Anda di halaman 1dari 28

Teknik Transmisi Seluler

(DTG3G3)
Dadan Nur Ramadan,S.Pd,MT
Yuyun Siti Rohmah, ST.,MT
Trinopiani Damayanti,ST.,MT
Suci Aulia,ST.,MT
Pengukuran Kualitas Sinyal Pemancar Base Station
Drive Test
 Drive test merupakan salah satu bagian pekerjaan dalam optimasi jaringan
radio.
 Tujuan drive test adalah mengumpulkan informasi jaringan secara real di
lapangan.
 Informasi yang dikumpulkan merupakan kondisi aktual Radio Frequency (RF)
di suatu Base Transceiver Station (BTS) maupun dalam lingkup base station
sub-system (BSS) dengan pengukuran yang dilakukan secara bergerak.
 Dilengkapi dengan peta digital, GPS, handset dan software drive test, seperti
Agilent, Nemo (Nokia), TEMS (Ericsson), dan Rohde & Schwarz.
Reason of Drive test ???
1) Single Site Verification
2) RF Optimization
3) Network Acceptance
4) Service Quality and Monitoring
5) Troubleshooting
6) Benchmarking
Type Drive test
1) Drive Test
– Dilakukan di Outdoor
– Perangkat yang di perlukan, Hanset Tems, Laptop,
GPS dan Inverter
2) Walk Test
– Dilakukan di indoor
– Perangkat yang di perlukan, Hanset Tems, Laptop,
denga menggunakan Pin Point/way Point
Type Drive test
Type Drive test
Type Drive test
Type Walk test
Type Walk test
Type Walk test
Type Walk test
2G Drive test
Drive Test 2G (GSM), Data yang diperoleh melalui Drive test,
dapat dikelompokkan menjadi dua parameter yaitu:

1. Parameter data BTS


2. Parameter kualitas jaringan
2G Drive test (Data BTS)
a) Broadcast Control Channel (BCCH) frekuensi carrier yang
digunakan pada saat downlink untuk mentransmisikan informasi
system.
b) Absolute Radio Frequency Channel (ARFC) merupakan konversi
dari BCCH yang bernilai MHz diubah menjadi nomor-nomor kanal.
c) Base Station Identity Code (BSIC) untuk membedakan BTS-BTS
yang berdekatan dan mempunyai BCCH dan ARFC yang sama.
d) Cell Global Identity (CGI),merupakan sebuah identititas (ID) yang
unik dari cell-cell dalam suatu jaringan seluler untuk mengenali
posisi user berdasarkan cell.
2G Drive test (Data BTS)
Format penamaan CGI (Cell Global identity), yang terdiri dari :
 MCC (Mobile Country Code) identifikasi suatu negara dengan
menggunakan 3 digit. Indonesia 510.
 MNC (Mobile Network Code) adalah 2 digit identifikasi yang
digunakan untuk mengidentifikasikan sebuah mobile network.
 LAC (Location Area Code) identifikasi yang digunakan untuk
menunujukan kumpulan beberapa cell.
 CI (Cell Identity) identifikasi sebuah cell dalam jaringan seluler.
Dalam sebuah PLMN, CI yang sama dapat digunakan untuk 2 (atau
lebih) cell yang berbeda, asalkan dalam LAC yang berbeda.
2G Drive test (Kualitas Jaringan)
a) RxLev (Reception Level) level daya yang diterima oleh MS (Mobile
Station) dalam satuan –dBm dimana semakil kecil nilai –dBm-nya
maka semakin lemah level daya yang terima.
b) RxQual (Reception Quality) tingkat kualitas sinyal yang diterima MS
dengan rentang nilai 0 sampai 7 dimana semakin besar nilai
RxQual maka semakin buruk kualitas sinyalnya.
c) Speech Quality Indicator (SQI) tingkat kualitas suara pada saat
menelepon yang memiliki rentang nilai antara -20 sampai dengan
30 dimana semakin besar nilai SQI semakin baik.
2G Drive test (Kualitas Jaringan)
d) Call Setup Success Ratio (CSSR) Standarisasi prosentase tingkat
keberhasilan panggilan oleh ketersediaan kanal suara yang sudah
dialokasikan untuk mengetahui kesuksesan panggilan tersebut,
maka ditandai dengan tone saat terkoneksi dengan ponsel lawan
bicara. Standard CSSR ditentukan dalam Peraturan Menteri
Kominfo Nomor : 12/Per/M.Kominfo/04/ 2008 bahwa prosentase
CSSR harus ≥ 90% .
e) Call Completion Success Ratio (CCSR) Prosentase tingkat
keberhasilan hubungan sampai berakhir tanpa terjadi drop call.
biasanya dari operator ditentukan nilai standarnya agar mencapai
> 98%.
2G Drive test (Kualitas Jaringan)
f) Drop Call Ratio (DCR) Dropped Call Ratio adalah prosentase
banyaknya panggilan yang jatuh atau putus setelah kanal
pembicaraan digunakan. Dropped call dapat disebabkan beberapa
hal, antara lain:
 Rugi-rugi frekuensi radio
 Co-Channel interferensi dan Adjacent interferensi
 Kegagalan proses handover

– Standard DCR ditentukan dalam Peraturan Menteri Kominfo


Nomor : 12/ Per/M.Kominfo/04/ 2008 bahwa prosentase DCR
harus ≤ 5%.
2G Drive test (Kualitas Jaringan)
g) Blocked Call Ratio (BCR) Prosentase kepadatan panggilan yang
disebabkan karena keterbatasan kanal
h) Call Setup Time (CST) Waktu yang diperlukan untuk melakukan
panggilan dalam satuan detik (s).
KPI (Key Performance Indicator)
CSSR (Call Setup Success Rate)

DCR (Drop Call Rate)


3G Drive test
Drive Test 2G (GSM), Data yang diperoleh melalui Drive test,
dapat dikelompokkan menjadi dua parameter yaitu:

1. Parameter data BTS


2. Parameter kualitas jaringan
3G Drive test (BTS)
a) Universal Absolute Radio Frequency Channel Number
(UARFCN),merupakan nomor kanal yang mewakili carrier
UMTS sebesar 5 MHz. Nomor kanal UARFCN dihitung sesuai
dengan frekuensi yang digunakan dikalikan 5. Misalnya jika
frekuensi 2132,8 MHz maka UARFCN = 2132,8 MHz * 5 =
10.664.
b) Scrambling Code (SC),merupakan kode yang membedakan
antar sektor BTS atau sel digunakan untuk membedakan user
yang satu dengan yang lainnya.
3G Drive test (Kualitas Jaringan)
a) RSCP (Receive Signal Code Power) Tingkat kekuatan sinyal di
jaringan 3G yang diterima ponsel sama halnya dengan RxLev
pada GSM dengan satuan -dBm.
b) Ec/No (Energy Carrier per Noise) Perbandingan (ratio) antara
kekuatan sinyal (signal strength) dengan kekuatan derau
(noise level) atau SNR (Signal/Noise Ratio) yang dipakai untuk
menunjukkan kualitas koneksi. Fungsinya sama dengan
RxQual di jaringan 2G.
Data Hasil Drive test
Data Hasil Drive test
Data Hasil Drive test
Data Hasil Drive test
Data Hasil Drive test
THANK YOU
For Your Potential Watching

Anda mungkin juga menyukai