Anda di halaman 1dari 10

Mata Pelajaran Fisika Kelas X Semester 1

Bahan Ajar KD 3.1


Hakikat Fisika Dan
Prosedur Ilmiah

Kompetensi Dasar
3.1 Menerapkan hakikat ilmu Fisika, metode ilmiah, dan keselamatan kerja di
laboratorium serta peran Fisika dalam kehidupan.
Indikator Pencapaian Kompetensi
 Pertemuan ke-1
3.1.1 Mengamati fenomena Fisika dalam kehidupan sehari-hari.
3.1.2 Mendiskusikan tentang fenomena Fisika dalam kehidupan sehari-hari.
3.1.3 Menyimpulkan tentang fenomena Fisika dalam kehidupan sehari-
hari.

 Pertemuan ke-2

3.1.4 Mengemati tentang prosedur ilmiah dan keselamatan kerja di


laboratorium.
3.1.5 Mendiskusikan prosedur ilmiah dan keselamatan kerja di laboratorium.
3.1.6 Menyimpulkan prosedur ilmiah dan keselamatan kerja di laboratorium.
A. Hakikat Fisika Dan Peran Ilmu Fisika

Fisika adalah cabang sains yang fundamental. Prinsip-prinsipnya menjelaskan


berbagai fenomena alam dari berbagai bidang sehingga fisika digunakan oleh berbagai
ilmuan. Kita dapat menguji prinsip tersebut secara formal dilaboratorium atau mengujinya
secara menyenangkan, misalkan melalui olahraga. Dengan memahami fenomena alam, baik
bumi maupun jagat raya akan semakin mendekatkan diri kita kepada Sang Pencipta.
Sebuah alat yang komplek dibangun dari
berbagai komponen dan bagian-bagiannya sebagi
penerapan berbagai ilmu. Amatilah sebuah sepeda
modor pada gambar disamping.

Perhatikan secara seksama bahwa sebuah sepeda


motor berbentuk dari berbagai komponen. komponen
atau bagian dari sepeda motor tersebut ternyata
memiliki prinsip fisika.

Prinsip fisika yang dapat kita lihat pada sepeda


motor tersebut misalnya pada spion dan lampu sepeda
motor terdapat prinsip optik, pada spedometer, odometer Gambar 1.1 Sepeda motor yang
dan aki terdapat prinsip listrik didalamnya. dilengkapi berbagai komponen.

Pada roda sepeda motor terdapat prinsip rotasi dan pada gerak sepedamotor terdapat
prinsip gerak lurus, serta banyak prinsip lainnya yang dapat kita temukan pada sepeda
motor.

1. Hakikat Fisika

Fisika tidak hanya merupakan bagian dari sains dunia fisik, tetapi merupakan dasar
sains. Fisika mempelajari gaya, gerak, energi, materi, panas, bunyi, cahaya, atom dan
sebagainya. Konsep-konsep dalam fisika membangun konsep sains yang lebih rumit. Oleh
karena itu, fisika merupakan pengetahuan dasar sains.
Sebagai salah satu cabang sains, fisika memiliki beberapa karakteristik, yaitu
sebagai berikut:

Karakteristik Fisika

Progresif. Artinya,
Pengamatan dan
Kuantitatif. Artinya Prediktif. Artinya, ilmu fisika terus
setiap besaran fisika percobaan. Fisika
ilmu fisika mampu berkembang dan
selalu dapat diukur tidak dapat
dan hasilnya dapat memprediksi suatu berupaya
dilepaskan dari
dinyatakan dengan peristiwa alam yang menjelaskan setiap
angka kegiatan
akan terjadi. peristiwa alam
pengamatan dan
yang terjadi.
percobaan.

Ilmu fisika digunakan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang
alam semesta tempat tinggal kita. Segala sesuatu di alam, mulai dari atom-atom dan benda
subatomik hingga tata surya dan galaksi, semuannya mematuhi hukum-hukum fisika. Fisika
menjelaskan hukum-hukum alam dalam bentuk matematis.

2. Peran Ilmu Fisika

Ilmu fisika merupakan ilmu dasar yang sangat penting untuk dipelajari. Ilmu fisika
memberi andil besar dalam pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Para
insinyur yang merancang gedung pencakar langit, membangun jalan tol, dan menerbangkan
pesawat luar angkasa, pasti membutuhkan pengetahuan fisika. Untuk teknologi yang sangat
sederhana, misalnya pesawat sederhana, ilmu fisika juga diperlukan.
Objek fisika ada disekitar kita. Ada
banyak fakta menarik yang berkaitan dengan
fisika. Misalnya bendungan air selalu dibuat
dengan ketebalan berbeda. Semakin ke bawah,
bendungan dibuat makin tebal. Mengapa
demikian? Mengapa serangga dapat berjalan
pada permukaan air? Mengapa burung-burung
yang bertengger pada kabel listrik jalan tidak
tersengat listrik?

Gambar 1.2 Bendungan Sungai.


Apa manfaat pecahan-pecahan batu yang diletakkan di sepanjang rel kereta api?
Jika kita belajar fisika dengan tekun, pertanyaan-pertanyaan itu dapat dijawab dengan
mudah.

Sejumlah pertanyaan fisika dapat dijelaskan dengan menggunakan percobaan.


Fisika itu bukan hafalan, sehingga kita perlu melakukan percobaan. Belajar fisika akan
menyenangkan apabila disertai dengan percobaan. Percobaan fisika tidak harus
menggunakan alat-alat laboratorium yang serba canggih dan mahal. Percobaan fisika dapat
dilakukan dengan menggunakan alat-alat sederhana. Uniknya, alat itu dapat kita buat
sendiri dengan barang bekas yang ada disekitar kita.

Setiap zat cair, termasuk air, selalu menimbulkan tekanan. tekanan yang disebabkan
oleh zat cair tergantung pada kedalaman: semakin dalam, tekannya semakin kuat.

Untuk menjelaskan tekanan air, kita dapat menggunakan botol bekas air mineral.
Buatlah tiga lubang, A, B, dan C pada dinding botol dengan kedalaman yang berbeda. Isi
botol dengan air. Apa yang terjadi? Air yang keluar dari lubang paling bawah akan
memancar paling jauh. Sebaliknya, air dari lubang paling atas memancar paling dekat.
Hal ini menunjukkan bahwa semakin dalam, tekana
air semakin kuat sehingga pancaran air paling jauh. Nah,
percobaan ini dapat digunakan untuk menjelaskan prinsip
membangun bendungan. Karna air semakin dalam
tekanannya semakin besar, maka bendungan dibuat dengan
tebal yang berbeda. Semangkin kebawah semakin tebal.

Fisika sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-


hari. Coba perhatikan orang yang sedang memindahkan
lemari yang sangat berat. Untuk memindahkan lemariGambar 1.3 pancaran aiar dalam
biasanya digunakan lembaran-lembaran kardus yang Wadah/botol yang dilubangi

dipasang pada keempat kakinya. Selanjutnya, lemari didorong sehingga dapat bergerak
dengan mudah. Bagaimanakah penjelasannya? Cara memindahkan lemari ini dapat
dijelaskan berdasarkan gaya gesekan.

Jika lemari didorong tanpa diberi alas kardus, gaya gesekan antara lemari dan lantai
sangat besar sehingga lemari sukar bergerak. Jika dipaksakan, kaki-kaki lemari dapat
merusak lantai bahkan kaki-kaki lemari bisa patah. Supaya lemari mudah bergerak, gaya
gesekan harus dibuat kecil. Nah, pemasakan lembaran kardus itu dimaksudkan untuk
mengurangi gaya gesekan. Dengan adanya lembaran-lembaran kardus, maka gaya gesekian
antara lemari dan lantai menjadi kecil sehingga lemari dapat dipindahkan dengan mudah.

Di sejumlah pertigaan jalan yang


memiliki tikungan tajam sering dipasang
sebuah cermin cembung. Apa manfaatnya?
Cermin cembung selalu menghasilkan
bayangan tegak dan lebih kecil daripada
ukuran benda aslinya.
Selain itu, cermin cembung juga memiliki jangkauan yang lebih luas daripada
cermindatar. Pemasangan cermin cembung dipertigaan atau perempatan jalan dapat
membantu pengemudi untuk melihat kendaraan yang akan berpapasan. Jika tidak dipasang
cermin cembung, maka pengemudi tidak dapat melihat kendaraan yang akan berpapasan.

Hal ini tentu sangat membahayakan pengemudi, sebab menimbulkan kecelakaan.


Jadi, pemasangan cermin cembung dipertigaan atau perempatan jalan bermanfaat untuk
mengurangi lalu lintas.

B. Ruang Lingkup Fisika

Kata fisika berasal dari istilah yunani yang berarti alam. Oleh karena itu, fisika
merupakan ilmu yang mempelajari tentang gejala alam. Pada awal perkembangannya,
fisika mempelajari gejala-gejala alam yang dapat ditangkap oleh indra manusia. Ada banya
peristiwa alam yang dapat ditangkap oleh indra. Untuk memudahkan pembahasan, para ahli
fisika mengelompokkan gejala-gejala alam berdasarkan i nformasi yang diperoleh dari ndra
manusia.

Penelitian ilmu fisika secara garis besar dibedakan menjadi dua, yaitu: fisika teori
dan fisika ekperimen. Fisika teori berusaha mengembangkan teori yang dapat menjelaskan
hasil-hasil eksperimen yang telah dilakukan serta berusaha memperkirakan hasil-hasil
eksperimen yang akan datang. Sementara itu, fisika eksperimen menyusun dan
melaksanakan eksperimen untuk menguji hasil fisika teori. Meskipun fisika teori dan fisika
eksperimen dikembangkan secara terpisah, tetapi keduanya saling melengkapi. Kenajuan
ilmu fisika muncul ketika para fisikawan eksperimen membuat penemuan baru yang tidak
dapat dijelaskan dengan teori yang sudah ada sehingga mengharuskan dirumuskan teori-
teori baru. Berikut adalah cabang-cabang fisika:

1. Mekanika klasik, menjelaskan gaya yang berkerja pada benda dan berdasarkan pada
hukum-hukum newton. Sub bagian dari mekanika klasik antara lain kinematika,
fluida statik, dan fluida dinamik.
2. Elektro magnetik, menggabungkan jonsep listrik dan magnet serat menjelaskan
gelombang elektron magnetik. Sub bagian dari elektro magnetik antara lain elektro
statik, listrik, dan optik.
3. Termodinamika dan mekanika statistik, merupaka cabang fisika yang menjelaskan
perubahan dari suhu, tekanan, dan volume dari sistem fisika secara makroskopis
serat perpindahan energi dalam bentuk kalor.
4. Relativitas, terdari dari dari relativitas khusus dan teori reltivitas umum.
5. Mekanika kuantum, merupakan cabang fisika yang menjelaskan sistem atom dan
sub atom serat interaksintya dalam bentuk radiasi.

Dalam perkembangannya, hubungan ilmu fisika dan ilmu lainnya juga menciptakan
sebuah disiplin ilmu yang baru, antara lain sebagai berikut:

1. Astrofisika, cabang fisika yang mempelajari alam raya, termasuk sifat dan interaksi
benda langit didalam ilmu astronomi.
2. Biofisika, cabang fisika yang mempelajari interaksi dari proses biologis.
3. Fisika kimia, cabang fisika yang mempelajari hubungan fisika dan ilmu kimia.
4. Ekonofisika, cabang fisika yang menerapkan proses fisika dalam ekonomi.
5. Geofisika, cabang fisika yang mempelajari struktur planet bumi.
6. Fisikamedik, cabang fisika yang berhubungan dengan kesehatan.

C. Metode Dan Prosedur Ilmiah


1. Metode Ilmiah

Proses ilmiah merupakan rangkaian tindakan yang harus dilakukan untuk


menghasilkan apa yang diinginkan secara ilmiah. Proses ilmiah biasa dikenal dengan
metode ilmiah yang terdiri atas beberapa tahap, yaitu sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi masalah atau melakukan observasi, yaitu tahapan yang


pertama kali dilakukan oleh seorang ilmuan untuk mempelajari fenomena secara
seksama dengan mencatat kejadia tersebut sampai hal-hal ang sangat rinci.
b. Merumuskan masalah, yaitu tahapan yang dengan mengajukan pertanyaan, apa,
mengapa, atau bagaimana objek yang diteliti secara jelas batas-batasannya dan
faktor-faktor yang terkait didalamnya.
c. Merumuskan hipotesis, yaitu tahapan membuat dugaan atau jawaban sementara
dari pertanyaan yang ada berdasarkan pemikiran ilmiah yang sudah ada dan
sudah pasti kebenarannya.
d. Melakukan ekperimen, yaitu langkah untuk menguji hipotesis yang sudah dibuat
dengan serangkaian eksperimen atau percobaan.
e. Mengumpulkan dan menganalisi data, yaitu tahapan untuk menganalisis data
dan merupakan tahapan yang cukup rumit. Data dapat disajikan berupa tabel
atau grafik.
f. Menarik kesimpulan, yaitu penilaian apakah sebuah hipotesis yang diajukan
dapat diterima atau ditolak.

Metode ilmiah adalah penting bukan saja dalam proses penemuan pengeahuan,
tetapi yang lebih penting adalah mengomunikasikan hasil pertemuan ilmiah tersebut kepada
masyarakat.

Sikap ilmiah atau perilaku ilmiah menjadi panduan dan dilakukan persamaan ketika
menempuh metode ilmiah. Sikap ilmiah yang perlu dilakukan dan dikembangkan,
diantaranya adalah jujur, kritis, teliti, disipkin, terbuka terhadap kritik, hasrat ingun tahu.

Hasil yang diharapkan setelah melakukan metode ilmiah dan dilandasi sikap ilmiah
adalah produk ilmiah yang dapat berupa fakta, prinsip, hukum, atau teori.

2. Prosedur Metode Ilmiah

Dalam melakukan metode ilmiah, kita harus melaksanakan metode ilmiah tersebut
sesuai prosedur atau langkah-langkah yang benar seperti pada gambara dibawah:
Walaupun metode ilmiah adalah suatu rangkaian langkah yang sistematis, tetapi
perlu diingat bahwa temuan-temuan atau informasi yang baru akan membuat para ilmuan
menggunakan prosedur metode ilmiah sehingga metode ilmiah adalah sebuah proses yang
terus menerus dan berkelanjutan.

D. Keselamatan Kerja Di Laboratorium

Laboratorium memegang peran penting untuk mengembangkan ilmu pengetahuan


dan teknologi. Keselamatan kerja dilaboratorium berkaitan dengan keselamatan orang yang
melakukan kegiatan di laboratorium serta mencegah terjadinya kerusakan alat-alat
laboratorium yang digunakan. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan dilaboratorium
akibat kesalahan menggunakan alat-alat laboratorium, perlu dibuat tata tertib laboratorium.
Untuk mencegah terjadinya kerusakan alat-alat laboratorium akibat kesalahan dalam
mengoprasikan alat, perlu dibuat petunjuk penggunaan alat dan buku petunjuk percobaan
(praktikum).

Ada beberapa petunjuk yang perlu kamu ketahui supaya kegiatan dilaboratorium
dapat berjalan dengan lancar dan aman. Adapun aturan-aturan keselamatan secara umum:

a. Bacalah petunjuk eksperimen secara teliti. Ikuti petunjuk secara tepat, persis
seperti yang ditulis pada petunjuk eksperimen. Apabila ragu-ragu dengan apa
yang akan kamu lakukan, kamu harus bertanya kepada guru atau pembimbing.
b. Jangan melakukan aktivitas yang tidak diperbolehkan ole guru. Apabila ngin
mencoba sesuatu yang baru, kamu harus minta izin terlebih dahulu.
c. Jangan menggunakan alat-alat laboratorium sebelum diizinkan oleh guru.
d. Jangan menumpahkan bahan apa pun dalam laboratorium. Apabila ada bahan
yang tumpah, mintalah petunjuk guru bagaimana cara membersihkan tumpahan
itu. Jangan membuang bahan-bahan berbahaya kedalam bak sampah atau bak
cuci.
e. Jangan makan atau minum didalam laboratorium.
f. Sebelum dan sesudah melakukan eksperimen, cuci tangan dengan bersih.
g. Setelah eksperimen selesai, bersihkan alat-alat yang digunakan dan kembalikan
ketempat semula.
h. Sebelum meninggalkan laboratorium, pastikan bahwa instalasi gas pembakar
dan stop kontak listrik sudah dimatikan.

Meskipun berbagai upaya telah dilakukan, kecelakaan di laboratorium dan


kerusakan alat masih mungkin terjadi. Oleh karena itu, dalam laboratorium harus tersedia
alat-alat keselamatan kerja dan alat-alat untuk perbaikan. Peralatan keselamatan kerja
diperlukan ketika terjadi kecelakaan sehingga korban dapat segera ditolong. Beberapa alat
keselamatan kerja yang harus ada dilaboratorium, misalnya: hidrant (pemadam kebakaran),
kotak P3K (Pertolongan Pertama pada Kecelakaan), jas laboratorium, dan alat-alat
pembersih.

Anda mungkin juga menyukai