Anda di halaman 1dari 83

Geografi

Negara Berkembang
PENDAHULUAN
APA YANG ANDA PIKIRKAN?
• Sekitar dasawarsa yang lalu telah tumbuh kesadaran
tentang kontras-kontras taraf kehidupan yang dialami
penduduk sebagian negara.
• Sejak saat itu telah makin diketahui bahwa ada kontras-
kontras yang substansial dalam hal kemakmuran sejumlah
negara jika dibandingkan dengan yang lain.
• Istilah dunia ketiga pertama kali dipakai di Perancis pada tahun
1950-an dan pada awal tahun 1960-an menjadi bagian dari
sutau pembagian negara-negara di dunia menjadi tiga atas
dasar utama keadaan politik dan ekonomi.
• Dunia pertama meliputi negara-negara industri dengan corak
ekonomi pasar, yang secara luas disebut “negara-negara
kapitalis” atau dunia barat.
• Dunia kedua meliputi negara-negara dengan ekonomi terencana
secara sentral (blok komunis atau kubu sosialis) dan dunia
ketiga meliputi negara-negara yang lebih miskin, yang banyak
diantaranya baru merdeka dari kekuasaan kolonial pada waktu
akhir-akhir ini.
• Fakta bahwa kebanyakan kawasan dunia ketiga terletak di

wilayah tropik mengarahkan timbulnya pendapat bahwa

lingkungan yang keras dapat menjelaskan ketertinggalan

perkembangan.

• Namun demikian, beberapa negara yang dikenal sebagai

negara-negara berpenghasilan rendah:


Banglades, Afganistan, Uruguay atau cina misalnya, terletak

sebagian atau keseluruhannya di luar daerah tropis.

Satu citra yang berulang kali muncul tentang dunia ketiga

ialah mengenai keadaan penduduknya yang penuh sesak.

Dapatkah kelebihan penduduk dipakai untuk

menjelaskan ketergantungannya.
• Kalaupun benar bahwa negara-negara seperti Cina, India,

Brazil dan Nigeria masuk peringkat negara-negara yang paling

banyak penduduknya, banyak negara dunia ketiga yang lain

berpenduduk sedikit.
• Lima puluh empat dari sembilan puluh negara yang

diidentifikasi Bank Dunia sebagai negara yang

berpenghasilan rendah dan sedang hanya berpenduduk

antara satu juta dan sepuluh juta jiwa, sementara dari

dua puluh sembilan negara yang berpenduduk kurang

dari satu juta, paling tidak dua puluh satu negara dapat

dipandang sebagai negara-negara Dunia Ketiga.


• Maka telah muncul kemudian suatu filsafat
pembangunan yang didasarkan pertama-tama pada
pengalaman Eropa kapitalis, dimana pertumbuhan
perkotaan dan perindustrian merupakan kunci-kunci
kemajuan dan perkembangan keyakinan bahwa
rangsangan utama diperlukan untuk memutuskan
lingkaran setan kemiskinan.
• Paling tidak ada beberapa isyarat yang

memberikan harapan, yaitu bahwa dunia

ketiga yang miskin akan ambil bagian yang

makin penting dalam penentuan masa

depan mereka sendiri


"Tiga dunia" era Perang Dingin periode April 1975 sampai Agustus 1975.
Dunia Pertama: Amerika Serikat, Britania Raya, dan sekutunya.
Dunia Kedua: Uni Soviet, Tiongkok, dan sekutunya.
Dunia Ketiga: negara netral dan non-blok.
Definisi Dunia Ketiga biasanya mencakup negara-negara yang pernah mengalami kolonisasi di Afrika, Amerika
Latin, Oseania, dan Asia. Dunia Ketiga juga kadang dianggap sama dengan anggota Gerakan Non-Blok. Menurut teori
ketergantungan Dunia Ketiga dikelompokkan sebagai negara "pinggiran yang didominasi oleh negara "inti" dalam
pembagian ekonomi sistemik dunia.
Berikut adalah daftar negara di dunia diurutkan berdasarkan produk domestik
bruto (PDB) dengan perhitungan keseimbangan kemampuan
berbelanja (KKB) per kapita, nilai seluruh produk dan jasa yang dihasilkan di
sebuah negara dalam suatu tahun, dibagi dengan rata-rata jumlah penduduk
dalam tahun yang sama.
Tahukah kalian, mengapa suatu
negara digolongkan sebagai
negara berkembang?
Suatu negara memiliki kondisi sosial
ekonomi yang berbeda-beda. Ada yang
masih bergantung pada negara lain, ada
yang sebatas mampu memenuhi
kebutuhannya sendiri, dan ada yang
telah mampu memberi bantuan kepada
negara lain.
Perbedaan kondisi tersebut
menyebabkan terjadinya
pengelompokan-pengelompokan negara
berdasarkan kondisi sosial ekonominya.
Dilihat dari kemampuan mengembangkan
IPTEK
1. Kelompok manusia yang memiliki kemampuan IPTEK
yang sudah tinggi >>>dapat memanfaatkan kekayaan
alam secara intensif
2. Kelompok manusia yang memiliki kemampuan IPTEK
yang masih sederhana, bahkan terbatas>>>memiliki
keterbatasan dalam memanfaaatkan SDA
Semakin tinggi tingkat penguasaan IPTEK, akan semakin
tinggi pula kemampuan mengelola SDA yang dapat
dimanfaaatkan untuk kesejahteraan hidup manusia.
A. Pengrtian
1. tidak ada definisi tetap negara berkembang yang diakui
secara internasional.
2. Negara berkembang adalah sebuah negara dengan rata-
rata pendapatan yang rendah, infrastruktur yang relatif
terbelakang, dan indeks perkembangan manusia yang
kurang dibandingkan dengan normal global.
3. Negara berkembang adalah istilah yang umum digunakan
untuk menjelaskan suatu negara dengan kesejahteraan
material tingkat rendah.
lanjutan

4. Negara berkembang adalah negara yang rakyatnya


memiliki tingkat kesejahteraan atau kualitas hidup
taraf sedang atau dalam perkembangan.
5. Negara berkembang adalah istilah yang digunakan
untuk menjelaskan dan mengkategorikan negara-
negara di dunia yang memiliki standar hidup relatif
rendah, sektor industri yang kurang berkembang, skor
Indeks Pembangunan Manusia atau Human
Development Index (HDI) berada pada tingkat
menengah ke bawah, serta rendahnya pendapatan
perkapita.
BAB II
PERSPEKTIF KESEJARAHAN
• Sedikit banyak dalam hal kemiskinan dan
hubungannya dengan bagian dunia lainnya
negara-negara dunia ketiga mempunyai
kesamaan identitas.
• Kebanyakan negara-negara dunia ketiga telah
menjadi daerah jajahan kekuasaan Eropa cukup
lama antara 1400 hingga 1945.
• Hanya bagian-bagian wilayah Arab, Iran,
Afganistan, Liberia, Cina dan Thailand yang tak
pernah dikuasai secara formal oleh pemerintah
Eropa.
• Pembentukan dan perluasan jajahan bukanlah hal
yang baru, demikian pula yang berkuasa di dunia
antara abad 16 dan 20 bukan hanya bangsa-bangsa
Eropa saja.
• Kekuasaan Turki telah membentang dari wilayah
Mediteran (laut tengah) hingga Samudera Hindia dan
berlangsung hingga saat pecah perang dunia 1.
• Proses-proses kesejarahan yang berkaitan dengan
perubahan-perubahan yang mengarahkan timbulnya
kesenjangan yang kini memisahkan dunia ketiga dari
negara-negara Barat dengan industri maju
memerlukan penafsiran yang berbeda-beda.
• Dampak ekspansi Eropa tidaklah seragam di
seluruh dunia. Pola ekspansinya berbeda-beda,
demikian juga motivasinya, sementara itu negara-
negara yang terkena akibat ekspansi juga
berbeda-beda dalam hal karakter, latar belakang
sejarahnya dan sumber-sumber yang dapat
dieksplorasi.
• Namun satu hal yang jelas, kesenjangan dalam
kemakmuran dan teknologi yang kini ada antara
Eropa dan koloni pemukiman Eropa di satu pihak
dengan negara-negara dunia ketiga di sisi lainnya,
secara relatif belum lama dirasakan.
• Pada masa abad penemuan oleh orang Eropa, sejumlah bangsa
pribumi di Amerika, Afrika, Asia dan Australia telah
mengembangkan budaya dan teknologi yang cukup maju dan
canggih.
• Di tiap benua terdapat variasi tarap budaya, dari suku-suku
yang hidup dari meramu-berburu hingga yang jauh lebih maju
yang ditandai adanya peradaban perkotaan.
• Pada saat ekspansi Eropa dimulai, benua-benua yang kini
merupakan kawasan dunia ketiga telah menumbuhkan
peradaban-peradaban maju yang kompleks pada tingkat
perkembangan sosial, teknik dan budaya yang tinggi.
• Sebagian wilayah-wilayah itu tidaklah merupakan wilayah yang
tidak berkembang (unveloped) ataupun belum berkembang
(underdeveloped).
• Era ekspansi Eropa di sebelah lautan berlangsung dari akhir
abad 15 hingga pertengahan abad 20. Periode ini dapat dibagi
atas dua fase yang pertama antara 1450-1800 dan yang kedua
abad 19 dan periode sebelum 1945.
• Kolonialisme fase pertama sebagian besar ada di Amerika dan
bertalian dengan pemukiman sejumlah besar migran Eropa di
benua itu.
• Pada masa fase pertama ini diberbagai bagian dunia lainnya
terdapat kekuasaan-kekuasaan yang setara seperti yang
terdapat di Eropa. Namun fase pertama ini telah meletakkan
dasar bagi berlangsungnya ekspansi selanjutnya dan pada akhir
abad 18 kekuasaan relatif Eropa dalam bidang militer.
• Fase kedua ekspansi Eropa berlangsung lebih
cepat dari yang pertama, dalam 120 tahun
Eropa telah berhasil menguasai hampir seluruh
sisa bagian wilayah dunia lainnya.
• Fase ini terpusat di Afrika, Asia dan kawasan
pasifik.
• Orang-orang Eropa telah aktif di daerah jajahan
barunya dalam berbagai kemampuan
pemerintahan misalnya di Aljajair, Angola,
Mozambique, Rhodesia dan Asia Tenggara, Rusia
serta Siberia mengingat di wilayah-wilayah ini
tak berlangsung pemukiman untuk penjajahan.
• Penjajahan bangsa Eropa di Amerika mencapai
puncaknya pada akhir abad 18. Segera sesudah itu
Brasil dan jajahan Spanyol di daratan Benua Amerika
menjadi merdeka.
• Di daerah karibea, sebaliknya meskipoun st. Somingo
Prancis (Dominika) telah memperoleh
kemerdekaannya (seperti Haiti) pada tahun 1804,
penjajahan di wilayah ini masih terus bertahan
sampai tahun 1980-an.
• Di daerah Afrika tipe dan dampak ekspansi kolonial
berbeda-beda secara detil. Wilayah Afrika menjadi
bagian dari suatu sistem ekonomi dan politik
internasional yang dikendalikan dari Eropa.
• Negara-negara di Asia Tenggara pernah berswasembada,
tetapi kemudian dengan dampak kolonialisme diubah menjadi
penghasil komoditas primer untuk pasaran negara industri di
Barat.
• Dengan demikian mereka lalu menjadi tergantung pad
afluktuasi pasar dunia yang ada di luar kemampuan mereka
untuk pengendaliannya, karena kekurangan tenaga kerja,
maka imigran akan didatangkan atau datang sendiri secara
spontan untuk menduduki posisi sebagai perantara dalam
aktivitas perdagangan kolonial.
• Sementara itu, kebanyakan penduduk pribumi menjadi semakin
kekurangan dalam hidupnya di tengah masyarakat sendiri, dan
bergantung pada ekonomi moneter yang diberlakukan dengan
paksa.
• Implikasi penjajahan bagi kepulauan Pasipik secara umum serupa
dengan yang ada di negara-negara Asia, yaitu bertalian dengan
menyebarnya ekonomi perkebunan. Perdagangan kayu cendana
dan siput laut dalam skala kecil untuk pasaran orang-orang Cina
yang ada sejak dulu kemudian digantikan dengan perdagangan
ekspor yang lebih besar untuk minyak kelapa dan guano.
Dampak kolonialisme
• Status jajahan pertama-tama adalah fenomena politik, tetapi
dominasi Eropa pada aspek ekonomi yang diperkuat oleh
penjajah, tidaklah perlu bergantung pada hubungan-hubungan
formal. Karena itu secara ekonomi semua bagian wilayah benua
di luar Amerika Utara dan Australia, telah menjadi berada di
bawah pengaruh pemukiman-pemukiman Eropa di Amerika
Utara dan Australia.
Dekoloniasi
• Pada tahun 1939 kekuasaan di Afrika, Asia dan Pasifik
ada pada puncaknya dan pada tahun 1965 kekuasaan
penjajahan itu berakhir. Cepatnya proses dekolonisasi
ini tak bisa dijelaskan secara bersahaja. Yang jelas
proses itu berlangsung karena gabungan sejumlah
faktor yang berbeda-beda untuk tiap wilayah yang
berlainan.
• Tuntutan untuk merdeka datang baik dari daerah
jajahan itu sendiri maupun dari kekuatan-
kekuatan eksternal yang akhirnya menghalangi
terus berlangsungnya penjajahan.
Akibat-akibat kolonialisme bagi daerah periferi

• Di wilayah periferi terdapat kenyataan bahwa


mereka yang telah mengenyam tradisi
pendidikan Eropa lalu membentuk kelompok
yang secara fundamental terangkat, kalaupun
tidak sekaligus terasingkan dari akar
lingkungannya. Ini telah berpengaruh pada
berkurangnya dan dalam banyak hal bahkan
tercegahnya kreativitas dan penemuan dalam
latar pribuminya
• Betapapun suatu negara menjadi kaya tanpa karakteristik
kelembagaan dan struktur sosial, nilai budaya dan pandangan
dunia, kekuatan bersaing dan militer yang lebih kurang setara
dengan Eropa, maka ia akan tetap termasuk dalam konsep
dunia ketiga.
• Baru kemudian sebagai akibat perang dunia II mitos
superioritas Eropa menjadi berantakan. Sejak saat itulah
daerah-daerah jajahan kembali untuk dapat menentukan nasib
diri sendiri.
• Bentuk masa depan mereka, pilihan-pilihan dan cara untuk
mencapainya dalam banyak hal mencerminkan gaya ekonomi,
kemasyarakatan dan peran internasional yang telah
dipengaruhi oleh proses-proses kesejarahan global pada masa-
masa yang baru lalu.
INDIKATOR
1. Indikator kuantitatif (data yang dapat
dihitung), misalnya:
1) jumlah penduduk tinggi
2) kepadatan penduduk tinggi
3) tingkat pertumbuhan penduduk tinggi
4) angka beban tanggungan tinggi
5) usia harapan hidup rendah
• Kepadatan penduduk dihitung dengan membagi jumlah penduduk
dengan luas area dimana mereka tinggal.
Indikator Negara Maju Negara Berkembang Rata-rata Dunia

Pendapatan per kapita 27.790 4.950 9.190


(US$)
Pertumbuhan penduduk 0,1 1,5 1,2
(%)
Angka kematian bayi 6 57 52

Angka kelahiran (per 11 23 21


1000 penduduk)
Usia harapan hidup 77 65 67
Berikut adalah peringkat negara-negara di dunia berdasarkan
jumlah penduduk (2005):
1. Republik Rakyat Cina (1.306.313.812 jiwa)
2. India (1.103.600.000 jiwa)
3. Amerika Serikat (298.186.698 jiwa)
4. Indonesia (241.973.879 jiwa)
5. Brasil (186.112.794 jiwa)
6. Pakistan (162.419.946 jiwa)
7. Bangladesh (144.319.628 jiwa)
8. Rusia (143.420.309 jiwa)
9. Nigeria (128.771.988 jiwa)
10. Jepang (127.417.244 jiwa)
Perkembangan populasi dunia
Tingkat pertumbuhan penduduk
Tingkat Harapan Hidup Dunia
2. Indikator kualitatif (data yang hanya dapat dibandingkan),
misalnya:
1) etos kerja dan pola pikir rendah
2) tingkat pendidikan rendah
3) mata pencaharian dominan agraris
4) tingkat kesehatan rendah
5) kesadaran hukum rendah
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) / Human
Development Index (HDI)
• adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf,
pendidikan dan standar hidup untuk semua negara seluruh dunia.
• IPM digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara
adalah negara maju, negara berkembang atau negara terbelakang dan
juga untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap
kualitas hidup
IPM dunia
warna hijau mengartikan semakin tinggi tingkatannya, kemusian warna kuning, orange, merah,
hitam melihatkan semakin rendah tingkatannya. Abu(tidak terdata)
IPM berdasarkan kelompok negara

IPM
Klasifikasi
Kelompok
(2007) rata-rata rata-rata
min maks
(2007) (2005)
Pembangunan
manusia sangat Negara maju 0.900 1.000 0.955 ▲
tinggi 0.897
Pembangunan
0.800 0.899 0.833 ▲
manusia tinggi
Negara
Pembangunan berkembang
manusia 0.500 0.799 0.686 ▼ 0.698
menengah
Pembangunan Negara tidak
0.000 0.499 0.423 ▼ 0.436
manusia rendah berkembang

Dunia — 0.000 1.000 0.753 ▲ 0.743


hitam Organisation for Economic Co-operation and Development
merah Central and eastern Europe, and the Commonwealth of Independent States
Orange Latin America and the Caribbean
Coklat East Asia
Hijau Arab States
Biru South Asia
Ungu Sub-Saharan Africa
IPM IPM
Kelompok negara
2007 2005
Pembangunan manusia sangat tinggi
Uni Eropa (EU27) 0.937 ▲ N/A
OECD 0.932 ▲ 0.925
Pembangunan manusia tinggi
Dewan Kerjasama Teluk 0.868 ▲ N/A
Eropa Tengah, Eropa Timur, dan
0.821 ▲ 0.814
and the CIS
Amerika Latin dan Karibia 0.821 ▲ 0.810
Pembangunan manusia menengah
Asia Timur dan Pasifik 0.770 ▲ 0.762
Dunia 0.753 ▲ 0.743
Negara Arab 0.719 ▲ 0.713
Asia Selatan 0.612 ▲ 0.606
Sub-Sahara Afrika 0.514 ▲ 0.495
Ciri-Ciri Umum Negara Berkembang
Ciri-Ciri Umum Negara Berkembang
a. Memiliki Berbagai Masalah Kependudukan
Berbagai tekanan dan masalah kependudukan yang merupakan
masalah kompleks di negara-negara berkembang, antara lain:
1. laju pertumbuhan dan jumlah penduduk relatif tinggi
2. persebaran penduduk tidak merata
3. tingginya angka beban tanggungan (Angka yang menyatakan
perbandingan antara penduduk usia tidak produktif (dibawah
usia 15 dan diatas usia 65 tahun) dengan usia produktif
(antara usia 15 sampai dengan 64 tahun) dikalikan 100.
4. kualitas penduduk relatif rendah sehingga mengakibatkan
tingkat produktivitas penduduk juga rendah
5. angka kemiskinan dan pengangguran relatif tinggi
6. rendahnya pendapatan
b . Produktivitas Masyarakatnya Masih
Didominasi Barang-Barang Primer

Hal ini dikarenakan, pada umumnya > 70% penduduk di


negara berkembang berlatar belakang kehidupan agraris
yang cara pengolahannya masih dilakukan dengan alat-
alat dan metode-metode sederhana. Kondisi ini pula yang
menyebabkan sebagian besar
penduduk negara-negara berkembang masih tinggal di
pedesaan.
c . Sumber Daya Alam Belum dapat Dimanfaatkan
secara Optimal
Pemanfaatan kekayaan alam yang dimiliki belum
mampu dioptimalkan.
Dalam pemanfaatannya, negara berkembang
masih bekerja sama dengan negara maju dalam
mengeksploitasi sumber daya alam yang dimiliki.
Hasil sumber daya alam ini pada akhirnya
dijadikan komoditas perdagangan (ekspor) karena
belum memiliki teknologi untuk mengolahnya
lebih lanjut.
Oleh karena itu, pada umumnya negara
berkembang mengandalkan ekspor dari hasil alam
mentah.
d . Ketergantungan terhadap Negara Maju
• Negara berkembang pada umumnya sedang giat-
giatnya melakukan pembangunan, namun terbentur
kendala modal dan teknologi.
• Oleh karena itu, mereka cenderung tergantung pada
teknologi dan kucuran dana (baik hibah ataupun
pinjaman) dari negara-negara yang lebih maju (negara
donor) demi kelangsungan pembangunan yang sedang
dijalankan.
• Pada praktiknya, negara-negara donor tersebut
pemberikan pengaruh yang bersifat mengikat dan
terkesan mendikte terhadap negara-negara yang
dibantunya.
e . Keterbatasan Fasilitas Umum
Kemampuan pemerintah negara berkembang
dalam bidang keuangan negara pada umumnya
terbatas. Hal inilah yang menyebabkan keterbatasan
fasilitas umum yang mampu disediakan oleh
pemerintah.
f . Tingkat Kesadaran Hukum, Kesetaraan Gender, dan Penghormatan terhadap Hak
Asasi Manusia Relatif Rendah
• Tingkat partisipasi masyarakat dalam penegakan hukum
relatif masih rendah
• Masyarakatnya (termasuk pejabatnya) masih banyak
yang melakukan kecurangan-kecurangan hukum tanpa
rasa malu.
• Bentuk-bentuk pelanggaran hukum yang terjadi, antara
lain pemaksaan kehendak, penyuapan, korupsi, kolusi,
nepotisme, perusakan fasilitas umum, dan sebagainya.
• Kesetaraan gender juga belum membudaya, wanita yang
aktif bekerja masih dianggap sebagai hal yang kurang
pantas menurut beberapa kalangan.
• Penegakan dan perlindungan hak asasi manusia juga
belum dapat dilaksanakan secara optimal.
g . Tingkat Pendidikan Masih Rendah
Tingkat pendidikan pendudukan di negara-negara berkembang secara
umum masih rendah.
Hal tersebut dikarenakan sarana dan prasarana pendidikan baik
formal maupun nonformal masih terbatas dan belum memadai
sehingga belum dapat dijangkau oleh seluruh penduduk di negara
tersebut.
Akibatnya, masih banyak dijumpai penduduk yang buta huruf.
h. Tingkat Pendapatan Masih Rendah
Mayoritas penduduk negara berkembang bekerja pada
sektor pertanian yang umumnya masih dikerjakan
secara tradisional.
Tingkat pendidikan serta penguasaan Iptek oleh
penduduk yang rata-rata masih rendah menyebabkan
penduduk tidak mampu bersaing untuk bekerja atau
menciptakan pekerjaan di sektor lain.
Kondisi demikian mengakibatkan penduduk negara
berkembang memiliki penghasilan atau pendapat rata-
rata yang relatif rendah, sehingga pendapatan perkapita
juga rendah.
i . Tingkat Kesehatan
Taraf kehidupan penduduk negara berkembang yang masih rendah
juga berdampak pada tingkat kesehatan penduduknya.
Pada umumnya penduduk negara berkembang belum memiliki
kesadaran akan pentingnya kesehatan.
Minimnya sarana dan prasarana kesehatan menyebabkan tingkat
kesehatan rata-rata penduduk di negara berkembang masih rendah
juga ditandai dengan angka kematian dan
angka kelahiran tinggi, sedangkan angka harapan hidup rendah.
BAB III
PENDUDUK
• Lebih dari 3000 juta penduduk berada di dunia ketiga
dari keseluruhan penduduk dunia yang telah melebihi
4000 juta proporsi yang tinggi itu terjadi karena
pertambahan penduduk dengan tingkat yang tinggi
secara terus-menerus, sebagian besar sebagai akibat
menurunya angka kematian sementara tingkat
kelahiran tetap tinggi.
• Penduduk dunia ketiga secara keseluruhan dan banyak
bagian-bagiannya telah tumbuh demikian cepat.
Tingkat pertumbuhan alami di banyak wilayah berkisar
antara 2 dan 3,5 persen per tahun, sehingga jumlah
penduduk lebih dari hanya berlipat dua dalam waktu
satu generasi (lebih kurang dua puluh lima tahun).
• Sebaliknya, di bagian-bagian wilayah dunia yang sudah

lebih maju, yang kini pertambahan penduduknya kurang

dari 1 persen per tahun, pelipatduaan jumlah penduduk

akan terjadi setelah lebih dari 100 tahun.


Pertumbuhan penduduk dan karakteristik
• Pada waktu yang lalu pertumbuhan penduduk terbatas
karena gangguan fkator-faktor alami dan buatan
manusia sebagai penyebab tingginya moralitas dan
terbatasnya harapan hidup.
• Resiko-resiko lingkungan alam sekitar dan yang berasal
dari manusia sendiri telah membatasi produksi pangan
yang telah mengakibatkan masa-masa kekurangan
pangan dan kelaparan.
• Dalam ekonomi hanya untuk mencukupi kebutuhan
sendiri, dampak yang demikian memberi akibat yang
cukup parah.
• Dalam banyak kasus pertambahan penduduk tak diimbangi
dengan produksi bahan makanan. Negara-negara seperti India,
Banglades dan Pakistan, dengan jumlah penduduk agraris yang
besar dan lahan serta sumber-sumber finansial yang terbatas,
berjuang keras untuk mengatasi masalah ini dalam skala besar.
• Kelebihan penduduk dapat terjadi manakala kebutuhan
penduduk melebihi sumber-sumber yang diperoleh baik yang
sudah digunakan maupun yang belum dikembangkan
sepenuhnya.
• Kelebihan penduduk merupakan ciri yang makin berkembang
di wilayah perkotaan dimana sumber-sumber kurang memadai
untuk mencukupi kebutuhan pangan, papan dan pekerjaan.
Migrasi
• Ketidakpuasan dengan taraf hidup yang rendah di wilayah pedesaan dan prospek
atau harapan akan taraf hidup yang lebih baik di manapun merupakan faktor
utama bagi mengalirnya penduduk pedesaan ke kota-kota di dunia ketiga.
Faktor-faktor dalam perubahan penduduk
• Perpindahan penduduk seperti yang
diutarakan di atas mampunyai pola yang
berbeda-beda yang berpengaruh dan kadang-
kadang mengubah persebaran penduduk.
• Tetapi besarnya jumlah penduduk dan benua-
benua dunia ketiga umumnya ditentukan oleh
perimbangan antara angka-angka kelahiran
dan angka kematian.
• Pola perpindahan itu juga berpengaruh atas
struktur penduduk, menyebabkan adanya
proporsi golongan usia muda reproduksi yang
tinggi di kota-kota dunia ketiga, dan hilangnya
penduduk muda yang aktif dari wilayah-wilayah
pedesaan.
Faktor-faktor dalam pengendalian
penduduk
• Perencanaan dan pengendalian sering kali hanya
dipandang dalam arti sebagai upaya pembatasan atau
pengurangan penduduk, padahal seharusnya ia dilihat
secara lebih objektif sebagai cara-cara pemanfaatan
potensi penduduk yang paling baik, baik secara
nasional maupun individual.
• Cara-cara perencanaan dan pengendalian penduduk
tidaklah cukup memadai.
• Agar menjadi efektif cara-cara itu harus diterapkan
secara besar-besaran.
• Ia harus dikenakan pada sejumlah besar individu agar
memberi dampak pada tingkat regional, nasional dan
sub-global.
• Individu-individu yang bersangkutan harus dapat

menghargai kemajuan-kemajuan yang dicapai dalam

mengurangi jumlah anak yang dilahirkan untuk

mengatasi keadaan sebelumnya yang memandang

banyak anak sebagai hal-hal yang menguntungkan.


• Proses-proses yang menjadikan perubahan sikap dapat
direalisasi bersifat kompleks dan tak dapat dipahami secara
jelas.

• Jelaslah, bahwa banyak faktor saling berpengaruh pada


hubungan-hubungan yang kompleks untuk menentukan
kebutuhan pengendalian besarnya jumlah penduduk.
• Memahami mengapa pengendalian
diperlukan merupakan hal penting untuk
menyebarluaskan penerimaan dan
pelaksanaan metode-metode perencaan
keluarga.
• Orang tidak dapat begitu saja dipaksa
untuk menerima dan melaksanakannya.
• Perhatian lebih besar perlu diberikan
pada masalah-masalah yang ada du
dunia ketiga ini dan perlu ditentukan dan
ditafsirkan dari dalam dunia ketiga itu
sendiri.
Pemikiran-pemikiran tentang
penduduk
• Pemikiran mengenai isu-isu yang bersangkutan dengan penduduk
telah banyak dipengaruhi oleh sejumlah pandangan pemikiran
yang berbeda-beda.
• Hampir 200 tahun yang lalu Thomas Malthus menunjukan teori
bahwa penduduk bertambah dengan mengikuti pertambahan
deret ukur sementara sumber-sumber untuk memenuhi
kebutuhan penduduk bertambah dengan deret hitung.
• Akibatnya pertambahan penduduk akan lebih cepat
dari pertumbuhan sumber-sumber untuk pemenuhan
kebutuhan (bahan makanan) dan keseimbangan
diantara kedua hal itu hanya akan dapat dipertahankan
jika pertumbuhan penduduk dibatasi oleh malapetaka
alami dan buatan manusia, atau dengan cara
pengendalian. Gagasan ini mendapat tantangan dari
Karl Marx dalam abad 19 dan lebih kemudian dari
tokoh-tokoh yang mengembangkan pandangannya
lebih lanjut.
Tahap-Tahap Perkembangan
suatu Negara
Tahapan perkembangan negara tersebut
menurut Walt Whitman Rostow, seorang
ekonom dari Amerika Serikat, dalam bukunya
yang berjudul Stages of Economic Growth
• Menurut Rostow, pembangunan pada dasarnya adalah
proses multi dimensi yang menyebabkan terjadinya
perubahan suatu masyarakat dari tradisional menjadi
masyarakat modern. Perubahan tersebut meliputi :
Perubahan orientasi ekonomi, social, politik
Perubahan pandangan masyarakat
Perubahan kegiatan penanaman modal
Perubahan cara masyarakat menempatkan seseorang
(penghargaan)
Perubahan pandangan (keyakinan) atau pola piker
(paradigma)
rostow (1960)merumuskan tahapan-tahapan
perkembangan suatu negara menjadi 5 tahap berikut.
1. tahap masyarakat tradisional

2. tahap prakondisi untuk lepas landas

3. tahap lepas landas

4. tahap gerak menuju kematangan atau kedewasaan

5. tahap tingkat konsumsi massa tinggi


a. Tahap Masyarakat Tradisional (Traditional
aditional Socie Society Stage)
Dicirikan dengan:
1. kondisi masyarakat yang belum produktif
2. cara berproduksi dan pola perekonomian yang
dijalankan masih tradisional
3. sistem dan pola kerja yang telah ada masih bersifat
tradisi/turun temurun
4. perekonomian dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan sendiri (belum berorientasi pasar)
5. mata pencaharian masyarakat di sektor agraris
pertanian.
b . Tahap Prakondisi Lepas Landas
(Precondition for Take Off Stage)
Dicirikan dengan:
1. terjadi perubahan pola kerja dan sistem di segala
bidang, baik sosial, ekonomi, budaya, dan
politiknya;
2. sudah mengenal dan menggunakan teknologi untuk
lebih produktif dan efisien;
3. sudah muncul kesadaran menabung yang lebih
produktif di lembaga-lembaga keuangan;
4. kegiatan perekonomian terus bergerak ke arah
kemajuan.
c . Tahap Lepas Landas ( Take Off
Stage)
Dicirikan dengan:
1. semakin berkembangnya usaha-usaha produksi;
2. terciptanya berbagai pembaruan yang lebih
produktif dan efisien di segala bidang;
3. sektor produksi merupakan sektor dominan yang
memacu pertumbuhan ekonomi;
4. semakin meningkatnya pendapatan perkapita dan
pendapatan nasional.
d . Tahap Gerak Menuju Kematangan ( Drive for Maturity Stage)
1. sektor ekonomi mengalami pertumbuhan yang
terus menerus;
2. penggunaan teknologi modern pada masyarakat
semakin meluas;
3. semakin mantapnya struktur ekonomi negara;
4. negara mampu menginvestasikan pendapatan
nasionalnya;
5. industri modern semakin berkembang, terutama
industri yang padat modal.
e. Tahap Konsumsi Massa Tinggi
(Age of High Mass Consumption Stage)
1. Semakin meningkatnya pendapatan masyarakat,
sehingga mampu memenuhi kebutuhan hingga
pada tingkat pemenuhan kebutuhan sekunder
bahkan tersier;
2. perkembangan industri mencapai tahap tertinggi
dengan kemampuan sumber daya manusia yang
sudah mencapai taraf ahli.
• Kemajuan negara-negara tersebut dapat dilihat dari banyaknya
kota-kota metropolitan yang dicirikan dengan kondisi fisik
berupa banyaknya bangunan atau gedung-gedung tinggi sebagai
kawasan industri dan perkantoran.
• Hal tersebut dikarenakan mayoritas negara maju
perekonomiannya bertumpu pada sektor industri, jasa dan
perdagangan.
• Adapun negara-negara seperti Afrika Selatan, India, Pakistan,
Laos, Malaysia, dan termasuk negara kita disebut negara
berkembang. Negara berkembang pada umumnya bercorak
agraris, karena masih banyak ditemui lahan pertanian yang luas
dan subur.

Anda mungkin juga menyukai