Tam, Jacky L
kepuasan pengecer, reputasi perusahaan dan M, dan Y.H. Wong (2001, p. 7), dan
kepercayaan pengecer pada tenaga Chonko dan Tanner (1990, p. 16) didapat
penjualanan. Sedangkan kepercayaan pengecer suatu kesimpulan hasil analisis mengenai
pada tenaga penjualanan dapat diwujudkan hubungan positif antara kepercayaan pada
melalui peningkatan keandalan tenaga tenaga penjualanan dengan kepercayaan
penjualanan. pada perusahaan.
• Sementara itu menurut Oliver dalam
IMPLIKASI-IMPLIKASI Garbarino dan Johnson (2001, p. 71)
Implikasi Teoritis kepuasan dapat timbul karena adanya
Berdasarkan hasil analisis, implikasi pengalaman bertransaksi dengan suatu
teoritis dalam penelitian ini adalah sebagai perusahaan yang telah memberikan
berikut : pelayanan yang baik sehingga
• Sesuai uraian Doney dan Cannon (1997, p. menimbulkan reaksi positif. Oleh karena
47) disarankan untuk meneliti mengenai itu kepuasan dapat mempengaruhi
hubungan antara reputasi perusahaan kepercayaan pembeli pada perusahaan.
dengan kepercayaan pada perusahaan dan Dengan didukung oleh uraian dari Dorsch,
hubungan antara keandalan tenaga Swanson dan Kelley (1998, p. 130),
penjualanan dengan kepercayaan pada Humphreys dan Williams (1996, p. 47-
perusahaan melalui kepercayaan pada 48), Spreng, Mackenzie dan Olshavsky
tenaga penjualanan untuk mencapai (1996, p. 17) didapatlah suatu kesimpulan
hubungan jangka panjang. Reputasi hasil analisis mengenai hubungan positif
perusahaan adalah persepsi atau antara kepuasan dan kepercayaan pada
pandangan atas perusahaan oleh orang- perusahaan.
orang diluar dan di dalam perusahaan. • Sedangkan kepercayaan pada perusahaan
Maka dengan didukung oleh uraian adalah keyakinan pembeli atas
Fombrun dalam Miles dan Chovin (2000, kemampuan perusahaan untuk
p.300), Doney dan Cannon (1997, p. 37- bekerjasama dalam jangka waktu yang
38), Weiss, Anderson dan Maclnnis (1999, panjang. Uraian tersebut dengan didukung
p. 75) dan Morgan dan Hunt (1994, p. 24) oleh uraian Singh dan Sirdesmukh (2000,
didapat suatu kesimpulan hasil analisis p. 156), Ganeshan (1994, p. 3), Hrebiniak
mengenai hubungan positif antara reputasi dalam Morgan dan Hunt (1994, p. 24)
perusahaan dan kepercayaan pada sehingga didapat kesimpulan hasil analisis
perusahaan. Demikian pula dengan mengenai hubungan positif antara
keandalan tenaga penjualan yang berarti kepercayaan pada perusahaan dengan
kemampuan tenaga penjualanan di dalam hubungan jangka panjang.
mengenalkan produk, memasarkan, • Dengan demikian kesimpulan mengenai
meyakinkan pembeli supaya bersedia adanya hubungan positif antara kepuasan
Jurnal Sains Pemasaran Indonesia 79
Diah Arum Cempakasari dan Yoestini
Research, Vol. XXXVI, November 1999, pp. Hewett, Kelly and William O Bearden (2001) :
439-460 “Dependence, Trust, and Relational
Behavior on The Part of Foreign Subsidiary
Chonko, Lawrence B, dan John F. Tanner, Jr MarketingOperations : Implications for
(1990) : “Relationship Selling at Trade Shows Managing Global Marketing Operations”,
: Avoid the Sevev Deadly Ssalespeople” , Journal of Marketing, Vol. 65, October 21,
Review of Business, Summer, p. 13-18. pp.51-66
Crosby, Lawrence A ; Kenneth R. Evans ; dan Humphreys, Michael A dan Michael R. Williams
Deborah Cowles (1990) : “Relationship (1996) : “Exploring the Relative Effects of
Quality in Services selling : An Interpersonal Salesperson Interpersonal Process Attributes
Influence Perspective”, Journal of Marketing, and Technical Product Attributes on
Vol. 54, July, p. 68-81 Customer Satisfaction” , Journal of Personal
Selling & Sales Management, Vol. XVI, No.
Doney, Patricia M and Joseph Cannon (1997) : “An 3, Summer, P. 47-57
Examination of The Nature of Trust in Buyer-
Seller Relationships”, Journal of Marketing, Indriantoro, Nur & Bambang Supomo (1999) :
Vol. 61, April 1997, pp. 35-51 “Metodologi Penelitian Bisnis Untuk
Akuntansi & Manajemen”, Yogyakarta : BPFE
Dorsch, Michael J, Scott R. Swanson, & Scott W.
Kelley (1998) : “The Role of Relationship Jarvenpaa, Sirkka L ; Kathleen Knoll ; dan Dorothi
Quality in the Stratification of Vendors as E Leidner (1998) : “Is anybody Out There?
Perceived by Customers”, Journal of the Antecedents of Trust in Global Virtual
Academy of Marketing Science, Vol. 26, No. Teams”, Journal of Management Information
2, p. 128-142 Systems, Spring, Vol. 14, No. 4, p. 29-64.
Dwyer, F. Robert, Paul H. Schurr & Sejo Oh Liu, Annie H, dan Mark P. Leach (2001) :
(1987) : “Developing Buyer Seller “Developing Loyal Customers with a Value-
Relationship”, Journal of Marketing, Vol. adding Sales Force : Examining Customer
51, April 1987, p. 11-27 Satisfaction and The Perceived Credibility of
Consultative Salespeople”, Journal of Personal
Ferdinand, Augusty (2000) : “Structural Equation Selling & Sales Management, Volume XXI,
Modeling Dalam Penelitian Manajemen”, Number 2, Spring, p. 147-156.
Semarang : badan Penerbit Universitas
Diponegoro Miles, Morgan P dan Jeffrey G. Covin (2000) :
“Environmental Marketing : A Source of
Ganesan, Shankar (1994) : “Determinants of Long- Reputational, Competitive, and Financial
Term Orientation in Buyer-Seller Advantage”, Journal of Business Ethics, 23, p.
Relationships”, Journal of Marketing, Vol. 299-311.
58, April 1994, pp. 1-19
Morgan, Robert M, & Shelby D. Hunt (1994) :
Garbarino, Ellen, & Mark S. Johnson (1999) : “The “The Commitment-Trust Theory of
Different Roles of satisfaction, Trust, and Relationship Marketing”, Journal of
Commitment in Customer Relationships”, Marketing, Vol 58, Juli 1994, p. 20-38
Journal of Marketing, Vol. 63, April 1999, p.
70-87 Moorman, Christine, Rohit Deshpande & Gerald
Zaltman (1993) : “Factors Affecting Trust in
Hair Jr, Joseph F ; Rolph E. Anderson ; Ronald L. Market Research Relationships”, Journal of
Tatham ; William C. Black (1995) : Marketing, Vol. 57, Januari 1993, p. 81-101
“Multivariate Data Analysis with Readings
(Fourth Edition)”, Prentice Hall Nicholson, Carolyn Y ; Compeau, Larry D dan
International. Rajesh Sethi (2001) : “The Role of
Interpersonal Liking in Building Trust in Long
Jurnal Sains Pemasaran Indonesia 83
Diah Arum Cempakasari dan Yoestini
***