DI SUSUN
OLEH:
SABRI 180405009
2020
KATA PENGANTAR
PENDAHULUAN
biota laut yang jumlah jenisnya luar biasa besarnya dan keanekaragaman jenisnya
hanya dapat ditandingi oleh keanekaragaman jenis biota di hutan hujan tropik di
darat. Tidak kurang dari 833 jenis tumbuh-tumbuhan laut (alga, lamun, dan
mangrove), 910 jenis karang (Coelenterata), 850 jenis sepon (porifera), 2500 jenis
kerang dan keong (molluska), 1502 jenis udang dan kepiting (crustaceae), 745
jenis hewan berkulit duri (echinodermata), 2000 jenis ikan (pisces), 148 jenis
burung laut (aves) dan 30 jenis hewan menyusui laut (mammalia), diketahui hidup
di laut. Di samping itu tercatat juga tujuh jenis penyu dan tiga jenis buaya
Lingkungan laut yang luas membuat biota laut tidak mampu hidup
sifat lingkungan di beberapa wilayah perairan. Para ahli membagi lingkungan laut
(Anggraini, 2008)
Lingkungan laut yang terdiri atas kolom air dan dasar air, maka
lingkungan dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian pelagik yang meliputi seluruh
kolom dan merupakan tempat bagi tumbuhan dan hewan mengapung dan bagian
dasar laut yang merupakan tempat bagi hewan untuk melata atau membenamkan
(coastal) dan daerah muara (estuarine) hingga ke tengah samudra, dimulai dari
membuat tabir yang seolah menutupi lautan dengan segala misteri yang
Ratusan ribu jenis biota laut telah diketahui dan semua relung (niche =
besar wilayah perairan terdapat banyak sekali jenis biota laut yang saling
beberapa jenis biota laut yang hidup dan berinteraksi karena kendala makanan
TINJAUAN PUSTAKA
sekitar 89 hektar, dengan jumlah penduduk kurang lebih 5.000 jiwa dan berasal
dari berbagai etnik. Untuk sampai di pulau ini dari Kota Makassar, ditempuh
perjalanan sekitar satu jam dengan menggunakan speed boat. Sekitar 90%, mata
pencaharian penduduk pulau ini sebagai nelayan, si-sanya bekerja disektor lain
(Dekranasda, 2009).
pulau ini adalah pohon asam, pohon pisang dan pohon sukun, sedangkan pohon
kelapa hanya dijumpai disisi timur dan barat pulau ini (Hamdani, 2011).
kelompok organisme tertentu tidak dapat hidup pada semua lingkungan tersebut.
Lingkungan laut terutama terdiri dari kolom air dan dasar laut olehnya pembagian
zonasi pada kolom air bersifat vertical sementara perwilayahan dasar laut bersifat
lamun dan mangrove (K. Romimohtarto dan Sri Juwana, 2009). Lamun memiliki
perbedaan yang nyata dengan tumbuhan yang hidup terbenam dalam laut lainnya,
seperti makro alga atau rumput laut (seaweeds). Tanaman lamun memiliki bunga
dan buah yang kemudian berkembang menjadi benih. Pertumbuhan lamun sangat
serta faktor eksternal, seperti zat-zat hara dan tingkat kesuburan perairan.
permanen di bawah permukaan air laut (Sheppard et al., 1996). Lamun (seagrass)
memiliki rhizoma, daun, dan akar sejati yang hidup terendam di dalam laut
beradaptasi secara penuh di perairan yang salinitasnya cukup tinggi atau hidup
sebagai tumbuhan air berbunga, hidup di dalam air laut, berpembuluh, berdaun,
berimpang, berakar, serta berbiak dengan biji dan tunas (Fitriana, 2007).
yaitu memiliki bentuk daun seperti pita, membulat, memiliki pelepah, daun
penumpu, dan rhizoma. Ciri khas yang paling terlihat pada suku hydrocharitaceae
ukuran tubuh lebih kecil, rhizome yang kecil dan beruas, pada tiap buku terdapat
tunas tegak dengan 2-4 helai daun. Daunnya berbentuk pita atau jarum, ujung
daun bulat, bergerigi, dan tidak beraturan (Fairhurst dan Graham, 2003).
Pembagian
2.Makroalgae
uniseluler atau multiseluler, dan berpigmen fotosintetik. Alga bentik (makro alga)
dapat hidup di perairan air tawar dan laut (Blod dan Wynne 1978:1; Dawes
1981;59)
(tumbuhan talus), karena belum mempunyai akar, batang dan daun secara jelas.
Tumbuhan ganggang ada yang bersel tunggal dan juga ada yang bersel banyak
dengan bentuk serupa benang atau lembaran. Tubuh ganggang terdapat zat warna
3.Echinodermata
Echinodermata berasal dari bahasa Yunani yaitu echinos yang berarti duri
dan derma yang berarti kulit, lebih dikenal dengan hewan berkulit duri.
ini mempunyai kemampuan autotomi dan regenerasi bagian yang putus, rusak
atau hilang. Bintang mengular memiliki kemampuan regenerasi yang besar,
lengan dapat bergenerasi pada setiap titik tetapi apabila semua bagian tubuh
terpisah dari semua lengan maka hewan ini akan mati. Bintang mengular ini
laut dapat menumbuhkan kembali lengan yang hilang dan lili laut (Crinoidea)
spesies di Pulau Barrang Lompo, yakni cumi cumi Loligo sp. Permukaan tubuh
Mempunyai cangkang dalam yang tersusun dari zat kitin sehingga strukturnya
lunak.
5.Karang
ekosistem ini dimana kondisinya dipakai sebagai petunjuk akan kondisi ekologis
(sedentaire) dan bersifat non selective filter feeder (menyaring apa yang ada).
Spons tampak sebagai hewan sederhana, tidak memiliki jaringan, sedikit otot
sumbangan yang penting terhadap komunitas benthik laut dan sangat umum
dijumpai di perairan tropik dan sub tropik. Persebaran mulai dari zona intertidal
Komunitas spons laut disuatu wilayah perairan mampu menjadi salah satu
bioindikator kualitas perairan laut mengingat sifat dari spons laut yang immobile
serta persebaran telur dan larvanya akan selalu terbatasi oleh barrier yang ada
fisik maupun biotik yang terdapat pada wilayah tersebut. Salah satu interaksi
spons (Porifera) adalah kompetisi ruang antara spons dan organisme benthik lain
terutama coral.
BAB III
A. Lamun
1. Thalassia hemprici. Lamun ini juga biasa disebut lamun dugong karena
merupakan makanan dari dugong. Ciri khasnya yaitu helaian daun yang mati
tidak akan terlepas dari pelepah, pelepah ini yang akan menjadi busuk.
mempunyai nodus dan buku yang berfungsi agar tanaman tidak mudah
2. Pama, Enhalus acoroides. Lamun ini juga sering disebut lamun gondrong
dapat memakan lamun ini. Mempunyai daun yang panjang ebagai bentuk
kutikula pada daun sebagai pengganti stomata yang berfungsi sebagai tempat difusi dan
osmosis O2 dan CO2. Jumlahnya sangat
pasir (rhizoma) dimana batangnya mempunyai nodus dan buku yang berfungsi
agar tanaman tidak mudah terbawa arus. Tiap ruas pada rhizomanya mterdapat
akar serabut agar melekat pada substrat berpasir. Mempunyai daun yang
bentuk daunnya yang kecil dan runcing membulat. Memiliki 2 helai daun
dalam satu tangkai yang merupakan cirri khasnya. Daunnya berbentuk seperti
dibawah pasir (rhizoma) dimana batangnya mempunyai nodus dan buku yang
berfungsi agar tanaman tidak mudah terbawa arus. Tiap ruas pada rhizomanya
sebagai bentuk adaptasinya karena hanya hidup di daerah yang tidak terlalu
dan osmosis O2 dan CO2. Berfungsi sebagai indikator pencemaran air dan
hanya hidup di daerah yang tidak terlalu dalam sehingga mudah memperoleh
dimana batangnya mempunyai nodus dan buku yang berfungsi agar tanaman
tidak mudah terbawa arus. Tiap ruas pada rhizomanya mterdapat akar serabut
melindungi batang dan daun yang baru tumbuh. Merupakan lamun perintis
7. Halodule uninervis. Lamun ini mempunyai ujung daun yang berbentuk trisula
dan terbagi 3. Mempunyai tulang daun yang jelas. Ujung daunnya bersisik Mempunyai
batang yang menjalar dibawah pasir (rhizoma) dimana batangnya
mempunyai nodus dan buku yang berfungsi agar tanaman tidak mudah
terbawa arus. Tiap ruas pada rhizomanya mterdapat akar serabut agar melekat
daun sebagai pengganti stomata yang berfungsi sebagai tempat difusi dan
perairan.
B.Makroalgae
1. Padina sp. Spesies ini berwarna coklat karena memiliki pigmen fikosantin.
melekat pada substrat pasir maupun karang yang bersifat massive (padat).
substrat karang yang bersifat massive (padat). Pada daun semunya mempunyai
udara) yang terletak di sekitar daun semu yang membantunya agar tetap
substrat karang yang bersifat massive (padat). Ciri khas pada bentuk daun
substrat karang yang bersifat massive (padat). Daun semunya berbentuk bulat
tidak beraturan, dengan tepi daun yang bergerigi agar terhindar dari
P5. Turbinaria triquetra. Spesies ini berwarna coklat karena memiliki pigmen
segitiga melengkug dan agak keras. Peranannya sebagai produsen dalam rantai
makanan di perairan.
substrat karang yang bersifat massive (padat). Habitatnya di daerah lamun dan
karang. Tubuhnya hanya berupa tallus. Memiliki senyawa alginate yang bias
daerah lamun dan karang. Percabangannya betingkat yakni satu cabang akan
9. Caulerpa serrulata. Spesies ini berwarna hijau karena memiliki klorofil a dan
pasir. Habitatnya di daerah lamun dan karang. Pada ujung daun semunya
10. Halimeda macroloba. Spesies ini berwarna hijau karena memiliki klorofil a
tallus baru dengan percabangan dua dan tumbuh terus ke atas. Peranannya
12. Chlorodesmis fastgiata. Spesies ini berwarna hijau karena memiliki klorofil a
substrat pasir. Habitatnya di daerah lamun dan karang. Bentuk daunnya sangat
makanan di perairan.
substrat pasir. Habitatnya di daerah lamun dan karang. Merupakan alga yang
14. Boergesenia forbessi. Spesies ini berwarna hijau karena memiliki klorofil a
substrat pasir. Habitatnya di daerah lamun dan karang. Berbentuk gada/ bulir
yang berisi air dan udara. Melekat pada dasar karang agar terlindungi dari arus
karena bentuknya yang lunak. Mempunyai tallus yang berwarna hijau cerah.
Reproduksinya dengan konjugasi. Peranannya sebagai produsen dalam rantai
makanan di perairan.
C.Echinodermata
1. Ophiurix sp. Spesies ini disebut pula bintang ular karena memiliki lengan
legannya 5-6. Hidup di sela-sela karang. Pada lengannya terdapat duri. Anus
dan madreporitnya (saluran air) terdapat pada bagian bawah dari tubuhnya.
atau terpotong, maka lengan tersebut akan berkembang menjadi individu baru.
masuk ke madreporit (saluran air) menuju saluran batu, ke saluran cincin, lalu
2. Archaster typicus. Spesies ini banyak ditemukan pada daerah berpasir karena
Pada lengannya terdapat duri. Anus dan madreporitnya (saluran air) terdapat
jika salah satu lengannya patah atau terpotong, maka lengan tersebut akan
tabung dimana mekanismenya yakni air masuk ke madreporit (saluran air) menuju
saluran batu, ke saluran cincin, lalu ke saluran radial, menuju saluran
frgmentasi, dimana jika salah satu lengannya patah atau terpotong, maka
madreporit (saluran air) menuju saluran batu, ke saluran cincin, lalu ke saluran
meruncing dan tajam, namun patah akibat benturan dan pergerakan spesies ini
karang dan lamun. Reproduksinya dengan frgmentasi, dimana jika salah satu
lengannya patah atau terpotong, maka lengan tersebut akan berkembang menuju saluran
batu, ke saluran cincin, lalu ke saluran radial, menuju saluran
perairan.
batu, ke saluran cincin, lalu ke saluran radial, menuju saluran ampula hingga
masuk ke madreporit (saluran air) menuju saluran batu, ke saluran cincin, lalu
lamun. Anus dan madreporitnya (saluran air) terdapat pada bagian bawah dari
tubuhnya.
dan kecil. Permukaan tubuhnya kasar. Habitatnya di daerah karang dan lamun.
Pada lengannya terdapat duri. Anus dan madreporitnya (saluran air) terdapat
pada bagian bawah dari tubuhnya. Biasanya memiliki warna tubuh yang cerah.
atau terpotong, maka lengan tersebut akan berkembang menjadi individu baru.
Bergerak dengan menggunakan kaki tabung dimana mekanismenya yakni air masuk ke
madreporit (saluran air) menuju saluran batu, ke saluran cincin, lalu
dikarenakan pada lengannya terdapat duri-duri yang tebal dengan ukuran 2-4
Bentuk tubuhnya pipih dan melebar. Hidup pada daerah karang karena
perairan.
8. Landak laut Diadema setosum. Dinamakan landak laut karena mempunyai
duri yang panjang dan berwarna hitam yang menyerupai duri pada landak.
Bentuk tubuhnya bulat pipih. Saluran genital, anus dan madreporitnya terdapat
pada bagian atas (aboral). Durinya mempunyai kandungan CaC03 yang tidak
keras dan mudah larut dalam darah apabila tertusuk. Hidupnya berkoloni
9. Echinometra mathei. Duri pada spesies ini berwarna kekuningan, tebal dan
lebih pendek. Bentuk tubuhnya agak oval. Hidup di daerah lamun dan di sela
sela karang. Saluran genital, anus dan madreporitnya terdapat pada bagian atas
(aboral). Durinya mempunyai kandungan CaC03 yang tidak keras dan mudah
10. Mesphilia globulus. Spesies ini mempunyai duri yang lebih halus dan
jelas. Saluran genital, anus dan madreporitnya terdapat pada bagian atas
p11. Echinotrix calamaris. Spesies ini mempunyai duri yang memanjang dan
D.Karang
mendepositkan zat kapur. Tersusun atas zat kapur (CaCO3) berfungsi untuk
hanya mempunyai radial koralit dan tidak memiliki axial koralit. Polipnya
sedang.
3. Vavia sp. Karang ini mempunyai sel-sel penyengat yang disebut knidoblast.
karang dan dapat mendepositkan zat kapur. Tersusun atas zat kapur (CaCO3)
E.Sponge
3. Xtetospongia sp. Mempunyai tubuh yang berpori dan tersusun atas serabut
Hidup secara heterotrof dan memakan plankton dengan system filter fider
4. Haliclona sp. Mempunyai tubuh yang berpori dan tersusun atas serabut
Hidup secara heterotrof dan memakan plankton dengan system filter fider
F.Cephalopoda
Pada pengamatan terhadap spesies cephalopoda, ditemukan hanya satu
spesies di Pulau Barrang Lompo, yakni cumi cumi Loligo sp. Permukaan tubuh
Mempunyai cangkang dalam yang tersusun dari zat kitin sehingga strukturnya
Mempunyai kantung yang berisi tinta hitam yang dapat digunakan untuk
sebagai alat untuk mentransfer kapsul sperma dan berubah warna ketika saling
kawin. Telur-telur dari cumi-cumi terbungkus oleh suatu selubung yang berbentuk
seperti kapsul panjang yang transparan. Ketika telur keluar dari tubuh induk, maka
akan terkumpul dalam satu daerah di dasar laut dan kemudian berkembang
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari makalah tentang biologi laut ini adalah Biologi laut yaitu ilmu
pengetahuan tentang kehidupan biota laut,
biota laut yang jumlah jenisnya luar biasa besarnya dan keanekaragaman jenisnya
hanya dapat ditandingi oleh keanekaragaman jenis biota di hutan hujan tropik di darat
yang nantinya akan kami perjelas lagi.
DAFTAR PUSTAKA
http://ojs.fkip.ummetro.ac.id/index.php/biologi/article/view/1068
http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/kelautan/article/view/1387
http:// www.infoanda.com/linksfollow.php?lh=UFBb
http://unila.ac.id.com
https;//books.google.co.id.books
http://ilmukelautan.com
http://www.chea.org/chronicle/v/oi.1/no/indeks.