PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan masalah sebagai berikut.
1. Bagaimana definisi pemasaran.
2. Bagaimana konsep pemasaran.
3. Bagaimana tujuan pemasaran.
4. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi pemasaran.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
B. Penyakit TB Paru Yang Menyertai Kehamilan, Persalinan, dan Nifas
1. pengaruh kehamilan terhadap TB paru
Tidak selalu mudah untuk mengenali ibu hamil dengan Tuberkulosis paru, apalagi
penderita tidak menunjukkan gejala-gejala yang khas seperti badan kurus, batuk menahun
atau hemaptoe. Tuberkulosis aktif tidak membaik atau memburuk dengan adanya
kehamilan, tetapi kehamilan bisa meningkat risiko tuberkulosis inaktif terutama pada post
partum. Reaktifasi tuberculosis paru yang inaktif juga tidak mengalami peningkatan
selama kehamilan. Angka reaktifikasi tuberculosis paru-paru kira-kira 5-10% tidak ada
perbedaan antara mereka yang hamil maupun tidak hamil.
Jika kuman TB hanya menyerang paru, maka akan ada sedikit risiko terhadap
janin. Untuk meminimalisasi resiko, biasanya diberikan obat-obatan TB yang aman bagi
kehamilan seperti Rifampisin, INH dan Etambutol, kasusnya akan berbeda jika TB juga
menginvasi organ lain diluar paru dan jaringan limfa, dimana wanita tersebut
memerlukan perawatan di rumah sakit sebelum melahirkan. Sebab kemungkinan bayinya
akan mengalami masalah setelah lahir.
Jika bidan menemukan tanda dan gejala TB paru pada ibu hamil, berikan rujukan
pada ibu untuk memeriksakan diri ke dokter penyakit dalam untuk menegakkan diagnosis
tersebut. Penegakkan diagnosis dengan foto toraks tidak dianjurkan, melainkan dengan
pemeriksaan sputum. Terapi pada trimester 1 dianjurkan dengan pemberian INH dan
Etambutol saja. Kemudian mulai terapi 6 bulan penuh dengan Pirazinamid, Rifampisin,
dan INH.
3
3. Obat-obatan : INH, PAS, Rifadin, dan Streptomisin, (bekerja sama dengan ahli
paru)
4. TB paru tidak merupakan indikasi untuk abortus buatan dan terminasi kehamilan.
4
3. bila ada anemia sebaiknya berikan transfusi darah, agar daya tahan ibu lebih kuat
terhadap infeksi sekunder.
4. ibu dianjurkan supaya segara memakai kontrasepsi/ bila jumlah anak sudah cukup,
segara dilakukan tubektomi
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA