DI PUSKESMAS BOBONG”
DISUSUN OLEH:
NDH : B.07
TAHUN 2020
i
LEMBAR PERSETUJUAN
EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI
NDH : B.07
ii
KATA PENGANTAR
Namun di atas semua itu, penulis menyadari sebagai hal yang manusiawi
bila mana dalam penyusunan laporan aktualisasi ini masih banyak terdapat
kekeliruan maupun kesalahan yang sumbernya dari keterbatasan penulis baik dari
aspek pengetahuan, tenaga maupun materi. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
konstruktif sangat diharapkan dari semua pihak terkait, demi kesempurnaan laporan
aktualisasi ini ketahapan pelaksanaan selanjutnya.
GUSNADIN, S.Kep., Ns
NIP. 19931117 201903 1 012
iv
DAFTAR ISI
SAMPUL .................................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................... ii
KATA PENGANTAR .............................................................................. iii
DAFTAR ISI............................................................................................. v
DAFTAR TABEL..................................................................................... vi
Data Pendahuluan...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................... 5
1. Isu Kontemporer yang di Angkat.......................................... 7
2. Penetapan Judul..................................................................... 8
3. Gagasan Pemecah Isu............................................................ 8
4. Tujuan.................................................................................... 8
5. Manfaat.................................................................................. 9
6. Tempat dan Waktu Pelaksanaan........................................... 9
B. Deskripsi Organisasi................................................................. 10
C. Rancangan Kegiatan Aktualisasi............................................... 12
v
DAFTAR TABEL
vi
Tabel 1. Data Pendahuluan
NO DATA
1
keluarga dalam rangka menyusun rencana
tindakan keperawatan;
11) Melakukan stimulasi tumbuh kembang pada
individu dalam rangka melakukan upaya
promotif;
12) Melaksanakan case finding /deteksi dini/
penemuan kasus baru pada individu dalam
rangka melakukan upaya promotif;
13) Melakukan support kepatuhan terhadap
intervensi kesehatan pada individu;
14) Melakukan pendidikan kesehatan pada individu
pasien;
15) Mengajarkan keluarga untuk meningkatkan
kesehatan anggota keluarganya;
16) Mengajarkan teknik kontrol infeksi pada
keluarga dengan penyakit menular;
17) Melakukan pendidikan kesehatan pada
kelompok;
18) Melakukan peningkatan/ penguatan
kemampuan sukarelawan dalam meningkatkan
masalah kesehatan masyarakat dalam rangka
melakukan upaya promotif;
19) Melakukan pendidikan kesehatan pada
masyarakat;
20) Melakukan manajemen inkontinen urine dalam
rangka pemenuhan kebutuhan eliminasi;
21) Melakukan manajemen inkontinen faecal dalam
rangka pemenuhan kebutuhan eliminasi;
22) Melakukan upaya membuat pasien tidur;
23) Melakukan relaksasi psikologis;
24) Melakukan tatakelola keperawatan
perlindungan terhadap pasien dengan risiko
trauma/injury ;
25) Melakukan manajemen febrile neutropeni ;
26) Melakukan komunikasi terapeutik dalam
pemberian asuhan keperawatan;
27) Memfasilitasi pasien dalam pemenuhan
kebutuhan spiritual dalam rangka tindakan
keperawatan yang berkaitan dengan ibadah;
28) Melakukan pendampingan pada pasien
2
menjelang ajal ( dying care );
29) Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang
dan aman;
30) Mengambil sampel darah;
31) Memantau pemberian elektrolit kosentrasi
tinggi;
32) Melakukan resusitasi bayi baru lahir;
33) Melakukan perawatan luka kanker;
34) Melakukan penatalaksanaan ekstravasasi;
35) Melakukan rehabilitasi mental spiritual pada
individu;
36) Melakukan perawatan lanjutan pasca
hospitalisasi/bencana dalam rangka melakukan
upaya rehabilitatif pada keluarga;
37) Memberikan perawatan pada pasien menjelang
ajal sampai meninggal;
38) Memberikan dukungan dalam proses kehilangan,
berduka dan kematian;
39) Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala;
40) Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada
individu;
41) Memodifikasi rencana asuhan keperawatan;
42) Melakukan dokumentasi perencanaan
keperawatan;
43) Melakukan dokumentasi pelaksanaan tindakan
keperawatan;
44) Melakukan dokumentasi evaluasi keperawatan;
45) Menyusun rencana kegiatan individu perawat;
46) Melakukan preseptorship dan mentorship ;
47) Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan
pelayanan keperawatan sebagai ketua
tim/perawat primer;
48) Melaksanakan kegiatan bantuan/partisipasi
kesehatan;
49) Melaksanakan tugas lapangan di bidang
kesehatan;
50) Melaksanakan penanggulangan penyakit/ wabah
tertentu; dan
51) melakukan supervisi lapangan.
3
6. Nama Mentor Aema Larakaba, SKM
8. Visi VISI :
9. Misi MISI :
4
A. LATAR BELAKANG
5
Untuk mengurangi ketidakpuasan pasien akan hasil pelayanan kesehatan
yang belum maksimal maka pelaksanaan asuhan keperawatan tidak dapat
dipisahkan dari peran komunikasi. Seorang perawat tidak dapat melaksanakan
tahapan-tahapan dalam proses keperawatan dengan baik tanpa kemampuan
berkomunikasi yang baik dengan klien/pasien, teman sejawat, atasan dan pihak-
pihak lain (Machfoedz, 2009). Dan hasil penelitian juga menunjukkan bahwa
semakin baik komunikasi terapeutik yang dilaksanakan oleh perawat maka
pasien akan semakin merasa puas (Haryanto & Septyani, 2009). Tidak dapat
dipungkiri, bahwa kepuasan pasien tergantung pada kualitas pelayanan, maka
pelaksanaan komunikasi terapeutik oleh perawat merupakan salah satu indikasi
untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang dirasakan oleh pasien dan
keluarganya. Pelaksanaan komunikasi terapeutik yang lebih baik di suatu
Puskesmas, akan menyebabkan pasien dan keluarganya merasa lebih puas,
kembali memilih Puskesmas tersebut tersebut bila memerlukan dan
menceritakan kepuasannya kepada orang lain. Dimana efek menceritakan
kepuasan atau ketidakpuasan suatu produk atau pelayanan jasa dapat
mempengaruhi pemilihan produk jasa dari orang lain yang mendengar.
Berdasarkan hasil penelitian Hartati, Istiningtyas, dan Rahmawati (2016)
menunjukan bahwa tingkat kepuasan pasien yang dilakukan pelayanan
kepeawatan dengan menggunakan komunikasi terapeutik yang sesuai dengan
SOP memiliki tingkat kepuasan yang lebih baik. Dan berdasarkan UU No 40
Tahun 2017 tentang pengembangan jenjang karir profesional perawat klinis
menyatakan bahwa untuk meningkatkan mutu dan karir tenaga kesehatan yang
salah satunya diberikan oleh perawat, disebutkan pada BAB II salah satu
kompetensi perawat klinis adalah menerapkan komunikasi terapeutik.
Berdasarkan hal tersebut, seharusnya penulis sebagai staf harus berupaya
mewujudkan suatu pelayanan keperawatan yang bermutu sesuai dengan Misi
dan tata nilai organisasi sehingga mendorong terciptanya pelayanan keperawatan
yang Optimal.
6
1. Isu Kontemporer yang Diangkat
1.1 Perawat kurang 2.1 Diterapkannya Kurang Optimalnya 1. Pelayanan Manajemen ASN
menggunakan komunikasi terapeutik penggunaan Kesehatan
komunikasi yang oleh perawat Komunikasi Kurang Optimal
efektif Terapeutik Yang
2. Penatalaksanaan
Sesuai dengan SOP keperawatan
1.2 Tidak terbinanya 2.2 Terbinanya hubungan Komunikasi Kurang Optimal
hubungan saling saling percaya antara Terapeutik
percaya. perawat dan pasien
7
2. Penetapan Judul
Berdasarkan tabel pengelompokkan isu yang telah dibuat, maka dalam
kegiatan ini penulis menarik judul “Optimalaisasi Pelayanan Pasien melalui
Penerapan Komunikasi Terapeutik di Puskesmas Bobong”. Dengan adanya judul
ini diharapkan penulis dapat memecahkan isu kontemporer yang dapat menghambat
terwujudnya visi dan misi Puskesmas Bobong dalam mewujudkan masyarakat sehat
yang mandiri dan berkeadilan. Hal ini dilakukan sebagai upaya peningkatan
kompetensi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan serta memberikan
pelayanan yang bermutu seperti tertuang dalam tata nilai Puskesmas Bobong.
Dari isu yang telah ditetapkan oleh penulis, maka gagasan pemecah isu
dalam kegiatan Aktualisasi Habituasi ini adalah dengan menerapkan
Komunikasi Terapeutik yang dilakukan sesuai dengan Standar Operasional
Prosedur (SOP). Komunikasi terapeutik adalah komunikasi interpersonal antara
perawat dan klien yang dilakukan secara sadar ketika perawat dan klien saling
memengaruhi dan mengatasi masalah klien serta memperbaiki pengalaman
emosional klien yang pada akhirnya mencapai kesembuhan klien. Dimana
kegiatan Komunikasi Terapeutik dimulai dengan Tahap Pra Interaksi untuk
mecari informasi tentang pasien. Kedua adalah tahap Orientasi atau Perkenalan
untuk membina hubungan saling percaya. Ketiga adalah tahap Kerja untuk
memberikan tindakan keperawatan sesuai dengan Anamnesayang didperoleh.
Dan yang terakhir adalah tahap Terminasi untuk mengakhiri interaksi dengan
cara yang baik. Dengan menerapkan komunikasi yang efektif maka diharapkan
akan meningkatkan mutu pelayanan dan tingkat kepuasan pasien.
4. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
8
2. Tujuan Khusus
5. Manfaat Kegiatan
Manfaat dari kegiatan-kegiatan yang ada dalam rancangan aktualisasi ini
antara lain:
a. Bagi Penulis
Manfaat yang didapatkan oleh peserta Pelatihan Dasar yaitu peserta dapat
memahami, menginternalisasi dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN
dalam melaksanakan tugas dan fungsi ASN di tempat kerja. Kegiatan ini juga
memiliki manfaat untuk meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan
serta menerapakan implementasi tentang komunikasi terapeutik sesuai
dengan Standar Operasional Prosedur.
b. Bagi Unit Kerja
Manfaat bagi unit kerja yaitu mendapatkan kontribusi dari peserta Pelatihan
Dasar untuk mencapai tujuan, visi dan misi bersama serta meningkatkan dan
mengembangkan kemampuan petugas dalam penggunaan komunikasi yang
efektif. Selain itu dengan adanya kegiatan ini adalah dapat bermanfaat untuk
menciptakan dan membiasakan penggunaan komunikasi terapeutik.
c. Pasien
1. Tempat
9
2. Waktu
B. DESKRIPSI ORGANISASI
42 96 81 177
3 Kilong
10
352 639 622 1311
6 Ratahaya
11
C. RANCANGAN AKTUALISASI
12
untuk persetujuan dan Santun (Etika Publik) dan
melaksanakan (Foto dan Izin melaksanakan rencana kegiatan
kegiatan Kegiatan) secara sederhana, konsisten dan
rancangan amanah (Akuntabilitas
aktualisasi Nasionalisme dan Anti Korupsi).
Ketika pimpinan memberikan arahan,
saya mendengarkan dan mencatat
poin-poin penting dengan cermat
(Etika Publik).
Kontribusi Dalam menyusun rencana kegiatan, saya lakukan secara
terhadap Visi Misi disiplin, transparan, dan bertanggungjawab serta sopan dan
Organisasi konsisten maka saya akan berkontribusi terhadap Visi
Puskesmas Bobong “Masyarakat sehat yang mandiri
dan berkeadilan” dan Misi nomor 2 yang berbunyi
“Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin
ketersediaannya upaya kesehatan yang paripurna,
merata, bermutu,dan berkeadilan”
Penguatan Nilai
Kegiatan yang dilaksanakan menguatkan tata nilai
Organisasi
puskesmas yaitu Niat, Giat, dan Bermutu
Analisis Dampak a. Jika Isu Penerapan Komunikasi Terapeutik tidak
dipecahkan maka akan membuat pelayanan kesehatan
dan penatalaksanaan keperawatan kurang optimal
b. Menyusun rencana kegiatan merupakan kegiatan awal
yang saya lakukan untuk mengatur jadwal kegiatan saya
dengan cermat, sederhana dan bertanggung jawab
adalah suatu sikap yang sangat penting bagi seorang
ASN dalam menjalankan tugas khususnya dalam
perencanaan agar apa yang direncanakan dapat berjalan
13
dengan baik dan sikap ini merupakan wujud dari nilai
akuntabilitas, anti korupsi, etika publik.
14
jawab Ruang masukan terkait dan bertanggungjawab
Tindakan dan lembar SOP (Akuntabilitas, Etika Publik) dan
Poli (Notulensi dan bekerja sama untuk pelaksanaan
Foto) kegiatan demi peningkatan mutu
pelayanan (Nasionalisme dan
Komitmen Mutu)
4. Mencetak Output: Sebelum saya mencetak SOP saya
lembar SOP Tersedianya melihat kembali SOP yang telah
Komunikasi lembaran SOP dibuat dengan teliti dan cermat agar
Terapeutik dan foto lebih efisien serta dapat di
pertanggungjawabkan (Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi)
Kontribusi Dalam mengidentifikasi Standar Operasional Prosedur
terhadap Visi Misi secara cermat, sederhana, mandiri dan penuh
Organisasi tanggungjawab serta sesuai dengan tata naskah
Puskesmas maka saya akan berkontribusi terhadap Visi
Puskesmas Bobong “Masyarakat sehat yang mandiri
dan berkeadilan” dan Misi nomor 2 yang berbunyi
“Melindungi kesehatan masyarakat dengan
menjamin ketersediaannya upaya kesehatan yang
paripurna, merata, bermutu,dan berkeadilan” dan
Misi nomor 4 yang berbaunyi “Menciptakan tata kelola
kepemerintahan yang baik”.
Penguatan Nilai
Dengan kegiatan Mengidentifikasi SOP yang akan
Organisasi
digunakan maka akan menguatkan nilai Puskesmas Giat
dalam memperbaiki pelayanan dan Bermutu: dengan
dikumpulkannya bahan dari beberapa sumber akan di
peroleh SOP yang berkualitas
15
Analisis Dampak a. Jika Isu Penerapan Komunikasi Terapeutik tidak
dipecahkan maka akan membuat pelayanan kesehatan
dan penatalaksanaan keperawatan kurang optimal
b. Dalam mengidentifikasi Standar Operasional Prosedur
(SOP) yang akan digunakan, dengana mencari bahan
SOP yang baik dan benar, maka dalam pembuatan SOP
yang disesuaikan dengan tata naskah instansi akan lebih
baik lagi. Sehingga Komunikasi Keperawatan yang
diberikan bisa lebih efektif dan terperinci.
16
2. Melakukan Output: Saya melakukan sosialisasi tepat
sosialisasi tentang Peserta mengerti waktu, tertib dan penuh
Komunikasi pengetahuan tanggungjawab serta (Komitmen
Terapeutik dan tentang Mutu, Akuntabilitas) dan
SOP Komunikasi Komunikasi menyampaikan materi sosialisasi
Terapeutik kepada Terapeutik sopan sederhana, dan jelas demi
perawat (SOP, Materi kepentingan bersama dan kualitas
Komunikasi pelayanan organisasi (Etika Publik,
Terapeutik, Nasionalisme, Anti Korupsi dan
Foto, dan Komitmen Mutu).
Absensi)
17
dengan Misi Puskesmas Bobong nomor 3 yang
berbunyi “Menjamin ketersediaan & pemerataan
sumberdaya kesehatan”
Penguatan Nilai
Dengan kegiatan ini digunakan untuk meningkatkan
Organisasi
kualitas pelayanan yang menguatkan Nilai Puskesmas
“Bermutu dan Optimis”
Analisis Dampak a. Jika Isu Penerapan Komunikasi Terapeutik tidak
dipecahkan maka akan membuat pelayanan kesehatan
dan penatalaksanaan keperawatan kurang optimal
b. Melakukan sosialisasi terkait komunikasi terapeutik
dan SOP Komunikasi terapeutik akan meningkatkan
pemahaman dan kesadaran perawat terkait pelayanan
pasien yang bermutu dan akan merasa lebih
bertanggungjawab. Karena jika tidak dilakukan akan
terjadi pelayanan yang tidak sesuai standar dan tidak
akan memperhatikan esensi dari Komunikasi yang
efektif
18
Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
19
Kontribusi terhadap Dalam melakukan penerapan Komunikasi Terapeutik
Visi Misi Organisasi sesuai dengan SOP yang dilakukan dengan amanah,
sopan santun, adil dan tidak diskriminatif serta
bertanggungjawab maka akan berkontribusi terhadap
Visi Puskesmas Bobong “Masyarakat sehat yang
mandiri dan berkeadilan” dan Misi nomor 1 yang
berbunyi “Meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat
termasuk swasta dan masyarakat madani”. Dan misi
nomor 2 “Melindungi kesehatan masyarakat dengan
menjamin ketersediaan upaya kesehatan yang
paripurna, merata, bermutu dan berkeadilan”
Penguatan Nilai
Dengan melakukan komunikasi terapeutik makan akan
Organisasi
menguatkan Nilai Puskesmas yang Bersih, Obyektif,
Bermutu Niat, dan Giat.
Analisis Dampak a. Jika Isu Penerapan Komunikasi Terapeutik tidak
dipecahkan maka akan membuat pelayanan kesehatan
dan penatalaksanaan keperawatan kurang optimal.
b. Dalam melakukan penerapan komunikasi terapeutik
sesuai dengan SOP maka perawat telah melaksanakan
salah satu tugas dan fungsinya juga telah memberikan
pelayanan keperawatan yang berkualitas sehingga
diperoleh kepuasan pasien.
20
Kegiatan 5 Melakukan Evaluasi dan Monitoring kegiatan yang telah
dilakukan
21
an testimoni Dokumentasi untuk memberikan testimoni untuk
dari Pasien
(Foto) dan menyampaikan perasaannya secara
terkait
pelaksana masukan dari jujur terkait kualitas pelayanan serta
SOP pasien akan menjaga rahasia identitas pasien
Komunikasi
Terapeutik Dokumen) (Etika Publik, Anti Korupsi,
Nasionalisme, Komitmen Mutu)
Kontribusi Dalam melakukan Evaluasi dan Monitoring kegiatan
terhadap Visi Misi Komunikasi terapeutik secara jujur, konsisten dan penuh
Organisasi tanggungjawab serta selalu menajaga privasi pasien
maka saya akan berkontribusi terhadap Visi Puskesmas
Bobong “Masyarakat sehat yang mandiri dan
berkeadilan” dan Misi nomor 3 yang berbunyi
“Menjamin ketersediaan & pemerataan sumberdaya
kesehatan”
Penguatan Nilai
Kegiatan evaluasi akan meningkatkan mutu pelayanan
Organisasi
kesehatan dan berkontribusi terhadap Nilai Organisasi
“Bersih”
Analisis Dampak a. Jika Isu Penerapan Komunikasi Terapeutik tidak
dipecahkan maka akan membuat pelayanan kesehatan
dan penatalaksanaan keperawatan kurang optimal.
b. Dalam melakukan evaluasi dan monitoring kegiatan
yang telah dilakukan maka saya telah menjalankan
tanggungjawab dalam pelaksanaan kegiatan sehingga
saya akan mengetahui kekurangan dan kelebihan dari
kegiatan penerapan komunikasi terapeutik.
22
Kegiatan 6 Menyusun Laporan Kegiatan Penerapan Komunikasi
Terapeutik
23
mandiri dan berkeadilan” dan Misi nomor 4yang
berbunyi misi Puskesmas Bobong yakni
“Menciptakan Tata kelola pemerintahan yang
baik”
Penguatan Nilai
Kegiatan ini akan menguatkan Nilai Puskesmas
Organisasi
Bobong yang “Bersih”
Analisis Dampak a. Jika Isu Penerapan Komunikasi Terapeutik tidak
dipecahkan maka akan membuat pelayanan kesehatan
dan penatalaksanaan keperawatan kurang optimal
b. Menyusun Laporan Kegiatan Penerapan Komunikasi
Terapeutik dengan penuh tanggungjawab dan cermat
maka akan menghasilkan laporan yang baik
24
TABEL 5. MATRIKS KEDUDUKAN DAN PERAN ASN
Manajemen ASN 5
Pelayanan Publik 3
25
TABEL 6. MATRIKS VISI MISI DAN TATA NILAI ORGANISASI
KETERKAITAN DENGAN VISI, MISI, DAN NILAI Kegiatan I Kegiatan II Kegiatan III Kegiatan IV Kegiatan V Kegiatan VI TOTAL
Bermutu 4
Obyektif 1
Niat 2
Giat 3
26
TABEL 7 MATRIKS HABITUASI
Tahap Tahap Tahap Tahap Tahap Tahap
NILAI DASAR INDIKATOR NILAI Kegiatan I Kegiatan II Kegiatan III Kegiatan IV Kegiatan V Kegiatan VI TOTAL
1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
AKUNTABILITAS Transparan 1
Konsisten 2
Partisipatif 2
Tanggungjawab 8
Netral 1
Integritas 1
Amanah 2
Musyawarah (Masukan) 3
Kepentingan Bersama 2
Sederhana 1
Kerjasama 4
Tidak Diskriminatif 1
ETIKA PUBLIK Sopan / Salam 9
Cermat/Teliti 6
Jujur 3
Menjaga Rahasia 2
Inovasi 1
Efektiv 3
Efisien 3
Tanggungjawab 2
Jujur 2
Mandiri 2
Adil 2
Sederhana 2
JUMLAH 3 4 4 3 4 5 4 4 4 4 3 3 5 6 5 5 5 3 3 77
28
Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
29
PROFIL COACH
Nama : Drs. Sadek Arbi,M.Si
NIP : 196610231988101002
Pangkat/Gol. Ruang : Pembina Tk. I (IV/b)
Jabatan : Widyaiswara Ahli Muda
Tempat,tanggal lahir : Tidore,23 Oktober 1966
Jenis kelamin : Laki-laki
E-mail : sadekarbi.sa@gmail.com
No Telp : 082271117330
Alamat : Kelurahan Bastiong, Kec. Kota Ternate Selatan
Riwayat Pendidikan :
-SD : SD Negeri Jaya Tidore, tahun lulus 1982
-SMP : SMP Negeri Mareku Tidore,tahun lulus 1984
-SMA : SMA Negeri Soasio Tidore,tahun lulus 1987
-S1 : IIP Jakarta,tahun lulus 1999
-S2 : UNHAS Makassar, tahun lulus 2005
Riwayat Pekerjaan :
-Tahun 1992 - 1995 : Kaur Administrasi
-Tahun 2001- 2003 : Kasubid Diklat Struktural Tingkat Tinggi
-Tahun 2005 – 2013 : Kasubud Diklat Kepemimpinan dan Struktural
-Tahun 2013 – 2015 : Sekretaris Badan Diklat Provinsi Maluku Utara
-Tahun 2015-sekarang : Widyaiswara Ahli Muda BPSDM Provinsi Maluku Utara