Anda di halaman 1dari 18

JURNAL SAINS PEMASARAN INDONESIA

Volume II, No. 1, Mei 2003, halaman 67 – 84

STUDI MENGENAI PENGEMBANGAN HUBUNGAN


JANGKA PANJANG PERUSAHAAN DAN PENGECER
Oleh :
Diah Arum Cempakasari,MM *
Yoestini, Dra, MSi

Abstraksi
Penelitian ini membahas mengenai pengembangan hubungan antara perusahaan dan pengecer
yang diupayakan untuk pembinaan hubungan jangka panjang. Untuk membina hubungan
jangka panjang maka perusahaan memerlukan kepercayaan pengecer yang didukung oleh
faktor-faktor karakteristik perusahaan dan karakteristik tenaga penjualan. Masalah penelitian
diajukan adalah untuk mengetahui bagaimana mewujudkan hubungan jangka panjang antara
perusahaan dan pengecer melalui faktor-faktor karakteristik perusahaan dan karakteristik
tenaga penjualan. Berdasarkan hal tersebut maka diajukan sebuah model teoritis dan lima
hipotesis untuk diuji. Sampel dari penelitian ini adalah para pengecer minuman Pepsicola di
kota Semarang. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
antara kepuasan, reputasi perusahaan, dan kepercayaan pada tenaga penjualan dengan
kepercayaan pada perusahaan, keandalan tenaga penjualan dengan kepercayaan pada tenaga
penjualan, dan kepercayaan pada perusahaan dengan hubungan jangka panjang

D alam menghadapi persaingan yang


semakin kuat dalam dunia usaha pada saat
sehingga dalam hal ini dapat diyakini bahwa
penjual memerlukan penyuplai barang yang
ini diantara sesama penjual maka strategi yang dapat diandalkan dan dapat berkelanjutan. Hal
harus dilakukan tentulah perlu ditinjau dari inilah yang disebut sebagai relationship atau
berbagai aspek. Jika menyangkut kepuasan hubungan antara pembeli dan penjual dimana
konsumen atau consumer oriented maka salah dalam penelitian ini pembeli adalah pengecer
satunya penjual akan berusaha untuk dan penjual adalah supplier produk yang
menyajikan produk yang dijualnya secara baik dijualnya (perusahaan). Dwyer, Schurr dan Oh
dan menarik juga memperhatikan keragaman (1987, p. 14) melakukan penelitian tentang
serta jenis produk yang disukai konsumen. pengembangan hubungan antara pembeli dan
Akan tetapi untuk dapat melakukan hal-hal penjual dengan maksud supaya hubungan
tersebut tentunya diperlukan suatu dukungan tersebut berkelanjutan, diantaranya melalui
penting untu dapat menyajikan produk dengan pernyataan As Mccall, 1996 (dalam Dwyer,
cara yang diinginkan atau dapat dikatakan Schurr dan Oh, 1997, p. 14) bahwa suatu
perlu kesiapan penjual dalam memenuhi hubungan akan terjalin baik jika terdapat
keinginan tersebut. Kita perlu menyadari keseimbangan dalam hasil yang diperoleh.
bahwa produk yang diinginkan konsumen Oleh karena itu antara pembeli dan penjual
tentunya perlu dipastikan ketersediaan-nya, perlu memperhatikan hal-hal yang dianggap
penting dalam membina suatu hubungan
* Penulis adalah alumnus Fakultas Ekonomi kerjasama. Cannon & Perreault (1999, p. 439)
UNDIP dan telah menyelesaikan Program menyatakan seorang manajer yang inovatif
Magister Manajemen UNDIP pada tahun akan mengimplementasikan suatu pendekatan
2003. sehingga hubungan antara supplier dan
Yoestini adalah Dosen Fakultas Ekonomi pengecernya semakin produktif dan bahwa hal
Undip, menyelesaikan S2 dalam bidang
yang penting dari supply atas dasar perspektif
Pemasaran dari Universitas Airlangga,
Surabaya pengecer adalah masalah ketersediaan, maka
ketika kebutuhan akan ketersediaan suatu
Diah Arum Cempakasari dan Yoestini

barang semakin kompleks, maka pengecer panjang antara perusahaan dan pengecer
akan melihat kembali pada hubungan yang seperti komitmen, ketergantungan dan
ada untuk mengurangi resiko. kepercayaan, pembahasan mengenai
Dalam hal kebutuhan untuk adanya kepercayaan sebagai faktor penentu hubungan
penyuplai barang tersebut maka perlu adanya jangka panjang adalah dengan alasan
keyakinan dari pengecer untuk bekerjasama kepercayaan merupakan satu faktor penting
dengan supplier yang dapat diandalkan seperti yang amat mendasar dalam suatu hubungan
dinyatakan oleh Dorsch, Swanson dan Kelley kerja. Sementara itu variabel yang diteliti
(1998, p. 128) bahwa untuk mencapai posisi adalah kepuasan, reputasi perusahaan,
yang baik dalam persaingan tidak lepas dari keandalan tenaga penjualan dan kepercayaan
kemampuan pengecer untuk dapat memilih pada tenaga penjualan sebagai faktor
supplier yang berkualitas. Adanya kerjasama pembangun kepercayaan pengecer pada
dengan supplier yang dapat diandalkan perusahaan untuk membina hubungan jangka
diharapkan akan menghasilkan pengertian dan panjang. Pemahaman mengenai pentingnya
pemahaman yang baik akan kebutuhan dan faktor-faktor yang dapat membangun
keperluan masing-masing pihak yaitu baik dari timbulnya kepercayaan terhadap perusahaan
supplier dan pengecer, sehingga diharapkan dan tenaga penjualannya akan membuat
kerjasama itu terus berkelanjutan dan terus perusahaan mengetahui apa yang harus
berkembang. Dalam jurnal-jurnal ilmiah telah diupayakan untuk dibina supaya kepercayaan
banyak diteliti mengenai hubungan antara pengecer tetap ada dan itu berarti hubungan
pembeli dan penjual, dimana faktor-faktor jangka panjang tetap terbina. Sedangkan dari
hubungan itu banyak macamnya. Diantaranya pengecer itu sendiri pilihan terhadap
yang banyak dibahas adalah ketergantungan, perusahaan yang tepat sebagai supplier akan
kepercayaan, komitmen dan kepuasan dimana membuat pengecer itu selalu siap dengan
faktor-faktor tersebut sangat menentukan persediaannya untuk konsumen dan prosentase
dalam melakukan hubungan antara supplier sumbangan dari suatu produk diharapkan akan
dan pengecer. Membicarakan mengenai membantu kinerjanya.
pemeliharaan hubungan antara supplier dengan Kepuasan pengecer atas perusahaan
pengecer tentu tidaklah lepas dari usaha untuk dapat diartikan sebagai kepuasan atas dasar
memelihara hubungan dalam waktu yang pengalaman pengecer pada pelayanan dan
panjang seperti dinyatakan oleh Ganeshan kerjasama dengan perusahaan, yang dapat
(1994, p.1) bahwa posisi persaingan yang ditentukan dari produknya, fasilitas-fasilitas
kuat dapat dicapai hanya melalui pemeliharaan yang mampu diberikan perusahaan kepada
hubungan jangka panjang, dan sebagian besar pengecer atas jasanya menjual produk-produk
perusahaan menilai bahwa kompetisi yang tersebut dan pelayanan yang diberikan oleh
terpelihara adalah melalui pembinaan perusahaan. Sedangkan reputasi perusahaan
hubungan jangka panjang dengan supplier. merupakan salah satu faktor dari karakteristik
Maka pernyataan Ganeshan ini sesuai dengan perusahaan yang akan menjadi pertimbangan
kebutuhan yang ada yaitu usaha untuk bagi pengecer dalam memutuskan suatu
membina hubungan antara supplier dan hubungan kerjasama dengan perusahaan
pengecer secara jangka panjang.. Dalam tertentu. Reputasi perusahaan sangat penting
penelitian ini akan dibahas mengenai hal-hal bagi pengecer untuk dapat meyakini bahwa
yang mempengaruhi kepercayaan pengecer pengecer telah memilih perusahaan tertentu
pada perusahaan sebagai supplier sehingga sebagai supplier yang tepat untuk menjalin
terjalin suatu kerjasama yang bermuara pada kerja sama. Keandalan tenaga penjualan
hubungan jangka panjang. adalah ujung tombak dari pemasaran produk,
Sehubungan dengan beberapa faktor maka keandalan tenaga penjualan perlu
yang dapat mempengaruhi hubungan jangka dikembangkan karena akan mempengaruhi
Jurnal Sains Pemasaran Indonesia 68
Pengembangan Hubungan Janga Panjang Perusahaan dan Pengecer

kepercayaan pengecer terhadap tenaga Penelitian ini mengambil obyek


penjualan, sedangkan kepercayaan pengecer penelitian adalah pengecer minuman dari
pada tenaga penjualan akan mempengaruhi sebuah perusahaan di Kota Semarang dengan
kepercayaan pengecer pada perusahaan. alasan pengecer minuman adalah pengecer
Kepercayaan pada tenaga penjualan adalah yang setiap saat dapat merubah supplier-nya,
pengaruh yang ditimbulkan dari penilaian sehingga diperlukan upaya pemeliharaan yang
positif atas keandalan tenaga penjualan. baik dari perusahaan sebagai supplier supaya
Komunikasi dan ketrampilan yang dimiliki pengecer tidak beralih ke perusahaan lain.
tenaga penjualan dalam berhubungan dengan Disamping itu pengecer minuman ini
pengecer merupakan unsur penting bagi jumlahnya sangat banyak sehingga
perusahaan untuk mendapatkan kepercayaan dimungkinkan untuk dapat menjadi obyek
dari pengecer melalui kepercayaan pada penelitian. Akhirnya penelitian ini
tenaga penjualan. Dengan demikian dimaksudkan sebagai upaya untuk dapat
kepercayaan pengecer pada tenaga penjualan mengembangkan hubungan perusahaan
merupakan jalan untuk mendapatkan dengan pengecer, dan berdasarkan uraian
kepercayaan pengecer pada perusahaan. sebelumnya maka penelitian ini akan melihat
Kepercayaan pengecer pada perusahaan apakah hubungan jangka panjang antara
diharapkan akan berlanjut pada hubungan perusahaan dan pengecer dapat diwujudkan
jangka panjang yaitu komitmen kerjasama melalui dimensi-dimensi karakteristik
dalam jangka waktu yang lama dan perusahaan dan dimensi-dimensi karakteristik
berkelanjutan, sehingga dengan demikian tenaga penjualan. Berdasarkan latar belang
diharapkan loyalitas baik dari pengecer penelitian dan permasalahan yang ada maka
maupun perusahaan. penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
Doney dan Cannon (1997, p. 47) telah pengaruh kepuasan, reputasi perusahaan dan
meneliti karakteristik perusahaan dan kepercayaan pada tenaga penjualan pada
karakteristik tenaga penjualan yang kepercayaan pada perusahaan, menganalisis
mempengaruhi pembeli dalam pengembangan pengaruh keandalan tenaga penjualan terhadap
kepercayaan terhadap perusahaan dan tenaga kepercayaan pada tenaga penjualan dan
penjualannya. Dalam further researchnya, menganalisis pengaruh kepercayaan pada
Doney dan Cannon menyarankan untuk perusahaan terhadap hubungan jangka
melakukan penelitian pada masing-masing panjang.
dimensi dari karakteristik perusahaan yang
dihubungkan langsung dengan kepercayaan KONSEP PENELITIAN
pada perusahaan dan dimensi dari karakteristik Kepercayaan pada Perusahaan
tenaga penjualannya yang dihubungkan Dalam membina suatu hubungan tentu
langsung dengan kepercayaan pada tenaga diperlukan suatu sikap percaya kepada partner
penjualan karena penelitian yang dilakukan kerja. Seperti dinyatakan oleh Morgan dan
masih terbatas pada hubungan dari Hunt (1994, p. 20) bahwa kepercayaan
karakteristik perusahaan dan karakteristik menjadi ada dan eksis manakala satu pihak
tenaga penjualannya, oleh karena itu further memiliki keyakinan atas keandalan,
research ini akan diangkat sebagai kemampuan dan integritas dari partner kerja.
permasalahan dalam tesis ini. Penelitian ini Pendapat ini didukung pula oleh Moorman,
difokuskan pada reputasi perusahaan, Deshpande dan Zaltman (1993, p. 82) bahwa
kepuasan dan keandalan tenaga penjualan, kepercayaan didefinisikan sebagai harapan
serta kepercayaan pada tenaga penjualan dan untuk dapat saling bertukar atau bertransaksi
kepercayaan pada perusahaan yang bermuara yang mana salah satu pihak memiliki rasa
pada hubungan jangka panjang. percaya diri atau keyakinan yang tinggi.
Sementara itu berdasarkan Larzere dan

Jurnal Sains Pemasaran Indonesia 69


Diah Arum Cempakasari dan Yoestini

Huston, 1980 (dalam Doney dan Cannon, dalam membina suatu hubungan jangka
1997, p. 36) bahwa kepercayaan didefinisikan panjang, karena kepercayaan itu menyangkut
sebagai credibility dan benevolence. keyakinan akan partner kerja, demikian pula
Kredibilitas (credibility) dapat dikatakan bagi perusahaan kepercayaan yang diberikan
sebagai harapan pada pernyataan partner kerja pengecer atas produknya sehingga bersedia
baik lisan maupun tulisan untuk dapat untuk membina suatu hubungan sangatlah
dipercayai dan diyakini. Sedangkan vital.
benevolence adalah suatu keadaan dimana satu Adapun indikator-indikator yang
partner memperhatikan kesejahteraan partner ditampilkan pada variabel kepercayaan pada
lain dan selalu memotivasi serta mengajak perusahaan adalah bersumber dari Morgan dan
bekerja sama. Lebih jauh lagi menurut Mayer, Hunt (1994, p. 23), Jarvenpaa, Knoll dan
Davis dan Schoorman, 1995 (dalam Jarvenpaa, Leidner (1998, p. 31) dan Smith dan Barclay
Knoll dan Leidner, 1998, p. 31) yang (1997, p. 16) yaitu keyakinan untuk
menyatakan bahwa kepercayaan berdasarkan bekerjasama, menaruh harapan, dan
kepada pengharapan dimana pihak lain itu keterbukaan.
memiliki apa yang kita harapkan, maka jelas
sangat diperlukan sikap percaya diantara Kepuasan Pengecer dan Kepercayaan
kedua belah pihak. Sikap percaya itu menjadi Pengecer Pada Perusahaan
sangat penting untuk dibicarakan karena Kepuasan adalah hal yang dapat
kepercayaan itu adalah dasar dari suatu dirasakan dari banyak aspek seperti layanan
hubungan kerjasama seperti dinyatakan oleh tenaga penjualannya ataupun dari produknya
Hawes, Mast dan Swan, 1993 (dalam Plank, atau dapat disebut sebagai kepuasan
Reid dan Pullins, 1994, p. 61) bahwa menyeluruh. Kepuasan menyeluruh pada
karakteristik yang fundamental dalam suatu perusahaan menurut Oliver , 1993 ( dalam
hubungan yang sukses antara pembeli dan Garbarino dan Johnson, 2001, p. 71) adalah
penjual adalah kepercayaan. dapat timbul karena adanya pengalaman
Pengertian mengenai kepercayaan bertransaksi dengan suatu perusahaan yang
seperti telah diuraikan sebelumnya dapat menurut evaluasi telah memberikan kepuasan
menggambarkan hubungan yang terbina atau pelayanan yang terbaik, sehingga
antara pengecer dengan perusahaan. Seperti memberikan reaksi positif dari pembelinya.
dinyatakan oleh Doney dan Cannon (1997, p. Dari pernyataan tersebut dapat dikatakan
39) bahwa sebagian besar peneliti setuju bahwa kepuasan dari pengecer atas perusahaan
bahwa kepercayaan bersifat berkembang dan akan menimbulkan sikap senang atas transaksi
membangun setiap waktu. Proses kepercayaan itu dan memberikan dampak yang besar atas
ini dapat diterangkan dalam dua hal yaitu 1) kelangsungan usaha atau hubungan jangka
Lamanya waktu akan menerangkan adanya panjang. Adapun sikap kepuasan yang timbul
suatu investasi jangka panjang, 2) Proses dari dari pengalaman kerjasama itu adalah
rencana untuk berikutnya dapat pula diantaranya kepuasan atas dasar produk yang
menerangkan bahwa suatu hubungan bersifat dihasilkan, kepuasan atas jasa atau pelayanan
jangka panjang. Sejalan dengan pendapat yang diberikan oleh perusahaan dan fasilitas
tersebut Nicholson, Compeau dan Sethi (2001, fisik yang diberikan oleh perusahaan untuk
p.4) menyatakan bahwa kepercayaan adalah menjual produknya.
merupakan proses kumulatif yang berkembang Menurut Dorsch, Swanson dan Kelley
dalam setiap pengulangan interaksi yang (1998, p. 130) dalam bertransaksi selayaknya
sukses dan merupakan dasar dari adanya suatu yang menjadi konsumen itu meyakini bahwa ia
kerjasama. Maka dari uraian diatas dapat bekerjasama dengan partner kerja yang
disimpulkan bahwa kepercayaan sangatlah memberikan kepuasan. Dinyatakan juga
mendasar atau memegang peranan penting bahwa peningkatan kepuasan dari konsumen
Jurnal Sains Pemasaran Indonesia 70
Pengembangan Hubungan Janga Panjang Perusahaan dan Pengecer

pengecer atas perusahaan akan semakin tersebut dapat kita yakini bahwa kepuasan
meningkatkan keyakinan akan keandalan menyeluruh itu akan sangat membantu
perusahaan. perusahaan di dalam memperoleh kepercayaan
Dari uraian-uraian di atas dapat pengecer, sebab dengan adanya kepuasan
dipahami bahwa kepuasan akan pelayanan, tersebut atau pengalaman positif yang
dan transaksi dengan perusahaan akan dirasakan akan menumbuhkan rasa percaya
menimbulkan keinginan untuk kembali pengecer untuk menjalin kerjasama dengan
bertransaksi dengan perusahaan tersebut. perusahaan. Maka melalui pernyataan-
Keinginan tersebut timbul karena pengecer pernyataan tersebut dapat ditarik suatu
telah mengerti tentang keadaan perusahaan hipotesis sebagai berikut :
tersebut, menerima kepuasan, mendapatkan
kesan yang baik dari perusahaan, sehingga H1 : Semakin tinggi tingkat kepuasan yang
menumbuhkan rasa percaya kepada diterima pengecer dari perusahaan
kemampuan perusahaan sebagai supplier-nya. maka akan semakin tinggi pula
Hal ini didukung pula oleh pernyataan bahwa kepercayaan dari pengecer pada
sebaiknya pengecer meyakini akan keandalan perusahaan.
perusahaan dalam melakukan transaksi,
menyeleksi yang mana yang memberikan Adapun indikator-indikator yang
kepuasan terbaik, sehingga akan memberi nilai ditampilkan untuk variabel kepuasan adalah
lebih atas perusahaan, dapat dikatakan nilai bersumber dari Dorsch, Swanson, dan Kelley
lebih itu akan menimbulkan kepercayaan dari (1998, p. 140) dan Liu dan Leach (2001, p.
pengecer. Sejalan dengan uraian sebelumnya 152) yaitu rekomendasi pada pihak lain,
kepuasan akan adanya kerjasama yang telah membeli lagi, dan tidak beralih ke perusahaan
ada adalah juga merupakan kepuasan secara lain.
menyeluruh dari seluruh aspek yang dimiliki
perusahaan, baik dari aspek tenaga penjualan, Reputasi Perusahaan dan Kepercayaan
aspek produk maupun aspek keadaan Pengecer Pada Perusahaan
perusahaan itu sendiri, seperti diungkapkan Dalam membina hubungan dengan
oleh Humphreys dan Williams (1996, p. 47- supplier sangatlah dipahami bahwa seorang
48) bahwa kepuasan menyeluruh dari pengecer akan sangat menilai supplier-nya
pelanggan adalah dalam hal produk yang termasuk dalam hal reputasi perusahaan
diproduksi dan proses interpersonal yang tersebut. Peran pengecer sebagai pelanggan
terjadi dengan tenaga penjualan, sehingga dari perusahaan dapat dilihat dari pendapat
kepuasan disini dipandang secara global. Fombrun , 1996 (dalam Miles dan Covin 2000,
Pernyataan Humphreys dan William tersebut p. 300) mengenai reputasi perusahaan dimana
akan semakin dijelaskan oleh Spreng, reputasi perusahaan adalah pandangan atau
Mackenzie dan Olshavsky (1996, p. 17) persepsi atas perusahaan oleh orang-orang
tentang kepuasan menyeluruh yaitu suatu baik yang berada di dalam maupun diluar
pernyataan positif mengenai pengalaman yang perusahaan yang didukung oleh pendapat
dirasakan sehubungan dengan barang atau jasa Miles dan Covin (2000, p. 300-301) bahwa
dimana kepuasan menyeluruh ini meliputi salah satu pemerhati itu adalah customers atau
kepuasan atas produk yang dihasilkan dan pelanggan perusahaan yaitu pengecer
informasi yang didapat sehingga memutuskan disamping yang lainnya seperti pemilik saham,
untuk memilih produk tersebut. Jadi dapat masyarakat, bank, dan partner kerja. Reputasi
dikatakan disini bahwa kepuasan menyeluruh tersebut adalah merupakan suatu intangible
ini didasarkan atas pengalaman baik yang ada asset atau goodwill perusahaan yang memiliki
sehingga pelanggan memilih produk tersebut. efek positif pada penilaian pasar atas
Dari uraian-uraian atas penelitian terdahulu perusahaan. Dimana dengan efek positif ini

Jurnal Sains Pemasaran Indonesia 71


Diah Arum Cempakasari dan Yoestini

akan membuat pihak luar seperti investor dengan pengecernya sehingga akan didapat
menjadi lebih percaya untuk menanamkan kepercayaan.
investasinya pada perusahaan tersebut, dengan Sementara itu beberapa literatur juga
demikian dapat dikatakan bahwa kepercayaan menyebutkan bahwa keyakinan akan adanya
atas reputasi perusahaan selain memperoleh rasa percaya adalah karena suatu perusahaan
kepercayaan dari investor akan pula meyakini bahwa partner kerjanya memiliki
memperoleh kepercayaan dari pelanggannya keandalan, integritas yang tinggi, memiliki
atau dari pengecer. Adapun menurut Doney kualitas yang baik, konsisten, kompeten, jujur,
dan Cannon (1997, p. 37-38) reputasi terbuka, bertanggung jawab, dan suka
perusahaan berhubungan dengan sejarah atau membantu, hal ini dinyatakan oleh Altman
riwayat perusahaan terutama dalam dan Taylor 1973, Dwyer dan LaGace 1986,
hubungannya dengan pihak lain, apakah Larzere dan Huston 1980, dan Rotter 1971
memiliki kehidupan yang baik atau tidak, dan (dalam Morgan dan Hunt, 1994, p. 23).
apakah memiliki hubungan yang baik atau Keterangan diatas dapat dipahami bahwa
tidak. Sehingga dengan adanya riwayat seluruh kelebihan ataupun kebaikan yang
perusahaan yang baik diharapkan akan dimiliki oleh perusahaan akan dipandang
semakin menambah kepercayaan pengecer sebagai sesuatu yang penting bagi pengecer
terhadap perusahaan tersebut sebagai supplier untuk membina suatu hubungan dengan
dan bersedia untuk membina hubungan perusahaan. Dengan demikian hal-hal tersebut
dengan perusahaan tersebut. Pembinaan dapat menggambarkan reputasi yang baik dari
hubungan dari perusahaan dengan pengecer suatu perusahaan, terlebih lagi jika pandangan
juga dipengaruhi oleh setiap aksi, tindakan, tersebut juga dimiliki oleh pengecer-pengecer
kegiatan maupun kata-kata yang dilakukan dan yang lain. Morgan dan Hunt (1994, p.24)
diucapkan oleh organisasi supplier itu maupun menyebutkan bahwa komunikasi yang terjalin
oleh orang-orang yang ada di organisasi itu, di waktu yang lampau dengan partner yang
jadi dengan kata lain kepercayaan dari lain yang bersifat rutin, andal, tepat waktu,
pengecer pada perusahaan juga akan sangat relevan, dan berkualitas akan menghasilkan
ditentukan oleh gerak langkah maupun kepercayaan yang sangat besar, maka sekali
komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan. lagi dapat dinyatakan bahwa faktor-faktor
Sejalan dengan pendapat di atas Weiss, seperti keandalan, dan komunikasi dan lainnya
Anderson dan Maclnnis (1999, p. 75) merupakan faktor penentu reputasi
mendefinisikan reputasi sebagai suatu perusahaan, dan bahwa reputasi perusahaan
pandangan publik atas suatu perusahaan yang sangat mempengaruhi kepercayaan yang
dinilai baik atau tidak yang dipandang secara diberikan oleh partner kerja.
global atas hal-hal seperti keterbukaan, Atas uraian-uraian diatas dan dari telaah
kualitas dan lainnya sehingga dapat dikatakan penelitian sebelumnya dapat ditarik suatu
sebagai pandangan atas dasar gerak langkah hipotesis sebagai berikut :
perusahaan. Sementara Anderson dan Weitz,
1989 (dalam Doney dan Cannon, 1997, p. 38) H2 : Semakin baik reputasi suatu perusahaan
telah menemukan bahwa kepercayaan dari maka akan semakin besar pula
para anggota dalam lingkungan saluran kepercayaan pengecer pada
distribusi berhubungan erat dengan reputasi perusahaan.
perusahaan. Jadi dengan demikian dapat
dikatakan pula bahwa usaha perusahaan untuk Sedangkan indikator-indikator yang
dapat meningkatkan kepercayaan dari para ditampilkan dalam variabel reputasi
pengecernya adalah dengan meningkatkan perusahaan bersumber pada Miles dan Covin
reputasinya, maka perusahaan harus berusaha (2000, p. 300) yaitu kredibilitas, keandalan
untuk dapat membina hubungan yang baik perusahaan, dan nama baik.
Jurnal Sains Pemasaran Indonesia 72
Pengembangan Hubungan Janga Panjang Perusahaan dan Pengecer

Kemampuan interpersonal antara tenaga


Keandalan Tenaga penjualanan dan penjualan dengan pengecer juga dapat dilihat
Kepercayaan Pengecer Pada Tenaga dari penelitian Jarvenpaa, Knoll dan Leidner
penjualanan (1998, p. 31) bahwa atribut dari yang
Dalam membina hubungan dengan dipercaya (dalam hal imi adalah tenaga
langganan atau pengecer peran tenaga penjualan) untuk membangun kepercayaan
penjualan dalam memasarkan produk adalah kemampuan, integritas dan keinginan
perusahaan dapat dikatakan memegang untuk memberikan yang terbaik. Kemampuan
peranan penting, bahkan merupakan ujung atau keandalan dimaksudkan sebagai suatu
tombak pemasaran. Kemampuan tenaga kelebihan yang dimiliki oleh seseorang
penjualan untuk mengenal-kan produk, sehingga dapat diterima, dalam hal ini dapat
memasarkan, meyakinkan penge-cer supaya diterima oleh pengecer.
mau menjalin hubungan dengan bersedia Atas dasar uraian-uraian di atas maka
untuk menjual produk tersebut adalah sangat dapat ditarik suatu hipotesis sebagai berikut :
penting. Seperti diungkapkan oleh Plank, Reid H3 : Semakin tinggi keandalan tenaga
dan Pullins (1999, p. 62) bahwa apabila terjadi penjualan maka akan semakin tinggi
hubungan antara pembeli dan penjual maka pula kepercayaan pengecer pada
yang harus diperhatikan oleh pembeli adalah tenaga penjualan.
kepercayaan kepada tenaga penjual karena
kepercayaan itu adalah cerminan dari Adapun indikator-indikator yang akan
keandalan tenaga penjualan, dan kepercayaan ditampilkan untuk variabel keandalan tenaga
tersebut adalah merupakan wujud dari penjualan adalah bersumber dari Plank, Reid
tanggung jawab penjual karena telah dan Pullins (1999. P. 69) dan Jarvenpaa, Knoll
mendapatkan suatu pengertian yang baik dari dan Leidner (1998, p. 38) yaitu pengetahuan
pembeli. Maka dapat dipahami bahwa peran yang baik mengenai produk, ketrampilan
tenaga penjualan di dalam merebut perhatian dalam menjalankan tugas dan komunikasi.
pembeli adalah sangat penting. Kemudian
dinyatakan juga bahwa pembeli menyadari Kepercayaan Pada Tenaga penjualanan
bahwa pembeli harus dapat bersandar pada dan Kepercayaan Pengecer Pada
apapun yang dikatakan atau dijanjikan oleh Perusahaan
tenaga penjualan pada saat pembeli harus Sebagai ujung tombak pemasaran
bergantung kepada kejujuran dan keandalan perusahaan, tenaga penjualan tentunya
tenaga penjualan. Sementara itu Plank, Reid memegang peranan penting didalam
dan Pullins (1999. P. 63) menyatakan bahwa menjembatani hubungan antara perusahaan
salah satu keandalan dari tenaga penjualan dengan pengecer, karena yang biasanya
adalah kemampuannya mendapatkan informasi melakukan hubungan dengan pengecer adalah
dari pembeli yaitu melalui bertanya kepada tenaga penjualan. Oleh karena itu kepercayaan
pembeli dan mendengarkan pembeli, pengecer pada tenaga penjualan perlu dibina
kemudian menggunakan informasi yang dia untuk mendapatkan kepercayaan dari pengecer
miliki untuk dapat menerangkan produknya pada perusahaan. Pada penelitian terdahulu
kepada pembeli, dan juga mendapatkan oleh Crosby, Evans, dan Cowles, (1990, p.
informasi yang penting sehubungan dengan 70). dinyatakan bahwa kepercayaan pada
produknya dari pembeli. Dari ketiga hal tenaga penjualan itu adalah bahwa pembeli
tersebut dapat dinyatakan bahwa kemampuan dapat mengandalkan tenaga penjualan dalam
berkomunikasi sangat dibutuhkan oleh tenaga mengatasi kebutuhan pembeli dan menepati
penjualan untuk mendapatkan kepercayaan janji dalam jangka waktu yang panjang.
pengecer . Sedangkan Anderson dan Narus, 1990 (dalam
Liu dan Leach, 2001, p. 148) juga menyatakan

Jurnal Sains Pemasaran Indonesia 73


Diah Arum Cempakasari dan Yoestini

bahwa apabila ada rasa kepercayaan terdapat tenaga pemasaran dan operasional sehingga
antara pembeli dan tenaga penjualan maka dalam membina suatu hubungan maka kontak
akan tercipta suatu kerjasama dalam yang terjadi dari pembeli biasanya akan
mengembangkan ide, maupun dalam mencapai melalui tenaga penjualan (Wray, Palmer dan
tujuan dan mengatasi masalah yang ada. Dari Bejou, 1994, p.34). Sejalan dengan pernyataan
dua pernyataan di atas dapatlah disimpulkan ini Chonko dan Tanner (1990, p. 16)
bahwa kepercayaan pengecer pada tenaga menyebutkan bahwa untuk membangun
penjualan akan menimbulkan efek yaitu hubungan dengan pembeli maka pihak
pengecer bersedia untuk berkomunikasi perusahaan haruslah mempersiapkan tenaga
dengan tenaga penjualan, memberikan penjualannya, karena kesiapan tenaga
informasi yang diperlukan oleh perusahaan penjualan dalam melayani pembeli adalah
melalui tenaga penjualan ataupun menerima merupakan langkah pertama dari perusahaan
informasi dari tenaga penjualan yang berkaitan untuk membangun suatu hubungan atau
dengan produk. membangun suatu kepercayaan dari pembeli.
Sejalan dengan pernyataan di atas Bahwa pembinaan hubungan dari perusahaan
menurut Tam, Jackie L.M.; dan Y.H. Wong pada pembeli dan membangun kepercayaan
(2001, p.7) adalah bahwa kepercayaan pada dengan pembeli adalah harus dibangun setiap
tenaga penjualan dimulai dari suatu kondisi waktu. Maka hal itu berhubungan dengan
dimana pada saat pembeli membutuhkan suatu kemampuan untuk membangun komunikasi
layanan maka pada saat itu tenaga penjualan dengan pembeli yang bergantung pada tenaga
akan memenuhi kebutuhan tersebut. Hal ini penjualan dimana dibutuhkan suatu
sesuai dengan uraian bahwa pengecer harus kemampuan yang tinggi dari tenaga penjualan.
dapat mengandalkan tenaga penjualan dimana Atas dasar uraian tersebut dapat disimpulkan
hal ini mencakup layanan yang diberikan oleh bahwa kepercayaan penge-cer terhadap tenaga
tenaga penjualan, yang diharapkan akan terus penjualan sangat dibutuhkan untuk
berlanjut dalam jangka waktu yang panjang. membangun kepercayaan terhadap perusahaan,
Kepercayaan pada tenaga penjualan sebab dalam hal pemasaran tenaga
oleh pengecer akan berhubungan juga dengan penjualanan yang berperan sebagai ujung
kepercayaan kepada perusahaan, sehingga tombak pemasaran. Maka dapatlah kita tarik
pengecer bersedia untuk bekerjasama dengan suatu hipotesis sebagai berikut :
perusahaan karena telah memiliki kepercayaan H4 : Bahwa semakin besar kepercayaan
terhadap perusahaan dan karena jalinan pengecer pada tenaga penjualan maka
hubungan yang ditimbulkan oleh tenaga akan semakin besar pula kepercayaan
penjualan perusahaan tersebut. Seperti yang pengecer pada perusahaan.
diungkapkan oleh Doney dan Cannon (1987,
p. 41) yang menyatakan bahwa pembeli akan Adapun indikator-indikator yang akan
mengasumsikan bahwa perilaku tenaga ditampilkan untuk variabel kepercayaan pada
penjualan merefleksikan sikap dan nilai-nilai tenaga penjualan diambil dari Doney dan
yang dimiliki oleh supplier, sehingga jika Cannon (1997, p. 37) dan Liu dan Leach
pembeli memiliki keterbatasan pengalaman (2001, p. 152) yaitu interaksi berulang, berbagi
dengan suatu perusahaan sebagai supplier pengalaman, dan empathy.
maka pembeli dapat berpegang atas dasar
persepsi kepercayaan pada tenaga penjualan, Kepercayaan Pengecer Pada
sehingga kepercayaan pada tenaga penjualan Perusahaan dan Hubungan Jangka
akan berlanjut kepada kepercayaan pada Panjang
perusahaan. Dalam suatu penelitian diuraikan Dari hubungan antara pembeli dan
pula bahwa pengembangan untuk suatu penjual tentunya diharapkan bahwa hubungan
hubungan yang panjang akan melibatkan kerjasama yang terjalin adalah kerjasama yang
Jurnal Sains Pemasaran Indonesia 74
Pengembangan Hubungan Janga Panjang Perusahaan dan Pengecer

panjang dimana hal itu dapat terjadi bila ada sangat penting dalam suatu hubungan karena
kedekatan hubungan antara pembeli dengan suatu hubungan yang didasarkan atas
penjual. Menurut Ganeshan (1994, p.3) kepercayaan adalah memiliki nilai yang tinggi
kepercayaan adalah hal penting dalam yang mana pihak-pihak yang berkepentingan
orientasi jangka panjang karena kepercayaan akan berkomitmen untuk menjaga hubungan
adalah cara untuk mengatasi kondisi di masa tersebut. Melalui dukungan pendapat
yang akan datang, dimana dalam praktek dapat Hrebiniak ini dapat disimpulkan pula bahwa
menjelaskan bahwa kepercayaan pada hubungan atas dasar kepercayaan akan
perusahaan adalah hal penting bagi pembeli memberikan motivasi kepada pembeli dan
untuk memelihara hubungan jangka panjang. penjual untuk lebih dapat mempererat suatu
Maka dapat disimpulkan bahwa hubungan hubungan menjadi suatu hubungan jangka
jangka panjang yang diharapkan terjadi dan panjang.
akan terus berlangsung memerlukan suatu Atas dasar-dasar penelitian terdahulu
kepercayaan yang terus berlanjut pula. mengenai hubungan antara kepercayaan
Kepercayaan yang telah dimiliki oleh dengan hubungan jangka panjang, maka dapat
pembeli terhadap perusahaan maupun tenaga ditarik suatu hipotesis sebagai berikut :
penjualan tentunya diharapkan akan H5 : Semakin besar kepercayaan pengecer
menciptakan suatu kerjasama yang baik antara pada perusahaan maka akan
pembeli dan penjual sehingga diharapkan pula semakin lama hubungan jangka
kerjasama itu akan bersifat jangka panjang, panjang dilakukan.
atau dapat dikatakan pembeli dapat bersikap
loyal dengan produk perusahaan. Dikatakan Sedangkan indikator-indikator yang
oleh Singh dan Sirdeshmukh (2000, p. 156) ditampilkan dari variabel hubungan jangka
bahwa keeper-cayaan adalah merupakan panjang bersumber dari Morgan dan Hunt
variabel yang penting dalam menggambarkan (1994, p. 35) serta Hewett dan Bearden (2001,
hasil tertentu yaitu hubungan jangka panjang. p. 63) yaitu komitmen untuk saling memberi-
Maka dapat pula disimpulkan dari pernyataan kan keuntungan, pemeliharaan hubungan, dan
Singh dan Sirdeshmukh bahwa kepercayaan persamaan tujuan.
memegang peranan penting untuk dapat
menghasilkan suatu hubungan jangka panjang. Kerangka Pemikiran Teoritis
Mendukung uraian di atas menurut Berdasarkan uraian telaah pustaka dan
Hrebiniak, 1974 (dalam Morgan dan Hunt, hipotesis yang dikembangkan maka diajukan
1994, p. 24), kepercayaan adalah sesuatu yang sebuah model yang disajikan sebagai berikut :

Gambar 1.
Kerangka Pemikiran Teoritis

Kepuasan

H1

Kepercayaan Hubungan
Reputasi H2 H5
Pada Jangka
Perusahaan
Perusahaan Panjang

H4

Keandalan H3 Kepercayaan
Tenaga Pada Tenaga
Penjualan Penjual

Jurnal Sains Pemasaran Indonesia 75


Diah Arum Cempakasari dan Yoestini

Sumber dan Analisis Data karakteristik pengecer minuman yang


Penelitian ini menggunakan data memiliki lemari pendingin (cooler) Dari
subyek yaitu berupa opini dan sikap dari jumlah populasi yang tidak diketahui secara
responden yang merupakan para pengecer pasti jumlahnya dipilih 100 pengecer yang
minuman Pepsicola di Kota Semarang. memiliki lemari pendingin.
Sedangkan data yang digunakan adalah data Teknik analisis yang digunakan untuk
primer yang diperoleh dari penyebaran menganalisis data adalah dengan
kuesioner kepada pengecer-pengecer tersebut menggunakan Structural Equation Modelling
untuk memperoleh opini atau pendapat mereka (SEM) yang digunakan dalam model dan
tentang indikator-indikator dari kepuasan, pengujian hipotesis. Teknik SEM ini
reputasi perusahaan, keandalan tenaga memungkinkan seorang peneliti menguji
penjualan, kepercayaan pada tenaga penjualan, beberapa variabel dependen sekaligus, dengan
kepercayaan pada perusahaan dan hubungan beberapa variabel independen.
jangka panjang. Pengumpulan data dilakukan Kuesioner penelitian diberikan kepada
melalui wawancara dan penyebaran kuesioner responden dengan kriteria yang telah
yang terdiri dari pertanyaan terbuka dan ditetapkan yaitu sejumlah 100 kuesioner. Dan
tertutup dengan pertanyaan tertutup dari 100 responden yang mengisi semuanya
menggunakan skala 1-10 untuk mendapatkan adalah pengecer minuman. Dengan demikian
data yang bersifat interval. persyaratan untuk menjadi responden
Teknik sampling yang digunakan terpenuhi dan data dapat digunakan.
adalah purposive sampling yaitu penentuan
sampel yang dilakukan berdasarkan
karakteristik tertentu. Dalam penelitian ini
sampel yang dipilih adalah dengan

Gambar 2.
Structural Equation Modeling
.85 e13 e14 e15
e1
x1 .92 .67 .83 .81
.95 x13 x14 x15 .79
e2
.98
x2 Kepuasan z3 e16
.82 .91 .90 .89 x16
.92 .36 .54
.85 .39
e3 x3 Kepercayaan Pada .73 Hubungan .62
Perusahaan Jangka Pjg x17 e17
.64 .86 .68
.85 .47
e4
x4 .92 .24 z1 x18 e18
.75 .86 Reputasi .46
e5 .74
x5 Perusahaan
.94 .80 e10
.89 .86 x10
e6
x6 .63 .66
Kepercayaan .81
Pada Tng. Penj. x11 e11
.54 .44
e7 x7 .74 .67
.52 .72 Keandalan .85 .72 x12 e12
e8 x8 Tenaga
Penjualan z2 UJI HIPOTESIS
.41 .64
e9 Chi-Square = 144.953
x9
Probability = .132
DF = 127
CMIN/DF = 1.141
GFI = .865
AGFI = .818
CFI = .988
TLI = .985
RMSEA = .038

Jurnal Sains Pemasaran Indonesia 76


Pengembangan Hubungan Janga Panjang Perusahaan dan Pengecer

Tabel 1.
Variabel dan Dimensinya
Variabel Dimensi Simbol
Kepuasan Rekomendasi pada pihak lain X1
Membeli lagi X2
Tidak beralih ke perusahaan lain X3
Reputasi Kredibilitas X4
Perusahaan Keandalan perusahaan X5
Nama baik X6
Keandalan Pengetahuan X7
Tenaga Ketrampilan X8
penjualan Komunikasi X9
Kepercayaan Interaksi berulang X10
pada Tenaga Berbagi pengalaman X11
penjualan Emphaty X12
Kepercayaan Keyakinan untuk bekerjasama X13
pada Perusahaan Menaruh harapan X14
Keterbukaan X15
Hubungan Komitmen untuk saling X16
Jangka Panjang memberikan keuntungan X17
Pemeliharaan hubungan X18
Persamaan tujuan

Tabel 2.
Indeks Pengujian Kelayakan Structural Equation Model
Goodness of Fit Cut of Value Hasil Evaluasi
Indeks Analisis Model
Chi-Square Kecil < 144,953 Baik
Probability 154.30 0,132 Baik
GFI ≥ 0.05 0,865 Marginal
AGFI ≥ 0.90 0,818 Marginal
TLI ≥ 0.90 0,985 Baik
CFI ≥ 0.95 0,988 Baik
CMIN/DF ≥ 0.95 1,141 Baik
≤ 2.00
RMSEA 0,038 Baik
≤ 0.08

Jurnal Sains Pemasaran Indonesia 77


Diah Arum Cempakasari dan Yoestini

masalah penelitian yang telah diuraikan pada


Bab I yaitu :
Structural Equation Model • Bagaimana hubungan jangka panjang
antara perusahaan dan pengecer dapat
Uji terhadap model menunjukkan diwujudkan melalui dimensi-dimensi
bahwa model ini sesuai dengan data atau fit karakteristik perusahaan dan dimensi-
terhadap data yang digunakan dalam penelitian dimensi karakteristik tenaga penjualan.
seperti terlihat dari tingkat signifikansi sebesar Penelitian ini memperoleh dukungan
0.132 yang sesuai syarat (> 0.05). Tingkat yang signifikan yang memperkuat konsep
signifikansi terhadap chi-square model sebesar bahwa untuk membangun sebuah hubungan
144.953, Indeks Goodness of Fit Index, jangka panjang diperlukan faktor kepercayaan
Adjusted Goodness of Fit Index, Tucker Lewis pada perusahaan yang dipengaruhi pula oleh
Index, CMIN/DF (minimum sample beberapa faktor lain sehingga berdasarkan hal
discrepancy function dibagi dengan degree of tersebut dikembangkan hipotesis-hipotesis dan
freedom), Comparative Fit Index dan Root melalui pengujian Structural Equation
Mean Square Error of Approximation berada Modelling (SEM) telah dapat diambil
dalam rentang nilai yang diharapkan meskipun kesimpulan penelitian.
Goodness of Fit Index dan Adjusted Goodness Pengujian terhadap Hipotesis 1,
of Fit Index diterima secara marginal. Hipotesis 2 dan Hipotesis 4 membuktikan
bahwa kepuasan, reputasi perusahaan dan
kepercayaan pada tenaga penjualanan
Selanjutnya berdasarkan metode fit ini merupakan tiga variabel yang mempengaruhi
akan dilakukan pengujian terhadap lima kepercayaan pada perusahaan. Kepuasan
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. pengecer yang dapat ditunjukkan melalui
Setelah dilakukan analisis data dan pengujian rekomendasi pengecer pada pihak lain,
terhadap lima hipotesis penelitian, didapatkan membeli lagi dan tidak beralih ke perusahaan
bahwa hasil yang diperoleh menunjukkan hasil lain akan mempengaruhi kepercayaan
seperti nampak pada tabel 3. pengecer pada perusahaan. Kemudian nama
baik yang dimiliki, kredibilitas maupun
Tabel 3. keandalan perusahaan terwujud dalam reputasi
Hasil Pengujian Hipotesis perusahaan dan interaksi berulang, berbagi
Hip. Nilai Taraf Kesimpulan pengalaman dan emphaty yang terwujud
CR Sig. dalam kepercayaan pada tenaga penjualanan
1 3.744 0.05 Diterima akan mempengaruhi kepercayaan pada
2 3.136 0.05 Diterima perusahaan. Hipotesis 3 menyatakan bahwa
3 7.064 0.05 Diterima semakin tinggi keandalan tenaga penjualanan
4 4.594 0.05 Diterima perusahaan akan semakin tinggi pula
5 7.816 0.05 Diterima kepercayaan pengecer pada tenaga
penjualanan. Keandalan tenaga penjualanan
KESIMPULAN dapat diwujudkan dengan pengetahuan,
Pada penelitian ini dilakukan pengujian ketrampilan dan komunikasi yang baik
terhadap beberapa variabel yaitu kepuasan, sehingga kepercayaan pengecer pada tenaga
reputasi perusahaan, keandalan tenaga penjualanan akan terwujud. Hipotesis 5
penjualan, kepercayaan pada tenaga penjualan, menyatakan bahwa semakin besar
kepercayaan pada perusahaan dan hubungan kepercayaan pengecer pada perusahaan akan
jangka panjang. Pengujian ini dilakukan semakin lama hubungan jangka panjang
berdasarkan latar belakang penelitian dan dilakukan. Kepercayaan yang besar
merupakan dasar untuk dilakukannya suatu
Jurnal Sains Pemasaran Indonesia 78
Pengembangan Hubungan Janga Panjang Perusahaan dan Pengecer

kerjasama dalam jangka waktu yang lama, untuk menjalin hubungan dan menjual
oleh karena itu kepercayaan pengecer pada produk yang ditawarkan kepada
perusahaan harus selalu dipertahankan. konsumen, .didukung oleh uraian Plank,
Berdasarkan uraian diatas telah dapat Reid dan Pullins (1999, p. 62-63),
disimpulkan masalah penelitian, yaitu bahwa Jarvenpaa, Knoll dan Leidner (1998, 31)
untuk membangun atau mewujudkan didapat suatu kesimpulan hasil analisis
hubungan jangka panjang antara perusahaan mengenai hubungan positif antara
dengan pengecer membutuhkan kepercayaan keandalan tenaga penjualanan dengan
yang besar dari pengecer pada perusahaan. kepercayaan pada tenaga penjualanan.
Sementara itu kepercayaan pengecer pada Kemudian menurut uraian Crosby, Evans
perusahaan dapat tercipta melalui faktor-faktor dan Cowles (1990, p. 70), Tam, Jacky L
kepuasan pengecer, reputasi perusahaan dan M, dan Y.H. Wong (2001, p. 7), dan
kepercayaan pengecer pada tenaga Chonko dan Tanner (1990, p. 16) didapat
penjualanan. Sedangkan kepercayaan pengecer suatu kesimpulan hasil analisis mengenai
pada tenaga penjualanan dapat diwujudkan hubungan positif antara kepercayaan pada
melalui peningkatan keandalan tenaga tenaga penjualanan dengan kepercayaan
penjualanan. pada perusahaan.
• Sementara itu menurut Oliver dalam
IMPLIKASI-IMPLIKASI Garbarino dan Johnson (2001, p. 71)
Implikasi Teoritis kepuasan dapat timbul karena adanya
Berdasarkan hasil analisis, implikasi pengalaman bertransaksi dengan suatu
teoritis dalam penelitian ini adalah sebagai perusahaan yang telah memberikan
berikut : pelayanan yang baik sehingga
• Sesuai uraian Doney dan Cannon (1997, p. menimbulkan reaksi positif. Oleh karena
47) disarankan untuk meneliti mengenai itu kepuasan dapat mempengaruhi
hubungan antara reputasi perusahaan kepercayaan pembeli pada perusahaan.
dengan kepercayaan pada perusahaan dan Dengan didukung oleh uraian dari Dorsch,
hubungan antara keandalan tenaga Swanson dan Kelley (1998, p. 130),
penjualanan dengan kepercayaan pada Humphreys dan Williams (1996, p. 47-
perusahaan melalui kepercayaan pada 48), Spreng, Mackenzie dan Olshavsky
tenaga penjualanan untuk mencapai (1996, p. 17) didapatlah suatu kesimpulan
hubungan jangka panjang. Reputasi hasil analisis mengenai hubungan positif
perusahaan adalah persepsi atau antara kepuasan dan kepercayaan pada
pandangan atas perusahaan oleh orang- perusahaan.
orang diluar dan di dalam perusahaan. • Sedangkan kepercayaan pada perusahaan
Maka dengan didukung oleh uraian adalah keyakinan pembeli atas
Fombrun dalam Miles dan Chovin (2000, kemampuan perusahaan untuk
p.300), Doney dan Cannon (1997, p. 37- bekerjasama dalam jangka waktu yang
38), Weiss, Anderson dan Maclnnis (1999, panjang. Uraian tersebut dengan didukung
p. 75) dan Morgan dan Hunt (1994, p. 24) oleh uraian Singh dan Sirdesmukh (2000,
didapat suatu kesimpulan hasil analisis p. 156), Ganeshan (1994, p. 3), Hrebiniak
mengenai hubungan positif antara reputasi dalam Morgan dan Hunt (1994, p. 24)
perusahaan dan kepercayaan pada sehingga didapat kesimpulan hasil analisis
perusahaan. Demikian pula dengan mengenai hubungan positif antara
keandalan tenaga penjualan yang berarti kepercayaan pada perusahaan dengan
kemampuan tenaga penjualanan di dalam hubungan jangka panjang.
mengenalkan produk, memasarkan, • Dengan demikian kesimpulan mengenai
meyakinkan pembeli supaya bersedia adanya hubungan positif antara kepuasan
Jurnal Sains Pemasaran Indonesia 79
Diah Arum Cempakasari dan Yoestini

dengan kepercayaan pada perusahaan memiliki langganan pengecer yang tetap


telah memperkaya teori dari Doney dan atau telah ditentukan pengecernya
Cannon (1997, p. 39) bahwa kepercayaan disamping tetap melakukan
pada perusahaan tidak hanya dipengaruhi pengembangan dengan selalu mencari
oleh reputasi perusahaan dan kepercayaan pengecer baru. Dengan demikian baik
pada tenaga penjualanan tetapi dapat pengecer maupun tenaga penjualanan akan
dipengaruhi secara bersama-sama oleh menjadi terbiasa dan dapat saling
reputasi perusahaan, mengenal dengan lebih baik. Sehingga jika
kepercayaan pada tenaga penjualanan dan pengecer membutuhkan sesuatu akan
kepuasan dalam upaya untuk mencapai dapat ditanggapi dengan cepat oleh tenaga
hubungan jangka panjang. Sehingga penjualanan dan sebaliknya jika tenaga
membentuk suatu model teoritis yang penjualanan membutuhkan bantuan maka
baru. pengecer tidak ragu untuk membantu.
Konsekwensi bagi perusahaan adalah
Implikasi Manajerial bahwa akan dibutuhkan tenaga
Dari hasil penelitian dapat diketahui penjualanan yang cukup banyak untuk
bahwa dari variabel-variabel yang mengimbangi jumlah pengecer yang
mempengaruhi kepercayaan pada perusahaan jumlahnya juga besar supaya kunjungan
yaitu kepuasan, reputasi perusahaan dan satu minggu sekali dapat tetap dilakukan
kepercayaan pada tenaga penjualanan, ternyata dan perhatian kepada pengecer akan lebih
variabel kepercayaan pada tenaga penjualanan baik. Kunjungan rutin mingguan yang
memiliki peran yang paling dominan terhadap dilakukan selain untuk mengintensifkan
kepercayaan pengecer pada perusahaan. pertemuan juga akan dapat menjadi waktu
Meskipun demikian variabel-variabel yang tepat bagi pengecer dan tenaga
kepuasan dan reputasi perusahaan juga penjualanan untuk saling berkomunikasi
memiliki nilai yang hampir sama sehingga dengan lebih baik sehingga berbagi
kepuasan dan reputasi perusahaan juga pengalaman dapat diwujudkan. Selain
memiliki peran yang besar dalam kunjungan rutin akan lebih baik jika
mempengaruhi kepercayaan pengecer pada manajemen perusahaan mulai memikirkan
perusahaan. kemungkinan tenaga penjualanan dapat
• Diatas telah disebutkan bahwa dihubungi oleh pengecer melalui telepon,
kepercayaan pada tenaga penjualanan sehingga komunikasi menjadi lebih lancar.
mempengaruhi secara dominan Sementara itu dengan adanya kunjungan
kepercayaan pengecer pada perusahaan. rutin dan komunikasi yang lancar
Sedangkan indikator yang berperan paling diharapkan akan menimbulkan emphaty
dominan dalam kepercayaan pada tenaga yang dalam antara tenaga penjualanan dan
penjualanan adalah interaksi berulang pengecer. Emphaty adalah adanya
yang diikuti dengan berbagai pengalaman pemahaman yang baik dari pengecer atau
dan emphaty. Berdasarkan hal tersebut tenaga penjualanan sehingga dapat
maka manajemen perusahaan perlu berpikir atau berpendapat dari sisi
memfokuskan tenaga penjualanan pengecer atau tenaga penjualanan.
perusahaan pada interaksi berulang yang Sementara itu kepercayaan pada tenaga
dapat diwujudkan melalui kunjungan rutin penjualanan dipengaruhi oleh keandalan
setiap satu minggu sekali pada pengecer tenaga penjualanan, sehingga peningkatan
yang dibinanya tanpa memandang apakah keandalan tenaga penjualanan sangat
pengecer tersebut sedang membutuhkan berperan untuk mewujudkan kepercayaan
barang atau tidak. Diupayakan supaya pengecer pada tenaga penjualan.
tenaga penjualanan tertentu dapat Keandalan tenaga penjualan
Jurnal Sains Pemasaran Indonesia 80
Pengembangan Hubungan Janga Panjang Perusahaan dan Pengecer

mempengaruhi kepercayaan pada tenaga pembelian kembali. Adanya pemberian


penjualan melalui tiga indikator dan yang bonus juga perlu didukung dengan
paling dominan adalah pengetahuan pengiriman barang yang tepat waktu dan
diikuti dengan ketrampilan dan sesuai pesanan untuk menimbulkan
komunikasi. Untuk mewujudkan tenaga kepuasan pengecer akan pelayanan PT.
penjualan yang memiliki pengetahuan Pepsicola dan diharapkan juga supaya
yang baik maka manajemen perusahaan manajemen perusahaan selalu dapat
perlu melakukan penambahan wawasan menjaga mutu produk untuk selalu dalam
pada tenaga penjualan misalnya dengan keadaan baik misalnya semua botol dalam
mengadakan training khusus mengenai keadaan baik (tidak pecah ataupun belum
konsumen atau mengenai produk supaya kadaluwarsa) serta tidak ada kotoran di
tenaga penjualan selalu mengetahui dalam botol. Dengan demikian
dengan baik jenis dan macam produk diharapkan pengecer selalu bersedia untuk
yang ditawarkan, harga produk, produk merekomendasikan produk minuman PT.
baru yang akan diluncurkan, sistem dan Pepsicola kepada pihak lain seperti
cara pengiriman barang serta pengetahuan pengecer lain ataupun kepada konsumen.
mengenai konsumen. Dengan penambahan Dan untuk mewujudkan kondisi supaya
wawasan tersebut diharapkan tenaga pengecer tidak beralih ke perusahaan lain
penjualan akan dapat mengenalkan produk adalah manajemen perusahaan harus dapat
dengan lebih mudah. Pengetahuan menjaga harga supaya tetap terjangkau dan
mengenai konsumen secara lebih baik selalu menyesuaikan dengan selera
juga akan mewujudkan komunikasi yang konsumen.
lebih baik karena tenaga penjualan telah • Reputasi perusahaan mempengaruhi
mengetahui konsumen dan berusaha untuk kepercayaan pada perusahaan melalui tiga
memahami. Sedangkan untuk indikator dan yang paling dominan adalah
mewujudkan ketrampilan tenaga penjualan nama baik perusahaan diikuti dengan
harus dibekali ketrampilan dalam kredibilitas dan keandalan perusahaan.
melakukan pencatatan-pencatatan pesanan Maka untuk mewujudkan dan menjaga
atau dalam menyelesaikan suatu problem nama baik perusahaan, perusahaan harus
yang ada. selalu menjaga kualitas produk, menjaga
• Kepuasan pengecer akan mempengaruhi keramahan, kesopanan, kejujuran dan
kepercayaan pada perusahaan melalui tiga ketanggapan tenaga penjualan dan
indikator dimana yang paling dominan menjaga hubungan baik dengan tenaga
adalah membeli lagi diikuti dengan penjualan atau karyawan lain dan
rekomendasi pada pihak lain dan tidak hubungan baik dengan pihak lain. Hal-hal
beralih ke perusahaan lain. Berdasarkan tersebut juga akan dapat mewujudkan
hal tersebut maka manajemen perusahaan kredibilitas perusahaan dan keandalan
perlu memfokuskan pada indikator perusahaan dengan dukungan sikap
membeli lagi atau mengupayakan supaya disiplin dari tenaga penjualan dan
pengecer selalu bersedia untuk menjual perusahaan.
produk minuman Pepsicola yang dapat • Untuk mencapai hubungan jangka panjang
diwujudkan melalui bonus pemberian antara pengecer dengan perusahaan maka
sedotan untuk pembelian dalam jumlah perusahaan harus dapat memelihara
besar atau bonus berupa diskon untuk kepercayaan pengecer pada perusahaan.
pembelian dalam jumlah besar dan Indikator kepercayaan pada perusahaan
pemberian pembuka botol secara berkala.. yang memiliki pengaruh dominan adalah
Dengan cara ini diharapkan pengecer menaruh harapan, yaitu pengecer memiliki
selalu bersedia untuk melakukan pengharapan yang besar pada perusahaan

Jurnal Sains Pemasaran Indonesia 81


Diah Arum Cempakasari dan Yoestini

sehingga bersedia untuk bekerjasama. meningkat dan dengan demikian


Maka untuk mewujudkan supaya pengecer perusahaan dan pengecer akan
selalu menaruh harapan pada perusahaan, memperoleh keuntungan.
kepada pengecer harus selalu diberikan
pelayanan yang terbaik dan tepat waktu KETERBATASAN PENELITIAN DAN
disamping pemberian bonus yang AGENDA PENELITIAN
sebaiknya perlu dilakukan. Pertemuan Keterbatasan yang ada dalam penelitian
rutin yang dilakukan dengan tenaga ini adalah belum menggunakan atau meneliti
penjualan dan pengetahuan yang baik dari keseluruhan variabel yang ada yaitu dari segi
tenaga penjualan mengenai pengecer karakteristik perusahaan adalah ukuran
diharapkan akan mewujudkan keterbukaan perusahaan; dari segi karakteristik hubungan
diantara perusahaan dan pengecer melalui perusahaan adalah kemauan perusahaan untuk
tenaga penjualan dan dengan demikian melayani, pertukaran informasi, dan jangka
diharapkan akan menambah keyakinan waktu hubungan. Kemudian dari segi
pengecer untuk selalu bersedia karakteristik tenaga penjualan adalah
bekerjasama dengan perusahaan. kekuasaan tenaga penjualan, dan dari segi
• Untuk hubungan jangka panjang indikator karakteristik hubungan tenaga penjualan
yang paling mempengaruhi adalah adalah kesukaan pada tenaga penjualan,
komitmen untuk saling memberikan kesamaan tenaga penjualan dengan pembeli,
keuntungan diikuti dengan pemeliharaan frekwensi pertemuan bisnis, frekwensi
hubungan dan persamaan tujuan. Untuk pertemuan sosial dan jangka waktu hubungan
mewujudkan komitmen yang saling antara tenaga penjualan dengan pembeli.
memberikan keuntungan maka perusahaan Variabel-variabel tersebut berdasarkan uraian
harus memberikan pelayanan yang dari Doney dan Cannon dalam jurnal tahun
menarik seperti pemberian kalender, 1997.
bingkisan akhir tahun, diskon besar atau Adapun dengan keterbatasan yang
bonus menarik untuk penjualan dalam masih ada pada penelitian ini seperti uraian
jumlah besar selama setahun, dan pada keterbatasan penelitian, maka disarankan
pemberian souvenir-souvenir yang untuk penelitian mendatang dapat
menarik dan bermanfaat kepada pengecer disempurnakan dengan menambah penelitian
seperti kaos, topi, payung, dan jam untuk variabel ukuran perusahaan; kemauan
dinding. Pemberian souvenir dan bonus perusahaan untuk melayani, pertukaran
seperti uraian di atas juga merupakan informasi antara perusahaan dengan pembeli,
upaya pemeliharaan hubungan antara jangka waktu hubungan perusahaan dengan
pengecer dengan perusahaan supaya selalu pembeli, kemudian kekuasaan tenaga
terjalin dengan baik Untuk mewujudkan penjualan, kesukaan pada tenaga penjualan,
persamaan tujuan seperti mendapatkan kesamaan tenaga penjualan dengan pembeli,
keuntungan, maka perusahaan perlu frekwensi pertemuan bisnis tenaga penjualan,
memfokuskan pada usaha promosi produk frekwensi pertemuan sosial tenaga penjualan
secara gencar dan lebih menarik, yang dan jangka waktu hubungan antara tenaga
tujuannya supaya konsumen menjadi penjualan dengan pembeli.
mengenal ataupun menjadi lebih familiar
dengan produk minuman Pepsicola. Salah ***
satu cara yang mungkin dapat dilakukan DAFTAR REFERENSI
adalah memasang spanduk atau baleho dan
ikut berpartisipasi pada event-event Cannon, Joseph P and William D. Perreault Jr.,
tertentu. Sehingga dengan promosi (1999) : “Buyer-Seller Relationships in
tersebut diharapkan penjualan menjadi Business Markets”, Journal of Marketing

Jurnal Sains Pemasaran Indonesia 82


Pengembangan Hubungan Janga Panjang Perusahaan dan Pengecer

Research, Vol. XXXVI, November 1999, pp. Hewett, Kelly and William O Bearden (2001) :
439-460 “Dependence, Trust, and Relational
Behavior on The Part of Foreign Subsidiary
Chonko, Lawrence B, dan John F. Tanner, Jr MarketingOperations : Implications for
(1990) : “Relationship Selling at Trade Shows Managing Global Marketing Operations”,
: Avoid the Sevev Deadly Ssalespeople” , Journal of Marketing, Vol. 65, October 21,
Review of Business, Summer, p. 13-18. pp.51-66

Crosby, Lawrence A ; Kenneth R. Evans ; dan Humphreys, Michael A dan Michael R. Williams
Deborah Cowles (1990) : “Relationship (1996) : “Exploring the Relative Effects of
Quality in Services selling : An Interpersonal Salesperson Interpersonal Process Attributes
Influence Perspective”, Journal of Marketing, and Technical Product Attributes on
Vol. 54, July, p. 68-81 Customer Satisfaction” , Journal of Personal
Selling & Sales Management, Vol. XVI, No.
Doney, Patricia M and Joseph Cannon (1997) : “An 3, Summer, P. 47-57
Examination of The Nature of Trust in Buyer-
Seller Relationships”, Journal of Marketing, Indriantoro, Nur & Bambang Supomo (1999) :
Vol. 61, April 1997, pp. 35-51 “Metodologi Penelitian Bisnis Untuk
Akuntansi & Manajemen”, Yogyakarta : BPFE
Dorsch, Michael J, Scott R. Swanson, & Scott W.
Kelley (1998) : “The Role of Relationship Jarvenpaa, Sirkka L ; Kathleen Knoll ; dan Dorothi
Quality in the Stratification of Vendors as E Leidner (1998) : “Is anybody Out There?
Perceived by Customers”, Journal of the Antecedents of Trust in Global Virtual
Academy of Marketing Science, Vol. 26, No. Teams”, Journal of Management Information
2, p. 128-142 Systems, Spring, Vol. 14, No. 4, p. 29-64.

Dwyer, F. Robert, Paul H. Schurr & Sejo Oh Liu, Annie H, dan Mark P. Leach (2001) :
(1987) : “Developing Buyer Seller “Developing Loyal Customers with a Value-
Relationship”, Journal of Marketing, Vol. adding Sales Force : Examining Customer
51, April 1987, p. 11-27 Satisfaction and The Perceived Credibility of
Consultative Salespeople”, Journal of Personal
Ferdinand, Augusty (2000) : “Structural Equation Selling & Sales Management, Volume XXI,
Modeling Dalam Penelitian Manajemen”, Number 2, Spring, p. 147-156.
Semarang : badan Penerbit Universitas
Diponegoro Miles, Morgan P dan Jeffrey G. Covin (2000) :
“Environmental Marketing : A Source of
Ganesan, Shankar (1994) : “Determinants of Long- Reputational, Competitive, and Financial
Term Orientation in Buyer-Seller Advantage”, Journal of Business Ethics, 23, p.
Relationships”, Journal of Marketing, Vol. 299-311.
58, April 1994, pp. 1-19
Morgan, Robert M, & Shelby D. Hunt (1994) :
Garbarino, Ellen, & Mark S. Johnson (1999) : “The “The Commitment-Trust Theory of
Different Roles of satisfaction, Trust, and Relationship Marketing”, Journal of
Commitment in Customer Relationships”, Marketing, Vol 58, Juli 1994, p. 20-38
Journal of Marketing, Vol. 63, April 1999, p.
70-87 Moorman, Christine, Rohit Deshpande & Gerald
Zaltman (1993) : “Factors Affecting Trust in
Hair Jr, Joseph F ; Rolph E. Anderson ; Ronald L. Market Research Relationships”, Journal of
Tatham ; William C. Black (1995) : Marketing, Vol. 57, Januari 1993, p. 81-101
“Multivariate Data Analysis with Readings
(Fourth Edition)”, Prentice Hall Nicholson, Carolyn Y ; Compeau, Larry D dan
International. Rajesh Sethi (2001) : “The Role of
Interpersonal Liking in Building Trust in Long
Jurnal Sains Pemasaran Indonesia 83
Diah Arum Cempakasari dan Yoestini

Term Channel Relationship”, Journal of the


Academy of Marketing Science, Vol. 29, No.1,
p. 3-15

Plank, Richard E ; David A Reid ; Ellen Bolman


Pullins (1999) : “Perceived Trust in Business-
to-Businees Sales : A New Measure”,
Journal of Personal Selling and Sales
Management, Volume XIX, No.3, Summer, p.
61-71.

Singh, Jagdip dan Deepak Sirdeshmukh (2000) :


“Agency and Trust Mechanisms in Consumer
Satisfaction and Loyalty Judgments” , Journal
of the Academy of Marketing Science,
Volume 28, No. 1, p. 150-167.

Smith, J, Brock dan Donald W. Barclay (1997) :


“The Effects of Organizational Differences
and Trust on the Effectiveness of Selling
Partner Relationship”, Journal of Marketing,
Vol. 61, Januari, p. 3-21

Spreng, Richard A ; Scott B. Mackenzie dan


Richard W. Olshavsky (1996) : “A
Reexamination of the Determinants of
Consumer Satisfaction”, Journal of
Marketing, Vol. 60, July, p. 15-32

Tam, Jackie L.M., dan Wong, Y.H. (2001) :


“Interactive Selling : a dynamic framework
for services”, Journal of Services Marketing,
Vol. 5, Issue 5, p. 1-19.

Wray, Barry ; Adrian Palmer ; dan David Bejou


(1994) : “Using Neural Network Analysis to
Evaluate Buyer-Seller Relationship”,
European Journal of Marketing, Vol. 28, No.
10, p 32-48

Weiss, Allen M ; Erin Anderson dan Deborah J.


Maclnnis (1999) : “Reputation Management
as a motivation for Sales Structure
Decisions”, Journal of Marketing, Vol. 63,
Oktober, p. 74-89

***

Jurnal Sains Pemasaran Indonesia 84

Anda mungkin juga menyukai