Anda di halaman 1dari 10

BAB III

METODOLOGI
Dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimental atau metode
pengujian. Pengujian terhadap kekuatan tarik dan bending dari komposit serat
daun nenas yang kemudian hasil pengujian akan dibandingkan dengan kekuatan
dari serat gelas (Fiberglass Reinforced Plastic) berdasarkan peraturan BKI.

Mulai

Pengambilan serat daun nenas

Pengeringan serat daun nenas

5% NaOH Penganyaman serat daun nenas

Fraksi serat anyaman satu Fraksi serat anyaman dua Fraksi serat anyaman tiga
layer (lapis) layer (lapis) layer (lapis)

Pembuatan No
komposit dengan
metode Hand lay-up

Yes
Pembuatan spesimen sesuai standar Uji Bending dan Tarik

PENGUJIAN

Uji Bending (ASTM D 790-02) Uji Tarik (ASTM D 638 - 03)

HASIL
No

Yes
Analisa Data Hasil Pengujian

Kesimpulann

Selesai

Gambar 3.1 Alur Penelitian

24
25

3. 1 Bahan dan Alat


3.1.1 Bahan
Adapun bahan yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Serat daun nenas yaitu serat alam yang digunakan sebagai bahan
penguat komposit.

Gambar 3.2 Serat nenas yang anyam


2. Resin Epoxy HQ EP 501R dan hardenernya yang berfungsi sebagai
matrik

Gambar 3.3 Resin Epoxy HQ EP 501R


3. Wax yang berfungsi sebagai pelapis antara cetakan dengan
komposit, sehingga komposit dapat dengan mudah dilepas dari cetakan

Gambar 3.4 Wax


4. Larutan alkali 5% NaOH yaitu untuk melepaskan lapisan yang
menyerupai lilin dipermukaan serat seperti lignin, hemiselulosa dan
kotoran lain yang melekat pada serat
5. Aquades yaitu untuk menghilangkan kadar NaOH yang masih ada
dalam serat daun nenas
26

3.1.2 Alat

Adapun alat yang digunakan adalah sebagai berikut :


1. Cetakan benda uji dari bahan kaca yang dibentuk sesuai ukuran
spesimen uji.

Gambar 3.5 Cetakan Benda Uji


2. Timbangan digital untuk menimbang.
3. Gelas ukur untuk mengukur volume serat dan resin.

Gambar 3.6 Gelas Ukur


4. Mesin gerindra potong untuk memotong komposit menjadi benda uji.

Gambar 3.7 Mesin Gerindra Potong


5. Jangka Sorong untuk mengukur dimensi spesimen uji.

Gambar 3.8 Jangka Sorong


27

6. Mesin Uji Tarik dan Bending.

Gambar 3.9 Mesin Uji Tarik dan Bending

3. 2 Pengolahan Serat daun nenas


3.2.1 Pemisahan Serat Daun Nenas
Langkah-langkah pemisahan serat daun nenas adalah sebagai berikut :
1. Penyortiran daun nenas untuk mendapatkan serat daun nenas yang
berkualitas. Serat yang bermutu baik dihasilkan dari daun yang sudah
matang/tua dan panjang daun nenas yang biasanya diambil sekitar 4-
6 lembar dari satu rumpun/pohon nenas dengan ukuran panjang daun
sekitar 0,5 – 0,7 m.

Gambar 3.10 Daun Nenas yang sudah disyortir


2. Daun nenas yang telah dipilih dan mempunyai panjang sama,
secara sejajar dimasukan ke dalam mesin Dekortikator untuk
dilakukan Ekstraksi dengan dilakukan penggilingan

Gambar 3.11 Daun Nenas yang Ekstraksi


28

(Penggilingan)
3. Pada serat masih terdapat daging daun yang menempel, sehingga
harus dilakukan pengerokan (pembersihan daging daun dari serat).
Untuk mempermudah pengerokan, maka setelah dilakukan
penggilingan/ekstraksi, serat direndam terlebih dahulu dengan
menggunakan air bersih sekitar 5 menit.
4. Proses pengerokan atau memisahkan sisa daging daun dengan serat
dilakukan secara manual dengan menggunakan pisau yang tumpul.
Untuk mendapatkan serat yang bersih biasanya pengerokan bisa
dilakukan sebanyak 5-7 kali.

Gambar 3.12 Proses Pengerokan Daun Nenas


5. Proses pengeringan dilakukan dengan cara serat dijemur menggunakan
sinar matahari selama satu hari (tergantung cuaca).

Gambar 3.13 Proses Pengeringan Serat Nenas

3.2.2 Pengeringan Serat Daun Nenas


Serat daun nenas yang masih basah dikeringkan dengan menggunakan
sinar matahari. Untuk mengetahui kadar air dari serat yang dikeringkan
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Berat serat daun yang basah
29

Kadar air serat = x 100%


Berat serat daun yang dikeringkan
3.2.3 Proses Alkali Serat
Pada penelitian ini serat yang digunakan sebagai penguat adalah serat
daun nenas. Proses preparasi alkalisasi meliputi pembuatan larutan NaOH yaitu
dengan menghitung perbandingan volume konsentrasi NaOH yang
digunakan NaOH 5%. Proses alkalisasi serat sebagai berikut
1. Serat daun nenas yang telah kering dan bersih direndam selama 2
jam dalam larutan NaOH 5%
2. Pencucian serat dengan aquades sampai bersih
3. Pengeringan serat pada temperature kamar selama 2 Jam.
3.3 Membuat Cetakan Komposit
Cetakan pada specimen uji ini menggunakan bahan dari kaca. Dengan
dimensi uji sebagai berikut :
1. Dimensi Spesimen Uji Tarik ASTM D-638 - 03
Geometri spesimen menurut ASTM D-638-03 ”Standard Test
Method for Tensile Properties of Plastics” dengan tebal 5 mm,
ditunjukkan pada gambar :

Gambar 3.14 Dimensi spesimen Uji Tarik


Keterangan:
W : lebar bagian sempit : 13 mm
L : panjang bagian sempit : 57
mm Wo : lebar total minimal : 19
mm Lo : panjang total minimal : 165
mm G : panjang gage : 50
mm D : jarak antar grip : 115
30

mm R : radius : 76
mm
Wc : lebar bagian tengah : + 0,00 – 0,10 mm

2. Dimensi Spesimen Uji Bending ASTM D790-02


Geometri spesimen uji bending D790-02 “Standard Test Methods for
Flexural Properties of Unreinforced and Reinforced Plastics and
Electrical Insulating Materials” dengan tebal 5 mm ditunjukkan pada
gambar :

Gambar 3.15 Dimensi spesimen Uji Bending

Keterangan :
L : Panjang : 130 mm
B : Lebar : 10 mm
H : Ketebalan : 5 mm

3.4 Perhitungan Ketebalan Lamina


Hal penting yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan lamina adalah
perencanaan ketebalan lamina pada lamina kulit komposit serat daun nenas.
Dengan mengetahui berat spesifik dan komposisi dari material pembentuknya
maka ketebalan lamina kulit dapat dihitung dengan menggunakan rumus
dibawah ini :

TC = TF +TM
TF = N ( W/m2 ) f x TC . f
TM = R/G N ( W/m2 ) f x TC. m
Dimana :
TC = ketebalan lamina
TF = ketebalan serat penguat
31

TM = ketebalan matriks / Resin


N = jumlah layer serat penguat
( W/m2 ) f = berat serat penguat
TC = konstanta ketebalan ( l / p )
Pl = massa jenis serat penguat
Pm = massa jenis resin
Untuk serat daun nenas :
Ukuran serat daun nenas tiap layer = 290 x 200 x 2 (mm)
Berat tiap layer = 65 gram / 58000 mm2 = 1,121 gram/m2
Konstanta ketebalan ( TC ) = ( l/p ), dimana Pl = 1, 543
= 0,648
Jumlah layer serat penguat ( N ) = 1 layer
TF = 1 ( 1,121 ) x 0,648 = 0,726
TC = 5 mm
Sehingga : TM = TC – TF
TM = 5 – 2,179
TM = 2,821

3.5 Perhitungan Fraksi Berat dan Fraksi Volume


Berdasarkan peraturan ASTM perhitungan fraksi berat dan fraksi volume
adalah sebagai berikut :
a. Fraksi berat adalah
TC
R = /N – [(W/m2)] f x TCf =
10
/3 – [(0,95)] x 0,648 = 2,36
G [(W/m2)] f x TCm [(0,9)] x 0,84

Maka :
Fraksi berat matriks (Mm) = 2,36
Fraksi berat serat penguat (Mf) = 1

b. Fraksi volume
Dari perhitungan diatas dapat dicari fraksi volume masing-masing specimen
sebagai berikut :
Mf 1
Vf = , / Pf ,= , /1,543 , = 0,246
32

(Mf / Pf) + ( Mm/Pm) (1/1,543) + (2,36/1,19)

Fraksi volume matriks :


Vm = 1 – 0,246 = 0,754
3.6 Pembuatan Spesimen Komposit
Pembuatan spesimen uji ini dilakukan dengan metode hand lay up
dengan langkah sebagai berikut:
1. Cetakan kaca dilapisi dengan wax secara merata agar spesimen yang
dibuat mudah lepas dari cetakan.

Gambar 3.16 Cetakan dilapisi Wax


2. Mengukur volume resin sesuai dengan perbandingan volume serat penguat

Gambar 3.17 Menimbang Volume Resin


3. Katalis dicampurkan sebanyak 1 % dari volume resin, kemudian
diaduk secara merata selama 2 menit dan didiamkan selama kurang lebih 4
menit agar gelembung udara bisa terlepas.

Gambar 3.18 Mencampurkan katalis dengan Resin


4. Menuangkan campuran resin dan katalis ke dalam cetakan kaca dan
diratakan dengan menggunakan kuas atau rol cat.
33

Gambar 3.19 Meratakan Resin didalam Cetakan


5. Meletakkan anyaman serat daun nenas sebagai layer diatas resin yang telah
dituang ke dalam cetakan, kemudian di rol atau ditekan-tekan agar
gelembung udara yang terperangkap dalam cetakan dapat keluar. Lalu
didiamkan selama kurang lebih 15 menit.
6 . Tuangkan s i s a campuran resin dan katalis y a n g t e l a h d i b u a t ke
dalam
cetakan, y a n g s u d a h a d a a n y a m a n s e r a t d a u n n e n a s n y a , lalu
diratakan dengan kuas atau rol sambal ditekan-tekan hingga anyaman serat
daun nenas terendam seluruhnya.

Gambar 3.20 Meratakan Resin dengan serat daun nenas


7. Dan seterusnya dengan langkah yang sama sampai layer yang ditentukan.
8. Ada 3 cetakan yang akan dibuat yaitu cetakan dengan satu layer/lapisan,
cetakan dengan dua layer/lapisan dan cetakan dengan tiga layer/lapisan
anyaman serat daun nenas.

3.7 Jumlah Specimen Uji


Pada pengujian tarik dan bending ini dibuat 3 sampel specimen
disetiap Perbandingan Fraksi layer (lapis) dari Serat Daun Nenas, sehingga akan
didapakan 18 specimen uji.

Anda mungkin juga menyukai