Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIK

PENENTUAN KADAR HEMOGLOBIN


“METODE SAHLI”
BIOKIMIA

DIV GIZI REGULER A / II

Disusun Oleh :
Kelompok 12

Afny Ishfina Zahroya


Wahyu Dwi Anggoro
Aghnia Ilma Izzati
Menik Sugiarti

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG


Jl. WOLTERMONGINSIDI 115
SEMARANG JAWA TENGAH
PENENTUAN KADAR Hb METODE SAHLI

I. PRINSIP
Hemoglobin oleh asam klorida diubah menjadi hematon asam yang berwarna coklat tua.
Penambahan asam klorida sampai warnanya sama dengan standar warna. Ladar Hb
dibaca dalam satuan gram/dl.

II. TUJUAN
Untuk menentukan kadar Hemoglobin (Hb) dalam darah.

III. LANDASAN TEORI


Darah merupakan salah satu komponen fisiologis yang sangat
esensial bagi keberlangsungan hidup. Darah berperan penting dalam
transportasi gas dan senyawa lain, menjaga stabilitas tubuh seperti
distribusi nutrisi, termoregulasi, pengantaran hormon. Dinamika
perubahan yang terjadi pada komponen darah merupakan cerminan
bagi kondisi fisiologis suatu individu.

Hemoglobin (Hb) adalah molekul protein pada sel darah merah


yang berfungsi sebagai media transport karbondioksida dari jaringan
tubuh ke paru-paru. Kandungan zat besi yang terdapat dalam
hemoglobin membuat darah berwarna merah. Pemeriksaan
hemoglobin dalam darah mempunyai peranan yang penting dalam
diagnosa suatu penyakit, karena hemoglobin merupakan salah satu
protein khusus yang ada dalam sel darah merah dengan fungsi khusus
yaitu mengangkut O2 ke jaringan dan mengembalikan CO2 dari
jaringan ke paru-paru.

Kegunaan dari pemeriksaan hemoglobin ini adalah untuk


mengetahui ada tidaknya gangguan kesehatan pada pasien, misalnya
kekurangan hemoglobin yang biasa disebut anemia. Hemoglobin bisa
saja berada dalam keadaan terlarut langsung dalam plasma. Akan
tetapi kemampuan hemoglobin untuk mengikat oksigen tidak bekerja
secara maksimum dan akan mempengaruhi pada faktor lingkungan.

Hemoglobin yang meningkat terjadi karena keadaan


hemokonsentrasi akibat dehidrasi yang menurun dipengaruhi oleh
berbagai masalah klinis. Pentingnya hemoglobin ini menyebabkan
pemeriksaan kadar hemoglobin memegang peranan penting dalam
diagnosa suatu penyakit seperti anemia. Mengetahui pentingnya
kadar hemoglobin dalam darah terhadap pencegahan atau
penanganan terhadap suatu penyakit terutama yang berkaitan
dengan darah. Berdasarkan hal tersebut di atas maka dilakukannya
praktikum tentang pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb) darah dengan
menggunakan metode sahli, hal ini di karenakan metode sahli ini
merupakan metode yang paling sederhana dan mudah untk di lakukan
selain itu juga untuk metode sahli ini tidak membutuhkan biaya yang
besar untuk melakukan pemeriksaan kadar hemoglobin darah ini.
Pegertian Darah dan Hemoglobin Darah
Darah adalah suatu jaringan ikat khusus dengan materi ektrasel cair
yang disebut plasma. Sekitar lima liter didorong oleh kontraksi ritmis
jantung pada gerakan rata-rata orang dewasa dalam satu arah di dalam
system sirkulasi tertutup. Unsur berbentuk yang beredar dalam plasma
adalah erittrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), dan
trombosit (Mescher, 2010).

Terdapat dua kelas sel yang tersebar di seluruh plasma darah, yaitu
sel darah merah yang mengangkut oksigen, dan sel darah putih yang
berfungsi dalam pertahanan tubuh. Meskipun sel darah merah berukuran
sangat kecil, sel itu mengandung sekitar 250 juta molekul hemoglobin,
sejenis protein pengikat dan pembawa oksigen yang mengandung besi.
Baru-baru ini para penelitian telah menemukan bahwa hemoglobin juga
berikatan dengan molekul gas nitrat oksida (NO) selain dengan O 2. Ketika
sel darah merah lewat melalui hamparan kapiler paru-paru, insang, atau
organ respirasi lainnya, oksigen akan berdifusi ke dalam eritrosit dan
hemoglobin akan berikatan dengan O 2 dan NO. hemoglobin akan
membongkar muatannya dalam kapiler sirkuit sistemik. Di sana O 2 akan
berdifusi ke dalam sel-sel tubuh. NO akan merelaksasikan dinding kapiler,
sehingga dapat mengembang.hal tersebut mungkin berperan dalam
membantu mengirimkan O2 ke sel (Campbell, 2004).

Hemoglobin adalah protein majemuk yang tersusun atas protein


sederhana yaitu globin dan radikal prostetik yang berwarna, yang disebut
heme. Protein ini terdapat dalam butir-butir darah merah dan dapat
dipisahkan daripadanya dengan cara pemusingan. Berat molekulnya yang
ditentukan dengan ultrasentrifuge sebesar 68.000. Ini adalah protein
pertama yang diperoleh dalam bentuk hablur. Hemoglobin merupakan
protein pembawa oksigen dalam darah. Tiap liter darah mengandung kira-
kira 150 gr hemoglobin (Damin Sumardjo, 1990). Kadar hemoglobin
adalah jumlah K3Fe (CN)6 akan diubah menjadi methemoglobin yang
kemudian diubah menjadi hemoglobin sianida (HiCN) oleh KCN dengan
batas ambang berat bila Hb < 8 gr/dl, anemia ringan jika Hb > 8 – 11 gr/dl
dan normal pada ibu hamil Hb > 11 gr/dl (Prawirohardjo, 2000). Kadar
hemoglobin pada darah dikatakan anemia apabila kadar Hb dasar pada
pria <13 gr/%, wanita < 12 gr/% dan pada ibu hamil < 11 gr/% (Agus,
2012)

Hemoglobin merupakan suatu senyawa kompleks globlin yang


dibentuk 4 sub unit, masing-masing mengandung suatu gugusan hem
yang dikonjugasi ke suatu polipeptida. Hem adalah turunan porofirin yang
mengandung zat besi (Fe). Hemoglobin menjadi satu dengan oksigen
udara yang terdapat di dalam paru-paru hingga terbentuk yaitu
oksihemoglobin, yang nantinya melepaskan oksigen menuju sel-sel
jaringan tubuh. Proses oksihemoglobin memerlukan besi dalam bentuk
ferro di dalam molekul hemoglobin. Oksigen yang terikat jumlahnya sama
dengan jumlah atom besi. Tiap gram hemoglobin akan mengangkut
sekitar 1,34 ml oksigen. (Frandson, 1993). Maka dari itu besi penting
dalam pembentukan hemoglobin, mioglobin, dan substansi lainnya seperti
sitokrom, sitokrom oksidase, peroksidase, dan katalase (Sawali, 2013).

Menurut Guyton (1997), sintesis hemoglobin diawali dari dalam


proeritoblast kemudian dilanjutkan dalam fase retikulosit dalam sumsum
tulang. Tahap dasar kimiawi pembentukan hemoglobin yaitu suksini KoA
yang dibentuk dalam siklus Krebs berikatan dengan glisin untuk
membentuk senyawa pirol yang menyatu membentuk senyawa
protoporfirin. Kemudian senyawa tersebut berikatan dengan besi
menggunakan bantuan enzim ferokelatase membentuk molekul heme.
Setiap molekul heme bergabung dengan rantai polipeptida panjang
(globin) membentuk suatu subunit hemoglobin. Menurut Campbell (1995)
menyatakan bahwa padaberbagai jenis unggas yang normal, hemoglobin
menempati sepertiga dari volume sel darah merah (Sawali, 2013).

Kadar Hemoglobin (Hb)


Kadar hemoglobin ialah ukuran pigmenrespiratorik dalam butiran-butiran darah merah
(Costill, 1998). Jumlah hemoglobin dalam darah normal adalah kira-kira 15 gram setiap 100
ml darah dan jumlah ini biasanya disebut “100 persen” (Evelyn, 2009). Batas normal nilai
hemoglobin untuk seseorang sukar ditentukan karena kadar hemoglobin bervariasi diantara
setiap suku bangsa. Namun WHO telah menetapkan batas kadar hemoglobin normal
berdasarkan umur dan jenis kelamin (WHO dalam Arisman, 2002).

Tabel Batas Kadar Hemoglobin


Kelompok Umur Batas Nilai Hemoglobin (gr/ml)
Anak 6 bulan - 6 tahun 11,0
Anak 6 tahun - 14 tahun 12,0
Pria dewasa 13,0
Ibu hamil 11,0
Wanita dewasa 12,0
(Sumber: Sopny, 2010)

Tabel Batas Normal Kadar Hemoglobin Setiap kelompok Umur


Kelompok Umur Hb (gr/100ml)

Anak 1. 6 bulan sampai 6 tahun 11


2. 6-14 tahun
12
1. Laki-laki
2. Wanita 13
Dewasa 3. Wanita hamil 12
11
(Sumber: Sopny, 2010)

IV. ALAT DAN BAHAN


A. Alat
 Haemometer
 Standar warna
 Pipet sahli
 Batang pengaduk
 Tabung Hb
 Pipet tetes
 Lancing device / soft click
 Blood lancets
B. Bahan
 Sample darah
 HCl 0,1 N
 Aquadest

V. LANGKAH KERJA
1. Masukkan kira-kira 5 tetes HCl 0,1 N ke dalam tabung pengencer haemometer
sampai skala 2
2. Isaplah darah dengan pipet hemoglobin sampai garis tanda 0,02 ml.
3. Hapuslah darah yang melekat pada sebelah luar ujung pipet.
4. Lalu masukkan kedalam tabung Hb yang telah berisi larutan HCl 0,1 N
5. Darah dan HCl 0,1 N dicampur. Isi tabung dikocok sampai homogen supaya
terjadi hematin asam yang berwarna coklat tua
6. Tambahkan aquades setetes demi setes sampai warna sama dengan standar warna.
Setiap kali penambahan aquades dikocok sampai homogen.

VI. HASIL PENGAMATAN


Pada praktikum dalam penentuan kadar Hb dengan metode sahli, sample menunjukan
angka 9 gr/100 ml darah dengan menggunakan alat haemometer.

VII. PEMBAHASAN
Hemoglobin adalah metalprotein pengangkut oksigen yang mengandung besi dalam
sel merah dalam darah mamalia dan hewan lainnya. Molekul hemoglobin terdiri dari
globin, apoprotein, dan empat gugus heme, suatu molekul organik dengan satu atom
besi.

Pada saat praktikum metode yang di gunakan dalam praktikum ini adalah metode
dengan menggunakan haemometer sahli untuk mengetahui kadar hemoglobin (Hb)
karena metode ini dilakukan dengan cara sederhana, namun tetap membutuhkan
keterampilan dan ketelitian dalam pengamatan angka Hemoglobin (Hb).

Pada metode Sahli, hemoglobin dihidrolisi dengan HCl menjadi globin ferroheme.
Ferroheme oleh oksigen yang ada di udara dioksidasi menjadi ferriheme yang akan
segera bereaksi dengan ion Cl membentuk ferrihemechlorid yang juga disebut hematin
atau hemin yang berwarna cokelat. Warna yang terbentuk ini dibandingkan dengan
warna standar (hanya dengan mata telanjang). Untuk memudahkan perbandingan, warna
standar dibuat konstan, yang diubah adalah warna hemin yang terbentuk. Perubahan
warna hemin dibuat dengan cara pengenceran sedemikian rupa sehingga warnanya sama
dengan warna standar. Karena yang membandingkan adalah dengan mata telanjang,
maka subjektivitas sangat berpengaruh. Di samping faktor mata, faktor lain, misalnya
ketajaman, penyinaran dan sebagainya dapat mempengaruhi hasil pembacaan. Meskipun
demikian untuk pemeriksaan di daerah yang belum mempunyai peralatan canggih atau
pemeriksaan di lapangan, metode sahli ini masih memadai (Sopny, 2011).

Berdasarkan hasil pengamatan tentang kadar Hemoglobin (Hb) yang telah di


peroleh 9 gr/100 ml darah. Batas normal kadar hemoglobin wanita adalah 12 gr/100 ml
darah, pada sampel kadar hemoglobin dibawah batas normal.

Dari sampel yang telah di amati kadar hemoglobin mereka belum mencapai batas
normal hanya mendekati batas normal, hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor,
seperti kondisi tubuh yang menjadi sampel praktikum kurang stabil, kemudian kesalahan
yang terjadi pada saat praktikan membaca angka penetapan kadar hemoglobin. Pada saat
menyamakan warna dengan batang standar praktikan terlalu banyak menambahkan
aquades atau terlalu sedikit menambahkan aquades, sehingga pada saat praktikan
membaca penetapan angka kadar hemoglobin kurang akurat.

VIII. KESIMPULAN
Penetapan kadar hemoglobin adalah cara yang dilakukan untuk mengetahui jumlah
kadar hemoglobin yang di miliki oleh seseorang agar di ketahui kadar hemoglobin
seseorang dalam keadaan normal atau tidak. Kondisi tubuh seseorang mempengaruhi
kadar hemoglobin dalam darah, selain itu jenis kelamin juga sangat berpengaruh
terhadap kadar hemoglobin seseorang. Metode yang di gunakan dalam penetapan
kadar hemoglobin ini adalah metode sahli, karena metode ini merupakan metode yang
paling sederhana. Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan maka didapatkan
hasil bahwa sampel tersebut tidak memiliki kadar hemoglobin yang normal.

IX. LAMPIRAN

Haemometer Lancets dan Softclick

Softclick / lancing device blood lancets

Anda mungkin juga menyukai