Anda di halaman 1dari 36

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR DAN PROFESI ASN


DALAM PELATIHAN DASAR
CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

“OPTIMALISASI PELAYANAN PASIEN MELALUI


PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK

DI PUSKESMAS BOBONG”

DISUSUN OLEH:

NAMA : GUSNADIN, S.Kep.,Ns

NIP : 19931117 201903 1 012

INSTANSI : PUSKESMAS BOBONG

JABATAN : PERAWAT AHLI PERTAMA

NDH : B.07

PEMERINTAH KABUPATEN PULAU TALIABU


BEKERJA SAMA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI MALUKU UTARA

TAHUN 2020

i
LEMBAR PERSETUJUAN
EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II DAN III

PEMERINTAH KABUPATEN PULAU TALIABU KERJA SAMA

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2020

NAMA : GUSNADIN, S.Kep., Ns

NIP : 19931117 201903 1 012

INSTANSI : PUSKESMAS BOBONG

JABATAN : PERAWAT AHLI PERTAMA

NDH : B.07

“OPTIMALISASI PELAYANAN PASIEN MELALUI PENERAPAN


KOMUNIKASI TERAPEUTIK DI PUSKESMAS BOBONG”

Disetujui untuk disampaikan pada Evaluasi Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar


CPNS Golongan II dan III Kabupaten Pulau Taliabu Kerja Sama Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Maluku Utara Tahun 2020.

Ternate, 03 Februari 2020


Menyetujui,
Coach Mentor

Drs. SADEK ARBI, M.Si AEMA LA RAKABA, SKM

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin, Puji syukur penulis panjatkan kehadirat


Allah SWT. yang telah memberikan segenap kekuatan, kesehatan, keteguhan dan
kesabaran serta semua nikmat tak terhingga, sehingga penulisan Laporan
Pelaksanaan Aktualisasi Nilai- Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara yang berjudul
“OPTIMALISASI PELAYANAN PASIEN MELALUI PENERAPAN
KOMUNIKASI TERAPEUTIK DI PUSKESMAS BOBONG” Sebagai syarat
Latsar CPNS Golongan III Lingkup Pemerintah Kabupaten Pulau Taliabu Tahun
2020 dapat dirampungkan tepat pada waktunya.

Namun di atas semua itu, penulis menyadari sebagai hal yang manusiawi
bila mana dalam penyusunan laporan aktualisasi ini masih banyak terdapat
kekeliruan maupun kesalahan yang sumbernya dari keterbatasan penulis baik dari
aspek pengetahuan, tenaga maupun materi. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
konstruktif sangat diharapkan dari semua pihak terkait, demi kesempurnaan laporan
aktualisasi ini ketahapan pelaksanaan selanjutnya.

Tidak lupa ucapan terima kasih penulis yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Allah SWT yang telah menciptakan dan memberi karunia samudera


nikmat sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan pelaksanaan
aktualisasi ini;
2. Baginda Rasulullah SAW atas tuntunan jalan penerangnya hingga akhir
zaman;
3. Bupati Kabupaten Pulau Taliabu;
4. Kepala BPSDM Provinsi Maluku Utara;

5. Kepala BKPSDMA Kabupaten Pulau Taliabu;

6. Ibu, Marini Nur Ali, SKM.,M.Si selaku Kepala Puskesmas Bobong;

7. Bapak Drs. Sadek Arbi, M.Si sebagai Coach;

8. Ibu Aema Larakaba, SKM sebagai Mentor;


9. Segenap panitia penyelenggara, instruktur, pelatih dan pemateri yang telah
memfasilitasi kami dalam penyelenggaraan Latihan Dasar CPNS ini;
10. Teman-teman peserta Latihan Dasar CPNS serta seluruh pihak terkait yang
iii
turut memberi sumbangsih dalam proses penyelesaian laporan ini;
11. Ibu, Bapak dan Kakak serta seluruh keluarga kerabat atas dorongan,
semangat, inspirasi dan do’anya yang tak pernah putus.
12. Istriku tersayang yang menemani dan berjuang besama-sama.

Dengan segala kerendahan hati izinkan penulis mempersembahkan laporan


pelaksanaan ini kepada para pembaca. Teriring harapan semoga laporan hasil
aktualisasi ini dapat member manfaat bagi khalayak terkhusus di Bidang Pelayanan
Publik Puskesmas Bobong.

Amin Ya Rabbal ‘Alamin…

Ternate, 03 Januari 2020

GUSNADIN, S.Kep., Ns
NIP. 19931117 201903 1 012

iv
DAFTAR ISI

SAMPUL .................................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................... ii
KATA PENGANTAR .............................................................................. iii
DAFTAR ISI............................................................................................. v
DAFTAR TABEL..................................................................................... vi
Data Pendahuluan...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................... 5
1. Isu Kontemporer yang di Angkat.......................................... 7
2. Penetapan Judul..................................................................... 8
3. Gagasan Pemecah Isu............................................................ 8
4. Tujuan.................................................................................... 8
5. Manfaat.................................................................................. 9
6. Tempat dan Waktu Pelaksanaan........................................... 9
B. Deskripsi Organisasi................................................................. 10
C. Rancangan Kegiatan Aktualisasi............................................... 12

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Data Pendahuluan ....................................................................... 1

Tabel 2. Pengelompokkan Isu................................................................... 7

Tabel 3. Data Wilayah Puskesmas............................................................ 10

Tabel 4. Rancangan Aktualisasi ............................................................... 12

Tabel 5. Matriks Kedudukan dan Peran ASN........................................... 25

Tabel 6. Matriks Visi Misi dan Tata Nilai Organisasi.............................. 26

Tabel 7. Matriks Habituasi........................................................................ 27

Tabel 8. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan (Barchat)...................................... 29

vi
Tabel 1. Data Pendahuluan

LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS DALAM


USAHA PENINGKATAN MUTU KEGIATAN BELAJAR

NO DATA

1. Nama Gusnadin, S.Kep., Ns

2. NIP/No.Hp/ Email 19931117 201903 1 012/ 085242714226/


gusnadin.ners@yahoo.com

3. Instansi Dinas Kesehatan

4. Unit Kerja Puskesmas Bobong

5. Uraian Tugas Tugas pokok Perawat Ahli Pertama berdasarkan


jabatan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor
25 Tahun 2014 sebagai berikut :
1) Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada
masyarakat;
2) Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada
individu;
3) Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada
keluarga;
4) Memberikan konsultasi data pengkajian
keperawatan dasar/lanjut;
5) Merumuskan diagnosa keperawatan pada individu;
6) Membuat prioritas diagnosa keperawatan;
7) Merumuskan tujuan keperawatan pada individu
dalam rangka menyusun rencana tindakan
keperawatan;
8) Merumuskan tujuan keperawatan pada keluarga
dalam rangka menyusun rencana tindakan
keperawatan;
9) Menetapkan tindakan keperawatan pada individu
dalam rangka menyusun rencana tindakan
keperawatan;
10) Menetapkan tindakan keperawatan pada

1
keluarga dalam rangka menyusun rencana
tindakan keperawatan;
11) Melakukan stimulasi tumbuh kembang pada
individu dalam rangka melakukan upaya
promotif;
12) Melaksanakan case finding /deteksi dini/
penemuan kasus baru pada individu dalam
rangka melakukan upaya promotif;
13) Melakukan support kepatuhan terhadap
intervensi kesehatan pada individu;
14) Melakukan pendidikan kesehatan pada individu
pasien;
15) Mengajarkan keluarga untuk meningkatkan
kesehatan anggota keluarganya;
16) Mengajarkan teknik kontrol infeksi pada
keluarga dengan penyakit menular;
17) Melakukan pendidikan kesehatan pada
kelompok;
18) Melakukan peningkatan/ penguatan
kemampuan sukarelawan dalam meningkatkan
masalah kesehatan masyarakat dalam rangka
melakukan upaya promotif;
19) Melakukan pendidikan kesehatan pada
masyarakat;
20) Melakukan manajemen inkontinen urine dalam
rangka pemenuhan kebutuhan eliminasi;
21) Melakukan manajemen inkontinen faecal dalam
rangka pemenuhan kebutuhan eliminasi;
22) Melakukan upaya membuat pasien tidur;
23) Melakukan relaksasi psikologis;
24) Melakukan tatakelola keperawatan
perlindungan terhadap pasien dengan risiko
trauma/injury ;
25) Melakukan manajemen febrile neutropeni ;
26) Melakukan komunikasi terapeutik dalam
pemberian asuhan keperawatan;
27) Memfasilitasi pasien dalam pemenuhan
kebutuhan spiritual dalam rangka tindakan
keperawatan yang berkaitan dengan ibadah;
28) Melakukan pendampingan pada pasien

2
menjelang ajal ( dying care );
29) Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang
dan aman;
30) Mengambil sampel darah;
31) Memantau pemberian elektrolit kosentrasi
tinggi;
32) Melakukan resusitasi bayi baru lahir;
33) Melakukan perawatan luka kanker;
34) Melakukan penatalaksanaan ekstravasasi;
35) Melakukan rehabilitasi mental spiritual pada
individu;
36) Melakukan perawatan lanjutan pasca
hospitalisasi/bencana dalam rangka melakukan
upaya rehabilitatif pada keluarga;
37) Memberikan perawatan pada pasien menjelang
ajal sampai meninggal;
38) Memberikan dukungan dalam proses kehilangan,
berduka dan kematian;
39) Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala;
40) Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada
individu;
41) Memodifikasi rencana asuhan keperawatan;
42) Melakukan dokumentasi perencanaan
keperawatan;
43) Melakukan dokumentasi pelaksanaan tindakan
keperawatan;
44) Melakukan dokumentasi evaluasi keperawatan;
45) Menyusun rencana kegiatan individu perawat;
46) Melakukan preseptorship dan mentorship ;
47) Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan
pelayanan keperawatan sebagai ketua
tim/perawat primer;
48) Melaksanakan kegiatan bantuan/partisipasi
kesehatan;
49) Melaksanakan tugas lapangan di bidang
kesehatan;
50) Melaksanakan penanggulangan penyakit/ wabah
tertentu; dan
51) melakukan supervisi lapangan.

3
6. Nama Mentor Aema Larakaba, SKM

Jabatan Mentor Kabid P2 Dinas Kesehatan Kab. Pulau Taliabu

No Kontak Mentor 081342119782

7. Nama Coach Drs. Sadek Arbi, M.Si

No Kontak Coach 081244136019

Email Coach sadekarbi.sa@gmail.com

8. Visi VISI :

“Masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan”

9. Misi MISI :

Dalam mencapai Visi, maka Puskesmas Bobong


memiliki Misi:

1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat


melalui pemberdayaan masyarakat termasuk
swasta dan masyarakat madani.
2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan
menjamin ketersediaannya upaya kesehatan yang
paripurna, merata, bermutu,dan berkeadilan.
3. Menjamin ketersediaan & pemerataan
sumberdaya kesehatan
4. Menciptakan tatakelola kepemerintahan yang
baik
10. Nilai Tata Nilai Puskesmas Bobong yakni “BOBONG”
Organisasi/Budaya  Bersih
Kerja  Optimis
 Bermutu
 Obyektif
 Niat
 Giat

4
A. LATAR BELAKANG

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menjelaskan


bahwa kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara
sosial dan ekonomis. Upaya untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat baik secara fisik maupun secara mental maka
masyarakat harus memperoleh pelayanan yang baik dari petugas kesehatan
dengan cara penyampaian informasi melalui komunikasi yang efektif.

Komunikasi adalah bagian yang penting dalam kehidupan dan menyatu


dengan kehidupan kita. Setiap saat, manusia selalu berkomunikasi dan
menggunakannya dalam berinteraksi dengan manusia lain. Komunikasi dalam
aktivitas keperawatan adalah hal yang paling mendasar dan menjadi alat kerja
utama bagi setiap perawat untuk memberikan pelayanan/asuhan keperawatan.
Dalam setiap aktivitasnya, perawat menggunakan komunikasi. Pengetahuan
tentang komunikasi dan komunikasi terapeutik sangat penting dalam melakukan
asuhan keperawatan dan dalam melakukan hubungan profesional dengan tim
kesehatan lainnya. Pengetahuan dan penerapan tentang dasar-dasar komunikasi
terapeutik dalam keperawatan ini sangat penting. Komunikasi dalam praktik
keperawatan dapat menjadi elemen terapi. Perawat yang memiliki keterampilan
berkomunikasi terapeutik akan mudah menjalin hubungan saling percaya
dengan pasien dan memberikan kepuasan serta meningkatkan citra profesi
keperawatan.
Komunikasi terapeutik adalah komunikasi interpersonal antara perawat
dan klien yang dilakukan secara sadar ketika perawat dan klien saling
memengaruhi dan memperoleh pengalaman bersama yang bertujuan untuk
membantu mengatasi masalah klien serta memperbaiki pengalaman emosional
klien yang pada akhirnya mencapai kesembuhan klien. Dengan menerapkan
komunikasi yang efektif maka akan meningkatkan mutu pelayanan dan tingkat
kepuasan pasien.

5
Untuk mengurangi ketidakpuasan pasien akan hasil pelayanan kesehatan
yang belum maksimal maka pelaksanaan asuhan keperawatan tidak dapat
dipisahkan dari peran komunikasi. Seorang perawat tidak dapat melaksanakan
tahapan-tahapan dalam proses keperawatan dengan baik tanpa kemampuan
berkomunikasi yang baik dengan klien/pasien, teman sejawat, atasan dan pihak-
pihak lain (Machfoedz, 2009). Dan hasil penelitian juga menunjukkan bahwa
semakin baik komunikasi terapeutik yang dilaksanakan oleh perawat maka
pasien akan semakin merasa puas (Haryanto & Septyani, 2009). Tidak dapat
dipungkiri, bahwa kepuasan pasien tergantung pada kualitas pelayanan, maka
pelaksanaan komunikasi terapeutik oleh perawat merupakan salah satu indikasi
untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang dirasakan oleh pasien dan
keluarganya. Pelaksanaan komunikasi terapeutik yang lebih baik di suatu
Puskesmas, akan menyebabkan pasien dan keluarganya merasa lebih puas,
kembali memilih Puskesmas tersebut tersebut bila memerlukan dan
menceritakan kepuasannya kepada orang lain. Dimana efek menceritakan
kepuasan atau ketidakpuasan suatu produk atau pelayanan jasa dapat
mempengaruhi pemilihan produk jasa dari orang lain yang mendengar.
Berdasarkan hasil penelitian Hartati, Istiningtyas, dan Rahmawati (2016)
menunjukan bahwa tingkat kepuasan pasien yang dilakukan pelayanan
kepeawatan dengan menggunakan komunikasi terapeutik yang sesuai dengan
SOP memiliki tingkat kepuasan yang lebih baik. Dan berdasarkan UU No 40
Tahun 2017 tentang pengembangan jenjang karir profesional perawat klinis
menyatakan bahwa untuk meningkatkan mutu dan karir tenaga kesehatan yang
salah satunya diberikan oleh perawat, disebutkan pada BAB II salah satu
kompetensi perawat klinis adalah menerapkan komunikasi terapeutik.
Berdasarkan hal tersebut, seharusnya penulis sebagai staf harus berupaya
mewujudkan suatu pelayanan keperawatan yang bermutu sesuai dengan Misi
dan tata nilai organisasi sehingga mendorong terciptanya pelayanan keperawatan
yang Optimal.

6
1. Isu Kontemporer yang Diangkat

Tabel 2. Pengelompokkan Isu

Kondisi Saat ini Kondisi yang diharapakan Masalah Akibat Pengelompokkan


Isu
1 2 3 4 4

1.1 Perawat kurang 2.1 Diterapkannya Kurang Optimalnya 1. Pelayanan Manajemen ASN
menggunakan komunikasi terapeutik penggunaan Kesehatan
komunikasi yang oleh perawat Komunikasi Kurang Optimal
efektif Terapeutik Yang
2. Penatalaksanaan
Sesuai dengan SOP keperawatan
1.2 Tidak terbinanya 2.2 Terbinanya hubungan Komunikasi Kurang Optimal
hubungan saling saling percaya antara Terapeutik
percaya. perawat dan pasien

1.3 Keluhan Pasien tidak 2.3 Pasien menyampaikan


disampaikan dengan keluhan secara
baik/terperinci kooperatif, terperinci,
dan jelas

7
2. Penetapan Judul
Berdasarkan tabel pengelompokkan isu yang telah dibuat, maka dalam
kegiatan ini penulis menarik judul “Optimalaisasi Pelayanan Pasien melalui
Penerapan Komunikasi Terapeutik di Puskesmas Bobong”. Dengan adanya judul
ini diharapkan penulis dapat memecahkan isu kontemporer yang dapat menghambat
terwujudnya visi dan misi Puskesmas Bobong dalam mewujudkan masyarakat sehat
yang mandiri dan berkeadilan. Hal ini dilakukan sebagai upaya peningkatan
kompetensi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan serta memberikan
pelayanan yang bermutu seperti tertuang dalam tata nilai Puskesmas Bobong.

3. Gagasan Pemecahan Isu

Dari isu yang telah ditetapkan oleh penulis, maka gagasan pemecah isu
dalam kegiatan Aktualisasi Habituasi ini adalah dengan menerapkan
Komunikasi Terapeutik yang dilakukan sesuai dengan Standar Operasional
Prosedur (SOP). Komunikasi terapeutik adalah komunikasi interpersonal antara
perawat dan klien yang dilakukan secara sadar ketika perawat dan klien saling
memengaruhi dan mengatasi masalah klien serta memperbaiki pengalaman
emosional klien yang pada akhirnya mencapai kesembuhan klien. Dimana
kegiatan Komunikasi Terapeutik dimulai dengan Tahap Pra Interaksi untuk
mecari informasi tentang pasien. Kedua adalah tahap Orientasi atau Perkenalan
untuk membina hubungan saling percaya. Ketiga adalah tahap Kerja untuk
memberikan tindakan keperawatan sesuai dengan Anamnesayang didperoleh.
Dan yang terakhir adalah tahap Terminasi untuk mengakhiri interaksi dengan
cara yang baik. Dengan menerapkan komunikasi yang efektif maka diharapkan
akan meningkatkan mutu pelayanan dan tingkat kepuasan pasien.

4. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum

Tujuan Umum dari kegiatan ini adalah mengaktualisasikan nilai-nilai dasar


ASN yaitu ANEKA di lngkungan kerja yang telah diperoleh pada
Pendidikan dan Latihan Dasar CPNS Golongan III.

8
2. Tujuan Khusus

a. Terlaksananya komunikasi terapeutik yang efektif;

b. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan.

5. Manfaat Kegiatan
Manfaat dari kegiatan-kegiatan yang ada dalam rancangan aktualisasi ini
antara lain:

a. Bagi Penulis

Manfaat yang didapatkan oleh peserta Pelatihan Dasar yaitu peserta dapat
memahami, menginternalisasi dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN
dalam melaksanakan tugas dan fungsi ASN di tempat kerja. Kegiatan ini juga
memiliki manfaat untuk meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan
serta menerapakan implementasi tentang komunikasi terapeutik sesuai
dengan Standar Operasional Prosedur.
b. Bagi Unit Kerja
Manfaat bagi unit kerja yaitu mendapatkan kontribusi dari peserta Pelatihan
Dasar untuk mencapai tujuan, visi dan misi bersama serta meningkatkan dan
mengembangkan kemampuan petugas dalam penggunaan komunikasi yang
efektif. Selain itu dengan adanya kegiatan ini adalah dapat bermanfaat untuk
menciptakan dan membiasakan penggunaan komunikasi terapeutik.

c. Pasien

Manfaat bagi pasien yaitu mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal


dan memuaskan dari petugas kesehatan di Puskesmas Bobong.

6. Tempat Dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan

1. Tempat

Kegiatan ini dilaksanakan di Puskesmas Bobong, Kecamatan


Taliabu Barat, Kabupaten Pulau Taliabu.

9
2. Waktu

Kegiatan ini akan dilaksanakan mulai tanggal 10 Februari sampai dengan 3


Maret 2020.

B. DESKRIPSI ORGANISASI

Puskesmas Bobong merupakan salah satu pusat pelayanan kesehatan


masyarakat yang berada di wilayah Kecamatan Taliabu Barat, Kabupaten
Pulau Taliabu tepatnya di Desa Bobong. Luas Wilaya Kerja Puskesmas
Bobong adalah 15.078,05 km² dan terletak antara 1,80 Lintang Selatan serta
1,480 Lintang Utara. Dengan Batas-batas wilayah sebagai berikut:
- Sebelah Utara : Kecamatan Taliabu Barat Laut ( Desa Kasango)
- Sebelah Timur : Kecamatan Taliabu Selatan (Desa Bahu)
- Sebelah Selatan : Laut Banda
- Sebelah Barat : Laut Banda dan Teluk Tomini.

Wilayah kerja Puskesmas Bobong dipengaruhi oleh tiga musim yaitu


musim selatan dengan ketingian Gelombang ± 1 m – 4 m, Musim Barat
dengan ketingian gelombang ± 1m- 3m disertai angin yang kencang, Musim
Hujan dimana sering terjadi Banjir Bandang.

Tabel 3. Data Wilayah

No. Desa Jumlah KK Laki- Laki Perempuan Jumlah

502 888 1047 1935


1 Bobong

427 695 816 1511


2 Wayo

42 96 81 177
3 Kilong

65 153 135 288


4 Meranti Jaya

102 217 179 396


5 Kramat

10
352 639 622 1311
6 Ratahaya

186 376 359 737


7 Talo

231 429 407 836


8 Limbo

117 213 232 445


9 Lohobubbak

201 419 402 821


10 Pancoran

188 407 402 827


11 Holbota

239 486 477 963


12 Kawalo

180 402 368 770


13 Woyo
Sumber: Data Primer Puskesmas

11
C. RANCANGAN AKTUALISASI

Tabel 4. Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN


Kegiatan 1 Menyusun rencana kegiatan optimalisasi pelayanan pasien
melalui penerapan Komunikasi Terapeutik

Keterkaitan dengan Dalam melakukan konsultasi kepada pimpinan secara


mata diklat sopan dan menyampaikan rancangan kegiatan optimalisasi
pelayanan untuk meningkatkan kepuasan pasien
menandakan saya telah menerapkan nilai Manajemen
ASN dan Whole of Government (WoG)

Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

1. Menghadap dan Terlakasananya Sebelum melaksanakan kegiatan saya


melapor kepada pertemuan menghadap dan melapor dengan
pimpinan dengan atasan menggunakan pakaian yang rapi
(Notulen dan kemudian saya mengetuk pintu dan
Foto) mengucapkan salam sebagai bentuk
disiplin untuk menghormati pimpinan
-
(Etika Publik, Anti Korupsi dan
Nasionalisme).
2. Menyampaikan Masukan saran Saya menyampaikan rancangan
rancangan dan arahan kegiatan secara Jelas dan Transaparan
kegiatan mengenai dengan tutur kata yang sopan dan
aktualisasi dan rancangan santun (Akuntabilitas dan Etika
berkonsultasi (Barchart, Publik), menerima masukan dan tidak
Notulensi, dan memaksakan kehendak untuk
foto) meningkatkan kualitas kegiatan
(Nasionalisme dan Komitmen
Mutu)
3. Meminta Atasan Saya meminta persetujuan untuk
persetujuan memberikan melaksanakan kegiatan dengan Sopan

12
untuk persetujuan dan Santun (Etika Publik) dan
melaksanakan (Foto dan Izin melaksanakan rencana kegiatan
kegiatan Kegiatan) secara sederhana, konsisten dan
rancangan amanah (Akuntabilitas
aktualisasi Nasionalisme dan Anti Korupsi).
Ketika pimpinan memberikan arahan,
saya mendengarkan dan mencatat
poin-poin penting dengan cermat
(Etika Publik).
Kontribusi Dalam menyusun rencana kegiatan, saya lakukan secara
terhadap Visi Misi disiplin, transparan, dan bertanggungjawab serta sopan dan
Organisasi konsisten maka saya akan berkontribusi terhadap Visi
Puskesmas Bobong “Masyarakat sehat yang mandiri
dan berkeadilan” dan Misi nomor 2 yang berbunyi
“Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin
ketersediaannya upaya kesehatan yang paripurna,
merata, bermutu,dan berkeadilan”

Penguatan Nilai
Kegiatan yang dilaksanakan menguatkan tata nilai
Organisasi
puskesmas yaitu Niat, Giat, dan Bermutu
Analisis Dampak a. Jika Isu Penerapan Komunikasi Terapeutik tidak
dipecahkan maka akan membuat pelayanan kesehatan
dan penatalaksanaan keperawatan kurang optimal
b. Menyusun rencana kegiatan merupakan kegiatan awal
yang saya lakukan untuk mengatur jadwal kegiatan saya
dengan cermat, sederhana dan bertanggung jawab
adalah suatu sikap yang sangat penting bagi seorang
ASN dalam menjalankan tugas khususnya dalam
perencanaan agar apa yang direncanakan dapat berjalan

13
dengan baik dan sikap ini merupakan wujud dari nilai
akuntabilitas, anti korupsi, etika publik.

Kegiatan 2 Mengidentifikasi Standar Operasional Prosedur (SOP)


yang akan digunakan

Keterkaitan Dalam melakukan pencarian informasi dari beberapa


dengan mata diklat sumber untuk memilah dan memilih dengan cermat dan
menyusun SOP yang baik menandakan saya telah
menerapkan nilai Manajemen ASN dan Whole of
Government (WoG)

Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

1. Melakukan Tersedianya SOP Sebelum membuat SOP komunikasi


pencarian yang telah di cari terapeutik, saya mencari materi SOP
lembar SOP secara daring di intenet secara daring, cermat,
Komunikasi (Dokumen dan mandiri dan penuh tanggungjawab
Terapeutik Foto) untuk mendapat bahan yang jelas dan
secara daring tepat (Etika Publik, Anti Korupsi,
dan Akuntabilitas).
2. Menyusun Output: Saya menyusun SOP dengan penuh
lembar SOP - inovatif cermat, sederhana, dan netral
yang Rancangan sesuai dengan aturan tata naskah dan
disesuaikan SOP tidak melakukan plagiat serta
dengan tata -Foto menggunakan bahasa Indonesia yang
naskah baku (Akuntabilitas, Nasionalisme,
puskesmas Etika Publik, Komitmen Mutu).
3. Berkoordinasi Output: Saya melakukan koordinasi dengan
dengan Tersedianya penanggungjawab ruangan Poli dan
penanggung persetujuan dan Ruang Tindakan secara sopan, jujur

14
jawab Ruang masukan terkait dan bertanggungjawab
Tindakan dan lembar SOP (Akuntabilitas, Etika Publik) dan
Poli (Notulensi dan bekerja sama untuk pelaksanaan
Foto) kegiatan demi peningkatan mutu
pelayanan (Nasionalisme dan
Komitmen Mutu)
4. Mencetak Output: Sebelum saya mencetak SOP saya
lembar SOP Tersedianya melihat kembali SOP yang telah
Komunikasi lembaran SOP dibuat dengan teliti dan cermat agar
Terapeutik dan foto lebih efisien serta dapat di
pertanggungjawabkan (Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi)
Kontribusi Dalam mengidentifikasi Standar Operasional Prosedur
terhadap Visi Misi secara cermat, sederhana, mandiri dan penuh
Organisasi tanggungjawab serta sesuai dengan tata naskah
Puskesmas maka saya akan berkontribusi terhadap Visi
Puskesmas Bobong “Masyarakat sehat yang mandiri
dan berkeadilan” dan Misi nomor 2 yang berbunyi
“Melindungi kesehatan masyarakat dengan
menjamin ketersediaannya upaya kesehatan yang
paripurna, merata, bermutu,dan berkeadilan” dan
Misi nomor 4 yang berbaunyi “Menciptakan tata kelola
kepemerintahan yang baik”.
Penguatan Nilai
Dengan kegiatan Mengidentifikasi SOP yang akan
Organisasi
digunakan maka akan menguatkan nilai Puskesmas Giat
dalam memperbaiki pelayanan dan Bermutu: dengan
dikumpulkannya bahan dari beberapa sumber akan di
peroleh SOP yang berkualitas

15
Analisis Dampak a. Jika Isu Penerapan Komunikasi Terapeutik tidak
dipecahkan maka akan membuat pelayanan kesehatan
dan penatalaksanaan keperawatan kurang optimal
b. Dalam mengidentifikasi Standar Operasional Prosedur
(SOP) yang akan digunakan, dengana mencari bahan
SOP yang baik dan benar, maka dalam pembuatan SOP
yang disesuaikan dengan tata naskah instansi akan lebih
baik lagi. Sehingga Komunikasi Keperawatan yang
diberikan bisa lebih efektif dan terperinci.

Kegiatan 3 Melakukan Sosialisasi tentang Komunikasi Terapeutik


dan SOP Komunikasi Terapeutik

Keterkaitan dengan Dalam melakukan melakukan Sosialisasi akan


mata diklat memberikan pengetahuan dan meningkatkan kompetensi
serta membuat perawat dapat memberikan pelayanan
sesuai SOP dan penuh tanggungjawab menandakan saya
telah menerapkan nilai Whole of Government (WoG),
Pelayanan Publik dan Manajemen ASN

Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

1. Menyiapkan Output: Saya menyiapkan bahan yang akan


bahan sosialisasi Dokumen di sosialisasikan dengan teliti dan
tentang Materi dan SOP cermat agar kegiatan bisa evektif
Komunikasi Komunikasi dan efisien serta tertib. Kemudian
Terapeutik dan Terapeutik dan meminta kerja sama rekan sejawat
SOP Komunikasi Undangan. untuk mengikuti kegiatan sosialisasi
Terapeutik dan (Foto) (Nasionalisme, Etika Publik, dan
mengumpulkan Komitmen Mutu)
rekan sejawat

16
2. Melakukan Output: Saya melakukan sosialisasi tepat
sosialisasi tentang Peserta mengerti waktu, tertib dan penuh
Komunikasi pengetahuan tanggungjawab serta (Komitmen
Terapeutik dan tentang Mutu, Akuntabilitas) dan
SOP Komunikasi Komunikasi menyampaikan materi sosialisasi
Terapeutik kepada Terapeutik sopan sederhana, dan jelas demi
perawat (SOP, Materi kepentingan bersama dan kualitas
Komunikasi pelayanan organisasi (Etika Publik,
Terapeutik, Nasionalisme, Anti Korupsi dan
Foto, dan Komitmen Mutu).
Absensi)

Saya meminta partisipatif aktif


3. Menerima Output:
peserta untuk memberikan
pertanyaan dan -Foto
pertanyaan atau masukan demi
menjawab -Notulensi
perbaikan kualitas dan SOP yang
pertanyaan terkait
akan di gunakan (Akuntabilitas,
SOP Komunikasi
Komitmen Mutu) kemudian saya
Terapeutik
menjawab pertanyaan dengan sopan,
jelas dan penuh tanggungjawab
(Anti Korupsi, Etika Publik)
Kontribusi terhadap Dalam melakukan Sosialisasi Komunikasi Teraapeutik
Visi Misi Organisasi dan SOP Komunikasi Terapeutin secara jelas, efekti v
dan penuh tanggungjawab serta kerjasama dari rekan
sejawat demi kepentingan bersama maka saya akan
berkontribusi terhadap Visi Puskesmas Bobong
“Masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan”
dan Misi nomor 2 yang berbunyi “Melindungi
kesehatan masyarakat dengan menjamin
ketersediaannya upaya kesehatan yang paripurna,
merata, bermutu,dan berkeadilan”. Dan sesuai

17
dengan Misi Puskesmas Bobong nomor 3 yang
berbunyi “Menjamin ketersediaan & pemerataan
sumberdaya kesehatan”
Penguatan Nilai
Dengan kegiatan ini digunakan untuk meningkatkan
Organisasi
kualitas pelayanan yang menguatkan Nilai Puskesmas
“Bermutu dan Optimis”
Analisis Dampak a. Jika Isu Penerapan Komunikasi Terapeutik tidak
dipecahkan maka akan membuat pelayanan kesehatan
dan penatalaksanaan keperawatan kurang optimal
b. Melakukan sosialisasi terkait komunikasi terapeutik
dan SOP Komunikasi terapeutik akan meningkatkan
pemahaman dan kesadaran perawat terkait pelayanan
pasien yang bermutu dan akan merasa lebih
bertanggungjawab. Karena jika tidak dilakukan akan
terjadi pelayanan yang tidak sesuai standar dan tidak
akan memperhatikan esensi dari Komunikasi yang
efektif

Kegiatan 4 Melakukan Penerapan Komunikasi Terapeutik sesuai


dengan SOP

Keterkaitan dengan Dalam melakukan penerapan Komunikasi terapeutik


mata diklat artinya telah memberikan pelayanan jasa dengan disiplin,
sopan, bertanggungjawab dan melakukan komunikasi
terapeutik sesuai dengan SOP dan melakukan pelayanan
secara adil, jujur serta memberikan informasi yang benar
kepada pasien dan menjaga privasi pasien berarti telah
menerapkan nilai Manajemen ASN, Pelayanan Publik
dan Whole of Government)

18
Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

1. Melakukan Output: Saya melakukan penggandaan SOP


penggandaan Draf SOP secara mandiri sesuai dengan
SOP Komunikasi kebutuhan sehingga tidak boros dan
Komunikasi Terapeutik dan jauh lebih efektif dan efisien (Anti
Terapeutik Foto Korupsi, Komitmen Mutu)
2. Menyiapkan Output:
Saya bertanggungjawab untuk
SOP Tersedianya
menyiapkan bahan tersedia di dalam
Komunikasi SOP di
ruang (Akuntabilitas) dan tersebar
Terapeutik di Dinding atau
dengan merata/adil (Anti Korupsi)
ruang pelayanan Meja
sehingga pelaksaanaan kegiatan lebih
(Poli dan Ruang Anamnesa
efektif (Komitmen Mutu)
Tindakan) (Dokumentasi)
Saya melakukan komunikasi
terapeutik dengan amanah yang
dimulai dengan senyum dan salam
Output:
3. Menerapkan kemudian memperkenalkan diri dan
Komunika
Komunikasi menanyakan keluhan secara sopan
si
Terapeutik dan mendengarkan secara cermat
Terapeutik
dalam (Etika Publik), kemudian saya
sesuai SOP
melakukan memberikan pelayanan keperawatan
di buktikan
Asuhan yang optimal (Komitmen Mutu)
dengan
Keperawatan secara adil dan tidak diskrimatif
dokumen,
sesuai dengan (Nasionalisme, Anti Korupsi) dan
Foto dan
SOP mengakhiri kegiatan dengan edukasi
Video
yang tepat, selalu menjaga rahasia
pasien dan selalu berintegritas
(Akuntabilitas dan Etika Publik).

19
Kontribusi terhadap Dalam melakukan penerapan Komunikasi Terapeutik
Visi Misi Organisasi sesuai dengan SOP yang dilakukan dengan amanah,
sopan santun, adil dan tidak diskriminatif serta
bertanggungjawab maka akan berkontribusi terhadap
Visi Puskesmas Bobong “Masyarakat sehat yang
mandiri dan berkeadilan” dan Misi nomor 1 yang
berbunyi “Meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat
termasuk swasta dan masyarakat madani”. Dan misi
nomor 2 “Melindungi kesehatan masyarakat dengan
menjamin ketersediaan upaya kesehatan yang
paripurna, merata, bermutu dan berkeadilan”
Penguatan Nilai
Dengan melakukan komunikasi terapeutik makan akan
Organisasi
menguatkan Nilai Puskesmas yang Bersih, Obyektif,
Bermutu Niat, dan Giat.
Analisis Dampak a. Jika Isu Penerapan Komunikasi Terapeutik tidak
dipecahkan maka akan membuat pelayanan kesehatan
dan penatalaksanaan keperawatan kurang optimal.
b. Dalam melakukan penerapan komunikasi terapeutik
sesuai dengan SOP maka perawat telah melaksanakan
salah satu tugas dan fungsinya juga telah memberikan
pelayanan keperawatan yang berkualitas sehingga
diperoleh kepuasan pasien.

20
Kegiatan 5 Melakukan Evaluasi dan Monitoring kegiatan yang telah
dilakukan

Keterkaitan dengan Dalam melakukan Evaluasi kegiatan Komunikasi


mata diklat terapeutik saya bertanggungjawab untuk melakukan
evaluasi kegiatan secara jujur dan meminta Partisipatif dari
pimpinan dan rekan-rekan perawat berarti telah
menerapkan nilai Manajemen ASN dan Pelayanan
Publik

Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Saya datang ke ruang atasan dengan


tepat waktu dan penuh
Output: tanggungjawab, menggunakan
Dokumentasi pakaian yang sopan dan bahasa yang
1. Mendiskusikan (Foto), Mendapat baik (Akuntabilitas, Anti Korupsi,
dengan atasan
masukan dari Etika Publik) dan menghargai
atasan (Notulensi) kritik dan saran untuk perbaikan
kegiatan dan mutu pelayanan
(Komitmen Mutu, Nasionalisme)
Saya meminta partisipatif aktif
teman sejawat dengan bahasa yang

Output: sopan untuk memberikan saran dan

Dokumentasi masukan demi perbaikan kegiatan


2. Mendiskusikan dan kualitas pelayanan. Dan
(Foto),
dengan
mendapat meminta rekan-rekan agara
perawat
masukan dari melakukan komunikasi terapeutik

teman perawat secara terus menerus (Konsisten)

(Notulensi) (Akuntabilitas, Nasionalisme,


Etika Publik, Komitmen Mutu)

Output: Saya meminta kerjasama pasien


3. Mengumpulk

21
an testimoni Dokumentasi untuk memberikan testimoni untuk
dari Pasien
(Foto) dan menyampaikan perasaannya secara
terkait
pelaksana masukan dari jujur terkait kualitas pelayanan serta
SOP pasien akan menjaga rahasia identitas pasien
Komunikasi
Terapeutik Dokumen) (Etika Publik, Anti Korupsi,
Nasionalisme, Komitmen Mutu)
Kontribusi Dalam melakukan Evaluasi dan Monitoring kegiatan
terhadap Visi Misi Komunikasi terapeutik secara jujur, konsisten dan penuh
Organisasi tanggungjawab serta selalu menajaga privasi pasien
maka saya akan berkontribusi terhadap Visi Puskesmas
Bobong “Masyarakat sehat yang mandiri dan
berkeadilan” dan Misi nomor 3 yang berbunyi
“Menjamin ketersediaan & pemerataan sumberdaya
kesehatan”
Penguatan Nilai
Kegiatan evaluasi akan meningkatkan mutu pelayanan
Organisasi
kesehatan dan berkontribusi terhadap Nilai Organisasi
“Bersih”
Analisis Dampak a. Jika Isu Penerapan Komunikasi Terapeutik tidak
dipecahkan maka akan membuat pelayanan kesehatan
dan penatalaksanaan keperawatan kurang optimal.
b. Dalam melakukan evaluasi dan monitoring kegiatan
yang telah dilakukan maka saya telah menjalankan
tanggungjawab dalam pelaksanaan kegiatan sehingga
saya akan mengetahui kekurangan dan kelebihan dari
kegiatan penerapan komunikasi terapeutik.

22
Kegiatan 6 Menyusun Laporan Kegiatan Penerapan Komunikasi
Terapeutik

Keterkaitan dengan Dengan menyusun laporan kegiatan berarti telah


mata diklat menunjukan integritas dengan melaksankan tugas secara
sadar dan akuntabel berarti telah menerapkan nilai
Manajemen ASN

Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Saya bekerja sama dengan rekan-


1. Mengumpulkan rekan perawat untuk
hasil Output:
pelaksanaan mengumpulkan hasil pelaksanaan
Dokumen dan
komunikasi secara jujur dan teliti (Anti
terapeutik Foto)
Korupsi, Nasionalisme, Etika
Publik)
Saya menyusun laporan yang telah
Output: dibuat secara teliti, cermat, rapi dan
2. Menyusun Format amanah (Etika Publik dan
Laporan
Laporan dan Nasionalisme) sebagai bahan
kegiatan
foto pertanggungjawaban (Komitmen
Mutu, Akuntabilitas,)
Menggandakan dan
Output:
Mendistribusikan secara merata
3. Menggandakan Dokumen
dan Menjilid untuk kepentingan bersama
Laporan akhir
Laporan Hasil (Nasionalisme, Anti Korupsi) dan
Kegiatan dan foto
mempertanggungjwabkan Laporan
Hasil Kegiatan (Akuntabilitas)
Kontribusi terhadap Dengan menyusun laporan kegiatan penerapan
Visi Misi Organisasi komunikasi terapeutik secara jujur, cermat dan penuh
tanggungjawab maka saya akan berkontribusi terhadap
Visi Puskesmas Bobong “Masyarakat sehat yang

23
mandiri dan berkeadilan” dan Misi nomor 4yang
berbunyi misi Puskesmas Bobong yakni
“Menciptakan Tata kelola pemerintahan yang
baik”
Penguatan Nilai
Kegiatan ini akan menguatkan Nilai Puskesmas
Organisasi
Bobong yang “Bersih”
Analisis Dampak a. Jika Isu Penerapan Komunikasi Terapeutik tidak
dipecahkan maka akan membuat pelayanan kesehatan
dan penatalaksanaan keperawatan kurang optimal
b. Menyusun Laporan Kegiatan Penerapan Komunikasi
Terapeutik dengan penuh tanggungjawab dan cermat
maka akan menghasilkan laporan yang baik

24
TABEL 5. MATRIKS KEDUDUKAN DAN PERAN ASN

KEGIATAN I KEGIATAN II KEGIATAN III KEGIATAN IV KEGIATAN V KEGIATAN VI

Menyusun Mengidentifikasi Melakukan Melakukan Melakukan Menyusun


rencana kegiatan Standar Sosialisasi Penerapan Evaluasi dan Laporan
KETERKAITAN DENGAN penerapan Operasional tentang Komunikasi Monitoring Kegiatan
TOTAL
KEDUDUKAN ASN Komunikasi Prosedur (SOP) Komunikasi Terapeutik sesuai kegiatan yang Penerapan
Terapeutik yang akan Terapeutik dan dengan SOP telah dilakukan Komunikasi
digunakan SOP Komunikasi Terapeutik
Terapeutik

Manajemen ASN 5

Pelayanan Publik 3

Whole Of Government (WoG) 4

25
TABEL 6. MATRIKS VISI MISI DAN TATA NILAI ORGANISASI

KETERKAITAN DENGAN VISI, MISI, DAN NILAI Kegiatan I Kegiatan II Kegiatan III Kegiatan IV Kegiatan V Kegiatan VI TOTAL

VISI “Masyarakat sehat yang mandiri dan 6


berkeadilan”
MISI Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat 2
melalui pemberdayaan masyarakat termasuk
swasta dan masyarakat madani.

Melindungi kesehatan masyarakat dengan 4


menjamin ketersediaannya upaya kesehatan
yang paripurna, merata, bermutu,dan
berkeadilan.

Menjamin ketersediaan & pemerataan 2


sumberdaya kesehatan
Menciptakan tatakelola kepemerintahan yang 2
baik
TATA Bersih 3
NILAI
Optimis 1

Bermutu 4

Obyektif 1

Niat 2

Giat 3

26
TABEL 7 MATRIKS HABITUASI
Tahap Tahap Tahap Tahap Tahap Tahap

NILAI DASAR INDIKATOR NILAI Kegiatan I Kegiatan II Kegiatan III Kegiatan IV Kegiatan V Kegiatan VI TOTAL

1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

AKUNTABILITAS Transparan 1

Konsisten 2

Partisipatif 2

Tanggungjawab 8

Netral 1

Integritas 1

NASIONALISME Hormat, Menghormasti 2

Amanah 2

Musyawarah (Masukan) 3

Kepentingan Bersama 2

Sederhana 1

Kerjasama 4

Tidak Diskriminatif 1
ETIKA PUBLIK Sopan / Salam 9

Cermat/Teliti 6

Jujur 3

Menjaga Rahasia 2

KOMITMEN MUTU Orientasi Mutu 8

Inovasi 1

Efektiv 3

Efisien 3

ANTI KORUPSI Disiplin / Tepat Waktu 2

Tanggungjawab 2

Jujur 2

Mandiri 2

Adil 2

Sederhana 2

JUMLAH 3 4 4 3 4 5 4 4 4 4 3 3 5 6 5 5 5 3 3 77

28
Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi

Nama Peserta : Gusnadin, S.Kep.,Ns


Unit Kerja : Puskesmas Bobong
Waktu : 08 Februari – 03 Maret 2020
Februari Maret
No Kegiatan
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 01 02 03 04 05 06 07 08 09
Menyusun rencana kegiatan
optimalisasi Pelayanan Pasien
1 Melalui Komunikasi Terapeutik
Mengidentifikasi Standar
Operasional Prosedur (SOP) yang
2
akan digunakan
Melakukan Sosialisasi tentang
Komunikasi Terapeutik dan SOP
3
Komunikasi Terapeutik

Melakukan Penerapan Komunikasi


4 Terapeutik sesuai dengan SOP

Melakukan evaluasi dan monitoring


5 kegiatan yang telah dilakukan

Menyusun Laporan Kegiatan


6
Penerapan Komunikasi Terapeutik

29
PROFIL COACH
Nama : Drs. Sadek Arbi,M.Si
NIP : 196610231988101002
Pangkat/Gol. Ruang : Pembina Tk. I (IV/b)
Jabatan : Widyaiswara Ahli Muda
Tempat,tanggal lahir : Tidore,23 Oktober 1966
Jenis kelamin : Laki-laki
E-mail : sadekarbi.sa@gmail.com

No Telp : 082271117330
Alamat : Kelurahan Bastiong, Kec. Kota Ternate Selatan
Riwayat Pendidikan :
-SD : SD Negeri Jaya Tidore, tahun lulus 1982
-SMP : SMP Negeri Mareku Tidore,tahun lulus 1984
-SMA : SMA Negeri Soasio Tidore,tahun lulus 1987
-S1 : IIP Jakarta,tahun lulus 1999
-S2 : UNHAS Makassar, tahun lulus 2005

Riwayat Pekerjaan :
-Tahun 1992 - 1995 : Kaur Administrasi
-Tahun 2001- 2003 : Kasubid Diklat Struktural Tingkat Tinggi
-Tahun 2005 – 2013 : Kasubud Diklat Kepemimpinan dan Struktural
-Tahun 2013 – 2015 : Sekretaris Badan Diklat Provinsi Maluku Utara
-Tahun 2015-sekarang : Widyaiswara Ahli Muda BPSDM Provinsi Maluku Utara

Anda mungkin juga menyukai