Marketing
Finance
Production
R&D Purchasing
Personel Maintenance
Gambar 9.1.
Keterkaitan Sasaran Untuk Mendukung Tujuan. Tidak Ada Kedudukan
Yang Signifikan Untuk Berbagai Fungsi Pada Model Di Atas.
IX-1
Manajemen pada industri pertambangan sangat berbeda dengan
manajemen industri lainnya. Perbedaannya dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 9.1.
Perbedaan Antara Industri Pertambangan Dengan Industri Lain
IX-2
pekerjaan dimana pekerja mempunyai perasaan dan pemikiran yang unik.
Persoalan ini dikonsentrasikan pada pekerja sebagai individu, kepuasan
pekerja, komunikasi, motivasi, dan produktivitas.
(20)
Sumber daya manusia merupakan salah satu elemen organisasi yang
paling dinamis dan kompleks. Hal ini terlihat dari usaha yang dilakukan
oleh manusia dari waktu ke waktu untuk menanggapi lingkungannya dan
mempertahankan eksistensinya. Perilaku manusia di dalam organisasi
dipengaruhi oleh faktor lingkungan, pribadi pekerja itu sendiri, serta situasi
dan kondisi saat itu. Perilaku yang muncul merupakan hasil interaksi dari
faktor-faktor tersebut.
IX-3
Manajemen personalia adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengendalian dari fungsi-fungsi pengadaan,
pengembangan, pemberian imbalan, integrasi, pemeliharaan dan
pemberhentian personil dalam rangka mencapai tujuan individu pekerja,
tujuan organisasi, serta tujuan sosial (lingkungan) dimana organisasi itu
berada.
(24)
Analisa jabatan adalah suatu studi yang mendalam dan mendetail
terhadap semua jabatan dalam organisasi untuk mendapatkan informasi
tentang kerja yang dilakukan, kondisi kerja dan persyaratan kualitas
individu yang mengerjakannya atau suatu proses untuk mempelajari dan
mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan berbagai operasi
dan kewajiban suatu jabatan. Analisa jabatan mencakup dua elemen
utama yaitu uraian jabatan (job description) dan spesifikasi jabatan (job
specification).
IX-4
Berikut ini adalah contoh uraian standar kompetensi seorang manajer
pada industri pertambangan :
IX-5
Mengembangkan jadwal proyek
KM. 0011 Mengelola jadwal proyek
Mengelola waktu
Menilai hasil manajemen waktu
Mengembangkan anggaran proyek
KM. 0014 Mengelola biaya proyek
Mengelola biaya
Mengelola penyelesaian masalah finansial
Mengembangkan persyaratan kualitas
KM. 0017 Mengelola pengendalian Mengelola jaminan kualitas
mutu Melakukan perbaikan kualitas proyek
Mengelola proses organisasi dan staffing
proyek
KM. 0020 Mengelola sumber daya
Mengelola kinerja staf
manusia
Memimpin tim proyek
Menetapkan standar peraturan dalam
pelaksanaan suatu pekerjaan
Mengawasi kinerja karyawan sebagai sarana
KM. 0024
Mengelola disiplin SDM pengontrolan disiplin karyawan
Memberi motivasi dalam hal ketaatan
terhadap sistem norma disiplin yang berlaku
Membimbing bawahan/karyawan
KM. 0025 Mengelola pembinaan Menerapkan program pengembangan
SDM karyawan
Memodifikasi sistem operasi pekerjaan
KM. 0026 Merancang pekerjaan Memberi apresiasi yang lebih baik terhadap
yang memotivasi SDM prestasi kerja karyawan
Melakukan identifikasi pola kepemimpinan
Memilih gaya untuk menentukan gaya kepemimpinan yang
KM. 0029
kepemimpinan yang paling sesuai untuk diterapkan
efektif Mampu mengorganisasikan tugas/pekerjaan
KODE UNIT KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI
Menentukan kriteria personel yang dibutuhkan
Membangun tim yang Membagi tugas dan tanggung jawab
KM. 0030
efektif Mendorong anggota tim untuk
mengembangkan kemampuannya
Kemampuan bekerja sama dalam tim
KM. 0031 Melakukan pendelegasian
Membagi tugas dan tanggung jawab
Memberi kesempatan pada karyawan untuk
memberi kontribusi dalam perencanaan
pekerjaan
Memberikan kepercayaan
Memperhatikan masukan dan saran dari
KM. 0032 kepada
karyawan bagi kemajuan pekerjaan
bawahan/karyawan
Mempercayakan tugas dan tanggung jawab
yang telah dibebankan pada karyawan yang
bersangkutan
Bersama dengan mitra kerja menyusun syarat
perjanjian
KM. 0033 Melakukan negoisasi Melakukan perundingan (negosiasi) tentang
batasan-batasan
Melakukan penyempurnaan perjanjian
KM. 0035 Melaksanakan Memahami tujuan wawancara yang akan
wawancara dilakukan
Menetapkan standar/kriteria yang memenuhi
IX-6
syarat berdasarkan hasil wawancara yang telah
dilakukan
Menentukan kesesuaian hasil wawancara
dengan tujuan wawancara yang telah ditetapkan
Memberikan keterangan yang tepat
sehubungan kondisi dan informasi-informasi
yang berkembang dalam perusahaan
Merencanakan sistem komunikasi dalam
operasi penambangan
KM. 0036 Mengelola komunikasi Mengelola informasi proyek
Mengelola komunikasi
Menganalisis hasil manajemen komunikasi
Menentukan garis tanggung jawab dalam
Menyusun denah pelaksanaan suatu pekerjaan
KM. 0039
pengendalian Melakukan pengawasan terhadap
kelangsungan pekerjaan
Merencanakan manajemen resiko
KM. 0041 Mengelola resiko Mengelola resiko proyek
Menilai hasil manajemen resiko
Merencanakan prokurmen proyek
Menyusun proses prokurmen
KM. 0044 Mengelola prokurmen Mengelola proses prokurmen
Mengelola kontrak
Menyempurnakan (finalise) kontrak
IX-7
Mengembangkan rencana strategis (jangka
panjang)
Memprakarsai dan memfasilitasi sistem
manajemen unjuk kerja
Memprakarsai pengembangan operasi yang
berkelanjutan
Mengawasi kinerja sumberdaya manusia di
tambang
Mengidentifikasi kriteria perencanaan
tambang
Memahami prosedur operasi penambangan
Kemampuan dalam hal yang dilaksanakan
KM.0197T
perencanaan tambang Memahami informasi-informasi yang
dibutuhkan dalam perencanaan tambang
Membuat rencana manajemen operasi
tambang
merencanakan sistem dan metode
penambangan yang akan diterapkan
Kemampuan memahami prinsip perencanaan dan
merencanakan sistem perancangan tambang
KM.0194T
dan metode mengidentifkasi sumberdaya yang diperlukan
penambangan dalam perencanaan tambang
mengotrol dan mengevaluasi sistem dan
metode penambangan
Merencanakan operasi peralatan angkut
Kemampuan tentang
secara terpadu
KM.0017T operasi alat angkut
Merencanakan dan mengelola sistem
terpadu
pengangkutan (pemindahan material)
IX-8
Dengan adanya uraian jabatan yang jelas akan sangat membantu
dalam memberikan pengarahan tentang pekerjaan dan tugas-tugas
yang harus dilakukan kepada karyawan baru.
3. Latihan (training)
Dengan adanya uraian jabatan dan spesifikasi jabatan dapat
direncanakan program latihan bagi karyawan sesuai dengan
kebutuhannya
4. Perupahan
Analisa jabatan merupakan dasar dari sistem penilaian jabatan yang
akan menentukan struktur dan sistem perupahan.
5. Penilaian dan pengukuran hasil kerja
Dalam uraian jabatan ditunjukkan sasaran yang hendak dicapai dalam
pengerjaan tugas-tugas. Berdasarkan hal ini dapat dilakukan penilaian
terhadap hasil/prestasi karyawan.
6. Promosi dan mutasi karyawan
Dengan memperhatikan informasi yang dihasilkan dari analisa jabatan
maka dapat hasil kerja/ prestasi karyawan dapat diketahui dan dinilai.
7. Pencegahan terjadinya dualis pekerjaan
Dengan adanya uraian jabatan yang jelas untuk tiap-tiap jabatan maka
terjadinya dualis pekerjaan dapat dihindari.
8. Konsultasi
Karyawan yang tidak merasa cocok dengan pekerjaan sebelumnya
dapat ditempatkan pada jabatan yang sesuai dengan minat dan
kemampuannya.
Berikut ini adalah salah satu contoh uraian jabatan (job description) dari
seorang general plant manager pada sebuah perusahaan kertas.
IX-9
Tabel 9.4. Uraian Jabatan General Plant Manager
Name : John Doe Title : General Plant Manager
Supervisor : President Company : General Paper Company
Number of employee in the plant : 40 exempt, 36 nonexempt salaried, and 150 hourly paid.
Reporting directly to him are 7 department heads. General manager has full authority to take
action necessary to meet the goals for which he is responsible. He is supported fully in this by
the company president.
IX-10
for the plant. plant.
2. To assure the effective design, 2. Works with subordinates to provide
development, and staffing of the organization structure, proper delegation,
organization. and coordination.
3. To motivate and develop subordinates. 3. Establises effective managerial control
4. To assure participation of all subordinates through delegation and coordination.
in group management. 4. Establishes policies and procedures for
5. To initiate and assure completion of personnel programs to maintain group
actions. satisfaction, stimulate their achievement,
and evaluate performance.
5. Works effectively with superiors, peers,
and subordinates.
6. Conducts regular participative meetings.
7. Initiates the action toward meeting broad
goals.
Source : J.C. Wofford, “Behavior Styles and Performance Effectiveness,” Personnel Psychology, vol.
20, no. 4, Winter 1967, pp. 470-471
IX-11
Rekrutmen tenaga kerja yang berasal dari luar perusahaan biasanya
dilakukan dengan cara :
Melakukan pemasangan iklan
Melalui biro tenaga kerja
Rekomendasi dari pegawai yang sudah ada
Sekolah atau perguruan tinggi
Persatuan buruh
Pelamar biasa
(20)
Salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
dalam suatu organisasi adalah dengan mengadakan suatu program
pelatihan bagi pekerja baru maupun yang sudah lama sesuai dengan
kebutuhan organisasi tersebut. Penentuan kebutuhan program pelatihan
dilakukan melalui prosedur sebagai berikut :
1. Penilaian prestasi (performance appraisal)
2. Analisa persyaratan jabatan
3. Analisa organisasi
4. Survey personil
(21)
Salah satu contoh pelatihan yang biasa dilakukan oleh perusahaan
tambang adalah pelatihan keselamatan kerja bagi para pekerja baru.
Pelatihan keselamatan kerja merupakan tanggung jawab utama
manajemen dalam melaksanakan program pencegahan kecelakaan.
Sebuah teori yang populer menyebutkan bahwa untuk mempelajari suatu
IX-12
kebiasaan baru ataupun meninggalkan kebiasaan lama akan memerlukan
waktu tujuh tahun. Artinya pelatihan sangat penting bagi pekerja baru
terutama dalam mengubah kebiasaan mereka.
Beberapa kecelakaan kerja dapat disebabkan oleh buruknya pelatihan
atau bisa juga disebabkan oleh supervisor telah menganggap bahwa
bawahannya telah memahami prosedur kerjanya. Ada empat tahap dalam
melakukan pelatihan dasar keselamatan kerja yaitu :
1. Menjelaskan tugas dari pekerja tersebut dan menekankan pada
masalah keselamatan kerja
2. Mendemonstrasikan cara kerja pada pekerja tersebut dengan
menekankan aspek keselamatan kerja pada tiap langkah kerja
3. Menanyakan tanggapan mereka dan dengan sabar, tenang dan jelas
menjawab pertanyaan yang diajukan
4. Meminta pekerja tersebut untuk mendemonstrasikan apa yang telah
dipelajarinya dengan menekankan aspek keselamatan pada setiap
tahapan kerjanya
(20)
Selain program pelatihan dan pendidikan, mekanisme lain yang
termasuk dalam pengembangan personil adalah alih jabatan (mutasi) dan
promosi. Pelaksanaan mutasi harus dilakukan antar karyawan dari suatu
pekerjaan ke pekerjaan lain yang dianggap setingkat atau sejajar.
Maksudnya adalah untuk mendapatkan “orang yang tepat pada tempat
yang tepat”.
IX-13
3. Loyalitas
4. Kejujuran
5. Tanggung jawab
6. Kepandaian bergaul
7. Prestasi kerja
8. Inisiatif dan kreativitas
(20)
Pemberian imbalan atau kompensasi merupakan suatu bentuk
penghargaan atas jerih payah seseorang selama bekerja. Kompensasi
dapat berupa upah (uang), fasilitas (perumahan, kendaraan) atau bentuk-
(6)
bentuk lain yang dapat dinilai dengan uang. Tujuan dari pemberian
imbalan (kompensasi) adalah :
1. Sebagai daya tarik perusahaan bagi pekerja yang kompeten
2. Untuk memotivasi pekerja agar dapat memberikan hasil kerja yang
terbaik
3. Untuk menghargai pengabdian pekerja selama periode tertentu
(20)
Menurut Nitisemito, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan
dalam sistem pemberian imbalan (kompensasi) antara lain :
1. Agar kompensasi yang diberikan memberi dampak yang positif maka
jumlah minimum yang diberikan haruslah dapat memenuhi kebutuhan
secara minimal dan sesuai dengan peraturan yang sedang berlaku.
2. Selain harus dapat memenuhi kebutuhan minimal, maka kompensasi
yang diberikan hendaknya dapat mengikat personil yang ada sehingga
kemungkinan terjadinya keluar masuknya karyawan dapat ditekan
sekecil mungkin.
3. Kompensasi yang diberikan harus mampu pula meningkatkan
semangat dan kegairahan kerja sehingga efektifitas dan efisiensi kerja
para tenaga kerja dapat dipertahankan dan ditingkatkan
IX-14
4. Untuk dapat menimbulkan semangat dan kegairahan kerja maka
dalam menetapkan jumlah kompensasi harus selalu bersifat dinamis
artinya sesuai dengan perubahan situasi dan kondisi yang terjadi
5. Selain jumlah kompensasi yang diberikan perlu pula dipikirkan
komposisi dari kompensasi yang diberikan, sebab dengan komposisi
yang tepat maka akan memberikan dampak yang positif baik terhadap
personil maupun terhadap organisasi secara keseluruhan
(6)
Penentuan besarnya jumlah kompensasi yang diberikan dalam bentuk
uang merupakan hal yang paling sulit. Bukan hanya karena hal tersebut
merupakan pekerjaan yang kompleks tetapi juga karena merupakan hal
yang terpenting bagi perusahaan (merupakan pengeluaran terbesar)
maupun pekerja (merupakan kebutuhan hidup dan faktor yang
berpengaruh dalam menentukan status sosial). Jika kita menginginkan
agar perusahaan memiliki daya tarik bagi pekerja yang kompeten maka
pekerja tersebut harus merasa bahwa besarnya kompensasi yang
diberikan cukup adil dan sesuai dengan unjuk kerjanya. Faktor-faktor yang
dipertimbangkan oleh pekerja dalam menilai besarnya kompensasi yang
diberikan adalah :
1. Perbandingan antara kompensasi yang diberikan terhadap usaha,
pendidikan, pelatihan dan lamanya pekerja tersebut bekerja di
perusahaan
2. Perbandingan kompensasi yang didapatkannya terhadap kompensasi
yang diperoleh pekerja lain
(24)
Penentuan besarnya kompensasi yang sesuai dapat dilakukan dengan
melakukan penilaian jabatan (job evaluation). Penilaian jabatan ini
berdasarkan pada hasil analisa jabatan. Umumnya ada 4 metoda yang
digunakan dalam penilaian jabatan yaitu :
1. Metoda ranking (the ranking method)
2. Metoda klasifikasi (the classification method)
IX-15
3. Metoda perbandingan faktor (the factor comparison method)
4. Metoda point (the point rating method)
Metoda pertama dan kedua bersifat kualitatif sedangkan metoda ketiga
dan keempat bersifat kuantitatif.
IX-16
2. Melakukan pemilihan terhadap faktor-faktor jabatan seperti
keterampilan, usaha fisik, usaha mental, tanggung jawab dan kondisi
kerja.
3. Melakukan penilaian terhadap faktor jabatan kunci sehingga dihasilkan
urut-urutan terhadap faktor jabatan kunci.
4. Melakukan pengalokasian nilai uang untuk tiap faktor penilaian jabatan
sehingga dapat disusun struktur upah untuk jabatan-jabatan kunci.
5. Melakukan penilaian untuk jabatan-jabatan lainnya dengan
membandingkan faktor jabatannya dengan jabatan kunci sehingga
upah untuk setiap jabatan dapat ditentukan.
IX-17
diterangkan kepada karyawan dan banyak membutuhkan kerja
administrasi.
(20)
Kemampuan pekerja untuk dapat bekerja sesuai dengan keinginan
organisasi dimana ia bekerja sebagian besar ditentukan oleh kemampuan
pihak manajemen dalam mengintegrasikan berbagai kepentingan dan
kebutuhan pekerja dengan tujuan-tujuan organisasi yang hendak dicapai.
Dengan demikian performansi pekerja yang tercermin dari perilakunya
sehari-hari akan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berasal dari diri
pekerja yang bersangkutan, lingkungan serta situasi dan kondisi yang
terjadi pada saat itu.
IX-18
Cara memimpin dimana pemimpin mempengaruhi pola pikir
bawahannya dengan cara membuat mereka merasa bahwa peran
mereka dibutuhkan dalam organisasi / perusahaan.
4. Consultative leadership
Cara pemimpin dimana para bawahan merasa dan percaya bahwa ide
mereka dibutuhkan dan dapat memberikan dampak dalam
pengambilan keputusan
5. A laissez-fairre approach
Cara memimpin dimana pemimpin bertindak sebagai rekan kerja bagi
bawahannya walaupun pengambilan keputusan tetap berada pada
tangan pemimpin.
(6,14)
Teori McGregor. Berdasarkan hasil riset psikologi dan sosial maka
McGregor mengajukan suatu sistem penilaian kemampuan manusia yang
lebih relialistis yaitu :
1. Usaha yang dikeluarkan secara fisik dan mental dalam bekerja adalah
sama besarnya dengan bermain ataupun beristirahat
2. Manusia akan belajar untuk mengarahkan dan mengendalikan dirinya
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapainya
3. Komitmen terhadap suatu tujuan merupakan fungsi dari hasil yang
akan diperolehnya
4. Manusia umumnya belajar tidak hanya untuk menerima tapi juga untuk
mencari tanggung jawab
IX-19
5. Kemampuan untuk melatih imajinasi, ingenuity dan kreativitas dalam
menyelesaikan masalah sangatlah beragam dalam suatu populasi
6. Dalam kondisi industri yang modern, manusia hanya menggunakan
sebagian dari potensi intelektual yang dimilikinya
(20)
Mempertahankan dan meningkatkan kondisi di mana para pekerja
mampu dan mau menjalankan tugas-tugasnya sesuai dengan kebutuhan
(11)
organisasi merupakan inti permasalahan pemeliharaan personil. Salah
satu cara untuk memelihara sikap para personil agar sesuai dengan yang
diinginkan adalah dengan melakukan komunikasi dan penyuluhan.
Berbagai penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli membuktikan
bahwa komunikasi memegang peranan yang sangat penting dalam
manajemen sumber daya manusia.
(23)
Ada berbagai definisi tentang komunikasi yang dikemukakan oleh para
ahli, diantaranya adalah :
1. C.A. Brown
Komunikasi adalah proses pengiriman ide atau pikiran dari satu orang
kepada orang lain dengan tujuan untuk menciptakan pengertian dalam
diri orang lain yang menerimanya.
2. J.P. Chaplin
Komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan berita atau
sinyal/tanda/isyarat.
3. K. Davis
Komunikasi adalah proses penyaluran informasi dan pengertian dari
satu orang ke orang lain.
4. R.A. Baron
Komunikasi adalah proses dimana satu pihak (pengirim)
mentransmisikan informasi (berita) kepada pihak yang lain (penerima).
IX-20
5. J.A.F. Stoner
Komunikasi adalah proses dengan mana orang berusaha untuk
memiliki pengertian yang sama lewat transmisi dari pesan-pesan
simbolis.
MEMANCARKAN MENERIMA
GANGGUAN
UMPAN BALIK
IX-21
Ada beberapa hal yang dapat mengganggu efektivitas komunikasi antara
lain :
1. Panjangnya mata rantai komunikasi sehingga bisa menyebabkan
terjadinya “distortion” dan atau “omission”.
2. Terlalu banyaknya informasi dalam saluran komunikasi yang bisa
menyebabkan terjadinya “overload”, “distortion” atau “omission”.
3. Lingkungan yang menggangu yang menimbulkan kesulitan dalam
komunikasi
(20)
Menurut Nitisemito, hal-hal yang perlu dipertimbangkan berkenaan
dengan masalah komunikasi diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Agar yang disampaikan dapat mencapai sasaran maka ketetapan
waktu sangat diperlukan
2. Agar komunikasi yang disampaikan dapat efektif, maka proses
komunikasi perlu memperhatikan situasi dan kondisi yang sebaik-
baiknya
3. Evaluasi terhadap efektivitas komunikasi harus diadakan agar dapat
dilakukan perbaikan dalam proses komunikasinya
4. Hambatan dalam komunikasi harus bisa diketahui agar organisasi
mengurangi atau bahkan menghilangkan hambatan-hambatan tersebut
5. Salah satu landasan yang mendasar untuk melaksanakan komunikasi
adalah adanya rasa saling percaya antara pemberi dan penerima
komunikasi
6. Proses penyampaian informasi melalui komunikasi dapat dilakukan
melalui tiga cara yaitu tertulis, lisan, dan dengan gambar
Media komunikasi dua arah antara pemberi dan penerima di atas dapat
dipergunakan dalam proses pemberian bimbingan dan penyuluhan.
IX-22
dengan melaksanakan program kesehatan dan keselamatan kerja yang
bertujuan untuk mengurangi kemungkinan seorang pekerja terkena
penyakit dan menghindari kecelakaan kerja.
Pemutusan hubungan kerja terjadi jika salah satu pihak (karyawan atau
pihak organisasi) merasa dirugikan apabila hubungan kerja kedua belah
pihak tetap dipertahankan. Organisasi yang melakukan pemutusan
hubungan kerja terhadap salah satu personilnya harus bertanggung jawab
terhadap proses pemutusan hubungan kerja tersebut.
Kerugian terbesar ( 70% dari total kerugian) terjadi saat posisi tersebut
belum tergantikan dan pada saat proses pelatihan tenaga kerja baru.
IX-23
9.1.9. Kajian
1. Pengambilan Keputusan
Anda adalah seorang manajer di suatu perusahaan yang bergerak di
bidang informasi. Lingkup kerja divisi anda adalah merancang dan
mengoperasikan suatu sistem informasi manajemen. Pekerjaan ini
melibatkan pengolahan sejumlah besar data yang harus disiapkan
menjadi laporan yang terperinci yang akan dibagikan pada divisi-divisi
lain dan juga ke kantor pusat. Pekerjaan ini tidak hanya sekedar
rutinitas saja tetapi juga menuntut keahlian dalam hal teknis, salah
satunya adalah kemampuan untuk mengatasi konflik yang terjadi antar
divisi.
IX-24
Kandidat lainnya adalah John Winter. Kemampuannya dalam bekerja
tidak perlu diragukan lagi. Winter berusia 48 tahun, merupakan lulusan
sekolah bisnis dan telah bekerja selama 12 tahun. Karirnya tidak
begitu cepat tapi konstan. Setelah mengevaluasi pekerjaannya selama
ini, anda melihat bahwa banyak inovasi kreatif dalam hal pengolahan
data telah dihasilkannya. Ia juga telah mampu menggunakan sejumlah
prosedur secara efektif dan sederhana. Ia juga seorang yang rajin,
selalu datang satu jam lebih awal dan pulang satu jam lebih lambat
dari teman-teman sekerjanya. Ia sangat giat dalam bekerja sehingga ia
juga mengharapkan agar orang-orang dapat bekerja seperti dirinya.
Akibatnya, ia memiliki hubungan antar personal yang kurang baik.
Winter telah beristri, mempunyai dua anak dan ia juga tertarik untuk
mengembangkan karirnya.
IX-25
9.2. MANAJEMEN PERALATAN
IX-26
4. Pembelanjaan (anggaran)
5. Operasi kegiatan
9.2.2.1. Seleksi
IX-27
dan manufernya lambat. Tumpahan material (spoil) dan rembesan air
dapat menghambat operasinya.
Jika digunakan pada kondisi yang tepat, secara umum shovel dapat
mengurangi operating cost jika dibandingkan dengan dragline atau
BWE karena dapat mengurangi biaya untuk power dan wire rope untuk
tiap yd3 kedalaman penggalian, mengurangi jumlah operator, faktor
availability yang lebih tinggi. Jadi secara umum keuntungan
penggunaan shovel jika dibandingkan dengan dragline adalah dapat
dioperasikan pada daerah dengan stripping ratio yang rendah,
kombinasi truk dan shovel dapat memindahkan overburden lebih jauh,
mengurangi peledakan, mobilisasinya lebih mudah.
2. Dragline
Hal terpenting yang membedakan power shovel dari dragline adalah
alat penggeraknya. Dragline bergerak dengan menggunakan
sepasang retracable pontoons yang memungkinkan dragline
berpindah pada arah tertentu dengan ketepatan yang tinggi. Untuk
mengoperasikannya dibutuhkan operator yang trampil.
Keuntungan penggunaan dragline :
1. Dapat digunakan di daerah yang materialnya basah dan lunak
karena pembebanannya yang rendah (low bearing pressure)
2. Dapat digunakan untuk pengupasan maupun reklamasi
3. Sangat efektif jika digunakan dalam pembuatan jalan dan parit
(ditch)
4. Dapat mengurangi masalah bank slides, water runoff dan rembesan
karena medan kerjanya berada di atas overburden
IX-28
memungkinkan material untuk dipindahkan dalam jarak yang cukup
jauh dengan penggunaan daya yang rendah untuk tiap meter kubik
material yang dipindahkan.
Keuntungan penggunaan BWE :
1. Sangat efisien (daya rendah, jangkauan jauh, tidak memiliki waktu
edar)
2. Dapat dipakai untuk memuati berbagai alat angkut
3. Dapat digunakan di daerah yang daya dukung materialnya rendah
Kerugian penggunaan BWE :
1. Mesinnya sangat rumit sehingga mengurangi kemampuannya
2. Kurang fleksibel dalam bergerak
3. Tidak dapat dipakai untuk material yang kompak dan keras
4. Memerlukan perawatan yang mahal
5. Hanya cocok digunakan untuk lapisan batubara yang tebal (minimal
0,7 kali diameter roda/wheel)
4. Bulldozers
Bulldozer dapat digunakan untuk clearing, pembuatan jalan angkut,
pembuatan jenjang, mengupas tanah penutup, melakukan reklamasi
dan dapat bekerja di daerah yang berbukit. Ada dua jenis bulldozer
yaitu track type dan rubber-tired front-end loader.
Track-type tractor tidak cocok untuk digunakan pada kemiringan yang
terjal dan pada material lepas (loose) ataupun berlumpur. Jarak
angkutnya tidak boleh melebihi 91 m. Kecepatannya dapat mencapai
32 – 48 km/jam pada daerah yang materialnya cukup keras.
5. Hydraulic Excavators
Cocok digunakan untuk membongkar material yang keras karena daya
penetrasinya yang dihasilkan secara hidrolik cukup tinggi dan dapat
dipakai untuk memindahkan material yang berada di jenjang yang lebih
rendah. Alat ini juga dapat mengurangi biaya kapital sehingga dapat
IX-29
digunakan pada unit operasi yang kecil dan dipadukan dengan
bulldozer maupun front –end loader.
9.2.2.3. Perawatan
IX-30
terhadap keuntungan perusahaan. Dalam manajemen perawatan terdapat
7 (tujuh) metode utama (CAT Equipment management system), yaitu :
Beberapa contoh aksi dari preventif manajemen adalah : (1) mencek dan
mengganti komponen secara berkala, misalnya air filter tiap 250 atau 500
jam operasi, (2) melumasi komponen secara berkala, (3) membersihkan
komponen secara berkala, (4) memeriksa peralatan secara menyeluruh
secara berkala, misalnya setiap 1000 atau 2000 jam operasi.
Tujuan dari sampling oli secara terjadwal adalah untuk mengetahui kondisi
mesin suatu peralatan. Keuntungan dari adanya perawatan preventif
adalah :
- kerusakan mesin yang minor dapat dideteksi lebih dini sebelum terjadi
kerusakan fatal
IX-31
- umur komponen dapat diprediksi lebih akurat
- menghindari perbaikan yang tidak perlu dan mengurangi waktu
perbaikan
- downtime mesin dapat dijadwalkan
Beberapa contoh aksi dari sampling oli secara terjadwal adalah : (1)
tapping oli dari mesin secara periodic, (2) menghitung jumlah partikel yang
ada dalam oli yang diambil dari mesin, (3) mendeteksi adanya material
non metal dari oli yang diambil dari mesin.
d. Pelatihan (training)
IX-32
Beberapa contoh aksi dari pelatihan adalah : (1) pelatihan dalam bentuk
pertemuan ataupun seminar, (2) penyediaan material pelatihan dalam
bentuk booklet, videotape, atau buku, (3) pelatihan rutin dalam hal teknis
perawatan rutin dan teknik operasi mesin.
IX-33
Perencanaan suatu sistem perawatan biasanya berdasarkan asumsi
bahwa kemungkinan terjadinya kerusakan pada suatu alat tergantung
pada lamanya pemakaian alat. Berdasarkan asumsi tersebut maka sistem
perawatan dibuat sesuai umur ekonomi suatu alat. Jika umur pakainya
sudah habis maka alat tersebut harus diganti.
IX-34
analysis. Pengambilan conto oli dilakukan setiap interval waktu
tertentu kemudian dianalisis di laboratorium. Contoh laporan hasil
analisisnya dapat dilihat pada lampiran. Laporan ini dibandingkan
dengan kondisi standar untuk setiap jenis mesin.
Load bank test digunakan untuk mengetahui efisiensi mesin pada
kondisi operasi yang kontinu dengan menggunakan alat tertentu
yang dapat menghitung power yang dihasilkan dan efisiensi bahan
bakar. Jika terjadi penyimpangan maka dilakukan diagnosis dan
perbaikan alat di lapangan. Contoh hasil laporan load bank test
dapat dilihat pada lampiran.
Vibration analysis dilakukan untuk mengetahui lokasi terjadinya
getaran dan besarnya getaran yang terjadi yang diakibatkan oleh alat
yang berputar sehingga dapat diketahui karakteristik getarannya
yang menunjukkan perubahan yang berarti terhadap data awal.
Program perawatan ini juga cocok untuk diterapkan pada peralatan yang
lainnya.
IX-35
9.2.2.5. Operasi Kegiatan
9.2.3.1. Seleksi
IX-36
tidak mudah rusak
memiliki daya apung yang baik (tidak mudah terbenam)
tidak menimbulkan panas yang berlebihan (low heat generation)
meredam getaran dengan baik (shock absorbtion)
nyaman dioperasikan dengan kecepatan tinggi
stabil
jenis kembangan bersih dari lumpur dengan sendirinya (self
cleaning)
non-directional tread pattern
tahanan gelinding (rolling resistance) rendah
tidak merusak permukaan jalan (minimal ground disturbance)
mudah diperbaiki jika rusak
mudah divulkanisir (retreadability)
9.2.3.3. Perawatan
IX-37
Tekanan angin yang sesuai ditentukan oleh besarnya beban yang
ditanggung setiap ban, kecepatan maksimum kendaraan, ambient
temperature. Apabila tekanan angin dalam ban kurang maka
pelenturan (flexing) menjadi terlalu besar sehingga panas yang
ditimbulkan akan merusak ban dan mengurangi umur pakai. Apabila
tekanan angin berlebihan maka ban akan mudah pecah apabila
terkena benda tajam, benturan, dan juga kemungkinan
terkelupasnya kembangan ban (tread chunking).
b. Tyre fitmen and removal
Kesalahan prosedur dalam memasang dan melepas ban akan
mengakibatkan kerusakan yang merugikan. Oleh karena itu perlu
dilakukan pelatihan bagi para pegawai yang terlibat langsung
dengan masalah perawatan ini.
c. Tyre storage and transportation
d. Tyre matching
Mismatching adalah penggunaan ban dengan tebal kembangan
yang berbeda sehingga mengakibatkan beban muatan akan
tertumpu pada ban yang kembangannya lebih tebal dan
berdiameter lebih besar.
e. Tyre repair
Perbaikan ban yang rusak harus dilakukan sesegera mungkin untuk
menghindari terjadinya kerusakan yang lebih parah.
f. House keeping
g. Rim maintenance
h. Safety awareness
Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan anggaran dan realisasi yang
dilakukan oleh PT. INCO dalam rangka perbaikan pemakaian ban.
ban.
IX-38
Tabel 9.5. Anggaran Perbaikan Pemakaian Ban PT. INCO
BIAYA PENGGUNAAN BAN
TAHUN ( x 1000 US $) PENGHEMATAN TERHADAP
ANGGARAN ANGGARAN REALISASI PENGELUARAN THN 1996
1996 1,590 2,100 -
1997 1,500 1,045 1,055
1998 1,516 1,310 790
1999 1,938 1,380 720
IX-39
perputaran yang berlebihan (spinning) sehingga mengakibatkan
terkelupasnya kembangan. Hal ini sering terjadi pada
pengoperasian wheel loader.
Selain itu, operator juga harus memperhatikan batasan maksimum
kecepatan yang dapat ditanggung oleh ban agar umur pakai ban
tidak berkurang.
IX-40
9.2.4.1. Biaya kepemilikan dan operasi (owning and operating cost)
Owning and operating cost adalah estimasi perhitungan yang dibuat untuk
mengetahui besarnya biaya kepemilikan (owning cost) dan biaya operasi
(operating cost) alat (mesin) untuk suatu masa dimana umur ekonomi atau
umur kegunaan suatu unit sudah habis.
IX-41
Harga mesin Nilai sisa
Penyusutan
Umur kegunaan alat
Keterangan :
Nilai sisa alat berat = 20% dari harga baru mesin
Pada alat yang menggunakan roda karet,
Nilai pernyusutan = Harga mesin baru – Nilai sisa – Harga ban
IX-42
9.2.4.2. Populasi dan keseragaman alat-alat berat
Untuk proyek yang lokasinya mudah dicapai oleh segala jenis kendaraan,
mobilisasi alat berat tidak menjadi pertimbangan penting dalam pemilihan
alat berat. Tetapi untuk lokasi yang transportasinya sangat minim maka
pemilihan alat berat akan memperhitungkan faktor ini karena biaya
mobilisasinya akan tinggi. Dalam hal ini terdapat kecenderungan bahwa
semakin kecil alat, maka mobilisasinya akan semakin mudah dan murah.
IX-43
6. Daya dukung tanah
7. Jarak angkut
9.2.8. Kajian
IX-44
Average 1.0
Poor 0.7
B. Maximum speed :
10 miles/hr 1.2
20 miles/hr 1.0
30 miles/hr 0.8
40 miles/hr 0.5
C. Curves :
None 1.1
Moderate 1.0
Severe, single wheels 0.8
Severe, dual wheels 0.7
D. Surface :
Sand 1.0
Gravel 0.9
Mud 0.8
E. Loads :
50% underload 1.2
20% underload 1.1
10% overload 1.0
20% overload 0.8
F. Wheel position :
Trailing 1.0
Front (non-driving) 0.9
Driving 0.8
G. Grades, drive tires only :
6% maximum 0.6
10% maximum 0.6
15% maximum 0.4
H. Miscellaneous conditions and
combinations :
None 1.0
Unfavorable 0.8
Favorable 1.5
IX-45
3. Hitunglah berapa besar estimated operating cost CS 563.
I. OWNING COSTS
Depreciation
Net depreciation value ………………..
Depreciation period ……………….
Hourly depreciation cost ……………….
Interest
Annual interest cost (12%) ……………….
Estimated annual usage hours ……………….
Hourly interest cost ……………….
Insurance
Annual insurance cost (1.00%) ……………….
Estimated annual usage hours ……………….
Hourly insurance cost ……………….
IX-46
II. OPERATING COSTS
Fuel
Consumption (ltr/hr) 18.0
Price/ltr $0.17
Cost/hr ……………….
Engine oil
Consumption (ltr/hr) 0.06
Price/ltr $1.02
Cost/hr ……………….
Transmission oil
Consumption (ltr/hr) 0
Price/ltr $1.02
Cost/hr ……………….
Final drive oil
Consumption (ltr/hr) 0.008
Price/ltr $1.12
Cost/hr ……………….
Hydraulic oil
Consumption (ltr/hr) 0.066
Price/ltr $1.02
Cost/hr ……………….
Others oil
Consumption (ltr/hr) 0.055
Price/ltr $1.02
Cost/hr ……………….
Grease
Consumption (ltr/hr) 0.01
Price/ltr $1.94
IX-47
Cost/hr ……………….
Filters
Filter cost /hr $0.05
Local cost correction factor 1.5157
Cost/hr ……………….
Tyres
Replacement cost $3,900
Estimated tyre life (hrs) 4,000
Cost/hr ……………….
Repair
Percentages 0.50
Delivered price $132,140
Depreciation period (hrs) ……………….
Cost/hr ……………….
Wearing parts
Percentages (12%) 0.12
Repair cost $6.61
Cost/hr ……………….
IX-48
Manajemen material merupakan fungsi manajemen dari perencanaan dan
kontrol aliran material, persediaan, dan pelayanan untuk mendukung
penambangan dan proses operasi.
IX-49
3) Kontrak pembelian
4) Informasi persediaan dan permintaan
5) Ekspedisi
6) Rencana pemuatan
IX-50
1) Tipe inventaris dan fungsinya
2) Investasi biaya trade-off
3) Pemilihan kontrol inventaris
4) Karakteristik dari proses inventaris
5) Aturan keputusan kontrol inventaris EQQ/ROP
IX-51
Kompetensi Jabatan pada Industri Pertambangan”, Institut
Teknologi Bandung, 2001
12. Manajemen Alat-alat Besar, PT United Tractors, 1984
13. Maslow, Abraham H., “A Theory of Human Motivation”,
Psychological Review, vol. 50, no. 4, Juli 1943
14. McGregor, Douglas, “The Human Side of Enterprise”, McGraw-Hill
Book Company, New York, 1960
15. MICHELIN, Seminar Sehari Direktorat Jenderal Pertambangan
Umum, PPTP, “Pemahaman atas Faktor-faktor yang Berpengaruh
terhadap Umur Pakai Ban sebagai Upaya Awal untuk Mencapai
Umur Pakai Ban secara Optimum”, Bandung, 27 Juli 2000
16. Pfeleider, Eugene P., “Surface Mining”, Society of Mining Engineers
of The American Institute of Metalurgical and Petroleum Engineers,
Inc., New York, 1968
17. PT INCO, “Peluang dan Tantangan Penggunaan Ban pada Alat-alat
Berat Tambang”, Bandung, 27 Juli 2000
18. PT PAMAPERSADA NUSANTARA, Seminar Sehari Direktorat
Jenderal Pertambangan Umum, PPTP, “Manajemen Penggunaan
Ban pada Alat-alat Berat dalam Operasi Penambangan”, Bandung,
27 Juli 2000
19. Robert Stefanko, “Coal Mining Technology – Theory and Practice”,
Society of Mining Engineers of The American Institute of
Metalurgical and Petroleum Engineers, Inc., New York, 1968
20. Siregar, Ali Basyah, “Manajemen”, Institut Teknologi Bandung, 1988
21. Sloan, Douglas A., “Mine Management”, Chapman and Hall, 1983,
USA
22. Stephen P Robbin & Marry Coulter, Management, Sixth Edition,
Prentice Hall, 1999
23. Sunaryo, Indryati, “Manajemen Sumberdaya Manusia dan
Motivasi”, modul pendidikan dan pelatiha “Mine Management”,
1999
IX-52
24. Suryadi, Kadarsyah, Dr. Ir., “Manajemen dan Komunikasi”, Jurusan
Teknik Pertambangan Institut Teknologi Bandung, 1996
IX-53