Anda di halaman 1dari 42

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL FISIOLOGI PADA NY.

A G1P0A0

UMUR 23 TAHUN HAMIL 37 MINGGU

DI PUSKESMAS BRANGSONG II KABUPATEN KENDAL

Disusun Oleh:

NINA ANDARINI

NIM : 34403917005

PRODI DIPLOMA III KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES

SEMARANG KAMPUS KENDAL

TAHUN 2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

makalah yang berjudul “ Asuhan Kebidanan pada ibu hamil fisiologi Ny. A

G1P0A0 umur 23 tahun hamil 37 minggu“

Penulis menyadari bahwa keberhasilan ini tidak terlepas dari bimbingan

dan dorongan serta semangat dari pembimbing oleh karena itu penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Khobibah, S.SiT, M.Kes , KA UPP Prodi DIII Kebidanan Kampus Kendal,

yang telah memberikan kesempatan serta arahan selama praktik.

2. Ibu dr.Nancy Wardani selaku Kepala UPTD PUSKESMAS BRANGSONG II

memberikan kesempatan untuk bisa menimba ilmu di Puskesmas

Brangsong II

3. Ibu Titik Umi Kulsum, SST.Keb selaku Bidan Koordinator yang telah

berkenan membagi ilmu dan pengalaman dilahan praktik

4. Ibu Wiwik Kadarwati, A.md,Keb selaku Koordinator PONED PUSKESMAS

Brangsong II yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama

melakukan tindakan asuhan persalinan, nifas dan bbl di poned Puskesmas

Brangsong II

5. Ibu Titik Sapartinah, S.SiT, M.Kes selaku Dosen Pembimbing Praktik Klinik

yang telah memberikan motivasi agar tercapainya semua target yang sudah

diberikan

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari

kata sempurna, mengingat keterbatasan yang kami miliki, oleh karena itu

2
penyusun dengan kerendahan hati mengharapkan kritik dan saran yang

membangun dari pembaca.

Kendal, Januari 2020

Penyusun

3
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan seminar CBD praktik semester VI blok 22 ini telah disetujui dan

disahkan oleh:

Hari :

Tanggal :

Mengetahui

Dosen Pembimbing Pembimbing Lahan

Titik Sapartinah, S.SiT, M.Kes Titik Umi Kulsum, SST. Keb

NIP. 1960913198032005 NIP.

Praktikan

Nina Andarini

NIM.3440391700

4
DAFTAR ISI

Kata pengantar ........................................................................................... 2

Lembar Pengesahan .................................................................................. 3

Daftar isi ..................................................................................................... 4

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................................... 5

B. Rumusan Masalah ................................................................................. 7

C. Tujuan .................................................................................................... 7

D. Manfaat .................................................................................................. 7

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Pengertian.............................................................................................. 7

B. Perubahan Anatomi dan Fisiologi Pada Wanita Hamil............................ 9

C. Diagnosis Kehamilan............................................................................ 17

D. Keluhan Pada Ibu Hamil TM III ............................................................. 19

E. Tanda Bahaya Ibu Hamil TM III ............................................................ 21

F. Asuhan Antenatal ................................................................................ 23

BAB III TINJAUAN KASUS ....................................................................... 30

BAB IV PENUTUP .................................................................................... 40

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 42

5
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setelah perang dunia kedua, pemeriksaan dan pengawasan terhadap

ibu hamil mengalami kemajuan dengan pesat. PBB melalui WHO dan

UNICEF membantu perkembangan BKIA (MCH) diseluruh dunia dengan

uang, obat-obatan, tenaga terampil, dan peralatan, terutama untuk negara-

negara yang sedang berkembang. BKIA merupakan pusat pengawasan ibu

dan anak. Dengan usaha tersebut, ternyata angka morbiditas dan mortalitas

ibu dan bayi jelas menurun. ( Rustam Mochtar. 2015 )

Dahulu orang menyangka bahwa pertolongan sewaktu bersalin

merupakan hal yang paling penting. Sekarang, dugaan ini dianggap salah

karena ibarat bermain sepak bola, tidak mungkin suatu kesebelasan menang

jika tidak pernah ada latihan-latihan yang intensif sebelumnya. Jadi, kedua-

duanya, pemeriksaan dan pengawasan selagi hamil serta pertolongana

persalinan, merupakan hal yang penting. Penyulit-penyulit sewaktu hamil

dapat diobati dan dicegah dengan pengawasan yang baik dan bermutu.

Dengan demikian, persalinan berjalan mudah dan normal. Apabila suatu

tindakan akan diambil, lakukan sedini mungkin tanpa menunggu terjadinya

komplikasi dan supaya persalinan tidak terlantar.

Untuk melakukan asuhan antenatal yang baik, diperlukan

pengetahuan dan kemampuan untuk mengenali perubahan fisiologi yang

6
terkait dengan kehamilan. Perubahan tersebut mencakup perubahan

produksi dan pengaruh hormonal serta perubahan anatomi dan fisiologi

selama kehamilan. ( Sarwono. 2009 )

B. Rumusan Masalah

Bagaimana Penatalaksanaan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil

Fisiologi Ny.A GIP0A0 umur 23 Tahun Hamil 37 Minggu ?

C. Tujuan

1. Umum

Untuk melaksanakan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Fisiologi

Ny.A GIP0A0 umur 23 Tahun Hamil 37 Minggu

2. Khusus

a. Melakukan pengkajian data subjektif pada Ny.A GIP0A0 umur 23

Tahun Hamil 37 Minggu

b. Melakukan pengkajian data objektif pada Ny.A GIP0A0 umur 23

Tahun Hamil 37 Minggu

c. Menentukan diagnosa pada Ny.A GIP0A0 umur 23 Tahun Hamil

37 Minggu

d. Menentukan planning pada Ny.A GIP0A0 umur 23 Tahun Hamil 37

Minggu

D. Manfaat

1. Bagi Pasien

Menambah pengetahuan tentang kehamilan fisiologis

7
2. Bagi Bidan

Sebagai acuan dalam meningkatkan mutu pelayanan kebidanan

pada ibu hamil

3. Bagi Lembaga Pendidikan

Menambah referensi dan sebagai wacana bagi mahasiswa mengenai

pemberian asuhan kebidanan pada ibu hamil

4. Bagi Puskesmas

Sebagai kerangka acuan dalam memberikan pelayanan kesehatan

yang berkualitas kepada pasien sesuai dengan standar pelayanan

kesehatan yang berlaku khususnya pada ibu hamil

8
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Kehamilan

Menurut federasi Obstetri dan Ginekologi Internasional, kehamilan

didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum

dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat

fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam

waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender

internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester kesatu

berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke 13

hingga ke 27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke 28 hingga 40).

(Prawirohardjo, 2009)

B. Perubahan Anatomi dan Fisiologis Perempuan Hamil

1. Sistem Reproduksi

a. Uterus

Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima dan

melindungi hasil konsepsi (janin, plasenta, amnion) sampai persalinan.

Uterus mempunyai kemampuan yang luar biasa untuk bertambah besar

dengan cepat selama kehamilan dan pulih kembali seperti keadaan

semula dalam beberapa minggu setelah persalinan. Pada perempuan

tidak hamil uterus mempunyai berat 70 gram dan kapasitas 10 ml atau

kurang. Selama kehamilan, uterus akan berubah menjadi suatu organ

yang mampu menampung janin , plasenta, cairan amnion rata-rata pada

9
akhir kehamilan volume totalnya mencapai 5 l bahkan dapat mencapai

20 l atau lebih dengan berat rata-rata 1100 gram.

Pembesaran uterus meliputi peregangan dan penebalan sel-sel

otot, sementara produksi miosit yang baru sangat terbatas. Bersamaan

dengan hal itu terjadi akumulasi jaringan ikat dan elastik, terutama pada

lapisan otot luar. Kerja sama tersebut akan meningkatkan kekuatan

didnding uterus. Daerah korpus pada bulan-bulan pertama akan

menebal, tetapi seiring dengan bertambahnya usia kehamilan akan

menipis. Pada akhir kehamilan ketebalannya hanya berkisar 1,5 cm

bahkan kurang.

Pada awal kehamilan penebalan uterus distimulasi terutama oleh

hormon estrogen dan sedikit oleh progesteron. Hal ini dapat dilihat

dengan perubahan uterus pada awal kehamilan mirip dengan kehamilan

ektopik. Akan tetapi, setelah kehamilan 12 minggu lebih penambahan

ukuran uterus didominasi oleh desakan dari hasil konsepsi. Pada awal

kehamilan tuba falopi, ovarium, dan ligamentum rotundum berada

sedikit dibawah apeks fundus, sementara pada akhir kehamilan akan

berada sedikit diatas pertengahan uterus. Posisi plasenta juga

mempengaruhi penebalan sel-sel otot uterus, dimana bagian uterus

yang mengelilingi tempat implantasi plasenta akan bertambah besar

lebih cepat dibandingkan bagian llainnya sehingga akan menyebabkan

uterus tidak rata. Fenomena ini dikenal dengan tanda “Piscaseck”.

Pada minggu-minggu pertama kehamilan uterus masih seperti

bentuk aslinya seperti buah avokad. Seiring dengan perkembangan

kehamilannya, daerah fundus dan korpus akan membulat dan akan

10
menjadi sferis pada usia kehamilan 12 minggu. Panjang uterus akan

bertambah lebih cepat dibandingkan lebarnya sehingga akan berbentuk

oval. Ismus uteri pada minggu pertama mengadakan hipertrofi seperti

korpus uteri yang mengakibatkan ismus menjadi lebih panjang dan

lunak yang dikenal dengan tanda “Hegar”.

Pada akhir kehamilan 12 minggu uterus akan terlalu besar dalam

rongga pelvis dan seiring perkembangannya, uterus akan menyentuh

dinding abdominal, mendorong usus ke samping dan ke atas, terus

tumbuh hingga hampir menyentuh hati. Pada saat pertumbuhan uterus

akan berotasi kearah kanan, dekstrorotasi ini disebabkan oleh adanya

rektosigmoid didaerah kiri . pada triwulan akhir ismus akan berkembang

menjadi segmen bawah uterus. Pada akhir otot-otot uterus bagian atas

akan berkontraksi sehingga segmen bawah uterus akan melebar dan

menipis. Batas antara segmen bawah uterus akan melebar dan menipis.

Batas antara segmen atas yang tebal dan segmen bawah yang tipis

disebut lingkaran retraksi fisiologis.

Sejak trimester pertama kehamilan uterus akan mengalami

kontraksi yang tidak teratur dan umumnya tidak disertai nyeri. Pada

trimester kedua kontraksi ini dapat dideteksi dengan pemeriksaan

bimanual. Fenomena ini pertama kali diperkenalkan oleh Braxton Hicks

pada tahun 1872 sehingga disebut degan kontraksi “Braxton Hicks”.

Kontraksi ini muncul tiba-tiba dan sporadik, intensitasnya bervariasi

antara 5-25 mmHg. Sampai bulan terakhir kehamilan biasanya kontraksi

ini sangat jarang dan meningkat pada satu atau dua minggu sebelum

persalinan. Hal ini erat kaitannya dengan meningkatnya jumlah reseptor

11
oksitosin atau gap junction diantara sel-sel miometrium. Pada saat ini

akan menyebabkan rasa tidak nyaman dan dianggap sebagai persalinan

palsu. (Prawirardjo. 2009)

b. Serviks

Serviks uteri. Serviks bertambah vaskularisasinya dan menjadi

lunak (soft) disebut tanda “Goodell”. Kelenjar endoservikal membesar

dan mengeluarkan banyak cairan mukus. Karena pertambahan dan

pelebaran pembuluh darah, warnanya menjadi livid dan perubahan itu

disebut tanda “ Chadwick”. ( Rustam Mochtar. 2015 ). Pada akhir

trimester pertama kehamilan, berkas kolagen menjadi kurang kuat

terbungkus. Hal ini terjadi akibat penurunan konsentrasi kolagen secara

keseluruhan. Dengan sel-sel otot polos dan jaringan elastis, serabut

kolagen bersatu dengan arah paralel terhadap sesamanya sehingga

serviks menjadi lunak dibanding kondisi tidak hamil, tetapi tetap mampu

mempertahankan kehamilan.

Pada saat kehamilan mendekati aterm, terjadi penurunan lebih

lanjut konsentrasi kolagen. Konsentrasinya menurun secara nyata dari

keadaan yang relatif dilusi dalam keadaan menyebar (dispersi) dan ter

remodel menjadi serat. Dispersi meningkat oleh peningkatan rasio

dekorin terhadap kolagen.Proses perbaikan serviks terjadi setelah

persalinan hingga siklus kehamilan yang berikutnya akan berulang.

Waktu yang tidak tepat bagi perubahan kompleks ini akan

mengakibatkan persalinan preterm, penundaan persalinan menjadi

postterm dan bahkan gangguan persalinan spontan.(Prawirhardjo.2009 )

12
c. Ovarium

1) Ovulasi terhenti

2) Masih terdapat korpus luteum graviditas sampai terbentuknya uri

yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron.

( Rustam Mochtar. 2015 )

d. Vagina dan Vulva

Karena pengaruh estrogen, terjadi perubahan pada vagina dan

vulva. Akibat hipervaskularisasi, vagina dan vulva terlihat lebih merah

atau kebiruan. Warna livid pada vagina atau porsio serviks disebut tanda

“Chadwick”. ( Rustam Mochtar. 2015 ). Perubahan ini meliputi penipisan

mukosa dan hilangnya sejumlah jaringan ikat dan hipertrofi dari sel-sel

otot polos. (Prawirhardjo. 2009)

2. Kulit

Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan

robeknya selaput elastik dibawah kulit sehingga timbul striae gravidarum.

Jika terjadi peregangan yang hebat misalnya hidramnion dan kehamilan

ganda, dapat terjadi diastasis rekti, bahkan hernia. Kulit perut ,pada linea

alba bertambah pigmentasinya dan disebut linea nigra.(Rustam Mochtar.

2015)

3. Payudara

Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan payudaranya

menjadi lebih lunak. Setelah bulan kedua payudara akan bertambah

ukurannya dan vena-vena dibawah kulit akan lebih terlihat. Puting

payudara akan lebih besar, kehitaman dan tegak. Setelah bulan pertama

suatu cairan berwarna kekuningan yang disebut kolustrum dapat keluar.

13
Kolustrum ini berasal dari kelenjar-kelenjar asinus yang mulai bersekresi.

Meskipun dapat dikeluarkan, air susu belum dapat diproduksi karena

hormon prolaktin ditekan oleh prolactin inhibiting hormone. (Prawirohardjo.

2009)

4. Perubahan Metabolik

Sebagian besar penambahan berat badan selama kehamilan

berasal dari uterus dan isinya. Kemudian payudara, volume darah, dan

cairan ekstraseluler. Diperkirakan selama kehamilan berat badan akan

bertambah 12,5 kg. Pada terimester 2 dan 3 pada perempuan dengan gizi

baik dianjurkan menambah berat badan perminggu sebesar 0,4 kg,

sementara dengan gizi kurang atau lebih dianjurkan menambah berat

badan per minggu masing-masing sebesar 0,5 kg dan 0,3 kg.

a. Tingkat metabolik basal ( Basal Metabolic Rate, BMR ) pada wanita

hamil meninggi hingga 15-20%, terutama pada trimester akhir.

b. Keseimbangan asam alkali sedikit mengalami perubahan konsentrasi

alkali

c. Dibutuhkan protein yang banyak untuk pertumbuhan fetus, alat

kandungan, payudara, dan badan ibu, serta untuk persiapan laktasi.

d. Hidrat arang, seorang wanita hamil sering merasa haus, nafsu makan

bertambah, sering buang air kecil, dan kadang kala dijumpai glukosuria

yang mengingatkan kita pada diabetes militus. Dalam kehamilan,

pengaruh kelenjar endokrin agak terasa, seperti somatomamotropin,

insulin plasma, dan hormon-hormon adrenal. Harus diperhatikan

sungguh-sungguh GTT oral dan GTT intravena.

14
e. Metabolisme lemak juga terjadi. Kadar kolesterol meningkat sampai 350

mg atau lebih per 100cc. Hormon somatomamotropin berperan dalam

pembentukan lemak pada payudara. Deposit lemak lainnya terdapat

dibadan, perut, paha, dan lengan.

f. Metabolisme mineral

g. Kalsium dibutuhkan rata-rata 1,5 gram sehari, sedangkan untuk

pembentukan tulang-tulang terutama dalam trimester terakhir

dibutuhkan 30-40 gram.

h. Fosfor, dibutuhkan rata-rata 2g/hari.

i. Zat besi, dibutuhkan tambahan zat besi kurang lebih 800 mg atau 30-50

mg sehari.

5. Sistem Kardiovaskular
a. Volume darah: Volume darah total dan volume plasma darah naik pesat

sejak akhir trimester pertama. Volume darah akan bertambah, kira-kira

25% dengan puncaknya pada kehamilan 32 minggu diikuti pertambahan

curah jantung yang meningkat akibat hemodilusi yang mulai jelas pada

kehamilan 4 bulan.

b. Protein darah: gambaran protein darah dalam serum berubah, jumlah

protein, albumin, dan gamaglobulin menurun dalam triwulan pertama

dan meningkat secara bertahap pada akhir kehamilan.

c. Hitung jenis dan hemoglobin: Hematolic cenderung menurun.

d. Nadi dan tekanan darah: tekkanan darah arteri cenderung menurun,

terutama selama trimester kedua kemudian akan naik lagi seperti pada

pra hamil. Tekanan vena dalam batas-batas normal pada ekstremitas

atas dan bawah. Nadi biasanya naik, nilai rata-ratanya 84 per menit.

15
e. Jantung: pompa jantung mulai naik kira-kira 30% setelah kehamilan 3

bulan, dan menurun lagi pada minggu-minggu terakhir kehamilan.

Elektrokardiogram kadangkala memperlihatkan deviasi aksis kekiri.

6. Traktus Digestivus

Salivasi meningkat dan pada trimester pertama, timbul keluhan

mual dan muntah. Tonus otot-otot saluran pencernaan melemah sehingga

motilitas dan makanan akan lebih lama berada dalam saluran makanan.

7. Traktus Urinarius

Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih akan tertekan

oleh oleh uterus yang mulai membesar sehingga menimbuklkan sering

berkemih. Keadaan ini akan hilang dengan makin tuanya kehamilan bila

uterus keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan, jika kepala janin

sudah mulai turun kepintu atas panggul, keluhan itu akan timbul kembali.

Ginjal akan membesar, glomerular filtration rate, dan renal plasma flow

juga akan meningkat. Pada ekskresi akan dijumpai kadar asam amino dan

vitamin yang larut dalam air dalam jumlah yang lebih banyak Pada ureter

akan terjadi dilatasi dimana sisi kanan akan lebih membesar dibanding

ureter kiri.

8. Sistem Endokrin

a. Kelenjar tiroid: dapat membesar sedikit

b. Kelenjar hipofisis: dapat membesar terutama lobus anterior

c. Kelenjar adrenal: tidak begitu terpengaruh (Rustam Mochtar. 2015)

9. Sistem Muskuloskeletal

Lordosis yang progresif akan menjadi bentuk yang umum pada

kehamilan. Akibat kompensasi dari pembesaran uterus ke posisi anterior,

16
lordosis menggeser pusat daya berat ke belakang ke arah dua tungkai.

Sendi sakroiliaka, sakrokoksigis dan pubis akan meningkan mobilitasnya,

yang diperkirakan karena hormonal. (Prawirohardjo.2009)

C. Diagnosis Kehamilan

1. Tanda-tanda gejala kehamilan

a. Tanda-tanda presumtif

1) Amenorea: wanita harus mengetahui tanggal hari pertama haid

terakhir (HPHT)

2) Mual dan muntah ( nausea andvomiting)

3) Mengidam ingin makan

4) Pingsan

5) Tidak ada selera makan

6) Lelah

7) Payudara membesar

8) Miksi sering

9) Konstipasi/obstipasi karena tonus oto menurun

10) Epulis hipertrofi papila gingivalis

11) Pemekaran vena-vena ( varises )

b. Tanda-tanda kemungkinan hamil

1) Perut membesar

2) Uterus membesar: terjadi perubahan dalam bentuk, besar, dan

konsistensi rahim

3) Tanda hegar: ditemukannya serviks dan isthmus uteri yang lunak

pada pemeriksaan bimanual saat usia kehamilan 4 sampai 6 minggu

17
4) Tanda chadwick: perubahan warna menjadi kebiruan yang terlihat

diportio, vagina dan labia.

5) Tanda piskacek: pembesaran dan perlunakan rahim ke salah satu

sisi rahim yang berdekatan dengan tuba uterina. ( pada UK 7-8

minggu )

c. Tanda parti (positif hamil)

1) Gerakan janin yang dapat dilihat, diraba, atau dirasa, juga bagian-

bagian janin

2) Denyut jantung janin

3) Didengar dengan stetoskop- Laennec

4) Dicatat dan didengar dengan alat Doppler

5) Dicatat dengan feto-elektrokardiogram

6) Dilihat pada ultrasonografi

7) Terlihat tulang-tulang janin dalam foto rontgen (Rustam Mochtar.

2015)

2. Diagnosis banding kehamilan

Suatu kehamilan kadang kala harus dibedakan dengan keadaan atau

penyakit yang menimbulkan keraguan dalam pemeriksaan:

a. Hamil palsu

Gejala dapat sama dengan kehamilan seperti amenorea, perut

membesar, mual, muntah, air susu keluar, bahkan wanita tersebut

tersebut merasakan gerakan janin. Namun pada pemeriksaan uterus

tidak membesar, tanda-tanda kehamilan lain dan raksi kehamilan

negatif.

18
b. Mioma uteri

Perut dan rahim membesar, tetapi pada perabaan, rahim teraba

padat, kadang kala berbenjol-benjol. Tanda kehamilan negatif

c. Kista ovarium

Perut membesar, bahkan makin bertambah besar, tetapi pada

pemeriksaan dalam, rahim teraba sebesar biasa. Reaksi kehamilan

negatif

d. Kandung kemih dan terjadi retensi urin

e. Pada pemeriksaan kateter keluar banyak urin

f. Hematometra

g. Uterus membesar karena terisi darah yang disebabkan himen

imperforata, stenosis vagina atau serviks. (Rustam Mochtar. 2015)

D. Keluhan pada ibu hamil trimester III

Trimester III mencakup minggu ke-29 sampai 42 kehamilan. Trimester

III sering kali disebut sebagai “periode menunggu, penantian dan waspada”

sebab pada saat itu, ibu tidak sabar menunggu kelahiran bayinnya. Selama

periode ini sebagaian besar wanita dalam keadaan cemas yang nyata. Hal

yang mendasari ketidaknyamann trimester III adalah :

1. Pertambahan ukuran uterus akibat dari perkembangan janin dan plasenta

serta turunya kepala pada rongga panggul menimbulkan pengaruh pada

system organ maternal. Hal tersebut menjadi dasar timbulnya

ketidaknyaman pada ibu trimester III

2. Pada trimester III kadar progesteron mengalami penigkatan dan stabil 7

kali lebih tinggi dari masa sebelum hamil

19
3. Penantian dan persiapan akan persalinan memegaruhi psikologi ibu, ibu

merasa khawatir terhadap proses persalinan yang akan dihadapinya,

keadaan bayi saat dilahirkan. Sehingga dukungan pendamping sangat

dibutuhkan. (Husin. 2013,h;134)

Perubahan perubahan tersebut menjadi dasar timbulnya keluhan keluhan

fisiologis pada trimester III, yaitu :

1. Sering berkemih

Keluhan sering berkemih karena tertekannya kandung kemih oleh

uterus yang semakin membesar dan menyebabkan kapasitas kandung

kemih berkurang serta frekuensi berkemih meningkatkan. Menjelang akhir

kehamilan, pada nulipara presentasi terendah sering ditemukan janin yang

memasuki pintu atas panggul, sehingga menyebabkan dasar kandung

kemih terdorong kedepan dan keatas, mengubah permukaan yang semula

konveks menjadi konkaf akibat tekanan. Dalam menangani keluhan ini

bidan dapat menjelaskan pada ibu bahwa sering berkemih merupakan hal

normal akibat dari perubahan yang terjadi selama kehamilan,

menganjurkan ibu mengurangi asupan cairan 2 jam sebelum tidur gar

istirahat ibu tidak akan terganggu. (Husin.2013)

2. Varises dan wasir

Varises adalah pelebaran pada pembuluh adrah balik vena

sehingga katup vena melemah dan menyebabkan hambatan pada aliran

pembuluh darah balik dan bisaterjadi pada pembuluh darah balik

supervisialis. Varises terjadi pada 40% wanita, biasannya terlihat pada

bagian kaki, namun sering juga muncul pada vulva dan anus, varises pada

anus bisa disebut dengan hemoroid.

20
Wasir atau hemoroid sering juga disebutdengan konstipasi,

progesteron menyebabkan rerlaksasi dinding vena dan usus besar. Selain

itu pembesaran uterus secara umum mengakibatkan peningkatan tekanan

pada vena rectum secaara spesifik. Pengaruh hormon progesteron dan

tekanan yang disebabkan oleh uterus menyebabkan vena vena pada

rektum mengalami tekanan yang lebih dari biasannya.(Husin 2013)

E. Tanda bahaya ibu hamil TM III

1. Tanda bahaya kehamilan

a. Muntah terus dan tak mau makan

b. Demam tinggi

c. Bengkak kaki, tangan dan wajah, atau kepala disertai kejang

d. Janin dirasakan kurang bergerak dibandingkan sebelumnya

e. Perdarahan pada hamil muda dan hamil tua

f. Air ketuban keluar sebelum waktunya (Kemenkes RI. 2015)

2. Patologi kehamilan

a. Sakit kepala yang hebat

Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan sering kali

merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit

kepala yang menunjukan masalah serius adalah sakit kepala yang hebat

yang menetap, dan tidak hilang setelah beristirahat. Kadang kadang

dengan sakit kepala yang hebat tersebut ibu mungkin merasa

penglihatannya menjadi kabur atau berbayang, sakit kepala yang hebat

dalam kehamilan adalah gejala dari pre eklamsia.

21
b. Penglihatan kabur

Oleh karena pengaruh hormonal, ketajaman penglihatan ibu

dapat berubah selama proses kehamilan. Perubahan ringan (minor)

adalah normal, masalah visual yang mengindikasi keadaan yang

mengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak misalnya

pandangan yang kabur atau berbayang secara mendadak. Perubahan

penglihatan ini mungkin disertai dengan sakit kepala yang hebat dan

mungkin merupakan gejala dari pre eklampsia.

c. Bengkak di wajah dan jari jari tangan

Hampir dari separuh ibu hamil akan mengalami bengkak yang

normal pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan biasanya

hilang setelah beristirahat dengan meninggikan kaki.

d. Keluar cairan per vagina

Harus dapat dibedakan antara urine dengan air ketuban, jika

keluarnya cairan ibu tidak terasa berbau amis dan warna putih keruh

berarti yang keluar adalah air ketuban. Jika kehamilan belum cukup

bulan hati hati adannya persalinan preterm dan komplikasi infeksi

intrapartum.

e. Gerakan janin tidak terasa

Kesejahteraan janin dapat diketahui dari keaktifan gerakannya,

minimal adalah 10 kali dalam 24 jam jika kurang dari itu, maka waspada

akan adannya gangguan janin dalam rahim. Misalnya asfiksia janin

sampai kematian janin.

22
f. Nyeri perut yang hebat

Sebelumnya harus dibedakan nyeri yang di rasakan adalah

bukan his seperti pada persalinan. Pada kehamilan lanjut, jika ibu

merasakan nyeri yang hebat, tidak berhenti setelah berisitirahat disertai

dengan tanda tanda syok yang membuat keadaan umum ibu makin

lama makin memburuk, dan disertai perdarahan yang tidak sesuai

dengan beratnya syok. Maka kita harus waspada akan kemungkinan

terjadinya solusio plasenta . (Sulistyawati. 2012)

F. Asuhan Antenatal

Pelayanan atau asuhan antenatal terpadu terdiri dari :

1. Anamnesis

Dalam memberikan pelayanan antenatal tepadu, ada beberapa hal yang

perlu diperhatikan ketika melakukan anamnesis yaitu sebagai berikut :

a. Menayakan status kunjungan (baru atau lama), riwayat kehamilan dan

persalinan sebelumnya dan riwayat penyakit yang diderita ibu

b. Menanyakan kekuhan atau masalah yang dirasakn oleh ibu saat ini

c. Menanayakan tanda bahaya yang terkait dengan masalah kehamilan

dan penyakit yang kemungkinan diderita ibu hamil

1) Muntah berlebihan, pusing, sakit kepala menetap, perdarahan, sakit

perut berat, demam, batuk lama, berdebar debar, cepat lelah, sesak

nafas atai sukar bernafas, keputihan yang berbau, gerakan janin

2) Perilaku berubah selama hamil, seperti gaduh, gelisah, menarik diri,

bicara sendiri, tidak mandi, dan sebagainnya

d. Menanyakan status imunisasi tetanus toxoid

e. Menanyakan jumlah tablet Fe yang dikonsumsi

23
f. Menanyakan obat obat yang dikonsumsi

g. Di daerah endemis malaria, tanyakan gejala malaria dan riwayat

pemakaian obat malaria

h. Di daerah resiko tinggi IMS, tanyakan gejala IMS dan riwayat penyakit

pada pasangannya

i. Menanyakan pola makan ibu selama hamil yang meliputi jumlah,

frekuensi da kulitas asupan

j. Menanyakan kesiapan menghadapi persalinan dan menyikapi

kemungkinan terjadinnya komplikasi dalam kehamilan , antara lain :

1) Siapa yang akan menolong persalinan ?

2) Dimana akan bersalin ?

3) Siapa yang mendampingi ibu saat bersalin?

4) Siapa yang akan menjadi pendoonor darah apabila terjadi

perdarahan ?

5) Transportasi apa yang akan digunakan jika suatu saat harus dirujuk ?

apakah sudah disipakan biaya untuk persalinan (Kemenkes RI.

2015)

2. Pemeriksaan

Pemeriksaan adalah pelayanan antenatal terpadu, meliputi berbagai

jenis pemeriksaan termasuk menilai keadaan umum (fisik) dan psikologi

(kejiwaan). Pemeriksaan laboratorium atau penunjang dapat dikerjakan

laboratorium sederhana (Hb,Protein urin dan reduksi). Apabila di fasilitas

tidak tersedia, tenaga kesehatan harus merujuk ibu hamil kefasilitas

pelayanan kesehatan yang lebih tinggi.

24
a. Pemeriksaan abdomen

1) Inspeksi : pemeriksaan seluruh tubuh secara baik dan legeartist:

tekanan darah, nadi, suhu, pernapasan, jantung, paru-paru, dan

sebagainya.

2) Auskultasi : digunakan stetoskop monoaural (stetoskop obstetrik)

untuk mwndengarkan denyut jantung janin (DJJ). Yang dapat kita

dengarkan : Dari janin : djj pada bulan 4-5, bising tali pusat, gerakan

dan tendangan janin. Dari ibu : bising rahim (uterine souffle), bising

aorta, peristaltik usus.

Cara menghitung denyut jantung janin :

Setiap menit, misalnya 140 kali per menit

Dihitung 3 x 5 detik secara berurutan; dapat diketahui teratur tidaknya

djj, contoh:

11 12 11

Djj = 4x (11+12+11) = 136 per menit teratur (Sofian. 2011)

3) Palpasi : tinggi fundus, punggung bayi, presentasi dan sejauh mana

bagian terbawah bayi masuk pintu atas panggul. (Prawirohardjo.

2014)

4) Palpasi menggunkan manuver Leopold I-IV :

(a) Leopold 1 : menentukan tinggi fundus uteri dan bagian janin yang

terletak di fundus uteri (dilakukan sejak trimester I)

(b) Leopold II : menentukan bagian janin pada sisi kiei dan kanan ibu

(dilakukan mulai akhir trimester II)

(c) Leopold III : menentukan bagian janin yang terletak dibagian

bawah uterus (dilakukan mulai akhir trimester II)

25
(d) Leopold IV : menentukan berapa jauh masuknya janin ke pintu

atas panggul (dilakukan bila usia kehamilan >36 minggu).

(Kemenkes RI. 2013; h. 26).

b. Pemeriksaan Penunjang

1) Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan analisis urin rutin, analisis tinja rutin, Hb, MCV,

golongan darah, hitung jenis sel darah, gula darah, antigen hepatitis

B virus, antibodi Rubela dan HIV.(Prawirohardjo. 2014)

2) Pemeriksaan Rontgen

3) Pemeriksaan rontgen dipakai sebagai penunjang diagnostik jika

terdapat keragu-raguan pada pemeriksaan obstetrik. Misalnya, pada

wanita yang terlalu gemuk, pasien yang tidak tenang. (Sofian. 2011)

4) Pemeriksaan Ultrasonografi

5) Dibandingkan dengan pemeriksaan rontgen, USG tidak berbahaya

untuk janin karena memakai prinsip bunyi. Boleh dipergunakan pada

kehamilan muda. pada layar, dapat dilihat letak, gerakan jantung

janin. (Sofian. 2011)

6) Tabel 2.4 Jenis Pelayanan Antenatal Terpadu

N Jenis pemeriksan Trimester Ketera


o 1 2 3 ngan
1 2 3 4
1. Keadaan umum √ √ √ Rutin
2. Suhu tubuh √ √ √ Rutin
3. Tekanan darah √ √ √ Rutin
4. Berat badan √ √ √ Rutin
5. Lila √ Rutin
6. Tfu √ √ Rutin
7. Presentasi janin √ √ Rutin
8. DJJ √ √ Rutin
9. Pemeriksaan Hb √ √ Rutin
10 Golongan darah √ √ Rutin
.
11 Protein uri √ Rutin

26
.
12 Gula darah/reduksi Atas
. indikasi
13 Darah malaria √ Atas
. indikasi
14 BTA Atas
. indikasi
15 Darah sifilis Atas
. indikasi
16 Serologi HIV √ Atas
. indikasi
17 USG Atas
. indikasi

3. Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) yang efektif KIE efektif termasuk

konseling bagian pelayanan antenatal terpadu yang diberikan sejak kontak

pertama untuk membantu ibu hamil mengatasi masalahnnya seperi

persiapan persalinan dan kesiagaan menghadapi komplikasi, IMD dan Asi

eksklusif, KB pascasalin, masalah gizi, masalah penyakit kronis dan

penyakit menular, kelas ibu, informasi HIV-AIDS (PMCT dan IMS),

informasi KTP. (Kemenkes RI.2015)

a. Periksa kehamilan

1) Standar minimal 10T

Pelayanan antenatal yang dilakukan diupayakan memenuhi standar

kualiats, yaitu :

(1) Pengukuran tinggi badan cukup satu kali, Bila tinggi badan

kurang dari 145 cm, maka faktor risiko panggul sempit,

kemungkinan sulit melahirkan secara normal. Penimbangan

berat badan setap kali periksa, sejak bulan ke-4 pertambahan BB

paling sedikit 1 kg/bulan

(2) Pengukutan tekanan darah (tensi), tekanan darah normal 120/80

mmHg. Bila tekanan darah lebih besar atau sama dengan 140/90

27
mmHg, ada faktor risiko hipertensi (tekanan darah tinggi) dalam

kehamilan

(3) Pengukuran lingkar lengan atas (LILA)

Bila kurang dari 23,5 cm menunjukan ibu hamil menderita

Kurang Energi Kronis (ibu hamil KEK) dan berisiko melahirkan

Bayi Berat Lair Rendah (BBLR)

(4) Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri)

Pengukuran tinggi rahim berguna untuk melihat pertumbuhan

janin apakah sesuai dengan usia kehamilan

(5) Penentuan letak janin (presentasi janin) dan perhitungan denyut

jantung

Apabila trimester III bagian bawah janin bukan kepala belum

masuk panggul, kemungkinan ada kelainan letak atau ada

masalah lain. Bila denyut jantung janin kurang dari 120 kali/menit

atau lebih dari 160 kali/menit menunjukan ada tanda gawat janin,

segera rujuk

(6) Penentuan status Imunisasi Tetanus Toksoid (TT)

Oleh petugas untuk selanjutnya bilamana diperlukan

mendapatkan suntikan TT sesuai anjuran petugas kesehatan

untuk mencegah tetanus pada ibu dan bayi

(7) Pemberian tablet tambah darah

Ibu hamil sejak awal kehamilan minum 1 tablet tambah darah

setiap hari minimal selama 90 hari. Tablet tambah darah

diminum pada malam hari untuk mengurangi rasa mual

28
(8) Pelayanan tes laboratorium

(a) Tes golongan darah, untuk mempersiapkan donor darah

bagi ibu hamil bila diperlukan

(b) Tes haemoglobin untuk mengetahui apakah ibu kekurangan

darah (anemia)

(c) Tes pemeriksaan urine (air kencing)

(d) Tes pemeriksaan darah lainnya, sesuai indikasi seperti

malaria, HIV (Human Immunodeficiency Virus), sifilis dan

lain lain.

(9) Konseling atau penjelasan

Tenaga kesehatan memberi penjelasan mengenai, perawatan

kehamilan, pencegahan kelainan bawaan, persalinan dan Inisiasi

Menyusui Dini (IMD), nifas, perawatan bayi baru lahir, ASI

eksklusif, keluarga berencana dan imunisasi bayi. Penjelasan ini

diberikan secara bertahap pada kunjungan ibu hamil

(10) Tatalaksana atau mendapatkan pengobatan

Jika ibu mempunyai masalah kesehatan pada saat hamil

(Kemenkes RI. 2014)

29
BAB III

TINJAUAN KASUS

PENGKAJIAN

Tanggal : 17 Januari 2020

Jam : 10.30 WIB

Tempat : PUSKESMAS BRANGSONG II

No. Register : 041384

A. Data Subyektif

1. Identitas

Nama ibu : Ny. A Nama Suami : Tn. A

Umur : 23 th Umur : 27 th

Agama : Islam Agama : Islam

Suku/bangsa : Jawa/ Indonesia Suku/bangsa :Jawa/ Indonesia

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta

Alamat : Brangsong RT 11 RW 04 Kec Brangsong Kab Kendal

2. Alasan Datang

Pasien menyatakan ingin memeriksakan kehamilannya

3. Keluhan utama

Ibu menyatakan mengeluh kakinya bengkak tetapi tidak disertai pusing

sejak kemarin sore setelah bersih-bersih rumah dan sudah sedikit

mengecil ketika bangun tidur

30
4. Riwayat Menstrusi

a. Menarche : 13 tahun

b. Siklus : 28 hari

c. Lama : 8 hari, Teratur

d. Banyak : 2-3x ganti pembalut/ hari

e. Keluhan : tidak ada

5. Riwayat Kehamilan Sekarang

a. Ibu menyatakan HPHT 18 April 2019

b. Ibu menyatakan perkiraan lahir tanggal 27 Januari 2020

c. Gerakan janin

ibu menyatakan merasakan gerakan janin sejak usia kehamilan 4,5

bulan dan sampai sekarang masih merasakannya.

d. Tanda bahaya atau penyulit

Pasien menyatakan tidak merasakan tanda bahaya atau penyakit

pada kehamilan ini

e. BB sebelum Hamil : 50 kg

f. Keluhan

TM I: Keluhan: mual dan muntah

TM II: Keluhan: tidak ada keluhan

TM III: Keluhan: tidak ada keluhan

g. Obat atau Jamu yang dikonsumsi

Pasien menyatakan selama hamil tidak mengkonsumsi jamu atau obat

warung, ibu hanya mengkonsumsi tablet tambah darah dan vitamin

yang diberikan oleh bidan

h. Ibu menyatakan telah periksa ke bidan dan dokter sebanyak 8 kali

31
1) ANC pertama umur kehamilan 5 minggu

2) Trimester I 2x dibidan

3) Trimester II 3x dibidan, dokter dan Puskesmas

4) Trimester III 3x dibidan, dokter dan Puskesmas

i. Ibu menyatakan telah periksa kedokter kandungan untuk USG

sebanyak 2 kali pada tanggal 10 Juli 2019 dan pada tanggal 27

Desember 2019 dengan hasil janin ibu sehat dan jenis kelaminnya

laki-laki

j. Ibu menyatakan sudah periksa ke dokter gigi saat dipuskesmas

tanggal 29 Juli 2019, hasil pemeriksaan gigi ibu baik

k. Ibu menyatakan sudah melakuakn pemeriksaan laboratorium di

Puskesmas meliputi pemeriksaan VCT, HbsAg, Hb, golongan darah,

GDS tanggal 29 Juli 2019

Hb : 12,1 gr%

Hb : `12,9 gr% (tanggal 6 Desember 2019)

GDS : 87 gr/dl

Golongan darah : AB

HbsAg : Negatif

VCT : Non Reaktif

Protein Urin : Negatif

IMS : Negatif

l. Immunisasi TT

Pasien menyatakan sudah mendapat imunisasi lengkap

32
m. Kelas ibu Hamil

Ibu menyatakan belum pernah mengikuti kelas ibu hamil

n. Tablet Fe

Berdasarkan data buku KIA ibu sudah diberikan tablet Fe sebanyak

90 tablet

6. Riwayat kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang lalu

Hamil ini

7. Riwayat kesehatan

a. Riwayat kesehatan yang lalu

Pasien mengatakan tidak pernah menderita penyakit menahun seperti

(hipertensi, jantung), penyakit keturunan seperti (DM, asma), dan

penyakit menular seperti (TBC, hepatitis, HIV/AIDS)

b. Riwayat kesehatan sekarang

Pasien mengatakan saat ini sedang tidak menderita penyakit

menahun seperti (hipertensi, jantung), penyakit keturunan seperti (DM,

asma), dan penyakit menular seperti (TBC, hepatitis, HIV/AIDS)

c. Riwayat kesehatan keluarga

Pasien mengatakan dari keluarga pasien tidak ada yang menderita

menderita penyakit menahun seperti (hipertensi, jantung), penyakit

keturunan seperti (DM, asma), dan penyakit menular seperti (TBC,

hepatitis, HIV/AIDS). Dan tidak ada keturunan kembar ataupun cacat.

8. Riwayat sosial ekonomi

a. StatusPerkawinan

1) Usia menikah : 22 Tahun

2) Lama menikah : 1 Tahun

33
3) Frekuensi : 1x

4) Status : Sah

b. Respon keluarga terhadap kehamilannya

Ibu menyatakan ibu dan keluarga senang dengan kehamilan ini

c. Riwayat KB

Ibu menyatakan belum pernah menjadi akseptor KB, rencana setelah

melahirkan ibu ingin menggunakan KB suntik 3 bulan.

d. Dukungan finansial

Ibu menyatakan mempunyai BPJS, dan sudah mempersiapkan dana

untuk persalinan

e. Pengambilan keputusan

Ibu menyatakan keputusan dalam keluarga diambil berdasarkan

musyawarah keluarga

9. P4K

a. HPL : 27 Januari 2020

b. Penolong Persalinan : Bidan

c. Rencana melahirkan : Puskesmas Brangsong II

d. Pendamping persalinan : Suami

e. Transportasi : Mobil Pribadi

f. Calon pendonor darah : Saudara sepupu dan kakak

10. Pola Kebutuhan Sehari hari

a. Pola Nutrisi

Sebelum hamil Selama hamil


Makan
Frekuensi 3x sehari 3x sehari
Jenis Nasi, sayur lauk Nasi , sayur lauk
Porsi 1 piring 1 piring
Keluhan Tidak ada Tidak ada

34
Minum
Jenis Air putih, teh Air putih, susu
Jumlah 6-8 gelas 6-9 gelas
Pantangan Tidak ada Tidak ada
Keluhan Tidak ada Tidak ada

b. Pola Eliminasi

Sebelum hamil Selama hamil


BAK
Frekuensi 6-7x sehari 8-9x sehari
Warna Kuning jernih Kuning Jernih
Keluhan Tidak ada Tidak ada
BAB
Frekuensi 1x sehari 1x sehari
Konsistensi Lembek Agak keras
warna Kekuningan Kecoklatan
Keluhan Tidak ada Tidak ada

c. Pola aktivitas pekerjaan

Sebelum hamil Sesudah hamil


Pekerjaan rumah Dilakukan sendiri Dibantu keluarga
Keluhan Tidak ada Tidak ada

d. Pola istirahat

Sebelum hamil Selama hamil


Tidur siang Tidak tidur siang 1-2 jam
Keluhan Tidak ada Tidak ada
Tidur malam 7-8 jam 6-7 jam
Keluhan Tidak ada Tidak ada

e. Personal Hygine

Sebelum Hamil Selama Hamil


Mandi 2xsehari 2xsehari
Gosok gigi 2xsehari 2xsehari
Ganti celana dalam 2xsehari 3xsehari
Keramas 2hari sekali 2hari sekali

f. Pola seksual

Sebelum hamil Selama hamil


Pola seksual 2x seminggu 1x seminggu

35
Keluhan Tidak ada Tidak ada

11. Pola kebiasaan Hidup Sehat

pasien menyatakan dalam keluarga tidak minum obat-obatan terlarang,

tidak ada yang minum alkohol, dan tidak menganut budaya tertentu

B. Obejktif

1. pemeriksaan umum

KU : Baik

Kesadaran : Composmentis

TTV :

Tekanan darah : 110/70 mmHg

Nadi : 82x permenit

RR : 22 x permenit

Suhu : 36,50C

BB sekarang : 64 kg

TB : 150 cm

LILA : 25 cm

IMT : 23,4

2. Pemeriksaan Fisik

( Inspeksi dan Palpasi )

Kepala : Rambut kepala bersih, tidak ronto, warna rambut hitam

Mata : Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak kuning

Hidung : Bersih, tidak ada benjolan, tidak ada secret

Mulut : Bibir tidak pucat, tidak ada luka, tidak ada gigi berlubang

Telinga : Bersih, tidak ada serumen

Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan parotis

36
Axila : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe

Dada : Tidak ada retraksi dinding dada

Mammae : Tidak ada benjolan, tidak ada massa, puting susu

menonjol, areola menghitam

Abdomen : Tidak ada striae gravidarum,ada linea nigra, tidak ada

luka bekas oprasi

Palpasi

Lepold I : TFU 3 jari dibawah Px, Fundus teraba 1 bagian

besar, bulat,lunak yaitu bokong janin

Leopold II: Bagian Kanan teraba 1 tahanan memanjang

yaitu punggung janin, bagian kiri teraba bagian kecil-kecil

yaitu ekstremitas janin

Leopold III: Bagian bawah teraba 1 bagian bulat,besar,

keras yaitu kepala janin dan sudah tidak bisa

digoyangkan

Leopold IV: Divergen 3/5 bagian

TFU Mc Donald 32 cm

TBJ: (32-11) x 155

: 3255 gram

Genetalia : tidak oedem

Ekstremitas :

Atas: tidak oedem, kuku tidak pucat

Bawah: tidak oedem, kuku tidak pucat

37
Auskultasi :

PM : Kanan bawah pusat ibu

DJJ: 140x/ menit

Ritme: 12.11.12

3. Pemeriksan penunjang

Tanggal : 6 Desember 2020

HB : 12.9 gr%

C. Assesment

G1P0A0 umur 23 tahun hamil 37 minggu janin tunggal hidup intra uteri letak

bujur puka preskep divergen 3/5 bagian

D. Planning

1. Memberitahu ibu bahwa dari hasil pemeriksaan ibu dalam keadaan baik

EV: ibu senang mendengar penjelasan bidan ( )

2. Memberitahu ibu bahwa umur kehamilan ibu saat ini 37 minggu dan

taksiran persalinan ibu tanggal 27 Januari 2020

EV: ibu sudah mengetahui umur kehamilannya dan taksiran

persalinannya ( )

3. Memberitahu ibu bahwa dari hasil pemeriksaan keluhan kaki bengkak

yang ibu alami adalah hal yang normal, kaki bengkak bisa terjadi karena

ibu berdiri terlalu lama atau bisa terjadi karena ibu kelelahan

EV: ibu mengerti dengan penjelasan bidan ( )

4. Memberitahu ibu untuk mengurangi aktivitasnya dan ketika tidur ibu

dianjurkan untuk mengganjal kakinya agar posisi kaki lebih tinggi

EV: ibu mengerti dan akan mengikuti anjuran bidan ( )

38
5. Memberi pendidikan kesehatan kepada ibu tentang tanda-tanda akan

bersalin yaitu kontraksi atau kenceng-kenceng yang semakin sering, nyeri

menjalar sampai kepinggang, keluar lendir bercampur darah, keluar

cairan berbau khas dari jalan lahir

EV: ibu mengerti dengan penjelasan bidan ( )

6. Memberikan pendidikan kesehatan tentang tanda bahaya kehamilan tua

seperti bengkak pada wajah, tangan, dan kaki, pusing yang menetap,

nyeri ulu hati, pandangan mata kabur, keluar cairan atau darah dari jalan

lahir, gerakan janin kurang dari 10x dalam 12 jam. Jika mengalami tanda

tersebut ibu diharapkan langsung menghubungi tenaga kesehatan

EV: ibu mengerti dengan penjelasan bidan ( )

7. Memberikan terapi berupa tablet FE dan cara meminumnya yaitu pada

malam hari ketika hendak tidur agar tidak merasa mual

EV: terapi sudah diberikan ( )

8. Memberitahu ibu untuk menghindari minum teh dan kopi, serta makan

makanan yang tinggi akan zat besi seperti daging yang berwarna merah

serta sayuran yang berwarna hijau ( )

Evaluasi : Ibu akan berusaha mengikuti anjuran bidan

9. Memberikan pendidikan kesehatan tentang persiapan persalinan

Evaluasi: Ibu sudah mempersiapkannya

10. Memberikan terapi Tablet Fe dan Vit C ( )

Evaluasi: terapi telah diberikan tablet fe 1x1 dan vit c 1x1

11. Memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 minggu lagi atau

jika ada keluhan ( )

Evaluasi : Ibu mengerti dan akan melakukan kunjungan ulang

39
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari pembahasan teori dan kasus pada Asuhan

Kebidanan Pada Ny. A Umur 23 Tahun G1P0A0 UK 37 Minggu Di

Puskesmas Brangsong II, dapat kami simpulkan bahwa:

1. Manajemen kebidanan yang diberikan di Puskesmas Brangsong II

telah dilakukan dengan baik dan sudah sesuai dengan teori

2. Asuhan kebidanan yang diberikan kepada Ny. A sudah sesuai

dengan kebutuhan.

B. Saran

1. Bagi pasien / keluarga

Sebagai bahan acuan agar pasien dan keluarga lebih mengetahui

tentang kehamilan, tanda bahaya kehamilan serta tanda-tanda ibu

akan bersalin ini bertujuan agar keluarga segera tanggap ketika ibu

hamil mengalami sesuatu.

2. Bagi petugas kesehatan

Diharapkan dapat menjadi literatur dalam menangani pasien

khususnya pada ibu hamil trimester III

3. Bagi instansi pendidikan

Agar dapat memberikan manfaat bagi lembaga pendidikan serta

dapat merancang kegiatan pendidikan dalam konteks asuhan

kebidanan secara menyeluruh

40
4. Bagi mahasiswa

Menambah ilmu dan wawasan tentang asuhan kebidanan pada

pasien kehamilan trimester III

41
DAFTAR PUSTAKA

Anita. 2014. Asuhan Kebidanan Kehamilan Fisiologis & Patologis. Tangerang:

Binapura Aksra

Kemenkes RI. 2009. Pedoman Program Perencanaan Persalinan dan

Pencegahan Infeksi

Kemenkes. 2013. Buku Saku

Manuaba. 2009. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC

Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBPSP

Sofian, Amru. 2015. Rustam Mochtar Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC

42

Anda mungkin juga menyukai