BAB I
PENDAHULUAN
Bahan pangan setengah jadi memiliki nilai ekonomi lebih tinggi dibandingkan dengan bahan
segar/ mentah maupun bahan pangan jadi, karena dapat memiliki umur simpan yang lebih
panjang. Untuk mengolah bahan pangan segar menjadi bahan pangan setengah jadi
diperlukan teknologi pengolahan dan alat pengolahanyang tepat.
Keuntungan bahan pangan yang diolah menjadi bahan pangan setengah jadi yaitu :
1. Menjadi bahan baku yang fleksibel untuk industri pengolahan lanjutan.
2. Dapat diperjual-belikan antar daerah dan sebagai komoditas ekspor.
3. Dapat dikemas lebih ringkas dan mudah dalam distribusi dari satu tempat ke tempat
lainnya.
4. Menghemat ruangan dan mengurangi biaya dalam penyimpanan.
5. Tahan lama dan lebih kuat dari cuaca dingin atau panas.
Lebih lanjut tentang sosis. Berdasarkan jenis cassing yang digunakan, sosis terbagi menjadi
;
1) sosis dengan cassing natural, terbuat dari usus sapi, kambing (sheep), domba (lamb), dan
babi (pork). Cassing ini mempunyai keuntungan dapat langsung dimakan, bergizi tinggi,
dan melekat pada produk. Dibalik keuntungan, tentunya tidak akan sempurna jika tak ada
kerugian. Baiklah, kerugiaan penggunaan cassing jenis ini adalah produk tidak awet.
2) sosis dengan casing jenis colagen, terbuat dari kulit hewan besar. Keuntungan dari
penggunaan casing ini adalah dapat diwarnai, bisa dimakan, dan melekat pada produk.
3) Sosis dengan casing Selulosa, berbahan baku pulp,keuntungan casing selulosa adalah
dapat dicetak atau diwarnai dan murah. Casing selulosa sangat keras dan dianjurkan untuk
tidak dimakan
4) Sosis dengan casing polyamide ( turunan plastic yang bersifat food grade ), Casing jenis
ini tidak bisa dimakan, dapat dibuat berpori atau tidak, bentuk dan ukurannya dapat diatur,
tahan terhadap panas, dan dapat dicetak.
Jika sosis produksi dalam negeri umumnya diolah dari satu jenis daging (misalnya sosis
sapi, sosis ayam), maka sosis dari luar negeri biasanya diformulasikan dari campuran
beberapa jenis daging. Hal ini harus diwaspadai bagi yang muslim, karena biasanya dibuat
dengan campuran daging babi. Untuk itu, jika anda akan membeli sosis impor, jangan lupa
membaca label kemasannya untuk mengetahui jenis daging yang digunakan dan telah
mendapat sertifikasi Halal.
Bumbu, yaitu bahan tambahan lain yang sering digunakan dalam pembuatan sosis,
diantaranya gula, nitrit, dan rempah-rempah antara lain: merica bubuk ketumbar bubuk
,bawang putih cincang. Beberapa jenis sosis, terutama yang bercita rasa internasional,
sudah terdapat bumbu sudah jadi dalam kondisi packaged.
Komposisi Bumbu :
500 gr daging 12,5 gr bawang merah 0,55 gr natrium nitrat
100 gr es batu 15 gr garam dapur
50 gr skim milk 25 gr tomato juice
50 gr sirup jagung 1,5 gr mrica
– Daging : 1 kg
– Lemak : 200 gr
– Minyak Goreng : 100 m
– Tepung Sagu : 300 gr
– Tepung Terigu : 150 gr
– Susu Skim : 100 gr
– Sodium Tripolyphosphat (STPP) :2 gr
– Garam Nitrat/Sendawa : 1 gr
– Garam Dapur :55 gr
– Gula Pasir : 22 gr
– Bawang putih :5 siung seibu jari
– Bawang merah : 3 siung seibu jari
– Jahe : 5 gr
– Telur : 1 butir
– Royco Sapi: 2 bungkus
– Pala : ¼ biji
– Lada Hitam : 2 gr
– Merica : 1 gr
– Cuka : 30 ml
– Es Batu : Secukupnya
– Casing : : Secukupnya
Agar sosis bisa bertahan lebih lama maka hsrus disimpan sengan baik antara lain:
Sosis mentah
Simpan di refrigerator (dalam kemasan utuh). Masak sempurna sebelum dikonsumsi.
Habiskan dalam waktu 3 hari, atau simpan beku
Sosis masak
Simpan di refrigerator. Habiskan dalam waktu 7 hari setelah kemasan dibuka, atau simpan
beku.
Sosis kering
Bisa disimpan di suhu ruang sampai 3 minggu
Sosis semikering
Untuk mutu terbaik, simpan di refrigerasi (tahan sampai 3 minggu)
Produk sejenis yang dimasak Simpan di refrigerator. Habiskan dalam waktu 3 hari setelah
kemasan dibuka, atau simpan beku.Untuk diperhatikan, suhu refrigerasi hendaknya kurang
dari 4oC.
BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
Sosis ayam merupakan salah satu produk olahan setengah jadi dari unggas. Sebagai
industri pengolahan makanan, keseluruhan proses yang terkait dengan produk harus memenuhi
standarisasi dari Balai POM, instansi - instansi pemerintah terkait, dengan berpedoman pada
GMP ( Good manufacturing Practices ).
Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI 01-3820-1995), sosis yang baik harus
mengandung protein minimal 13%, lemak maksimal 25% dan karbohidrat maksimal 8%. Jika
standar ini terpenuhi, maka dapat dikatakan bahwa sosis merupakan makanan sumber protein
3.2 Saran
Berikut beberapa Tips dalam memilih sosis yang baik.
a. Pilih yang masa kadaluwarsanya masih lama dan dipajang di suhu dingin (refrigerator).
b. Pilih sosis yang bebas pewarna atau yang mengandung pewarna yang aman untuk
pangan (food grade). Jika anda membeli sosis ternyata daging sosisnya berwarna merah
terang, hindari membeli kembali merk tersebut karena bisa jadi produsen menggunakan
pewarna dalam jumlah berlebihan atau menggunakan pewarna non pangan.
c. Amati penampakan sosis yang dikemas. Jika terlihat selaput atau lendir tipis seperti
susu disekitar sosis, sebaiknya jangan membeli sosis tersebut karena kondisi ini
mencirikan sosis yang mulai rusak.
d. Pilih sosis yang aromanya khas daging, tidak ada bau asam atau bau menyimpang
lainnya.
Daftar pustaka
http://cukupnurohmat.blogspot.co.id/2013/12/makalah-pembuatan-sosis.html
http://meldafakhriana.blogspot.co.id/2014/01/ilmu-pangan-dasar-daging-dan-unggas.html
http://ilmupangan.blogspot.co.id/2009/05/mengenal-sosis.html