Anda di halaman 1dari 1

Nama : Nur Salsabila

NIM : 1902106078
Tugas #1
Ulasan singkat artikel Biopsikologi dari nafsu makan manusia – memahami pendorong dan
penghambat mekanisme kontrol homeostatik.

Ulasan ini fokus pada aspek-aspek kuantitatif nafsu makan yang biasa disebut sebagai komponen
homeostatis. Inti dari nafsu makan manusia adalah menghubungkan internal (fisiologis), dan eksternal
(sosial, budaya, fisik, dan psikologis) lingkungan. Dengan artian sistem nafsu makan manusia terdiri
atas serangkaian proses yang memperngaruhi asupan energi (EI) yaitu konsumsi makanan dan
dorongan motivasi seperti kelaparan. Interaksi ini juga dipengaruhi oleh pengeluaran energi (EE), yang
akibatnya nafsu makan manusia akan lebih baik jika dipertimbangkan dalam kerangka keseimbangan
energi, karena hal ini memungkinkan integrasi penentu biopsychological dari EI dan EE bersama
komponen komposisi tubuh. Dan dari perspektif biologi, sinyal rangsang dan penghambatan
menggabungkan untuk menciptakan sistem regulasi homeostatik yang merefleksikan integrasi akut
makan sinyal dengan nutrisi dan energi kebutuhan jangka panjang.

Manusia sebagai makhluk omnivora yang mengkonsumsi sejumlah besar bahan makanan, yang
kemudian membuat manusia dapat “menjajah” setiap bagian planet ini. Namun, dalam lingkungan yang
lebih modern, dengan banyaknya fast food atau makanan yang diproses dengan daya tarik yang kuat,
dapat menyebabkan kerentanan terhadap obesitas. Terdapat beberapa teori yang menjelaskan perubahan
berat badan dan komposisi sebagai berikut underfeeding and overfeeding. Yang pertama, teori titik
himpunan menunjukkan bahwa ketidakseimbangan energi memicu untuk respon di EI dan EE untuk
membangun kembali komposisi tubuh. Namun model ini tidak dapat menjelaskan kenaikan tingkat
obesitas. Yang kemudian melahirkan teori baru, yaitu teori titik tetap yang menunjukkan bahwa tidak
ada satu set titik, tapi menurunkan dan batas atas secara independen diatur, memungkinkan suatu
penjelasan tentang antar-individu perbedaan dan kompensasi asimetris tanggapan cukup makan
(memunculkan respon yang kuat) dan overfeeding (memunculkan respon yang lemah).

Asupan makan yang tidak terkontrol sebagai hasil dari homeostatis energi. Dengan faktor-faktor non-
homeostatis seperti hedonics makanan memberikan pengaruh penting terhadap perilaku makan
seseorang. Homeostatis makan memberikan pengaturan terhadap rangsangan dan penghambat sinyal
umpan balik yang refleks dan jangka panjang energi. Namun, dalam mengendalikan makan
homeostatis tidak berada dibawah regulasi ketat dan mekanisme biologis manusia kalah oleh faktor-
faktor kognitif, sosial, dan budaya makanan di lingkungan kita. Kontrol penghambatan nafsu makan
dikatakan berhasil jika melalui arrray adiposa dan gastrointestinal peptida yang memodulasi rasa lapar
dan rasa kenyang.

Anda mungkin juga menyukai