Anda di halaman 1dari 5

TATALAKSANA MASTITIS

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
Ditetapkan Oleh
Kepala Puskesmas Patihan
Puskesmas Patihan
Kota Madiun DWI YULIASTUTI, S.Sos, M.Si
NIP. 19660704 198803 2 011

1. Pengertian Mastitis adalah suatu proses peradangan pada satu atau lebih segmen payudara
yang mungkin disertai infeksi atau tanpa infeksi
2. Tujuan Prosedur ini sebagai acuan dalam melakukan penanganan terhadap pasien dengan
mastitis
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Patihan No.090/ /401.103.3/2016 Tentang Uraian Tugas
Pokok, Fungsi Dan Wewenang Pejabat Fungsional Pada Puskesmas Patihan Kota
Madiun
4. Referensi Permenkes RI No. 5 tahun 2014

5. Alat dan 1. Lampu


Bahan 2. Kasa Steril
3. Sarung tangan steril
4. Bisturi
6. Prosedur / 1. Tanyakan keluhan seperti nyeri didaerah payudara
Langkah – Gejala klinis :
Langkah  Demam disertai menggigil
 Mialgia
 Nyeri didaerah payudara
2. Factor resiko
 Primipara
 Stress
 Tehnik meneteki yang tidak benar, sehingga proses pengosongan
payudara tidak terjadi dengan baik
 Pemakaian kutang yang terlalu ketat
 Penghisapan bayi yang kurang kuat, dapat menyebabkan statis dan
obstruksi kelenjar payudara
 Bentuk mulut bayi yang abnormal (ex: cleft lip or palate), dapat
menimbulkan trauma pada putting susu
 Terdapat luka pada payudara
3. Pemeriksaan fisik
 Pemeriksaan tanda vital : nadi meningkat (takikardi)
 Pemeriksaan payudara :
- Payudara bengkak
- Lebih teraba hangat
- Kemerahan dengan batas tegas
TATALAKSANA MASTITIS
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
Ditetapkan Oleh
Kepala Puskesmas Patihan
Puskesmas Patihan
Kota Madiun DWI YULIASTUTI, S.Sos, M.Si
NIP. 19660704 198803 2 011

- Adanya rasa nyeri


- Unilateral
- Dapat pula ditemukan luka pada payudara
4. Diagnosis klinis mastitis
Berdsarkan tempatnya, mastitis dapat dibedakan menjadi 3 macam, antara
lain :
 Mastitis yang menyebabkan abses dibawah areola mammae
 Mastitis ditengah payudara yang menyebabkan abses ditempat itu
 Mastitis pada jaringan dibawah dorsal kelenjar-kelenjar yang
menyebabkan abses antara payudara dan otot-otot dibawahnya
5. Penatalaksanaan
a. Memberikan informasi kepada para ibu menyusui sebagai upaya
pencegahan terjadinya mastitis, dengan melakukan perawatan
payudara yang baik, pemberian laktasi yang adekuat, dan
membersihkan sisa air susu yang ada dikulit payudara.
b. Melakukan pencegahan terjadinya komplikasi abses dan sepsis
dengan cara: bedrest, Pemberian cairan yang cukup, tetap dianjurkan
untuk laktasi dan pengosongan payudara.
c. Lakukan kompres hangat.
d. Lakukan massage pada punggung untuk merangsang pengeluaran
oksitosin agar ASI dapat menetes keluar.
e. Bila sudah terjadi abses : dapat dilakukan insisi/sayatan untuk
mengeluarkan nanah dan dilanjutkan dengan drainase dengan
pipa/handscoen drain agar nanah dapat keluar. Sayatan sebaiknya
dibuat sejajar dengan duktus laktiferus untuk mencegah kerusakan
pada jalannya duktus tersebut.
f. Memberikan farmakoterapi :
- Obat penghilang rasa sakit
- Obat anti inflamasi
- Obat antibiotic
- Pemberian antibiotic berdasarkan hasil kepekaan kultur kuman
yang diambil dari air susu sehingga keberhasilan terapi dapat
terjamin.
- Namun karena kultur kuman tidak secara rutin dilakukan, maka
secara empiris pilihan pengobatan pertama pada stafilokokus
aureus sebagai penyebab terbanyak dan streptokokus yaitu
TATALAKSANA MASTITIS
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
Ditetapkan Oleh
Kepala Puskesmas Patihan
Puskesmas Patihan
Kota Madiun DWI YULIASTUTI, S.Sos, M.Si
NIP. 19660704 198803 2 011

dengan :
 Amoxicillin : 875 mg, 2x sehari; atau
 Cephalexin : 500 mg, 4x sehari; atau
 Ciprofloxacin : 500 mg, 2x sehari; atau
 Clindamicin : 300 mg, 4x sehari; atau
 Trimethroprim/sulfamethoxazole: 160 mg/800 mg, 2x
sehari.

6. Konseling dan edukasi


a. Memberikan pengertian dan pengetahuan kepada pasien, suami dan
keluarga mengenai pemberian laktasi dengan baik dan benar, dampak
dari pemberian laktasi yang tidak sesuai.
b. Memberikan motivasi dengan pemompaan payudara.
c. Menjaga kebersihan payudara dan putting susu ibu.
d. Menjaga kebersihan mulut dan hidung bayi ( sumber utama masuknya
kuman jika ada luka pada putting susu ibu)
7. Diagram
Alir (Jika
diperlukan)

8. Unit Terkait  Loket


 Poli Umum / Gigi / KIA
 Apotek
JUDUL
No. Dokumen :
Kepala Puskesmas Patihan,
No. Revisi :
SOP
Puskesmas Patihan Tanggal Terbit :
Kota Madiun Halaman :
Dwi Yuliastuti, S.Sos, M.Si
NIP. 19660704 198803 2 011

9. Rekaman Historis

Diberlakukan
No Halaman Yang Diubah Perubahan
Tanggal
JUDUL
No. Dokumen :
Kepala Puskesmas Patihan,
No. Revisi :
SOP
Puskesmas Patihan Tanggal Terbit :
Kota Madiun Halaman :
Dwi Yuliastuti, S.Sos, M.Si
NIP. 19660704 198803 2 011

Anda mungkin juga menyukai