ANALISIS KEBISINGAN
Disusun Oleh:
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur dihaturkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena hanya
atas rahmat dan berkatnya sehingga laporan praktikum analisis kebisingan ini
dapat dibuat dan diselesaikan dengan baik.
Tugas ini disusun sebagai persyaratan mengikuti Ujian Akhir Semester
Mata Kuliah Fisika Lingkungan yang wajib ditempuh oleh mahasiswa Program
Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
Selanjutnya terima kasih sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada:
1. Dr. Eng. Agus Setyawan, M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah Fisika
Lingkungan atas penjelasan materi yang diberikan.
2. Keluarga yang selalu memberikan dukungan dan doa.
3. Teman-teman sekelompok yang saling bekerja sama dalam menyelesaikan
laporan ini.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini tidak lepas dari berbagai
kekurangan, oleh karena itu penyusun menerima semua kritik dan saran untuk
kemajuan. Penyusun berharap kiranya laporan ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................... 2
DAFTAR ISI........................................................................................................................... 3
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 5
1.3 Tujuan ....................................................................................................................... 5
1.4 Manfaat ..................................................................................................................... 5
1.5 Pembatasan Masalah ................................................................................................ 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................. 6
2.1 Pengertian Bising ................................................................................................ 6
2.2 Sumber Bising ..................................................................................................... 8
2.3 Pengaruh Bising................................................................................................... 9
2.4 Pernyataan Tingkat Kebisingan ........................................................................ 10
2.5 Pengukuran Kebisingan ..................................................................................... 13
2.5.1 Metode Pengukuran ................................................................................. 14
2.5.2 Metode Perhitungan ...................................................................................... 15
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................................................... 17
3.1. Alat yang Digunakan ............................................................................................. 17
3.2. Diagram Kerja ........................................................................................................ 17
BAB IV PENGOLAHAN DATA .............................................................................................. 19
BAB V PEMBAHASAN ........................................................................................................ 28
BAB VI PENUTUP ............................................................................................................... 31
6.1. Kesimpulan ............................................................................................................. 31
6.2. Saran ...................................................................................................................... 31
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 32
3
BAB 1 PENDAHULUAN
Lebih dari itu, tanpa kita pungkiri juga bahwa sebenarnya pembuatan alat-alat
berteknologi ini tidak selalu berdampak positif , namun juga berdampak negatif,
yang kemungkinan bisa membahayakan manusia.
Penggunaan alat-alat ini dalam jangka waktu yang lama dan terus-menerus
dapat merusak pendengaran manusia, tidak menutup kemungkinan bisa
menyebabkan ketulian.
Bising adalah bunyi atau suara yang yang tidak di kehendaki oleh
pendengaran yang dapat menurunkan daya dengar seseorang. Kebisingan juga
dapat kita artikan sebagai bunyi yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan
sehari-hari, termasuk di tempat kerja.
Kebisingan merupakan salah satu faktor bahaya fisik yang sering dijumpai di
tempat kerja. Seiring dengan proses industrialisasi yang disertai dengan kemajuan
teknologi dan pertumbuhan ekonomi, kebisingan tidak bisa dipisahkan dari
perkembangan teknologi dan kemajuan industrialisasi.
4
intensitas bunyi mesin di atas 60 dB, maka harus dilengkapi dengan alat
pelindung (penyumbat) telinga, guna mencegah gangguan-gangguan pedengaran.
1.3 Tujuan
Mengetahui tingkat kebisingan di Masjid Kampus Universitas Diponegoro
1.4 Manfaat
1.4.1 Mengenal aplikasi alat Sound Level Meter
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
6
termasuk bunyi yang tidak beraturan dan bunyi yang dikeluarkan oleh
transportasi dan industri, sehingga dalam jangka waktu yang panjang akan
dapat mengganggu dan membahayakan konsentrasi kerja, merusak
pendengaran (kesehatan) dan mengurangi efektifitas kerja. (Wilson,
Charles E. 1989. Noise Control : Measurement, Analysis and Control of
Sound and Vibration. New York, USA: Harper & Row Publisher, Inc.)
e. Irwandi
Bising adalah suara atau bunyi yang mengganggu atau tidak dikehendaki.
Secara audiologi, bising adalah campuran bunyi nada murni dengan
berbagai frekuensi. (Irwandi R., 2007, Penyakit Akibat Kerja dan Penyakit
Terkait Kerja, Dalam: http://libraryusu.ac.id/download/ft/07002746.pdf,
Dikutip tanggal 16 Maret 2018.)
f. (KepMenLH No.48 tahun 1996)
Kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan
dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan.
g. (KepMenNAKER No.51 Tahun 1999).
Semua suara tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-alat proses
produksi dan atau alat-alat kerja pada tingkat tertentu yang dapat
menimbulkan gangguan pendengaran.
h. Hani AR.
Bising diartikan sebagai bunyi yang tidak dikehendaki yang bersumber
dari aktivitas alam seperti bicara dan aktivitas buatan manusia seperti
penggunaan mesin. Kebisingan mempengaruhi kita baik secara fisiologis
maupun psikologis. Terkadang kebisingan yang ada di sekitar kita
merupakan gangguan yang bisaa, akan tetapi kebisingan yang keras dan
berlangsung secara terus menerus dapat menyebabkan gangguan
kesehatan. (Hani, AR 2010. Fisika Kesehatan. Yogyakarta: Nuha
Medika.)
7
i. Bising adalah suara yang mengganggu atau tidak dikehendaki yang
merupakan aktivitas alam (bicara, pidato) dan buatan manusia (bunyi
mesin) (Tjan et al, 2013).
j. Babba.
Kebisingan merupakan salah satu sumber bahaya dari faktor fisika yang
sering dijumpai di tempat kerja (Babba. 2007. Hubungan Intensitas
Kebisingan di Tempat Kerja dengan Peningkatan Tekanan Darah. Tesis.
Semarang: Universitas Diponegoro.)
k. WHS
Kebisingan adalah bunyi atau suara yang tidak dikehendaki yang bersifat
mengganggu pendengaran dan dapat menurunkan daya dengar seseorang
yang terpapar (WHS, 1993).
8
Sedangkan menurut suma’mur (1995) sumber bising dapat diklasifikasikan
dalam 2 kelompok, yaitu :
a. Bising interior, berasal dari manusia, alat rumah tangga, atau mesin-
mesin gedung, misalnya radio, televisi, bantingan pintu, kipas angin,
komputer, pembuka kaleng, pengkilap lantai, dan pengkondisi udara.
b. Bising eksterior, berasal dari kendaraan, mesin-mesin diesel,
transportasi.
Dari kedua sumber bising tersebut di atas, tingkat bising yang sangat
tinggi diproduksi dalam beberapa bangunan industri oleh proses pabrik
atau produksi. Tingkat bunyi sumber-sumber bising tertentu, yang
diukur dengan meter tingkat bunyi. Tingkat bising rata-rata yang biasa
dapat dilihat pada Tabel 1.
9
Menurut Habsari (2003),pengaruh kebisingan terhadap tenaga kerja adalah
sebagai berikut :
a. Menurunkan kenyaman dalam bekerja.
Tidak semua tenaga kerja terganggu akan kebisingan yang ada. Ini
disebabkan mereka sudah sangat terbiasa oleh kondisi yang ada dalam
jangka waktu yang cukup lama.
b. Mengganggu komunikasi/percakapan antar pekerja.
Kesalahan informasi yang disampaikan, terutama bagi pekerja baru dapat
berakibat fatal.
Mengurangi konsentrasi.
Menurunkan daya dengar, baik yang bersifat sementara atau permanen.
Tuli akibat kebisingan (Noise Induce Hearing Loss = NIHL).
10
- Zona A : Intensitas 35 – 45 dB. Zona yang diperuntukkan bagi
tempat penelitian, RS, tempat perawatan kesehatan/sosial &
sejenisnya.
- Zona B : Intensitas 45 – 55 dB. Zona yang diperuntukkan bagi
perumahan, tempat Pendidikan dan rekreasi.
- Zona C : Intensitas 50 – 60 dB. Zona yang diperuntukkan bagi
perkantoran, Perdagangan dan pasar.
- Zona D : Intensitas 60 – 70 dB. Zona yang diperuntukkan bagi
industri, pabrik, stasiun KA, terminal bis dan sejenisnya.
Zona Kebisingan menurut IATA (International Air Transportation
Association)
- Zona A: intensitas > 150 dB → daerah berbahaya dan harus
dihindari
- Zona B: intensitas 135-150 dB → individu yang terpapar perlu
memakai pelindung telinga (earmuff dan earplug)
- Zona C: 115-135 dB → perlu memakai earmuff
- Zona D: 100-115 dB → perlu memakai earplug
c. Standar Tingkat Kebisingan di Indonesia
Setelah pengukuran kebisingan dilakukan, maka perlu dianalisis
apakah kebisingan tersebut dapat diterima oleh telinga. Berikut ini
standar atau kriteria kebisingan yang ditetapkan oleh berbagai
pihak.
11
daya dengar yang tetap untuk waktu kerja yang terus menerus
tidak lebih dari 8 jam sehari dan 40 jam seminggu” “NAB
untuk kebisingan di tempat kerja ditetapkan 85 dB (A)”.
2. Nilai Ambang Kebisingan menggunakan acuan Keputusan
Menteri tenaga Kerja Nomor : KEP-51/MEN/1999
3. Standard Kebisingan Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No.718/Men/Kes/Per/XI/1987, tentang
kebisingan yang berhubungan dengan kesehatan
d. Tingkat Kebisingan Statistik
- L1 diambil pada jam 07.00 mewakili jam 06.00 - 09.00
- L2 diambil pada jam 10.00 mewakili jam 09.00 - 12.00
- L3 diambil pada jam 13.00 mewakili jam 12.00 - 15.00
- L4 diambil pada jam 16.00 mewakili jam 15.00 – 18.00
- L5 diambil pada jam 19.00 mewakili jam 18.00 - 22.00
- L6 diambil pada jam 22.00 mewakili jam 22.00 - 24.00
- L7 diambil pada jam 01.00 mewakili jam 24.00 - 03.00
- L8 diambil pada jam 04.00 mewakili jam 03.00 - 06.00
e. Tingkat Kebisingan Ekivalen
Model yang dipergunakan untuk menyatakan tingkat kebisingan
rerata dalam interval waktu tertentu. Salah satu perhitungan tingkat
tekanan bunyi adalah tingkat tekanan bunyi ekuivalen dimana nilai
tertentu bunyi yang fluktuatif selama waktu tertentu setara dengan
tingkat bunyi yang steady state pada selang waktu yang sama.
Tingkat tekanan bunyi rata-rata terhadap waktu ( Leq ) dapat
ditentukan melalui persamaan :
Li
1
Leq 10 log ( ti 1010 ) dBA
T
Deviasi standar dari Tingkat Li kebisingan ekuivalen adalah :
atau Leq 10 log ( Pi 10 1 ) 10
N 2
Pi L2i ( Pi Li ) 2
i 1
ti = Lamanya waktu dengan Tingkat Kebisingan Li
T = ∑ ti = t1 + t2 + t3 + ……….
12
Pi = ti/T = fraksi waktu
13
SLM juga berfungsi untuk mengukur kebisingan antara 30 – 130
dB dalam satuan dBA dari frekuensi antara 20 – 20.000 Hz. Sound Level
Meter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tingkat beroa
frekuensi/berat suara yang akan ditampilkan pada dB-SPL. 0.0 dB-SPL
adalah ambang pendengaran, dan sama dengan 20uPa (micropascal).
Dalam rangka untuk menjamin kerataan SLM ada toleransi tambahan yang
ditentukan untuk berbagai frekuensi dan mikrofon juga.(Haekal dan Delvi,
2015)
14
pengukuran dilakukan selama aktifitas 24 jam (LSM) dengan cara
pada siang hari tingkat aktifitas yang paling tinggi selama 12 jam (LS)
pada selang waktu 06.00 – 18.00 dan aktivitas dalam hari selama 12
jam (LM) pada selang 18.00 - 06.00. Setiap pengukuran harus dapat
mewakili selang waktu tertentu dengan menetapkan paling sedikit 4
waktu pengukuran pada siang hari dan pada malam hari paling sedikit
4 waktu pengukuran, sebagai contoh:
L1 diambil pada jam 07.00 mewakili jam 06.00 - 09.00
L2 diambil pada jam 10.00 mewakili jam 09.00 - 12.00
L3 diambil pada jam 13.00 mewakili jam 12.00 - 15.00
L4 diambil pada jam 16.00 mewakili jam 15.00 – 18.00
L5 diambil pada jam 19.00 mewakili jam 18.00 - 22.00
L6 diambil pada jam 22.00 mewakili jam 22.00 - 24.00
L7 diambil pada jam 01.00 mewakili jam 24.00 - 03.00
L8 diambil pada jam 04.00 mewakili jam 03.00 - 06.00
15
Tabel Lampiran SK Menteri Negara
16
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
MULAI
SELESAI
17
1.3 Diagram skematik Sound Level Meter
18
BAB IV PENGOLAHAN DATA
Pada interval :
06.00-09.00, data diambil pada pukul 08.00
09.00-14.00, data diambil pada pukul 11.10
14.00-17.00, data diambil pada pukul 14.00
17.00-22.00, data diambil pada pukul 17.15
22.00-24.00, data diambil pada pukul 20.30
24.00-03.00, data diambil pada pukul 02.00
03.00-06.00, data diambil pada pukul 04.30
19
700
Rata-rata Total
600
10
500
9
400
8
300 7
200 6
100 5
0 4
3
2
L2 (09.00-14.00)
Menit 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60
Rata - rata
ke
1 69,1 70 70,4 72 68,8 68 65 72 67 67 64 72 68,8
2 70 70 66,2 73,2 69,7 69 66 70 67 66 67 74 69,03333333
3 71,3 70 66,5 68,2 70,2 70 66 71 60 63 67 70 67,88333333
4 70,3 69 67 69 72,2 73 63 71 69 65 65 72 68,91666667
5 69,6 69 66,6 70 71,3 71 67 72 67 68 67 70 69,09166667
6 70,2 68 68,7 68,3 69,7 71 68 72 68 66 69 70 69,15
7 71,2 72 72,3 67 66,7 70 70 68 70 68 66 69 69,23333333
8 68,4 75 68,2 67,8 69 70 69 69 70 70 70 71 69,75833333
9 67,8 69 67 69,4 69,6 68 70 66 70 68 72 67 68,625
10 66,8 66 70,4 708 69,3 71 70 69 72 68 67 65 121,8333333
Rata-rata Total 74,2325
20
1400
Rata-rata Total
1200
10
1000
9
800
8
600 7
400 6
200 5
0 4
3
2
L3 (14.00-17.00)
Meni 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60
Rata - rata
t ke
1 49 52 59 45 43 55 65 71 43 45 51 63 53,5
2 53 50 60 66 59 55 52 48 44 50 72 48 50
3 50 56 64 46 53 58 60 56 62 58 49 51 56,3333333
4 62 70 73 61 57 49 71 63 58 47 52 47 61,6
5 51 53 48 49 63 45 69 55 69 60 52 48 51,8333333
6 57, 49, 67, 57 48, 57, 58, 60, 63 58 46 56
55,5
2 1 1 8 8 9 6 ,2
7 54 57 49 52 50 44 58 69 57 65 65 47 54,3333333
8 62 53 48 60 56 47 51 58 52 69 49 58 57,8
9 70 48 67 52 59 50 55 49 53 58 47 63 57,7142857
10 64 60 53 46 55 48 60 66 72 66 52 61 59,6666666
Rata-rata Total 55,8280952
21
700
Rata-rata Total
600
10
500
9
400
8
300 7
200 6
100 5
0 4
3
2
L4 (17.00-22.00)
Menit 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60
Rata - rata
ke
1 64,2 60 65,5 62,6 59,7 62 63 70 62 57 60 66 62,625
2 63,1 59 65,9 61,2 63,1 61 60 67 65 61 60 62 62,33333333
3 63,1 63 63,3 64,7 68,7 63 60 61 68 65 61 66 63,775
4 64,2 68 58,3 68,7 59,5 64 64 61 61 63 63 67 63,48333333
5 60,2 66 63,1 62 60,3 68 56 67 62 63 61 69 63,09166667
6 65,5 67 63,1 59,2 60,7 65 59 65 64 62 68 67 63,69166667
7 63,3 66 55,8 62,4 58,2 68 65 59 65 61 69 66 63,29166667
8 61,1 63 59,2 65,5 67 62 67 68 60 60 64 76 64,31666667
9 61,3 65 59.Y 63,9 63,3 61 63 62 63 60 66 65 63,05454545
10 67,7 66 60,7 64,6 59,2 62 62 67 62 59 62 66 63,1
Rata-rata: Total 63,27628788
22
800
700 Rata-rata: Total
600 10
500 9
400 8
300 7
200 6
100 5
0 4
3
2
L5 (22.00-24.00)
Menit 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 Rata-Rata
1 52 74 58 47 58 50 52 52 50 60 57 54 55,45455
2 47 46 60 49 61 54 50 52 45 42 45 42 50,09091
3 50 46 47 48 47 49 61 63 62 51 43 65 51,54545
4 62 56 49 49 59 60 65 61 57 54 52 56 56,72727
5 54 64 52 66 49 54 55 76 55 48 44 48 56,09091
6 59 50 53 52 60 64 52 40 45 47 44 56 51,45455
7 51 48 48 63 57 55 54 54 44 68 51 62 53,90909
8 53 49 56 47 45 70 51 38 45 45 44 51 49,36364
9 47 50 46 60 58 51 49 43 60 50 50 45 51,27273
10 51 50 50 59 52 51 65 61 55 43 54 48 53,72727
Rata-Rata Keseluruhan 52,96364
23
700
Rata-Rata Keseluruhan
600
10
500 9
400 8
7
300
6
200 5
100 4
3
0
2
Rata-Rata
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
1
L6 (24.00-03.00)
Rata-
Menit 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 Rata
1 44 34 33 34 46 28 23 28 42 26 33 27 33,16667
2 31 31 38 36 41 52 44 37 52 48 38 41 40,75
3 49 40 33 32 20 33 46 31 72 35 32 34 38,08333
4 23 19 24 24 26 33 38 54 37 33 42 27 31,66667
5 25 17 28 31 35 45 42 27 34 24 34 21 30,25
6 39 45 54 3 25 44 43 36 29 31 18 52 34,91667
7 38 35 26 20 47 39 38 33 27 32 20 19 31,16667
8 25 39 24 31 32 37 20 40 48 43 33 20 32,66667
9 34 31 31 37 19 33 43 61 31 40 26 22 34
10 20 19 22 21 37 36 32 37 34 32 31 38 29,91667
Rata-Rata Keseluruhan 33,65833
24
450
400 Rata-Rata Keseluruhan
350 10
300 9
250 8
200 7
150 6
100
5
50
4
0
3
Rata-Rata
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
2
L7 (03.00-06.00)
Rata-
Menit 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 Rata
1 46 62 45 44 41 43 47 66 50 50 59 51 50,33333
2 43 47 40 40 37 39 38 39 38 41 39 42 40,25
3 42 42 39 42 41 42 39 52 48 39 32 36 41,16667
4 40 41 46 43 38 50 50 54 66 72 54 37 49,25
5 39 37 35 45 39 40 35 40 45 45 50 65 42,91667
6 40 40 39 49 40 43 57 54 71 50 48 54 48,75
7 50 43 49 60 48 51 54 46 47 43 50 50 49,25
8 47 41 43 39 39 40 46 39 41 48 54 50 43,91667
9 48 47 57 59 70 68 59 53 61 46 49 44 55,08333
10 52 67 54 51 51 47 44 45 44 42 43 45 48,75
Rata-Rata Keseluruhan 46,96667
25
600
Rata-Rata Keseluruhan
500
10
400 9
8
300
7
200 6
100 5
4
0
3
Rata-Rata
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
2
26
= 10 log 1/16 { 3 . 984011,1 + 5 . 26485001,39 + 3 . 382824,7 + 5 .
2128139,04} dB(A)
= 69,63 dB(A)
=46,26 dB (A)
= 67, 87 d
27
BAB V PEMBAHASAN
1. Kendaraan
Faktor yang mempengaruhi kebisingan adalah banyaknya kendaraan yang
melintas di dekat tempat pengukuran. Data yang diambil di kebisingan
sangat variatif, dikarenakan pengambilan data berlokasi dekat jalan raya
sehingga data yang diperoleh berubah secara fluktuatif.
2. Aktifitas
Aktifitas di lokasi pengambilan data juga berpengaruh terhadap data yang
diperoleh. Pada pengukuran yang telah dilakukan aktifitas yang sangat
mempengaruhi adalah kendaraan yang lewat.
3. Waktu pengukuran
Faktor ini berkaitan dengan teknik pengambilan data. Idealnya waktu
pengambilan data harus bisa mewakili dari interval yang telah ditentukan.
28
Pada pengkuran yang telah dilakakukan, waktu yang dilakukan adalah 10
menit untuk interval 3 jam. Porsi waktu yang telah dilakukan kurang
efektif karena kurang dapat merepresentasikan interval yang dibutuhkan.
Sebaiknya waktu yang digunakan adalah 1:6 dari waktu yang dibutuhkan,
sehinga waktu yang paling efesien.
4. Lokasi pengambilan data
Faktor lain yang mempengaruhi tingkat kebisingan di area daerah
Perumahan Graha Estetika adalah lokasi pengambilan data. Hal ini dapat
mempengaruhi data yang beragam karena letak pengambilan data berada
di dekat jalan raya, cenderung banyak kendaraan melintas. Selain itu, sifat
jalan raya yang membelok sehingga para pengendara melewati jalan
tersebut dengan kecepatan yang rendah sehingga deru mobil atau motor
lebih kedengaran ketika lewat.
29
Usaha ini dilakukan dengan jalan mengadakan isolasi ruangan atau
alat-alat penyebab kebisingan dengan jalan menempatkan bahan-bahan
yang mampu menyerap suara sehingga suaara-suara yang keluar tidak lagi
merupakan gangguan bagi lingkungan.
3. Pemakaian sumbat atau tutup telinga
Cara ini terutama dianjurkan kepada orang yang berada di sekitar
sumber kebisingan yang tidak dapat dikendalikan, seperti ledakan. Alat
penyumbat telinga ini bisa mengurangi intensitas kebisingan kurang lebih
24 dB. Selain itu, bagi orang yang bekerja di ruangan dengan kebisingan
di atas 100 dB diharuskan memakai tutup telinga.
30
BAB VI PENUTUP
6.1. Kesimpulan
6.2. Saran
1. Dalam melakukan pengukuran kebisingan sebaiknya memilih lokasi
yang cukup strategis.
2. Dalam pengambilan data kebisingan sebaiknya dilakukan secara teliti untuk
mendapatkat hasil yang optimal.
31
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Prosedur Pengukuran Tingkat Kebisingan. 16 Maret 2018.
http://www.indonesian-publichealth.com/prosedur-pengukuran-tingkat-
kebisingan/
32
Rizka Desi Amalia, S. J. (2015). Analisis Pengendalian Kebisingan di Area Body
Minibus Perusahaan Karoseri Tahun 2015 . Jurnal Kesehatan Masyarakat,
6.
33